Anda di halaman 1dari 3

LEMBAR KERJA 1

LAPORAN PRAKTIK PEMBELAJARAN DAN ASESMEN


TOPIK 6
Nama : Iin Apriliani, S.Pd
NIM : 2022A2I033B
PRODI : PPKn

Berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Anda, ceritakan secara lengkap hal-hal yang
menyangkut laporan pembelajaran dan asesmen berikut ini.

1. Pelaksanaan pembelajaran saat ini perlu direncanakan mengikuti kerangka pengembangan


pembelajaran pada pembelajaran paradigma baru. Bagaimana sebenarnya kerangka
pembelajaran paradigma baru tersebut?

Kerangka pembelajaran paradigma baru yang seharusnya adalah siklus yang


berkesinambungan. Pembelajaran paradigma baru mencangkup pemetaan standar
kompetensi, merdeka belajar dan asesmen kompetensi minimal, sehingga menjamin
ruang yang lebih leluasa bagi pendidik untuk merumuskan rancangan pembelajaran dan
asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik. Ketiga komponen ini
selaras dan saling mempengaruhi, keselarasan inilah yang diharapkan dapat mengubah
paradigma pembelajaran agar terjadi perbaikan dan pengembangan praktik pembelajaran
secara berkelanjutan. Pada pembelajaran paradigma baru, Profil Pelajar Pancasila
berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaruan dalam
sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, dan asesmen.

2. Inovasi pembelajaran adalah suatu keniscayaan yang harus dilakukan oleh setiap guru
sehingga peserta didik mampu mencapai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
diharapkan sebagai hasil dari proses belajarnya. Salah satu inovasi yang mungkin dilakukan
oleh guru adalah penerapan pembelajaran paradigma baru. Menurut Anda, apakah Anda
setuju bahwa pembelajaran paradigma baru adalah sebuah inovasi? Identifikasilah beberapa
alasan mengapa Anda menyatakan demikian!
Saya setuju dengan pernyataan bahwa pembelajaran paradigma baru adalah sebuah
inovasi. Alasannya adalah sebagai berikut.
1. Terdapat perubahan pada sistem pembelajaran yang sebelumnya berpusat pada guru,
sekarang berpusat pada peserta didik.
2. Guru yang semula hanya berperan sebagai sumber ilmu, sekarang berperan sebagai
motivator, fasilitator, dan juga mentor (mediator).
3. Lebih menekankan nilai-nilai Pancasila dengan mencantumkannya secara tertulis di
Profil Pelajar Pancasila.
4. Modul ajar dibuat lebih interaktif dan informatif.

3. Ada beberapa tahapan dalam merencanakan praktik pembelajaran dan asesmen yang efektif.
Menurut Anda apakah guru perlu selalu mengikuti tahapan-tahapan tersebut dalam
merencanakan pembelajaran dan asesmen tersebut? Kemukakan alasan Anda mengapa harus
demikian!

Menurut saya seorang guru perlu mengikuti tahapan-tahapan dalam merencanakan


pembelajaran dan asesmen agar rancangan pembelajaran yang sudah dibuat tersebut bisa
tersusun secara sistematis serta kualitas pembelajaran yang ingin dicapai dapat
berkembang lebih baik.

4. Apakah Anda setuju bahwa instrumen asesmen formatif (as learning dan for learning) dan
sumatif (of learning) harus disusun bersamaan dengan penyusunan modul ajar? Mengapa
demikian?

Saya kurang setuju bahwa instrumen asesmen formatif (as learning dan for learning)
dan sumatif (of learning) harus disusun bersamaan dengan penyusunan modul ajar
karena dalam kerangka UbD bukti penilaian berupa asesmen tersebut disusun terlebih
dahulu, setelah itu pendidik baru menyusun modul ajar. Jadi, tidak selalu instrumen
asesmen formatif (as learning dan for learning) dan sumatif (of learning) harus disusun
bersamaan dengan penyusunan modul ajar akan tetapi bisa disusun lebih awal sebelum
modul ajar dibuat.
5. Apa perbedaan yang mencolok antara pelaksanaan asesmen yang efektif pada pembelajaran
paradigma baru dengan asesmen pada pembelajaran konvensional?

Perbedaan yang mencolok antara pelaksanaan asesmen yang efektif pada pembelajaran
paradigma baru dengan asesmen pada pembelajaran konvensional adalah sebagai
berikut.
1. Pada pelaksanaan asesmen yang efektif terdapat refleksi yang berperan dalam
memperbaiki proses untuk meningkatkan prestasi, mewujudkan potensi menjadi
kompetensi. Sedangkan pada asesmen pada pembelajaran konvensional hanya
mengacu pada ulangan harian atau ulangan akhir semester yang berupa tes tulis.
2. Pada pelaksanaan asesmen yang efektif terdapat model asesmen baru, yaitu asesmen
diagostik yang diadakan diawal pembelajaran. Sedangkan pada asesmen pada
pembelajaran konvensional jarang melaksanakan asesmen diagnostic diawal
pembelajaran.
3. Pada pelaksanaan asesmen yang efektif terdapat model asesmen baru terdapat
beragam bentuk asesmen, diantaranya: tes tulis, tes lisan, dan projek yang berupa
poster, video, dan masih banyak lagi. Sedangkan pada asesmen pada pembelajaran
konvensional dominan berupa tes tulis.

Anda mungkin juga menyukai