Anda di halaman 1dari 8

MODUL IV

TEOREMA RANGKAIAN
Allan Asoka Indra Fani (122130026)
Asisten : Muhammad Husein Abdullah (121130069)
Tanggal Percobaan : 3/11/2023
EL2102_A-6_Praktikum_Rangkaian_Elektrik_1
Laboratorium Teknik Elektro
Institut Teknologi Sumatera

Abstrak—Teorema rangkaian ini menjelaskan kita


bahwa kita dapat menyederhanakan rangkaian yang II. LANDASAN TEORI
kompleks dan terdapati beberapa sumber yang mana
kita bisa menyederhanakannya dengan A. Teorema Thevenin
menghilangkan beberapa komponen seperti resistor
dan mematikan sumber tegangan. Pada percobaan Teorema Thevenin menyatakan bahwa setiap
ini didapati hasil pengukuran dan perhitungan yang jaringan linier yang terdiri dari sumber tegangan
hampir sama. Khusus percobaan superposisi, sumber dan resistansi dapat digantikan oleh resistansi
dapat dimatikan dan menyisakan 1 sumber tegangan ekivalen RTH yang diserikan dengan sumber
yang menyala untuk mengetahui tegangan dan arus
tegangan ekivalen VTH jika dilihat dari setiap dua
yang mengalir di setiap komponen.
simpul jaringan.
RTH
Kata Kunci— Resistor, Superposisi, Arus, Tegangan. +
a a
+

Jaringan RTH Jaringan


VTH VTH
I. PENDAHULUAN Linear Esternal
- -
b b

Setiap rangkaian elektrik terdiri dari beberapa komponen [1]


Gambar 1 Teorema Thevenin
dan memiliki jenis-jenis rangkaian yaitu rangkaian seri,
paralel, dan kombinasi seri-paralel. Komponen disusun Menggunakan teorema ini dapat mengefisiensikan
dengan rangkaian kombinasi cenderung lebih sulit untuk perhitungan apabila beban diubah-ubah.
dianalisa, namun dengan adanya teorema-teorema
analisis rangkaian seperti mesh, node, thevenin, norton, B. Teorema Norton
dan superposisi. Dengan memanfaatkan hukum Kirchoff Teorema Norton menyatakan bahwa sumber arus
pada analisis rangkaian dapat mempermudah kita dalam
tunggal IN yang paralel dengan resistansi tunggal
pemecahan dan perhitungan pada rangkaian. Pada
praktikum kali ini, kita akan membahas penggunaan RN dapat menggantikan jaringan apa pun yang
teorema-teorema pada rangkaian kombinasi dengan dihubungkan ke terminal a dan b, seperti yang
beberapa input masukan. digambarkan di bawah ini:
+ a
a
Adapun tujuan dari percobaan modul 1 ini ialah : Jaringan
Jaringan IN RN
Eksternal
Linear
1. Memahami penggunaan Teorema Thevenin pada -
b
b
rangkaian arus searah.
[2]
2. Memahami penggunaan Teorema Thevenin pada Gambar 2 Teorema Norton
rangkaian arus searah.
3. Memahami Teorema Superposisi.
C. Teorema Superposisi B. Langkah Kerja

Tegangan atau arus yang melalui setiap elemen


dalam setiap rangkaian linier yang mengandung Percobaan 1.
beberapa sumber dapat dihitung dengan Teorema Thevenin
menjumlahkan aljabar dari semua tegangan atau
arus sendiri-sendiri yang dihasilkan oleh setiap
sumber bebas yang bekerja sendiri. [3] Dalam hal
ini, rangkaian hubung singkat (short circuit) Membuat rangkaian sesuai
menggantikan semua sumber arus bebas lainnya,
dan rangkaian terbuka (open circuit) menggantikan
prosedur
semua sumber arus bebas lainnya.

Ukur nilai arus pada setiap


beban

[4]
Buka titik a-b dan ukur
Gambar 3 Contoh rangkaian teorema superposisi tegangan pada titik tersebut
III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan Matikan sumber untuk


1. Power Supply DC (1 buah) mengukur Rth pada titik a-b
2. Bread board (1 buah)
3. Multimeter (1 buah)
4. Resistor 10k Ω (1 buah)
5. Resistor 56k Ω (1 buah)
6. Resistor 1k Ω (3 buah) Hitung nilai arus di R3 (Iab)
7. Kabel Jumper (5 buah)

bandingkan dengan nilai


yang didapat pada
perhitungan
Percobaan 3.
Percobaan 2. Teorema Norton Teorema
Superposisi

Akan mengetahui arus pada r4 dan


Akan mengetahui nilai RN, Vab, dan In dengan R5 dengan mematikan sumber.
menggunakan rangkaian yang sama dengan Thevenin
hanya saja ditukar R1 dengan R2.

buatlah rangkaian sesuai prosedur

Ukur arus pada setiap komponen (R1, R2, R3, R4, R5)

R1=R2=R3=1K ohm, R4=10k ohm,


R5= 5,6k ohm, Va= 3V, Vb= 2V, Vc=3
V

Buka titik a-b dan ukur tegangan pada titik tersebut

Matikan Vb dan Vc untuk mengukur


tegangan pada R4 dan arus di R5

Untuk mengukur RN, matikan sumber.


