Anda di halaman 1dari 181

ILMU NAHWU

Kata pepatah, tak kenal maka tak sayang. Kalau kata saya, tak kenal
maka kenalan. Sudah semestinya bagi setiap orang yang mempelajari satu
bidang ilmu pengetahuan, haruslah mengetahui akan suatu gambaran pada
bidang ilmu tersebut, kemudian mengenalnya lebih dulu dengan pengenalan
yang sempurna, sebelum tenggelam menyelami bidang ilmu itu. Hal itu
dilakukan supaya lebih hati-hati, teliti dan seksama dalam mempelajarinya.
Jangan sampai kita belajar sesuatu tapi tidak tahu fungsi dan tujuan dalam
pembelajaran tersebut.
Untuk mengenal dan mengetahui gambaran satu bidang ilmu itu akan
terlaksana dengan cara mengetahui pendahuluan-pendahuluan ilmu yang
sepuluh, yang biasa di nadzomkan oleh Ash-Shobban, bunyinya:

َ ‫إِ ان َمبَ ِاد‬


ُ ‫ئ ُك ِِّ َّ فَ ِّدن َع َشَرْه * احلَ ُّد َوامل ْو‬
‫ض ْوعُ َُ ام الث َام َرْه‬
َ
‫ْم ال اش ا ِرِع‬ ِ ‫اَلسم‬ ِ ِ ‫ضلُه ونِسبة و‬
ُ ‫اَلستمْ َد ُاد ُحك‬ْ ُ ْ ‫الواض ُع * َو‬ َ َ َ ْ َ ُ ْ َ‫َوف‬
‫ض اِ ْكتَ َفى * َوَم ْن َد َرى اجلَ ِمْي َع َح َاز الشَارفَا‬ ِ ‫عض ِِبلبَ ْع‬ ِ
ُ ‫َم َسائ َّ َو ْالب‬

Sesungguhnya setiap cabang ilmu ada 10 unsur materi nya (gambaran


umumnya).
A. Pengertian Nahwu

Makna Nahwu secara Bahasa dan Istilah. Lafadz ‫ النَ ْح ُو‬secara bahasa
memiliki beberapa makna yaitu :

1. Bermakna ‫ص ُد‬ ْ ‫( ال َق‬menyengaja/bermaksud)


2. Bermakna ُ‫اجلِ َهة‬ْ (arah)
3. Bermakna َّ ُ ْ‫( اَلْ ِمث‬seperti)
4. Bermakna ‫( اَلْ ِم ْق َد ُار‬kira-kira dalam takaran)

7
Definisi Ilmu Nahwu : Suatu ilmu pengetahuan tentang berbagai
macam kaidah-kaidah yang sekiranya dengan kaidah tersebut bisa diketahui
hukum/ketetapan-ketetapan akhir kalimat pada Mufrodat bahasa arab sewaktu
merangkaikannya, dari segi i’rob maupun mabni.

B. Objek Kajian

‫ف أَ ْح َو ِال ال ادا ِ لَ ِة َعلَْي َها ِ ْف َح ِال‬ ِ ‫ ال َكلِمات العربِياة ِمن حي‬: ‫وموضوعه‬
ُ َ‫ث ا ْ تَِل‬
ُ ْ َ ْ ُ ََ ُ َ
‫تَ ْركِْيبِ َها‬
Adapun objek yang digali dan dikaji dalam ilmu Nahwu adalah :
Kalimat-kalimat bahasa arab yang ditinjau dari sisi perbedaan keadaan yang
mempengaruhi kalimat ketika diragkai.

C. Tujuan Belajar Ilmu Nahwu


1. Memahami Al-Qur'an dan Sunnah dengan pemahaman yang benar.
2. Dapat mengetahui keistimewaan Al-Quran dengan segala rahasia yang ada
di dalamnya.
3. Menjaga lisan dari kesalahan berucap, menjaga tangan dari kesalahan
menulis, menjaga akal dari kesalahan memahami (Syariat) dan menjaga
anggota badan dari amalan yang salah.

D. Nisbah Ilmu Nahwu


Ilmu Nahwu merupakan salah satu cabang ilmu Bahasa Arab.

E. Keutamaan Ilmu Nahwu


Ilmu Nahwu memiliki keutamaan yang sangat Agung, karena
dengannya dapat membedakan perkataan yang benar dan salah. Ilmu Nahwu
salah satu penopang dalam pelajaran bahasa arab dan merupakan salah satu
cabang yang terpenting diantara ilmu Bahasa Arab yang lain.

8
F. Pencetus Ilmu Nahwu
Pencetus Ilmu Nahwu yaitu Abul Aswad Adduali (salah seorang
tabi’in) atas perintah dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib Radiyallahu 'Anhu.

G. Nama-nama Ilmu Nahwu


Ilmu Nahwu mempunyai beberapa nama lain,
1. Ilmu I' rob
2. Qowaid I'rob
Dan yang lainnya
H. Rujukan Ilmu Nahwu
Ada 3 rujukan penting dalam ilmu Nahwu :
1. Al-Qur'an
2. Sunnah
3. Perkataan Fasih dari Orang Arab

I. Hukum Mempelajari Ilmu Nahwu


Sebagian para ulama mengatakan Fardhu Ain mempelajari ilmu
Nahwu dengan berbagai hujjah yang dimilikinya, akan tetapi pendapat yang
kami pegang Fardhu Kifayah. Makna dari Fardhu kifayah adalah jika ada
orang yang sudah mewakili untuk belajar, maka yang lain gugur kewajiban.
Perlu diingat, hukum Fardhu kifayah yang disimpulkan oleh para ulama bukan
berarti kita bersantai-santai untuk tidak belajar bahasa arab, padahal kita
punya banyak waktu.

J. Pembahasan dalam Ilmu Nahwu


Banyak sekali pembahasan dalam ilmu Nahwu, salah satunya adalah
Mubtada Khobar, Fiil Fail Maf'ul dan lain sebagainya.
Semoga kita senantiasa istiqomah diatas kebenaran dan diberikan
keistiqomahan untuk belajar bahasa arab.

9
BAHASA ARAB10

ILMU NAHWU ILMU SHOROF

Ilmu Nahwu : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan harokat di akhir al-
kalimat (kata).

Contoh : kata ‫ ُُمَ امد‬bisa berubah menjadi :

‫ ُُمَ ام دد‬،‫ ُُمَ ام ًدا‬، ‫ُُمَ امد‬


Ilmu Shorof : Ilmu yang mempelajari tentang perubahan bentuk al-kalimat
(kata).

Contoh : kata 11‫ب‬


َ ‫ضر‬
َ bisa berubah menjadi :
َ

ً‫ض ْربَة‬
َ ، ‫ض ْرًِب‬
15 14
ْ ‫ َم‬، ‫ضا ِرب‬
َ ، ‫ض ُرْوب‬ 13
ُ ‫ض ِر‬
َ ، ‫ب‬ 12
ْ َ‫ ي‬، ‫ب‬
َ ‫ضَر‬
َ

10
Pertemuan pertama, Hari Rabu, 08 Sya'ban 1441 H / 01 April 2020
11
Artinya telah memukul
12
Artinya sedang memukul
13
Artinya pemukul
14
Artinya yang dipukul
15
Artinya pemukulan

14
PENYUSUNAN NARASI
Ada 3 komponen :

1. Huruf (‫ف‬
ُ ‫ )حلر‬, huruf-huruf menyusun al-kalimat
َْ
Kata (ُ‫كلِمة‬
2.
َ َ ‫ )ال‬al-kalimat menyusun al-jumlah
Kalimat (ُ‫)اجل ْملَةُ امل ِفْي َدة‬
ُ ُ
3.

Berikuti ini penjelasannya :

1. HURUF (‫ف‬
ُ ‫)احلَْر‬
Huruf Ada 2 macam :

1. Huruf Hijaiyyah (ُ‫اهلِجائِياة‬ ‫ف‬


ُ ‫)احلُُرْو‬
َ
Contoh :
‫ي‬.....،
َ ‫ث‬،
َ ‫ت‬، َ َ‫أ‬
َ ‫ب‬،
ِ ‫امل َع‬
2. Huruf yang bermakna )‫ان‬
ْ َ ‫ف‬
ُ ‫(احلُُرْو‬
Contoh :
21 20 ِ ‫ك‬،
‫إِ ََل‬، ‫ب‬،
19
َ ‫ف‬،
َ ‫ثُا‬، ‫َو‬
18 17 16

16
Artinya : Dan
17
Artinya : Kemudian
18
Artinya : Maka
19
Artinya : Seperti
20
Artinya : Dengan
21
Artinya : Ke

15
2. KATA-KATA (ُ‫)ال َكلِ َمة‬
Ada tiga kompenen :

A. Huruf (ُ‫)احلَْرف‬
Yaitu huruf-hufur ma’ani22
B. Isim (ُ‫سم‬ ِ ) , adalah kata benda (tidak berkaitan dengan waktu)
ْ ‫اال‬
Contoh :
25
‫ َم ْد َر َسة‬، ‫ قَلَم‬، ‫كِتَاب‬
24 23

C. ِ ), adalah kata kerja (berkaitan dengan waktu)


Fi’il (ُ‫الف ْعل‬
Fi’il ada tiga macam :
1. Fi’il Madhi (lampau)
Contoh :
ُ‫ب‬
َ ‫ض َر‬
َ
“Telah memukul”
2. Fi’il Mudhori’ (sedang/akan datang)
Contoh :
ُ‫ض ِرب‬
ْ َ‫ي‬
“Sedang memukul”
3. Fi’il Amr (perintah)
Contoh :

ْ ِ‫ا‬
ْ ‫ض ِر‬
ُ‫ب‬
“Pukullah”

22
Lihat halaman sebelumnya
23
Artinya : Kitab/Buku
24
Artinya : Pena
25
Artinya : Sekolah

16
3. KALIMAT (ُ‫)اجلُ ْملَةُ امل ِفْي َدة‬
ُ
Merupakan gabungan dari huruf, isim dan fi’il, contoh al-jumlah:

‫الس ْو ِق‬
ُّ ‫ب ُُمَ امد إِ ََل‬
َ ‫َذ َه‬
Artinya : “Muhammad telah pergi ke pasar”.

Kata ‫ َذ َهب‬adalah fi’il madhi


َ
Kata ‫ ُُمَ امد‬dan ‫الس ْو ِق‬
ُّ adalah isim
Kata ‫ إِ ََل‬adalah huruf

17
Hafalan mufrodat berikut ini :

KALIMAT BAHASA ARAB ARTINYA

‫ُستَاذ‬
ْ‫أ‬
Guru

‫قَلَم‬ Pena

‫کِتَاب‬ Buku

‫َم ْد َر َسة‬ Sekolah

‫ُس ْوق‬ Pasar

َّ ‫َر ُج‬ Laki-laki

‫اِ ْمَرأَة‬ Perempuan

‫َولَد‬ Anak laki-laki.

‫َمَرض‬ Penyakit

‫َسَك‬ Ikan

‫َم ْس ِجد‬ Masjid

‫طَالِب‬ Siswa

‫طَالِبَة‬ Siswi

‫ُک ْرِسي‬ Kursi

‫بَْيت‬ Rumah

‫بِْنت‬ Anak perempuan

‫َشْس‬ Matahari

‫قَ َمر‬ Bulan

‫َْنم‬ Bintang

‫يَ ْوم‬ Hari

18
BAB 1
ISIM26

A. Pengertian Isim (ُ‫سم‬ ِ ) , adalah kata benda (tidak berkaitan dengan


ْ ‫اال‬
waktu)

B. Tanda - Tanda Isim27 ada 5 :

1. Didahului Alif Lam (‫)ال‬28

Letaknya : Di awal isim


Contoh :

‫امل ْس ِج ُد‬
(Artinya : Masjid)

ُ‫ُستَاذ‬
ْ ‫األ‬
(Artinya :Ustadz)

‫س‬
ُ ‫ال اش ْم‬
(Artinya : Matahari)

26
Pertemuan kedua, Hari Kamis, 09 Sya'ban 1441 H / 02 April 2020
27
Tujuan mempelajarinya : Agar bisa membedakan antara KB (Kata Benda/Isim)
dari yang lainnya (KK - Kata Kerja- /Fi'il)

Catatan : Kata Kerja (Fi’il) tidak dapat di dahului atau di masuki oleh ‫ ال‬dan Alif
28

Lam tidak mungkin bersamaan dengan tanwin dalam satu isim, sehingga ketika suatu isim
dimasuki ‫ ال‬maka tanwinnya harus dilepaskan, begitu juga sebaliknya.

19
2. Tanwin
Letaknya : Di akhir isim
Setiap kata-kta yang huruf akhirnya tanwin adalah isim, karena fi’il
tidak memiliki tanda tanwin di akhir hurufnya.

‫ َشْس‬، ‫ ُُمَ ام ًدا‬، ‫ أُ ْستَ داذ‬، ‫َم ْس ِجد‬


3. Berharokat Kasroh/ Khafdu
Letaknya : Di akhir isim

‫َم ْس ِج ِد قُبَ ِاء‬


(Artinya : Masjid Quba)

‫ال ُك ْرِس ِِّي‬


(Artinya : Kursi)
Catatan : Isim yang memiliki tanda kasroh tanwin (ٍ-) di huruf akhir
memiliki dua tanda isim sekaligus, yaitu tanda tanwin dan tanda kasroh seperti
‫ُُم ام د‬
kata : ‫د‬ َ
Terkadang satu isim (KB) tandanya lebih dari satu, seperti kata :
‫( ال ُك ْرِس ِِّي‬tandanya ada 2 yaitu ‫ ال‬dan kasroh).

4. Huruf Jar/Khafd29
Yang dimaksud disini, kata yang bisa didahului huruf jar adalah isim.
Huruf jar ada banyak. Diantaranya :

Ke (‫)إِ ََل‬ ِ
Dari (‫)من‬ ِ
Dengan (‫)ب‬
ْ
Hingga (‫)ح اّت‬ Dari (‫)عن‬ (‫)ك‬
َ
َ َْ Seperti

ِ
Di (‫)ف‬ Terkadang (‫ب‬
‫)ر ا‬ ِ
Milik (‫)ل‬
ْ ُ
29
Huruf yang jika dipasang sebelum isim maka menjadikan isim berakhiran kasroh.

20
Misal :

‫املس ِج ِد‬
ْ ‫ِ ْف‬
(Artinya : Di dalam masjid)

‫َع ْن أَنَ د‬
‫س‬
(Artinya : Dari Anas)

‫الس ْو ِق‬
ُّ ‫إِ ََل‬
(Artinya : Ke Pasar)

Contoh Ayat Al-Qur’an, Allah Ta’ala berfirman :

‫الَّبُ َو البَ ْح ِر‬


ِ‫فُ ر‬ ُْ ِ ‫اد‬
ُ ‫ظَ َهَر ال َف َس‬
“Telah nampak kerusakan di bumi dan di laut”

Kata ‫اد‬
ُ ‫ ال َفس‬:
َ
Adalah isim, karena ada Alif Lamnya

ِ‫ا‬
Kata ‫الَب‬ :

Adalah isim, karena ada Alif Lamnya, Kasroh, dan didahului huruf Jar (‫)ِف‬
ْ
Kata ‫ح ِر‬
ْ ‫الب‬:َ
Adalah isim, karena ada Alif Lamnya, dan kasroh.

21
5. Mudhof dan Mudhof Ilaihi30
Penyandaran/penisbahan
Contoh

‫ ُُمَ امد‬+ ‫كِتَاب‬


Keduanya merupakan kata yang terpisah, namun keduanya bisa saling
disandarkan satu sama lain. Kedua kata tersebut jika dijadikan mudhof dan
Mudhof ilaih, maka

‫اب ُُمَ ام دد‬ ِ


ُ َ‫كت‬
Artinya : “Kitab milik Muhamad”
Catatan :

1.Tanwin di kata Kitabun (‫ )كِتَاب‬menjadi dhommah biasa, jadi Kitabu

(‫اب‬ ِ
ُ َ‫ )كت‬sebagai mudhof.
2. Dhommah di Kata Muhammad menjadi Kasroh sebagai mudhof ilaihi.

Contoh lain :

‫ ِهْند‬+ ‫بَْيت‬
Jika di jadikan mudhof dan Mudhof Ilaihi, maka

‫ت ِهْن دد‬
ُ ‫بَْي‬
"Rumah milik Hindun"

30
Memiliki makna “milik” seperti contoh diatas dan makna “jenis” seperti kalimat
‫ ِكتَابُ النَّحْ ِو‬artinya : “Kitab jenis Nahwu”
22
LATIHAN !
1. Isim-isim yang ada di Firman Allah Ta’ala :

‫ص ُر هللاِ َو ال َفْت ُح‬


ْ َ‫إِ َذا َجاءَ ن‬
Artinya : "Telah datang pertolongan Allah dan kemenangan "
Diantara tanda isim yang kita pelajari di atas, maka yang termasuk isim adalah

‫ص ُر‬
ْ َ‫ن‬
Nasr merupakan isim karena kata tersebut mudhof

ِ‫هللا‬
Allah Lafadz Jalalah merupakan isim, karena ada alif lamnya, kasroh dan
mudhof ilaihi

‫ال َفْت ُح‬


Al-Fathu isim karena ada alif lamnya
Ayat berikutnya :

ِ ِ
ً ‫اس يَ ْد ُ لُ ْو َن ِ ْف ديْ ِن هللا أَفْ َو‬
‫اجا‬ َ ‫ت النا‬
َ ْ‫َورأَي‬
"Dan kamu melihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-
bondong"
Diantara tanda isim yang kita pelajari di atas, maka yang termasuk isim adalah

‫اس‬
َ ‫النا‬
An-nas merupakan isim karena ada alif lamnya

‫ِديْ ِن‬
Din merupakan isim, karena kasroh, Mudhof dan karena didahului huruf jar
(‫)ِف‬
ْ
23
ِ‫هللا‬
Allah Lafadz Jalalah merupakan, karena ada alif lamnya, kasroh dan mudhof
ilaihi

ً ‫أَفْ َو‬
‫اجا‬
Afwaja merupakan isim karena ada tanwinnya.
2. Isim-isim yang ada di hadist Nabi salallahu alaihissalam
Nabi Muhammad salallahu alaihissalam bersabda :

‫إِ ان املاءَ طَ ُه ْور ََل يُنَ ِِّج ُسهُ َش ْيء‬


"Sesungguhnya Air itu Suci tidak dapat terpengaruh dengan najis sedikitpun"
Diantara tanda isim yang kita pelajari di atas, maka yang termasuk isim adalah

َ‫املاء‬
Al-Ma’ merupakan isim, karena ada alif lamnya

‫طَ ُه ْور‬
Thahurun merupakan isim, karena ada tanwinnya

‫َش ْيء‬
Syai’un merupakan isim, karena ada tanwinnya

24
BAB 2
FI’IL31
ِ ), adalah kata kerja (berkaitan dengan waktu)
A. Pengertian Fi’il (ُ‫الف ْعل‬
B. Tanda - Tanda Fi'il /Kata Kerja, sebagai berikut :

1. Bisa didahului ‫قَ ْد‬

• Apabila ‫ قَ ْد‬masuk ke fi’il madhi ada 2 makna :

a. Sungguh/Benar-benar (‫)لِلتاأْكِْي ُد‬


Contoh :

‫قَ ْد أَفْ لَ َح امل ْؤِمنُ ْو َن‬


ُ
" Sungguh benar-benar telah beruntung orang-orang yang beriman"

b. Pendekatan (‫)لِلتا ْق ِريْب‬


ُ
Contoh :

ُ‫ص ََلة‬ ِ ‫قَ ْد قَام‬


‫ت ال ا‬ َ
"Sungguh waktu sholat telah dekat"
• Apabila ْ‫ قَد‬masuk ke fi’il Mudhari’ ada 2 makna :
a. Kadang-kadang/sangat sedikit (َّ ِ ‫)لِلتا ْقلِْي‬

Contoh :

‫قَ ْد يَْن َج ُح ال َك ْس ََل ُن‬


"Kadang kadang (sangat sedikit) orang yang malas itu lulus"

31
Pertemuan ketiga, Hari Jum'at, 10 Sya'ban 1441 H / 03 April 2020

25
ِْ ِ‫)الِلتاكْث‬
b. Sering/kebanyakan (‫ي‬

‫قَ ْد يَْن َج ُح امل ْجتَ ِه ُد‬


ُ
"Kebanyakan (sangat sering) orang yang rajin itu lulus"
Catatan : Ciri ini untuk fi'il madhi dan mudhari'

2. Bisa didahului ‫ف‬


َ ‫( سو‬untuk waktu yang jauh),
َْ
Contoh :

‫ف تَ ْعلَ ُم ْو َن‬
َ ‫َس ْو‬
"Kelak kalian akan mengetahui"
Ciri ini khusus untuk fi’il mudhari’

3. Bisa di dahului ‫س‬


َ (untuk waktu yang dekat)
Contoh :

‫َستَ ْعلَ ُم ْو َن‬


" Kalian akan segera mengetahui"
Ciri ini khusus untuk fi’il mudhari’.

4. Bisa dimasuki ُ‫الساكِنَة‬ ِ ِ


َ ‫ََتءُ التَأْنْيث‬ (Ta’ sukun menunjukkan wanita),
Ciri ini khusus fi’il madhi.
Contoh :

ِ َ‫قَامت ف‬
ُ‫اط َمة‬ ْ َ
"Fatimah telah berdiri"

26
Asalnya adalah

‫قَ َام‬
Karena pelaku(Fa'ilnya) wanita, maka ditambah

‫ت‬
ْ ‫ت = قَ َام‬
ْ
Jika pelaku (Failnya) laki-laki maka tidak memakai Ta' ta'nis
Contoh :

‫قَ َام ُممد‬


"Muhammad telah berdiri"
Itulah sebagian dari ciri-ciri fi'il, in syaa Allah jika kita sudah
menghafal shorof, nanti akan mudah menditeksinya.

27
BAB 3
32 ُ ‫أَ ْن َوا‬
‫ع ال ُجمْ لَة‬
MACAM-MACAM KALIMAT33

Macam-macam Jumlah (kalimat)


Macamnya ada 2 :
1. Jumlah Ismiyah
Jumlah (Kalimat) yang didahului isim (Kata Benda)
Rumus pertama : Isim + Fi'il
Contoh :

ِ
ُ ‫الطاال‬
َّ ُ ‫ب ََيْ ُك‬
"Seorang pelajar sedang makan"
Rumus kedua : Isim + Isim34
Contoh :

‫ب َم ِريْض‬ ِ
ُ ‫الطاال‬
"Seorang pelajar sakit "

32
Jumlah = Kalimat
33
Pertemuan kelima, Hari Ahad, 12 Sya'ban 1441 H / 05 April 2020
34
Dikenal dengan istilah Al-Mubtada’ wal Khobar, in syaa Allah akan ada
pembahasannya.

28
2. Jumlah Fi'liyah
Jumlah (Kalimat) yang didahului fi'il (Kata Kerja)
Rumusnya : Fi'il + Isim
Contoh :

ِ
ُ ‫ََيْ ُك ُ َّ الطاال‬
‫ب‬
" Sedang makan sang pelajar"

ِ
‫ب‬ َ ‫َم ِر‬
ُ ‫ض الطَال‬
" Telah sakit sang pelajar"

29
BAB 4
MACAM-MACAM ISIM
BERDASARKAN JENISNYA35

Macam-Macam Isim Berdasarkan Jenisnya, ada dua :


A. Mudzakkar (laki-laki)
Isim Mudzakkar terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Mudzakkar Haqiqi, menunjukkan manusia dan binatang
Contoh :
37
َّ َ‫ ََج‬، 36‫ َغنَم‬، ‫ َزيْد‬، ‫ُُمَ امد‬
2. Mudzakkar Majazi, tidak menunjukkan manusia dan binatang
Contoh :
38
‫ َمكْتَب‬، ‫ ُك ْرِسي‬، ‫ قَلَم‬، ‫كِتَاب‬
Hukum asal isim adalah Mudzakkar, kecuali isim-isim berikut ini;
B. Muannats (wanita)
Isim Muannats terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Muannats Haqiqi, menunjukkan manusia dan binatang
Contoh :
40
‫ ِهارة‬،39‫بَ َقَرة‬، ‫ ِهْند‬،ُ‫عائِ َشة‬، ِ
َ ُ‫فَاط َمة‬
2. Muannats Majazi, tidak menunjukkan manusia dan binatang

35
Pertemuan ke-14, Hari Kamis, 30 Sya'ban 1441 H / 23 April 2020
36
Kambing
37
Onta
38
Meja
39
Sapi
40
Kucing

30
Contoh :
44
‫ َمكْتَ بَة‬، 43‫ َسبُ ْوَرة‬، 42‫ ِمْ َس َحة‬، 41‫ََنفِ َذة‬
Berikut ini isim-isim muannats diantaranya :
a. Huruf , baik maani (yang punya makna) ataupun mabani (yang tidak
punya makna)
Contoh dalam kalimat:

‫إِ ان ََتتِى لِلت ْاوكِْي ِد‬

‫ إِ ا‬datang untuk penguat"


"Huruf ‫ن‬

‫ََتتِى‬

‫ إِ ا‬muannats.
Fiil Mudhori diawali dengan ta' ta'nis, karena huruf ‫ن‬

b. Nama wanita
Contoh :

ُ‫ َ ِد ْْيَة‬، ‫ب‬ ْ ‫ أ‬، ‫ ِهْند‬،ُ‫َعائِ َشة‬


ُ َ‫ َزيْن‬، ُ‫َسَاء‬
c. Isim diakhir ta’ marbuthoh (‫ )ة‬selain nama laki-laki
Contoh :
‫ َمكْتَ بَة‬، ‫بَ َقَرة‬
Jika nama laki-laki, maka mudzakkar

ُ‫ُس َامة‬
َ ‫ أ‬،ُ‫ ُش ْعبَة‬،ُ‫ََجَْزة‬

41
Jendala
42
Penghapus
43
Papan Tulis
44
Perpustakaan

31
d. Anggota badan dobel (2)
Contoh :
48
‫ أُذُن‬، 47‫ يَد‬، 46َّ ‫ ِر ْج‬،45‫َع ْي‬
Contoh dalam kalimat :

‫ت‬
ْ ‫َع ْي بَ َك‬
"Mata menangis"
e. Isim yang diakhir alif ta'nis maqsuroh (Berkaitan dengan sifat)
Ini mengikuti wazan (‫)فُ ْعلَى‬

Contoh :

‫ص ْغَرى‬
ُ ، ‫ُكْب َرى‬
Mudzakkarnya :

ْ ‫ أ‬،‫أَ ْكبَ ُر‬


‫َصغَُر‬
Contoh dalam kalimat :

ُ ‫بِْن ِ ِْت‬
‫ص ْغَرى‬
"Anak perempuanku paling kecil"

f. Isim yang di akhir alif ta'nis mamdudah (‫)ءا‬

Ini mengikuti wazan (‫)فَ ْع ََلء‬


ُ

45
Mata
46
Kaki
47
Tangan
48
Telinga

32
Contoh :
Warna warna

ُ‫ص ْفراء‬،
َ ُ‫ضاء‬
َ ‫ بَْي‬، ُ‫َحََْراء‬
"Merah, putih, kuning"

Mudzakkarnya

‫َص َف ُر‬
ْ ‫ أ‬،‫ض‬
ُ َ‫ أَبْي‬،‫ََحَُر‬
ْ‫أ‬
Contoh dalam kalimat :

ُ‫ص ْفراء‬
َ ُ‫ال اسيَ َارة‬
"Mobil itu (warnanya) kuning"
g. Jama Taksir
Contoh :

َّ ُ ‫الر ُس‬ ِ
ُ ،‫ َم َساج ُد‬، ‫أ َْوَلَد‬
Contoh dalam kalimat :

‫ت أ َْوَلَد‬
ْ َ‫َجاء‬
"Telah datang anak-anak"

