Anda di halaman 1dari 114

9th grade

DTK Gizi Anak


dr. Fitria Mahrunnisa, M. Sc, Sp. A
dr. Fransisca A. Tjakradidjaja MS, Sp.GK

Raisya, Akhyar, Haikal, Javan, Marshanda, Selvi


Kuliah DTK Gizi Anak

Dosen dr. Fitria Mahrunnisa, M. Sc, Sp. A


dr. Fransisca A. Tjakradidjaja MS, Sp.GK

Tanggal Selasa, 12 Desember 2023

Penentir Raisya, Akhyar, Haikal, Javan, Marshanda, Selvi

Link yt dan drive https://youtu.be/N-X5DnmFjGc

https://drive.google.com/drive/folders/1y_DvwzGoi5O-ekdBE
_pvl9Q9jZk4MYIA?usp=sharing
01
KASUS 1
Anjay mamen
Kasus 1
Kelompok yang maju : Kelompok 3
Pemapar : Akhyar

• Anda sebagai dokter sedang bertugas di puskesmas, datang seorang


pasien anak perempuan berusia 2 tahun 2 bulan dengan keluhan anak
perempuan berat badan sulit naik. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 9
kg, TB 75 cm, lingkar kepala 35 cm dan lingkar lengan atas 11 cm.
Anak masih mau makan, tidak ada demam, tidak ada keluhan lainnya.
Pada pemeriksaan fisik didapatkan pitting edema minimal pada kedua
punggung kaki.
• Bagaimana hasil status nutrisi pada pasien tersebut?
• Bagaimana tatalaksana pasien tersebut di atas?
Penentir : Raisya 00.00 - 00.27
Presentan : Akhyar

Disini didapatkan kurva who weight for


age girls untuk bayi 0 bulan - 5 tahun ,
Berdasarkan hasil z score itu 2 tahun 2
bulan maka ditarik garis berada pada -2
yang berarti bahwa dia underweight

BB/U= <-2
=underweight

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


TB/U=<-3
severely
stunted

Presentan : Akhyar

Disini tinggi badan 75 cm, umur 2 tahun


2 bulan maka z score <-3, atau
didefinisikan severely stunted

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


BB/TB= 0 gizi baik.

perlu curiga adanya


gizi kurang atau buruk
karena BB/u dan TB/u
di bawah batas normal

Presentan Akhyar :

Ini saya ambil dari kurva who untuk 2 - 5


tahun weight for height girls,
berdasarkan z score mendekati 0 dan
diinterpretasikan sebagai gizi baik cuma
harus curiga ada gizi kurang atau buruk
karena BB/U dan TB/U dibawah normal

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


lingkar kepala / U = <-3
mikrosefali

Selanjutnya untuk lingkar


kepala, didapatkan 37 maka,
hasilnya <-3 maka didapatkan
mikrosefali

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


LILA= <-3

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Bagaimana hasil status nutrisi pada pasien
tersebut?
• BB/U= <-2 → underweight
• TB/U=<-3 → severely stunted
• BB/TB= 0 gizi baik. → perlu curiga adanya gizi kurang atau buruk karena BB/u dan
TB/u di bawah batas normal
• lingkar kepala / U = <-3 → mikrosefali
• LILA= <-3

Kesimpulan status nutrisi : Gizi Buruk


karena terdapat underweight, severely stunted, dan mikrosefali dengan lila pasien < 11,5 cm
disertai dengan pitting edema bilateral pada ekstremitas bawah

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Akhyar :

Jadi didapatkan diagnosisnya disini


adalah gizi buruk tanpa komplikasi
dengan ditandai

1. Lila <11,5 cm untuk balita berusia


6-59 bulan
2. BB?TB kurang -3
3. Adanya edema bilateral dengan
derajat <1 atau <2

Dr. Mahrunnisa Fitri, Sp. A :

Oke ini gizi buruk tanpa komplikasi jadi


(kalau cuma) salah satu aja misal kalau
BB/TBnya keliatan itu bisa (aja kita
pikir) anak itu kurus pendek (aja)
jadinya kayak normal, tapi kalau
ternyata LILA nya memenuhi, kemudian
ada edema bilateral itu bisa masuk ke
dalam kriteria gizi buruk. Penentir : Raisya 00.00 - 00.27
Penentir : Raisya 00.00 - 00.27

TATALAKSANA 1.
2.
Anamnesis
pemeriksaan fisik
3. pemeriksaan penunjang
4. hitung kebutuhan gizi
5. pemberian konseling
6. observasi

Akhyar : Ini adalah alur


tatalaksananya dimana didapatkan
umur balita 6-59 bulan lalu
didapatkan gejala yang disebutkan
maka bisa di tatalaksana dengan
layanan rawat jalan.
Dr. Mahrunnisa Fitri, Sp. A :

Gizi buruk tanpa komplikasi alur tatalaksana utamanya gimana?

Kalau tanpa komplikasi dia bisa rawat jalan, fase apa aja?
Transisi dan rehabilitasi

Apa bedanya?

Ada 5 yang wajib dihafalkan komplikasinya yang kalau ada yang masuk 1
kompllikasinya berarti tandanya harus rawat jalan sebenernya (stabilisasinya
dirumah sakit)
Terus transisinya energinya juga berbeda, fase rehabilitasi juga energinya berbeda

Noted : Apa aja komplikasi yang harus dihafalkan gak disebutin dr. Mahrunnisa, aku hanya
menentir apa yang ada di record, kalau kepo, boleh cari tahu sendiri atau tanya ke yang kompeten
ya!
Penentir : Raisya 00.00 - 00.27
Pertanyaan Guruh :

Tatalaksana gizi buruk pada tahap fase stabilisasi dari idai 2011 itu
menggunakan F75?

dr. Mahrun : “Iya kenapa kira2 menggunakan F75?”

