Anda di halaman 1dari 4

Nama: Lisa Nurhalizah

Faradila faza
AL-HAQQ
Yang Maha Benar

Al-Haqq memiliki arti Yang Maha Benar, tiada yang lebih benar dari Allah SWT. Akar kata
"Al Haqq" dalam Bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti, diantaranya: yang memiliki
kebijaksanaan, keadilan, kebenaran dan fakta sesungguhnya. Dialah Allah yang paling benar,
tidak pernah salah, adil, dan sesuai aturan. Dialah yang asli, otentik, nyata, kuat, dan penting,
yang mapan, sesuai kenyataan, yang dibutuhkan, diperlukan, dan dibenarkan. Al-Haqq secara
sederhana bermakna bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya dan sebenar-benarnya
Tuhan yang nyata serta paling berhak untuk disembah. Segala yang berasal dari Allah SWT
itu benar dan semua kebenaran bersumber dari-Nya.

Dilansir dari Suara Muhammadiyah, Allah adalah Sang Maha Benar. Karena itu juga,
manusia hanya dibenarkan untuk menghamba kepada-Nya. Dengan demikian, ajaran
ketundukan hanya kepada-Nya (tauhid) disebut sebagai ajaran yang benar (al-haqq atau dîn
al-haqq), sedangkan kesyirikan disebut sebagai kebatilan (al-bâthil).1

Al-Haqq juga berarti kemantapan atau kebenaran atas sesuatu. Al-Haqq maksudnya
adalah Allah SWT Maha Benar dan tidak pernah salah. Seluruh tindakan maupun ketetapan
Allah pastilah benar, dan segala kebenaran di alam semesta ini bersumber dari-Nya serta tak
boleh ada yang meragukannya. Hak dalam pengertian umum adalah suatu ketentuan yang
dengan dia ( hak ) syara’ menetapkan suatu kekuasaan atau suatu kebebasan ( hukum ).
Menurut pengertian yang bersumber dari al-qur’an hak dapat juga berarti menetapkan,
keadilan lawan dari kezaliman, kebenaran lawan dari kebatilan, kewajiban, bagian dan
kepastian.2
Ada beberapa ayat Al-Quran yang membahas mengenai Asmaul Husna Al-Haqq, yaitu surat
Al-Anam, Al-Hajj, An-Nur, dan Al-Mukminun:
‫ُثَّم ُر ُّد ْٓو ا ِاَلى ِهّٰللا َم ْو ٰل ىُهُم اْلَح ِّۗق َااَل َلُه اْلُح ْك ُم َو ُهَو َاْسَر ُع اْلَح اِس ِبْيَن‬
Artinya: “Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa
mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan
Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat.” (QS. Al Anam [6]:62).
1
DR. Mahmud ‘Abdurrazaq ar-Ridhwani, Asmaul Husna (Pustaka Ibnu Katsir, 2022)
2
S. I. Q. Samsurizal, Karakteristik Kata Al-Haqq Dalam Al-Qur’ân (Penerbit Adab, 2021).
‫ۙ ٰذ ِلَك ِبَاَّن َهّٰللا ُهَو اْلَح ُّق َو َاَّنٗه ُيْح ِي اْلَم ْو ٰت ى َو َاَّنٗه َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َقِدْيٌر‬
Artinya: “Yang demikian itu karena sungguh, Allah, Dialah yang hak dan sungguh, Dialah
yang menghidupkan segala yang telah mati, dan sungguh, Dia Maha Kuasa atas segala
sesuatu.”(QS. Al Hud [22]: 6).
‫َيْو َمِٕىٍذ ُّيَو ِّفْيِهُم ُهّٰللا ِدْيَنُهُم اْلَح َّق َو َيْع َلُم ْو َن َاَّن َهّٰللا ُهَو اْلَح ُّق اْلُمِبْيُن‬
Artinya : “Pada hari itu Allah menyempurnakan balasan yang sebenarnya bagi mereka, dan
mereka tahu bahwa Allah Maha-benar, Maha Menjelaskan.” (QS. An-Nur [24]:25).
‫ُّۚق‬
‫َفَتٰع َلى ُهّٰللا اْلَم ِلُك اْلَح ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَۚو َرُّب اْلَعْر ِش اْلَك ِرْيِم‬
Artinya: “Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya; tidak ada tuhan (yang berhak
disembah) selain Dia, Tuhan (yang memiliki) ‘Arsy yang mulia.” (QS. Al-Mukminun
[23]:116).

