Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

“AKHLAK TERHADAP SESAMA MUSLIM”

Dosen pengajar :

Bapak Zulkifli, M.Ag

Oleh :

Kelompok 3
Salsabilla : 2022122714
Rabiatul Adawiyah : 2022122715
Nor Aida Fitria : 2022122721
Hamidiyyah : 2022122675

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM DARULULUM KANDANGAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS KERJASAMA DALAM PAGAR KANDANGAN
SEMERTER GANJIL 2023/2024

i
KATA PENGANTAR

Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarga, dan sahabat-sahabatnya. Pengantar ini disusun sebagai refleksi nilai-nilai akhlak sesama
muslim, sebagai bentuk implementasi ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Semoga karya ini
dapat memberikan manfaat dan membawa kita lebih dekat kepada ridha Allah SWT. tugas makalah
ini masih banyak terdapat kekurangan dan kesalahan dan jauh dari kata sempurna,untuk
tanggapan, teguran, dan kritikan serta sasaran yang bersifat membangun senantiasa kami harapkan
dari teman-teman, dan khususnya kepada bapak dosen, kami juga berharap semoga tugas ini
bermanfaat bagi kita semua, Aamin..

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... iii
BAB I ............................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang Masalah ..................................................................................................................... 1
BAB II .............................................................................................................................................................. 3
PEMBAHASAN ................................................................................................................................................ 3
A. Pengertian Akhlak .............................................................................................................................. 3
1. Pengertian ..................................................................................................................................... 3
B. Akhlak Terhadap Sesama Muslim ...................................................................................................... 5
2. Macam macam Akhlak Terhadap Sesama Muslim ........................................................................ 5
BAB III ...........................................................................................................................................................12
PENUTUP ......................................................................................................................................................12
A. Kesimpulan.......................................................................................................................................12
B. Saran ................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................................................................13

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Akhlak dalam KBBI diartikan sebagai budi pekerti atau kelakuan. 1Akhlak adalah sikap/ sifat/
keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan suatu perbuatan (baik/ buruk), yang dilakukan
dengan mudah, tanpa dipikir dan di renungkan terlebih dahulu dalam pemahaman ini, perbuatan
itu dilihat dari pangkalnya, yaitu motif atau niat.
Islam menempatkan pemeluk Islam sebagai saudara. Sesama Muslim terikat persaudaraan dari
beberapa sisi. Mereka terikat setidaknya oleh persaudaraan secara kemanusiaan dan persaudaraan
atas dasar kesamaan ajaran agama yang dianut. Oleh karena itu, Islam memerintahkan kita untuk
saling membantu di tengah kesulitan, saling menolong dalam kebaikan. 2
Akhlakul karimah merupakan bagian dari agama yang harus dipahami, diyakini dan diamalkan
oleh manusia dalam kehidupan, agar dapat menjadi dasar kepribadiannya, dengan kepribadian itu
terciptanya keselarasan, keseimbangan dan keserasian hidup di dunia dan akhirat sebagai pribadi
muslim yang luhur dan mulia. Untuk merealisasikan hal tersebut maka sangat penting untuk
seluruh lapisan masyarakat memahami serta mengamalkan akhlak akhlak yang diajarkan dalam
Islam.Akhlakul Karimah merupakan sebuah pembelajaran yang mengarahkan dan mendorong diri
seseorang untuk selalu berbuat kebaikan atau bertingkah laku yang terpuji sesuai dengan
pandangan akal dan agama.Kita sebagai makhluk sosial yang keseharian nya tidak lepas dengan
interaksi kepada sesama muslim yang tentunya kita sebagai seorang muslim harus mengedapankan
akhlak kita terhadap mereka.Dengan bimbingan Akhlakul Karimah, manusia akan terhindar dari
perbuatan hina dan tercela.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam Bersabda :
ِ ‫َﺎر َم ْاﻷَ ْﺧ َﻼ‬
‫ق‬ ِ ‫إِﻧﱠ َﻤﺎ ﺑُ ِﻌﺜْﺖُ ِﻷُﺗَ ِ ّﻤ َﻢ َﻣﻜ‬