Guruh : “Karena untuk mencegah refeeding syndrome”

Dr. Mahrun : Iya, Jadi itu sebenernya adalah langkah utama (sebelum
F100) tapi ada beberapa kondisi yang memang kita diperbolehkan untuk
F100.

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Dr. Fransisca Sp. Gk :

Disini penting banget untuk jadi pegangan,


lihat dulu usia pasiennya kalau kurang dari
6 bulan meski tanpa komplikasi, maka tetap
harus rawat inap, tapi pasien kita 2 tahun
jadi kita tetapkan dia rawat jalan. Untuk
rawat jalan sebenernya kita gak perlu lagi
fase stabilisasi langsung ke rehabilitasi atau
kalau ragu asupannya sangat kurang, boleh
fase transisi dulu dan boleh diberikan F100
atau RTF. diberikan F100 itu tetep kita lihat
pemberiannya tidak langsung diberikan
banyak, dlihat dulu beratnya 9 kg berarti
diberikan paling tidak 11 cc perkali
pemberian

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Penentir : Raisya 00.00 - 00.27

energi : 150-220kkal/KgBB/Hari
pemenuhan nutrisi dapat diberikan dengan
: (150x9)-(220x9)
F100 atau RUTF
: 1350-1980 kkal/hari
Protein : 4-6g/KgBB/hari
: (4x9)-(6x9)
: 36-54 g/ hari
Cairan : 150-200ml/KgBB/hari
: (150x9)-(200x9)
: 1350-1800ml/hari
Penentir : Raisya 00.00 - 00.27

F100
Penjelasan dr Fransisca atas Slide diatas :

Kan tadi sudah dihitung nih kebutuhannya 1300 kalori lah ya, kita mulai dari yang
rendah dulu 1300. Kalau F100 berarti per 100 cc nya itu 1 kg kalori, kalau F75 itu berarti
tiap 1 cc 0,75 kalori, nah kalau susu biasa/ susu formula itu 1 ccnya 0,6. Jadi tetep meski
bentuknya sama gak akan cocok, karena dari komposisi dan kalori gak sesuai jadi tetep
harus diberikan F100. Jadi dari 1300 kalori perkali pemberiannya hanya boleh sekitar
tadi 9 kg kan dia berarti 90-100cc maksimal dalam 1x pemberian.

Jadikan tadi 1300 ml itukan dalam satu hari ya dibagi 100 berarti per dua jam
pemberian. Itu start awalnya kalau kita lihat anaknya 100ml kan sebenrnya gak
begitu banyak dan bisa habis, jadi bisa dinaikin pemberiannya jadi 110 atau 120,
paling engga startnya sekitar 11cc perkali pemberian

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Dr. Fransisca :

Dan untuk protein, dinas udah menyesuaikan pembagiannya seperti sachetan, tinggal
tambahin air sampai 100cc. nanti kita bisa bikin sendiri juga apalagi kan pasiennya rawat jalan
jadi bisa diajarin cara membuatnya (nanti ada videonya), intinya protein sudah ngikutin
karena kandungan sudah diatur , yang penting hanya bagaimana cara pemberiannya, begitu
juga dengan cairan.

Start pemberian nutrisi itu misal dari range 150-220 maka, kita harus mulai dari yang
rendahnya dulu dan yang penting lagi itu adalah pemberian mikronutrient seperti vitamin A,
zink, asam folat, dan

bagaimana dengan zat besi? Kadang-kadang memang zat besi kalau diawal sebenernya tidak
diberikan distabilisasi tapi bisa diberikan di rehabilitasi dan teknisnya tidak diberikan langsung
saat hari pertama tapi saat control dan follow up saja, beda dengan yang lain yang diberikan
diawal

Monitoring juga penting, kapan mau nimbang bb dan target penambahan BBnya , dan harus
dipantau untuk melihat keberhasilan terapinya.

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


02
KASUS 2
Anjay mamen
Kasus 2
Kelompok 1
Pemapar : Selvi

Anda sebagai dokter sedang bertugas di puskesmas, datang seorang pasien anak
perempuan berusia 2 tahun 2 bulan dengan keluhan anak sering sakit sehingga berat
badan sulit naik. Hasil pemeriksaan didapatkan BB 7.5 kg dan TB 80 cm. Pada
pemeriksaan didapatkan anak sudah tidak mau makan sejak 1 bulan ini.
Makan hanya 1-2 sendok, 2 kali sehari. Tidak mau cemilan dan minum hanya 500 ml
Suhu 37.2 derajat C, nadi 100 x/m, RR 28 x/m, SpO2 98%. Akral hangat nadi kuat
Tidak ada tanda dehidrasi
Bagaimana status nutrisi pada pasien tersebut?
Bagaimana tatalaksana pasien tersebut di atas?

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Penentir : Raisya 00.00 - 00.27

STATUS NUTRISI (BB/U)


STATUS NUTRISI (TB/U)

Kemudian dari tinggi badan per usia, 2


Pasien 2 tahun 2 bulan dengan
tahun 2 bulan dengan tb 75 cm berada
berat badan 7,5 jadi kurvanya
diantara z scrore -3 dan -2
kurang dari -3.
STATUS NUTRISI (BB/TB)

bb/tb

Bb 7,5kg
Pb 80cm

Penentir : Raisya 00.00 - 00.27


Penentir : Raisya 00.00 - 00.27

Interpretasi Status Nutrisi diatas

< -3 SD
BB/U Berat badan sangat kurang (severely
underweight

-3 <SD < -2
TB/U
Pendek (Stunted)

< -3 SD
BB/TB Gizi buruk (severely wasted)

Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta:


