Anda di halaman 1dari 2

BAB ll

Pembahasan

A.Pengertian Syahadat

Menurut bahasa Arab, syahida (‫ )شهد‬artinya bersaksi. Dalam hal ini, orang yang bersyahadat
bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah (syahadat tauhid), serta mengakui bahwa utusan nabi
dan rasul dalam Islam adalah Muhammad SAW (syahadat rasul). Berdasarkan pengertian di atas,
kalimat syahadat dibagi menjadi 2, yaitu syahadat tauhid dan syahadat rasul. Setiap muslim
harus meyakini kebenaran arti dan makna dari 2 kalimat syahadat tersebut, sebagaimana dikutip
dari Ensiklopedi Hak dan Kewajiban dalam Islam (2017) yang ditulis Syekh Saad Yusuf
Mahmud Abu Aziz: Dalam Islam, kalimat syahadat adalah ikrar atau pengakuan atas tauhid atau
keesaan Allah SWT serta kebenaran risalah yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Meskipun
demikian, kalimat syahadat tidak sekadar dilafalkan melalui lisan, melainkan juga diimani secara
sungguh-sungguh. Mengucapkan kalimat syahadat adalah perkara mudah, namun mengamalkan
konsekuensi dari ikrar tersebut adalah kewajiban berat yang harus diemban orang yang
melafalkannya.

Salah seorang ulama besar Hasan Al-Bashri menyitir sabda Nabi Muhammad SAW: “Barang
siapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal adalah 'La ilaaha illallah', maka dia akan
masuk surga,” (H.R. Abu Daud) Beliau kemudian menjelaskan "”Barang siapa menunaikan hak
kalimat tersebut dan juga kewajibannya, maka dia akan masuk surga.” Setidaknya, terdapat 7
syarat kalimat syahadat (kewajiban yang mesti ditunaikan) sampai sah dan menjadi syarat masuk
surga. Ketujuh syarat tersebut adalah (1) Memahami makna syahadat tersebut, (2) Iman dan
yakin kepada syahadat tauhid dan syahadat rasul, (3) Menerima perintah Allah dan tidak
menentangnya, (4) Patuh dan menaati perintah serta larangan Islam, (5) Jujur dan meniadakan
dusta, (6) Ikhlas dalam beribadah serta menjauhi syirik-riya, serta (7) Mencintai kalimat
syahadat, mencintai Allah, rasul, dan kaum muslimin. Orang yang sekadar mengucapkan kalimat
syahadat, namun hanya melafalkannya di lisan tanpa menghayati makna dua kalimat syahadat
tersebut akan tertolak.

Hal ini tidak berbeda dengan Fir'aun yang berikrar bahwa Nabi Musa merupakan utusan Allah,
namun ikrar tersebut dilafalkan persis sebelum ia meninggal ditenggelamkan laut merah. Ikrar
Fir'aun itu tidak bermakna apa-apa, sebab Fir'aun tidak menjalankan ketujuh syarat di atas,
melainkan hanya karena takut pada neraka Allah SWT

B.Hubungan iman dan dua kalimat syahadat

Persaksian dalam agama Islam dikenal dengan syahadat , yang merupakan rukun pertama dari
kelima rukun Islam, yaitu dua kalimat syahadat untuk sahnya Islam. Seseorang harus
mengucapkannya secara urut dan disertai dengan memahami maknanya untuk dapat memeluk
agama Islam secara utuh.
Dua kalimat syahadat adalah kunci untuk masuk ke dalam alam keselamatan (Islam) dan dengan
itu pula manusia dimasukkan ke dalam kalimat surga. Jika kalimat ini menjadi kalimat ucapan
terakhir dalam hidup duniawi, maka dia pasti masuk surga.
Itulah sebabnya orang yang akan masuk Islam diminta mengucapkan dua kalimat syahadat.
Namun, tidak dituntut untuk mengakui shalat, puasa, zakat dan haji, maupun melaksanakan
syari’at Allah . Sebab, diketahui semua ini merupakan ajaran agama yang mestinya. Berikut
penjelasan selengkapnya mengenai arti syahadat dalam Islam yang wajib diketahui

C. pentingnya mengetahui makna iman

Secara bahasa , iman berarti membenarkan (tashdiq), sementara


menurut istilah adalah ”mengucapkan dengan lisan,
membenarkan dalam hati dan mengamalkan dalam
perbuatannya”. Adapun iman menurut pengertian istilah yang
sesungguhnya ialah kepercayaan yang meresap kedalam hati,
dengan penuh keyakinan, tidak bercampur syak dan ragu, serta
memberi pengaruh bagi pandangan hidup, tingkah laku dan
perbuatan sehari- hari.
Kata Iman di dalam al-Qur’an digunakan untuk arti yang
bermacam- macam. Ar- Raghib al- Ashfahani, Ahli Kamus Al-
Qur’an mengatakan bahwa kata iman didalam al- Qur’an
terkadang digunakan untuk arti iman yang hanya sebatas di
bibir saja padahal hati dan perbuatanya tidak beriman, terkadang
digunakan untuk arti iman yang hanya terbatas pada perbuatan
saja, sedangkan hati dan ucapannya tidak beriman dan ketiga
kata iman terkadang digunakan untuk arti iman yang diyakini
dalam hati, diucapkan dengan lisan dan diamalkan dalam
perbuatan sehari- hari.

Anda mungkin juga menyukai