Artinya: “Sesungguhnya aku ini diutus untuk menyempurnakan akhlak.” (HR. Bukhori)

1Setiawa, Ebta, Kamus Besar Bahasa IndonesiaEdisi III, KBBI Online Versi 1.1, 2010
2Alhafiz Kurniawan, “Akhlak Kepada Sesama Muslim,” NU Online, 2021, https://islam.nu.or.id/tasawuf-
akhlak/akhlak-kepada-sesama-muslim-DbO8A

1
Berdasarkan masalah diatas kami dari kelompok 5 membuat sebuah makalah yang berjudul “
Akhlak Terhadap Sesama Muslim”

A. Rumusan Masalah :
1. Apa pengertian akhlak ?
2. Apa saja akhlak akhlak terhadap sesama muslim ?
B. Tujuan :
1. Mengetahui pengertian akhlak
2. Mengetahui akhlak akhlak terhadap sesama muslim

2
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Akhlak

1. Pengertian

Menurut maimunah Hasan, akhlak berasal dari bahasa arab “khuluqun” yang
berarti perangai, tabiat, adat atau “khalqun” yang berarti kejadian, buatan, ciptaan. Jadi
secara etimologi akhlak berarti perangai, adat, tabiat atau sistem perilaku yang dibuat.
Secara sosiologis di Indonesia, kata akhlak sudah mengandung konotasi yang baik, jadi
orang yang berakhlak berarti orang yang berbudi baik.3

Pendapat lain mengenai akhlak menurut sebagian ulama yang disampaikan oleh
Oemar bakry, menyatakan bahwa akhlak merupakan suatu sifat yang terpendam dalam
jiwa seseorang dan sifat itu akan timbul waktu ia bertindak tanpa ia merasa sulit (timbul
dengan mudah).4

Menurut Al-Ghazali dalam Ihya „Ulum al-Din dinyatakan bahwa khuluq


(akhlak) adalah sifat atau bentuk atau keadaan yang tertanam dalam jiwa, yang dari
padanya lahir perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa perlu dipikirkan
dan dipertimbangkan lagi. Selanjutnya Al-Ghazali mengatakan bahwa bila yang timbul
darinya perbuatan mulia dan terpuji menurut syara‟ dan akal pikirannya yang sehat,
dinamakan akhlak yang baik. Sebaliknya bila yang muncul adalah perbuatan yang jelek
maka itu sumbernya dari akhlak yang jelek.5

Menurut Sayyidina Ali Karramallahu Wajahahu beliau berkata bahwa Akhlak


Terpuji adalah jika seseorang memiliki tiga hal dalam dirinya yaitu selalu menjauhi hal
hal yang diharamkan dalam syariat Islam, selalu melaksanakan dan mencari hal hal
yang dihalalkan atau yang dianjurkan Islam, serta Giat dalam beribadah 6

3 Maimaunah Hasan, Membentuk Pribadi Musli. (Yogyakarta : Pustaka Nabawi, 2002), hal. 1
4 Oemar Bakry. Akhlak Muslim.(Bandung : Angkasa, 1986), hal. 10.
5 Amin Syukur, Studi Akhlak, (Semarang: Walisongo Press, 2010), hlm. 5.
6 Imam Al-Ghazali, Ihya’ Ulumuddin Juz 3, (Libanon: Darl Kutub, Cet. X ; 2016) h.73

3
Menurut M. Yatimin Abdullah secara garis besar akhlak dibagi menjadi tiga
bagian yaitu:7

a. Akhlak kepada Allah SWT Akhlak kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau
perbuatan yang seharusnya dilakukan oleh manusia sebagai makhluk Allah.
Adapun cara manusia mendekatkan dirinya kepada Allah antara lain:

1. Mentauhidkan Allah yakni tidak memusyrikkanNya kepada sesuatu apapun.


Menurut Quraish Shihab, pentauhidan ini juga berarti mengakui sifat-sifat agung
yang ada pada diri-Nya. Demikian agung sifat itu, yang jangankan manusia,
hingga malaikatpun tidak mampu menjangkau hakikat-Nya.
2. Beribadah kepada Allah yakni melaksanakan ibadah untukNya .
3. Bertakwa kepada Allah yakni melaksanakan semua perintahNya dan
meninggalkan semua yang dilarangNya.
4. Zikrullah yakni ingat kepada Allah.
5. Bertawakal yakni berserah diri kepada Allah.