Kementerian Kesehatan RI. 2023
TATALAKSANA GIZI
BURUK

Pertama, kita dapat lihat untuk bb/ tb itu


kurang <-3

Kemudian disini pada pasien juga 500ml


tidak mau makan serta minum 500 ml

Penentir : Raisya 00.00 -


00.27
Penentir : Raisya 00.00 -
00.27
Pelayanan Rawat Inap
- Diberikan Antibiotik
- Tidak diberikan parasetamol karena
suhu pasien 37 derajat C.
- Pemenuhan gizi buruk dengan
komplikasi
- Bedasarkan rumus holiday segar :
- 7,5 kg x 10 ml/kg = 750mL air yang seharusnya
dibutuhkan oleh pasien
- Namun, pasien hanya minum 500mL air →
kurang
Ciri-ciri komplikasi:
a. anoreksia;
b. dehidrasi berat (muntah terus-menerus,
diare);
c. letargi atau penurunan kesadaran;
d. demam tinggi;
e. pneumonia berat (sulit bernafas atau
Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita
bernafas cepat);
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Jakarta, 2019
Penentir : Selvi 27.00-54.00

Tiga Fase dalam Terapi Rawat Inap


Terdapat tiga fase dalam tatalaksana rawat inap, yaitu:
a. Fase Stabilisasi
b. Fase Transisi
c. Fase Rehabilitasi
Fase Stabilisasi
Hipoglikemia
Hipotermia
Hipotermia pt.2
Dehidrasi dan gangguan keseimbangan
elektrolit
Infeksi
Tambahan dr. Fransiska dan dr. Mahrun
Yang paling penting di sini adalah dilihat dari anak ciri nya: anoreksia,
Jika tidak ada tanda dan gejala dehidrasi berarti belum masuk.
Tanda dehidrasi:
- Turgor
- Mata cekung
- Bibir kering
Pada kasus karena dia cairannya udah kurang berarti berpotensi : dehidrasi bera
Selanjutnya dr nanya tentang fase stabilisasi ada apa aja, udah kita bahas yaa di slide sebelumnya biar
lebih jelas.
Hipoglikemia pada status gizi buruk itu 54, kalau di normal berapa? …. (Cari sendiri yah )
Suhu normal dewasa: 36,5 - 37,5, kalau di gizi buruk 36 udah disebut hipotermia.

- Harus juga memperhatikan keseimbangan elektrolit, kalau anak kejang kita bisa kasih elektrolit
biasanya Kalium, Kalsium, Natrium.
- Infeksi, talaknya amoksisilin
Penentir : Selvi 27.00-54.00

Tambahan dr. Fransiska dan dr. Mahrun


- Maksud dari transisi apa?

Jadi intinya perlu kita stabilin dulu kondisinya baru setelah stabil lanjut ke transisi baru rehabilitasi.
Pasien rawat inap ini F75 nya masuk setelah semua teratasi, kalau ada hipoglikemia atasi dulu. Kalau
dehidrasi ya atasi dulu. Diberikan antibiotik bisa berbarengan dengan F75, perlu diperhatikan
pemberiannya jangan sampai ada interaksi antara obat dengan F75. Kalau dikasih makanan di awal pas
hemodinamik nya ga stabil ya percuma ajaa, karena lebih akan membebani tubuh pasien.
Uji Anoreksia (Uji Coba Makanan)
Semisal kalau pasien anoreksia, kita bisa uji dulu dari ⅓ lambungnya itu dia abis seberapa.
Fase-fasenya bisa dibaca yaa dibukunya

https://eprints.fkmupri.ac.id/uploads/Pedoman_Pencegahan_dan_Tatalaksana_Gizi_B
uruk_pada_Balita.pdf

Tes nafsu makan ada di halaman 46 ya guys.


03
KASUS 3
Semangkuy
Kasus 3

Seorang anak laki-laki berusia 5 bulan dibawa ibunya karena keluhan berat badan yang
sulit naik sejak usia 2 bulan. Pada pemeriksaan didapatkan kenaikan berat badan sebagai
berikut : usia 2 bulan 500 gr, usia 3 bulan 400 gr, usia 4 bulan 400 gr dan usia 5 bulan
300 gram. Hasil Antropometri didapatkan BB/U Z < -3 SD, TB/U < -3 SD dan BB/TB < -3
SD. Bayi masih mau menyusu sekitar 5 kali sehari dengan durasi 5-10 menit dan tidak
ada komplikasi medis lain.

Bagaimana status nutrisi pada pasien tersebut?

Bagaimana tatalaksana pasien tersebut di atas?


Jawaban : Harus pake Table Weight Increments Percentil
Bagaimana status nutrisi pada pasien tersebut?

• BB/U Z < -3 SD – Severely Underweight
• TB/U Z < -3 SD – Severely Stunted
• BB/TB Z < -3 SD – Gizi Buruk

Pertanyaan:
Yang didapatkan perhitungan 1-2 bulan itu : 1196
gr, dipakai yang standar deviasi.

Tabel weight increments ini yang persentil 5 ini


untuk BB minimal yang harus dicapai oleh Kenaikan tiap bulan pada persentil 5
seorang bayi, kalau kurang dari persentil 5 artinya ● Usia 0-2 bulan = 1443 gr → Tidak tercapai
bayi nya kurang baik (dubia ad malam)
● Usia 1-3 bulan = 1303 gr → Tidak tercapai
Diagnosis Utama : GIZI BURUK ● Usia 3-5 bulan = 642 gr → Tidak tercapai
Prognosis : Dubia ad Malam
Kenaikan BB tiap bulannya kurang dari persentil 5 → Gizi Kurang
Jawaban :
Bagaimana tatalaksana pasien tersebut di atas?

