Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN NEED ASSESMEN

PRAKTIKUM BK KARIER

Topik: Analisis BK Karir di Tingkat SMP Berdasarkan Teori


Trait and Factor

Dosen Pengampu: Asiah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 2

Nurul Lisya (1191151011)


Rut Malem Br Ginting (1192451011)
Edy Andriarto Habib (1193151022)
Lidya Munawarah Siregar (1193151026)
Viviayu Azhar Saragih (1193351030)
Putri Tasyaa Muri Handayani (1193351031)
Yoss Michael Sipayung (1193351034)

PSIKOLOGI PENDIDIKAN DAN BIMBINGAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021

1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur mari kita ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena berkat
rahmatnya kita diberi kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan tugas Mini Riset BK
Karier ini.
Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat dukungan, bimbingan, serta
semangat dari banyak pihak sehingga penulis bisa menyelesaikannya tepat waktu .Untuk
itulah dengan penuh rasa hormat penulis ucapkan terima kasih.
Penulis sadar sepenuhnya bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna dan masih
memerlukan pengembangan lebih lanjut. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca
sangat penulis harapkan agar nantinya dapat diperoleh hasil yang lebih maksimal dan demi
kesempurnaan tugas berikutnya. Dalam kesempatan ini penulis juga mohon maaf jika ada
hal-hal yang tidak berkenan dalam laporan ini dan proses yang dilalui dalam penyusunannya.
Akhir kata, penulis ucapkan terimakasih kepada semua yang berpartisipasi demi
terselesaikannya tugas Mini Riset BK Karier ini dan semoga kita terus dalam lindungan
Tuhan Yang Maha Esa.

Medan, April 2021

Kelompok 2

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar....................................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................................3
Ringkasan.............................................................................................................................4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.............................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian.......................................................................................................7
1.4 Manfaat Penelitian.....................................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Pemikiran/Gambaran Umum.....................................................................8
2.2 Dasar-Dasar Pelaksanaan BK Karir Disekolah.........................................................10
2.3 Tujuan Karir .............................................................................................................10
2.4 Fungsi Karir .............................................................................................................11
2.5 Prinsip-Prinsip Bk Karir ...........................................................................................11
2.6 Program Bimbingan Karir Disekolah ......................................................................12
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Pelaksanaan...................................................................................................14
BAB IV HASIL PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian.........................................................................................15
4.2 Hasil Penelitian ........................................................................................................15
4.3 Pembahasan Penelitian .............................................................................................18
1. Masalah Karir .....................................................................................................19
2. Jenis Permasalahan Karir Di SMP......................................................................20
4.4 Petunjuk Perkembangan Karir ..................................................................................20
4.5 Program Perkembangan Karir ...................................................................................21
1. Fase perencanaan ...............................................................................................21
2. Fase pengarahan .................................................................................................21
3. Fase pengembangan ...........................................................................................21
4.6 Faktor Yang Mempengaruhi Perkembangan Karir ...................................................22
4.7 Peran Perkembangan Karir ........................................................................................24
Bab V PENUTUP
5.1 Kesimpulan................................................................................................................28

3
5.2 Saran...........................................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................29
LAMPIRAN..........................................................................................................................30

4
RANGKUMAN

Teori konseling adalah suatu konseptualisasi atau kerangka acuan berpikir tentang
bagaimana proses konseling berlangsung dan merujuk padarangkaian perubahan yang terjadi
pada konseli yang berinteraksi dengan seorang konselor selama jangka waktu tertentu, pada
dasarnya layanan konseling bertujuan untuk menghasilkan setumpuk perubahan pada konseli
dalam cara berfikir cara berperasaan, dan cara berperilaku. Ini berarti bahwa keadaan konseli
pada akhir proses konseling berbeda dengan keadaan ketika proses konseling baru dimulai.
Perubahan itu tidak terjadi secara mendadak pada saat tertentu, tetapi berlangsung secara
berangsur-angsur selama kurun waktu tertentu, maka terjadilah suatu proses.
Dalam mendatangkan perubahan itu konselor pun ikut berperan dengan aneka sifat
pribadinya, corak komunikasi antar pribadi yang dikelolanya, prosedur yang diikutinya, dan
semua teknik yang digunakannya. Hal itu pada pokoknya berwujud suatu usaha konselor
untuk mendampingi konseli dalam menjalani rangkaian perubahan pada dirinya sendiri.
Suatu teori konseling merupakan kerangka acuan berfikir tertentu untuk menjelaskan apa
yang terjadi selama proses konseling, perubahan yang bagaimana yang dituju, mengapa
perubahan itu terjadi, dan apa unsur-unsur yang memegang peranan pokok. Semua komponen
itu ditinjau secara terpadu dan dituangkan dalam bentuk konseptualisasi, yang kemudian
disebut teori konseling.
Teori konseling juga digunakan dalam proses belajar mengajar disekolah. Pendidik
atau guru seharusnya berfungsi sebagai pembimbing, manajer, organisator, motivator,
fasilitator dan assesor dalam kegiatan pembelajaran. Pendidik dan semua komponen
pembelajaran yang lain adalah faktor pembelajaran yang datang dari luar diri peserta didik.
Mengenal, memahami dan mengerti tentang peserta didik, berarti memahami kedirian peserta
didik secara utuh antara lain : sifat, sikap, bakat, kecerdasan, motivasi, kepribadian, minat
dan perhatian, serta keadaan fisiknya. Dengan cara demikian, pendidik akan tahu bagaimana
kemampuan, motivasi belajar, kemauan, bakat kepribadian, perhatian dan minat belajar serta
kondisi psikologis lain serta keadaan fisik peserta didik yang akan dan sedang dibelajarkan,
sehingga setiap pendidik dapat mengunakan informasi tersebut untuk memilih dan
menyesuaikan pola dan pendekatan yang digunakannya dalam kegiatan pembelajaran sesuai
dengan karakteristik tersebut. Oleh karena itu pemahaman peserta didik secara utuh sangat
penting karena pendidik akan mampu membelajarkan peserta didik secara bermakna sesuai
dengan kondisi ril peserta didik dan lingkungannya. Suatu hal yang perlu disadari dan diingat
bahwa orang yang akan melaksanakan tes psikologis itu, apapun jenisnya hanya boleh