ِ ‫بنِيت املس‬
‫اج ُد‬ ََ ْ َُ
"Telah di bangun masjid-masjid itu"
Contoh lainnya :

‫ت ُر ُسلُ ُه ْم‬
ْ َ‫َوقَال‬
"Dan telah berkata para rasul mereka"

33
h. Nama-nama kota
Contoh :

‫ص ُر‬ ِ
ْ ‫ م‬، ‫َجا َك ْرََت‬
“Jakarta, Mesir”
Contoh dalam kalimat :

‫َجا َك ْرََت ُم ْزَد َِحَة‬


"Jakarta ramai (macet).
i. Dan yang lainnya
Contoh :

‫س‬ ُ ‫ األ َْر‬، ‫ َج َهن ُام‬، ‫ البِْئ ُر‬، ‫س‬


ُ ‫ الن‬، ‫ ال ِريْ ُح‬،‫ض‬
ُ ْ‫ ال َكأ‬، ‫اار‬ ُ ‫ النا ْف‬، ‫ ال َق َم ُر‬، ‫س‬
ُ ‫الش ْم‬
َ
Cara menentukannya dengan dihafal atau mendengar orang
arab, in syaa Allah dengan berjalannya waktu akan terbiasa.
Catatan :
Mengenal Isim Mudzakkar dan Muannats sangat penting untuk nyusun
kalimat dalam bahasa arab, misal untuk memberi ta' ta'nis pada fiil,
membedakan dzomir laki-laki dan perempuan , begitu juga dalam
menggunakan isim isyaroh, isim mausul dan yang lainnya.
Ada isim-isim yang boleh mudzakkar dan muannats, contoh :

‫ الطاِريْ ُق‬، َّ ُ ‫ ال اسبِْي‬، ‫ي‬ ِ ِ ، ‫الس ََلح‬


ِ ، ‫ العنُق‬،‫وق‬ ِ ، ‫السماء‬
ُ ْ ‫الس ِّك‬
ِّ ُ ُ ُ ُ ‫الس‬ ُ ،‫ط‬
ُ ْ‫اَلب‬ ُ ََ
Begitu juga jika mengikuti wazan َّ ‫ فَعِْي‬dan ‫ فَعُول‬, contoh :
ْ
‫صبُ ْور‬ ِ
َ ،َّ ‫قَتْي‬

34
BAB 5
MACAM-MACAM ISIM
BERDASARKAN BILANGANNYA

Macam-macam Isim Berdasarkan Bilangannya :


1. Mufrod (Tunggal)
Contoh :

ِ
ُ ‫الطاال‬
‫ب‬
"Mahasiswa"

ُ‫الطاالِبَة‬
"Mahasiswi"

2. Mutsanna (Ganda)
Rumusnya :

‫يْ ِن‬/‫ ِان‬+ ‫امل ْفَرُد‬


ُ
Contoh :

ِ ‫ي ِن = الطَالِب‬/‫ ِان‬+ ‫الطَالِب‬


ِ ْ َ‫ الطَالب‬/ ‫ان‬
‫ي‬ َ ْ ُ
"Dua orang mahasiswa"
Contoh lain :

ِ ْ ‫ املسلِم‬/ ‫ان‬
‫ي‬ ِ ‫ي ِن = املسلِم‬/‫ ِان‬+ ‫املسلِم‬
ْ
َ ُْ َ ُْ ُ ُْ
"Dua orang Muslim"

35
3. Jama' (Plural)
Ada 3 macam
A. Jama' Mudzakar Salim (untuk laki-laki)
Rumusnya :

‫يْ َن‬/‫ن‬
َ ‫ ْو‬+ ‫امل ْفَرُد‬
ُ
Contoh :

‫ي‬ ِِ ِ َ ‫ ْو‬+ ‫امل ْسلِ ُم‬


َ ْ ‫ املُ ْسلم‬/ ‫يْ َن = املُ ْسل ُم ْو َن‬/‫ن‬ ُ
" Orang-orang Muslim"

‫ ال َكافِ ِريْ َن‬/ ‫يْ َن =ال َكافُِرْو َن‬/‫ن‬


َ ‫ ْو‬+ ‫ال َكافُِر‬
" Orang-orang Kafir"

ِ ِ
َ ْ ِ‫ الطَالب‬/‫يْ َن = الطَالبُ ْو َن‬/‫ن‬
‫ي‬ َ ‫ ْو‬+ ‫ب‬
ُ ‫الطَال‬
"Para mahasiswa"
Catatan :
Perbedaan Mutsanna dan Jama Mudzakkirah Salim (karena sama-sama
diakhir ‫)ين‬, sebagai berikut :

Kalau Mutsanna : Harokat Fathah sebelum Ya', dan Nun dikasroh.


Kalau Jama' Mudzakkar Salim : Harokat Kasroh sebelum Ya', dan Nun
difathah.
Masing-masing sudah disebutkan contohnya di atas..

36
B. Jama' Muannats Salim (untuk wanita)
Rumusnya :

ِ /‫ ات‬+ ‫امل ْفرد‬


‫ات‬ ُ َُ ُ
Contoh :

ِ ‫املسلِم‬/‫ات = املسلِمات‬
‫ات‬ ِ /‫ ات‬+ ‫املسلِم‬
َ ُْ ُ َ ُْ ُ ُ ُْ
"Para muslimah"

‫ َكافِر د‬/ ‫ات = َكافِرات‬


‫ات‬ ‫ د‬/‫ ات‬+ ‫َكافِرة‬
َ َ َ
"Para Kafiroh (wanita-wanita kafir) "

C. Jama' Taksir
Jama' yang tidak pakai kaidah yang salim (teratur) seperti diatas49
Contoh :

‫َولَد = أ َْوَلَد‬
"Anak = Anak-anak"

ِ
ُ ‫ب = الطََُّل‬
‫ب‬ ُ ‫الطَال‬
"Mahasiswa = Para mahasiswa"50

‫َدفْ تَ ر = َدفَاتُِر‬
"Buku catatan =Banyak buku catatan"

49
Tidak beraturan
50
Ath-Thalib ‫ الطاالِب‬bisa pakai jama mudzakar salim, juga bisa pakai jama taksir)
ُ

37
Latihan 1
Berikut ini contoh isim-isim muford, mutsanna dan jama’

‫اجلَ ْم ُع‬ ‫املثَ اّن‬ ‫امل ْفَرُد‬


ُ ُ
‫صابَِرات‬ ِ ْ َ‫صابِرت‬/
‫ي‬ ِ ِ ‫صابَِرة‬
َ َ َ ‫صابَرََتن‬ َ (‫اث‬ ‫ن‬‫ؤ‬ ‫م‬/
َ ُ َ ُ wanita )
“Para wanita sabar” “Dua wanita sabar” "Wanita sabar"

َ ْ ِ‫ َشا ِرب‬/ ‫َشا ِربُ ْو َن‬


‫ي‬ ِ ْ َ‫ َشا ِرب‬/ ‫َشا ِرَِب ِن‬
‫ي‬ ‫ ُم َذ اكر( َشا ِرب‬/ laki-laki )
"Peminum laki-laki"
"Para peminum laki- "Dua peminum laki-
laki" laki"

ِ ِ / ‫صائِمو َن‬ ِ ْ ‫صائِم‬ ِ ِ ‫صائِم‬


‫ي‬
َ ْ ‫صائم‬
َ ُْ َ ‫ي‬ َ َ / ‫صائ َمان‬
َ َ (‫ ُم َذ اكر‬/ laki-laki )
"Orang-orang puasa" "Dua orang puasa" "Orang puasa"

38
‫‪LATIHAN 2‬‬
‫! ‪Silahkan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia‬‬

‫اجلَ ْم ُع‬ ‫املثَ اّن‬ ‫امل ْفَرُد‬


‫ُ‬ ‫ُ‬
‫اس َقات‬ ‫فَ ِ‬ ‫تان ‪/‬فَ ِ‬
‫اس َقتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫فَ ِ‬
‫اس َق ِ‬ ‫)‪/wanita‬مؤناث( فَ ِ‬
‫اس َقة ‪.‬‬ ‫َُ‬

‫ِ‬ ‫ِ‬ ‫َك ِاذ َِب ِن ‪َ /‬ك ِاذبَ ْ ِ‬ ‫) ‪ُ / laki-laki‬م َذ اكر( َك ِاذب‬
‫َكاذبُ ْو َن ‪َ /‬كاذبِ ْ َ‬
‫ي‬ ‫ي‬

‫صِ‬
‫احلَات‬ ‫ان ‪ /‬ص ِ‬
‫احلَتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫ِ‬
‫احلتَ ِ‬ ‫) ‪/ wanita‬مؤناث( ص ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ص َ‬ ‫َ‬ ‫احلَة‬ ‫َُ ُ َ‬

‫ُُْمتَ ِه َدات‬ ‫ي‬ ‫ُُْمتَ ِه َد ََت ِن ُْ‬


‫‪ُ/‬متَ ِه َدتَ ْ ِ‬ ‫اث( ُُْمتَ ِه َدة‬
‫‪/‬م َؤن ُ‬
‫) ‪ُ wanita‬‬

‫َح َسنَات‬ ‫ي‬ ‫حسنَ تَ ِ‬


‫ان ‪َ /‬حسنَ تَ ْ ِ‬ ‫اث( َح َسنَة‬
‫‪/‬م َؤن ُ‬
‫َ‬ ‫ََ‬ ‫) ‪ُ wanita‬‬

‫َك ِ‬
‫اسيَات‬ ‫ان ‪َ /‬ك ِ‬
‫اسيَتَ ْ ِ‬
‫ي‬ ‫ِ‬
‫اسي تَ ِ‬ ‫اث( َك ِ‬
‫َك َ‬ ‫اسيَة‬ ‫‪/‬م َؤن ُ‬
‫) ‪ُ wanita‬‬

‫بُيُ ْوت‬ ‫ي‬ ‫ب ي تَ ِ‬


‫ان ‪ /‬بَْي تَ ْ ِ‬ ‫بَْيت‬
‫َْ‬

‫‪39‬‬
BAB 6
MACAM-MACAM ISIM
BERDASARKAN KEJELASANNYA51
Macam-Macam Isim Berdasarkan Kejelasannya, ada 2 :
1. Isim Nakiroh
Nakiroh artinya asing/tidak diketahui dengan jelas/tidak ditentukan
Contoh isim nakiroh :

ُ‫َجاءَ َرجل‬
"Telah datang seorang Laki-laki"
Laki-laki disini belum ditentukan, jadi setiap laki-laki yang datang
masuk dalam konteks diatas
Tanda utama isim Nakiroh adalah tanwin

2. Isim Ma'rifah
Ma'rifah artinya sudah diketahui/telah ditentukan
Contoh isim ma'rifah :

َّ ُ ‫الر ُج‬
َ َ‫َجاء‬
"Telah datang Laki-laki tersebut"
Laki-laki itu sudah diketahui

51
Pertemuan ke-18, Hari Senin, 04 Ramadhan 1441 H / 27 April 2020

40
Macam-macam Isim Ma'rifah
1. Isim Dhomir (Kata Ganti)
Dhomir ada 3, lihat di tabel;

Dia Laki-laki
‫ُه َو‬ ِ ِ‫ضمائر الغَائ‬
‫ب‬ ُ
Dia (dua orang laki-
laki)
‫ُُهَا‬ Kata ganti orang ketiga

Mereka (banyak laki-


laki)
‫ُه ْم‬
Dia perempuan
‫ِه َي‬ ‫ضمائر الغَائِبَ ِة‬
ُ
Dia (dua orang
perempuan)
‫ُُهَا‬
Dia (banyak
perempuan)
‫ُه ان‬
Kamu Laki-laki
‫ت‬َ ْ‫أَن‬ ِ َ‫ضمائر امل َخاط‬
‫ب‬
Kamu ( dua orang laki-
laki)
‫أَنْتُ َما‬ Kata Ganti orang
kedua
(Yang diajak bicara)
Kalian laki-laki
‫أَنْتُ ْم‬
Kamu Perempuan
‫ت‬ِ ْ‫أَن‬ ‫ضمائر امل َخاطَبِ ِة‬
Kamu (dua orang
perempuan)
‫أَنْتُ َما‬
Kalian perempuan
‫ت‬
‫أَنْ ُ ا‬
Saya
‫أ َََن‬ ‫ضمائر املتَ َكلِِِّم‬
ُ
Kami
‫ََْن ُن‬ Kata Ganti orang
pertama
(Yang berbicara)

41
2. Alam (ُ‫العلَم‬
َ ) Panggilan
Terbagi menjadi 3 :

a. Isim (‫سم‬ ِ
ُْ ‫)اَل‬
Contoh :

ُ‫ َعائِ َشة‬،‫ُُمَ امد‬


b. Kunyah(ُ‫كْن ية‬
ُ ‫)ال‬, biasanya di awali abu atau ummu
َ
Contoh :

‫ أ ُُّم ُُمَ ام دد‬،‫أَبُ ْو ُُمَ ام دد‬

c. Laqob (‫ )اللَ َقب‬gelar


ُ
Contoh :
"Sinar Agama" ِِّ ‫َشس‬
‫الديْ ِن‬ ُ ْ
"Penolong agama" ِِّ ‫ََن ِصر‬
‫الديْ ِن‬ ُ

3. Isim Isyaroh (Kata Tunjuk)


Terbagi menjadi 2 :

ِ ْ‫)لل َق ِري‬
a. Untuk yang dekat ( ‫ب‬

Muannats Mudzakkar

‫ َه ُؤََل ِء‬،‫ي‬
ِ ْ َ‫هت‬/ ِ ِِ
َ ‫ َهتَان‬،‫َهذه‬ ‫ َه ُؤََل ِء‬،‫ َه َذيْ ِن‬/ ‫ َه َذ ِان‬، ‫َه َذا‬
Artinya adalah ini

42
ِ ‫)للبعِي‬
b. Untuk yang jauh (‫د‬ ْ َ
Muannats Mudzakkar

ِ
َ ِ‫ أ ُْولَئ‬،‫ك‬
‫ك‬ َ ِ‫تَ ْين‬/‫ك‬
َ ِ‫ ََتن‬،‫ك‬
َ ‫تِْل‬ َ ِ‫ أ ُْولَئ‬،‫ك‬
‫ك‬ َ ِ‫ َذيْن‬/‫ك‬
َ ِ‫ َذان‬،‫ك‬
َ ‫َذل‬
Artinya adalah itu
Catatan : Untuk yang mustanna dari isim isyaroh adalah mu'rob
seperti;

ِ ْ َ‫هت‬/
‫ي‬ ِ ‫ َه َذيْ ِن‬/ ‫َه َذ ِان‬
َ ‫َهتَان‬
َ ِ‫تَ ْين‬/‫ك‬
‫ك‬ َ ِ‫ََتن‬ ‫ك‬َ ِ‫ َذيْن‬/‫ك‬َ ِ‫َذان‬

Adapun selainnya adalah mabni.

Untuk ‫َه ُؤََل ِء‬ dan َ ِ‫أ ُْولَئ‬


‫ك‬ khusus untuk menunjuk isim jama’ yang
berakal. Contoh :
Mereka ini adalah orang-orang
muslim
‫َه ُؤََل ِء ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
Mereka itu adalah para wanita yang
berpuasa
‫صائِ َمات‬ َ ‫ك‬ َ ِ‫أ ُْولَئ‬

Isim isyaroh lainnya adalah


Di sini
‫ُهنَا‬
Di sana
‫اك‬
َ َ‫ُهن‬
‫ك‬ ِ
َ ‫ُهنَل‬
Di sana

Di sana
‫ثَا‬

43
4. Isim Maushul (kata sambung) artinya “yang”
Muannats Mudzakkar

‫ت‬ ِ َ /‫ الَلٓئي‬،‫ي‬
ْ ‫الَل‬
ِ َ‫ اللات‬،‫الاِِت‬
ِ ْ َ‫ الات‬/ ‫ان‬
ْ ‫ الا ِذيْ َن‬،‫الا َذيْ ِن‬/‫ اللا َذ ِان‬، ‫الا ِذ ْي‬

Catatan : Untuk yg mutsanna dari isim maushul adalah mu'rob, seperti :

ِ َ‫اللات‬
ِ ْ َ‫ الات‬/ ‫ان‬
‫ي‬ ‫الا َذيْ ِن‬/‫اللا َذ ِان‬
Adapun selainnya adalah mabni

5. Dimasukin ‫ال‬

Contoh :

َّ ُ ‫الر ُج‬
َ = َّ ‫َر ُج‬
ُ‫ُستَاذ‬
ْ ‫ُستَاذ = األ‬
ْ‫أ‬
6. Mudhof kepada Isim-isim diatas
Contoh :

‫كِتَاب‬
Adalah isim nakiroh, ketika di idhofahkan ke salah satu isim diatas
maka jadi ma'rifah, misalnya :

‫اب ُُمَ ام دد‬ ِ


ُ َ‫كت‬
"Kitab milik Muhammad" (Muhammad adalah isim alam)
Contoh lain, diidhofahkan ke isim dhomir menjadi;

ِ
ُ‫كتَابُه‬
"Kitab dia"

44
Latihan
Tentukan isim ma'rifat pada jumlah berikut ini !

‫ت ُُمَ ام ًدا‬
ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat Muhammad"
Isim ma'rifatnya ada dua :

Dhomir ta'( ‫ت‬


ُ ) dan Muhammad isim alam
ِ
ُ‫َجاءَ الاذ ْي قَ َام أَبُ ْوه‬
"Telah datang yang bapaknya telah berdiri"
Isim ma'fatnya ada 3 :

ِ ‫الا‬
Isim maushul ‫ذي‬
ْ
Dhomir hu ‫ه‬
ُ
Mudhof ke Dhomir ‫أَب و‬
ُْ

45
BAB 6
MACAM-MACAM ISIM
BERDASARKAN PERUBAHAN
HAROKAT AKHIRNYA52

Pembagian Isim Berdasarkan Perubahan Harokat Akhirnya


Terbagi menjadi 2 :

1. Isim Mu'rob (yang bisa berubah harokat akhirnya disebabkan beberapa


sebab)
Contoh :

َّ ‫َر ُج‬
"Laki-laki"
Kalimat ini bisa berubah harokat akhirnya, menjadi fathah dan kasroh
disebabkan sususan kalimatnya.
Misal :

َّ ‫َجاءَ َر ُج‬
"Telah datang seorang laki-laki"

Ket : Harokatnya Dommah karena isim tersebut (َّ ‫ )رج‬menjadi Subyek


َُ
(Fa'il).

‫ت َر ُج ًَل‬
ُ ْ‫َرأَي‬

52
Pertemuan ke-5, Hari Senin, 13 Sya'ban 1441 H / 06 April 2020

46
"Saya melihat seorang laki-laki"
Ket : Harokatnya berubah menjadi Fathah, karena isim tersebut
menjadi Objek (Maf'ul Bihi) .

َّ ‫َمَرْرت بَِر ُج د‬
"Saya berpapasan dengan seseorang"
Ket : Harokatnya berubah menjadi Kasroh, karena isim tersebut di
dahului huruf jar.
Disinilah inti dari ilmu nahwu, yaitu ketika kita sudah bisa mengetahui
kedudukan sebuah isim dan harokat akhirnya.

2. Isim Mabni (yang tidak berubah Harokat akhirnya)


Contoh :

‫َه َذا‬
"Ini"
Dalam keadaan apapun, isim ini akan tetap begini, tidak akan berubah.
Misal :

‫َجاءَ َه َذا‬
"Telah datang ini"

Ket :(‫ ) َه َذا‬menjadi Subyek (Fail). Akan tetapi bacanya tetap (Hadza)

‫ت َه َذا‬
ُ ْ‫َرأَي‬
"Saya melihat ini"
Ket : Isim tersebut menjadi Objek (Maf’ul bihi). Dan tetap seperti itu
bacanya, tidak berubah.

47
‫َمَرْرت ِِبَ َذا‬
"Saya berpapasan dengan ini"
Ket : Isim tersebut di dahului huruf jar, dan harokatnya tetap dan cara
bacanya tetap.
Itulah yang dimaksud Isim Mabni (baku tak berubah)

Macam-macam I'rob
1. Rofa' (Marfu')
2. Nashob (Manshub)
3. Jar (Majrur)

Macam-macam Isim Mu'rob

‫امل َذ ا‬
1. Mufrod Mudzakkar (‫كر‬
ُ ‫)امل ْفَرُد‬
Contoh :
(Marfu’ dengan dhommah)
َّ ‫َر ُج‬
(Manshub dengan fathah)
‫َر ُج ًَل‬
(Majrur dengan kasroh)
َّ ‫َر ُج د‬
2. Mufrod Muannats (ُ‫)امل ْفردُامل َؤُنرث‬
َ
Contoh :
(Marfu’ dengan dhommah)
‫طَالِبَة‬
ً‫طَالِبَة‬
(Manshub dengan fathah)

(Majrur dengan kasroh)


‫طَالِبَ دة‬

48
‫)املثَ رَّنُامل َذ ر‬
3. Mutsanna Mudzakkar (ُ‫كر‬

Contoh :
(Marfu’ dengan alif)
‫َر ُج ََل ِن‬
(Manshub dengan ya’) ِ ْ َ‫ر ُجل‬
‫ي‬ َ
(Majrur dengan ya’) ِ ْ َ‫ر ُجل‬
‫ي‬ َ
ُ َّ‫)ال ُمثَنَّى ال ُم َؤن‬
4. Mutsanna Muannats (‫ث‬
Contoh :
(Marfu’ dengan alif) ِ َ‫طَالِب ت‬
‫ان‬ َ
(Manshub dengan ya’) ِ ْ َ‫طَالِبَ ت‬
‫ي‬
(Majrur dengan ya’) ِ ْ َ‫طَالِبَ ت‬
‫ي‬

ُِ ‫س‬
5. Jama’ Mudzakkar Salim (‫ال‬ ‫) ََجْعُامل َذ رك ِرُال ر‬
Contoh :
(Marfu’ dengan waw)
‫ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫ي‬ ِِ
َ ْ ‫ُم ْسلم‬
(Manshub dengan ya’)

‫ي‬ ِِ
َ ْ ‫ُم ْسلم‬
(Majrur dengan ya’)

49
ُِ ‫س‬
6. Jama’ Muannats Salim (‫ال‬ ِ ‫) ََجْعُامل َؤنر‬
‫ثُال ر‬
Contoh :
(Marfu’ dengan dhommah)
‫ُم ْسلِ َمات‬
(Manshub dengan kasroh) ‫مسلِم د‬
‫ات‬ َ ُْ
(Majrur dengan kasroh) ‫مسلِم د‬
‫ات‬ َ ُْ

7. Jama’ Taksir (‫ي‬ ِ ‫التَك‬


ِْ ‫ْس‬ ‫)َجَْ ُع‬
Contoh :
(Marfu’ dengan dhommah)
‫أ َْوََلد‬
(Manshub dengan fathah)
‫أ َْوََل ًدا‬
(Majrur dengan kasroh)
‫أ َْوََل دد‬
Catatan :
Tanda I'rob itu ada dua :
1. Asli
Marfu’ dengan Dommah

Manshub dengan Fathah

Majrur dengan Kasroh

Contohnya seperti pada isim mufrod mudzakkar dan muannats, jama'


taksir dan jama' muannas Salim (kecuali pada keadaan manshub)

50
2. Cabang
Marfu dengan alif, wawu

Mansub dengan ya'

Majrur dengan ya

Contoh seperi di isim jama' mudzakkar salim, mutsanna mufrod dan


muannats.

51
Latihan

ِ ْ َ‫( مسلِمت‬Mutsanna muannats)


1. ‫ي‬
َ ُْ
"Dua orang muslimah"
(Marfu’ dengan alif) ِ َ‫مسلِمت‬
‫ان‬ َ ُْ
(Manshub dengan ya’) ِ ْ َ‫ُمسلِمت‬
‫ي‬ َ ْ
(Majrur dengan ya’) ِ ْ َ‫ُمسلِمت‬
‫ي‬ َ ْ

2. ‫صابِ ِريْن‬
َ (Jama Mudzakkar Salim)
َ
"Orang-orang sabar"
(Marfu’ dengan waw)
‫صابُِرْو َن‬ َ
(Manshub dengan ya’)
‫صابِ ِريْ َن‬
َ
(Majrur dengan ya’)
‫صابِ ِريْ َن‬
َ

3. ‫شا ِرب‬
َ (Mufrod mudzakkar)
"Peminum"
(Marfu’ dengan dhommah)
‫َشا ِرب‬
(Manshub dengan fathah)
‫َشا ِرًِب‬
(Majrur dengan kasroh) ‫َشا ِر د‬
‫ب‬

52
ِ ‫( الارج ََل‬Mutsanna mudzakkar)
4. ‫ن‬
ُ
"Dua orang laki-laki"
(Marfu’ dengan alif)
‫الار ُج ََل ِن‬
(Manshub dengan ya’) ِ ْ َ‫الار ُجل‬
‫ي‬
(Majrur dengan ya’) ِ ْ َ‫الار ُجل‬
‫ي‬

ِ ‫صائِم‬
5. ‫ات‬ ‫( ال ا‬Jama’ Muannats Salim)
َ
"Para wanita yang berpuasa"

‫ات‬ ِ ‫ال ا‬
ُ ‫صائ َم‬
(Marfu’ dengan dhommah)

ِ ‫صائِم‬
‫ات‬ َ ‫ال ا‬
(Manshub dengan kasroh)

ِ ‫صائِم‬
‫ات‬ َ ‫ال ا‬
(Majrur dengan kasroh)

6. ‫( الضاا ِرب ْي‬Mutsanna mudzakkar)


َ
"Dua orang laki-laki pemukul"
(Marfu’ dengan alif)
‫الضاا ِرَِب ِن‬
(Manshub dengan ya’)
‫الضاا ِربَ ْي‬
(Majrur dengan ya’)
‫الضاا ِربَ ْي‬

53
ISIM MUFROD53

Sudah dibahas sebelumnya bahwa di antara isim-isim mu’rob adalah


Isim Mufrod (Tunggal), kali ini akan dibahas beberapa isim mufrod yang
keluar dari tanda i’rob asalnya
Tanda I'rob isim mufrod :
(Marfu’ dengan dhommah)
(Manshub dengan fathah)
(Majrur dengan kasroh)

Berikut ini isim mufrod yang keluar dari tanda i’rob di atas;
1. Isim Manqush
Isim yang di akhirnya huruf ya', dan sebelumnya kasroh
Contoh :
"Pemberi petunjuk"
‫اهلَ ِادي‬
"Sang hakim" ِ ‫ال َق‬
‫اضي‬
"Laki-laki Pezina"
‫الازِان‬
"Pendakwah" ِ ‫الد‬
‫ااعي‬
" Yang Melarang" ِ ‫الن‬
‫ااهي‬
"Pelempar"
‫الار ِامي‬
Tanda I'robnya :
Marfu dengan Dommah Muqoddaroh (tidak nampak)
Manshub dengan Fathah
Majrur dengan Kasroh' Muqoddaroh (tidak nampak)

53
Pertemuan ke-6, Hari Rabu, 14 Sya'ban 1441 H / 08 April 2020

54
Catatan :
Persamaan dengan isim mufrod biasa, dalam i'rob mansub saja.
Adapun i'rob marfu' dan majrurnya tidak sama, tapi ditambahi muqoddaroh.
Alasan, kenapa kok tidak diucapkan /tersembunyi i'rob marfu dan
majrurnya? Karena lidah orang-orang arab susah menyebutnya (َّ ‫)لِلثَِِّق‬.