KEMENKES RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. 2nd ed. Jakarta: KEMENKES RI; 2020
KEMENKES RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. 1st ed. Jakarta: KEMENKES RI; 2019
KEMENKES RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. 1st ed. Jakarta: KEMENKES RI; 2019
KEMENKES RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. 1st ed. Jakarta: KEMENKES RI; 2019
KEMENKES RI. Pedoman Pencegahan dan Tatalaksana Gizi Buruk pada Balita. 1st ed. Jakarta: KEMENKES RI; 2019
Penentir : Selvi 27.00-54.00

Harus pake Table Weight Increments Percentil


Pertanyaan:
Yang didapatkan perhitungan 1-2 bulan itu : 1196
gr, dipakai yang standar deviasi.

Tabel weight increments ini yang persentil 5 ini


untuk BB minimal yang harus dicapai oleh
seorang bayi, kalau kurang dari persentil 5 artinya
bayi nya kurang baik (dubia ad malam)

Diagnosis Utama : GIZI BURUK


Prognosis : Dubia ad Malam

Kenaikan tiap bulan pada persentil 5


● Usia 0-2 bulan = 1443 gr → Tidak tercapai
● Usia 1-3 bulan = 1303 gr → Tidak tercapai
● Usia 3-5 bulan = 642 gr → Tidak tercapai
Kenaikan BB tiap bulannya kurang dari persentil 5 → Gizi Kurang
54.00-1.21.00 (Marsha)

Kalo 3 x berturut” ga naik bbnya


dia akan Gagal tumbuh/weight
faltering, gagal tumbuh ini terjadi
sebelum gizi buruk dan stunting
.
Kasus
54.00-1.21.00 (Marsha)

Yg di highlight itu udh ketauan klo dia dari 2 bulan beratnya cuma 500 itu udh jelek kata
dokternya malah dubia ad malam dan harus ditindak lanjut sebelum gizi buruk (lgsg di rawat
inap)

Setelah itu intervensi apakah asinya mencukupi/tidak, cara pemberian,MPASI udh bisa diberikan
pada anak pada usia 4 bln JIKA ANAK ITU TIDAK MENDAPATKAN ASI EKSKLUSIF/CUKUP.
(protein hewani)
Tatalaksana RANAP
Anak diberikan F75 klo gada kasih F100 terus diencerin sampe 1cc, pemberian diselingi dengan ASI.
04
Kasus 04
54.00-1.21.00 Marsha
LiLA anak 10.5 → gizi buruk
LiLa 10,5 : dibawah SD -3 atau
kurang dari 11,5 cm termasuk gizi
buruk
- pasien cukup dilakukan rawat jalan
- fase stabilisasi dan transisi dilakukan pada balita dengan gizi buruk yang
perlu layanan rawat inap
- fase rehabilitasi dapat dilakukan pada layanan rawat jalan
- bila tidak tersedia layanan rawat jalan, maka fase rehabilitasi dapat
dilakukan di layanan rawat inap hingga pasien sembuh
fase rehabilitasi

- fase ini adalah pemberian makanan untuk tumbuh


kejar
- dilakukan pemberian energi sebesar
150-220kkal/kgBB/hari dalam bentuk F100 atau
RUTF (ready to use therapeutic food), bertahap
ditambah makanan yang sesuai BB
- dilakukan selama 2-4 minggu
- kemajuan terapi dinilai dari kenaikan BB setelah
fase transisi dan mendapat F100 atau RUTF
Tatalaksana
fase tindak lanjut
- PMT pemulihan ini diberikan sekali
- dilakukan lanjutan pemberian makanan untuk dalam satu hari selama 90 hari
tumbuh kejar dengan pemberian makanan berturut-turut atau 3 bulan.
keluarga dan pemberian makanan tambahan - Makanan tambahan pemulihan dapat
pemulihan (PMT-P) berupa pabrikan dan lokal. PMT
- PMT pemulihan diberikan dalam bentuk pemulihan pabrikan merupakan yaitu
makanan atau bahan makanan lokal. makanan pendamping ASI dalam
- Makanan tambahan pemulihan diutamakan bentuk biskuit yang mengandung 10
berbasis bahan makanan lokal. Jika bahan lokal vitamin dan 7 mineral. Biskuit hanya
terbatas dapat digunakan makanan pabrikan untuk anak usia 12 – 24 bulan, dengan
yang tersedia di wilayah setempat. nilai gizi : energi total 180 kkal, lemak
- Diutamakan berupa sumber protein hewani dan 6 gram, protein 3 gr. Jumlah persajinya
mengandung 29 gr karbohidrat total, 2
nabati serta sumber vitamin dan mineral
gr serat pangan, 8 gr gula dan 120 mg
terutama berasal dari sayur dan buah.
natrium.
Tatalaksana
memberikan stimulasi untuk tumbuh
- Stimulasi diberikan secara
kembang
bertahap dan berkelanjutan
- Pada anak gizi buruk terjadi sesuai umur anak terhadap
keterlambatan perkembangan empat aspek kemampuan dasar
mental dan perilaku. anak yaitu kemampuan gerak
- perlu diberikan petunjuk kepada kasar, kemampuan gerak halus,
orang tua dan keluarga untuk
kemampuan bicara dan bahasa
memberikan stimulasi
serta kemampuan sosialisasi
perkembangan anak dengan penuh
dan kemandirian
kasih sayang, sambil bermain,
- Stimulasi terstruktur dilakukan
bernyanyi dan menciptakan
suasana yang menyenangkan secara intensif setiap hari
selama 15-30 menit
Tatalaksana Kasus

Status nutrisi : gizi buruk (hipotermi dan hipoglikemia)


Talak uttama : ranap
Talak hipotermia :menghangatkan seluruh tubuh (topi, selimut) / skin to skin contact dengan ibunya
Target suhu 36