Kemudian Al-Haqq secara terminologi adalah sebagai berikut :


Menurut Syekh abd. Hakim Al-Lukman dari Madzhab. Hanafi hak adalah :“Hukum yang
tetap berdasarkan syara”.
Menurut Syekh ali Al-Khafif, hak adalah : “Kemaslahatan yang diperoleh secara syara”
Menurut Mustafa Ahmad Az-Zarqa’, Haqq adalah : “Kekhususan yang ditetapkan oleh
syara’ dalam bentuk kekuasaan”.
Menurut Ibnu Nujam,Ahli Fiqh Mazhb.Hanafi, Haqq adalah :“Kekhususan yang
terlindungi”.

Sedangkan menurut ulama fiqh Haqq merupakan hubungan spesifik antara pemilik hak dan
kemaslahatan yang diperoleh dari hak itu sendiri. hubungan itu dalam syariat Islam tidak
bersifat alamiah yang bersumber dari alam dan akal manusia. Sumber hak adalah Allah
karena Allah-lah yang membuat syariat, UU dan hak atas manusia dan seluruh alam. Oleh
sebab itu, hak selalu terkait dengan kehendak Allah dan merupakan anugerahnya. Hal
tersebut hanya bisa diketahui dari sumber-sumber hukum islam Al-Quran As-Sunah. Firman
Allah SWT :
“Dan berikanlah kepada keluarga yang dekat akan hak-nya, kepada orang miskin dan orang
yang dalam dan janganlah kamu menghambur-hamburkan hartamu secara boros.” {QS. Al-
Israa : 26}.3
3
Quraish, M. Shihab. Tafsir al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur'an. Jakarta, Lentera Hati.
2004.( http://www.fiqhislam.com/asmaul-husna)
Sebelum manusia memulai untuk hidup berdampingan dengan sesamanya atau hidup
bermasayarakat dan sebelum tercipitanya hubungan antara seseorang dengan orang yang lain,
mungkin kita tidak akan pernah mendengar apa yang dinamakan dengan Haqq.
Setiap manusia yang hidup secara bermasyarakat pasti akan bertolong-menolong dalam
menghadapi berbagai macam kegiatan. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memenuhi
kepentingan/kepentingan individu masing-masing, atau bahkan masyarakat. Dalam pada itu,
untuk memenuhi kepentingan/kebutuhan, seseorang bisa mendapatkannya dari alam secara
langsung atau bahkan dari milik orang lain.
Ketika seseorang sudah bersinggungan dengan milik orang lain, maka boleh jadi akan
timbul pertentangan-pertentangan kehendak yang dapat berujung pada pertikainan kedua
belah pihak. Maka untuk memelihara kepentingan masing-masing perlu ada suatu peraturan
yang mengatur batas-batas kepentingan seseorang di dalam hidup bermasayrakat. Artinya,
peraturan itu ada agar seseorang mengetahui apa yang menjadi hak-nya dan sebaliknya,
sehingga ia tidak akan melanggar hak orang lain.

Implementasi Kejujuran Dalam Kehidupan

Sebagaimana yang telah diuraikan, Al Haqq artinya Maha Benar, maknanya yaitu Allah
Subhanahu wa Ta’ala Maha Benar keberadaanNya, juga mengandung makna bahwa Allah
SWT ada tanpa permulaan.4
Dengan demikian, Allah mengajarkan kepada hambanya untuk membersihkan diri dari sifat
berbohong. Sesuai dengan artinya, umat Muslim di didik untuk berbuat baik terhadap sesama,
menjunjung tinggi kebenaran serta berkata jujur dan menghindari kebohongan dalam segala
perkataan maupun perbuatan karena sesungguhnya bohong adalah bibit dari segala kejelekan.

