Anda di halaman 1dari 2

Nama : Imro’ah Qurrotul Aini

NIM : 18410548

Mata kuliah : Jinayat (B)

Pengantar (Pengertian, Fungsi/Tujuan dan Kedudukan Hukum Pidana Islam)

Di indonesia hukum pidana islam masih menjadi ius konstutuendum dengan menggunakan larangan
syariah, tidak boleh ada laki-laki dan perempuan yg bukan mahramnya.

Pengertian peristilahan Hukum Pidana Islam

1. Jinayat secara etinologi “Jinayat” merupakan bentuk jamak dari “jinayah” yang berarti
perbuatan dosa, perbuatan salah atau kejahatan. Secara terminologi yakni adalah “Perbuatan
yang dilarang oleh syara’ baik yang berkaitan dengan jiwa, harta atau yang lainnya.
2. Jarimah secara estimologi “Jarimah” merupakan bentuk mashdar dari “jaroma” yang berarti
berbiat salah atau berbuat dosa. Secara terminologi yakni “Larangan-larangan syara’ yang
diancam dengan hukiman had atau ta’zir.”
3. Ma’shiyyah secara estimologi ‘’Ma’shiyyah” merupakan bentuk mashdar dari kata “asho”
yang berarti menentang, mengabaikan atau kejahatan. Secara terminologi “Meninggalkan
perbuatan yang dieajobkan oleh syara dan melakukan perbuatan yang dilarang oleh syara.”

Note : yang paling tepat menggambarkan hukum pidana islam adalah jinayat. Hukum pidana adalah
aturan yang berisi perbuatan yang dilarang atau tidak boleh dilakukan, dengan disertai sanksi pidana
bagi yang melanggarnya.

Fungsi dan tujuan pidana islam

Permasalahan

1. Indonesia bukan negara agama islam dan realitas agama masyarakatnya bersifat heterogin
meskipun mayoritas penduduknya beragama islam.
2. Namun sebagaimana termaktub dalam QS Al-Baqarah ada perintah bagi setiap muslim untuk
melaksanakan ajaran agama islam secara kaffah yang didalamnya termasuk HPI, Muncul
gerakan membentuk KUHP Islam, Kompilasi Hukum Pidana Islam (KHPI) dan perda-perda
berbasis syariat islam diberbagai daerah.
3. Persoalannya hukum pidana islam merupakan hukum publik yang memberlakukannya
bersifat umum baik utk muslim maupun non muslim. Pada padal 29 ayat 2 UUD 1945
menyatakan negara mnjamin kemerdekaan tiap penduduk utk memeluk agama masing² dan
untuk beribadah menurut agama dan kepercayaannya sehingga tdk boleh memaksakan
seseorang menjalankan hukum agama orang lain.

Tujuan/Urgensi

1. Secara akademik utk menemukan nilai atau asas yang saat ini masih berlangsung, karena
KUHP kita masih berasal dari belanda. Dalam diskursus pemikiran islam ada 2 aliran yakni
legal-formalistik dan substantif.

Contoh : perluasan delik perzinahan dalam RUU KUHP (Pasal 417)


1. Setiap oramg yang melakukan persetubuhan dengan orang yang bukan suami atau
istrinya dipidana karena peezinaan dengan pidana penjara palong lama 1 tajun dan
denda.
2. Tindak pidana sebagaimana diatir pada ayat 1 tidak dilakukan penuntutan kecuali atas
pengaduan suami, istri, orang tua, atau anaknya.

2. Secara praktis nilai asas atau prinsip dapat menajdi landasan bagi para penegak hukum dalam
menegakkan hukum yang islami.

Contoh : keperawaban = Barang (Putisan pengadilan tinggi medan nomor 144/Pid/1983/PT


Mdn)

1. Mertua raja sidabutar berjanji akan menikahi seorang gadis stlh ia melakukan
hubungan seksual.
2. Setelah terjadi hubungan seksual, mertua raka sudabutar ingkar janji sehingga sang
gadis merasa kecewa dan tertipu.
3. JPU menuntut dengan beberapa pasal salah satunya pasal 378 KUHP tentang
penipuan.

Anda mungkin juga menyukai