Hipoglikemia: larutan glukosa 10% oral dan F75 11cc/kgbb per 2 jam(stabilin dulu baru).
● Dalam pemberian 2x F75 klo konsumsi <80% bisa pakein NGT→ monitoring muntah dan aliran balik NGT
● Klo parenteral (sangat tdk dianjurkan)
05
Kasus 05
54.00-1.21.00 Marsha
Status nutrisi : gizi buruk→ lila nya 11
Data
Tatalaksana
Dia punya komplikasi diare sehingga diperlukan rawat inap
JAVAN

Kriteria Diare :
Ringan - Berat
TATALAKSANA Diberikan larutan ReSoMal,
- ReSoMal 90ml/kgBB/jam

Terdapat tanda SYOK :


• Akral dingin, CRT 5 detik, nadi lemah
Jika ada dehidrasi berat, tandanya :
- Lesu, lunglai
- Mata cekung
- Malas minum
- Turgor lambat

- RLG 5%
TATALAKSANA SYOK - Syok biasa → cairan kristaloid (Nacl,
RL, Ringer asetat, dan asering
- Pada gizi buruk harus ada campuran
RL+ glukosa perbandingan 1:1 (RLG
5%), karena pd GizBur sangat
mungkin ada hipoglikemi.
- Cairannya 15 cc/kg selama 1 jam
- Standar → 20 cc/kg selama 20 mnt
lanjutan ..
- 9x15 = 135 selama 1 jam, itung berapa tetes/menit nya

Dr. fransisca
- Fase stabilisasi ditunda dulu sampai SYOK nya teratasi, kalo ada kecenderungan
pasiennya lemes dan ngantuk → bisa pertimbangkan pemberian NGT
- Kenapa syok ga kejar-kejaran dikasih makan ? karena hemodinamiknya belum
stabil, karena jg kalo syok (akral dingin) → aliran darahnya tidak optimal dan
biasanya aliran darah diutamakan ke organ vital (jantung, otak). Otomatis
penyerapan kerja usus itu tidak optimal, biasanya pengosongan lambung akan
lambat. Jadi kita tunggu sampe hemodinamiknya stabil baru kita mulai dengan f75.
06
Kasus 06
https://docs.google.com/presentation/d/1Jx3d0Kz18b8
WKqB0UPkSX0OJajHkTrYW0vjg9oo7TOo/edit#slide=id.
g2a5cffd60e8_7_0
● Seorang anak laki-laki berusia 1 tahun dibawa ibunya karena dirujuk oleh posyandu
dengan BB 9 kg, PB 70 cm, lingkar lengan atas 12 cm, Anak tidak ada keluhan, masih
mau makan dan minum. Pada pemeriksaan didapatkan:
● Suhu 36.8 C, nadi 100x/m, RR 30x/m, SpO2 98% room air.
● Hasil GDS 80 gr/dL, pemeriksaan darah rutin lainnya dalam batas normal
● Bagaimanakah status nutrisi anak tersebut?
● Bagaimanakan tatalaksana anak tersebut?
Weight for age (BB/U): -2 < sd < 0 → BB normal Length for age (PB/U): -3 < sd < -2 → Pendek (stunted)

Weight for length (BB/PB): 0 < sd < 1 → Gizi baik (normal) LILA: -3 < sd < -2 → Gizi kurang
Balita menderita gizi kurang apabila ditemukan ada satu atau lebih
tanda berikut:
● BB/PB atau BB/TB -3 SD sd < -2 SD
● LiLA antara 11,5 cm sd < 12,5 cm (usia 6-59 bulan)
● Tidak ada edema

Status gizi: An. Laki-laki, 1 tahun, mengalami gizi kurang dengan


perawakan pendek Gizi buruk, stunting, gagal tumbuh (?)
Tatalaksana anak dengan PMT (pemberian makanan tambahan) pemulihan
Persyaratan dan Jenis Bentuk Makanan
Contoh resep PMT
NORMAL → (-2) sampai (+2)
STUNTED → (-2) sampai (-3) - GENETIK→ Bisa diukur melalui tinggi
VERY STUNTED → dibawah -3 potensi genetik (panjang pendek anak)
- Stunting → karena nutrisi

Perbedaan STUNTING dan STUNTED


- STUNTED → TB/U < -2sd
- STUNTING → TB/U < -2SD yang
disebabkan oleh masalah nutrisi ( makan
susah, atau sering sakit → pasti tidak
tumbuh dengan optimal.
- Tadi ada diagnosis : weight faltering,
stunting dan gizi buruk.
- Urutan tatalaksana (paling berat yang
didahulukan)→ gizi buruk terlebih dahulu,
kemudian stunting setelah itu weight
faltering.
- Banyak anak’’ lari’’ tapi ternyata dia
stunting, walaupun ucok baba (pendek)
tapi tidak stunting.
- Efek terutamanya adalah kemampuan kognitif dan
emosional
- Jadi kalo org indo mungkin ada yg emosional dan ga
nyambung → mungkin dulunya ada stunting
- Sangat mempengaruhi pola pikir kedepannya, bahkan
beberapa ada yang terkena gangguan perkembangan
terlebih dahulu (telat bicara, berjalan) walaupun nanti
ketika besar akan menyesuaikan tetapi tidak akan
sepintar itu.