2. Isim Maqshur

Isim yang di akhirnya huruf alif tegak / laiyyina (bengkok) ‫ى‬/‫ا‬, dan
sebelumnya fathah.
Contoh :
" Pemuda"
‫ال َف َّت‬
"Petunjuk"
‫اهلَُدى‬
"Tengah"
‫الو ْسطَى‬ ُ
"Nabi Musa"
‫ُم ْو َسى‬
‫يسى‬ ِ
َ ‫ع‬
"Nabi Isa"

"Rumah Sakit"
‫امل ْستَ ْش َفى‬
Tanda I'robnya :
Marfu’ dengan Dommah Muqoddaroh (tidak nampak)
Manshub dengan Fathah Muqoddaroh (tidak nampak)
Majrur dengan Kasroh' Muqoddaroh (tidak nampak)

Catatan :
Persamaan dengan isim mufrod biasa, tidak ada.
Semua i'rob nya, mulai dari marfu’, mansub dan majrurnya ditambahi
muqoddaroh.

55
Alasan, kenapa kok tidak diucapkan /tersembunyi semua i'rob nya?
Karena lidah orang-orang arab udzur (tidak bisa mengucapkannya) (‫اع ُّذر‬ ِ
َ ‫)للت‬
Contoh pengucapan :

‫ُم ْو َسى‬
"Nabi Musa"
Dalam keadaan apapun, tetep bacanya MUSA, tidak bisa dibaca
MUSA’U atau MUSA’A ataupun MUSA’I.

3. Al-Asma' Al-Komsah (Isim yang Lima)


Ada lima :

"Bapak" aslinya ‫أَب‬ ‫أَبُ ْو‬

Mulut" aslinya ‫فَم‬ ‫فُ ْو‬

"Saudara Ipar" aslinya ‫حم‬ ‫ََحُْو‬


َ
"Saudara laki-laki" aslinya ‫أخ‬ ‫أَ ُ ْو‬
"Pemilik"
‫ذُ ْو‬
Tanda I'robnya :
Marfu’ dengan Wawu
Manshub dengan Alif
Majrur dengan Ya'

56
Contoh :
"Telah datang bapakmu"
‫َجاءَ أَبُ ْو َك‬
"Aku telah melihat bapakmu"
‫ت أ ََِب َك‬ُ ْ‫َرأي‬
َ ‫ت ِِبَبِْي‬
‫ك‬ ُ ‫َمَرْر‬
"Aku telah berpapasan dengan
bapakmu"

Syarat agar bisa jadi asma'ul khomsah sehingga bisa dii'rob seperti
diatas,
1. Harus mufrod
2. Harus jadi mudhof
3. Tidak bersambung dengan ya' mutakallim
Contoh :

‫َجاءَ أَبُ ْو َك‬


"Telah datang bapakmu"

Lihat contoh diatas, ‫ أَبُ ْو‬i'robnya marfu’ karena sebagai pelaku (fail/
subyek), tandanya wawu karena Asmaul Khomsah, syaratnya juga sudah
terpenuhi, yaitu Mufrod, mudhof dan tidak bersambung dengan ya'
mutakallim.
Kalau contoh ini :

‫َجاءَ أَِب‬
"Telah datang bapakku".
Disini tidak sah dikatakan asmaul khomsah dengan tanda i'rob
marfu'nya wawu, karena bersambung dengan Ya' mutakallim (salah satu
syaratnya tidak terpenuhi).

57
Contoh lagi :

‫َجاءَ أَبُ ْو بَ ْك در‬


"Telah datang Abu Bakar"
Maka ini masuk dalam asmaul khomsah, karena terpenuhi syaratnya
diatas.

4. Isim Ghoiru Munsorif (ُ‫ص ُِرف‬


َُ ‫ُيَُُْن‬ ُ‫ُ َال‬ ُ‫ُاُلر ُِذ ْي‬ ُ‫)ُاِ ُْسم‬
Isim yang tidak menerima tanwin.
Sebenarnya pembahasan ini panjang, akan tetapi akan dijelaskan
secara ringkas dengan contoh saja, berikut ini isim-isim yang ghoiru
munshorif;

ِ ‫ م َف‬dan
a. Jama' yang berwazan ُ‫اعل‬ ِ ‫م َف‬
ُ‫اع ْيل‬
َ َ
Contoh :
Artinya ِ ‫م َف‬
َّ ُ ‫اع‬ ِ ‫م َف‬
َّ ُ ‫اعْي‬
َ َ
"Masjid-Masjid"
‫اج ُد‬ ِ ‫مس‬ -
ََ
"Kunci Kunci"
- ‫َم َفاتِْي ُح‬

2. Nama-nama yang akhirnya Alif Nun (‫)ان‬

Contoh :

‫عُثْ َما ُن‬


‫ِع ْمرا ُن‬
‫ُسلَْي َما ُن‬

58
3. Nama yang akhirnya Ta' marburoh (‫)ة‬
Contoh :

ُ‫َحََْزة‬
ُ‫ُهَريْ َرة‬
ُ‫َعائِ َشة‬
4. Nama wanita yang lebih dari 3 huruf
Contoh :

ُ‫اط َمة‬ِ َ‫ف‬


ُ‫َ ِد ْْيَة‬
‫ب‬
ُ َ‫َزيْن‬

5. Nama yang tidak diambil dari bahasa arab (‫َعج ِمي‬


ْ ‫)أ‬
َ
‫إِبْ َر ِاهْي ُم‬
‫س‬ ِِ
ُ ْ‫إ ْدري‬
‫ب‬ُ ‫يَ ْع ُق ْو‬

Catatan : Semua isim diatas tidak boleh dibaca tanwin (seperti : Usmanun,
Hamzatun), jika dibaca tanwin maka salah.
Perbedaan isim ghoiru munshorif dengan yang lain;
1. Tidak menerima tanwin
2. Jika majrur maka tanda i'robnya adalah fathah, kecuali sebagai mudhof.
Contoh :

‫ت ِِبَ ْمَزَة‬
ُ ‫َمَرْر‬
59
"Aku berpapasan dengan Hamzah"

َ‫ت بِ َعائِ َشة‬


ُ ‫َمَرْر‬
"Aku berpapasan dengan Aisyah"
(Tidak boleh di baca A'isyati )

ْ ِ ‫َع ْن‬
‫أب ُهَريْ َرَة‬
"Dari Abu Hurairah"
(Tidak boleh di baca Huroiroti, yang benar Huroirota)

ِ ‫ِف مس‬
‫اج َد‬ ََْ
"Di dalam masjid-masjid"
Boleh di kasroh, jika dia mudhof, seperti

‫اج ِد امل ِديْنَ ِة‬


ِ ‫ف مس‬
ََ
"Di masjid-masjidnya kota Madinah"

dan ketika kemasukan Alif Lam (‫)ال‬, Contoh :

‫اج ِد‬
ِ ‫ِف املس‬
َ ْ
Ketika dia sebagai mudhof dan kemasukan Alif lam maka boleh
harokatnya kasroh, seperti contoh diatas.

60
Isim dibagi menjadi 2 menurut perubahan harokat akhirnya 54:
1. Isim Mu'rob - maknanya : isim yang harokat akhirnya bisa berubah - (sudah
selesai pembahasannya di halaman sebelumnya)
2. Isim Mabni, yaitu isim yang tidak berubah harokat akhirnya (dalam kondisi
marfu’, mansub ataupun majrur)

Pembagian Mabni ada 4 :


Selalu sukun
‫الس ُك ْو ِن‬
ُّ ‫املْب ِ ِْن َعلَى‬
َ
Selalu fathah
‫املْب ِ ِْن َعلَى ال َفْت ِح‬
َ
Selalu dommah ِ‫املْب ِِن َعلَى الضام‬
ِّ َْ
Selalu kasroh
‫املْب ِ ِْن َعلَى ال َك ْسَرِة‬
َ
Contoh isim mabni :

‫الا ِذ ْي‬
"Kata sambung (isim maushul)" : artinya " yang"

ِ
ُ‫َجاءَ الاذ ْي أَ ْكَرْمتُه‬
"Telah datang (orang) yang aku muliakan"

‫الا ِذ ْي‬ Sebagai Subyek harusnya Marfu’, akan tetapi karena mabni ala
sukun maka dii’rob dengan fi mahalli rof’in fail.

ِ ‫رأَي‬
ُ‫ت الاذ ْي أَ ْكَرْمتُه‬
ُ َْ
"Aku melihat (orang) yang aku muliakan"

54
Pertemuan ke-7, Hari Jum'at, 17 Sya'ban 1441 H / 10 April 2020

61
‫الا ِذ ْي‬ Sebagai Objek (maf’ul bihi) harusnya Manshub, akan tetapi
karena mabni ala sukun maka dii’rob dengan fi mahalli nasbin maf’ul bihi.

ِ
ُ‫ت ِِبلاذ ْي أَ ْكَرْمتُه‬
ُ ‫َمَرْر‬
"Aku melewati (orang) yang aku muliakan"

‫ الا ِذ ْي‬Kemasukan huruf jar, harusnya majrur, akan tetapi karena mabni
ala sukun maka dii’rob dengan fi mahalli jarrin dengan huruf jar.

Dalam tiga keadaan diatas, harokat ‫ الا ِذ ْي‬tetap (sukun) tidak berubah
ِ
sama sekali dalam keadaan apapun, karena ‫ذي‬
ْ ‫ الا‬isim mabni.
Contoh lagi :

ِ‫ه ِذه‬
َ
"Kata tunjuk muannats (isim isyarat)" artinya "ini"

ِ‫جاء ه ِذه‬
َََ
"Telah datang ini"

ِ‫ ه ِذه‬Sebagai Subyek harusnya Marfu’, akan tetapi karena mabni alal


َ
kasri maka dii’rob dengan fi mahalli rof’in fail.

ِ‫رأَيت ه ِذه‬
َ ُ َْ
"Aku melihat ini"

ِ‫ ه ِذه‬Sebagai Objek harusnya Manshub, akan tetapi karena mabni alal


َ
kasri maka dii’rob dengan fi mahalli nasbin maf’ul bihi.

62
ِ‫مررت ِِب ِذه‬
َ ُ ََْ
"Aku melewati ini"

ِ‫ ه ِذه‬Kemasukan huruf jar harusnya majrur, akan tetapi karena mabni


َ
alal kasri maka dii’rob dengan fi mahalli jarrin.

ِ‫ ه ِذه‬tetap (kasroh) tidak berubah


Dalam tiga keadaan diatas, harokat َ
sama sekali dalam keadaan apapun, karena ِ‫ذه‬ِ ‫ ه‬isim mabni.
َ

Macam-macam Isim Mabni :

1. Dhomir, artinya kata ganti, dhomir terbagi menjadi 2 bagian :


a. Dhomir Mustatir, yaitu dhomir (kata ganti) yang tidak nampak atau
tersimpan pada fi’ilnya.
Contoh :

‫س‬
ْ ‫ اُْد ُر‬،‫س‬
ُ ‫ يَ ْد ُر‬،‫س‬
َ ‫َد َر‬
Kalau di nampakkan begini

َ ْ‫س (أَن‬
(‫ت‬ ْ ‫اُْد ُر‬، )‫(ه َو‬
ُ‫س‬ ُ ‫ يَ ْد ُر‬، )‫(ه َو‬
ُ ‫س‬َ ‫َد َر‬
b. Dhomir Dzohir, yaitu dhomir yang nampak bersama fi’ilnya.
Jenis-jenis dhomir dzohir (munfasil - tidak bersambung dengan yang
lain - dan muttasil - bersambung dengan yang lainnya-) :

• Dhomir rofa’ munfashil, artinya dhomir yang rofa’ dan terpisah dari
fi’ilnya, contoh :

63
‫ ََْن ُن‬،‫ أ َََن‬،‫ت‬ ِ ْ‫ أَن‬،‫ أَنْتُم‬،‫ أَنْتُما‬،‫ أَنْت‬،‫ ه ان‬،‫ ُُها‬،‫ ِهي‬،‫ هم‬،‫ ُُها‬،‫هو‬
‫ أَنْ ُ ا‬،‫ أَنْتُ َما‬،‫ت‬ ْ َ َ ُ َ َ ْ ُ َ َُ
• Dhomir nashob munfashil, artinya dhomir yang nashob dan terpisah dari
fi’ilnya, contoh :

،‫ إِ اَّي ُك َما‬،‫ إِ اَّي ِك‬،‫ إِ اَّي ُك ْم‬،‫ إِ اَّي ُك َما‬،‫ إِ اَّي َك‬،‫ إِ اَّي ُه ان‬،‫ إِ اَّي ُُهَا‬،‫ إِ اَّي َها‬،‫ إِ اَّي ُه ْم‬،‫ إِ اَّي ُُهَا‬،ُ‫إِ اَّيه‬
‫ إِ اَّي ََن‬،‫ي‬ ِ
َ ‫ إ اَّي‬،‫إ اَّي ُك ان‬
ِ

• Dhomir rofa’ muttashil, yaitu dhomir rofa’ yang bersambung dengan


fi’ilnya dan dhomir tersebut sebagai pelakunya, contoh :

،‫ت‬ ِ ‫ َكتَب‬،‫ َكتَ ب تُم‬،‫ َكتَ ب تُما‬،‫ َكتَ بت‬،‫ َكتَ ْب‬،‫ َكتَ ب تَا‬،‫ َكتَ ب وا‬،‫َكتَ با‬
ُ ‫ َكتَ ْب‬،‫ت‬
‫ َكتَ ْب ُ ا‬،‫ َكتَ ْب تُ َما‬،‫ت‬ ْ ْ ْ َ ْ َ ْ َْ َ ُْ َ
‫َكتَ ْب نَا‬

• Dhomir Nashob Muttashil, yaitu dhomir yang bersambung dengan fi’ilnya


dan dia sebagai maf’ul bih (objek), contoh :

ِ ‫ َكتَب‬،‫ َكتَ ب ُكم‬،‫ َكتَ ب ُكما‬،‫ك‬


،‫ك‬ َ ْ َ َ َ َ َ‫ َكتَب‬،‫ َكتَ بَ ُه ان‬،‫ َكتَ بَ ُه َما‬،‫ َكتَ بَ َها‬،‫ َكتَ بَ ُه ْم‬،‫ َكتَ بَ ُه َما‬،‫َكتَ بَه‬
‫ َكتَ بَ نَا‬،‫ َكتَ بَِِن‬،‫ َكتَبَ ُك ان‬،‫َكتَ بَ ُك َما‬
• Dhomir Jar Muttashil, yaitu dhomir yang bersambung khusus untuk isim,
sebagai mudhof ‘ilahi.

َ ‫ ِِبَبِْي‬،‫ أ ََِب َك‬، ‫أَبُ ْو َك‬


‫ك‬

‫ كِتَابُ َها‬،ُ‫كِتَابُه‬

64
2. Isim Isyaroh, yaitu kata petunjuk, diantaranya :
a. Untuk kata tunjuk laki-laki yang dekat (Artinya : ini) :
(Mufrod)
‫َه َذا‬
‫ه َذيْ ِن‬/ ِ
َ ‫َه َذان‬
(Musanna)

(Jama)
‫َه ُؤَلَِء‬

b. Untuk kata tunjuk perempuan yang dekat :

‫ َه ُؤَلَِء‬،‫ان‬
ِ َ‫ هت‬،ِ‫ه َذه‬
َ َ
c. Untuk kata tunjuk laki-laki yang jauh (Artinya : itu) :

ِ
َ ِ‫ أ ُْولَئ‬،‫ك‬
‫ك‬ َ ِ‫ ذَان‬،‫ك‬
َ ‫ذَل‬
d. Untuk kata tunjuk perempuan yang jauh :

َ ِ‫ أ ُْولَئ‬،‫ك‬
‫ك‬ َ ِ‫ ََتن‬،‫ك‬
َ ‫تِْل‬
e. Untuk kata tunjuk laki-laki & perempuan yang dekat :

‫ُهنَا‬
f. Untuk kata tunjuk laki-laki & perempuan yang jauh :

‫اك‬
َ َ‫ُهن‬
Catatan : khusus untuk ‫&ه َذ ِان‬ ِ
َ ‫ َهتَان‬keduanya mu’rob.
Contoh :
Ini adalah kitab
‫َه َذا كِتَاب‬
Ini adalah pohon
‫َه ِذهِ َش َجَرة‬
Itu adalah fadhlullahi ِ‫ض َّ ا‬
‫اّلل‬ ْ ‫ف‬
َ ‫ك‬ ِ‫ذَل‬
ُ َ
65
3. Isim Maushul, yaitu kata sambung yang artinya adalah “yang”.
Terdiri dari :

‫ َما‬،‫ َم ْن‬،‫ الآلئِ ْي‬،‫ت‬ ِ َ‫ اللات‬،‫ الاِِت‬،‫ الا ِذين‬،‫ اللا َذ ِان‬،‫الا ِذي‬
ِ ‫ ا‬،‫ان‬
ْ ‫الَل‬ ْ َْ ْ
Catatan : khusus untuk ‫ان &اللا َذ ِان‬
ِ َ‫ اللات‬keduanya mu’rob.

4. Adad Murokkab55, yaitu bilangan 11 sampai 19 kecuali 12. :

َ‫ مثَانِيَة‬،‫عشر‬
َ َ‫ سبعة‬،‫عشر‬
َ َ‫ ستة‬،‫عشر‬
َ َ‫ مخسة‬،‫عشر‬
َ َ‫ أربعة‬،‫عشر‬
َ َ‫ ََلَة‬،‫عشر‬ َ ‫أحد‬ َ
‫ تِ ْس َعةَ َع َشَر‬،‫َع َشَر‬

55
Ada penjelasan lebih lanjut di Bab Tamyiz.

66
BAB 7
FI’IL DITINJAU BERDASARKAN
PERUBAHANNYA56

Fi’il yang Mu'rob dan Mabni

Fi'il ada 3 :
1. Madhi
2. Mudhori
3. Amr
Fi’il Madhi dan Amr Mabni Semuanya
Fi’il Mudhori terbagi menjadi 2 :
- Mabni, jika bersambung dengan Nun Taukid secara langsung dan Nun
Niswah

Nun Niswah yang menunjukkan jama’ wanita (‫ت‬


‫أَنْ ُ ا‬ ‫) ُه ان أ َْو‬
Contoh Nun Niswah :
"Kalian para wanita sedang
memukul"
‫ض ِربْ َن‬
ْ َ‫ت‬
"Mereka para wanita sedang
memukul"
‫ض ِربْ َن‬
ْ َ‫ي‬

Ket : Fi’il Mudhori yang bersambung dengan nun niswah maka dia
Mabni ala Sukun (lihat huruf ba' diatas)

56
Pertemuan ke-8, Hari Senin, 20 Sya'ban 1441 H / 13 April 2020

67
Contoh Nun Taukid yang bersambung dengan fi’il mudhori secara
langsung :
ARTINYA BERSAMBUNG ASAL
DENGAN NUN
TAUKID
"Saya sungguh sedang
menulis" ‫أَ ْكتُ َ ا‬
‫ْب‬ ُ ُ‫أَ ْكت‬
‫ب‬
“Dia (wanita) sungguh
sedang memukul”
‫ض ِربَ ان‬
ْ َ‫ت‬ ُ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ْ َ‫ت‬

Ket : Huruf ba’ menjadi fathah yang sebelumnya dommah. Jadi fi’il
mudhori yang bersambung dengan Nun Taukid, Mabni Ala Fathah.

Nun Taukid yang bersambung dengan fi’il mudhori secara tidak


langsung menjadi mu'rob, tidak mabni lagi. Contoh :

‫ْب‬
‫لَتَكْتُ ُ ا‬
Asalnya :

‫لَتَكْتُبُ ْونَ ان‬


Inilah namanya nun taukid yang tidak langsung bersamabung dengan
ِ ‫النُو‬
fi’il mudhori’. Maka i'robnya menetapkan nun (‫ن‬
ْ ‫ت‬
ُ ‫)َُبُ ْو‬, tapi dihapus lalu
ditandai dengan dhommah.57.

- Mu'rob
Fi’il Mudhori’ Shohih Akhir

Fi’il yang di akhirnya bukan huruf illah ‫ي‬


َ ،‫ َو‬،َ‫أ‬

57
Ini hanya pengetahuan saja, akan dibahas di kitab-kitab lanjutan

68
Tanda I’robnya :
Rofa’ dengan Dhommah

Manshub dengan Fathah

Jazem dengan Sukun

Contoh :
" Dia sedang menulis"
‫ب‬
ُ ُ‫يَكْت‬
I'robnya Marfu’ dengan dhommah, karena tidak di awali amil (nashob
ataupun jazem).

َ ُ‫لَ ْن أَ ْكت‬
‫ب‬
"Aku tidak akan menulis"

I'robnya Manshub dengan fathah, karena dimasukin huruf ‫ لَ ْن‬yang


bertugas menashobkan fi’il
"Dia belum menulis"
‫ب‬
ْ ُ‫ََلْ يَكْت‬
I'robnya Majzum dengan sukun, karena dimasukin huruf ْ‫ََل‬ yang
bertugas menjazemkan fi’il
Catatan :
"Tidak akan"
‫لَ ْن‬
ْ‫ََل‬
"Belum"

Dalam fi’il tidak ada i'rob majrur.

69
Af’alul Khomsah, adalah fi’il-fi’il yang lima :
Contohnya Af’alul Khomsah
‫يَكْتُبُ ْو َن‬ ‫يَ ْف َعلُ ْو َن‬
‫تَكْتُبُ ْو َن‬ ‫تَ ْف َعلُ ْو َن‬
ِ ‫يكْتُب‬
‫ان‬ ‫يَ ْف َع ََل ِن‬
َ َ
ِ ‫تَكْتُب‬
‫ان‬ ‫تَ ْف َع ََل ِن‬
َ
ِ
‫ي‬َ ْ ِ‫تَكْتُب‬ ‫ي‬
َ ْ ‫تَ ْف َعل‬

Penjelasannya sebagai berikut :


Fi’il Mudhori’ yang bersambung dengan wawu jama’ (dhomir ‫م‬
ُْ ‫)ه‬.
Contoh :

‫يَكْتُبُ ْو َن‬

Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : ditetapkan nun
‫يَكْتُبُ ْو َن‬
b. Tanda nashobnya: membuang
nun
‫أَ ْن يَكْتُبُ ْوا‬
c. Tanda jazemnya : membuang nun
‫ََلْ يَكْتُبُ ْوا‬

Fi’il Mudhori’ yang bersambung dengan wawu jama’( dhomir ‫م‬


ُْ ‫(أَنْ ت‬.
Contoh :

‫تَكْتُبُ ْو َن‬

70
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : ditetapkan nun
‫تَكْتُبُ ْو َن‬
b. Tanda nashobnya: membuang
nun
‫أَ ْن تَكْتُبُ ْوا‬
c. Tanda jazemnya : membuang nun
‫ََلْ تَكْتُبُ ْوا‬

Fi’il Mudhori’ yang bersambung dengan alif mutsanna.


Contoh :

ِ ‫يكْتُب‬
‫ان‬َ َ

Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : ditetapkan nun ِ ‫يكْتُب‬
‫ان‬ َ َ
b. Tanda nashobnya: membuang
nun
‫أَ ْن يَكْتُبَا‬
c. Tanda jazemnya : membuang nun
‫ََلْ يَكْتُبَا‬

Fi’il Mudhori’ yang bersambung dengan alif mutsanna.


Contoh :

ِ ‫تَكْتُب‬
‫ان‬َ

Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : ditetapkan nun ِ ‫تَكْتُب‬
‫ان‬ َ
b. Tanda nashobnya: membuang
nun
‫أَ ْن تَكْتُبَا‬
c. Tanda jazemnya : membuang nun
‫ََلْ تَكْتُبَا‬

71
Fi’il Mudhori’ yang bersambung dengan ya’ mukhotobah.
Contoh :

َ ْ ِ‫تَكْتُب‬
‫ي‬

Tanda I’robnya :

َ ْ ِ‫تَكْتُب‬
‫ي‬
a. Tanda rofa’nya : ditetapkan nun

b. Tanda nashobnya: membuang


nun
‫أَ ْن تَكْتُِ ْب‬
c. Tanda jazemnya : membuang nun
‫ََلْ تَكْتُِ ْب‬

Fi’il Mudhori’ Mu'tal Akhir

Fi’il yang di akhirnya, adalah huruf Illah ‫ي‬


َ ،‫ َو‬،َ‫أ‬
Contoh :
"Menyeru"
‫يَ ْدعُ ْو‬
"Menunjukkan"
‫يَ ْه ِدي‬
"Meridhoi"
‫ضى‬ َ ‫يَ ْر‬

Fi’il Mudhori’ yang diakhiri dengan wawu .


Contoh :

‫يَ ْدعُ ْو‬

72
Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
muqoddaroh
‫يَ ْدعُ ْو‬
b. Tanda nashobnya: fathah
‫لَ ْن يَ ْدعُ َو‬
ُ‫ََلْ يَ ْدع‬
c. Tanda jazemnya : membuang
wawu

Fi’il Mudhori’ yang diakhiri dengan ya’.


Contoh :

‫يَ ْه ِدي‬

Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
muqoddaroh
‫يَ ْه ِدي‬
‫ي‬ ِ
َ ‫لَ ْن يَ ْهد‬
b. Tanda nashobnya: fathah

c. Tanda jazemnya : membuang ya’


‫ََلْ يَ ْه ِد‬
Fi’il Mudhori’ yang diakhiri dengan alif.
Contoh :

‫ضى‬
َ ‫يَ ْر‬

Tanda I’robnya :
a. Tanda rofa’nya : dhommah
muqoddaroh
‫ضى‬
َ ‫يَ ْر‬
َ ‫أَ ْن يَ ْر‬
‫ضى‬
b. Tanda nashobnya: fathah
muqoddaroh
c. Tanda jazemnya : membuang alif
‫ض‬
َ ‫ََلْ يَ ْر‬

73
Sebab-sebab perubahan I’rob Fi’il Mudhori’ :

1. Rofa’, Jika fi’il mudhori’ jika tidak dimasuki alat nashob atau alat jazem.
2. Nashob, jika fi’il mudhori’ dimasuki alat nashob.
Seperti :

َّ ِ ‫ ََل ُم الت ْاعلِْي‬،‫ إِذَ ْن‬، ‫ َح اّت‬،‫ َك ْي‬،‫ أَ ْن‬،‫لَ ْن‬


3. Jazem, fi’il mudhori’ yang dimasuki alat jazem
Seperti :

ِ ‫ ََل الن‬،‫ ََلم ْألَم ِر‬،‫ لَ اما‬،‫ََل‬


‫ َم ْن َش ْر ِطياة‬،‫ إِ ْن‬،‫ااهيَة‬ ْ ُ ْ

74
BAB 8
PEMBAHASAN AMIL (HURUF YANG
MENYEBABKAN FI’IL MUDHORI)
NASHOB DAN JAZEM58

Telah kita ketahui bahwa Fi’il Mudhori adalah Mu'rob, jika tidak
bersambung dengan Nun Niswah dan Nun Taukid.
Tanda I'rob Fiil :
1. Marfu’
2. Manshub
3. Majzum
Ket : Hukum asal I'rob fi’il mudhori adalah marfu, jika tidak ada amil yang
membuat Nashob dan Jazem.
Dii’rob Manshub, jika di dahului sebab-sebab (Amil) yang menashobkan.
Dii’rob Majzum, Jika di dahului sebab-sebab (Amil) yang menjazemkan.

