Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PROTEIN PLASMA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Biokimia

Dosen Pembimbing:
Endah Kamila Mas’udah, SST., M.Keb

Disusun Oleh:

Selly Adelia (P17311235003)


Niken Maharani (P17311235004)
Maryani (P17311235006)
Faizah Nurul S. (P17311235012)
Maulidatul Ilmi (P17311235014)
Klarista Angelia W.A. (P17311235015)
Alfina Zulva D. (P17311235017)
Nurul Azizah (P17311235025)
Nurul Wafiah (P17311235029)
Emil Liana Putri (P17311235031)
Lilik Istiani (P17311235033)
Dida Kawidya (P17311235036)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
JURUSAN KEBIDANAN MALANG
PROGRAM STUDI SARJANA TERAPAN
KEBIDANAN MALANG
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat,
hidayah dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “Protein Plasma”. Makalah ini dibuat dengan tujuan agar dapat
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Biokimia.

Dalam kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih kepada semua


pihak yang telah membantu, sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan baik
tepat pada waktunya. Dan tak lupa saya juga mengucapkan terima kasih pada dosen
mata kuliah Biokimia Ibu Endah Kamila Mas’udah, SST.,M.Keb. yang senantiasa
dengan sabar membimbing kami.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak memiliki


kekurangan baik dalam segi penulisan maupun penempatan kata-kata, untuk itu
kami sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun demi
tercapainya kesempurnaan pada makalah berikutnya.

Semoga makalah ini bisa memberikan informasi tambahan bagi masyarakat


dan bisa bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan bagi kita semua
khususnya dalam mengembangkan diri di kehidupan masyarakat sehari-hari.

Malang, 26 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI ....................................................................................................... ii
BAB I PENDAULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 1
1.3 Tujuan ................................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .......................................................................... 2
2.1 Pengertian Protein plasma ...................................................................... 2
2.2 Macam macam Protein Plasma .................................................................... 2
2.3 Batas Normal Protein Plasma ................................................................. 6
2.4 Perubahan Protein Plasma pada keadaan patologik .................................... 7
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 9
3.1 Kesimpulan............................................................................................ 9
3.2 Saran ................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Protein merupakan senyawa organik kompleks dengan bobot
molekul tinggi. Protein juga merupakan suatu polimer yang terdiri dari
monomer-monomer asam amino yang dihubungkan dengan ikatan peptida.
Protein memiliki banyak fungsi diantaranya sebagai enzim, hormon dan
antibodi (Sawitri, 2014). Plasma adalah komponen cairan dari darah yang
mengandung fibrinogen terlarut. Setelah aktivasi oleh enzim plasmin,
terbentuklah gumpalan fibrin (Arifin, 2022). Plasma adalah bagian cairan
darah dan terdiri atas air (90%) protein (8%; albumin, globulin, dan
fibrinogen), garam (0,9%; natrium klorida, natrium bikarbonat dan lain-
lain) dan sisanya 0,1% terdiri atas zat organik misalnya lemak glukosa, urea,
asam urat, kolesterol, dan asam amino (Mader dalam Nair, 2015)
Protein plasma memiliki fungsi yang sangat luas beberapa fungsi
dari protein plasma yaitu sebagai protein pembawa (carrier) senyawa yang
melewati membran plasma menerima sinyal hormonal meneruskan isyarat
tertentu ke bagian sel sendiri atau ke sel lainnya. Protein membran plasma
berfungsi sebagai pangkal pengikat komponen-komponen sitoskeleton
dengan senyawa-senyawa ekstraseluler (Arifin, 2022). Dari latar belakang
tersebut, kami menarik berbagai rumusan rumusan masalah yang ingin kami
bahas yaitu mengenai Protein Plasma
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan protein plasma?
2. Apa saja macam-macam dari protein plasma?
3. Berapa batas normal protein plasma?
4. Bagaimana perubahan protein plasma pada keadaan patologik?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian protein plasma
2. Untuk mengetahui macam-macam dari protein plasma
3. Untuk mengetahui batas normal protein plasma
4. Untuk mengetahui perubahan protein plasma pada keadaan patologik

1
BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Protein Plasma

Protein plasma adalah protein total dalam plasma manusia memiliki


konsentrasi sekitar 7,0-7,5 gr/dl dan membentuk bagian terbesar dari bahan
padat plasma. Protein plasma sebenarnya adalah campuran kompleks yang
mencakup tidak saja protein-protein sederhana, tetapi juga protein
terkonjugasi misalnya glikoprotein dan berbagai lipoprotein.