Dr. Fransisca
- Stunting → kekurangan nutrisi yang kronis (1000 hari pertama
kehamilan)
- Kendala pertumbuhan kognitif
- Harus mencegah mulai dari kehamilan
- Nonton youtube (cara membuat F75)
https://youtu.be/ZUiBWRxpz8U?si=Kqg_2BRcUyrqmCAK.
07
Kasus 07
Keluhan utama : Gizi buruk
RPS : Diare >10x/hari, masih mau makan dan minum
Pemeriksaan fisik :
- Suhu 37.9o C(N : 36,5-37,5C), nadi 100x/m(N : 80-150x/menit), RR
30x/m(N : 25-50x/menit), SpO2 98%(N :>97%) room air.
- Mata cowong, mukosa bibir kering, anak tampak kehausan, turgor kulit
kembali lambat. → tanda dehidrasi sedang
- Akral hangat, CRT 2 detik, nadi kuat
Pemeriksaan Lab :
Hasil GDS 80 gr/dL, pemeriksaan darah rutin lainnya dalam batas normal

DIAGNOSIS: GIZI BURUK DENGAN DEHIDRASI DERAJAT SEDANG


Mata cowong / cekung
Mukosa bibir kering → Dehidrasi
Anak tampak kehausan → kemungkinan
tidak bisa minum atau malas minum3
Turgor kulit kembali lambat. → CRT
lambat (>2 detik)
Talak Resomal Hydration
Beri ReSoMal secara oral atau melalui NGT . lakukan lebih lambat dibanding jika melakukan rehidrasi pada anak
dengan gizi baik
beri 5 ml/kgBB setiap 30 menit untuk 2 jam pertama
setelah 2 jam berikan ReSoMal 5-10 ml/kgbb/jam berselang seling dengan F-75 dengan jumlah yang sama
setiap jam selama 10 jam jumlah yang pasti tergantung seberapa banyak anak mau, volume tinja yang keluar
dan apakah anak mau muntah.
Penjelasan
Tatalaksana Dehidrasi dan Syok berbeda.
Oral untuk yang masih sadar, dan IV kalau tidak sadar, dan IV dihindari pada anak gizi buruk agar tidak terjadi
Dekompensasi,( Penyakit dekompresi adalah kondisi ketika nitrogen atau gas lain membentuk gelembung yang
menyumbat pembuluh darah atau jaringan organ. Kondisi ini terjadi apabila tubuh mengalami perubahan
tekanan air atau tekanan udara yang terlalu cepat.)

Atasi Dehidrasi dl sampai terhidrasi, lalu diberi F-75, dan diupayakan pemberian secara oral ataupun jika tidak
bisa gunakan NGT, dan jangan lupa dimonitoring setelah tatalaksana
08
Kasus 08
Seorang anak dengan gizi buruk dalam perawatan rawat jalan dengan
puskesmas melakukan kontrol rutin saat Anda bertugas di puskesmas.
Saat ini sudah memasuki minggu ke tiga perawatan gizi buruk.
Pada pemeriksaan didapatkan :
BB awal : 10 kg, BB minggu 1 : 10.3 kg, BB minggu 2 : 10.5 kg, BB saat
ini (minggu 3) : 10.5 kg
Anak juga terdapat anemia dengan Hb 9 gr/dL
Bagaimanakah kemajuan berat badan pada pasien tersebut?
Dan bagaimana tatalaksana Anda selanjutnya sebagai dokter yang
berjaga?
Gizi Buruk dengan Anemia
A. Pemantauan Berat Badan

Target kenaikan berat badan minimal 5


g/kgbb/hari atau 50 g/kgbb/minggu
BB awal : 10 kg
normal kenaikan → 50 x 10 = 500
g/minggu
Sedangkan pada pasien kenaikan berat
badan :
BB awal -> Minggu 1 = 300 g
Minggu 1 -> Minggu 2 = 200 g
Minggu 2 -> Minggu 3 = 0 g
Penjelasan
Disini berat badan tidak sesuai. Kesimpulannya : kenaikan terlalu lambat
- Kita buat misal umur 2 tahun. Makanya kita perlu monitoring dan evaluasi.
- Dalam kasus kita sudah melakukan rawat jalan namun tidak optima kenaikan BB nyal. Peran kita harus
proaktif dengan memantau, edukasi dan kunjungan rumah. Disitu kita evaluasi kenapa dia tidak naik
berat badannya padahal pemberian F100 dll sudah diberikan. Kita bisa evaluasi dengan cek diminum gak
f100 nya dengan menghitung saset yang diberikan dan yang sudah diminum. Jangan sampe ada yang
dijual atau diberikan ke yang lain.
- Cek kemungkinan lain? infeksi lain spt TB, cacingan.
- Pada kasus misal Anak 2 tahun tatalaksananya bisa kombinasikan dengan makanan keluarga
- Untuk mengejar anemia tunda dulu pemberian Fe, kalo misal udh di rumah bisa pke makanan yang ready
to use dan makanan keluarga dengan menu yang tinggi kalori (porsi sedikit kalori banyak)
- F135 sudah jarang dipake dan menjadi pilihan terakhir. Intinya sampe dia bisa kembali ke makanan
keluarga jangan sampe keterusan karena akan mengganggu perkembangannya spt mengunyah.
Gizi Buruk dengan Anemia
B. Berikan obat-obatan rutin dan layanan kesehatan lainnya
1. Obat cacing (diberikan pada kunjungan/minggu kedua, bila balita tidak menerima obat
cacing dalam 6 bulan terakhir).
2. Pemberian zat gizi mikro:
- Vitamin A
- Asam folat, Multivitamin (Vitamin C dan Vitamin B kompleks).
- Zat besi (3 mg/kg BB/hari) setelah mendapatkan formula F-100 selama 2 hari.

Meskipun sering ditemukan anemia, zat besi tidak boleh diberikan pada fase awal (fase stabilisasi
dan transisi), zat besi baru diberikan setelah anak mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai
bertambah berat badannya. Pemberian zat besi dengan dosis 3 mg/kgBB/hari,diberikan setelah
mengalami kenaikan berat badan (fase rehabilitasi).

C. Catat jumlah RUTF atau F-100 yang diberikan saat kunjungan dan jumlah sisa jika balita
belum habis jatah RUTF atau F-100 dari kunjungan sebelumnya.
Gizi Buruk dengan Anemia
Tatalaksana Anemia:
Pada pasien didapatkan Hb 9gr/dL, sehingga
diberikan tatalaksana suplementasi zat besi saat
memasuki fase rehabilitasi
09
Kasus 09
Anda sedang bertugas di puskesmas dan terdapat seorang ibu kader posyandu datang membawa anak yang
sedang rawat jalan dengan gizi buruk datang kontrol. Saat ini anak mulai masuk ke fase rehabilitasi dan belum
mendapatkan multivitamin apapun
•Bagaimanakah kebutuhan nutrisi pada fase ini?