5
dilaksanakan oleh individu yang mempunyai kewenangan (licensee) untuk itu. Salah satu
teori konseling adalah Trait-Factor Counseling. Diantara tokoh yang sering dikenal dalam
teori ini adalah Walter Bigham, John Darley, Donal G. Paterson dan E.G. Williamson

6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Masalah Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup
manusia secara keseluruhan. Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan
keputusan karier menjadi titik penting dalam perjalanan hidup manusia. Keputusan
memilih suatu karir dimulai saat individu berada pada masa remaja. Pada usia remaja,
sekolah merupakan aspek penting dalam kehidupan karena pendidikan menyiapkan
mereka dalam kondisi siap untuk mengambil keputusan karir.
Kepribadian manusia ditentukan oleh faktor pembawaan maupun lingkungannya.
Kepribadian merupakan suatu sistem sifat atau faktor yang saling berkaitan satu dengan
lainnya seperti kecakapan, minat, sikap, dan tempramen. Pada tiap individu ada sifat-sifat
yang umum dan sifat yang khusus, terdapat pada seseorang yang merupakan sifat yang
unik. Hal ini terjadi karena pembawaan dan lingkungan tiap orang tidak sama. Oleh sebab
itu, kepribadian adalah suatu sistem saling bergantungan dengan trait atau faktor seperti;
kecakapan, minat, sikap, temperamen, dan lain-lain
Konseling dengan pendekatan Trait and Factor, digolongkan ke dalam kelompok
pendekatan pada dimensi kognitif atau rational. Dalam proses penanganan kasus
konseling menggunakan metode rational. Teori atau pendekatan ini secara intelektual,
logis dan rasional menerangkan, memecahkan kesulitan-kesulitan klient dalam suatu
proses konseling. Konseling dengan pendekatan Trait and Factor atau pendekatan rasional
ini sering disebut konseling yang direktif (directive counseling), karena konselor secara
aktif membantu klien mengarahkan perilakunya menuju pemecahan kesulitannya,
sehingga konseling ini juga disebut konseling yang “counselor centered”.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana perkembangan peserta didik di SMP dalam mengetahui gambaran
dunia kerja di masa depan ?
2. Bagaimana tingkat pengambilan keputusan karir di SMP setelah adanya
bimbingan karier ?
3. Jelaskan hambatan- hambatan apa saja yang ditemui dalam pengembangan karir
pada peserta didik di SMP ?

7
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui hubungan antara orientasi masa depan dengan keputusan karir
remaja.
2. Untuk mengetahui hubungan antara efektivitas bimbingan karier dengan
pengambilan keputusan karier remaja.
3. Untuk mengetahui hambatan utama yang ditemui dalam pengembangan karir.

1.4 Manfaat
1. Membantu individu mencapai tujuan nya dalam pengembangan karir.
2. Mengenalkan tahap tahap pengembangan karir kepada individu.
3. Mengetahui model serta factor yang mempengaruhi perkembangan karir.

8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Kerangka Pemikiran/Gambaran Umum


Kita ketahui dengan jelas bahwa bimbingan konseling karir sangat erat hubungannya
dengan pendidikan karir. Calhoun dan Finch (1976) mengemukakan bahwa program
pendidikan karir memiliki tahapan berupa kesadaran karir, eksplorasi karir, dan persiapan
karir. Dapat dilihat bahwa bimbingan karir mendapatkan tekanan untuk pelngaplikasiannya,
terkhusus untuk tingkat SMP dan SMA/SMK. Nyatanya, banyak peserta didik SMP,
SMA/SMK tidak dapat melanjutkan pendidikannya kejenjang yang lebih tinggi yang
disebab oleh kekurangan informasi seputar minat bakat peserta didik yang membuat mereka
kebingungan untuk arah lanjut karir mereka kemana.
Oleh karena itu, para siswa membutuhkan bimbingan yang baik khususnya berkaitan
dengan pekerjaan atau dengan kata lain mendapatkan bimbingan karir secara bijaksana.
Dengan demikian para siswa akan mengetahui apa yang akan dipilihnya, melanjutkan studi
atau akan langsung terjun di dunia pekerjaan.
Pengertian Bimbingan Karir
 Wetik B. memaparkan pengertian bimbingan karir adalah program pendidikan yang
merupakan layanan terhadap siswa agar: mengenal dirinya sendiri, mengenal dunia
kerja, dapat memutuskan apa yang diharapkan dari pekerjaan dan dapat memutuskan
bagaimana bentuk kehidupan yang diharapkannya disamping pekerjaan untuk mencari
nafkah.
 P.M. Hatari juga menjelaskan bahwa bimbingan karir membentuk siswa dalam proses
mengambil keputusan mengenai karir atau pekerjaan utama yang mempengaruhi
kehidupan di masa depan.
 Ambo Enre Abdullah dijelaskan bahwa bimbingan karir merupakan salah satu jenis
bimbingan yang berusaha membantu individu dalam memecahkan masalah karir
(pekerjaan) untuk memperoleh penyesuaian diri yang sebaik-baiknya dengan masa
depannya.
 Winkel, bimbingan karir adalah bimbingan yang mempersiapkan diri menghadapi
dunia kerja, dalam memilih lapangan pekerjaan atau jabatan (profesi) tertentu serta
membekali diri supaya siap memangku jabatan itu dan dalam menyesuaikan diri
dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan yang telah dimasuki. Bimbingan

9
karir lebih menitik beratkan pada perencaan kehidupan yang terlebih dahulu haruslah
mempertimbangkan potensi diri yang dimilikinya serta lingkungan sekitar agar
mereka memperoleh dan memiliki pandangan yang cukup luas.
 Bimbingan karir juga merupakan bagian dari proses akhir studi siswa, setelah
menyelesaikan studinya mereka memerlukan arahan, bimbingan serta pembelajaran
dalam memilih dan mencari identitas dirinya dalam dunia karir sehingga mereka tahu
hendak kemana harus melangkah dan mencari karir yang cocok untuknya. Karena jika
tidak sesuai maka dapat dipastikan mereka kurang bergairah dalam bekerja, kurang
senang dan kurang tekun, maka karena itulah sangat diperlukan adanya bimbingan
karir secara baik.

