Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM BIOKIMIA HASIL PERIKANAN


UJI VITAMIN C METODE IODOMETRI

Kelompok 2B

Atikah Ratna Anindita 05061182227009


Dinda Amanda Khumairah 05061282227030
Afifa Riska Az 05061182227036
Lutvi Firmasyah 05061282227041
Manarul Hidayat 05061282227057
Alkhawarizmi Irfan Hakim 05061282227062
Regi Febriansyah 05061382227072
Ruhaini Jiyonowati 05061382227075

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN


JURUSAN PERIKANAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023

Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN PRAKTIKUM

3.1. Waktu dan Tempat


Praktikum Biokimia Hasil Perikanan materi Uji Vitamin C Metode
Iodometri dilaksanakan pada hari Rabu, 08 November 2023 pukul 08.00 WIB
sampai dengan selesai. Dilaksanakan secara offline di Laboratorium Kimia, Dan
Biokimia Hasil Perikanan, Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian, Universitas
Sriwijaya.

3.2. Alat dan Bahan


Alat yang digunakan pada praktikum Biokimia Hasil Perikanan kali ini yaitu
erlenmeyer, pipet tetes, neraca analitik, mortar dan alu, biuret, gelas ukur dan
beaker glass. Bahan yang digunakan antara lain iodin, indikator Amilum dan
larutan aquadest.

3.3. Prosedur Kerja


Adapun prosedur kerja pada Praktikum Biokimia Hasil Perikanan materi Uji
Vitamin C Metode Iodometri adalah sebagai berikut.
1. Sampel dihaluskan terlebih dahulu.
2. Sampel ditimbang seberat 5 gram.
3. Sampel dimasukkan ke dalam elenmeyer.
4. Tambahkan aquades sebanyak 5 ml.
5. Sampel disaring menggunakan kertas saring sebanyak 2 ml.
6. Tambahkan amilum panas sebanyak 5 tetes.
7. Titrasikan menggunakan iodine hingga berwarna biru.
Rumus perhitungan vitamin C,
�12 �0,88��� �100
Vitamin C (mg/100g) = �� (����)

�12 = Volume Iodin (Pada saat titrasi) ��


100�� (�������)
= 25�� (������ ������)
�� = (Faktor pereaksi)
Ws = Berat sampel

Universitas Sriwijaya
BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
Adapun hasil dari praktikum Biokimia Hasil Perikanan materi Uji Vitamin C
dengan Metode Iodometri adalah sebagai berikut.
Tabel 4.1.1. Hasil Uji Vitamin C Metode Iodometri.
Perlakuan
Sampel
Iodine Kadar Vitamin C
Eceng gondok Biru kehitaman 91,52%
Pakcoy Biru kehitaman 119,68%
Daun talas Biru kehitaman 91,52%
Apu-apu Biru kehitaman 140,8%
Kangkung air Biru kehitaman 91,52%

Universitas Sriwijaya
4.2. Pembahasan
Pada praktikum Biokimia Hasil Perikanan kali ini kami yang berjudul Uji
Vitamin C Metode Iodometri. Metode Iodometri adalah titrasi redoks yang
melibatkan titrasi iodin yang diproduksi dalam reaksi dengan larutan standar
natrium firosulfat. Vitamin C atau asam L-askorbat, atau askorbat adalah nutrisi
penting bagi manusia dan hewan. Vitamin yang memiliki aktivitas vitamin C
adalah asam askorbat dan garamnya, dan beberapa bentuk teroksidasi dari
molekul seperti asam dehidroaskorbat. Askorbat dan asam askorbat keduanya
secara alami terdapat dalam tubuh ketika salah satu dari asam ini bertemu dalam
sel karena perubahan bentuk yang disebabkan oleh pH. Pada saat praktikum
kelompok kami menggunakan sampel tanaman Pakcoy sebanyak 5 gram, aquades
dari 100 ml yang di ambil 25 ml, amilum panas dan di titrasi menggunakan iodin
sampai berubah warna di gunakan sebanyak 1,7 ml larutan. Sebelum masuk
proses titrasi, sampel dihaluskan terlebih dahulu dengan menggunakan mortal,
tujuannya agar sampel yang awalnya padat dapat lebih mudah ketika akan
diekstrasi, sehingga titrasi mudah mengetahui jumlah vitamin C (Wadge, 2003).
Pemberian larutan iodin uji kadar vitamin C yaitu untuk menghitung jumlah
kadar vitamin C pada sampel yang di gunakan yaitu Pakcoy. Faktor pereaksinya
adalah aquades karena memperlihatkan jumlah kadar vitamin C pada sampel.
Amilum 1% sebagai indikator atau membentuk kompleks berwarna sehingga bisa
mngetahui jumlah kadar vitamin C pada sampel. Amilum yang ditambahkan saat
sudah mendekati titrasi ini menggunakan baku iodin digunakan untuk senyawa-
senyawa yang bersifat reduktor yang cukup kuat seperti vitamin C amilum panas
di teteskan pada sampel pakcoy adalah 5 tetes hingga membentuk warna biru
kehitaman. ketika dititrasi dengan iodin berubah menjadi berwarna biru yang
berarti menandakan titik akhir pada proses titrasi, akibat dari perubahan warna
tersebut dapat menghitung berapa banyak kadar vitamin C pada sampel yang di
gunakan. Suatu sampel yang awalnya biru bisa berubah ke warrna karena
dipengaruhi oleh udara, panas, suhu dan cara perlakuan setelah berubah warna.
Ketika amilum panas dititrasi sampel berubah warna karena amilum panas
membentuk biru artinya sampel tersebut mengandung vitamin C, atau Volume
vitamin C yang kami di dapatkan sampel Pakcoy , 119,68 % (Mursyidi, 2007).

Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari praktikum Biokimia Hasil Perikanan
materi Uji Vitamin C Metode Iodometri adalah sebagai berikut:
1. Secara kualitatif metode titrasi iodometri merupakan metode untuk mengukur
kadar vitamin C pada pada bahan atau sampel yaitu pakcoy.
2. Indikator metode iodometri adalah amilum, yang berfungsi untuk
menunjukkan titik akhir titrasi yang ditandai dengan terbentuknya warna biru.
3. Saat proses titrasi telah selesai ditunjukkan dengan perubahan warna menjadi
biru pada sampel saat dititrasi dengan iodin yang menunjukkan adanya
vitamin C pada sampel.
4. Sebelum dititrasi larutan sampel memiliki warna hijau yang pekat, kemudian
saat dititrasi larutan sampel berubah warna menjadi biru.
5. Warna biru yang terbentuk menandakan telah habis teroksidasinya kandungan
vitamin C pada sampel. Kadar vitamin C yang terkandung dihitung
menggunakan rumus dengan hasil yang didapat yaitu 119,68%.

5.2. Saran
Adapun saran untuk praktikum Biokimia Hasil Perikanan materi Uji Vitamin
C Metode Iodometri adalah kami berharap untuk praktikum kedepannya saat
melakukan titrasi pada sampel dilakukan dengan lebih teliti lagi dikarenakan
dapat berpengaruh pada perhitungan kadar vitamin dan Sebaiknya pada saat
praktikum berlangsung lebih dikondisikan lagi kerja dari masing-masing
kelompok praktikan, agar semua praktikan dapat praktikum dengan maksimal dan
memahami apa yang disampaikan asisten.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Mursyidi, A. & Rohman. A. 2007. Pengantar Kimia Farmasi Analisis Volumatri


dan Gravimetri. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Wadge, 2003. Safe Upper Levels for Vitamins and Minerals. Food Standards
Agency.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN GAMBAR

Sampel dihaluskan lalu Ukur aquadest sebanyak 100 Aquadest di tambahkan ke


ditimbang dan dimasukkan ke ml di tabung ukur dalam sampel
dalam erlenmeyer

Sampel di saring sebanyak 25 Setelah itu ditambahkan Titrasi menggunakan iodin


ml menggunakan kertas saring amilum panas sebanyak 5 tetes hingga berwarna biru

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN PERHITUNGAN

Iodin 0,1 N = 0,001 N


V1× N2 = V2 × N2
100 ml × 0,01 N = V2 × 0,1 N
1
V2 = 0,1
= 10 ml (Iodin)
= 90 ml (Aquadest)

Amilum 1%
Amilum = 0,59
Aquadest = 50 ml

Perhitungan Vitamin C

100 ml
FP = 25 ml
= 4
V1 × 0,88 × FP
Vitamin C (mg/100g) = Ws (gram)
× 100

1,7 × 0,88 × 4
= 5 gram
× 100

598,4
= 5 gram

= 119,68

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN PEMBAGIAN TUGAS

Nama Pembagian Tugas


Manarul Hidayat Cover
Lutvi Firmansyah BAB 3 PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Lutvi Firmansyah 3.1. Waktu dan Tempat
Manarul Hidayat 3.2. Alat dan Bahan
3.3. Prosedur Kerja
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
Ruhaini Jiyonowati 4.1. Hasil
Regi Febriansyah 4.2. Pembahasan
Dinda Amanda Khumairah BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
Alkhawarizmi Irfan Hakim Lampiran Pembagian Tugas
Alkhawarizmi Irfan Hakim Lampiran Gambar
Afifah Rizka AZ Lampiran Perhitungan
Atikah Ratna Anindita Daftar Pustaka
Atikah Ratna Anindita Menggabungkan Laporan

Universitas Sriwijaya

Anda mungkin juga menyukai