Adapun sebab-sebab yang menashobkan, sebagai berikut :

ِ َ‫)األَدوات الن‬
(ُ‫اصبَة‬ ُ ََ
1. Lan (‫ )لَن‬artinya “Tidak akan”
ْ
Contoh :

58
Pertemuan ke-9, Hari Kamis, 23 Sya'ban 1441 H / 16 April 2020

75
‫لَ ْن يَْن َج َح‬
"Tidak akan berhasil"

2. Kay (‫كي‬
َ ) artinya “Agar”
ْ
Contoh :

‫س َك ْي تَ ْن َج َح‬
ْ ‫اُْد ُر‬
"Belajarlah, agar kamu berhasil"

ْ ‫ )إِ َذ‬artinya “Kalau begitu”


3. Idzan (‫ن‬

Contoh :

‫ إِذَ ْن تَ ْن َج َح‬،‫س‬
ُ ‫أ َْد ُر‬
"Aku mau belajar, kalau begitu kamu akan berhasil"

4. Lam Ta'lil (‫رعلِ ْيل‬


ْ ‫ ) َالمُالت‬artinya “Agar”
Contoh :

‫س لِتَ ْن َج َح‬
ْ ‫اُْد ُر‬
"Belajarlah, agar kamu berhasil"

5. Lam Juhud (‫) َالمُاجلح ْود‬

Bedanya dengan Lam Ta'lil, bahwa lam juhud di dahului

‫َما َكا َن أَو ََلْ يَ ُك ْن‬


artinya : "Tidak akan" untuk pengingkaran
Contoh dalam Al-Quran banyak,

76
‫ت فِْي ِه ْم‬ ِ ِ
َ ْ‫َما َكا َن هللاُ ليُ َع ِّذبَ ُه ْم َو أَن‬
"Allah tidak akan mengadzab mereka, sedangkan kamu (Muhammad) berada
ditengah tengah mereka"

6. Fa' Sababiyah (‫)فاء‬, yang menunjukkan terjadinya fi’il (akibat),


karena ada sebab sebelumnya.
Sebab sebelumnya ada Nafyu atau At-Talab
- Nafyu
- At-Talab : Istifham (Pertanyaan) , Amr (perintah) , nahyu (larangan)

‫ض‬ ُّ ‫ب‬
َ ‫الد َ ا َن فَتَ ْمَر‬ ْ ‫ََل تَ ْشَر‬
"Janganlah kamu merokok, nanti akibatnya sakit"

7. Hatta (‫ )ح اّت‬artinya hingga


َ
‫اه ِديْ َن‬
ِ ‫ح اّت نَعلَم امل‬
َ َْ َ
"Hingga kami mengetahui orang-orang yang bersungguh-sungguh"

Ket : Ada ‫أَ ْن‬ yang disembunyikan setelah ‫ َح اّت‬, itulah menjadi sebab
jika ‫َح اّت‬ masuk ke fi’il, maka menjadikan fi’il tersebut nashob. Padahal

asalnya, ‫ ح اّت‬adalah huruf jar.


َ
ْ ‫)أ َ ْن َم‬
8. An Masdariyah (‫صدَريَّة‬
Masdar artinya Sumber kata
Contoh :

‫ب‬
َ ‫ضَر‬
َ
Memukul, maka masdarnya

77
‫ض ْرًِب‬
َ
"Pemukulan"
Contoh An-Masdariyah

ُ َ‫َوأَ ْن ت‬
‫ص ْوُم ْوا َ ْي ر لَ ُك ْم‬
"Kalian berpuasa adalah lebih baik bagi kalian".

‫ص ْوُم ْوا‬
ُ َ‫ت‬
I’robnya Mansub, dengan membuang nun karena Af'alul Khomsah
(sudah pernah dibahas sebelumnya)
Asalnya :

‫ِصيَ ُام ُك ْم َ ْي ر لَ ُك ْم‬


" Puasa kalian adalah lebih baik bagi kalian".

Adapun sebab-sebab yang menjazemkan, ada 2 secara umum59 :


1. Menjazemkan satu fi’il
Contoh :

‫ب‬
ْ ُ‫ََلْ يَكْت‬
"Dia belum nulis"
2. Menjazemkan dua f'i’il
Contoh :

‫س يَْن َج ْح‬
ْ ‫َم ْن يَ ْد ُر‬
"Barangsiapa yang belajar, akan berhasil"

59
Akan diperinci di halaman berikutnya

78
Latihan
Terjemahkan ke Bahasa Arab !

‫س‬
ُ ‫يَ ْد ُر‬
1. Agar dia belajar

‫س‬
َ ‫َك ْي يَ ْد ُر‬
I’robnya Manshub : Tandanya Fathah
2. Agar kalian berhasil

‫َك ْي يَْن َج ُح ْوا‬


I’robnya Manshub : Tandanya membuang nun karena af'alul khomsah.
3. Perginya mereka

‫ِذ َهابُ ُه ْم‬


Dibuat dengan An Masdariyah, menjadi

‫أ ْن يَ ْذ َهبُ ْوا‬

79
Pembahasan Amil (huruf yang
menyebabkan fi’il mudhori) Jazem60

ُ‫ات اجلَا ِزَمة‬


ُ ‫األ ََد َو‬
Terbagi Menjadi 2
1. Menjazemkan satu fi’ il
Ada empat macam :

a. ْ‫ ََل‬Lam

Huruf nafi dan qolb (merubah fi’il mudhori menjadi madhi secara makna)
Contoh :

‫س‬
ْ ‫ََلْ يَ ْد ُر‬
"Dia tidak belajar"
I'robnya jazem tandanya sukun, karena shahih akhir

‫ََلْ يَ ْقتُلُ ْوا‬


"Mereka tidak membunuh"
I'robnya jazem tandanya membuang nun, karena af'al khomsah

b. ‫ لَمَّا‬Lamma
artinya : "Belum"
Contoh :

‫س‬
ْ ‫لَ اما يَ ْد ُر‬

60
Pertemuan ke-10, Hari Jum'at, 24 Sya'ban 1441 H / 17 April 2020

80
"Dia belum belajar (sampai saat ini)"
I'robnya jazem tandanya sukun, karena shahih akhir

ُِ ‫ َالمُاألَ ٰم‬Lam Amr


c. ‫ر‬

Artinya : "Hendaknya"
Fungsinya seperti fi’il amr
Contoh :

ْ َ‫لِي‬
ْ ‫ض ِر‬
‫ب‬
"Hendaknya dia memukul"
I'robnya jazem tandanya sukun, karena shahih akhir
d. ‫ ََل النَاهيَة‬La Nahiyah
"Larangan/janganlah"
Contoh :

‫ب‬
ْ‫ض‬َ ‫ََل تَ ْغ‬
"Janganlah kamu marah"
I'robnya jazem tandanya sukun, karena shahih akhir

Perbedaan dengan ‫الناافِية‬ ‫َل‬


َ
"Meniadakan perbuatan"
Contoh :

‫ب‬
ُ‫ض‬َ ‫ََل تَ ْغ‬
"Kamu tidak marah"
La Nafiyah, tidak memansubkan dan tidak mejazemkan.

81
2. Menjazemkan dua fi’il
Fi’il syarat dan jawab syarat.

ْ ِ‫" إ‬Jika"
a. ‫ن‬

‫س تَ ْن َج ْح‬ ِ
ْ ‫إ ْن تَ ْد ُر‬
"Jika kamu belajar, maka lulus"

"Jika kamu makan, maka kenyang"


‫إِ ْن ََتْ ُك ْ َّ تَ ْشبَ ْع‬

b. ‫" من‬Barangsiapa"
َْ
Contoh :

ِ
ُ‫َو َم ْن يَ ْع َم ْ َّ مثْ َق َال ذَ ارةد َ ْي ًرا يََره‬
"Barangsiapa siapa beramal sekecil
apapun berupa kebaikan, maka
kamu akan melihat (balasannya)."

Yang Majzum adalah

َّ ْ ‫يَ ْع َم‬
I'robnya jazm tandanya sukun, karena shahih akhir, dan

‫يََر‬
"Jazem dengan membuang huruf ilah karena Mu'tal akhir"

Ket : ‫ من‬Untuk yang berakal


َْ
c. ‫ُم ْه َما‬/ُ‫ا‬
َ ‫" َم‬Apapun"
Contoh :
"Apapaun yang kamu baca, maka
kamu akan dapat faidah"
‫َم ْه َما تَ ْقَراْ تَ ْستَ ِف ْد‬

Ket : ‫ُم ْه َما‬/ُ‫ا‬


َ ‫ َم‬Untuk yang tidak berakal

82
َُ ‫ُأَ رَّي‬/ُ‫" َم ََت‬Kapanpun"
d. ‫ن‬
Contoh :

‫ض ْج ُرطَب‬ ِ
َ ‫ف يَْن‬
ُ ‫الصْي‬
َ ‫َم َّت ََيت‬
"Kapanpun datang musim panas, maka kurma akan matang"

e. ‫ك ْي َف َما‬
َ "Bagaimanapun"
Contoh :

‫ااس يُ َع ِاملُ ْو َك‬ ِ


َ ‫َكْي َف َما تُ َعام ْ َّ الن‬
"Bagaimanapun kamu bermuamalah dengan manusia, maka begitu juga
mereka bermuamalah denganmu"
Yang Majzum adalah

َّ ْ ‫تُ َع ِام‬
I'robnya jazm tandanya sukun, karena shahih akhir

‫يُ َع ِاملُ ْو‬


"Jazem dengan membuang huruf nun, karena af'al khomsah"

f. ‫ُح ْي ث َما‬/ُ
َ ‫ُأَّن‬/ُ‫ا‬
‫ُأَيْ نَ َم ر‬/ُ‫" أَيْ َن‬Dimanapun"
Contoh :

ُ ‫أَيْنَ َما تَ ُك ْونُ ْوا يُ ْد ِرْك ُك ُم املَْو‬


‫ت‬
"Dimanapun kamu berada, kamu pasti akan menjumpai kematian"

83
g. ُ‫ " أَي‬Apapun/Siapapun"

ِ ُّ
َ‫أي ا ْمَرأَةد تُ ِط ْع َزْو َج َها تَ ْد ُ ْ َّ اجلَناة‬
"Siapapun wanita yang taat pada suaminya maka masuk surga"

ِ ِ ‫ي كِتَ د‬
ُ‫اب تَ ْقَرأْهُ تَ ْستَف ْد مْنه‬ ‫أَ ا‬
"Apapun kitab yang kamu baca, kamu akan dapat faidah darinya"

Catatan :

Semua yang menjazemkan dua fi’il disebut isim syarat, kecuali ‫إِ ْن‬
disebut huruf syarat.

84
BAB 9
ISIM-ISIM MARFU’61
Pembahasan kali ini adalah tentang Isim-isim yang Marfu’, akan kami
sebutkan secara global terlebih dahulu, dan akan diperinci satu-persatu di
halaman berikutnya.
Berikut ini Isim-isim yang Marfu’, ada 7 :
1. Mubtada' (yang dikabarkan)
2. Khobar (kabarnya)
Contoh :

ِ ‫الطاالِب‬
ِ ‫ان قَائِم‬
‫ان‬ َ َ
"Dua mahasiswa itu berdiri"
"Mubtada" ِ ‫الطاالِب‬
‫ان‬ َ
"Khobar" ِ ‫قَائِم‬
‫ان‬ َ
Keduanya sama-sama marfu dengan alif karena mutsanna.
Contoh mubtada’ khobar lainnya :
Muhammad berdiri
‫ُُمَ امد قَائِم‬
Fatimah berdiri
‫اط َمةُ قَائِ َمة‬ِ َ‫ف‬
2 Muhammad berdiri ِ ‫ُُم ام َد ِان قَائِم‬
‫ان‬ َ َ
Orang-orang Muslim berdiri
‫امل ْسلِ ُم ْو َن قَائِ ُم ْو َن‬
ِ ُ
ِ
‫ات قَائ َمات‬ ُ ‫املُ ْسل َم‬
Para wanita muslimah berdiri

61
Pertemuan ke-11, Hari Senin, 27 Sya'ban 1441 H / 20 April 2020

85
Semua ini adalah mubtada’ dan khobar.

3. Isim Kana (‫ )كان‬dan saudaranya

Contoh :

ِ ‫َكا َن الطاالِب‬
ِ ْ ‫ان قَائِم‬
‫ي‬ َ َ
" Dulu dua siswa itu berdiri"

ِ ‫ الطاالِب‬merupakan isim kana , asalnya adalah mubtada’. Ketika


‫ان‬ َ
dimasukin ‫ن‬ َ ‫ َكا‬maka namanya jadi isim kana. I'robnya marfu tandanya alif
karena mutsanna.

ِ ْ ‫ قَائِم‬adalah
‫ي‬ َ khobar kana, I'robnya mansub dengan ya’ karena
mutsanna. (in syaa Allah ada penjelasannya di halaman berikutnya).
Contoh isim kana dan khobar kana :
Dahulu Muhammad berdiri
‫َكان ُُمَ امد قَائِ ًما‬
ً‫اط َمةُ قَائِ َمة‬
ِ َ‫َكانَت ف‬
Dahulu Fatimah berdiri
ْ
Dahulu 2 Muhammad berdiri ِ ْ ‫َكا َن ُُمَ ام َد ِان قَائِم‬
‫ي‬ َ
‫ي‬ ِِ ِ
َ ْ ‫َكا َن املُ ْسل ُم ْو َن قَائم‬
Dahulu orang-orang muslim berdiri

Dahulu para wanita muslimah ‫َكانَت املسلِمات قَائِم د‬


‫ات‬
berdiri َ ُ َ ُْ ْ

‫ )إِ ا‬dan saudaranya


4. Khobar Inna (‫ن‬

Kebalikan dari Kana(‫ن‬


َ ‫) َكا‬

86
Contoh :

‫إِ ان ُُمَ ام ًدا قَائِم‬


"Sesungguhnya Muhammad itu berdiri "
Contoh lainnya :
Sesungguhnya Fatimah berdiri
‫اط َمةَ قَائِ َمة‬
ِ َ‫إِ ان ف‬
Sesungguhnya 2 Muhammad ِ ‫إِ ان ُُم ام َدي ِن قَائِم‬
‫ان‬
berdiri َ ْ َ
‫ي قَائِ ُم ْو َن‬ ِِ
َ ْ ‫إِ ان املُ ْسلم‬
Sesungguhnya orang-orang muslim
berdiri
Sesungguhnya para wanita
‫ات قَائِ َمات‬ ِ ‫إِ ان املسلِم‬
muslimah berdiri َ ُْ
Isim Inna adalah mansub, sedangkan khobar inna adalah marfu'.

5. Fail
Artinya pelaku, yang datang setelah fi’il yang aktif (ma'lum), Pelaku
diketahui.
Contoh :

‫ب ُُمَ امد َزيْ ًدا‬


َ ‫ضَر‬
َ
"Muhammad telah memukul Zaid"
Muhammad sebagai fail (subyek) yang memukul, Zaid sebagai objek (maf’ul
bihi) yang dipukul

6. Naibul Fail
Artinya pengganti fail, yang datang setelah fi’il yang pasif (majhul).
Contoh :

َ ‫ض ِر‬
‫ب َزيْد‬ ُ

87
"Zaid telah dipukul"
Yang memukul tidak diketahui. Maka Zaid yang awalnya objek, jadi
pengganti sebagai fa’il subyek, akan tetapi tidak dinamakan fail melainkan
naibul fail.
Membuat fi’il madhi majhul dengan didhommah awalnya, dan di
kasroh sebelum akhir.
Contoh :

َ ‫ض ِر‬
‫ب‬ ُ menjadi ‫ب‬
َ ‫ضر‬
ََ
"Memukul menjadi dipukul"
Adapun membuat fi’il mudhori majhul dengan dhommah awalnya, dan
difathah sebelum akhir

‫ب‬
ُ ‫ضَر‬ ُ ‫ض ِر‬
ْ ُ‫ ي‬menjadi ‫ب‬ ْ َ‫ي‬
7. Tawabi’ (Pengikut).
Ada 4 macam, yaitu Naat, taukid, athof dan badal
Contoh :

ِ ‫جاء الطاالِب‬
ُ‫العاَل‬
"Telah datang siswa Naat (sifat)
yang alim (berilmu) " َ ُ ََ
ِ
ُ‫ب نَ ْف ُسه‬
ُ ‫َجاءَ الطَال‬
"Telah datang siswa Taukid (penguat)
dirinya sendiri"

‫ب َو َزيْد‬ ِ
ُ ‫َجاءَ الطَال‬
"Telah datang seorang Athof (kata gandeng)
siswa dan Zaid"

"Imam Malik telah


berkata "
‫قَ َال ا ِإل َم ُام َمالِك‬ Badal (pengganti)

Inilah gambaran secara garis besar tentang Isim-isim yang marfu’,


adapun pembahasan secara rinci sebagai berikut;

88
1. Mubtada’62
1. Mubtada
Mubtada' (yang dikabarkan) dan Khobar (kabarnya)

ُ‫اَل ِْسياة‬
ِ ُ‫ اخلب ر = اجلملَة‬+ ُ‫املب تَ َدأ‬
ُْ ُ ََ ْ

Aturan Mubtada'
- Mubtada’, biasanya isim ma'rifat yang ada di awal kalimat.
Contoh :

‫ب‬ ِ
ُ ‫الطَال‬
Artinya : Siswa itu
Ma'rifat artinya sudah jelas penunjukkannya (sudah dikenal,
kebanyakan di awali dengan ‫ ال‬atau ma'rifat dengan sendirinya seperti nama
orang, dzomir dan lain sebagainya )63 . Kebalikan dari ma’firat adalah nakiroh,
Nakiroh (belum dikenal), contoh :

‫طَالِب‬
“Seorang siswa”
- Mubtada’ dan Khobar harus serasi, harus sama-sama dalam :
Mufrod Mutsanna
Mudzakkar Muannats

Jika Mubtada' mufrod, khobarnya juga harus mufrod, jika mutsanna ya


mutsanna, jika jama’ ya jama’. Dan jika mubtada’ mudzakkar maka khobarnya
harus mudzakkar, jika muannats ya muannats.

62
Pertemua ke-15, Hari Jum'at, 01 Ramadhan 1441 H / 24 April 2020
63
Sudah dijelaskan di pembahasan sebelumnya

89
Kecuali jika mubtada’ jama' yang tidak berakal, maka khobar boleh
jama’ dan mufrod.
Khobar Artinya Contoh
Jama muannats = jama
muannats
Mobil-mobil baru
‫ات َج ِديْدات‬
ُ ‫ال اسيا َار‬
Jama muannats =
mufrod muannats
Mobil-mobil baru
‫ات َج ِديْدة‬
ُ ‫ال اسيا َار‬

Contoh :
Khobar Mubtada Artinya Contoh
Mutsanna Mutsanna "Dua siswa itu ِ ‫الطاالِب‬
ِ ‫ان قَائِم‬
‫ان‬
berdiri" َ َ
Mufrod
Mudzakkar
Mufrod
Mudzakkar
“Muhammad
berdiri”
‫ُُمَ امد قَائِم‬
Mufrod
Muannats
Mufrod
Muannats
“Fatimah
berdiri’
‫اط َمةُ قَائِ َمة‬
ِ َ‫ف‬

Jama Jama “Orang-orang


‫امل ْسلِ ُم ْو َن قَائِ ُم ْو َن‬
Mudzakkar Mudzakkar muslim berdiri’
ُ
Jama Jama muannats “Para wanita
‫ات قَائِ َمات‬ ‫م‬ ِ‫املسل‬
muannats muslimat ُ َ ُْ
berdiri’
Mufrod Mufrod “Ustadz hadir”
‫اضر‬ِ ‫األُستَاذُ ح‬
mudzakkar mudzakkar َ ْ
Mutsanna Mutsanna “Dua ustadz
hadir”
‫اضَر ِان‬ِ ‫األُستَاذَ ِان ح‬
َ ْ

Semua ini adalah mubtada’ dan khobar sesuai aturan yang telah
dijelaskan di atas.

90
2. Khobar
2. Khobar
Macam-macam Khobar, bahwa khobar bisa dibuat dengan tiga cara :
a. Bukan Jumlah
Contoh :

‫اضَر ِان‬
ِ ‫األُستَاذُ ح‬
َ ْ
ِ ‫اضر‬
Kalimat ‫ان‬ ِ ‫ ح‬adalah khobar yang bukan jumlah.
َ َ
b. Jumlah
Jumlah (susunan kalimat), ada dua :
- Jumlah ismiyah
Disusun dari mubtada’ khobar

(‫ اَلسم‬+ ‫)اَلسم‬
Contoh :

‫ُُمَ امد أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬


" Siswa itu bapaknya sakit"

Mubtada’nya ‫ُُمَ امد‬

Khobarnya ‫أَب وهُ م ِريْض‬, jumlah ismiyah yang tersusun dari mubtada dan
َ ُْ
khobar. Berikut penjelasannya :

ُ‫أَبُ ْوه‬
Abu mubatada’ marfu dengan waw karena asmaul khomsah, dan dia
sebagai mudhof, ha' dzomir muttasil sebagai mudhof ilaihi.

91
‫َم ِريْض‬

Maridhun adalah khobar dari ُ‫أَبُ ْوه‬, Sedangkan khobar dari ‫ ُُمَ امد‬,
jumlah ismiyah ‫م ِريْض‬
َ ُ‫أَبُ ْوه‬
- Jumlah fi'liyah
Disusun dari Fi'il dan Fail

(‫ اَلسم‬+ َّ ‫)الفع‬
Contoh :

‫ب َْْيتَ ِه ُد‬ ِ
ُ ‫الطاال‬
"Siswa itu bersungguh-sungguh"

Mubtadanya ‫الطاالِب‬
ُ
ُ ‫َْْيتَ ِه‬
Khobarnya adalah jumlah fi'liyah dari ‫د‬

ُ ‫ َْْيتَ ِه‬adalah fi’il mudhori marfu dengan dommah, dan fi’il harus
I'rob ‫د‬
ada fail (pelaku). Failnya adalah dhomir mustatir (kata ganti yang
tersembunyi) yaitu ‫ ُهو‬, kata ganti itu kembali ke ‫الطاالِب‬
َ ُ
ُ ‫ َْْيتَ ِه‬, khobar dari ‫الطاالِب‬
Jadi jumlah fi’il dan fail ‫د‬
ُ
Contoh lain :

ِ
ْ َ‫الطاالبَةُ َذ َهب‬
‫ت‬
" Siswi itu telah pergi"

Mubtadanya ُ‫الطاالِبة‬
َ

92
Adapun Khobarnya ‫ت‬
ْ َ‫ َذ َهب‬, jumlah fi'liyyah antara fi’il dan fail.
Adapun penjelasannya sebagai berikut;

‫ت‬
ْ َ‫َذ َهب‬
Fi’il madhi mabni fathah, setiap fi’il harus ada fail, dan failnya adalah
ta' ta'nis yang menunjukkan wanita ‫ِهي‬
َ
c. Syibhul Jumlah (Mirip jumlah, disebut syibhul jumlah karena tidak
sempurna meskipun memiliki makna)
Disusun dari :
- Jar dan Majrur
Contoh

ِ ‫ُُم امد ِف الب ي‬


‫ت‬ َْ ْ َ
Mubtada’nya ‫ُُمَ امد‬

ِ ‫الب ي‬
Khobarnya ‫ت‬ ْ َ ‫ِ ْف‬, syibhul jumlah fi mahal rof’in khobar.
- Dzorof dan Madzruf
Menunjukkan tempat dan waktu
Contoh :
Di depan
‫أ ََم َام‬
Di belakang
‫ف‬
َ ‫َ ْل‬
Setelah
‫بَ ْع َد‬
Sebelum
َّ َ ‫قَ ْب‬

93
Contoh :

ِ ‫ُُم امد ْلف الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ َ
Mubtadanya ‫ُُمَ امد‬

ِ ‫الب ي‬
Khobarnya ‫ت‬
َ ‫ف‬
ْ َ ‫ َ ْل‬, syibhul jumlah fi mahalli rof’in khobar. ‫ف‬
َ ‫َ ْل‬
ِ ‫ الب ي‬sebagai mudhof ilaihi.
sebagai mudhof, dan ‫ت‬ َْ
Catatan :
Setiap jumlah/mabni dii'rob fi mahalli (menggantikan tempat) rof’in
jika marfu, nasbin jika mansub, jarrin jika majrur.
Adapun yang bukan jumlah/mu'rob maka dii'rob : marfu, mansub,
majrur.

94
3. Fail64
3. Fail
Artinya pelaku (subyek), yang datang setelah fi’il yang aktif (ma'lum),
bermakna pelaku diketahui.
Contoh :

‫قَ َام َزيْد‬


"Telah berdiri Zaid"
Zaid sebagai Fail (pelaku)
Untuk cara mengetahui bahwa itu fail, bisa dengan pertanyaan.
Contoh:
Siapa telah berdiri?
Maka jawabannya : Zaid
Fail bisa dibuat dari 3 sumber :
a. Isim Mu'rob
Isim mu'rob sudah pernah kita pelajari di halaman sebelumnya,
misalnya isim mufrod, mutsanna, jama taksir, isim manqush, isim maqsur dan
yang lainnya.
Contoh :

‫ب َزيْد‬
َ ‫َذ َه‬
"Zaid telah pergi"
Zaid isim mufrod mudzakkar, mu'rob.
b. Isim Mabni

64
Pertemuan ke-12. Hari Selasa, 28 Sya'ban 1441 H / 21 April 2020

95
Ini juga pernah kita pelajari di halaman sebelumnya, contohnya
dhomir, isim maushul, isim isyaroh dan yang lainnya.
Contoh :

‫ت‬
ُ ‫َذ َهْب‬
"Aku telah pergi"

Tu (‫ت‬
ُ ) adalah dhomir muttasil mabni ala dhommah yang bermakna
‫أ َََن‬, sebagai fail i’robnya fi mahhali rof’in.
Contoh lain :

‫ب َه َذا‬
َ ‫َذ َه‬
"Ini telah pergi"

Ini (‫ ) َه َذا‬adalah isim isyaroh. Mabni ala sukun, sebagai fail i’robnya fi
mahhali rof’in.
c. Masdar Muawwal
Tersusun dari

ِ
ُ‫املضا ِرع‬
َ َّ ُ ‫ الف ْع‬+ ‫أَ ْن‬
ُ‫ أَ ْن‬masdariyyah
Disebut demikian karena mentakwil fi’il menjadi masdar. Dan
fungsinya menashobakan fi’il mudhori.
Asal katanya Artinya Contoh
‫ك‬
َ ‫ص ْوُم‬ ُ َ‫أَ ْن ت‬
‫ص ْوَم‬
"Puasa kamu"
َ

96
Contoh lain,

‫أَ ْن تَ ْذ َهبُ ْوا‬

I'robnya ‫تَ ْذ َهبُ ْوا‬ adalah mansub karena kemasukkan ‫أَ ْن‬, tandanya
dengan membuang nun, karena af'alul khomsah.