2.2 Dasar-dasar Pelaksanan Bimbingan Karir Disekolah


Pelaksanaan layanan bimbingan karir disekolah kepada setiap pendidik dituntut untuk
memahami dengan mendalam dan seksama mengenai dasar-dasar atau pokok-pokok pikiran
yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir di sekolah. Dasar-dasar atau pokok pikiran
yang melandasi pelaksanaan bimbingan karir disekolah diantaranya : Perkembangan anak
didik menuntut kemampuan melaksanakan tugas-tugas perkembanganBimbingan karir
diperlukan agar menghasilkan tenaga pembangunan yang cakap dan terampil.
Dalam melakukan pekerjaan untuk pembangunan Bimbingan karir diperlukan
berdasarkan bahwa setiap pekerjaan atau jabatan menuntut persyaratan tertentu untuk
melaksanakannya. Pekerjaan atau jabatan itupun menuntut persyaratan tertentu dari
individu-individu yang melaksanakannya. Bimbingan karir dilaksanakan disekolah atas
dasar kompleksitas masyarakat dan dunia kerja. Bimbingan karir menjunjung tinggi nilai-
nilai martabat manusia baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

2.3 Tujuan BK Karir


Trait- factor counseling bertujuan mengajak individu untuk berfikir mengenai dirinya
serta mampu mengembangkan cara-cara yang dilakukan agar dapat keluar dari masalah
yang dihadapinya. Traid factor dimaksudkan agar individu mengalami:
1) klarifikasi diri
2) pemahaman diri
3) penerimaan diri
4) pengarahan diri, dan aktualisasi diri.

10
Dengan demikian, tujuan dari konseling Trait and Factor adalah membantu individu
merasa lebih baik dengan menerima pandangan dirinya sendiri dan membantu individu
berfikir lebih jernih dalam memcahkan masalah dan mengontrol perkembangannya secara
rasional, memperkuat keseimbangan antara pengaktifan dan pemahaman sifat-sifat sehingga
dapat bereaksi secara wajar dan stabil, mengubah sifat-sifat subjektif, dan kesalahan dalam
penilaian diri (konsep diri) dengan menggunakan metode atau cara ilmiah.

2.4 Fungsi BK Karir


Bimbingan konseling karir dalam aspek pengembangan karir berfungsi sebagai alat
atau saran dalam proses membantu siswa agar :
a. Mampu memahami potensi yang ada pada dirinya sendiri dengan mengenali minat,
bakat, sikap, keterampilan dan cita-citanya.
b. Memahami nilai-nilai yang ada dan berkembang di masyarakat dan dunia kerja.
c. Memahami identitas karir yang berhubungan dengan identitas dirinya, jenis
pendidikan dalam meraih cita-citanya.
d. Menemukan hambatan-hambatan dari dirinya sendiri dan lingkungan.
e. Merencanakan dan menentukan karir masa depannya (pedoman pelaksanaan BK)

2.5 Prinsip-Prinsip BK Karir


Secara umum prinsip-prinsip Bimbingan Karir di Tingkat SMP di antaranya:
1. Seluruh siswa mendapat kesempatan yang sama untuk mengembangkan dirinya
dalam pencapaian karirnya secara tepat.
2. Setiap siswa memahami bahwa karir itu adalah sebagai suatu jalan hidup, dan
pendidikan sebagai persiapan untuk hidup.
3. Siswa hendaknya dibantu dalam mengembangkan pemahaman yang cukup memadai
terhadap diri sendiri dan kaitannya dengan perkembangan sosial pribadi dan
perencanaan pendidikan karir.
4. Siswa perlu diberi pemahaman tentang di mana dan mengapa mereka berada dalam
suatu alur pendidikannya.
5. Siswa secara keseluruhan hendaknya dibantu untuk memperoleh pemahaman
tentang hubungan antara pendidikannya dengan karirnya.
6. Siswa pada setiap program pendidikannya hendaknya memiliki pengalaman yang
berorientasi pada karir secara berarti dan realistic.

11
7. Setiap siswa hendaknya memilih kesempatan untuk menguji konsep, berbagai
peranan, dan keterampilannya guna mengembangkan nilai-nilai dan norma-norma
yang memiliki aplikasi bagi karir di masa depannya.
8. Program Bimbingan Karir di sekolah hendaknya diintegrasikan secara fungsional
dengan program pendidikan pada umumnya dan program bimbingan dan konseling
pada khususnya.

Hoppock, Holland, dan Donald E Super dalam Hattari yang dikutip Sukardi (1987:35)
menyusun prinsip-prinsip tentang Bimbingan Karir di sekolah, di antaranya sebagai berikut.
a. Pekerjaan itu dipilih dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan.
b. Pemilihan jabatan bermula ketika kita pertama kali sadar bahwa suatu pekerjaan
dapat menolong memenuhi kebutuhan kita.
c. Informasi mengenai diri sendiri berpengaruh terhadap pemilihan jabatan karena
informasi itu membantu di dalam antisipasi apakah kita akan berhasil.
d. Informasi mengenai jabatan akan membantu dalam pemilihan jabatan karena
informasi tersebut membantu dalam menentukan apakah pekerjaan itu dapat
memenuhi kebutuhan.
e. Setiap individu masing-masing memiliki kecakapan untuk sejumlah pekerjaan.
f. Setiap jabatan memerlukan pola khas daripada kemampuan, minat, dan sifat
kepribadian.
g. Kepuasan, kemantapan, dan hasil kerja tergantung atas kongruensi antara
kepribadian seseorang dengan lingkungan di mana dia bekerja.

2.6 Program Bimbingan Karier di Sekolah


a) Perencanaan Program Bimbingan dan Konseling Karir di SMP
Program konseling karir direncanakan berdasarkan kajian/analisis kebutuhan (need
assessment) yang dirasakan oleh individu pada setiap tingkatan pendidikan. Perencanaan
program ini dimaksudkan agar kegiatan yang akan dilaksanakan dapat berjalan dengan
efektif dan efesien. Berkaitan dengan ini menurut Hatch dan Steffire dalam Ahmad Juntika
dan Akur Sudianto (2005 : 28) Bahwa proses perencanaan adalah : (a) the presence of a
need, (b) an analysis of situasion, (c) a review of alternate possibilities, (d) the choice of a
course of action. Dalam merencanakan program layanan/ kegiatan konseling karir, hal yang
perlu diperhatikan adalah :

12
1. Menetapkan materi layanan/ kegiatan konseling karir yang disesuaikan dengan
kebutuhan dan masalah siswa. Materi-materi yang diberikan disesuaikan dengan
tuntutan sekolah atau lingkungan sekitar.
2. Mentetapkan tujuan atau hasil yang ingin dicapai.
3. Menetapkan sasaran pelayanan
4. Menetapkan bahan, sumber bahan, dan atau nara sumber, dan personil yang terkait
serta peranan mereka masing-masing.
5. Menetapkan metode, teknik khusus, media dan alat yang akan digunakan sesuai
dengan kegiatan yang direncanakan,Menetapkan rencana penilaian
6. Mempertimbangkan antara layanan/kegiatan yang direncanakan dengan layanan
lain dan atau kegiatan pendukung dan menetapkan waktu dan tempat pelaksanaan.