catat dan bandingnkan nilai di BCP

IV. HASIL DAN ANALISIS


Hitung nilai IN pada rangkaian pengganti
A. Percobaan Teorema Thevenin

Hitung nilai tegangan pada R3 Vab

Gambar 4 Rangkaian Teorema Thevenin

Tabel Percobaan Rangkaian Thevenin


Pengukuran Perhitungan
Rth 985 Ω 848,48 Ω
Vth 0,455 V 0,43 V
Iab -0,01 mA 0,0005 A B. Percobaan Teorema Norton

Perhitungan:

Loop 1

.....(1)

Loop 2 Tabel Percobaan Teorema Norton


Pengukuran Perhitungan
.....(2) RN 3630 Ω 3589,7 Ω
IN 0,00007 A 0,003 A
ELIMINATION: Vab 0,419 V 2,72 V

+ Perhitungan:

SUBSTITUTION:

Loop 1

.....(1)
Loop 2

.....(2)

ELIMINATION:

Analisis Percobaan A Teorema Thevenin: +


Pada percobaan kali ini, Pengukuran Iab tidak
memasang R3, karena rangkaian ini disederhanakan
menggunakan teorema Thevenin, yang mana pada R2 SUBSTITUTION:
dan R3 diparalelkan atau dijadikan seri. Maka arus yang
mengalir pada R2 sama dengan arus di R3. Kemudian
didapatkan hasil pengukuran Rth, Vth, dan Iab dan
perhitungan tidak terlalu jauh perbedaannya atau dapat
dikatakan sama.

Analisis Percobaan Teorema Norton:


Pada percobaan ini, dapat dikatakan hampir sama
dengan Teorema Thevenin, letak perbedaannya adalah
R1 ditukar dengan R2. Sehingga R1=1k Ω, dan R2=10k
Ω. Pada pengukuran V di titik ab, R3 dipasang kemudian
diukur dengan multimeter sebagaimana mengukur
tegangan biasa. Kemudian didapatkan dengan hasil
pengukuran dan perhitungan bernilai mendekati, namun
berkemungkinan terjadi kesalahan pada mengukur Vab
saat di praktikum dilakasanakan.

C. Percobaan Teorema Superposisi

V2 ON
Tabel Percobaan Teorema Norton
V1 On V2 On V3 On
Perhit Peng Perhit Peng Perhit Peng
ungan ukura ungan ukura ungan ukura
n n n
R V 1,683 2,984 0,877 1,1 1,551 0,418
1 V mV
I 1,683 0,000 1,683 0,000 1,551 0,01
07 A 05 A mA
R V 0 0,001 0 0,7 3 2,9
2 V mV
I 0 0,000 0 0,13 3 0,07
05 A mA mA
R V 1,316 0,000 1,123 0,7 1,447 2,9
3 6 5V mV 6
I 1,316 - 1,123 -0,01 1,447 -0,05
6 0,000 mA 6 mA
01 A
R V 1,316 0,001 0,877 -3,8 1,551 0,42
4 6 V mV
I 1,316 0,000 0,087 -0,01 0,155 0,02
6 07 A 7 mA 1 mA
R V 1,316 0,000 0,877 4,5 1,447 2,56
5 6 3V mV 6
I 0,235 - 0,156 0,04 0,258 0,06 V3 ON
1 0,000 6 mA mA Loop 1
01 A

Perhitungan: .....(1)
V1 ON
Loop 2

.....(2)

Loop 3
V. SIMPULAN
......(3)
1. Mampu merangkai dan mengaplikasikan Teorema
Thevenin pada rangkaian arus searah.
Loop 4 2. Mampu merangkai dan mengaplikasikan teorema
Norton pada rangkaian arus searah terutama
dibagian perhitungan dan konsep rangkaian.
.......(4) 3. Menerapkan Teorema Superposisi pada rangkaian 4
loops dengan 3 sumber dan menghitung nilai arus
SUBSTITUTION: dan tegangan pada setiap komponen.

VI. DAFTAR PUSTAKA

[1] H. B, “Modul 3 Teorema Thevenin & Norton,” Universitas


Sehingga: Komputer Indonesia, Bandung, 2020.
[2] M. A, Nurlina dan M. S, “Teorema Thevenin Norton,”
Academia Word Press, Makassar, 2014.
[3] N. J, “Teorema Superposisi,” Academia Edu Word Press,
Bandung, 2020.
[4] P. S, “Teorema Ranngkaian Listrik,” Scribd Company,
Makassar, 2017.

Analisis Percobaan Teorema Superposisi:


Pada percobaan ini, menggunakan 4 Loop dengan
memanfaatkan KCL (Kirchoff Current Law) dan KVL
(Kirchoff Voltage Law). Kemudian ditentukan tegangan
pada setiap komponenya dengan hukum Kirchoff V=I x
R. Didapatkan pada setiap komponen dan masing-
masing sumber tegangan antara perhitungan dan
pengukuran didapatkan berbeda. Hal ini disebabkan oleh
faktor kesalahan pada pengukuran atau perhitungan.
VII. LAMPIRAN

Data pengukuran :

Anda mungkin juga menyukai