Anda di halaman 1dari 3

C.

Pemilihin Karyawan dengan kebutuhan organisasi


Karyawan merupakan faktor penting dalam perusahaan, karena produktivitas
perusahaan harus dijaga dan ditingkatkan dengan karyawan yang memiliki kualifikasi yang
baik. Perusahaan yang setia menghargai karyawan teladannya. Hal ini dilakukan sebagai
imbalan atas apa yang telah dilakukan karyawan tersebut bagi perusahaan untuk mencapai
tujuan lembaga/instansi tersebut.1
Karyawan baik dan berkualitas adalah modal perusahaan, yang memungkinkan
perusahaan untuk berkembang dengan cepat.Kinerja karyawan memiliki dampak yang
signifikan terhadap keuntungan perusahaan.Oleh karena itu, dibutuhkan sumber daya
manusia yang memiliki kualifikasi dan loyalitas yang tinggi. Karyawan yang baik tidak
pernah ragu untuk mengambil tanggung jawab yang lebih tinggi atau posisi tanggung jawab
yang lebihbesar. Harus bersedia bekerja di luar tugas kerja jika diminta atasan untuk
menyelesaikan masalah, meskipun karyawan lain tidak mau bertanggung jawab.Dengan
menganalisis pemilihan karyawan, motivasi, kinerja dan tanggungjawab karyawan dapat
ditingkatkan. Di negara-negara maju atau perusahaan-perusahan besar kelas dunia terkadang
tidak terlalu rumit dalam melakukan rekrutmen, belum lama ini dunia digemparkan dengan
informasi dari perusahaan sekelas facebook, google, dalam rekrutmen ternyata tidak
mensyaratkan pendidikan formal, yang dibutuhkan keahlian. Suasana kerja pun tidak harus
formal, sehingga SDM bebas bekerja dengan suasana kerja yang tidak formal, generasi
milenial merasa lebih nyaman dan bisa optimal dalam bekerja, ditambah lagi generasi
milenial yang akrab dengan teknologi, mereka paham dan bisa bekerja tanpa harus terikat
dengan organisasi formal.
Sumber Daya Manusia adalah keunggulan kompetitif yang harus dimiliki perusahaan.
Industri kedepan bukanlah padat karya, tapi padat ilmu pengetahuan dan teknologi, hanya
perusahaan yang memiliki SDM berkualitaslah yang mampu beradaptasi dan bersaing. Para
manajer harus mengantisipasi lebih awal dan membuat peta jalan SDM yang
mempertahankan SDM unggul yang sudah ada dari perekrutan yang baru.
Manajer SDM diorganisasi berperan penting sebagai penjaga gerbang dan hanya
memilih orang-orang yang sesuai dengan pekerjaan dan dapat belajar (training), dikelola
(develop), dan dikembangkan (growth). Manajer SDM memiliki keputusan untuk
memperkejakan atau tidak,menentukan posisi dan jabatan yang dibutuhkan oleh karyawan
sehingga dapat menghasilkan kinerja karyawan dan memberikan hasil perusahaan yang
positif dan sesuai dengan target perusahaan yang ingin dicapai. 2
Untuk menentukan kebutuhan tenaga kerja dilakukan lebih dulu identifikasi tentang
kebutuhan tenaga kerja dan analisis beban, kemudian menentukan standar pembanding
(analisis jabatan dan spesifikasi jabatan) melakukan proses rekrutmen melalui lamaran.
Informasi yang diperoleh dan pelamar dibandingkan dengan spesifikasi jabatan sebagai
standar personalia.