Untuk mengetahui kebutuhan siswa terhadap layanan/kegiatan konseling karir dapat


dilakukan dengan menggunakan bermacam-macam instrument baik tes maupun non tes,
instrument tersebut antara lain tes bakat, tes minat, AUM, ITP, observasi dan wawancara.
Disamping itu himpunan data sangat penting dilakukan dalam rangka mengetahui
kebutuhan siswa terhadap kegiatan konseling karir.
Hal ini berkaitan dengan tujuan umum dari penghimpunan data itu sendiri, yaitu
menyediakan data dalam kualitas yang baik dan lengkap untuk menunjang penyelenggaraan
pelayanan konseling sesuai dengan kebutuhan klien dan individu-individu lain yang
menjadi tanggung jawab konselor. Dengan adanya himpunan data tersebut pelaksanaan
jenis-jenis layanan dan konseling akan dapat terselenggara dengan efektif dan efisein,
termasuk kegiatan konseling karir (Prayitno : 2004:3) Perencanaan program konseling karir
yang dibuat secara matang akan memiliki manfaat yaitu:
1) Adanya kejelasan arah dari pelaksanaan program konseling karir
2) Adanya kemudahan dalam mengontrol dan mengevaluasi kegiatan yang sudah
dilaksanakan
3) Program yang sudah direncanakan dapat terlaksana secara efektif dan efisien

b) Pelaksanaan Program Bimbingan dan Konseling Karir Di SMP


Program yang sudah direncakan harus dilaksanakan melalui kegiatan-kegiatan nyata.
Untuk berjalannya kegiatan tersebut dengan baik, maka sebelum kegiatan dilaksanakan
dibutuhkan persiapan yang matang baik dari segi penyiapan satuan layanan/kegiatan, tenaga

13
pelaksana, sarana penunjang dengan berbagai alat dan perlengkapannya, maupun sasaran
dari layanan/kegiatan yang direncanakan. Disamping itu hal pokok yang menjadi perhatian
agar program yang sudah direncakan dapat berjalan dengan baik adalah tenaga, prasarana,
sarana dan perlengkapan yang memadai serta waktu pelaksanaan. Menurut Prayitno (1997 :
193) program yang sudah direncakan/ disusun dilaksanakan melalui:
1) Persiapan pelaksanaan, yang meliputi: a) persiapan fisik (tempat dan perabot),
perangkat keras, b) persiapan bahan perangkat lunak, c) persiapan personil, d)
persiapan keterampilan menerapkan/ menggunakan metode, teknik khusus, media dan
alat, dan e) persiapan administrasi.
2) Pelaksanaan program sesuai dengan rencana yang meliputi: a) penerapan metode,
teknik khusus, media dan alat, b) penyampaian bahan, pemanfaatan sumber bahan, c)
pengaktifan nara sumber, d) efisiensi waktu, dan e) administrasi pelaksanaan.
3) Penilaian program konseling karir dan tindak lanjut. Penilaian merupakan langkah
penting dalam manajemen program konseling karir, karena melalui penilaian dapat
diketahui dan diidentifikasi keberhasilan program yang telah direncakan. Dengan
demikian dapat dipahami bahwa penilaian program dilakukan sebagai upaya atau
proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan yang berkaitan dengan
pelaksanaan program.

14
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 MetodePelaksanaan
Penelitian ini menggunakan metode angket, angket dibuat dengan aplikasi google
form dan kami memanfaatkan smartphone aplikasi google form untuk mengisi Angket
tersebut.

3.2 Tempat Dan Waktu Metode Pelaksanaan


Tempat : Lokasi Masing-Masing
Waktu : Kamis, 25 Maret 2021
Pukul : 10.30 WIB – Selesai

3.3 Populasi Dan Subjek Pelaksanaan


Populasi dalam pelaksanaan ini adalah siswa/i SMP. Adapun Sampel Pelaksanaan ini
adalah Siswa/i SMP Terdekat/Sekitar, dengan Teknik simple random sampling.

3.4 Prosedur dan Rancangan Pelaksanaan


1. Prosedur pelaksanaan diawali dengan menyusun instumen angket.
2. Pelaksanaan ini Dilakukan hari Kamis, 25 Maret 2021 dengan google form.
3. Peneliti Memberikan waktu 2 jam dalam Mengisi Angket Tersebut.
4. Peneliti meminta kepada siswa jika sudah selesai mengisi angkest sesuai dengan
apa yang mereka alami dan rasakan .
5. Peneliti mengucapkan Terimakasih kepada Anggota yang telah mengisi angket
tersebut karena sudah meluangkan waktu dalam mengisi angket tersebut.

15
BAB IV
HASIL PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Hasil Penelitian


Setelah melakukan penelitian melalui google form kepada 20 siswa SMP dari berbagai
sekolah di Kota Medan, maka diperoleh hasil penelitian. Hasil penelitian yang telah diperoleh
peneliti dideskripsikan secara rinci untuk masing-masing variabel. Pembahasan variabel
dilakukan dengan menggunakan data kuantitatif, maksudnya data yang diolah berbentuk
angka atau skor yang kemudian ditafsirkan secara kualitatif. Berikut akan dijelaskan secara
rinci mengenai deskripsi data hasil penelitian untuk masing-masing variabel.