2.2 Macam-Macam Protein Plasma

2.2.1 Fibrinogen

a. Pengertian Fibrinogen

Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat di dalam


plasma. Fibrinogen merupakan makromolekul glikoprotein dengan
berat molekul 340 kDa yang dimerik dan memanjang, terdiri dari
dua set tiga rantai polipeptida (Aα/rantai alfa fibrinogen, Bβ/rantai
beta fibrinogen, dan γ/rantai gamma fibrinogen) yang dihubungkan
oleh 29 jembatan disulfida. Fibrinogen mempunyai waktu paruh
rata-rata 4 hari dan merupakan fase akut positif pada protein
dimana kadarnya akan meningkat dalam keadaan luka organ,
infeksi, dan inflamasi. Fibrinogen disintesis di dalam hati terutama
oleh sel hepatosit hati sekitar 1.7 gram- 5 gram dalam sehari, akan
disekresikan di dalam plasma dan sisanya didistribusikan ke dalam

2
kelenjar limfe dan jaringan interstisial yakni jaringan yang
mengelilingi kantung udara pada paru-paru (alveoli), pembuluh
darah serta saluran pernapasan.

b. Fungsi Fibrinogen

Fibrinogen berfungsi untuk membentuk bekuan darah pada


proses koagulasi dan meningkatkan viskositas darah. Selama
cedera jaringan dan pembuluh darah, trombin diubah secara
enzimatik menjadi fibrin dan kemudian menjadi bekuan darah
berbasis fibrin, yang berfungsi menyumbat pembuluh darah untuk
menghentikan pendarahan. Fibrin juga memediasi trombosit darah
dan penyebaran sel endotel, proliferasi fibroblas jaringan, proses
pembentukan tabung kapiler, dan juga angiogenesis sehingga
mendorong revaskularisasi dan penyembuhan luka.

2.2.2 Albumin

a. Pengertian Albumin

Albumin adalah protein plasma yang dihasilkan oleh hepar dan


penting dalam memelihara tekanan cairan intravaskuler. Selain itu
albumin juga berperan dalam fisiologis tubuh, termasuk
memelihara tekanan osmotik dan mengikat zat utama seperti rantai
panjang lemak asam, asam empedu, bilirubin, hematin, kalsium,
dan magnesium. Penurunan kadar albumin plasma
(hipoalbuminemia) dapat menimbulkan terjadinya edema karena
cairan keluar dari ruang vaskular dan masuk ke ruang interstisial
(Rahman abdul dkk, 2018). Menurut Hartono (2006),
hiperalbuminemia dapat berhubungan dengan terjadinya dehidrasi
dalam tubuh.

3
b. Fungsi Albumin

Albumin dapat mempengaruhi penyerapan makanan karena


salah satu fungsinya adalah mengangkut zat makanan hasil
penyerapan. Fungsi tersebut terkait erat dengan metabolisme asam
lemak bebas, bilirubin, dan berbagai obat yang kurang larut dalam
air, tetapi harus diangkut melalui darah dari satu organ ke organ
lain agar dapat dimetabolisme atau diekskresikan (Tombuku et al.,
2017). Semakin rendah kandungan albumin, zat nutrisi dari pakan
akan kurang bermanfaat dengan baik. Selain itu albumin juga
berperan dalam fisiologis tubuh, termasuk memelihara tekanan
osmotik dan mengikat zat utama seperti rantai asam lemak panjang,
asam empedu, bilirubin, hematin, kalsium, dan magnesium.