Fase ini adalah fase pemberian makanan untuk tumbuh kejar. Pada fase rehabilitasi terjadi replesi
(pemulihan) jaringan tubuh sehingga diperlukan energi dan protein yang cukup, diberikan energi 150-220
kkal/kgBB/hari, protein 4-6 g/kgBB/hari. Terapi gizi yang diberikan dapat berupa F100 atau RUTF yang
secara bertahap ditambah makanan padat gizi. Umumnya berlangsung selama 2-4 minggu. Kemajuan
terapi dinilai dari kenaikan berat badan setelah fase transisi dan mendapat F100 atau RUTF.
Pemantauan pada fase rehabilitasi dilakukan dengan mencatat asupan formula dan kenaikan berat
badan.

Tambahan dr.
- Fase ini adalah fase rehab
- Itung itungannya liat ppt aja dia g ada BB nya.
- Ini dikali dengan berat badan apa?
Tentang berat badan aktual dan ideal
Apabila
- Gizi buruk → dengan berat badan
aktual (berat dia ditimbang skrng ye
jan salah)
- Gizi kurang → dengan bb ideal

Cari BB Ideal dengan Tinggi/usia. Misal anak


1 tahun pjg badan 65 cm → Z score <-3sd
(liat tu samping kalo g caya pake kurva
sendiri)

BB Ideal : 65 Cm untuk umur berapa coy?


Liat median dia ada di umur 4-5 bln.
lanjutt…
Tentang berat badan aktual dan ideal
BB/PB :kita lihat TB 65 cm. Itu dia BB nya di median
harusnya 7.3 kg
Jadi anak ini : setara anak usia 4-5 bln sesuai usia.
Berat badan idealnya adalah 7.3 kg
Maka,,,
Jika dia gizi buruk → BB aktual (klo di kasus yg 6 kg)
agar dia tidak terjadi refeeding syndrome.
Sampe kapan???
Sampe dia gizi kurang → di kasus sampai bb nya diatas
6.2 kg
jadi , selama fase stabilisasi-fase transisi- fase
rehabilitasi. Dari kalori 80-100, 100-150, 150-250.
Harus dengan BB aktual dulu selama dia gizi buruk

Pelajari ini we, ntar ada soalnya bro.. Termasuk asam


folat, zat besi dll pokonya yang di slide mikronutrien
tdi
Anda sedang bertugas di puskesmas dan terdapat seorang ibu kader posyandu datang membawa anak yang sedang rawat
jalan dengan gizi buruk datang kontrol. Saat ini anak mulai masuk ke fase rehabilitasi dan belum mendapatkan
multivitamin apapun
•Multivitamin apa saja yang sebaiknya diberikan?
Vitamin A VITAMIN YANG DIBERIKAN APA AJA? NIH!!
- Bila tidak ditemukan tanda defisiensi vitamin A atau tidak ada riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, maka vitamin
A dosis tinggi diberikan di hari ke-1 sesuai umur.
- Bila ditemukan tanda defisiensi vitamin A, seperti rabun senja atau ada riwayat campak dalam 3 bulan terakhir, maka
vitamin A diberikan dalam dosis tinggi sesuai umur, pada hari ke-1, hari ke-2 dan hari ke-15.
- Jika tidak tersedia kapsul vitamin A dosis tinggi dapat diberikan vitamin A dosis 5000 SI per hari selama proses
pemulihan.
Pemberian 1⁄2 kapsul biru vitamin A (50.000 SI) dilakukan dengan cara mengeluarkan semua isi kapsul biru pada wadah
yang bersih dan berikan kepada balita gizi buruk usia < 6 bulan 1⁄2 dari isi kapsul biru tersebut sesuai takaran menggunakan
pipet tetes atau sendok obat.
Anda sedang bertugas di puskesmas dan terdapat seorang ibu kader posyandu datang membawa anak yang sedang rawat
jalan dengan gizi buruk datang kontrol. Saat ini anak mulai masuk ke fase rehabilitasi dan belum mendapatkan
multivitamin apapun
•Multivitamin apa saja yang sebaiknya diberikan?
TERUS INI ADA 3.
Suplemen zat gizi mikro diberikan setiap hari paling sedikit selama 2 minggu:
- Asam folat
Pemberian Asam Folat setiap hari minimal selama 2 minggu, dengan dosis pemberian 5 mg pada hari ke-1, selanjutnya 1
mg/hari.
- Multivitamin (vitamin C dan vitamin B kompleks).
- Zat besi (3 mg/kgBB/hari) setelah berat badan mengalami kenaikan
Anda sedang bertugas di puskesmas dan terdapat seorang ibu kader posyandu datang membawa anak yang
sedang rawat jalan dengan gizi buruk datang kontrol. Saat ini anak mulai masuk ke fase rehabilitasi dan belum
mendapatkan multivitamin apapun
•Kapan perlu diberikan Fe dan Bagaimana dosis suplementasi Fe yang tepat?
Semua anak gizi buruk mengalami defisiensi vitamin dan mineral. Meskipun sering ditemukan anemia, zat besi
tidak boleh diberikan pada fase awal (fase stabilisasi dan transisi), zat besi baru diberikan setelah anak
mempunyai nafsu makan yang baik dan mulai bertambah berat badannya (biasanya pada minggu kedua, mulai
fase rehabilitasi). Zat besi dapat memperberat infeksi bila diberikan terlalu dini.
Anda sedang bertugas di puskesmas dan terdapat seorang ibu kader posyandu datang membawa anak yang sedang rawat
jalan dengan gizi buruk datang kontrol. Saat ini anak mulai masuk ke fase rehabilitasi dan belum mendapatkan multivitamin
apapun
•Apakah perlu diberikan obat cacing dan berapa kah dosisnya?
Obat cacing diberikan saat kunjungan/minggu ke-2, bila balita belum mendapatkan obat cacing dalam 6 bulan terakhir
10
Kasus 10
Presentan kea kel. 7 → ini jawaban kea nanti akan
ditambahin dengan penjelasan dokternya
10 → udah bagus jadi baca aja ya ni pnjelsan
kea
Anda sedang merawat anak dengan gizi buruk di puskesmas. Dalam tatalaksana perlu
diberikan makan bertahap karena Pada anak gizi buruk dapat terjadi refeeding syndrome
yang dapat memperburuk kondisi pasien. Selain itu anak dengan gizi buruk beresiko untuk
terjadi obesitas dan sindrom metabolik di kemudian hari