No. Variabel Ya Mungkin Tidak


1. Siswa yang mengetahui bakat yang ada pada 65 % 30 % 5%
dirinya
2. Siswa yang sudah merencanakan masa depan 85 % 5% 10 %
3. Siswa mampu mempertimbangkan kesesuaian 65 % 35 % 0%
antara pilihan karir dan kemampuan intelegensi,
bakat, sifat, keadaan fisik dan nilai hidup.
4. Siswa mampu mengetahui tujuan karir di masa 75 % 10 % 15 %
depan.
5. Siswa menekuni karir yang sesuai dengan minat 75 % 20 % 5%
dan bakatnya.
6. Siswa memilih karir berdasarkan minat, bakat, 95 % 5% 0%
prestasi, kepribadian dan nilai.
7. Siswa memiliki minat dan bakat sesuai dengan 75 % 25 % 0%
kepribadiannya.
8. Siswa akan memilih karirnya sesuai dengan 70 % 20 % 5%
prestasi yang telah di capai.
9. Siswa mendapatkan layanan bimbingan 55 % 40 % 5%
mengenai minat dan bakat oleh guru BK selama
pandemic.
10. Siswa mendapatkan pemahaman diri dan 35 % 55 % 10 %
pengetahuan dunia kerja dari guru BK
11. Siswa memperoleh layanan penempatan dan 20 % 45 % 35 %
penyaluran dari guru BK
12. Siswa mampu mempersiapkan apa saja yang 75 % 25 % 0%
diperlukan dalam kesuksesan karir di masa

16
depan, sesuai dengan karakteristik dan tipe
pekerjaan yang diinginkan.
13. Siswa memilih karir berdasarkan minat dan 90 % 10 % 0%
bakat, bukan karena mengikuti teman.
14. Siswa memilih karir sesuai dengan prestasinya. 85 % 10 % 5%
15. Siswa memiliki banyak infromasi mengenai karir 75 % 15 % 10 %
yang sudah direncanakan di masa depan.
16. Siswa dapat memilih karir sesuai dengan minat 85 % 15 % 0%
dan bakatnya.
17. Siswa menganggap mempelajari bagaimana cara 75 % 25 % 0%
mengumpulkan, memahami, dan menerapkan
informasi mengenai dirinya dan dunia kerja
merupakan sesuatu yang penting.
18. Siswa selalu kurang percaya diri dengan 35 % 40 % 25 %
kemampuan yang dimiliki untuk karir di masa
depan.
19. Siswa tidak tau cara memilih tujuan karir di masa 15 % 20 % 65 %
depan.
20. Siswa tidak tau faktor apa saja yang mampu 40 % 40 % 20 %
mempengaruhi karir di masa depan.

Dari table di atas dapat di gambarkan bahwa hanya sedikit siswa yang mengalami
kendala dalam ruang lingkup karirnya, guru BK juga aktif memberikan informasi mengenai
karir kepada para siswa, sehingga hanya sedikit siswa yang membutuhkan penanganan akan
karirnya.

4.2 Hasil Penelitian


Setelah melakukan penyebaran angket melalui Google Form, dan diisi oleh peserta didik
kami dapat melihat bahwa pada pernyataan kami mengetahui bakat yang ada dalam diri saya
ada 65% siswa memilih iya, 30% siswa memilih mungkin, dan 5% siswa memilih tidak. Pada
pernyataan saya sudah menyiapkan rencana masa depan saya ada 85% siswa memilih iya, 5%
siswa memilih mungkin, dan 10% siswa memilih tidak. Pada pernyataan saya mampu
mempertimbangkan kesesuaian antara pilihan karir dengan kemampuan inteligensi, bakat,

17
sifat, keadaan fisik, dan nilai hidup ada 65% siswa memilih iya, 35% siswa memilih
mungkin, dan 0% siswa yang memilih tidak.
Pada pernyataan saya mampu mengetahui tujuan karir dimasa depan ada 75% siswa
memilih iya, 10% siswa memilih mungkin, dan 15% memilih tidak. Pada pernyataan karir
yang saya tekuni adalah sesuai dengan minat dan bakat saya ada 75% siswa memilih iya,
20% siswa memilih mungkin, dan 5% siswa memilih tidak. Pada pernyataan pemilihan karir
saya ditentukan oleh minat, bakat, prestasi, kepribadian dan nilai ada 95% siswa memilih iya,
5% siswa memilih mungkin dan 0% siswa memilih tidak. Pada pernyataan minat serta bakat
yang saya miliki sesuai dengan kepribadian yang ada pada diri saya ada 75% siswa memilih
iya, 25% siswa memilih mungkin, dan 0% siswa memilih tidak. Pada pernyataan saya akan
memilih karir di masa depan sesuai dengan prestasi yang saya capai ada 70% siswa memilih
iya, 25% siswa memilih mungkin, dan 5% siswa memilih tidak. Pada pernyataan selama
pendami apakah kamu pernah diberikan bimbingan mengenai minat dan bakat oleh guru BK
untuk karir dimasa depan? ada 55% siswa memilih iya, 40% siswa memilih mungkin, dan 5%
siswa memilih tidak.
Apakah kamu memperoleh pemahaman diri, pengetahuan tentan dunia kerja dan
mengintegrasikan informasi tentang diri dan dunia kerja dari guru Bk? ada 35% siswa
memilih iya, 55% siswa memilih mungkin, dan 10% memilih tidak. Pada pernyataan Adakah
guru bk adik memberikan informasi mengenai minat bakat adik cocoknya kebidang apa? Ada
20% siswa memilih iya, 45% memilih mungkn, dan 35% memilih tidak. Pada pernyataan
Saya mampu mempersiapkan apa saja yang diperlukan dalam kesuksesan karir dimasa depan,
sesuai dengan karakteristik dan tipe pekerjaan yang saya inginkan, ada 85% memilih iya,
25% memilih mungkin, dan 0% memilih tidak. Pada pernyataan Saya akan memilih karir
bukan karena mengikuti teman, tetapi karena bakat dan minat yang saya miliki, ada 90%
memilih iya, 10% memilih mungkin, dan 0% memilih tidak. Pada pernyataan Saya dapat
memilih karir sesuai prestasi yang dimiliki, Ada 85% siswa meilih iya, 10% memilih
mungkin, dan 5% memilih tidak.
Pada pernyataan Saya memiliki banyak informasi tentang karir yang saya inginkan di
masa depan, ada 75% siswa memilih iya, 15% siswa memilih mungkin, dan 10% siswa
memilih tidak. Pada pernyataan Saya dapat memilih karir sesuai dengan kemampuan serta
bakat yang saya miliki. Ada 85% siswa memilih iya, 15% siswa memilih mungkin dan 0%
siswa memilih tidak.Pada pernyataan Mempelajari bagaimana mengumpulkan, memahami,
dan menerapkan informasi tentang diri dan dunia kerja merupakan suatu keterampilan yang

18
tidak penting.Ada 75% siswa memilih iya, 25% siswa memilih mungkin, dan 0% siswa
memilih tidak.Pada pernyataan Saya selalu merasa kurang percaya diri dengan kemampuan
yang saya miliki untuk menentukan karir saya kedepanya. Ada 35% siswa memilih iya, 40%
sisw memilih mungkun, dan 25% siswa memilih tidak. Pada pernyataan Saya tidak
mengetahui pemilihan karir yang tepat sesuai keadaan saat ini. Ada 15% siswa memilih iya,
20% siswa memilih mungkin, dan 65% siswa memilih tidak. Pada pernyataan Saya tidak
mengerti faktor apa saja yang mampu mempengaruhi karir di masa depan saya. Ada 40%
siswa memilih iya, 40% siswa memilih mungkin, dan 20% siswa memilih tidak.