ُ ‫ ِذ َهاب‬artinya "Kepergian kalian"


Asal katanya adalah ‫كم‬
ْ ُ
Contoh lain :

ُ َ‫ن أَ ْن ت‬
‫ص ْوَم‬ ِِ
ْ ‫يُ ْسع ُد‬
"Telah membahagiakanku puasamu"

ُ َ‫ أَ ْن ت‬Sebagai fail fi mahalli rof'in, asal katanya ‫ك‬


‫ص ْوَم‬ َ ‫ص ْوُم‬
َ artinya
"Puasamu"

ATURAN FAIL :
1. Harus Marfu
2. Datang setelah fiil ma'lum (aktif)
3. Tidak harus bersambung dengan fiil
(Artinya : tidak harus datang langsung setelah fiil), terkadang dipisahkan
dengan yang lain. Seperti contoh

ُ َ‫ن أَ ْن ت‬
‫ص ْوَم‬ ِِ
ْ ‫يُ ْسع ُد‬
Fail datang setelah maful bih (objek) berupa dhomir ya' mutakallim
yang menempel pada fiil (‫)ِن‬.
ْ
Contoh lain :

‫ب َزيْ ًدا ُُمَ امد‬


َ ‫ضَر‬
َ
97
"Muhammad telah memukul Zaid", di sini fail datang setelah maful
bih (objek).
ْ - menunjukkan
4. Jika fail muannats, maka fiilnya ditambah ta' ta'nis.(‫)ت‬
wanita-
Contoh ta' ta'nis di fi’il madhi :

ِ َ‫ذَهبت ف‬
ُ‫اط َمة‬ ْ ََ
"Telah pergi Fathimah"
Contoh ta' ta'nis di fi’il mudhori :

ِ َ‫تَ ْذهب ف‬
ُ‫اط َمة‬ ُ َ
"Sedang pergi Fathimah".
Catatan :
Ta' ta'nis di fi’il madhi letaknya di akhir kata, sedangkan di fi’il
mudhori letaknya di awal kata, seperti contoh diatas.
5. Jika Failnya mutsanna atau jama', maka fiilnya tetap muford.
Contoh :
Susunannya Artinya Contoh
Fi’il mufrod + fail
mufrod
Seorang muslim itu
telah pergi
‫ب امل ْسلِ ُم‬
َ ‫ذَ َه‬
Fi’il mufrod + fail "2 Muslim itu telah ِ ‫َذهب املسلِم‬
‫ان‬
mutsanna pergi" َ ْ َ َ
Fiil mufrod + fail jama'
mudzakkar salim.
"Orang-orang muslim
itu telah pergi"
‫ب امل ْسلِ ُم ْو َن‬
َ ‫ذَ َه‬

98
Latihan
Terjemahkan kalimat berbahasa arab berikut ini !

‫ك إِ ََل َجا َك ْرََت‬


َ ‫ت أ ُُّم‬
ْ ‫َسافَ َر‬
“Ibumu bersafar ke Jakarta”

‫الس ْو ِق‬ ِ ِ
ُ ‫ب التااجران َإَل‬
َ ‫ذَ َه‬
“Dua pedagang telah pergi ke Pasar”

‫ان ِم َن امل ْد َر َس ِة‬ ِ ‫رجع‬


ِ َ‫ت البِْن ت‬
َََ
َ
“Dua cewek telah kembali dari Madrasah”

‫ات َعلَى ال اس ِريْ ِر‬


ُ َ‫تَ ْرقُ ُد البَ ن‬
“Dua cewek sedang berbaring diatas kasur”

َ‫ب امل َسافُِرْو َن ال اسياا َرة‬


ُ ‫يَ ْرَك‬
“Para musafir sedang mengendarai mobil”

‫ك إِ ََل امل ْستَ ْش َفى‬


َ ُ‫ب أُ ْ ت‬
ُ ‫تَ ْذ َه‬
“Saudarimu sedang pergi ke rumah sakit”

‫اب اجلَ ِديْ َد‬ ِ


َ َ‫يَ ْش ََِت ْي أَ ُ ْو َك الكت‬
“Saudaramu sedang membeli buku baru”

‫صلِِّي أَبُ ْو َك ِ ْف امل ْس ِج ِد‬


َ ُ‫ي‬
“Bapakmu sedang sholat di masjid”

99
4. Naibul Fail65
4. Naibul Fail
Artinya pengganti fail, yang datang setelah fi’il pasif (majhul),
menunjukkan sebagai objek.
Asal Susunan Naibul Fail

ِ َ‫ ف‬+ ‫الفع َّ املب ِِن للمعلُوِم‬


‫ َم ْفعُ ْول بِِه‬+ َّ ‫اع‬ ِ
ْ ْ َ َْ ُ ْ
Fi’il Mabni Ma'lum (aktif) + Fail (Subyek) + Maf'ul bihi (Objek)
Menjadi
ِ
ِ ‫ ََنئِب ال َف‬+ ‫الفع َّ املب ِِن للمجهوِل‬
َّ ِ ‫اع‬ ُ ْ ُ ْ َ َْ ُ ْ
Fi’il Mabni Majhul (Pasif) + Naibul Fail (pengganti fail) asalnya objek.

Contoh :
Artinya Fi’il Mabni Artinya Fi’il Mabni
majhul ma’lum
"Anjing telah
dipukul"
‫ب‬ َ ‫ض ِر‬
ُ ‫ب ال َك ْل‬ ُ
"Ali telah
memukul
‫ب َعلِي‬ َ ‫ضَر‬َ
anjing",
‫ب‬ َ ‫ال َك ْل‬
ِ ْ ‫ُك ِسر‬ ُ ‫ت البِْن‬
ُ‫ت اإل ََنء‬ ‫ت‬ ْ ‫َك َسَر‬
"Telah "Anak cewek
dipecahkan َ telah
ِ
َ‫اإل ََنء‬
bejana itu" memecahkan
bejana (panci) "

ُ‫ب ال اسيا َارة‬


ُ ‫تُ ْرَك‬ ‫الولَ ُد‬
َ ‫ب‬ ُ ‫يَ ْرَك‬
"Mobil itu "Seorang anak
sedang sedang
َ‫ال اسيا َارة‬
dikendarai" mengendarai
mobil"

ُ‫ت اهلِارة‬
ْ َ‫ض ِرب‬ َ‫ب ُُمَ امد اهلِارة‬ َ ‫ضَر‬
"Kucing itu "Muhammad
telah dipukul" ُ telah memukul َ
kucing"

65
Pertemuan ke-13. Hari Rabu, 29 Sya'ban 1441 H / 22 April 2020

100
Latihan 1
Buatlah fi’il mabni ma’lum menjadi fi’il mabni majhul !
Artinya Fi’il Mabni Artinya Fi’il Mabni
Majhul Ma’lum

ُ‫ت الازْهَرة‬ ِ
ْ ‫قُط َف‬ ‫ف ُُمَ امد‬ َ َ‫قَط‬
"Bunga itu telah "Mehammad telah
dipetik" memetik bunga"
‫الازْهَرَة‬
"Seorang laki-
laki telah
َّ ‫أ ُِمَر َر ُج‬ "Maryam telah
memerintahkan
‫ت َم ْرََيُ َر ُج ًَل‬
ْ ‫أ ََمَر‬
diperintahkan" seorang laki-laki"

"Orang-orang
‫يُ َقاتَ ُ َّ ال َكافُِرْو َن‬ "Orang-orang
‫يُ َقاتِ ُ َّ امل ْسلِ ُم ْو َن‬
kafir sedang muslim sedang
ُ
diperangi" memerangi orang
orang kafir"
‫ال َكافِ ِريْ َن‬
‫ت‬ ِ َ َ‫َسأَل‬
َ ‫ُسئ ْل‬ ‫ضْيف‬
َ ‫ك‬
"Kamu telah "Tamu telah
ditanya" bertanya padamu"

"Mereka telah
dipukul"
‫ض ِربُ ْوا‬
ُ
"Aku telah
memukul mereka"
‫ضَربْتُ ُه ْم‬
َ

ِ ‫ضرب ِِن الطاالِب‬


ُ ْ‫ض ِرب‬
‫ت‬ ‫ان‬
"Aku telah "Dua siswa itu
dipukul" ُ telah memukul َ ْ ََ َ
aku"

101
Latihan 2
Terjemahlah teks bahasa Indonesia ke dalam bahasa Arab !
Teks Inonesia Bahasa Arab
1. Telah diwajibkan solat kepada
‫ص ََلةُ َعلَْي ُك ْم‬ ‫ت ال ا‬ ِ ‫فُ ِرض‬
kalian َ
2. Telah diharamkan bangkai atas ِ ‫ح ِرم‬
‫ت املْي تَةُ َعلَْي ُك ْم‬
kalian
َ َُ
ُ‫تُ ْفتَ ُح الناافِ َذة‬
3. Akan dibukakan jendela

4. Kami telah diperintah


‫أُِم ُرْوا‬
‫ب‬ُ ‫ُض ِر‬ ْ‫أ‬
‫أ‬5. Aku akan dipikul

6. Kami dilarang
‫ُُنِْي نَا‬

102
5. Kana dan Saudaranya66
‫ُوُأَ َخ َوات َها‬
َ ‫َُكا َن‬
5. Kana dan Saudaranya

‫َكا َن َو أَ َ َوا ُُتا‬


Di antara saudaranya, yaitu :

‫س‬
َ ‫لَْى‬ ‫َز َال‬ ‫أ َْم َسى‬ ‫َصبَ َح‬
ْ‫أ‬
Bukan Senantiasa Waktu Sore Waktu Pagi

Fungsi ‫ َكا َن‬adalah menjadikan mubtada' sebagai isim ‫ َكا َن‬dan tetap
marfu’. Dan menjadikan khobar, adalah khobar‫ن‬ َ ‫ َكا‬dan menjadikannya
manshub
Contoh :

‫هللاُ َعلِْيم‬

"Allah Ta’ala Maha Tahu" , kemudian di masukin ‫ن‬


َ ‫ َكا‬menjadi :
‫َكا َن هللاُ َعلِْي ًما‬
"Allah itu Maha Tahu"

Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah Lafadzul Jalalah ‫ هللا‬marfu' dengan dhommah
ُ

66
Pertemuan ke-16. Hari Sabtu, 02 Ramadhan 1441 H / 25 April 2020

103
َ ‫ َكا‬adalah ‫ َعلِْيما‬manshub dengan fathah
Khobar ‫ن‬
ً
Contoh lain dari Saudara ‫َكا َن‬ seperti ‫َصبَ َح‬
ْ‫أ‬ artinya diwaktu pagi,
sebagai berikut :
Artinya Setelah berubah Artinya Sebelum
dengan ‫َصبح‬
ْ‫أ‬
berubah
ََ
"Dipagi hari
Muhammad duduk"
‫َصبَ َح ُُمَ امد قَائِ ًدا‬
ْ‫أ‬
"Muhammad
duduk"
‫ُُمَ امد قَائِد‬
"Diwaktu pagi aku
duduk"
‫ت قَائِ ًدا‬
ُ ‫َصبَ ْح‬ْ‫أ‬
"Aku duduk"
‫أ َََن قَائِد‬

Macam-macam Khobar67 :
Khobar bisa dibuat dengan tiga cara, sebagai berikut :
a. Bukan Jumlah
Contoh :

‫ُُمَ امد قَائِد‬

Kalimat ‫ قَائِد‬adalah khobar yang bukan jumlah. Kemudian di masukin ‫ن‬


َ ‫َكا‬
‫َكا َن ُُمَ امد قَائِ ًدا‬
"Dahulu Muhammad duduk"

67
Sudah dibahas di halaman sebeumnya, akan tetapi kami ulangi agar lebih
memahami susunan kalimat pada isim kana dan khobar kana.

104
b. Jumlah
Jumlah (susunan kalimat), ada dua :
- Jumlah ismiyah
Disusun dari mubtada’ khobar

(‫ اَلسم‬+ ‫)اَلسم‬
Contoh :

‫ُُمَ امد أَبُ ْوهُ قَائِم‬


" Muhammad bapaknya berdiri"

Mubtada’nya ‫ُُمَ امد‬

Khobarnya ‫أَبُ ْوهُ قَائِم‬, jumlah ismiyah yang tersusun dari mubtada dan
khobar. Berikut penjelasannya :

ُ‫أَبُ ْوه‬
Abu mubatada’ marfu dengan waw karena asmaul khomsah, dan dia
sebagai mudhof, ha' dzomir muttasil sebagai mudhof ilaihi.

‫قَائِم‬

Qoimun adalah khobar dari ُ‫أَب وه‬, sedangkan khobar dari ‫ ُُمَ امد‬, jumlah
ُْ
ismiyah ‫أَب وهُ قَائِم‬, Lalu di masukin ‫ن‬
َ ‫ َكا‬menjadi :
ُْ
‫َكا َن ُُمَ امد أَبُ ْوهُ قَائِم‬
"Dahulu Muhammad bapaknya berdiri"

Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah ‫ُُمَ امد‬

105
Khobar ‫ َكا َن‬adalah jumlah ismiyyah ‫ أَبُ ْوهُ قَائِم‬fi mahalli nasbin (setiap
jumlah di i'rob fii mahalli = menempati tempat nashob)

- Jumlah fi'liyah
Disusun dari Fi'il dan Fail

(‫ اَلسم‬+ َّ ‫)الفع‬
Contoh :

‫ب‬
ُ ‫ُُمَ امد يَ ْذ َه‬
"Muhammad sedang pergi"

Mubtadanya ‫ُُمَ امد‬

Khobarnya adalah jumlah fi'liyah dari ‫ي ْذ َهب‬


ُ َ
I'rob ‫ ي ْذ َهب‬adalah fi’il mudhori marfu dengan dommah, dan setiap fi’il
ُ َ
harus ada fail (pelaku). Failnya adalah dhomir mustatir (kata ganti yang
tersembunyi) yaitu ‫ ُهو‬, kata ganti itu kembali ke ‫ُُمَ امد‬
َ
Jadi jumlah fi’il dan fail ‫ي ْذ َهب‬, khobar dari ‫ ُُمَ امد‬, lalu dimasukin ‫ن‬
َ ‫ َكا‬,
ُ َ
menjadi :

‫ب‬
ُ ‫َكا َن ُُمَ امد يَ ْذ َه‬
Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah ‫ُُمَ امد‬
Khobar ٍَ ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah jumlah fi'liyyah ‫ يَ ْذ َهب‬fi mahalli nasbin.
ُ

106
c. Syibhul Jumlah (Mirip jumlah, disebut syibhul jumlah karena tidak
sempurna meskipun memiliki makna)
Disusun dari :
- Jar dan Majrur
Contoh :

‫الدا ِر‬
ِّ ‫ُُمَ امد ِ ْف‬
"Muhammad berada di rumah"

Mubtada’nya ‫ُُمَ امد‬

Khobarnya ‫الدا ِر‬


ِّ ‫ِ ْف‬, syibhul jumlah fi mahal rof’in khobar. Lalu di
masukin ‫ن‬
َ ‫ َكا‬menjadi :
‫الدا ِر‬
ِّ ‫َكا َن ُُمَ امد ِ ْف‬
Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah ‫ُُمَ امد‬

َ ‫ َكا‬adalah syibhul jumlah ‫الدا ِر‬


Khobar ‫ن‬ ِّ ‫ ِ ْف‬fi mahalli nasbin.
- Dzorof dan Madzruf
Menunjukkan tempat dan waktu
Contoh :

ِ ‫ُُم امد أَمام الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ َ
"Muhammad di depan rumah"

Mubtadanya ‫ُُمَ امد‬

107
‫ت‬ِ ‫أَمام الب ي‬, syibhul jumlah fi mahalli rof’in khobar. ‫أَمام‬
Khobarnya َْ َ َ ََ
dan ‫ت‬ ِ ‫ الب ي‬sebagai mudhof ilaihi. Lalu di masuki ‫َكا َن‬
sebagai mudhof, َْ
menjadi:

ِ ‫َكا َن ُُم امد أَمام الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ َ
َ ‫ َكا‬adalah ‫ُُمَ امد‬
Isim ‫ن‬

Khobar ‫ن‬ ِ ‫الب ي‬


َ ‫ َكا‬adalah syibhu jumlah ‫ت‬ ْ َ ‫ أ ََم َام‬fi mahalli nasbin.
Catatan :
Dari tiga macam khobar di atas, yang berubah harokat di sebabkan
adanya ‫ن‬
َ ‫ َكا‬dan saudaranya adalah khobar yang bukan jumlah, adapun khobar
jumlah dan syibhul jumlah tetap, meskipun i'robnya berganti menjadi fi
mahalli nasbin.

Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬bisa terbuat dari isim dzhohir dan dhomir :
Contoh isim dzhohir :

‫ُُمَ امد قَائِم‬

Lalu di masukin ‫ن‬


َ ‫ َكا‬, menjadi
‫َكا َن ُُمَ امد قَائِ ًما‬

Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah ‫ ُُمَ امد‬, merupakan isim dzhohir.

108
Contoh dzomir :

Sesudah dimasukin ‫ن‬


َ ‫َكا‬ Sebelum dimasukin ‫ن‬
َ ‫َكا‬
Artinya

‫َكا َن قَائِ ًما‬ "Dia Berdiri"


‫ُه َو قَائِم‬
‫ُكنِّا ُُْمتَ ِه ِديْ َن‬ "Kami adalah orang-
orang yang bersungguh-
‫ََْن ُن ُُْمتَ ِه ُد ْو َن‬
sungguh "

Keterangan :

Isim ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah dzomir taqdirnya ٍَ ‫ ُهو‬, jadi dzomir masuk ke dalam
َ
‫َكا َن‬

َ ‫ َكا‬adalah dzomir taqdirnya ‫ََْنن‬


Isim ‫ن‬
ُ

109
6. Inna dan Saudaranya68
‫ُإِ رُنُ َوُأَ َخ َوات َها‬
6. Inna dan Saudaranya

‫إِ ان َو أَ َ َوا ُُتا‬


Diantara saudaranya, yaitu :
"Sesungguhnya (sama dengan ‫" )إِ َّن‬
‫أَ ان‬
"Akan tetapi "
‫لَ ِك ان‬
"Seperti/Seakan-akan"
‫َكأَ ان‬
"Seandainya"
‫ت‬
َ ‫لَْي‬
"Semoga"
َّ ‫لَ َع ا‬

Pembahasan kali ini adalah kebalikan dari pembahasan sebelumnya,


yaitu pembahasan ‫ن‬
َ ‫ َكا‬dan saudara-saudaranya.
Fungsi ‫إِ ان‬ adalah menjadikan mubtada' sebagai isim ‫إِ ان‬ i'robnya

‫ إِ ا‬dan i'robnya marfu'.


manshub. Dan menjadikan khobar sebagai khobar ‫ن‬

68
Pertemuan ke-17. Hari Ahad, 03 Ramadhan 1441 H / 26 April 2020

110
Contoh :

‫ُُمَ امد قَائِم‬

‫ إِ ا‬menjadi :
"Muhammad berdiri ". Kemudian di masukin ‫ن‬

‫إِ ان ُُمَ ام ًدا قَائِم‬


"Sesungguhnya Muhammad berdiri "

‫ إِ ا‬adalah ‫ ُُمَ ام ًدا‬manshub dengan fathah.


Isim ‫ن‬

‫ إِ ا‬adalah ‫ قَائِم‬marfu’ dengan dhommah.


Khobat ‫ن‬

Macam-macam Khobar, bahwa khobar bisa dibuat dengan tiga cara:


a. Bukan Jumlah
Contoh :

‫ُُمَ امد قَائِم‬

Kalimat ‫ قَائِم‬adalah khobar yang bukan jumlah. Kemudian dimasukin

‫إِ ان‬

‫إِ ان ُُمَ ام ًدا قَائِم‬


"Sesungguhnya Muhammad berdiri "

Isim ‫ إِ ان‬adalah ‫ ُُمَ ام ًدا‬manshub dengan fathah

‫ إِ ا‬adalah bukan jumlah, yaitu ‫ قَائِم‬Marfu dengan dhommah


Khobar ‫ن‬

111
Contoh lain :

ِ ‫الطاالِب‬
ِ ‫ان قَائِم‬
‫ان‬ َ َ
ِ ‫قَائِم‬
‫ان‬
Kalimat
َ adalah khobar yang bukan jumlah. Kemudian di

‫إِ ا‬
masukin ‫ن‬

ِ ِ
ِ ‫ي قَائِم‬ ِ
‫ان‬ َ ْ َ‫إ ان الطاالب‬
"Sesungguhnya dua siswa itu berdiri "

Isim ِ ْ َ‫ الطاالِب‬manshub dengan ya' karena mutsanna


‫ إِ ان‬adalah ‫ي‬
ِ ‫ قَائِم‬marfu’ dengan alif karena
‫ إِ ا‬adalah bukan jumlah, yaitu ‫ان‬
Khobar ‫ن‬
َ
musanna

b. Jumlah
Jumlah (susunan kalimat), ada dua :
- Jumlah ismiyah
Disusun dari mubtada’ khobar

(‫ اَلسم‬+ ‫)اَلسم‬
Contoh :

‫ُُمَ امد أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬


" Muhammad bapaknya sakit"

Mubtada’nya ‫ُُمَ امد‬

112
Khobarnya ‫أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬, jumlah ismiyah yang tersusun dari mubtada’
dan khobar. Berikut penjelasannya :

ُ‫أَبُ ْوه‬
Abu mubatada’ marfu dengan waw karena asmaul khomsah, dan dia
sebagai mudhof, ha' dzomir muttasil sebagai mudhof ilaihi.

‫َم ِريْض‬

Maridhun adalah khobar dari ُ‫أَب وه‬, sedangkan khobar dari ‫ ُُمَ امد‬, jumlah
ُْ
‫ إِ ا‬menjadi :
ismiyah ‫أَب وهُ م ِريْض‬, Lalu di masukin ‫ن‬
َ ُْ
‫إِ ان ُُمَ ام ًدا أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬
"Sesungguhnya Muhammad bapaknya sakit"

‫ إِ ا‬adalah ‫ُُمَ ام ًدا‬


Isim ‫ن‬

‫ إِ ا‬adalah jumlah ismiyyah ‫م ِريْض‬


Khobar ‫ن‬
َ ُ‫ أَبُ ْوه‬fi mahalli rof'in.

- Jumlah fi'liyah
Disusun dari Fi'il dan Fail

(‫ اَلسم‬+ َّ ‫)الفع‬
Contoh :

‫ب‬
ُ ‫ُُمَ امد يَ ْذ َه‬
"Muhammad sedang pergi"

Mubtadanya ‫ُُمَ امد‬

113
Khobarnya adalah jumlah fi'liyah dari ‫ي ْذ َهب‬
ُ َ
I'rob ‫ ي ْذ َهب‬adalah fi’il mudhori marfu dengan dommah, dan setiap fi’il
ُ َ
harus ada fail (pelaku). Failnya adalah dhomir mustatir (kata ganti yang
tersembunyi) yaitu ‫ ُهو‬, kata ganti itu kembali ke ‫ُُمَ امد‬
َ

ُ َ ‫إِ ا‬,
Jadi jumlah fi’il dan fail ‫ي ْذ َهب‬, khobar dari ‫ ُُمَ امد‬, lalu dimasukin ‫ن‬
menjadi :

ِ
ُ ‫إ ان ُُمَ ام ًدا يَ ْذ َه‬
‫ب‬

‫ إِ ا‬adalah ‫ ُُمَ ام ًدا‬manshub dengan fathah


Isim ‫ن‬

‫ إِ ا‬adalah jumlah fi'liyyah ‫ يَ ْذ َهب‬fi mahalli rof'in.


Khobar ٍَ ‫ن‬
ُ

c. Syibhul Jumlah (Mirip jumlah, disebut syibhul jumlah karena tidak


sempurna meskipun memiliki makna)
Disusun dari :
- Jar dan Majrur
Contoh :

‫الدا ِر‬
ِّ ‫ُُمَ امد ِ ْف‬
"Muhammad berada di rumah"

Mubtada’nya ‫ُُمَ امد‬

Khobarnya ‫الدا ِر‬


ِّ ‫ِ ْف‬, syibhul jumlah fi mahal rof’in khobar. Lalu di
‫ إِ ا‬menjadi :
masukin ‫ن‬

114
ِّ ‫إِ ان ُُمَ ام ًدا ِ ْف‬
‫الدا ِر‬

‫ إِ ا‬adalah ‫ ُُمَ امد‬mansub dengan fathah


Isim ‫ن‬

‫ إِ ا‬adalah syibhul jumlah ‫الدا ِر‬


Khobar ‫ن‬ ِّ ‫ ِ ْف‬fi mahalli rof'in.
- Dzorof dan Madzruf
Menunjukkan tempat dan waktu
Contoh :

ِ ‫ُُم امد أَمام الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ َ
"Muhammad di depan rumah"

Mubtadanya ‫ُُمَ امد‬

‫ت‬ِ ‫أَمام الب ي‬, syibhul jumlah fi mahalli rof’in khobar. ‫أَمام‬
Khobarnya َْ َ َ ََ
sebagai mudhof, dan ‫ت‬ِ ‫ الب ي‬sebagai mudhof ilaihi. Lalu dimasuki ‫ إِ ان‬menjadi:
َْ
ِ ‫إِ ان ُُم ام ًدا أَمام الب ي‬
‫ت‬ َْ َ َ َ
‫ إِ ا‬adalah ‫ ُُمَ ام ًدا‬manshub dengan fathah
Isim ‫ن‬

ِ ‫الب ي‬
‫ إِ ا‬adalah syibhu jumlah ‫ت‬
Khobar ‫ن‬ ْ َ ‫ أ ََم َام‬fi mahalli rof’in.
Catatan :
Jika khobarnya syibhul jumlah, sering mendahului mubtada’ atau isim
‫إِ ان‬/ ‫َكا َن‬
Contoh :

‫ت َعلِي‬
ِ ‫ِف الب ي‬
َْ ْ
115
"Di dalam rumah ada Ali"

Mubtada’nya ‫علِي‬
َ marfu’ dengan dhommah, mubtada’nya diakhirkan
dan disebut dengan mubtada’ muakhkhor.

ِ ‫ِف الب ي‬, syibhul jumlah fi mahal rof'in. disebut dengan


‫ت‬
Khobarnya َْ ْ
khobar muqoddam.

َ ‫ َكا‬dan ‫إِ ان‬


Jika dimasukin ‫ن‬

‫ت َعلِي‬
ِ ‫َكا َن ِف الب ي‬
َْ ْ
"Dahulu di dalam rumah ada Ali"

Isim ‫ َكا َن‬adalah ‫ َعلِي‬marfu’ dengan dhommah, diakhirkan disebut


dengan isim َ‫كان‬
َ muakhkhor
Khobar ‫ن‬
َ ‫ َكا‬adalah ِ ‫ِف الب ي‬, syibhul jumlah fi mahal nasbin khobar.
‫ت‬ َْ ْ
Disebut dengan khobar muqoddam.

‫ت َعلِياا‬
ِ ‫إِ ان ِف الب ي‬
َْ ْ
"Sesungguhnya di dalam rumah ada Ali"

Isim ‫ إِ ان‬adalah ‫ َعلِياا‬manshub dengan fathah, diakhirkan disebut dengan


‫ إِ ا‬muakhkhor.
isim ‫ن‬

ِ ‫ِف الب ي‬, syibhul jumlah fi mahal rof'in . Disebut


‫ إِ ان‬adalah ‫ت‬
Khobar َْ ْ
dengan khobar muqoddam.

116
Contoh-contoh Saudara ‫إِ ان‬
ِ
ْ ‫لَك ان ُُمَ ام ًدا ِ ْف ال َف‬
َّ ِ ‫ص‬
"Akan tetapi Muhammad di dalam
kelas"

"Seakan-akan Muhammad sakit"


‫َكأَ ان ُُمَ ام ًدا َم ِريْض‬

"Seandainya engkau bersungguh-


sungguh"
‫ك ََْتتَ ِه ُد‬
َ َ‫لَْي ت‬

"Semoga Muhammad
mendatangiku"
‫لَ َع ا َّ ُُمَ ام ًدا ََيْتِِ ِْن‬

Latihan

َ ‫ َكا‬dan ‫ إِ ان‬dalam susunan kalimat di bawah ini


Masukkan ‫ن‬

‫ص ََلةُ َو ِاجبَة‬
‫ال ا‬
"Sholat itu Wajib"

Dimasukin ‫ن‬
َ ‫ َكا‬, jadi

ً‫ص ََلةُ َو ِاجبَة‬


‫ت ال ا‬
ْ َ‫َكان‬
‫إِ ا‬, jadi
Dimasukin ٍَ ‫ن‬

‫ص ََل َة َو ِاجبَة‬
‫إِ ان ال ا‬

117
7. Tawabi’ (Pengikut)
7. Tawabi’ (pengikut)
Akan dibahas lengkap di isim-isim manshub in syaa Allah Ta’ala..

118
BAB 10
ISIM-ISIM MANSHUB69
Pembahasan kali ini adalah tentang Isim-isim yang Manshub, akan
kami sebutkan secara global terlebih dahulu, dan akan diperinci satu-persatu
di halaman berikutnya.70
Berikut ini Isim-isim Manshub :

1. Maf'ul Bihi )‫(املَْفع ْولُبُِِه‬

Artinya objek (yang dikenai pekerjaan)


Contoh :

‫ب ُُمَ امد َزيْ ًدا‬


َ ‫ضَر‬
َ
"Muhammad telah memukul Zaid"
Zaid sebagai objek (maf’ul bihi)
Karena dikenai pekerjaan Muhammad yaitu pukulan.