2.2.3 Globulin

a. Pengertian Globulin

Menurut Harrow dkk (1962), Globulin merupakan salah satu


golongan protein yang tidak larut dalam air, mudah terkoagulasi
oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan membentuk
endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi. Globulin disusun
oleh dua komponen yaitu legumin dan vicilin.

Fraksi terbesar adalah globulin 7S yang merupakan glikoprotein.


Protein globulin dapat mencapai 70% dari total protein. Fraksi 11S
sampai sekarang baru dikenal sebagai protein tunggal sedangkan
frakti 15S belum dapat diidentifikasikan senyawa penyusunnya.

4
b. Kelompok Globulin

Globulin memiliki tiga kelompok utama yaitu Alfa globulin, beta


globulin, dan gamma globulin. Dari fraksi-fraksi tersebut terdapat
penyusun yang berbeda-beda.

1. Alfa globulin yang terdiri dari alfa-1 globulin dan alfa-2


globulin. Beta globulin terdiri dari beta-1 globulin dan beta-2
globulin, sedangkan gamma globulin tidak dapat dipisahkan
menjadi komponen lain. Setiap bagian dari protein tersebut
memiliki fungsi yang berbeda-beda. Gelombang alfa-1 globulin
adalah molekul alfa-1 antitripsin, yang menjadi penghambat
protease (protease inhibitor) dan menginaktifkan enzim tripsin
dalam darah. Alfa-2 globulin yang terdiri dari dua protein
plasma akan berperan tanpa terjadi pengungkapan eritrosit dan
menjadi penghambat protease.
2. Beta globulin yang terbagi menjadi dua yaitu beta-1 dan beta-2
globulin berperan dalam transfer molekul dan pengangkutan
kolesterol ke dalam sel. Dalam protein beta globulin terdapat
komponen pelengkap yang dikenal sebagai fibrinogen.
3. Gamma globulin yang terdiri dari IgG, IgA, IgD, IgE, dan IgM
yang dari masing-masing komponen tersebut memiliki fungsi
faal sebagai antibodi yang berperan dalam antigen yang khas
spesifiknya. Pada umumnya gamma globulin lebih dikenal
dengan antibodi. Gamma globulin adalah protein yang beredar
dalam darah. menambah kekebalan. sera melawan dan
mencegah infeksi.
c. Fungsi Globulin

Globulin memiliki manfaat untuk melawan infeksi dan


mengangkut nutrisi ke jaringan tubuh.

5
2.3 Batas Normal Protein Plasma

Serum protein (bahasa Inggris: globular protein, sphero protein)


merupakan salah satu dari tiga jenis protein di dalam tubuh yang terbentuk
dari asam amino berupa larutan koloidal di dalam plasma darah. Protein
(bahasa Yunani proteios) berarti utama (bahasa Inggris: first rank). Serum
protein tidak mengandung fibrin (bukan merupakan fibrous protein)
sehingga dapat terlarut. Total serum protein dalam darah sekitar 7,2 - 8 g/dl
atau sekitar 7% dari volume darah keseluruhan dengan berbagai kegunaan:

1. Sirkulasi molekul lipid, hormon, vitamin dan zat besi


2. Enzim, komponen komplemen, protease inhibitor dan kinin precursor
3. Regulasi aktivitas, fungsional non seluler dalam sistem kekebalan

Total serum protein dapat melonjak karena infeksi kronis (termasuk


tuberkulosis, Adrenal cortical hypofunction, disfungsi hati Collagen
Vascular Disease (Rheumatoid Arthritis, Systemic Lupus, Scleroderma),
gejala hipersensitivitas, Sarcoidosis, dehidrasi (diabetic acidosis, chronic
diarrhea, dll ), Respiratory distress, Hemolisis, Cryoglobulinemia,
Alcoholism, Leukemia dan menurun disebabkan oleh Malnutrition dan
malabsorption (insufficient intake and/or digestion of proteins), Liver
disease (insufficient production of proteins), Diare (loss of protein through
the GI tract), Severe burns (loss of protein through the skin), Hormone
Imbalances that favor breakdown of tissue, Loss through the urine in severe
kidney disease (proteinuria), Kehamilan (dilution of protein due to extra
fluid held in the vascular system).