4.3 Pembahasan Penelitian


1. Masalah Karir
Karier adalah bagian hidup yang berpengaruh pada kebahagiaan hidup manusia secara
keseluruhan.Oleh karenanya ketepatan memilih serta menentukan keputusan karier menjadi
titik penting dalam perjalanan hidup manusia.Keputusan memilih suatu karir dimulai saat
individu berada pada masa remaja. Pada usia remaja, sekolah merupakan aspek penting
dalam kehidupan karena pendidikan menyiapkan mereka dalam kondisi siap untuk
mengambil keputusan karir.
Seligman (dalam Marliyah dkk, 2004) mengatakan bahwa sejumlah karir mulai
dibangun dan dikembangkan sejak masa sekolah dan karir dapat juga dikatakan sebagai suatu
cita-cita yang diinginkan, baik yang berkaitan dengan suatu bidang pendidikan, pekerjaan
maupun suatu profesi tertentu.Remaja adalah peralihan dari masa kanak-kanak menuju masa
kedewasaan.Suatu masa yang mempengaruhi perkembangan dalam aspek sosial, emosi, dan
fisik.Remaja memiliki tugas-tugas perkembangan yang mengarah pada persiapan memenuhi
tuntutan dan peran sebagai orang dewasa.Pada tahap ini, salah satu tugas perkembangan
remaja adalah memilih dan mempersiapkan diri untuk menjalankan suatu pekerjaan, serta
membuat keputusan karir.Menurut Conger (Marliyah dkk, 2004) salah satu tugas
perkembangan remaja adalah pemilihan dan persiapan karir.Pemilihan karir merupakan saat
seorang remaja mengarahkan diri pada suatu tahapan baru dalam kehidupan
mereka.Membuat keputusan memilih karir merupakan usaha remaja menemukan dan
melakukan pilihan di antara berbagai kemungkinan yang timbul dalam proses pemilihan
karir.
Menurut Supriatna (2009) masalah karir yang dirasakan siswa yaitu, siswa kurang memahami
cara memilih program studi yang cocok dengan kemampuan dan minat, siswa tidak memiliki

19
informasi tentang dunia kerja yangcukup, siswa masih bingung untuk memilik pekerjaan,
siswa masih kurang mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat
siswa merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah, siswa belum
memiliki pilihan perguruan tinggi atau lanjutan pendidikan tertentu setelah lulus, siswa belum
memiliki gambaran tentang karakteristik, persyaratan, kemampuan dan keterampilan yang
dibutuhkan dalam pekerjaan serta prospek pekerjaan untuk masa depan karirnya.
Pengambilan keputusan memegang peranan penting pada masa remaja karena akan
mempengaruhi kehidupan remaja tersebut seperti pilihan teman, pilihan jurusan serta
pemilihan karir kelak. Remaja sering memandang pengambilan keputusan disertai
kebingungan, ketidak pastian dan stress.Kebanyakan pengambilan keputusan dibuat oleh para
remaja yang mengalami perubahan yang menyulitkan dan tak berguna (Santrock,
2003).Super (Savickas, 2001) menjelaskan bahwa individu dikatakan matang atau siap untuk
membuat keputusan karir jika pengetahuan yang dimilikinya untuk membuat keputusan karir
didukung oleh informasi yang kuat mengenai pekerjaan berdasarkan eksplorasi yang telah
dilakukan.
Menurut Nurmi (2004) merencanakan dan memikirkan masa depan merupakan hal
yang penting pada masa remaja. Pada masa ini, remaja dihadapkan pada sejumlah tugas
normatif yang menuntut mereka berpikir dan mengambil keputusan tentang masa depan. Cara
pandang atau orientasi remaja tentang masa depan akan berpengaruh terhadap keputusan
karir yang mereka lakukan yang nantinya akan berdampak pada kehidupan mereka di masa
yang akan datang.

2. Jenis Permasalahan Karir di SMP


Bimbingan dan konseling karir di SLTP merupakan proses bantuan yang diberikan
oleh konselor sekolah kepada siswa dalam rangka pemberian informasi karir dan pekerjaan
sehingga muncul kesadaran pada diri siswa untuk memilih pekerjaan sesuai dengan bakat,
minat dan kemampuan yang dimiliki. Masalah karir yang beruhubangan dengan SMP :
 Belum memahami lebih tepat tentang keadaan dan kemampuan diri para siswa
 Belum mampu membina kesadaran terhadap nilai-nilai yang ada pada diri pribadi siswa.
 Kurangnya pengenalan tentang berbagai jenis sekolah lanjutan dan memahami cara
memilih jurusan yang cocok dengan kemampuan seperti SMA/SMK/MA
 Belum mengenal berbagai jenis pekerjaan.

20
 Merasa cemas untuk mendapatkan pekerjaan setelah tamat sekolah, karena keluarga tidak
memiliki biaya untuk melanjutkan sekolah
 Keluarga menentang dalam memilih sekolah atau jurusan
 Takut tidak diterima masuk jurusan atau sekolah yang diinginkan

Bimbingan dan konseling karir di SMP merupakan kelanjutan dari bimbingan karir dan
konseling karir di SD, melalui guru pembimbing siswa mendapatkan berbagai informasi
tentang karir sehingga dapat membina sikap dan apresiasinya terhadap jenis pendidikan, jenis
pekerjaan, dan menelusuri hubungan antara kerja dan waktu luang, memperluas minat kerja,
serta memberikan berbagai informasi tentang pekerjaan sehingga memunculkan kesadaran
siswa untuk menentukan pilihan pekerjaannya dimasa datang sesuai dengan bakat dan minat
yang dimilikinya.

