Anda di halaman 1dari 4

SOCA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. M DENGAN DIAGNOSA MEDIS


GASTROESOFAGEAL REFLUX DISEASE (GERD)

Nama : Anti Alya Nuretha


NIM : 190103012

Obat-obatan, hormonal, Hernia heatus Pengosongan obesitas


pendeknya LES, infeksi lambung lambat,
H.Pylori, dan korpus dilatasi lambung
pedominas gastritis Bagian lambung atas Tekanan intra
yang terhubung dengan Transient LES abdomen meningkat
esophagus akan Relaxation
Kekuatan lower
mendorong ke atas
Esophageal Sphincter
melalui diafragma
(LES) menuruun

Penurunan tekanan
penghambat refluks

Aliran retrograde yang mendahului Refluks spontan saat


kembalinnya tonus LES setelah menelan relaksasi LES tidak adekuat

Aliran asam lambung ke esophagus

Kontak asam lambung dan mukosa esophagus


dalam waktu lama dan atau berulang

GERD (Gastroesofageal Reflux Disease)

Kerusakan mukosa esofagus Regugitasi

Respon peradangan lokal Aspirasi

Nyeri Epigastrik Refluks ke Airway

MK: Nyeri Akut Inflamasi saluran nafas

MK: Pola Nafas Tidak Efektif


Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis

Data Subjektif :

- Pasien mengatakan nyeri (P: GERD, Q: seperti ditusuk-tusuk, R: Uluh hati, S: 6/10, T: kurang lebih 5 menit hilang timbul
- Pasien mengatakan tidur terganggu dan sering terbangun dari tidurnya karena sakit
- Pasien mengatakan saat sakit jarang makan dikarenakan sakit bagiam perut, perut berasa penuh dan mual

Data Objektif : mual, pasien terlihat memegangi uluh hati, sikap pasien menahan nyeri,nyeri tekan epigastric region, kembung,
meringis kesakitan, leukosit : 10.900 sel/mm3
TTV : TD 150/90 mmHg, N 103x/menit, rr 26x/menit

Intervensi
Kriteria Hasil Manajemen Nyeri (I.08238)
Tingkat Nyeri (L.08066) Observasi
Setelah dilakukan Asuhan keperawatan 1x24 jam - Identivikasi lokasi karakteristik durasi, frekuensi, kualitas,
diharapkan tingkat nyeri menurun dengan kriteria intensitas nyeri
hasil - Identivikasi skala nyeri
- Keluhan nyeri menurun Terapeutik
- Meringis menurun
- Kesulitan tidur menurun - Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Mual menurun - Fasilitasi Istirahat dan tidur
- Frekuensi nasdi membaik
Edukasi
- Pola nafas membaik
- Tekanan darah membaik - Ajarkan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri
- Nafsu makan membaik
- Pola tidur membaik Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu

Implementasi
- Mengidentifikasi keluhan nyeri pada pasien dengan mengidentifikasi karakteristik, durasi, lokasi, frekuensi, kualitasdan
intensitas nyeri serta skala nyeri
- Memberikaan teknik nonfarmakologis berupa kompres hangat dan menganjurkan pasien untuk menjalankan morrutal Al-
Quran sebagai pengurang rasa nyeri dan pengantar tidur
- Memberkan terapi medis sesuai dengan order dokter

Evaluasi
- 24/12/2021 09.30 :
S: pasien mengatakan sakit pada bagian perut, dan lambung, pasien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk, pasien
mengatakan skala nyerinya 6/10, pasien mengatakan nyeri uluh hati, dengan durasi nyerinya kurang lebih 5 menit hilang
imbul
O: TD 150/90mmHg,S 36,9ºC,N 103x/menit,rr 26x/menit
A: Masalah belum teratasi
P: Melanjutkan intervensi
Lanjutan evaluasi
- 25/12/2021 15.45 :
S: pasien mengatakan jauh lebih tenang saat mendengarkan morrutal Al-Quran, pasien mengatakan kompres hangat sedikit
mengurangi nyeri
O: TD 139/99mmHg,S 36,5ºC,N 97x/menit,rr 20x/menit
A: Masalah teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensi
- 26/12/2021 15.45 :
S: pasien mengatakan nyerinya lebih mendingan, skala 1 dari 10, pasien mengatakan sudah bisa tidur nyenyak
O: TD 129/96mmHg,S 36,7ºC,N 90x/menit,rr 20x/menit
A: Masalah teratasi
P: (Intervensi telah selesai)

Pola Nafas Tidak Efektif b.d Hambatan Upaya Nafas (Nyeri)

Data Subjektif :

- Pasien mengatakan saat sakit perut sesak nafas


- Pasien mengatakan memiliki riwayat asma

Data Objektif : Auskultasi paru berbnyi wheezing, terdapat tarikan dinding dada, dan pernafasan menggunakan cuping hidung,
irama nafas tidak teratur, kualitas nafas dangkal,rr 26x/menit

Intervensi

Manajemen Jalan Nafas (I.01011)


Observasi

Kriteria Hasil - Monitor pola nafas (frekuensi,kedalaman,usaha nafas)


- Monitor bunyi nafas tambahan (wheezing)
Pola Nafas (L.01004)
Terapeutik
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x24 jam
diharapkan Pola Nafas membaik dengan kriteria hasil - Posisi semifowler atau fowler
- Berikan oksigen, jika perlu
- Dispmea menurun
- Penggunaan otot bantu nafas menurun Edukasi
- Pernafasan cuping hidung menurun
- Frekuensi nafas membaik - Anjurkan asupan cairan 2000ml/hari, jika tidak ada kontra
indikasi
Kolaborasi

- Kolaborasi pemberian bronkodilator, ekspektoran, mukolitik,


jika perlu

Implementasi
- Memonitor pola nafas (frekuensi,kedalaman,usaha nafas)
- Memonitor bunyi nafas tambahan (wheezing)
- Memposisikan pasien semifowler
- Memberikan oksigen, dan membantu memasangkannya
- Menganjurkan pasien untuk minum 8 gelas air putih/hari
- Memberikan nebulizer Ventolin+flexotid /8jam (dengan persetujuan pasien)
Evaluasi
- 24/12/2021 09.30 :
S: pasien mengatakan saat perutnya sakit sesak nafas, pasien mengatakan memiliki riwayat asma sebelumnya
O: irama nafas tidak teratur, kualitas nafas dangkal, suara lapang paru wheezing, adanya retraksi dinding dada, pernafasan
cuping hidung, rr 26x/menit
A: Masalah keperawatan belum teratasi
P: Melanjutkan intervensi
- 25/12/2021 15.45 :
S: pasien mengatakan sesak nafas, sedikit berkurang, keluarga pasien mengatakan setuju dengan saran yang diberikan
perawat, pasien mengatakan nafasnya jauh lebih lega setelah nebulizer
O: Pasien terlihat kooperatif, rr 20x/menit, wheezing masih terdengar, irama nafas teratur, lua;itas nafas normal
A: Masalah keperawatan teratasi sebagian
P: Melanjutkan intervensmelanjutkan intervensii
- 26/12/2021 15.45 :
S: pasien mengatakan sudah tidak sesak nafas lagi, pasien mengatakan minum kurang lebih 8 gelas /hari dan makan
O: TD 129/96mmHg,S 36,7ºC,N 90x/menit,rr 20x/menit, kesadaran composmentia, ku sedang, irama nafas teratur, kualitas
normal, tidak ada retraksi dinding dada,tidak ada pernafasan cuping hidung, tidak ada wheezing.
A: Masalah teratasi
P: (Intervensi telah selesai)

Anda mungkin juga menyukai