● Jelaskan bagaimana kriteria pulang pada anak dengan gizi buruk yang menjalani perawatan
rawat inap?
● Jelaskan apa yang dimaksud dengan refeeding syndrome?
● Dan jelaskan mengapa anak dengan gizi buruk dapat menjadi obesitas dan metabolik
sindrom di kemudian hari
Kriteria pulang pada anak dengan gizi buruk
Kriteria pulang dari layanan rawat inap dan pindah ke layanan rawat jalan balita:
● Tidak ada komplikasi medis
● Edema berkurang
● Nafsu makan baik
● Secara klinis baik.
Kriteria pindah dari layanan rawat inap ke layanan rawat jalan TIDAK berdasarkan kriteria antropometri tapi berdasarkan kondisi klinis.

Kriteria pulang bayi <6 bulan dengan gizi buruk dan ada kemungkinan pemberian ASI:
a. Keberhasilan relaktasi dengan menghisap efektif: kenaikan berat badan minimal 20 g/hari selama 5 hari berturut-turut hanya dengan
mengonsumsi ASI.
b. Tidak ada edema bilateral selama 2 minggu.
c. Kondisi klinis baik, bayi sadar dan tidak ada masalah medis.
d. Ibu sudah mendapat konseling cukup dan suplementasi zat gizi mikro yang diperlukan selama tinggal di tempat perawatan dan
diteruskan di rumah.
Kriteria pindah ke layanan rawat jalan Bayi kurang dari 6 bulan gizi buruk, dan TIDAK ada kemungkinan
pemberian ASI:

● Kondisi klinis baik, bayi sadar dan tidak ada masalah medis
● Tidak ada edema
● Bayi dapat menyusui dengan baik atau mendapatkan asupan yang cukup
● Kenaikan berat badan cukup (>5 g/kgBB/hari) selama 3 hari berturut-turut

Kriteria sembuh/selesai perawatan

● Z-Skor BB/PB ≥ -2 SD selama 3 hari berturut-turut


● Tidak ada edema selama 2 minggu
● Kondisi klinis baik, anak sadar dan tidak ada masalah medis
● Saat dipulangkan, F-100 yang diencerkan dapat diganti dengan formula bayi standar
Kriteria Sembuh
Kriteria sembuh untuk balita (6-59 bulan) gizi buruk (selama 2 minggu berturut-turut):

● LiLA ≥ 12.5cm (hijau) dan/atau


● Skor-Z BB/PB (atau BB/TB) ≥ -2 SD
● Tidak ada edema, secara klinis baik

Kriteria bayi < 6 bulan bisa keluar dari semua layanan gizi buruk :

● Bayi menyusui dengan baik atau mendapatkan pengganti ASI yang cukup
● Kenaikan berat badan yang cukup
● Z-Skor BB/PB ≥ -2 SD
Refeeding Syndrome
● Refeeding syndrome → sindroma dengan gangguan metabolik akibat pemberian nutrisi pada
pasien kurang gizi berat.
● Refeeding syndrome → sindroma kelainan elektrolit dan perubahan cairan tubuh dengan
kelainan metabolik pada pasien kurang gizi yang mendapat refeeding baik secara oral, enteral,
maupun parenteral.
Refeeding Syndrome
Sindrom refeeding didefinisikan sebagai komplikasi medis akibat perpindahan cairan dan elektrolit sebagai akibat dari rehabilitasi nutrisi yang
agresif. Sindrom refeeding umumnya terjadi pada populasi yang berisiko tinggi mengalami malnutrisi mulai dari pasien dengan gangguan makan
hingga pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis.

Penyebab sindrom refeeding bersifat multifaktorial dan terkait dengan penambahan nutrisi setelah periode kelaparan. Oleh karena itu, pasien
dengan gizi buruk yang diberi makan secara cepat atau tiba-tiba mempunyai risiko lebih tinggi untuk mengalami sindrom refeeding.
Penyebabnya antara lain gangguan makan, alkoholisme kronis, kondisi malabsorptif seperti penyakit radang usus, malnutrisi kronis, diabetes
yang tidak terkontrol, kondisi onkologis, dan kondisi pasca operasi
Mengapa anak dengan gizi buruk dapat menjadi
obesitas dan sindrom metabolik di kemudian hari
Pada anak dengan gizi buruk, tubuh
secara alami mengirimkan sinyal selalu
kelaparan karena sudah biasa. Namun,
apabila anak dengan gizi buruk dikasi
makanan → makanan di simpan terus
menerus → lipogenesis → tubuh menjadi
gemuk -> obesitas.
Pnjlsn dokter :
- Anak yang dewasa yang gemuk
bisa jadi stunting pas kecilnya yak.
Terimakasih
Semangat semoga sumanya lancar <3

Anda mungkin juga menyukai