2. Maf'ul Li Ajlihi )‫َجلِ ُِه‬ ِ


ْ ‫(املَْفع ْولُأل‬
Isim manshub yang menjelaskan sebab terjadinya fiil71.
Contoh :

ِ‫ت ر ْغبَةً ِف اآل ِ رة‬ ‫َا‬


َ ْ َ ُ ‫صلْي‬
"Aku Sholat berharap pahala di akhirat"

69
Pertemuan ke-19, Hari Selasa, 05 Ramadhan 1441 H / 28 April 2020
70
Pembahasan Isim-isim Manshub ini adalah pembahasan terakhir kita dalam belajar
ilmu Nahwu kali ini, karena isim-ism majrur sudah sering kita bahas di pertemuan-pertemuan
sebelumnya sehingga tidak perlu diulang lagi, dan akan dilanjutkan Belajar Ilmu Shorof,
kemudian setelah itu praktek baca kitab. Semoga Allah mudahkan.
71
Biasanya menunjukkan amalan hati

119
Maf'ul Li Ajlinya adalah ً‫غبة‬
ْ‫ر‬ ََ
Contoh lain :

‫ت ُمبَ ِِّكًرا اِ ْحِ ََت ًاما لِلعِْل ِم‬ ِ


ُ ‫جْئ‬
"Aku datang pagi-pagi karena memuliakan ilmu"

Maf'ul Li ajlinya adalah ‫حَِتاما‬ِ


ْ‫ا‬ ًَ
Catatan :

Untuk mendeteksi maf’ul li ajlihi, bisa menggunakan pertanyaan ‫لِما َذا‬


َ
(kenapa).
Contoh :

‫ت ُمبَ ِِّكًرا اِ ْحِ ََت ًاما لِلعِْل ِم‬ ِ ِ


ُ ‫ت ُمبَ ِّكًرا ؟ جْئ‬
ِ ِ
َ ‫ل َماذَا جْئ‬
"Kenapa kamu datang pagi-pagi ? Aku datang pagi-pagi karena
memuliakan ilmu"

3. Maf'ul Fihi )‫(املَْفع ْولُفِ ْي ُِه‬

Isim manshub yang menunjukkan/menerangkan waktu dan tempat


terjadinya fiil

ِ ‫رأَيت ُُم ام ًدا أَمام الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ َ ُ ْ َ
"Aku melihat Muhammad di depan rumah"

Maf'ul Fihinya adalah ‫ام‬


َ ‫ أَم‬yang menujukkan tempat terjadinya fi’il.
َ
Contoh lainnya :

‫ت ُُمَ ام ًدا يَ ْوَم اجلُ ْم َع ِة‬


ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat Muhammad pada hari Jum'at"

120
Maf'ul Fihinya adalah ‫ ي وَم‬yang menujukkan waktu terjadinya fi’il.
َْ
Catatan :

Untuk bisa menditeksi maf’ul fihi, bisa menggunakan pertanyaan, ‫أَيْن‬


َ
(dimana) atau ‫( م َّت‬kapan).
َ
Contohnya :

‫ت ُُمَ ام ًدا يَ ْوَم اجلُ ْم َع ِة‬


ُ ْ‫ت ُُمَ ام ًدا؟ َرأَي‬
َ ْ‫َم َّت َرأَي‬
“Kapan kamu melihat Muhammad? Aku melihat Muhammad pada
hari Jum’at”

ِ ‫أَين رأَيت ُُم ام ًدا ؟ رأَيت ُُم ام ًدا أَمام الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ َ ُ ْ َ َ َ َْ َْ
“Dimana kamu melihat Muhammad? Aku melihat Muhammad di
depan rumah”

4. Maf'ul Ma’ahu )ُ‫ُم َعه‬


َ ‫(املَْفع ْول‬
Isim manshub menunjukkan arti kebersamaan ‫مع‬
ََ
Contoh :

‫ت َو ال َق َمَر‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
"Aku berjalan bersama rembulan"

5. Maf'ul Mutlak )ُ‫(املَْفع ْولُاملطْلَق‬

Maf'ul yang datang untuk menjelaskan fiil itu sendiri, bukan untuk
yang menjelaskan lainnya, fungsinya untuk penguat fi’il.
Contoh :

‫ض ْرًِب‬
َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
121
"Aku benar-benar memukulnya"

‫ض ْرًِب َش ِديْ ًدا‬


َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
"Aku benara-benar memukulnya dengan keras"

6. Isim Inna dan Khobar Kana


Lihat pembahasan isim-isim yang marfu’, sudah dibahas disana.

7. Hal (ُ‫)احلَال‬

Isim manshub nakiroh yang menjelaskan kondisi fail, naibul fail ataupun
maf'ul bihi
Contoh :

‫ت َراكِبًا‬ ِ
ُ ‫جْئ‬
"Aku datang dengan kondisi Berkendaraan"

Halnya adalah ‫ راكِبا‬isim nakiroh yang menjelaskan kondisi fa’il (dhomir ‫ت‬
ُ ),
ً َ
ِ ‫احل‬
dan yang dijelaskan disebut Shohibul Hal (‫ال‬ ِ )
َ ‫ب‬
ُ ‫صاح‬
َ
Contoh lainnya :

ِ ‫ِجْئت م‬
‫اشيًا‬ َ ُ
"Aku datang dalam kondisi jalan kaki".

ِ ‫ م‬isim nakiroh yang menjelaskan kondisi fa’il (dhomir ‫)ت‬


Halnya adalah ‫اشيا‬
ً َ ُ

122
8. Tamyiz (ُ‫رميِْي ز‬
ْ ‫)الت‬
Isim manshub yang menjelaskan sesuatu yang mubham (belum jelas).
Contoh :

‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli 20 kitab"

Tamyiznya adalah ‫كِتَ ًاِب‬


Contoh lainnya :

ِ
ً ‫ت ِمْت ًرا قُ َم‬
‫اشا‬ ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli satu meter kain"

Tamyiznya adalah ‫اشا‬


ً ‫قُم‬ َ
9. Munada (‫ادى‬
َ َ‫)املن‬
Yang dipanggil
Contoh :

‫امل ِس ِن‬
ْ ‫ََّي َعْب َد‬
"Wahai Abdul Muhsin"

10. Mustasna (‫َّن‬


َُ ْ‫)امل ْستَ ث‬
Pengecualian
Contoh :

‫ب إِاَل ُُمَ ام ًدا‬


ُ ‫َجاءَ الطُّاَل‬
"Telah datang para mahasiswa kecuali Muhammad"

123
Mustasna nya adalah ‫ُُمَ ام ًدا‬

Allah Ta’ala berfirman :

‫س‬ ِ ِ ‫فَسج َد امل ََلئِةُ ُكلُّهم أ ْ ِا‬


َ ‫ََجَعُ ْو َن إَل إبْلْي‬ ُْ َ ََ
"Malaikat semuanya benar-benar bersujud kepada Adam kecuali Iblis"

Mustasnanya adalah ‫إِبْلِْيس‬


َ

11. Tawabi (pengikut)


Ada 4 , yaitu Naat, Badal, Taukid dan Athof

In syaa Allah akan dijelaskan secara detail pada halaman selanjutnya


isim-isim manshub di atas.

124
1. Maf'ul Bihi 72)ُ‫(املَْفع ْولُبِ ِه‬

1. Maf'ul Bihi
Artinya objek (yang dikenai pekerjaan)
Contoh :

‫ب ُُمَ امد َزيْ ًدا‬


َ ‫ضَر‬
َ
"Muhammad telah memukul Zaid"
Zaid sebagai objek (maf’ul bihi)
Karena dikenai pekerjaan Muhammad yaitu pukulan

Maf'ul bihi terbuat dari :


A. Isim Dzohir
Contoh :

‫ب ُُمَ امد َزيْ ًدا‬


َ ‫ضَر‬
َ
"Muhammad telah memukul Zaid"

ِ ْ َ‫ب ُُمَ امد الطاالِب‬


‫ي‬ َ ‫ضَر‬
َ
"Muhammad telah memukul dua siswa"

ُ ‫ض ِر‬
‫ب ُُمَ امد َزيْ ًدا‬ ْ َ‫ي‬
"Muhammad sedang memukul Zaid"

72
Pertemuan ke-20, Hari Rabu, 06 Ramadhan 1441 H / 29 April 2020

125
ِ ْ َ‫ب ُُمَ امد الطاالِب‬
‫ي‬ ُ ‫ض ِر‬
ْ َ‫ي‬
"Muhammad sedang memukul dua siswa"
ِ
ْ ‫ض ِر‬
‫ب َزيْ ًدا‬ ْ ‫ََّي ُُمَ ام ُد ا‬
"Ya Muhammad pukullah Zaid"

ِ ْ َ‫ب الطاالِب‬ ِ
‫ي‬ ْ ‫ض ِر‬
ْ ‫ََّي ُُمَ ام ُد ا‬
"Ya Muhammad pukullah dua siswa"
Catatan :

Isim dzohir dari contoh diatas adalah ‫ َزيْ ًدا‬dan ِ ْ َ‫الطاالِب‬


‫ي‬
B. Isim Dhomir
Contoh :

‫ضَربَهُ ُُمَ امد‬


َ
"Muhammad telah memukul dia (Zaid) "

‫ضَربَ ُه َما ُُمَ امد‬


َ
"Muhammad telah memukul mereka (dua siswa) "

‫ض ِربُهُ ُُمَ امد‬


ْ َ‫ي‬
"Muhammad sedang memukul dia (Zaid) "

‫ض ِربُ ُه َما ُُمَ امد‬


ْ َ‫ي‬
"Muhammad sedang memukul mereka (dua siswa) "
ِ
ُ‫ض ِربه‬
ْ ‫ََّي ُُمَ ام ُد ا‬
"Ya Muhammad pukullah dia (zaid) "

126
‫ض ِرِبُ َما‬ ِ
ْ ‫ََّي ُُمَ ام ُد ا‬
"Ya Muhammad pukullah mereka (dua siswa) "

Fi'il Berdasarkan Butuh dan Tidaknya terhadap Maf'ul Bih


terbagi menjadi 2 :
A. Fiil Lazim (Tidak Butuh Maf'ul bihi)
Contoh :
Kenyang
‫َشبِ َع‬ Pergi
‫ب‬َ ‫ذَ َه‬
Bahagia
‫َسعُ َد‬ Keluar
‫َ َر َج‬
Senang
‫ِح‬
َ ‫فَر‬
Indah
‫َح ُس َن‬
Contoh kalimatnya :

ِ
َ ‫َم ْن طَ َال قيَ ُامهُ ِِبللاْي ِ َّ َح ُس َن َو ْج ُههُ ِِبلن‬
‫اها ِر‬
"Barangsiapa yang panjang sholat malamnya, maka wajahnya indah di
siang hari"

Fi’il ‫ طَ َال‬dan ‫ َح ُس َن‬tidak membutuhkan maf'ul bihi (Objek). Karena


tanpa objek kalimatnya sudah sempurna.
B. Fiil Muta'addi (Butuh Maf'ul bihi)
Terbagi dua :
a. Butuh 1 objek
Contoh :

‫ب‬َ ‫َش ِر‬ ‫ب‬


َ ‫ضَر‬
Minum Memukul
َ
Memecahkan
‫َك َسَر‬ Makan
َّ َ ‫أَ َك‬
‫فَتَ َح‬ ‫ب‬ ِ
َ ‫َرك‬
Membuka Mengendarai

127
Contoh kalimatnya :

‫ب ُُمَ امد َزيْ ًدا‬


َ ‫ضَر‬
َ
"Muhammad telah memukul Zaid"

Maful bihinya (Objeknya) 1 yaitu ‫َزيْ ًدا‬

2. Butuh 2 objek atau lebih


Contoh :

‫س‬َ َ‫أَلْب‬ ‫أ َْعطَى‬


Memakaikan Memberikan

Mengajarkan
‫َعلا َم‬ Meminta
‫َسأ ََل‬
Menganugrahi
‫َمنَ َح‬ Mendapatkan
‫َو َج َد‬

Contoh kalimatnya :

‫َعلا َم ُُمَ امد َزيْ ًدا ِع ْل َم النَ ْح ِو‬


"Muhammad mengajarkan Zaid ilmu nahwu"

ِ
Maful bihinya ada 2, yaitu ‫ َزيْ ًدا‬dan ‫ع ْلم‬
َ
ً‫أ َْعطَى ُُمَ امد َزيْ ًدا َه ِدياة‬
"Muhammad memberikan Zaid hadiah"

ِ‫ه‬
Maful bihinya ada 2, yaitu ‫ َزيْ ًدا‬dan ً‫دياة‬ َ
‫َسأ ََل ال َف ِقْي ُر ُُمَ ام ًدا اخلُْب َز‬
"Seorang faqiir meminta kepada Muhammad sebuah roti"

128
Maful bihinya ada 2, yaitu ‫ ُُمَ ام ًدا‬dan ‫اخلُْب َز‬

Catatan :
Fi’il Lazim bisa menjadi Muta’addi (Butuh objek) dengan salah satu
dari 3 cara :
1. Merubahah wazan fa’ala menjadi af’ala

َّ َ ‫فَ َع َ َّ = أَفْ َع‬


Contoh :
Keluar = mengeluarkan
‫َ َر َج = أَ ْ َر َج‬
Masuk = memasukkan
َّ َ َ ‫َد َ َ َّ = أَ ْد‬
Sempurna = menyempurnakan
َّ َ ‫َك ُم َ َّ = أَ ْك َم‬

2. Merubah wazan fa’ala menjadi fa’ala

َّ َ ‫فَ َع َ َّ = فَ اع‬
Contoh :
Keluar = mengeluarkan
‫َ َر َج = َ ار َج‬
Besar = membesarkan
‫َكبُ َر = َكبا َر‬
Sempurna = menyempurnakan
َّ َ ‫َك ُم َ َّ = َك ام‬

ِ ‫ِزَّيدةُ حر‬
‫ف اجلَِِّر‬
3. Menambahkan huruf jar
َْ َ َ
Contoh :

129
‫ت بَِزيْ دد‬
ُ ‫َذ َهْب‬
"Aku pergi dengan membawa Zaid"

‫ت بِ َعلِ دِّي‬
ُ ‫َسافَ ْر‬
"Aku safar dengan membawa Ali"

‫ت ِِبحلَ َس ِن‬ ِ
ُ ‫جْئ‬
"Aku datang dengan membawa Hasan"

130
Latihan
Terjemahkan kalimat berikut ini kedalam bahasa arab :
1. Dua pelajar lelaki telah mengeluarkan 2 buku

ِ ‫أَ رج الطاالِب‬
ِ ْ َ‫ان كِتَاب‬
‫ي‬ َ َ َْ
2. Mereka sedang pergi membawa muhammad

‫يَ ْذ َهبُ ْو َن ِِبُ َح ام دد‬


3. Maryam telah mengajar Muhammad Ilmu Nahwu

‫ت َم ْرََيُ ُُمَ ام ًدا ِع ْل َم النَ ْح ِو‬


ْ ‫َعلا َم‬
4. Ustadz telah memberikan kepada Muhammad dua hadiah

ِ ْ َ‫األستَاذُ ُُمَ ام ًدا َه ِديات‬


‫ي‬ ْ ‫أ َْعطَى‬
5. Abdul Muhsin sedang gembira di rumahnya

‫يَ ْفَر ُح َعْب ُد امل ْح ِس ِن ِ ْف بَْيتِ ِه‬


ُ

131
2. Maf'ul Li Ajlihi 73)ُ‫(املَْفع ْول ُِألَ ْجلِ ِه‬
2. Maf'ul Li Ajlihi )‫َجلِ ُِه‬ ِ
ْ ‫(املَْفع ْولُأل‬
Isim manshub yang menjelaskan sebab terjadinya fiil.
Contoh :

‫ت امل ْد َر َسةَ َر ْغبَةً ف العِْل ِم‬


ُ ‫اَتَ ْي‬
َ
"Aku datang ke sekolah karena berharap mendapatkan ilmu"

Maf'ul Li ajlinya adalah ً‫غبة‬


ْ‫ر‬ ََ
Contoh lain :

‫ك‬
َ َ‫ك َُمَباةً ل‬
َ ُ‫ُزْرت‬
"Aku menziarahimu karena cinta kepadamu"

Maf'ul Li ajlinya adalah ً‫َُمَباة‬

Contoh lain :

ِ ِ
ُ‫ت َولَد ْي ََتْديْبًا لَه‬
ُ ْ‫ضَرب‬
َ
"Aku memukul anakku karena untuk mendidiknya"

Maf'ul Li ajlinya adalah ‫ََتْ ِديْ با‬


ً
Contoh lain :

ِ‫اَن ِِب اّلل‬


ً َ‫ت إِْْي‬
ُ ‫صلاْي‬
َ

73
Pertemuan ke-21, Hari Kamis, 07 Ramadhan 1441 H / 30 April 2020

132
"Aku sholat karena beriman kepada Allah"

ً َ‫إِْْي‬
Maf'ul Li ajlinya adalah ‫اَن‬

Catatan :

Untuk mendeteksi maf’ul li ajlihi, bisa menggunakan pertanyaan ‫لِماذَا‬


َ
(kenapa).
Contoh :

ِ‫اَن ِِب اّلل‬


ً َ‫ت إِْْي‬ ِ
َ ‫صلاْي‬ َ ‫صلاْي‬
َ ‫ت؟‬ َ ‫ل َما َذا‬
"Kenapa kamu sholat? Aku sholat karena beriman kepada Allah "
Maf’ul Li Ajlihi diterjemahkan dengan “Karena”

Kalimat yang perlu dihafalkan74 :


Marah karena
‫ضبًا ِم ْن‬ َ ‫َغ‬
Suka / cinta
‫ُحباا ِل‬
Syukron
‫ُشكًْرا ِل‬ Tertarik
‫َر ْغبَةً ِ ْف‬
Hasad
‫َح َس ًدا‬ Malu
‫َحيَاءً ِم ْن‬
Menghormati
‫اِ ْحِ ََت ًاما ِل‬ Sayang
‫ب‬ِ ً‫ر َْحَة‬
َ
Berharap
‫َر َجاءً ِل‬ Sedih
‫ُح ْزًَن ِم ْن‬
Takut
‫َ ْوفًا ِم ْن‬ Marah untuk
‫ضبًا ِل‬ َ ‫َغ‬

74
Karena sering muncul di kitab-kitab para ulama sebagai maf’ul li ajlihi

133
Latihan
Terjemahkan !
1. Saya istirahat karena capek

‫ت تَ ْعبًا‬ ِ
ُ ‫ا ْستَ َر ْح‬
2. Jangan bersedekah karena riya

ِ ْ ‫صد‬
ً‫اق رََّيء‬ َ َ‫ََل تَت‬
3. Saya lari karena takut singa

‫َس ِد‬ ِ
َ ‫ت َ ْوفًا م َن األ‬
ُ ‫فَ َرْر‬
4. Muhammad sholat karena mengharap ridho Allah

ِ‫اّلل‬ ِ
‫ضا ا‬َ ‫صلاى ُُمَ امد َر َجاءً ل ِر‬
َ
5. Zaid tidak pergi karena malu

ً‫ب َزيْد َحيَاء‬


ْ ‫ََلْ يَ ْذ َه‬
6. Zainab menangis karena sedih

‫ب ُح ْزًَن‬
ُ َ‫ت َزيْن‬
ْ ‫بَ َك‬

134
3. Maf'ul Fihi )‫(املَْفع ْولُفِ ْي ُِه‬
3. Maf'ul Fihi )‫(املَْفع ْولُفِ ْي ُِه‬

Isim manshub yang menunjukkan/menerangkan waktu dan tempat


terjadinya fiil
Contoh keterangan waktu :

‫ت يَ ْوَم اجلُ ْم َع ِة‬


ُ ‫ذَ َهْب‬
"Aku pergi hari Jum'at"

Maf'ul Fihinya adalah ‫ ي وَم‬menujukkan waktu


َْ
ِ ْ َ‫ت يَ ْوَم اَلَْن‬
‫ي‬ ُ ‫ص ْم‬
ُ
"Aku berpuasa hari Senin"

Maf'ul Fihinya adalah ‫ ي وَم‬menujukkan waktu


َْ
Contoh keterangan tempat :

ِ ‫قُمت أَمام الب ي‬


‫ت‬ َْ َ َ ُ ْ
"Aku berdiri di depan rumah"

Maf'ul Fihinya adalah ‫ام‬


َ ‫ أَم‬menujukkan tempat
َ
ِ ‫ف الب‬
‫اب‬َ َ ‫ب َ ْل‬
ُ ‫ََن َم ال َك ْل‬
"Anjing tidur di belakang pintu"

Maf'ul Fihinya adalah ‫ف‬


َ ‫ َ ْل‬menujukkan tempat

135
Kata yang perlu kita hafalkan

ِ ‫الازم‬
1. ‫ان‬
َ ‫ف‬
ُ ‫ = ظَْر‬Keterangan waktu

ً‫َم َساء‬ ‫احا‬


ً َ‫صب‬
Sore Pagi
َ
Sore ِ‫أ‬
‫َصْي ًَل‬ Pagi
‫غُ ْد َوًة‬
Malam
‫لَْي ًَل‬ Pagi
ً‫بُكَْرة‬
ً‫اعة‬
َ ‫َس‬ ‫نَ َه ًارا‬
Waktu/Jam Siang

Selamanya
‫أَبَ ًدا‬ Hari
‫يَ ْوًما‬
Besok
‫َغ ًدا‬ Tahun
ً‫َسنَة‬
Dulu
‫قَ ِدْْيًا‬ Minggu
‫ُسبُ ْو ًعا‬
ْ‫أ‬
ِ
ً‫ع َشاء‬ ‫َش ْهًرا‬
Isya' Bulan

ِ ‫ف امل َك‬
‫ان‬ ُ ‫ = ظَر‬Keterangan tempat
َ ْ
2.

Depan
‫قُ ِّد َام‬ Depan
‫أ ََم َام‬
‫َشَ َال‬ ‫ي‬ ِ
َ ْ ‫َْي‬
Kiri Kanan

‫َح ْوَل‬ ِ
َ‫إ َزاء‬
Disekitar Dihadapan

Disisi
‫ِعْن َد‬ Belakang
‫ف‬
َ ‫َ ْل‬
Diantara
‫ي‬
َ ْ َ‫ب‬
Belakang
َ‫َوَراء‬
Atas
‫فَ ْو َق‬ Bawah
‫ت‬
َ ‫ََْت‬

136
Latihan
Terjemahkan ke dalam Bahasa Arab !
1. Aisyah safar ke Jakarta sebulan

‫ت َعائِ َشةُ إِ ََل َجا َك ْرََت َش ْهًرا‬


ْ ‫َسافَ َر‬
2. Aisyah safar ke Jakarta kemaren

ِ ‫ت َعائِ َشةُ إِ ََل َجا َك ْرََت ْأم‬


‫س‬ ْ ‫َسافَ َر‬

137
4. Maf'ul Ma’ahu )ُ‫ُم َعه‬
َ ‫(املَْفع ْول‬
75

4. Maf'ul Ma’ahu )ُ‫ُم َعه‬


َ ‫(املَْفع ْول‬
Isim Manshub yang datang setelah waw (‫)و‬
َ yang menunjukkan arti
kebersamaan (‫)مع‬
ََ
Contoh :

َّ َ ‫ت َو النِْي‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
"Aku berjalan bersama sungai nil "
Seakan-akan kita mengatakan :

َّ ِ ‫ت َم َع النِْي‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
Contoh lain :

‫ت َو ال َق َمَر‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
"Aku berjalan bersama rembulan"
Seakan-akan kita mengatakan :

‫ت َم َع ال َق َم ِر‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
Contoh lain :

‫ت َو تَ ْغ ِريْ َد الطُّيُ ْوِر‬ ِ


ُ ْ‫ا ْستَ ْي َقظ‬
"Aku bangun bersamaan dengan kicauan burung"
Seakan-akan kita mengatakan :

75
Pertemuan ke-22, Hari Jum'at, 08 Ramadhan 1441 H / 01 Mei 2020

138
‫ت َم َع تَ ْغ ِريْ ِد الطُّيُ ْوِر‬ ِ
ُ ‫س ْر‬
Contoh lain :

ِ ‫الش ْم‬
‫س‬ َ ‫ب‬ َ ‫َجاءَ ُُمَ امد َو غُُرْو‬
"Muhammad bangun bersamaan dengan tenggelamnya matahari"
Seakan-akan kita mengatakan :

ِ ‫الش ْم‬
‫س‬ َ ‫ب‬ ِ ‫جاء ُُمَ امد مع غُرو‬
ُْ َ َ ََ

139
5. Maf'ul Mutlak )ُ‫(املَْفع ْولُاملطْلَق‬
5. Maf'ul Mutlak )ُ‫(املَْفع ْولُاملطْلَق‬

Maf'ul yang datang untuk menjelaskan fiil itu sendiri, bukan untuk
yang menjelaskan lainnya, fungsinya untuk penguat fi’il. Dan maf’ul mutlak
terbuat dari isim masdar.
Contoh :

‫ض ْرًِب‬
َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
"Aku benar-benar memukulnya"

‫ض ْرًِب َش ِديْ ًدا‬


َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
"Aku benar-benar memukulnya dengan keras"

Macam-macam Maf'ul Mutlak

ِ ‫لتَأْكِي ِد‬
ُ‫ُالف ْع ِل‬
1. Penekanan Fi'il ْ
Contoh :

‫ض ْرًِب‬
َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
"Aku benar-benar memukulnya"
Contoh lain :

‫َو َكلا َم هللاُ ُم ْو َسى تَكْلِْي ًما‬


"Allah benar-benar berbicara dengan Musa"

ُِ ‫ُالف ْع‬
2. Menjelaskan Jenis Fi’il ‫ل‬ ِ ِ
ِ ‫انُنَو ِع‬
ْ َ‫لبَ ي‬
Contoh :

140
‫ض ْرًِب قَ ِواَّي‬
َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
"Aku benar-benar memukulnya dengan keras"
Contoh lain :

‫ب امل ََلكِ ِم‬‫ضر‬


َ ‫ضرب تُه‬
َ
ُ َ ْ ُ َْ
""Aku memukulnya dengan pukulan petinju"
Contoh lain :

‫ت أَ ْك ًَل َكثِْي ًرا‬


ُ ‫أَ َك ْل‬
"Aku makan makanan yang banyak"

ِ ‫ُع َد ِد‬
ُِ ‫ُالف ْع‬
3. Menjelaskan Jumlah Fi’il ‫ل‬ ِ ‫ُُلِب ي‬
َ ‫ان‬ ََ
Contoh :

ِ ‫ضرب تُه ضربةً و‬


ً‫اح َدة‬ َ َ ْ َ ُ َْ َ
"Aku memukulnya dengan sekali pukulan"
Contoh lain :

ِ ْ َ‫ضربَت‬
‫ي‬ ْ َ ُ‫ضَربْتُه‬
َ
"Aku memukulnya dengan dua kali pukulan"
Contoh lain :

‫ت إِلَْي ِه نَظَْرًة‬
ُ ‫نَظَْر‬
" Aku memandang dia dengan sekali pandangan"

141
Masdar untuk Maf'ul Mutlak ada 2 :
1. Terkadang dari lafal fi’il itu sendiri
Contoh seperti diatas
2. Terkadang dari lafal fi’il yang lain, namun semakna
Contoh :

‫ت قُعُ ْوًدا‬
ُ ‫َجلَ ْس‬
"Aku benar-benar duduk"

Makna ‫ قُعُوًدا‬sama dengan masdar ‫ جلَس‬yaitu ‫ُجلُ ْو ًسا‬


ْ َ َ
Contoh :

‫ت ُوقُ ْوفًا‬
ُ ‫قُ ْم‬
"Aku benar-benar berdiri"

Makna ‫ وقُوفًا‬sama dengan masdar ‫ام‬


ُْ َ َ‫ ق‬yaitu ‫قِيَ ًاما‬

142
Latihan
Terjemahkan !
1. Aku benar-benar faham pelajaran itu

‫س فَ ْه ًما‬
َ ‫الد ْر‬
َ ‫ت‬ َ ‫فَ ِه ْم‬
2. Berkatalah kalian (laki-laki) dengan perkataan yang baik

‫قُ ْولُْوا قَ ْوًَل طَيِِّبًا‬


3. Aku duduk seperti duduknya ulama

‫العلَ َم ِاء‬ ِ ‫جلَس‬


ُ َ‫ت ج ْل َسة‬
ُ ْ َ

143
6. Isim Inna dan Khobar Kana
6. Isim Inna dan Khobar Kana
Lihat pembahasan isim-isim yang marfu’, sudah dibahas disana.