b. Akhlak kepada Sesama Manusia Akhlak kepada sesama manusia merupakan sikap
seseorang terhadap orang lain. Adapun akhlak terhadap sesama manusia dibagi
menjadi 4 yaitu:

1. Akhlak kepada Orang Tua atau Guru Semua orang wajib berbakti kepada kedua
orang tuanya, setelah takwa kepada Allah. Karena orang tua telah bersusah payah
memelihara, mengasuh, mendidik hingga kita menjadi orang yang berguna dan
bahagia. Sedangkan seorang guru adalah pengganti orang tua ketika berada di
sekolah, sehingga kita harus berakhlak kepada guru seperti halnya berakhlak
kepada orang tua. Adapun perbuatan yang harus dilakukan seorang anak kepada
orang tua atau gurunya meliputi: mendoakannya, taat kepada segala perintahnya
selagi tidak bertentangan dengan agama, menghormati, sopan santun,
merendahkan diri kita, menjaga, menyayangi dan selalu melindunginya.

7 M. Yatimin Abdullah, op.cit., hlm. 6

4
2. Akhlak kepada Saudara Dengan saudara kita harus berakhlak baik. Saudara itu
tidak sebatas pada saudara kandung, tetapi juga saudara sebangsa, seagama, dan
sesama manusia. Adapun akhlak yang perlu dilakukan dengan saudara meliputi:
adil terhadap saudara dalam segala hal, mencintai dan menyayangi sebagaimana
mencintai dan menyayangi diri sendiri.
3. Akhlak kepada Teman Teman adalah orang paling setia menemani bermain dan
belajar. Adapun akhlak kepada teman antara lain: saling menasehati dalam
kebaikan, saling menyayangi dan menghargai, saling membantu dan tolong
menolong, saling jujur dan memaafkan.
4. Akhlak kepada Tetangga Tetangga adalah orang yang tinggalnya berdekatan
dengan tempat tinggal kita, dimana mereka selalu mengetahui keadaan orang
terdekatnya lebih dulu dibandingkan dengan saudara yang rumahnya berjauhan.
Dalam ajaran agama Islam, akhlak kepada tetangga adalah sebagai berikut: tidak
menyakiti hati tetangga baik berupa ucapan atau perbuatan, selalu berbuat baik
dan menasihati jika lalai, selalu menolong jika membutuhkan pertolongan,
menengok jika sakit, dan saling berbagi.

c. Akhlak kepada Alam atau Lingkungan Alam adalah segala sesuatu yang berada di
langit dan bumi beserta isinya, selain Allah. Manusia sebagai khalifah diberi
kesempatan oleh Allah untuk mengelola bumi dan mengelola alam semesta ini.
Oleh karena itu manusia mempunyai tugas dan kewajiban terhadap alam
sekitarnya. Berakhlak dengan alam dapat dilakukan manusia dengan
melestarikannya, seperti: tidak membuang sampah sembarangan, tidak menebang
pohon secara liar, tidak memburu hewan secara liar, melakukan reboisasi, membuat
cagar alam dan suaka margasatwa, serta memelihara lingkungan dengan baik.

B. Akhlak Terhadap Sesama Muslim

2. Macam macam Akhlak Terhadap Sesama Muslim

Mengenai hubungan dengan sesama muslim, maka tidak terlepas dengan


tetangga, famili atau kerabat, teman, rekan kerja maupun masyarakat muslim.