4.4 Petunjuk Perkembangan Karier


Bagian yang terpenting dalam pengembangan karier adalah mengembangkan taktik-taktik
atau cara-cara yang praktis dan efektif. Siapa pun yang mengikuti petunjuk ini secara baik
maka hasil yang dicapai juga akan baik, adapun petunjuk itu adalah sebagai berikut:
1) Menunjukan wewenang pekerjaan, anda memperlihatkan cara melaksanakan
pekerjaan yang sulit dengan baik karena kemampuan anda yang ingin ditunjukan
kepada para pekerja.
2) Menolong pemimpin anda berhasil. Tindakan anda juga pada saatnya nanti akan
diteliti oleh pimpinan anda.
3) Berkas-berkas prestasi anda. Apa yang telah anda capai akan dicatat untuk dipelihara
dan dinilai apabila dipertimbangkan untuk dipromosikan naik jabatan.
4) Mencari penyokong, pelindung atau penasehat, banyak orang penting yang
berkedudukan tinggi diperusahaan yang akan menolong anda naik jabatan.
5) Banyak cara untuk mencapai promosi itu, yaitu kesempatan kerja, tugas-tugas
pekerjaan lebih baik disukai yang bukan dimiliki oleh perusahaan.
6) Jika anda bermaksud untuk berhasil di usia 35 tahun lebih daripada itu tidak baik
karena untuk menghindari pekerjaan itu selalu berpindah-pindah.
7) Biasakan mencalonkan diri, mendiamkan diri tidak selalu baik. Memberitahukan
pencalonan anda dapat memberikan manfaat. Dan Bekerja keras untuk mencapai
kedudukan yang lebih tinggi.

21
4.5 Program Perkembangan Karier
Program pengembangan karir merupakan upaya-upaya yang dilakukan perusahaan untuk
memberikan kesempatan kepada karyawannya dalam meningkatkan performa kerja.Program
pengembangan karir ini tidak harus berupa kegiatan-kegiatan besar yang rumit, melainkan
cukup dengan cara-cara sederhana.
Menurut Samsudin (2010), desain program pengembangan karir dibedakan dalam tiga
fase yaitu :
a. Fase Perencanaan
Fase ini meliputi upaya penyelarasan rancangan karir karyawan dengan karir
perusahaan.Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pekerja
dalam melaksanakan tugas. Perencanaan karier sendiri adalah proses dimana individu
karyawan mengindetifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk mencapai tujuan-
tujuan kariernya. Untuk meniti karier, seorang karyawan harus memiliki atau memenuhi
persyaratan tertentu guna mendukung peningkatan kariernya:
 Menyelaraskan rancangan karier pekerja dengan rancangan karier organisasi
 Mengidentifikasi kelebihan dan kekurangan pekerja dalam melaksanakan tugas
b. Fase Pengarahan
Fase ini dimaksudkan untuk membantu para pekerja agar mampu mewujudkan
perencanaan karirnya menjadi nyata.Caranya bisa dengan pengarahan melalui konseling
atau pendekatan menggunakan pelayanan informasi.
c. Fase Pengembangan
Fase ini merupakan cara karyawan dalam mewujudukan kreativitas dan inistiatifnya
untuk menduduki posisi pada masa mendatang. Hal ini bisa dilakukan dengan beberapa
cara seperti mentoring, pelatihan, rotasi jabatan, dan program beasiswa.
Terdapat beberapa metode/cara yang lumrah dipakai dalam program pengembangan
karir, yaitu :
 Pendidikan dan Pelatihan
Metode ini menjadi salah satu cara perusahaan untuk memperbaiki dan
mengembangkan sikap, perilaku, keterampilan, serta pengetahuan dari karyawannya
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Bentuk-bentuk pendidikan dan pelatihan ini
adalah seperti perencanaan karir, pembelajaran, rotasi pekerjaan, pelatihan dan
bimbingan, bussines games, simulasi, magang, dan lain sebagainya.
22
 Promosi
Promosi menjadi bentuk program pengembangan karir yang diharapkan oleh
karyawan karena mereka bisa mendapat jabatan dengan posisi yang lebih tinggi.
Umumnya, promosi juga akan diikuti oleh tugas dan tanggung jawab yang lebih
tinggi pula, namun semua akan sebanding dengan income dan fasilitas yang didapat.
Pelaksanaan promosi tentu harus memperhatikan syarat-syarat seperto pengalaman,
tingkat pendidikan, kejujuran, loyalitas, dan sebagainya.
 Mutasi
Mutasi merupakan perubahan posisi/jabatan atau tempat bekerja yang dilakukan
pimpinan perusahaan kepada karyawannya baik secara horizontal maupun
vertical.Prinsip dari program mutasi ini adalah memindahkan karyawan ke posisi
yang lebih tepat dengan pekerjaan yang sesuai sehingga produktivitas kerja bisa
meningkat.

4.6 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Karier


Beberapa faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan arah pilihan karir, diantaranya
faktor internal dan faktor eksternal, keduanya saling berinteraksi dan berpengaruh secara
positif terhadap arah pilihan karir, yang merupakan suatu proses yang bercirikan suatu
perubahan, berlangsung secara tahap dan terjadi pergeseran yang berlingkup luas kepada
yang spesifik, dan terjadi akibat interaksi yang positif antara faktor-faktor internal dalam diri
individu dan faktor eksternal di luar individu.
Adapun faktor internal dalam diri individu dan faktor eksternal diluar diri individu
sebagai berikut:
a. Faktor Internal
Dibagi menjadi beberapa hal dan dapat dibedakan satu samalainnya. Beberapa faktor
internal tersebut membentuk keunikan kepribadian individu, diantaranya sebagai berikut:
 Taraf intelegensi
Merupakan kemampuan siswa untuk mencapaiprestasi-prestasi yang memiliki
peranan untuk menetapkan dan mempertahankan suatu tujuan, untuk melakukan
penyesuaian dalam rangka mencapai tujuan itu, untuk menilai keadaan diri secara
kritis, dan objektif.
 Bakat khusus