1
Biondy ayub dkk, ” Sistem Pendukung Pemilihan Karyawan Terbaik Pada PT Laros Petroleum Palembang”,
Jurnal MSDM, Vol.15 No. 2, (Januari, 2019) 342
2
Mukhtadi, MSDM Mencapai kinerja Optimal,( Bandung: Media Sains Indonesia 2021) 48-49
Surat lamaran pekerjaan biasanya berisi tentang: data pribadi, status pelamar, keahlian
dan keterampilan , riwayat pengalaman, piagam penghargaan, kegemaran (hobi), referensi.
Dan dapat juga format lamaran disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. 3
Pada perusahaan besar fungsi pemilihan ini biasanya didelegasikan kepada para ahli
di bagian personalia. Sedangkan untuk perusahaan kecil dijalankan sendiri oleh pimpinan
perusahaan.
Pemilihan karyawan harus mendapatkan perhatian yang serius, serta didasarkan pada
analisis pekerjaan (job analysis), uraian pekerjaan (job description), spesifikasi pekerjaan
(job specification), dan evaluasi pekerjaan (job evaluation).
a. Analisis Pekerjaan Analisis pekerjaan merupakan usaha yang sistematis dalam
mengumpulkan, menilai dan mengorganisasikan semua jenis pekerjaan yang
terdapat dalam suatu organisasi. Dengan demikian analisi jabatan (pekerjaan)
akan mengupas suatu jabatan, dengan memberi jawaban atau pertanyaan
tentang apa yang harus dilakukan, bagaimana menjalankannya, mengapa
pekerjaan tersebut harus dilakukan. Analisis pekerjaan (job analysis) perlu
dilakukan agar dapat didesain organisasi dan ditetapkan uraian pekerjaan,
spesifikasi pekerjaan serta evaluasi pekerjaan. Analisis pekerjaan adalah
informasi tertulis mengenai pekerjaan apa saja yang harus dikerjakan dalam
suatu perusahaan agar tujuan tercapai. Manfaat diadakannya analisis pekerjaan
ini adalah akan memberikan informasi tentang aktivitas pekerjaan, standar
pekerjaan, konteks pekerjaan, persyaratan personalia, perilaku manusia serta
alat yang digunakan. Pengertian analisis pekerjaan ini berbeda dengan motion
study (studi gerak). Analisis pekerjaan menganalisis pekerjaan apa saja yang
harus dikerjakan dalam suatu perusahaan agar tujuan tercapai, sedangkan studi
gerak mempelajari gerakangerakan yang paling efektif dan efisien untuk
melakukan pekerjaan.
b. Evaluasi Jabatan (job evaluation) Informasi analisis pekerjaan memberikan
pemahaman yang jelas mengenai berat/ringannya pekerjaan, besar/ kecilnya
resiko yang dihadapi pekerja, sulit/mudahnya mendapatkan orangnya. Dengan
demikian kita dapat menetapkan harga/gaji pejabat yang menjabat jabatan
tersebut.4
Penempatan (placement) karyawan adalah tindak lanjut dan seleksi yaitu
menempatkan calon karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang
membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut. Dengan
demikian calon karyawan itu akan dapat mengerjakan tugas-tugasnya di jabatan
bersangkutan. Penempatan ini harus didasarkan job description dan job specification yang
telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip “penempatan orang-orang yang tepat pada
tempat yang Manusia tepat dan penempatan orang yang tepat untuk jabatan yang tepat” atau
“The right man in the right place and right man behind the right job”. Prinsip penempatan ini
harus dilaksanakan secara konsekuen supaya seorang pekerja, bekerja sesuai dengan
spesialisasinya/ keahliannya masing-masing. Dengan penempatan yang tepat itu maka gairah
kerja, mental kerja dan prestasi kerja akan mencapai hasil yang optimal bahkan kreativitas

3
Priyono, Manajemen Sumber Daya Manusia,(Sidoarjo:Zifatama Publisher 2010) 45
4
Ibid,50
serta prakarsa karyawan dapat berkembang. Memang banyak yang menyatakan bahwa
penempatan merupakan akhir dari proses seleksi.
Pendapat ini benar senyampang seleksi dilakukan pada pegawai baru. Namun teori
sumber daya manusia modern menekankan bahwa penempatan tidak hanya berlaku bagi
karyawan baru, melainkan juga bagi karyawan lama yang mengalami alih tugas dan mutasi.
Dengan demikian konsep penempatan ini sebenarnya juga menyangkut promosi, transfer, dan
bahkan demosi sekalipun. Dikatakan demikian karena sebagaimana pegawai baru, pegawai
lamapun perlu direkrut secara internal, perlu dipilih dan biasanya juga perlu mengalami
program pengenalan sebelum mereka ditempatkan pada posisi baru dan melakukan pekerjaan
baru.
Orientasi atau perkenalan bagi setiap karyawan baru harus dilaksanakan untuk
menyatakan bahwa mereka betul-betul diterima dengan tangan terbuka menjadi karyawan
yang akan bekerja sam dengan karyawan lainnya pada perusahaan itu. Dengan orientasi ini
dapat diatasi keragu-raguan, kecanggungan dan menimbulkan rasa percaya diri karyawan
baru dalam melakukan pekerjaannya. Orientasi ini dapat dilakukan oleh manajer personalia
atau oleh atasan langsung karyawan bersangkutan.
Hal-hal yang akan diperkenalkan adalah ”sejarah perusahaan, bidang usaha
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, kesejahteraan karyawan, peraturan-peraturan
dalam perusahaan, hak dan kewajiban karyawan, peraturan promosi, dan karyawan lama
beserta kedudukannya dalam perusahaan itu.”
Induksi karyawan Induksi karyawan adalah kegiatan untuk mengubah perilaku
karyawan baru supaya menyesuaikan diri dengan tata tertib perusahaan. Induksi ini pada
dasarnya tugas dari atasan langsung karyawan bersangkutan sehingga karyawan baru
menyadari bahwa dia harus mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan mengerjakan tugas-
tugasnya dengan baik.5

5
Ibid, 55-60

Anda mungkin juga menyukai