5
Kewajiban seorang muslim terhadap muslim lainnya ada 6, sebagaimana yang
diterangkan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan Abu
Hurairah, yang artinya : “ Rasulullah bersabda: kewajiban seorang terhadap muslim
ada 6. Sahabat bertanya “ apakah itu, wahai Rasulullah? Rasulullah bersabda : “
Apabila engkau berjumpa dengannya ; apabila ia mengundang engkau, hendaklah
engkau menepatinya; apabila ia meminta nasihat kepada engkau engkau
menasehatinya; apabila ia bersin kemudian ia mengucapkan hamdallah hendaklah
engkau ucapkan tasymith ( yarhamukallah / yarhamukillah ); apabila ia sakit hendaklah
engkau menjenguknya; dan apabila ia meninggal dunia hendaklah melayatnya dan
mengantarkan kepemakamannya. 8

Dari arti hadits diatas, dapat disimpulkan dengan jelas bahwa 6 kewajiban
muslim kepada muslim lainnya yaitu:

1) Mengucapkan salam ketika berjumpa.


Mengucapkan salam. Hukumnya adalah sunah muakad. Sebab salam
merupakan sebab-sebab pemersatu orang Islam dan sebab timbulnya rasa cinta kasih
sesamanya. Disunnahkan anak kecil memberikan salam kepada orang dewasa(tua),
orang yang sedikit memberi salam kepada orang yang berjumlah lebih banyak dan
orang yang mengendarai kendaraan memberi salam kepada orang yang berjalan.
Akan tetapi jika orang yang berhak mengucapkan salam tersebut tidak
mengawali mengucapkan salam maka sebaiknya orang yang tidak berhak mengawali
mmberi salam dahulu agar salam itu tidak sia-sia belaka. Sama halnya jika yang lebih
muda tidak mau mengucapkan salam terlebih dahulu maka yang lebih tua sebaiknya
mengucapkannya dahulu. Kemudian juga jika orang jumlahnya lebih sedikit tidak
memulai, maka kelompok orang yang banyak tersebut sebaiknya mengucapkan salam
terlebih dahulu agar memperoleh pahala dan tercipta ikatan sesama muslim yang
harmonis. ALLAH Subahana wa Ta’ala Ber-Firman :
(Kepada mereka dikatakan): “Salam”, sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang
Maha Penyayang. (Q.S Yaasiin: 58).

8 H.R Muslim , As-Salam-hak muslim yang satu kepada lainnya adalah menjawab salam, No.2162

6
Maka kamu ucaplah salam dan katakanlah kepada seluruh saudara-saudarimu
muslimin dan muslimah bahwasanya Keselamatan daripada ALLAH Tabaraka wa
Ta’ala-lah baginya dan bagi seluruh mukminin dan mukminah di muka bumi sedang
kamu sekalian berada didalam naungan Iman lagi Agama yang benar disisi ALLAH
Tabaraka wa Ta’ala.

2) Memenuhi undangannya.
Apabila kamu diundang, maka hadirilah undangan itu. Artinya apabila kita
diundang ke rumah orang yang mengundang kita maka datangilah. Karena mendatangi
undangan tersebut hukumnya sunnah muakkad. Sebab hal tersebut dapat menjadikan
pihak yang mengundang akan merasa senang dan mendatangkan rasa cinta kasih dan
rasa persatuan diantara mereka.

3) Menasehati jika diminta.


Allah subhanahu wa ta’ala memerintahkan kepada hamba-hambanya yang
beriman saling nasihat menasihati supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati
dalam bersabar satu sama lainnya, sebagaimana yang ditegaskan dalam firman-Nya :
“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang
beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. AlAshr : 2-3)

Sebagai seorang muslim, maka ia mendapatkan tugas kewajiban untuk


memberikan nasihat kepada sesama muslim lainnya, demikian pula sebaliknya.
Dimana nasihat tersebut merupakan kewajiban amar ma’ruf dan nahi munkar. Setiap
muslim yang merasa memiliki persaudaraan dengan muslim lainnya tentunya
mempunyai tanggung jawab untuk tidak membiarkan saudaranya berada dalam
kemunkaran. Setiap muslim mempunyai tanggung jawab kepada saudara lainnya untuk
melakukan perbuatan yang ma’ruf dengan mengajak mereka mengerjakan hal-hal yang
baik dan positif. Sehingga dengan ajakan dan nasihat tersebut terjauhilah perkara-
perkara yang munkar, dan niscaya kemaslahatan dunia dan akhiratlah yang akan
mereka peroleh.