Meskipun demikian, sifat bohong baik itu dalam ucapan maupun tindakan serta fakta kalau
masih ada golongan yang tidak membela kebenaran itu bisa dengan mudah ditemukan dalam
keseharian manusia. Padahal, pengamalan makna Al-Haqq tidak boleh disepelekan.
Dihimpun dari buku Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya karya Teguh Sulistyowati,
Asmaul Husna Al-Haqq dapat dijadikan sebagai bacaan wirid dan dzikir untuk mengingat
bahwa Allah SWT adalah Dzat yang Maha Benar.

4
Syafi’ie El-Bantanie, “Rahasia Keajaiban Asmaul Husna,” Pt. Wayu Media, 2009.
Dalam sebuah Hadist Riwayat Abu Nu’aim. Dari Sahabat Ali radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah
SAW bersabda:
‫ َو ُيْؤ َم ُن ِم ْن َو ْح َش ِة‬، ‫َم ْن َقاَل اَل ِإلَه ِإاَّل ُهَّللا اْلَم ِلُك اْلَح ُّق اْلُمِبيُن ِفي ُك ِّل َيْو ٍم ِم اَئَة َم َّرٍة َك اَن َلُه َأَم اًنا ِم َن اْلَفْقِر‬
‫ َو اْس ُتْقِرَع ِبِه َباُب اْلَج َّنِة‬،‫ َو اْس ُتْج ِلَب ِبِه اْلِغ َنى‬،‫اْلَقْبِر‬
Artinya: “Barangsiapa membaca 'Laa ilaaha illallah al malikul haqqul mubin' seratus kali
dalam sehari, maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari
dahsyatnya kubur, dan terbuka untuknya pintu-pintu surga.” (HR. Abu Nu'aim dalam bab
Shifah al-Jannah, Al-Khatib Al-Baghdadi).

Bacaan dzikir ini dikenal sebagai amalan yang dapat mendatangkan rezeki. Mengamalkan
dzikir ini juga dapat meningkatkan keimanan seseorang dalam menjalankan ajaran agama.
Selain berdzikir, manusia juga dituntut untuk senantiasa melakukan perbuatan yang benar,
mengucapkan perkataan yang benar, dan memikirkan hal-hal yang benar.
Meneladani asmaul husna Al Haq artinya Yang Maha Benar ini berarti percaya bahwa Allah
SWT benar-benar ada. Tandanya, Muslim yang mengamalkan asmaul husna tersebut tidak
akan berani berbuat hal-hal negative.
Dalil yang menjelaskan mengenai pentingnya mengamalkan makna Al-Haqq:
‫ُثَّم ُر ُّدْٓو ا ِاَلى ِهّٰللا َم ْو ٰل ىُهُم اْلَح ِّۗق َااَل َلُه اْلُح ْك ُم َو ُهَو َاْسَر ُع اْلَح اِس ِبْيَن‬

Artinya: “Kemudian mereka (hamba-hamba Allah) dikembalikan kepada Allah, penguasa


mereka yang sebenarnya. Ketahuilah bahwa segala hukum (pada hari itu) ada pada-Nya. Dan
Dialah pembuat perhitungan yang paling cepat.”

Dengan cara yang demikian tentu akan menjadikan dunia pendidikan yang bermartabat.
Sedangkan untuk peserta didik akan menjadi seseorang yang terbuka dengan kejujurannya
dan dapat terhindar dari segala kejelekan yang timbulnya dari ketidak jujuran.

Jujur merupakan salah satu sikap yang harus dimiliki oleh setiap manusia dalam beraktivitas,
salah satunya adalah jujur saat bekerja. Sikap jujur akan melahirkan kepercayaan antara
satu orang dan lainnya. Sikap jujur juga menjauhkan rasa curiga hingga kekhawatiran akan
rusaknya sebuah kepercayaan yang dibangun.

https://stekom.ac.id/artikel/kejujuran-sebagai-pondasi-karyawan-yang-berintegritas

Anda mungkin juga menyukai