6
Protein darah Kadar level % Kegunaan
normal

Serum albumin 3.5-5.0 g/dl 60% memelihara tekanan osmosis


dan pengusung molekul lain

Immunoglobulin 1.0-1.5 g/dl 18% membentuk sistem kekebalan


tubuh
Fibrinogen 0.2-0.45 4% koagulasi darah alfa-1
g/dl fetoprotein

Protein wewenang <1% mengatur ekspresi genetik

Terdapat dua jenis protein yang utama di dalam serum, yaitu


albumin dan globulin. Albumin dibuat di dalam hati, merupakan protein
yang paling menonjol dan bermuatan negatif yang terkuat guna mengikat
molekul kecil untuk diedarkan melalui darah. Albumin juga berguna untuk
menjaga tekanan osmosis darah.
Beberapa jenis globulin diproduksi di dalam hati, sementara yang
lain diproduksi di dalam sistem kekebalan. Semua jenis serum protein yang
lain diproduksi di dalam hati. Arti kata globulin menunjukkan sekelompok
protein heterogen dengan berat molekul tertentu yang cukup tinggi, dengan
kecepatan terlarut (en:solubility rate) dan laju migrasi elektroforesis
(en:electrophoretic migration rate) yang lebih rendah daripada albumin.
Rasio normal di dalam darah sekitar 2 hingga 3,5 g/dl.
2.4 Perubahan Protein Plasma pada Keadaan Patologik

Perubahan protein plasma pada keadaan patologik dapat terjadi


karena berbagai faktor. Protein plasma adalah protein total dalam plasma
manusia yang memiliki konsentrasi sekitar 7,0-7,5 gr/dl dan membentuk
bagian terbesar dari bahan padat plasma1. Beberapa perubahan protein
plasma pada keadaan patologik yang umum meliputi (Murray, Granner,
Rodwell, 2009):
1. Sindrom malabsorbsi: Penurunan kadar protein plasma dapat terjadi
akibat sindrom malabsorbsi
2. Kanker gastrointestinal: Kanker gastrointestinal juga dapat
menyebabkan penurunan kadar protein plasma

7
3. Kelaparan: Kekurangan asupan protein dalam makanan dapat
menyebabkan penurunan kadar protein plasma
4. Penyakit hati yang berat: Penyakit hati yang berat seperti sirosis hati
dapat menyebabkan penurunan kadar protein plasma
5. Gagal ginjal kronis: Gagal ginjal kronis juga dapat mempengaruhi
kadar protein plasma
6. Luka bakar yang parah: Luka bakar yang parah juga dapat
menyebabkan penurunan kadar protein plasma.
Perubahan protein plasma pada keadaan patologik ini dapat
diindikasikan dengan penurunan atau peningkatan kadar protein plasma dari
batas normal2. Namun, perubahan ini juga dapat dipengaruhi oleh faktor-
faktor lain seperti sindrom malnutrisi, diet rendah protein, dan penyakit
Hodgkin (Murray, Granner, Rodwell, 2009).
Total serum protein dapat melonjak karena: Infeksi kronis (termasuk
tuberkolosis, Adrenal cortical hypofunction , disfungsi hati, Collagen
Vascular Disease (Rheumatoid Arthritis, Systemic Lupus, Scleroderma),
gejala hipersensitivitas, Sarcoidosis, dehidrasi (diabetic acidosis, chronic
diarrhea, dll.), Respiratory distress, Hemolisis, Cryoglobulinemia,
Alcoholism, Leukemia. Di lain pihak, total serum protein dapat menurun
antara lain disebabkan oleh: Malnutrisi dan malabsorpsi (asupan dan/atau
pencernaan protein yang tidak mencukupi), Penyakit hati (produksi protein
yang tidak mencukupi), Diare (kehilangan protein melalui saluran
pencernaan), Luka bakar parah (kehilangan protein melalui kulit),
Ketidakseimbangan hormon yang mendukung pemecahan jaringan,
Kehilangan melalui urine pada penyakit ginjal yang parah (proteinuria),
Kehamilan (pencairan protein akibat peningkatan cairan dalam sistem
vaskular).