7
Sejalan dengan hal ini Rasullullah shallallahu’alaihi wa sallam daam hadits
riwayat imam Bukhari rahimahullaah ta’ala dari Shahih Bukhari: Telah menceritakan
kepada kami Adam telah menceritakan kepada kami Syu'bah telah menceritakan
kepada kami Sa'id bin Abu Burdah bin Abu Musa Al Asy'ari dari Ayahnya dari
Kakeknya dia berkata: Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Yang artinya : "Wajib bagi setiap muslim untuk bersedekah."
Para sahabat bertanya: "Bagaimana jika ia tidak mendapatkannya?”
Beliau bersabda: “Berusaha dengan tangannya, sehingga ia bisa memberi manfaat
untuk dirinya dan bersedekah.”
Mereka bertanya: “Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya?”
Beliau bersabda: “Menolong orang yang sangat memerlukan bantuan.”
Mereka bertanya: “Bagaimana jika ia tidak bisa melakukannya?”
Beliau bersabda: “Menyuruh untuk melakukan kebaikan atau bersabda; menyuruh
melakukan yang ma'ruf”
“Bagaimana jika ia tidak dapat melakukannya?”
Beliau bersabda: “Menahan diri dari kejahatan, karena itu adalah sedekah baginya.”9
Hadits tersebut diatas sejatinya mengandung perintah untuk memberikan
sedekah, namun bagi mereka yang tidak bisa melakukannya, maka dengan mengajak
dan menyuruh sesama muslim lainnya untuk berbuat amar ma’ruf hal itu sudah
termasuk bersedekah. Dengan demikian hadits tersebut juga dijadikan dalil
dan dimaknai sebagai dasar untuk menyuruh atau menasihati kepada orang lain yaitu
dalam hal ini sesama saudara muslim untuk melakukan perbuatan ma’ruf.

4) Mengucapkan Tasymith jika ia bersin, lalu ia mengucapkan hamdallah.


Bagi orang muslim yang mendengar saudara muslimnya bersin dan
mengucapkan Alhamdulillah, maka disyariatkan baginya untuk mengucapkan tasymit
kepadanya. Bertasymit kepada orang yang bersin adalah dengan mengucapkan kepada
orang yang bersin, "Yarhamukallah".Dan maksud utama dari kalimat tasymit adalah
mendoakan kebaikan untuk orang yang bersin dan dia memuji Allah. Jika tidak memuji
Allah maka tidak dibacakan tasymit kepadanya.

9 H.R Bukhari, Shahih Bukhari No. 5563

8
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi
Wasallam bersabda:
"Apabila salah seorang kamu bersin, hendaknya ia mengucapkan: Al-Hamdulillah.
Dan hendaknya saudaranya atau sahabatnya mengucapkan
kepadanya: Yarhamukallah. Maka apabila ia
mengucapkan yarhamukallah kepadanya,hendaknya ia
mengucapkan: Yahdikumullah wa Yuslihu Baalakum.10

5) Menjenguknya bila ia sakit


Hukum menjenguk orang sakit adalah fardhu kifayah. Artinya, bila ada
sebagian orang yang melakukannya maka gugur kewajiban dari yang lain. Bila tidak
ada seorang pun yang melakukannya, maka wajib bagi orang yang mengetahui
keberadaan si sakit untuk menjenguknya.
Kemudian yang perlu diketahui, orang sakit yang dituntunkan untuk dijenguk
adalah yang terbaring di rumahnya (atau di rumah sakit) dan tidak keluar darinya.
Adapun orang yang menderita sakit yang ringan, yang tidak menghalanginya untuk
keluar dari rumah dan bergaul dengan orang-orang, maka tidak perlu dijenguk. Namun
bagi orang yang mengetahui sakitnya hendaknya menanyakan keadaannya. 11
Keutamaan yang besar dijanjikan bagi seorang muslim yang menjenguk
saudaranya yang sakit seperti ditunjukkan dalam hadits-hadits berikut ini:
Tsauban mengabarkan dari Nabi, sabda beliau:
Yang artinya : “Sesungguhnya seorang muslim bila menjenguk saudaranya sesama
muslim maka ia terus menerus berada di khurfatil jannah hingga ia pulang
(kembali).” 12