144
7. Hal (ُ‫)احلَال‬76
7. Hal (ُ‫)احلَال‬

Isim manshub nakiroh yang datang untuk menjelaskan kondisi fail,


ِ ‫احل‬
naibul fail ataupun maf'ul bihi. Dan yang dijelaskan disebut (‫ال‬ ِ )
َ ‫ب‬
ُ ‫صاح‬
َ
Contoh :

‫َجاءَ ُُمَ امد إِ ََل امل ْد َر َس ِة َراكِبًا‬


"Muhammad datang ke sekolah dalam keadaan naik kendaraan"

Hal disini adalah ‫راكِبا‬, adapun shohibul hal yaitu fail ‫ُُمَ امد‬
ً َ
Contoh lain :

‫ت الطَائَِرَة ُم ْس ِر َع ًة‬
ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat pesawat terbang dalam kondisi cepat"

ِ
َ ‫مس ِر‬, adapun Shohibul hal nya adalah maf'ul bihi ‫الطَائرَة‬
Hal disini ‫ع ًة‬
ُْ َ
Contoh lain :

‫صافِيًا‬ ُ ْ‫َش ِرب‬


َ َ‫ت املاء‬
"Aku minum air dalam kondisi airnya jernih"

Hal disini ‫صافِيا‬


َ adapun Shohibul hal nya adalah maf'ul bihi ‫املاء‬
ً َ

76
Pertemuan ke-23, Hari Sabtu, 09 Ramadhan 1441 H / 02 Mei 2020

145
ATURAN HAL DAN SHOHIBUL HAL
1. Shohibul Hal selalu ma'rifah
2. Hal biasanya nakiroh
3. Hal biasanya dalam bentuk isim fail, isim maf'ul atau masdar
Contoh :

‫ت َراكِبًا‬ ِ
ُ ‫جْئ‬
"Aku datang dalam kondisi berkendaraan"

Halnya terbuat dari isim Fail (wazan َّ ‫)فاَ ِع‬


Contoh

ُ ْ‫َجاءَ امل ِري‬


‫ض َُْم ُم ْوًَل َعلَى ال اس ِريْ ِر‬
"Orang sakit datang dengan kondisi dipikul di atas tempat tidur"

Halnya terbuat dari Isim Maf'ul (wazan ‫)م ْفعُول‬


ْ َ
Contoh :

‫يُْن ِف ُق ْو َن أ َْم َوا َهلُْم ِسارا‬


"Mereka menginfakkan hartanya dalam keadaan sembunyi-sembunyi"

ِ
Halnya terbuat dari Masdar yaitu ‫س ارا‬

4. Jika ada hal datang dalam bentuk ma'rifah juga maka sesungguhnya bukan
hal, tapi sifat.

‫ت املاءَ َِب ِرًدا‬


ُ ‫َش ِرب‬
ْ
َ
"Aku minum air dalam kondisi airnya dingin"

Halnya adalah ‫ِب ِرًدا‬


َ
146
Adapun,

‫ت املاءَ البَا ِرَد‬


ُ ْ‫َش ِرب‬
"Aku minum air yang dingin"

Kalimat ‫ البا ِرَد‬bukan hal, akan tetapi sifat (naat), karena dalam keadaan ma'rifat
َ
bukan nakiroh.
5. Antara Hal dan Shohibul Hal harus sama jumlahnya dan harus sama
Mudzakkar muannas nya.
Contoh :

ِ ِ
ِ ْ َ‫ان راكِبَ ت‬
‫ي‬ َ َ‫َجاءَ الطاالبَ ت‬
"Dua siswi datang dalam kondisi berkendaraan"

ِ َ‫ = )الطاالِب ت‬Mutsanna (‫ي‬


Mutsanna (‫ان‬ ِ ْ َ‫)راكِب ت‬
َ َ َ
ِ َ‫ = الطاالِب ت‬Muannats ‫ي‬
Muannats ‫ان‬ ِ ْ َ‫راكِبَ ت‬
َ َ

147
KONDISI HAL
Bisa dibuat dengan tiga keadaan :
1. Bukan Jumlah
Contoh :

‫ت َراكِبًا‬ ِ
ُ ‫جْئ‬
" Aku datang dalam kondisi berkendaraan"

Kalimat ‫ راكِبا‬adalah hal yang bukan jumlah.


ً َ
2. Jumlah
Jumlah (susunan kalimat), ada dua
a. Jumlah Ismiyah
Disusun dari mubtada’ khobar

(‫اَلسم‬ + ‫)اَلسم‬
Contoh :

‫ت قَائِم‬
َ ْ‫ب َو أَن‬
ُ ‫ََل تَ ْشَر‬
" Jangan kamu minum, sedangkan kamu dalam keadaan berdiri"

Mubtada’nya َ ْ‫أَن‬
‫ت‬

Khobarnya ‫قَائِم‬, jumlah ismiyah yang Tersusun dari mubtada’ dan

khobar ‫ت قَائِم‬
َ ْ‫أَن‬ adalah Hal fi mahalli nasbin (setiap jumlah dii'rob fii
mahalli=menempati tempat nashob)

‫الوا ِو‬
َ ‫ف‬ ُ ‫َح ْر‬
Adalah waw haliyyah.

148
b. Jumlah Fi'liyah
Disusun dari Fi'il dan Fail

(‫اَلسم‬ + َّ ‫)الفع‬
Contoh :

‫الطِّْف ُ َّ يَْب ِك ْي‬


ِ ‫جاَء‬
َ
"Datang anak kecil dalam keadaan nangis"

I'rob ‫ يَْب ِك ْي‬adalah fi’il mudhori marfu dengan dommah muqoddaroh,


dan fi’il harus ada fail (pelaku), failnya dhomir mustatir (kata ganti yang
ِ
tersembunyi) yaitu ‫ ُهو‬, kata ganti itu kembali ke َّ ‫الطِّْف‬
َ ُ
ِ ‫ ي ب‬, fi mahalli nasbin Hal
Jadi jumlah fi’il dan fail ‫كي‬ ْ
ْ َ
3. Syibhul Jumlah (Mirip jumlah, disebut syibhul jumlah karena tidak
sempurna meskipun memiliki makna)
Disusun dari :
a. Jar dan Majrur
Contoh :

‫الر ِْس ْي‬ ِ ِ ِِ ِ


َ ‫ضَر ال َقائ ُد بلبَاسه‬
َ ‫َح‬
"Pemimpin itu datang dengan bajunya yang resmi"

ِ ‫ بِلِب‬, jumlah jar majrur fi mahalli nasbin.


Halnya ‫اس ِه‬
َ
ُ ِ‫ال َقائ‬
Shohibul halnya ‫د‬

b. Dzorof dan Madzruf


Menunjukkan tempat dan waktu

149
Contoh :

ِ ‫ي ال اسح‬ ِ
‫اب‬ َ َ ْ َ‫ت الطاائَرةَ ب‬
ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat pesawat terbang diantara awan awan"

ِ
َ ْ ‫ب‬, fi mahhali nasbin. Dan shohibul Hal َ‫الطاائرة‬
Halnya ‫ي‬
َ َ

150
Latihan,
Terjemahkan !
1. Zainab minum sambil duduk

ً‫ب َجالِ َسة‬


ُ َ‫ت َزيْن‬
ْ َ‫َشَرب‬
2. Dua pelajar wanita sedang makan sambil berdiri

ِ َ‫ََتْ ُك َّ الطاالِب ت‬
ِ ْ َ‫ان قَائِمت‬
‫ي‬ َ َ ُ

151
8. Tamyiz (ُ‫رميِْي ز‬
ْ ‫)الت‬
77

8. Tamyiz (ُ‫رميِْي ز‬
ْ ‫)الت‬
Isim manshub yang menjelaskan sesuatu yang mubham (belum jelas).
Sebelum membahas lebih dalam tentang tamyiz, akan di jelaskan
tentang ‘adad (bilangan/angka) dan ma'dud (yang dihitung) .
Contoh :

‫َََل َةُ ُكتُ د‬


‫ب‬
"Tiga Buku"

‫ُكتُ د‬
‘Adad = ُ‫ َ ََل َة‬dan Ma'dud = ‫ب‬

Hukum Ma'dud
100-1000 11-99 3-10 1-2

Berikut perinciannya :
1. Bilangan 1-2
Ini mudah sekali, contohnya :

‫كِتَاب‬
"Satu buku"
Isim Mufrod

77
Pertemuan ke-24 dan ke-25, Hari Ahad dan Senin, 10-11 Ramadhan 1441 H / 03-
04 Mei 2020

152
‫كِتَ َاِب ِن‬
"Dua buku"
Isim Musanna
2. Bilangan 3-10
Ma'dud selalu jama' majrur, contohnya :
"Tiga Buku"
‫ب‬ ‫َ ََلَةُ ُكتُ د‬
"Lima laki-laki"
‫مخَْ َسةُ ِر َج دال‬
"Tiga anak"
‫َََل َةُ أ َْوََل دد‬

‫ث طَالِب د‬
‫ات‬َ ُ ‫َََل‬
"Tiga siswi"

Semua Ma'dud (yang di hitung) adalah jama' dan keadaannya majrur.


3. Bilangan 11-99
Ma'dudnya mufrod manshub, contohnya :
"Dua belas lelaki"
‫اَِْنَا َع َشَر َر ُج ًَل‬

‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli 20 puluh buku"

"Telah datang 30 anak"


‫َجاءَ َ ََلَُ ْو َن َولَ ًدا‬

Semua ma'dud diatas adalah mufrod manshub.

153
4. Bilangan 100-1000
Ma'dudnya mufrod majrur sebagai mudhof ilaihi.
Contohnya :
"100 lelaki"
َّ ‫ِمائَةُ َر ُج د‬

"200 lelaki"
َّ ‫ِمائَتَا َر ُج د‬

"1000 kitab" ‫ف كِتَ د‬


‫اب‬ ُ ْ‫أَل‬

"2000 kitab" ‫أَلْ َفا كِتَ د‬


‫اب‬

"300 hari"
‫َََل َةُ ِمائَِة يَ ْودم‬

154
Latihan
Terjemahkan !
1. Di kelas ada 5 buku

‫ص ِ َّ مخَْسةُ ُكتُ د‬
‫ب‬ ْ ‫ِف ال َف‬
َ
2. Aku sedang menghafal 20 hadist

‫ظ ِع ْش ِريْ َن َح ِديْثًا‬
ُ ‫َح َف‬
ْ‫أ‬
3. Aku lupa 100 hadist

‫نَ ِسيت ِمائَةَ ح ِد د‬


‫يث‬ َ ُْ
4. Aku tidak puasa dua bulan hingga tiga bulan

‫ت َش ْهَريْ ِن إِ ََل َ ََلَ ِة أَ ْش ُه در‬


ُ ‫ص ْم‬
ُ ‫َما‬
5. Zainab telah membeli 12 buku

‫ب اَْ َ ِْن َع َشَر كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ َ‫ت َزيْن‬
ْ ‫ا ْشتَ َر‬
6. Hafalkanlah engkau (wanita) 1000 ayat

‫ف أَيَدة‬ ِ ِ
َ ْ‫ا ْح َفظ ْي أَل‬
7. Aku telah tinggal di Jakarta 6 bulan

‫ت ِ ْف َجا َك ْرََت ِستاةَ أَ ْش ُه در‬


ُ ‫أَقَ ْم‬
8. Di rumahku ada 10 buku

‫عشرةُ ُكتُ د‬ ِ
‫ب‬ َ َ ‫ْف بَْي ِ ِْت‬

155
Pengertian Tamyiz yaitu
Isim manshub yang datang untuk menjelaskan isim yang mubham
(belum jelas).
Contoh :

‫ت ِع ْش ِريْ َن‬ ِ
ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku telah membeli 20"
Jumlah diatas belum jelas, dia membeli 20 apa?
Maka datang tamyiz untuk menjelaskan,

‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku telah membeli 20 kitab"

Tamyiznya adalah ‫كِتَاِب‬


ً
Dan yang dijelaskan (isim mubham/yang belum jelas) namanya

ْ ‫ِع‬
mumayyaz, yaitu ‫ش ِريْن‬
َ
Contoh lain :

‫ت كِلَُويْ ِن‬ ِ
ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku telah membeli 2 kg"
Jumlah diatas belum jelas, dia membeli 2 kg apa?
Maka datang tamyiz untuk menjelaskan,

‫ت كِلَُويْ ِن ُرازا‬ ِ
ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku telah membeli 2 kg beras"

Tamyiz nya adalah ‫رازا‬


ُ

156
Dan yang dijelaskan (isim mubham/yang belum jelas) namanya
ِ ْ‫كِلُوي‬
mumayyaz, yaitu ‫ن‬
َ
Kesimpulan :

Bahwa tamyiz itu mengandung makna ‫( ِمن‬dari),


ْ
‫ت ِع ْش ِريْن ِمن كِتَ د‬
‫اب‬ ِ
ْ َ ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku telah membeli 20 dari kitab"
Contoh Tamyiz yang lain :

َ ‫أ َََن أَ ْكثَ ُر ِمْن‬


‫ك‬
"Aku mempunyai lebih banyak dari kamu"
Kalimat diatas belum jelas. Apanya yang lebih banyak?
Maka datang tamyiz untuk menjelaskan,

َ ‫أ َََن أَ ْكثَ ُر ِمْن‬


‫ك َم ًاَل‬
"Aku mempunyai lebih banyak dari kamu berupa harta"

Tamyiz disini adalah ‫اَل‬


ً‫م‬ َ
ْ َ‫أ‬
Adapun mumayyaznya adalah ‫كثَر‬
ُ
Contoh lain :

‫ص ُح ِم ِِِّْن‬ ِ
َ ْ‫َوأَ ْي َه ُارْو ُن ُه َو أَف‬
"Saudaraku Harun, dia lebih fasih dariku"
Kalimat diatas belum jelas. Apanya yang lebih fasih?
Maka datang tamyiz untuk menjelaskan,

157
ً ‫ص ُح ِم ِِِّْن لِ َس‬
‫اَن‬ ِ
َ ْ‫َوأَ ْي َه ُارْو ُن ُه َو أَف‬
"Saudaraku Harun, dia lebih fasih dariku lisannya"

ً ‫لِس‬
Tamyiz disini adalah ‫اَن‬
َ
َ ْ‫أَف‬
Adapun mumayyaznya adalah ‫صح‬
ُ

Macam-macam Mumayyaz
1. Malfudz (tersebutkan di susunan kata)
Terdiri dari 4 bentuk,

ُِ ‫ُالوْز‬
A. Nama Timbangan (‫ن‬ ِ
َ ‫)ا ْسم‬
Contoh :

‫ت كِْي ًَل ذَ َهبًا‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli satu kilo emas"

Mumayyaznya adalah ‫كِْي ًَل‬

َ ُ‫)اِ ُْسم‬
B. Nama Takaran (ُ‫ك ْيل‬

Contohnya :

‫اعا َتًَْرا‬ ِ
ً‫ص‬ َ ‫ت‬
ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli satu sho' kurma"

Mumayyaznya adalah ‫اعا‬


ً‫ص‬ َ

158
C. Menunjukkan Panjang (‫اح ُِة‬ ِ
َ ‫)ا ْسمُاملَس‬
َ
Contoh :

ِ
ً ‫ت ِمْت َريْ ِن قُ َم‬
‫اشا‬ ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli satu dua meter kain"

ِ ْ‫ِمْت ري‬
Mumayyaznya adalah ‫ن‬
َ
ُِ ‫ُالع َد‬
D. Menunjukkan Jumlah (‫د‬ ِ
َ ‫)ا ْسم‬
Contoh :

‫عش ُرْو َن كِتَ ًاِب‬


َ ‫ِ ْف بَْي ِ ِْت‬
"Di rumahku ada 20 kitab"

Mumayyaznya adalah ‫ن‬


َ ‫عشرْو‬
َ ُ

2. Malhudzon (Tidak tersebutkan di susunan kata, hanya terkandung


dalam susunan tersebut)
Ada 3 bentuk,
A. Tamyiznya adalah perubahan dari Mubtada'
Contoh :

َ ‫أ َََن أَ ْكثَ ُر ِمْن‬


‫ك َم ًاَل‬
"Aku mempunyai lebih banyak dari kamu berupa harta"

Tamyiznya adalah ‫اَل‬


ً ‫ م‬asalnya mubtada.
َ
Asal Kalimatnya adalah

159
ِ
َ ‫اِل أ ْكثَ ُر ِم ْن َمال‬
‫ك‬ ْ ِ ‫َم‬
"Hartaku lebih banyak daripada hartamu"

ِ ‫ م‬adalah mubtada dan dia sebagai mudhof.


I'rob dari ‫اِل‬
ْ َ
Contoh lain :

‫ب ِ ْب َرًة‬
ِ ‫امل َد ِرس أَ ْكثَر ِمن الطُّاَل‬
َ ُ ُ ِّ
"Seorang guru lebih banyak dari muridnya dari segi pengalaman"

Tamyiznya adalah ً‫ ِ ْب رة‬asalnya mubtada'.


َ
Asal Kalimatnya :

ِ ‫ِ ْب رةُ امل َد ِر ِس أَ ْكثَر ِمن ِ ْب رةِ الطُّاَل‬


‫ب‬ َ َ ُ ِّ َ
"Pengalaman guru lebih banyak dari pengalaman murid"

I'rob dari ُ‫ ِ ْب رة‬adalah mubtada dan dia sebagai mudhof.


َ
B. Tamyiznya adalah perubahan dari Fail
Contoh :

‫اب ُُمَ امد نَ ْف ًسا‬


َ َ‫ط‬
"Muhammad baik Jiwanya"

Tamyiznya adalah ‫ نَ ْفسا‬yang asalnya adalah fail.


ً
Asal Kalimatnya :

‫س ُُمَ ام دد‬
ُ ‫ت نَ ْف‬
ْ َ‫طَاب‬
"Baik Jiwanya Muhammad"

160
I'rob ‫ نَ ْفس‬adalah Fail marfu.
ُ
Contoh lain :

‫َح ُس َن َعلِي َو ْج ًها‬


"Ali indah wajahnya"

Tamyiznya adalah ‫ج ًها‬


ْ ‫ و‬yang asalnya adalah fail.
َ
Asal Kalimatnya :

‫َح ُس َن َو ْجهُ َعلِ دِّي‬


"Indah wajahnya Ali "

I'rob ُ‫جه‬
ْ ‫ و‬adalah Fail marfu'.
َ
C. Tamyiznya perubahan dari Maf'ul Bihi
Contoh :

‫ض َش َجًرا‬
َ ‫ت األ َْر‬
ُ ‫َغَر ْس‬
"Aku menanam di bumi berupa pohon"

Tamyiznya adalah ‫شجرا‬


َ yang asalnya adalah maf'ul bihi.
ًَ
Asal Kalimatnya :

‫ض‬
َ ‫ت َش َجَر األ َْر‬
ُ ‫َغَر ْس‬
""Aku menanam pohon di bumi"

I'rob ‫شجر‬
َ adalah maf'ul bihi manshub.
ََ

161
Hukum ‘Adad (‫) ُح ْك ُم العَدَد‬
Terbagi menjadi dua :
1. Mabni
Bilangan 11-19 manbi tidak berubah (angka awal dan angka 10 nya),
kecuali 12 (angka 2 mu'rob adapun angka 10 mabni)
Contoh :

‫ِ ْف بَْي ِ ِْت َسْب َعةَ َع َشَر كِتَ ًاِب‬


"Di rumahku ada 17 buku"

I'rob ‫ َسْب َعةَ َع َشَر‬adalah mubtada’ muakhkhor harusnya marfu dengan


dhommah, akan tetapi dia termasuk bilangan mabni fathah, jadi fi mahalli
rof'in.
Contoh lain:

‫ت َسْب َعةَ َع َشَر كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli 17 buku"

I'rob ‫ َسْب َعةَ َع َشَر‬adalah maf'ul bihi manshub, akan tetapi dia termasuk
bilangan mabni fathah, jadi fi mahalli nasbin.
Adapun angka 12 maka sebagai berikut :
Contoh :

‫ِ ْف بَْي ِ ِْت اَِْنَا َع َشَر كِتَ ًاِب‬


"Di rumahku ada 12 buku"

I'rob ‫ اَِْنَا َع َشَر‬adalah mubtada’ muakhkhor marfu dengan alif, karena


mutsanna.

162
Contoh lain:

‫ت اَِْ َ ِْن َع َشَر كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli 12 buku"

I'rob ‫اَِْ َ ِْن َع َشَر‬ adalah maf'ul bihi manshub dengan ya' karena
mutsanna.

Catatan : Kata‫شر‬
َ ‫ َع‬selalu mabni.
َ
2. Mu'rob
Seluruh angka hukum asalnya mu'rob
Contoh :

‫ِ ْف بَْي ِ ِْت ِع ْش ُرْو َن كِتَ ًاِب‬


"Di rumahku ada 20 buku"

I'rob ‫ ِع ْش ُرْو َن‬adalah mubtada’ muakhkhor marfu dengan waw, karena


mulhaq bi jama' mudzakkar salim.
Contoh lain :

‫ت ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاِب‬ ِ


ُ ْ‫ا ْشتَ َري‬
"Aku membeli 20 buku"

I'rob ‫ ِع ْش ِريْ َن‬adalah maf'ul bihi manshub dengan ya' karena mulhaq bi
jama' mudzakkar salim.
Contoh lain :

‫اب فَ ْو َق ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاِب‬ ِ ‫وضع‬


ْ ِ َ‫ت كت‬
ُ َْ َ
"Aku letakkan kitabku di atas 20 kitab"

163
I'rob ‫ ِع ْش ِريْ َن‬adalah mudhof ilaihi majrur dengan ya' karena mulhaq bi
jama' mudzakkar salim.
Contoh lain :

‫ِ ْف بَْي ِ ِْت أ َْربَ َعة و ِع ْش ُرْو َن كِتَ ًاِب‬


"Di rumahku ada 24 buku"

I'rob ‫أ َْربَ َعة‬ adalah mubtada’ muakhkhor marfu dengan dzommah,


karena isim mufrod.
Contoh lain :

‫اِ ْشتَ َريْت أ َْربَ َعةً و ِع ْش ِريْ َن كِتَ ًاِب‬


"Aku membeli 24 buku"

I'rob ً‫ أ َْربَ َعة‬adalah maf'ul bihi manshub dengan fathah karena isim
mufrod.

164
Bilangan ditinjau dari sisi Mudzakkar dan Muannats

ُ ‫التاأْنِْي‬
(‫ث‬ ‫ث التاذْكِْي ُر َو‬
ُ ‫الع َد ُد ِم ْن َحْي‬
َ )
Terbagi menjadi 4 keadaan :
1. Bilang 1&2
Sesuai dengan ma'dudnya, Angka 1. Contoh :
"Satu kitab" ِ ‫كِتَاب و‬
‫احد‬ َ
"Satu mata" ِ ‫عي و‬
‫اح َدة‬ َ َْ
"Salah satu diantara para pelajar ِ ‫أَح ُد الطُّاَل‬
‫ب‬
laki-laki " َ
"Salah satu diantara para pelajar ِ ‫إِح َدي الطاالِب‬
‫ات‬
perempuan" َ ْ

Angka 2 , contoh :
"Dirumahku ada 2 orang dari para ِ َ‫ِف ب ي ِِت اَِْن‬
‫ان ِم َن الطُّاَل ِب‬
pelajar laki-laki" ْ َْ ْ
ِ ِ
ِ ‫ان ِمن الطاالِب‬
‫ات‬َ َ َ‫ِ ْف بَْي ِ ِْت اَْنَ ت‬
"Dirumahku ada 2 orang dari para
pelajar perempuan"

"Aku melihat 12 siswa"


‫ َع َشَر طَالِبًا‬78‫ت اَِْ َ ِْن‬ ُ ْ‫َرأَي‬
ِ ‫رأَي‬
ً‫ت اَْنَ َ ِْت َع َشَرَة طَالِبَة‬
"Aku melihat 12 siswi"
ُ َْ
" Telah datang 12 siswa"
‫ َع َشَر طَالِبًا‬79‫َجاءَ اَِْنَا‬
Catatan : kata ‫شر‬
َ ‫ َع‬selalu mabni.
َ

‫ِْن َع َشَر‬ ِ
ْ َ َ‫ ا‬adalah maf'ul bihi manshub dengan ya' karena mutsanna.
78
I'rob

79
I'rob ‫ اَِْنَا َع َشَر‬adalah fail marfu dengan alif karena mutsanna

165
2. Bilangan 3-9
Berlawanan dengan ma'dud.
" 4 kitab"
‫ب‬ ‫أ َْربَ َعةُ ُكتُ د‬
"Aku melihat 9 laki-laki"
‫َرأَيْت تِ ْس َعةَ ِر َج دال‬
"Aku melihat 9 wanita" ‫رأَيت تِسع نِسوةد‬
َْ َ ْ ْ َ

3. Bilangan 10
Terbagi menjadi 2 :
Jika bersendirian makan berlawanan dengan ma'dud
Contoh :
"10 kitab"
‫ب‬‫َع ْشرةُ ُكتُ د‬
َ
"10 siswi" ‫ع ْشر طَالِب د‬
‫ات‬ َ ُ َ

Jika bergandengan dengan yang lain maka sesuai ma'dud.


Contoh :
"13 kitab"
‫َََل َةَ َع َشَر كِتَ ًاِب‬
"13 wanita"
‫ث َع َشَرةَ اِ ْمَرأًَة‬
َ ‫َََل‬

166
4. Bilangan 20-90,100, 1000 dan kelipatannya
Maka tidak berubah, apakah ma'dudnya mudzakkar atau muannats.
Contoh :
"Di rumahku ada 20 buku"
‫ِ ْف بَْي ِ ِْت ِع ْش ُرْو َن كِتَ ًاِب‬
"Di rumahku ada 20 wanita "
‫ِ ْف بَْي ِ ِْت ِع ْش ُرْو َن اِ ْمَرأًَة‬
"Aku melihat 100 siswa"
‫ب‬ ‫رأَيْت ِمائَةَ طَالِ د‬
َ
"Aku melihat 100 siswi"
‫َرأَيْت ِمائَةَ طَالِبَ دة‬

167
Latihan
Terjemahkan !
1. Muhammad lebih banyak hartanya daripada zaid, karena Muhammad telah
membeli 17 kg emas

‫ ِألَ ان ُُمَ ام ًدا قَ ْد ا ْشتَ َرى َسْب َعةَ َع َشَر كِْي ًَل َذ َهبًا‬،‫ُُمَ امد أَ ْكثَ ُر ِم ْن َزيْ دد َم ًاَل‬
2. Aku melihat 12 pelajar wanita salah satunya telah menjual 2 rb buku

‫ي كِتَ د‬ ِ ِ ‫رأَي‬
‫اب‬ ْ ‫ إِ ْح َد ُاه ان قَ ْد َِب َع‬، ً‫ت اَْنَ َ ِْت َع َشَرَة طَالبَة‬
ِ ْ ‫ت أَلْ َف‬ ُ َْ

168
80
9. Munada (‫ادى‬
َ َ‫)املن‬
9. Munada (‫ادى‬
َ َ‫)املن‬
Yang dipanggil dan di dahului oleh huruf nida', misal : ‫َّي‬
َ
Contoh :

‫امل ِس ِن‬
ْ ‫ََّي َعْب َد‬
"Wahai Abdul Muhsin"
Munada terbagi menjadi 2 :

1. Munada dengan ‫ال‬

Ada dua kemungkinan,

A. Jika munada mudzakkar, maka memanggilnya di dahului ‫ أَي َها‬atau


‫َه َذا‬
Contoh :
"Wahai seorang lelaki"
َّ ُ ‫ََيَيُّ َها الار ُج‬
"Wahai seorang lelaki"
َّ ُ ‫ََّي َه َذا الار ُج‬
Kalau tanpa keduanya, semisal

َّ ُ ‫ََّي الار ُج‬


Ini salah.