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Protein Plasma adalah campuran kompleks yang mencakup tidak saja
protein-protein sederhana, tetapi juga protein terkonjugasi misalnya
glikoprotein dan berbagai lipoprotein.
2. Protein Plasma dibedakan menjadi Fibrinogen, Albumin dan Globulin
3. Fibrinogen adalah suatu protein yang terdapat di dalam plasma.
Fibrinogen merupakan makromolekul glikoprotein dengan berat molekul
340 kDa yang dimerik dan memanjang, serta fibrinogen memiliki fungsi
untuk membentuk bekuan darah pada proses koagulasi dan
meningkatkan viskositas darah.
4. Albumin adalah protein plasma yang dihasilkan oleh hepar dan penting
dalam memelihara tekanan cairan intravaskuler serta berfungsi untuk
mengangkut zat makanan hasil penyerapan.
5. Globulin merupakan salah satu golongan protein yang tidak larut dalam
air, mudah terkoagulasi oleh panas, mudah larut dalam larutan garam dan
membentuk endapan dengan konsentrasi garam yang tinggi.
6. Globulin memiliki tiga kelompok utama yaitu Alfa Globulin, Beta
Globulin, dan Gamma Globulin yang masing-masing kelompok
memiliki tugas dan peran masing-masing dalam melawan infeksi dan
mengangkut nutrisi ke jaringan tubuh.
7. Kadar Protein Plasma dalam darah sekitar 7,0-7,5 gr/dl dan membentuk
bagian terbesar dari bahan padat plasma. Total serum protein dalam
darah sekitar 7,2 - 8 g/dl atau sekitar 7% dari volume darah keseluruhan.
Terdapat dua jenis protein yang utama di dalam serum, yaitu albumin dan
globulin.

9
3.2 Saran

Berdasarkan penjelasan mengenai protein plasma disarankan


kebutuhan protein dalam plasma darah terpenuhi agar tidak terjadi kelainan
dalam proses produksinya yang dapat menimbulkan berbagai kelainan atau
penyakit kongenital, karena peristiwa kelainan ini semakin meningkat
sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup penduduk.

Diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada pembaca


mengenai pengertian protein plasma, macam-macam protein plasma, batas
normal protein plasma, perubahan protein plasma pada keadaan patologik.
Sehingga dapat menjadi pengetahuan bermutu serta menjadi referensi bagi
mahasiswa dan instansi.

10
DAFTAR PUSTAKA

Arifin. 2022. Pentingnya Antibodi (Convalescent Plasma) Untuk Membantu


Penyembuhan Covid 19. Malang: Media Nusa Creative

Lesmana, dkk. 2017. Fisiologi Dasar untuk Mahasiswa Farmasi, Keperawatan, dan
Kebidanan. Sleman: CV Budi Utama

Nair, M, Ian Paate, 2015. Pandungan Penting Untuk Mahasiswa Keperawatan dan
Kesehatan, Edisi Ke Dua. Jakarta: Bumi Medika

Sawitri. 2014. Analisa Pasangan Jembatan Garam Residu GLU12-LYS4 Pada


Kestabilan Termal Protein 1GB1. Bogor: IPB

Rahman, A dkk, (2018). Albumin and Globulin Levels of Sumatran


Elephants’(Elephas maximus sumatranus) Blood at Elephant Conservation
Center of Saree, Aceh Besar. Jurnal Medika Veterinaria, 12(1), 32-35.

Tombuku AT, Widayati DT, Maharani D. 2017. Blood Biochemical Profile of Bali
Cattle with Repeated Breeding Condition. Yogyakarta. Faculty of Animal
Science, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Indonesian Society for
Sustainable Tropical Animal Production.

11

Anda mungkin juga menyukai