Anda di halaman 1dari 3

Pusat Kuliner merupakan wadah untuk memfasilitasi pendidikan kuliner yang bersifat non

formal sebagai sarana mengembangkan dan mendalami ilmu mengolah masakan, penelitian,
kewirausahaan, inovasi serta sebagai sarana wisata kuliner

Rahmat, Alfayed. “Pusat Kuliner Dan Kerajinan Di Kabupaten Muna Dengan Pendekatan
Arsitektur Ekologi.” Jurnal Mahasiswa Jurusan Arsitektur, 2020, 248–60.

Wisata kuliner merupakan wisata yang dilakukan untuk menikmati aneka ragam masakan dari
berbagai daerah.

Purnamasari, Maya, Yohannes Firzal, and Pedia Aldy. “Pusat Wisata Kuliner Di Siak Dengan
Pendekatan Arsitektur Neo Vernakular.” Jom FTEKNIK 6, no. 2 (2019): 1–7.

Rizal, M. “Perancangan Pusat Kuliner Khas Aceh Di Kota Lhokseumawe Dengan Pendekatan
Reinvigorating Tradition,” 2020.
http://etheses.uin-malang.ac.id/id/eprint/19288%0Ahttp://etheses.uin-malang.ac.id/
19288/1/13660010.pdf.

Facilities in Tourism Culinary is a public space that can highlight the function of culinary
tourism.

Azizah, S. “Alternative Development Designs of a Culinary Center in Surabaya That Attract


More Customers.” IPTEK Journal of Proceedings Series 0, no. 6 (2018): 110–14.
https://doi.org/10.12962/j23546026.y2018i6.4628.

Pengertian pusat wisata kuliner pada umumnya adalah wisata yang menyediakan berbagai
fasilitas pelayanan dan aktivitas kuliner yang terpadu untuk memenuhi kebutuhan wisatawan
yang dibangun untuk rekreasi, relaksasi, pendidikan dan kesehatan.

Kolompoy, Gracia J P, Reny Syafriny, and Dwight M Rondonuwu. “Kata Kunci : Manado
Culinary Center , Arsitektur Lansekap Pendekatan Perancangan Pada Manado Culinary
Center Memiliki Beberapa Pendekatan , Yaitu : A . Pendekatan Tematik , Menentukan
Desain Dari Sebuah Objek Bangunan . Penerapan Pada Objek Yaitu Dengan M,” 2018, 37–
47.

Pelestarian dalam bidang kuliner di Indonesia ini patut dilakukan dengan unsur 3 M menjaga
kuliner Nusantara sebagaimana aslinya dalam berbagai literatur dari penyajian dengan beragam
komponen rasa, bentuk dan tekstur. Perlu ada upaya dalam memanfaatkannya terkait dengan
kebutuhan tertentu. Mengembangkan kuliner Nusantara dengan menambahkan dan memperkaya
ide atau gagasan baru sehingga dapat dipromosikan ke mancanegara yang diharapkan dapat
menarik minat wisatawan domestik dan wisatawan mancanegara sebagai salah satu daya tarik
pariwisata dan salah satu subsektor ekonomi kreatif, serta dalam meningkatkan citra Indonesia.
Dina, Shelly, and Muhammad Arief Kurniawan. “Penerapan Neo-Vernacular Architecture Pada
Culinary Center Di Pantai Depok Yogyakarta.” SIAR III (Seminar Ilmiah Arsitektur), 2022.

Pusat perjalanan kuliner yang dilakukan sementara waktu, yang diselenggarakan dari satu tempat
ke tempat lain, guna pertamasyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam dalam hal yang berhubungan dengan masakan atau makanan

Achmad Agus Nasihuddin. “Pusat Wisata Kuliner Kabupaten Lamongan,” 2010.

Dermawan, Elvan. “Perancangan Pusat Kuliner Dan Oleh-Oleh Di Trusmi Cirebon Dengan
Pendekatan Arsitektur Neo-Vernakular Design of Culinary and Souvenir Center in Trusmi
Cirebon With Neo-Vernacular Architecture Approach,” 2020, 1–95.

ZAINUDIN, A. “Perancangan Interior Pusat Kuliner Djaloe Sebagai Alternatif Wisatakuliner


Edukatif Di Kota Gresik,” 2015. http://repository.isi-ska.ac.id/1050/1/Arif Zainudin.pdf.

Pusat Kuliner merupakan tempat berlangsungnya jual beli yang berhubungan dengan masakan
atau makanan dalam satu tempat atau wilayah. Pembeli umumnya seseorang atau rombongan
dari luar kota yang melakukan perjalanan yang bersifat sementara. Pusat kuliner merupakan
tempat berkumpulnya para pedagang yang menjualkan dagangannya terutama dalam satu
kawasan.

Masturoh, Imas, and Nauri Anggita. Pusat Kuliner Lokal Di Kota Tegal Dengan Pendekatan
Arsitektur Neo Vernakular, 2018.
Berdasarkan informasi yang telah disediakan, dapat disimpulkan bahwa pusat wisata kuliner
memiliki peran yang penting dalam menggabungkan aspek-aspek berikut:
1. Rekreasi dan Hiburan: Sebagai destinasi rekreasi yang menawarkan pengalaman kuliner yang
unik dan menarik bagi pengunjung untuk menikmati aneka ragam masakan dari berbagai daerah.
2. Pendidikan dan Penelitian: Sebagai tempat untuk belajar dan memahami lebih dalam tentang
berbagai jenis masakan, teknik memasak, serta kekayaan budaya kuliner.
3. Pelestarian Budaya: Melalui promosi dan pengembangan kuliner lokal dan tradisional, pusat
wisata kuliner membantu dalam melestarikan warisan kuliner dan identitas budaya suatu daerah
atau negara.
4. Perekonomian dan Kewirausahaan: Memberikan peluang bagi pelaku usaha kuliner untuk
mempromosikan dan menjual produk mereka, serta berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi
lokal melalui industri pariwisata dan ekonomi kreatif.
5. Daya Tarik Wisata: Menjadi daya tarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara,
memperkaya pengalaman wisata mereka dengan menawarkan kemungkinan untuk menjelajahi
dan menikmati keanekaragaman kuliner suatu tempat.
Dengan demikian, pusat wisata kuliner tidak hanya menjadi tempat untuk mengeksplorasi
berbagai masakan dan cita rasa, tetapi juga menjadi pusat kegiatan yang mendukung pendidikan,
pelestarian budaya, dan pengembangan ekonomi lokal.

Anda mungkin juga menyukai