Sayyiduna Ali berkata, “Aku pernah mendengar Rasulullah bersabda:

Yang artinya : “Tidaklah seorang muslim menjenguk muslim yang lain di pagi hari
melainkan 70.000 malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya)

10 HR. Bukhari, Shahih Bu khari No. 5756


11 Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin t, Syarhu Riyadhish Shalihin jild.3, ( darul falah ;2019 ) h.55
12 HR. Muslim no. 6498

9
hingga ia berada di sore hari. Dan jika ia menjenguknya di sore hari maka 70.000
malaikat bershalawat atasnya (memintakan ampun untuknya) hingga ia berada di pagi
hari. Dan ia memiliki buah-buahan yang dipetik di dalam surga.”13

6) Melayat dan mengantarkan jenazahnya sampai kepemakaman jika ia meninggal


dunia.
Melayat ahli mayat (keluarga mayat) itu sunat dalam tiga hari sesudah ia
meninggal dunia, yang lebih ialah sebelum dikuburkan. Yang dimaksud dalam
melayat itu ialah untuk menganjurkan ahli mayat (keluarga mayat) supaya sabar,
jangan berkeluh-kesah, mendo’akan mayat supaya mendapat ampunan, dan juga
supaya malapetaka itu berganti dengan kebaikan. Sabda Rasulullah Saw:Dari
Usamah, Ia berkata, “Seorang anak perempuan Rasulullah Saw. telah memanggil
beliau serta memberitahukan bahwa anaknya dalam keadaan hamper mati,
Rasulullah Saw. berkata kepada utusan itu, ‘kembalilah engkau kepadanya, dan
katakana bahwa segala yang diambil dan yang diberikan – bahkan apa pun –
kepunyaan Allah. Dialah yang menentukan ajalnya, maka surulah ia sabar serta
tunduk kepada perintah’.” 14

Akhlak terpuji seorang muslim terhadap saudaranya sesama muslim lainnya


meliputi :
1. Mencintai saudaranya sesama muslim
2. Mencintai karena Allah
3. Tolong menolong
4. Membantu Saudara Yang Kesulitan
6. Menutupi a’ib saudaranya sesama muslim
7. Saling menyanyangi satu sama lainnya.
8. Mendoakan kebaikan
10. Saling Berjabatan Tangan Ketika Bertemu
11. Ramah tamah dan rendah hati

13 HR. At-Tirmidzi no. 969


14 HR. Bukhari dan Muslim

10
12. Mendahulukan Kepentingan Saudaranya daripada Kepentingan Sendiri
13.. Berprasangka baik

11
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

Akhlakul karimah merupakan bagian dari agama yang harus dipahami, diyakini dan
diamalkan oleh manusia dalam kehidupan, agar dapat menjadi dasar kepribadian yang akan
menjadikan seseorang tambah dekat dengan Allah dan jauh dari segala keburukan dan
kejahatan.Diantaranya Akhlakul Karimah seperti : mengucap salam, memenuhi undangan,
memberi nasihat, menjenguk yang sakit, tolong menolong, berprasangka baik, dll.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini banyak terdapat kekurangan dan kelemahan, kerena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang penulis peroleh mengenai
materi yang telah di paparkan dalam makalah ini. Penulis banyak berharap kepada para
pembaca agar memberikan kritik saran yang membangun demi sempurnanya makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Al-Ghazali, I. (1993). Ihya’Ulumuddin Juz III. Beirut: Dar Ihya al-Kutub al-Ilmiyah, t. th.

Al-Utsaimin, S. M. (2019). SYARAH RIYADHUS SHALIHIN (Jilid: 3) (Vol. 1). Darul Falah

Oemar, B. (1993). Akhlak Muslim. Bandung: Angkasa.

Setiawan, E. (2010). Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Iii. KBBI offline versi, 1

Syukur, A. (2010). Studi Akhlak.

13

Anda mungkin juga menyukai