80
Pertemuan ke-26, Hari Rabu, 13 Ramadhan 1441 H / 06 Mei 2020

169
B. Jika Munada Muannats, maka memanggilnya didahului ‫ أَيرت َها‬atau ِ‫ذ ُه‬
ِ ‫َه‬
Contoh :

ُ‫ََيَيُّتُ َها امل ْرأَة‬


"Wahai seorang wanita"

ُ‫ََّي َه ِذهِ امل ْرأَة‬


"Wahai seorang wanita"

Kalau tanpa keduanya, semisal

ُ‫ََّي امل ْرأَة‬


َ
Ini salah.

2. Jika Munada tanpa ‫ال‬

Ada beberapa kondisi :


A. Munada Manshub
Ini ada 3 keadaan;
a. Munada Mudhof
Contoh :
"Wahai Nabi Allah" ِ‫َّي نَِب هللا‬
‫َ ا‬
"Wahai Rasulullah" ِ‫َّي رسوَل هللا‬
ُْ َ َ
‫ب العِْل ِم‬ ِ
َ ‫ََّي طَال‬
"Wahai Penuntut Ilmu"

"Wahai Abdul Muhsin"


‫امل ِس ِن‬ ْ ‫ََّي َعْب َد‬
َ‫ََّي أ ََِب ُهَريْ َرة‬
"Wahai Abu Hurairah"

170
b. Munada Syabihan Bil Mudhof (Mirip mudhof)
Contoh :
"Wahai pendaki gunung"
‫ََّي طَالِ ًعا َجبَ ًَل‬
"Wahai orang yang tahu dengan
ilmu faroid"
ِ ِ‫ََّي َعلِ ًما ِِبل َفَرائ‬
‫ض‬

c. Munada Nakiroh Ghoiru Maqsudah


Ketika memanggil tidak memaksudkan orang tertentu.
Contoh :
"Wahai Orang Alim"
‫ََّي َعالِ ًما‬
"Wahai Seseorang (siapa saja)"
‫ََّي َر ُج ًَل‬

B. Munada Mabni Ala Rofa'


Ada dua keadaa;
a. Jika dia nama mufrod
Contoh :

ُ‫ََّي فَ ِط َمة‬
"Wahai Fatimah"

"Wahai Ahmad"
‫أَحَ ُد‬
ْ ‫ََّي‬

b. Munada Nakiroh Maksudah (sudah menunjuk orang tertentu),


Contoh:
"Wahai orang itu"
َّ ُ ‫ََّي َر ُج‬
"Wahai anak itu"
‫ََّي َولَ ُد‬

171
Isim ‫( ََل‬La Nafi Lil Jinsi)
Isim ‫( ََل‬La Nafi Lil Jinsi)
Contoh :

‫ََل الار ُج ُ َّ ِ ْف الداا ِر‬


"Tidak ada sang lelaki di rumah"
Ini bukan La Nafi Lil Jinsi

‫ََل َر ُج َ َّ ِ ْف الداا ِر‬


"Tidak ada jenis lelaki di rumah"
Ini dia La Nafi Lil Jinsi

La Nafi Lil Jinsi Terbagi menjadi 2 :


1. Mu'rob
Ada dua keadaan :
a. Jika Mudhof

‫ب ِع ْل دم ِ ْف الداا ِر‬ ِ ‫ََل‬


َ ‫صاح‬
َ
"Tidak ada ahli ilmu di rumah"
b. Syabih bil Mudhof

‫ََل طَالِ ًعا َجبَ ًَل ِ ْف الداا ِر‬


"Tidak ada seorangpun pemanjat gunung di rumah"

ِ ‫ََل س‬
‫اعياا ِ ْف اخلَِْي َمك ُْرْوه‬ َ
"Tidak ada orang yang berusaha dalam kebaikan dibenci"

172
2. Mabni ala ma yunshobu bihi
Ada 3 keadaan :
a. Mabni Ala Fathah

ِ ‫ََل تِْل ِمي َذ ح‬


‫اضر‬ َ ْ
"Tidak ada murid yang datang"
b. Mabni Ala Ya'
Jika mutsanna dan jama mudzakkar salim
Contoh :
"Tidak ada dua pendusta di rumah" ِ ْ َ‫ََل َك ِاذب‬
‫ي ِ ْف الداا ِر‬
ِ َ‫ي يص ادق‬ ِ
‫ان‬ َ ُ ِ ْ َ‫ََل َكاذب‬
"Tidak ada dua pendusta yang
dibenarkan"

ِ
َ ْ ِ‫ََل َكاذب‬
‫ي َُْمبُ ْوبُ ْو َن‬
'' Tidak ada para pendusta dicintai"

c. Mabni Ala Kasri

ِ
ُ ‫َلَ ُُْمتَ ِه َدات َم ْذ ُم ْوَم‬
‫ات‬
"Tidak ada para wanita yang Bersungguh-sungguh dicela"

173
Latihan
Terjemahkan !
1. Wahai Pembawa Buku, sungguh-sungguhlah!

‫اب اِ ْجتَ ِه ْد‬ ِ َّ ‫َّي ح ِام‬


ِ َ‫الكت‬
َ َ َ
2. Tidak ada sang dzolimpun yang dicintai

‫ََل ظَ ِاَلَ َُمبُ ْوب‬


3. Wahai sang pelajar ( laki-laki), jangan makan malam ini

َ‫ب ََل ََتْ ُك ْ َّ َه ِذهِ اللاْي لَة‬ ِ


ُ ‫ََيَيُّ َها الطاال‬

174
10. Mustasna (ُ‫)امل ْستَ ثْ ََّن‬81
10. Mustasna (‫َّن‬
َُ ْ‫)امل ْستَ ث‬
Pengecualian
Contoh :

‫ب اإَل ُُمَ ام ًدا‬


ُ ‫ضَر الطُاَل‬
َ ‫َح‬
"Telah datang para mahasiswa kecuali Muhammad"

Mustasna (yang dikecualikan) = ‫ُُمَ ام ًدا‬

ُ ‫الطُاَل‬
Mustasna Minhu (yang dikecualikan darinya/rombongannya) = ‫ب‬

Adatul Istisna bisa dengan 2 hal :

ُ‫إ ر‬
1. Dengan ‫ال‬

Ada tiga kemungkinan :


a. Jika kalam sempurna dan positif, maka wajib mustasna manshub
Contoh :

‫ب إِاَل َزيْ ًدا‬


ُ ‫َنَ َح الطُّاَل‬
"Semua siswa lulus kecuali Zaid"
Ini adalah kalam sempurna (sudah ada mustasna dan mustasna minhunya) dan
positif (bukan negatif)82.

81
Pertemuan ke-27, Hari Kamis, 14 Ramadhan 1441 H / 07 Mei 2020

82
Kalimat negatif jika di awali ‫( ما‬Tidak) dan selainnya.

175
Contoh lain :

‫س‬ ‫ي‬ِ‫فَسج ُدوا إِاَل إِبل‬


َ ْ
ْ ْ ََ
"Mereka semua sujud (para malaikat) kecuali Iblis"
b. Jika kalam sempurna, tapi negatif. Maka i'robnya bisa manshuf dan
bisa mengikuti mustasna minhu.
Contoh :

‫ب إِاَل َزيْ ًدا‬


ُ ‫َما َنَ َح الطُّاَل‬
"Semua siswa tidak lulus kecuali Zaid"

Keadaan ‫َزيْ ًدا‬ boleh manshub sebagai mustasna dan boleh marfu

ُ ‫الطُّاَل‬
sebagai badal dari mustasna minhu ‫ب‬

‫ب إِاَل َزيْد‬
ُ ‫َما َنَ َح الطُّاَل‬
c. Jika kalam tidak sempurna, maka tergantung kondisinya.
Contoh :

‫َما َنَ َح إِاَل َزيْد‬


Zaid marfu’ sebagai Fail

‫ت إِاَل َزيْ ًدا‬


ُ ْ‫َما َرأَي‬
Zaid manshub sebagai maf'ul bihi

‫ت إِاَل بَِزيْ دد‬


ُ ‫َما َمَرْر‬
Zaid majrur dengan huruf jar

Anggap saja ‫ إِاَل‬dan ‫ ما‬tidak ada. Hal ini sangat mudah.


َ

176
ُ‫إِر‬
2. Selain ‫ال‬

Ini terbagi menjadi dua :

a. Bisa dengan ‫غْي ر‬


َ dan
َ ‫ِس َوى‬

- Kedudukan ‫غْي ر‬
َ dan
َ ‫ ِس َوى‬selalu sebagai mudhof

َ sama seperti mustasna dengan ‫إِاَل‬


- I'robnya ‫غْي ر‬
َ
‫َما َنَ َح إِاَل َزيْد‬

Jika diganti dengan ‫ َغْي َر‬, maka :

‫َما َنَ َح َغْي ُر َزيْ دد‬


Kedudukan ghoiro menempati kedudukan Zaid sebagai fail, maka
I’robnya marfu karena kalam tidak sempurna, jadi I’robnya tergantung kondisi
dia sebagai apa.
Contoh lain :

‫ت إِاَل َزيْ ًدا‬


ُ ْ‫َما َرأَي‬
Menjadi

‫ت َغْي َر َزيْ دد‬


ُ ْ‫َما َرأَي‬
Kedudukan ghoiro menempati kedudukan Zaid sebagai maf'ul bihi,
maka I’robnya manshub karena kalam tidak sempurna, jadi I’robnya
tergantung kondisi dia sebagai apa.
Contoh lain :

‫ب إِاَل َزيْ ًدا‬


ُ ‫َنَ َح الطُّاَل‬
Menjadi

177
‫ب َغْي َر َزيْ دد‬
ُ ‫َنَ َح الطُّاَل‬
Kedudukan ghoiro menempati kedudukan Zaid sebagai mustasna,
maka I’robnya wajib manshub karena kalam sempurna dan positif.
Contoh lain :

‫ب إِاَل َزيْ ًدا‬


ُ ‫َما َنَ َح الطُّاَل‬
Menjadi

‫ب َغْي َر َزيْ دد‬


ُ ‫َما َنَ َح الطُّاَل‬
Atau

‫ب َغْي ُر َزيْ دد‬


ُ ‫َما َنَ َح الطُّاَل‬
Kedudukan ghoiro menempati kedudukan Zaid sebagai mustasna atau
badal, maka I’robnya boleh manshub dan marfu karena mengikuti mustasna
minhunya. Dan ini termasuk kalam sempurna dan negatif, jadi boleh dua
hukum.

b. Bisa dengan ‫شا‬


َ ‫حا‬،ُ‫ا‬
َ ‫ُع َُد‬،ُ
َ ‫َخ ََل‬
Ada dua kondisi :

1. Jika ‫دا‬
َ ‫ َع‬dan ‫َل‬
َُ ‫ َخ‬tidak di dahului ُ‫ َما‬nafia, maka boleh manshub dan
boleh majrur. Contoh :

ُ ‫َنَ َح الطُّاَل‬
‫ب َع َدا َزيْ ًدا‬

Maka kedudukan ‫دا‬


َ ‫ َع‬dan ‫َل‬
َُ ‫َخ‬

sebagai ada Mustasna seperti ‫إِاَل‬

Atau
178
‫ب َع َدا َزيْ دد‬
ُ ‫َنَ َح الطُّاَل‬
Maka kedudukan ‫دا‬
َ ‫ َع‬dan ‫َل‬
َُ ‫َخ‬
sebagai huruf jar.

2. Jika ‫دا‬
َ ‫ َع‬dan ‫َل‬
َُ ‫ َخ‬di dahului ُ‫ َما‬nafia, maka harus manshub. Contoh :

‫اع َدا َزيْ ًدا‬ ُ ‫َنَ َح الطُّاَل‬


َ ‫ب َم‬
Contoh lain :

ُ ‫َما َنَ َح الطُّاَل‬


‫ب َما َ ََل َزيْ ًدا‬

179
Latihan,
Terjemahkan !
1. Para pelajar wanita hadir kecuali Zainab

‫ب‬ ِ ُ ‫ت الطاالِب‬
َ َ‫ات إََل َزيْن‬َ ْ ‫ضَر‬
َ ‫َح‬
Ini kalam sempurna sebelum ‫ إََِل‬dan positif, maka wajib mansub

180
11. Tawabi’ (Pengikut)83
11. Tawabi’ (pengikut)
Ini merupakan akhir pertemuan dalam membahas ilmu nahwu.
Selayaknya kita terus murojaah pelajaran-pelajaran sebelumnya agar lebih
mutqin.
Pembahasan kali ini adalah Tawabi' (Pengikut-pengikut yang
mengikuti yang diikuti), Tawabi' ada 4 , yaitu Naat, Badal, Taukid dan Athof.
Berikut ini perinciannya :
1. Naat/Sifat
Fungsinya untuk menjelaskan sifat dari isim sebelumnya
Naat berupa dua hal :
A. Berupa Isim
Dan ini terbagi menjadi dua:
a. Naat Haqiqi
Contoh :

‫َجاءَ الار ُج ََل ِن ال َكبِْي َر ِان‬


"Telah datang dua lelaki besar"

ِ ‫ال َكبِي ر‬
Naat (sifatnya) ‫ان‬ ْ َ
ِ ‫الارج ََل‬
Man'ut (yang disifati) ‫ن‬
ُ
Naat dan Man'ut harus sama dari segi i'robnya, muannats dan
mudzakkarnya, bilangannya, ma'rifah dan nakirohnya.

83
Pertemuan ke-28, Hari Jum'at , 15 Ramadhan 1441 H / 08 Mei 2020

181
Contoh lain :

ِ ‫رأَي‬
ً‫ت ا ْمَرأَةً طَ ِويْلَة‬
ُ َْ
"Aku melihat wanita yang tinggi"

Naat (sifatnya) ً‫طَ ِويْ لَة‬

Man'ut (yang disifati) ‫اِ ْمرأًَة‬


َ
Contoh lain :

ِ ‫املتَ ِه َد‬
‫ات‬ ِ ‫مررت ِِبلطاالِب‬
ْ ‫ات‬ َ ُ ََْ
"Aku melewati para siswa yang sungguh sungguh"

ِ ‫املتَ ِه َد‬
Naat (sifatnya) ‫ات‬ ْ
ِ ‫الطاالِب‬
Man'ut (yang disifati) ‫ات‬
َ

b. Naat Sababi
Contoh :

ِ َّ ‫جاء رج‬
ُ‫صاحلَة َزْو َجتُه‬
َ َُ َ َ
"Datang seorang laki-laki yang istrinya sholehah"

ِ‫ص‬
Naatnya ‫احلة‬ َ
َ
Man'utnya َّ ‫رج‬
َُ
Naat dan Man'ut harus sama dari segi i'robnya, bilangannya, ma'rifah
dan nakirohnya, kecuali dari segi muannats dan mudzakkarnya, karena harus
mengikuti yang disifatinya.

182
Dalam jumlah ini yang disifati adalah ُ‫َزْو َجة‬ sehingga naat ikut
ِ‫ص‬
muannats ‫احلة‬
ََ
Contoh lain :

‫صالِح َزْو ُج َها‬ ِ


َ ‫َجاءَ ا ْمَرأَة‬
"Telah datang seorang wanita yang suaminya sholeh"

Naatnya ‫صالِح‬
َ
Man'utnya ‫اِ ْمرأَة‬
َ
Naat dan Man'ut harus sama dari segi i'robnya, bilangannya, ma'rifah
dan nakirohnya, kecuali dari segi muannats dan mudzakkarnya, karena harus
mengikuti yang disifatinya.

Dalam jumlah ini yang disifati adalah ‫( َزْوج‬mudzakkar) sehingga naat


ُ
ikut mudzakkar ‫صالِح‬
َ
Contoh dalam Al-Quran, Allah Ta’ala berfirman :

‫َربانَا أَ ْ ِر ْجنَا ِم ْن َه ِذهِ ال َق ْريَِة الظا ِاَل أ َْهلُ َها‬


"Ya Rabb Kami, keluarkanlah kami dari negeri ini yang dzolim penduduknya"

ِ ‫الظا‬
Naatnya ‫اَل‬

Man'utnya ‫ال َقري ِة‬


َْ
Naat dan Man'ut harus sama dari segi i'robnya, bilangannya, ma'rifah
dan nakirohnya, kecuali dari segi muannats dan mudzakkarnya, karena harus
mengikuti yang disifatinya.

183
Dalam jumlah ini yang disifati adalah َّ ‫َه‬
ْ ‫( أ‬mudzakkar) sehingga naat
ُ
ِ ‫الظا‬
ikut mudzakkar ‫اَل‬

B. Berupa Jumlah
Ada sebuah kaidah, bahwa seluruh jumlah yang datang setelah isim
nakiroh maka dia adalah Naat/Sifat.
Contoh :

‫ك‬
ُ ‫ض َح‬
ْ َ‫َجاءَ َر ُج َّ ي‬
"Telah datang seorang laki-laki yang sedang tertawa"

Naatnya jumlah fi'il dan fail ‫ك‬


ُ ‫ضح‬
ْ ‫ ي‬fi mahalli rof'in.
َ َ
Man'utnya َّ ‫رج‬
َُ
Contoh lain:

‫ك‬
ُ ‫ض َح‬
ْ َ‫ت َر ُج ًَل ي‬
ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat seorang lelaki yang sedang tertawa"

Naatnya jumlah fi'il dan fail ‫ك‬


ُ ‫ضح‬
ْ ‫ ي‬fi mahalli nasbin.
َ َ
Man'utnya ‫رج ًَل‬
َُ
Contoh lain :

‫ت َر ُج ًَل أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬


ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat seorang lelaki yang bapaknya sakit"

Naatnya jumlah mubtada dan khobar yaitu ‫م ِريْض‬


َ ُ‫ أَبُ ْوه‬fi mahalli nasbin.

184
Man'utnya ‫رج ًَل‬
َُ
Contoh lain :

‫َجاءَ َر ُج َّ أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬


"Datang seorang lelaki yang bapaknya sakit"

Naatnya jumlah mubtada dan khobar yaitu ‫ أَبُ ْوهُ َم ِريْض‬fi mahalli rof'in.

Man'utnya َّ ‫رج‬
َُ

2. Athof (kata gandeng)


Aturan dalam athof, yang sama hanya i'robnya. Adapun bilangnya,
ma'rifat dan naikornya, muannats dan mudzakkarnya tidak harus sama.
Huruf Atof ada banyak, diantaranya :

‫ََل‬ َّ ْ َ‫ب‬ ‫لَ ِك ْن‬ ‫َح اّت‬ ‫أ َْم‬ ‫أ َْو‬ ُ‫ال َفاء‬ ‫ثُا‬ ‫الو ُاو‬
َ
)‫(ف‬ )‫(و‬
Bukan Bahkan Tetapi Hingga Atau Atau Lalu Kemudian Dan

185
Contoh :

Ma'tuf = ‫ُُمَ امد‬ Athof = ‫َ الِد‬ ‫َجاءَ ُُمَ امد و َ الِد‬


"Telah datang
Muhammad dan
Kholid"

Ma'tuf = َّ ‫ال ارج‬ Athof = ‫اِ ْمرأَة‬ ‫َجاءَ الار ُج ُ َّ و اِ ْمَرأَة‬


"Telah datang lelaki
dan seorang ُُ َ
perempuan"

‫ي َو‬ ِِ
َ ْ ‫ت امل ْسلم‬ ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat orang- Ma'tuf = Athof =
orang muslim dan
‫ي‬ ِِ
َ ْ ‫امل ْسلم‬ ِ ْ َ‫اِ ْمرأَت‬
‫ي‬
dua orang wanita" َ ِ ْ َ‫اِ ْمرأَت‬
‫ي‬ َ

Athof ada 2 :
1. Isim kepada isim
Seperti contoh diatas
2. Jumlah kepada jumlah
Contoh :

‫ب‬
ُ ‫ََت ُك ُ َّ َو تَ ْشَر‬
"Dia perempuan makan dan minum"

186
3. Taukid (Penguat)
Terbagi menjadi dua :
A. Lafdzi
Dengan mengulangi kata yang sama
Contoh :

ِّ‫اّللُ أَ ْكبَ ُر ه‬
‫اّللُ أَ ْكبَ ُر‬ ِّ‫ه‬
"Allah Maha Besar, Allah Maha Besar "

ْ َ‫أ‬
Kalimat ‫كب ر‬ ِّ‫ ه‬yang kedua dalam susunan di atas adalah taukid.
ُ َ ُ‫اّلل‬
Contoh lain :

‫ب‬
ْ ُ‫ اُ ْكت‬،‫ب‬
ْ ُ‫اُ ْكت‬
"Tulislah, tulislah"

Kalimat ‫كتُب‬
ْ ُ‫ ا‬yang kedua pada susunan diatas sebagai taukid.
ْ
B. Maknawi
Dengan menggunakan salah satu lafal berikut ini :

a. ُ‫( النر ْفس‬diri)

Contoh :

ِ
ُ‫َجاءَ األَمْي ُر نَ ْف ُسه‬
"Telah datang seorang gubernur dirinya sendiri"

ِ ‫األ‬
Kata ‫ نَ ْفس‬adalah taukid marfu karena mengikuti i'rob ‫َمْي ر‬
ُ ُ

187
b. ‫ُكِلْتَا‬،‫كِ ََل‬

Contoh :

‫ضَر الطاالِبَا ِن كِ ََل ُُهَا‬


َ ‫َح‬
"Dua siswa telah hadir sekaligus"
Contoh lain :

‫اُهَا‬ ِ َ‫ت الطاالِب ت‬


ُ َ‫ان كِْلت‬ ْ ‫ضَر‬
َ ‫َح‬
َ
"Dua siswi telah hadir sekaligus"

Taukidnya adalah‫ كِْلتَا‬dan ‫ كِ ََل‬marfu dengan alif karena mutsanna,


ِ ‫ الطاالِب‬dan ‫ان‬
mengikuti i'rob ‫ان‬ ِ َ‫الطاالِب ت‬
َ َ
c. ‫ي‬
ُ ْ ‫الع‬
َ
Contoh :

ِ‫قَاب ْلت الارئ‬


ُ‫س َعْي نَه‬
َ ‫ي‬
ْ ُ َ
"Aku berjumpa dengan sang pemimpin secara langsung"

Kata ‫ي‬ ِ
َ ْ ‫ َع‬adalah taukid manshub karena mengikuti i'rob ‫الارئْيس‬
َ
d. ُ‫كل‬

Contoh :

‫ب ُكلُّ ُه ْم‬
ُ ‫ضَر الطُّاَل‬
َ ‫َح‬
"Para siswa telah hadir semuanya"

Kata َّ ُ ‫الطُّاَل‬
ُّ ‫ ُك‬adalah taukid marfu karena mengikuti i'rob ‫ب‬
188
e. ُ‫ََجَع‬
ْ‫أ‬
Contoh :

ْ ‫فَ َس َج َد امل ََلئِةُ ُكلُّ ُه ْم أ‬


‫ََجَعُ ْو َن‬
"Maka benar-benar malaikat itu bersujud (kepada adam) semuanya"

Disini ada dua taukid, yaitu َّ


ُّ ‫ ُك‬dan ‫ََجَعُو َن‬
ْ ‫ أ‬i'robnya marfu mengikuti
ْ
i'rob ُ‫امل ََلئِة‬

4. Badal
Ada 4 macam :
A. Badal kull min kull, maksudnya adalah mewakili seluruh mubdal anhu
(yang dibadali)

ِ
ُ ‫َجاءَ الطاال‬
‫ب َزيْد‬
" Telah datang siswa (yaitu) Zaid"
Siswa = Zaid, Zaid = siswa.

Kata ‫ َزيْد‬badal marfu, karena mengikuti i'rob ‫الطاالِب‬


ُ
B. Badal ba'dh min Kull , maksudnya adalah mewakili sebagian dari
keseluruhan
Contoh :

‫ص َف ُه ْم‬ ِ
ْ ‫ت ال َق ْوَم ن‬
ُ ْ‫َرأَي‬
"Aku melihat suatu kaum ( yaitu) setengah dari mereka"

Kata ‫ف‬ ِ
َ ‫ص‬
ْ ‫ ن‬adalah badal mansub, karena mengikuti i'rob ‫ال َقوَم‬ ْ

189
C. Badal Isytimal (kandungan)
Contoh :

ِ
ُ‫نَ َف َع ِ ِْن ُُمَ امد ع ْل ُمه‬
" Muhammad telah memberi manfaat kepadaku, (yaitu) ilmunya"

ِ adalah badal marfu, karena mengikuti i'rob ‫ُُم امد‬


Kata ‫ع ْلم‬
ُ َ
D. Badal Gholath (salah)
Contoh :

ُ ‫أَ َك ْل‬
‫ت ُ ْب ًزا َحلْ ًما‬
" Aku makan roti, (eh salah) yang bener aku makan daging"

Kata ‫حلْما‬
َ adalah badal mansub, mengikuti i'rob ‫ُ ْب ًزا‬
ً

Catatan :
Badal biasanya datang setelah;
1. Nama
Contoh :

‫َعْب ُد هللاِ بْ ُن عُ َمَر قَائِم‬


"Abdullah putrannya Umar Berdiri"

Kata ‫ ابْن‬adalah badal dari ‫د‬


ُ ‫َعْب‬
ُ
2. Isim Isyaroh
Contoh :

َِ ‫ه َذا الولَ ُد‬


َّ ‫َجْي‬ َ َ

190
" Ini adalah anak yang tampan"

Kata ‫د‬
ُ َ‫ الول‬badal dari ‫َه َذا‬
َ
Contoh lain :

‫ب فِْي ِه‬
َ ْ‫اب ََل َري‬
ِ َ ِ‫ذَل‬
ُ َ‫ك الكت‬
"Kitab itu (Al-Quran) tidak ada keraguan di dalamnya"

Kata ‫اب‬ ِ ِ
ُ َ‫ الكت‬badal dari ‫ك‬
َ ‫ذَل‬
3. Pembagian
Contoh :

‫ و َح ْرف‬،َّ ‫ و فِ ْع‬، ‫ اِ ْسم‬: ‫ال َكلِ َمةُ َ ََلَةُ أَقْ َس دام‬


"Kalimat terdiri dari 3 macam : Isim, fi’il dan huruf"

Kata ‫سم‬ ِ
ْ ‫ ا‬adalah badal dari ُ‫َ ََلَة‬
Contoh lain :

‫ و أ َْم در‬،‫ضا ِردع‬ ِ ِ


‫ َم د‬: ‫الف ْع َّ َعلَى َ ََلَ دة‬
َ ‫ َو ُم‬،‫اض‬ ُ ‫يَْن َقس ُم‬
"Fi’il terbagi menjadi tiga : Madhi, mudhori dan amr"

‫ م د‬adalah badal dari ‫َ ََلَ دة‬


Kata ‫اض‬
َ

191

Anda mungkin juga menyukai