23
Merupakan kemampuan yang menonjol yang dimiliki seseorang dalam bidang
kognitif, bidang keterampilan, dan bidang kesenian.
 Minat
Merupakan kecenderungan yang menetap pada diri seseorang untuk merasa tertarik
pada suatu bidang tertentu dan merasa senang berkecimpung dalam berbagai kegiatan
dalam bidang tertentu.
 Sifat-sifat
Merupakan sifat-sifat kepribadian, ciri-ciri kepribadian yang memiliki kecenderungan
dan memberikan corak pada seseorang, seperti gembira,ramah, halus, terbuka,
fleksibel, tertutup, pesimis, dan ceroboh.
 Nilai-nilai kehidupan (values)
Nilai- nilai kehidupan merupakan beberapa konsep ideal yang diterima seseorang dan
dijadikan sebagai pedoman atau pegangan hidup. Nilai-nilai sangat berpengaruh dan
membentuk gaya hidup seseorang (life style).
 Pengetahuan
Yaitu informasi yang dimiliki tentang bidang-bidang dan tentang diri sendiri.
Informasi tentang dunia kerja yang dimiliki oleh siswa dapat akurat dan sesuai dengan
kenyataan atau tidak akurat idealisasinya, bilamana informasi yang tidak akurat
diganti dengan informasi yang lebih akurat, ada kemungkinan siswa mengalihkan
perhatiannya dari beberapa jabatan yang mula-mula didambakan kejabatan lain.
 Keadaan jasmani
Yaitu ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh seseorang seperti tinggi badan, berat badan,
jenis kelamin, dalam bidang pekerjaan tertentu mempersyaratkan keadaan jasmani
berkaitan dengan ciri-ciri fisik seseorang.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah sejumlah hal atau faktor yang berada di luar diri seseorang
yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung dengan diri seseorang.Perkembangan
karir berlangsung di dalam ruang lingkup pilihan karir. Sebagaimana dijelaskan di atas,
dapat menjadi perubahan pada faktor eksternal meskipun tidak dalam gradasi yang sama
pada masing-masing faktor. Faktor eksternal antara lain:
 Status sosial ekonomi keluarga
Beberapa hal yangmelatarbelakangi status sosial ekonomi orang tua adalahtingkatan
pendidikan orang tua, penghasilan, dan statuspekerjaan orangtua.

24
 Prestasi akademik siswa
Prestasi akademik diartikan sebagaisuatu tingkat pencapaian tertentu dalam kerja
akademik terbukti pada hasil evaluasi belajar, hasil tes, nilai lapor, atau hasil tes
potensi akademik lainnya.
 Pendidikan sekolah
Yaitu tingkatan atau jenjang yang dimilki atau diperoleh melalui lembaga
pendidikan.Semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin mudah orang
tersebut memperoleh pekerjaan atau jabatan tertentu dan penghargaan di masyarakat.
 Tuntutan
Tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan pada setiap program studi
atau latihan, yang mempersiapkan seseorang untuk diterima pada jabatan tertentu dan
berhasil di dalamnya.
 Lingkungan
Lingkungan yang bersifat potensial maupun direkayasa mempunyai hubungan yang
positif terhadap sikap, perilaku, dan keseluruhan hidup dan kehidupan orang
disekitarnya.
Dapat disimpulkan bahwa ada dua faktor yang mempengaruhiperkembangan karir
yaitu faktor internal dan faktor eksternal membentuk keunikan kepribadian individu dan
faktor eksternal yang berpengaruhi langsung maupun tidak langsung dengan diri
seseorang.
Lebih lanjut dalam pemilihan karir, terdapat berbagai faktor yang
mempengaruhi.Faktor-faktor tersebut dapat berasal dari dalam diri sendiri maupun dari
luar diri sendiri. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan satu sama lain, tetapi tidak dapat
dipisah-pisahkan karena secara bersama-sama. Faktor-faktor tersebut akan
membentukkeunikan kepribadian seseorang. Winkel mengemukakan bahwa ada
beberapa faktor yang memepengaruhi pilihan karir seseorang diantaranya:
a. Faktor internal
Meliputi nilai-nilai kehidupan, taraf integrasi,bakat khusus, sifat-sifat,
pengetahuan, dan keadaan jasmani.
b. Faktor eksternal
Meliputi masyarakat, keadaan sosial, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh
keluarga, pendidikan sekolah,pengaruh teman sebaya, dan tuntutan jabatan.

25
4.7 Peran Perkembangan Karier
Pengembangan karier merupakan suatu keniscayaan bagi perjalanan pekerjaan seseorang
dalam sebuah organisasi.Sebab, hampir semua manusia ingin kariernya berkembang, ingin
mengalami peningkatan dan merasakan kemajuan dengan kondisi yang lebih baik dalam
berkarier.Sebaliknya, hampir tidak ada manusia yang ingin mengalami kemunduran dari
karier terbaiknya apalagi kalau sampai terhenti.
Pengembangan karier (career development) adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya
peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karier yang telah ditetapkan
dalam organisasi yang bersangkutan (Samsudin, 2010:141).
Samsudin (2010:141-144) menjelaskan bahwa tahap perkembangan terbagi kepada tiga
tahap, yaitu:
a. Karier Awal. Meskipun organisasi menyediakan kesempatan internship agar individu
dapat mencoba pilihan karier yang berbeda dan individu dapat pula menguji beragam
pilihan jabatan melalui kursus, perhatian utama menajemen sumber daya manusia baru
dimulai ketika seorang individu memasuki organisasi.
b. Karier Pertengahan. Tahap karier pertengahan (middle career) kerap kali pula meliputi
pengalaman baru, seperti penugasan khusus, transfer dan promosi yang lebih tinggi,
tawaran dari organisasi lain, kesempatan visibilitas untuk jenjang organisasi lebih
tinggi, dan pembentukan nilai seseorang bagi organisasi. Tahap ini juga menandai
periode pembentukan sebagai eksekutif dan pengembangan tingkat keahlian yang
dapat bernilai bagi organisasi serta memberikan kontribusi bagi nilai orang yang
bersangkutan.
c. Karier Akhir. Suatu titik balik terhadap produktivitas atau penurunan dan pensiun dini
mewarnai krisis pertengahan karier.Individu yang produktif dapat memikul peran staf
senior atau manajemen puncak, atau mungkin tetap sebagai konstributor dalam peran
non-kepemimpinan.Dalam tahap ini individu mesti menjernihkan dirinya.Pada
akhirnya, individu mulai melepaskan diri dari belitan tugas-tugasnya dan bersiap-siap
untuk pensiun.Pemberian pelatihan kepada penerus, pengurangan beban kerja, atau
pendelegasian tugas-tugas utama periode karier akhir (late career) adalah agar tetap
produktif dan menyiapkan diri untuk pensiun. Selama karier akhir, sebagian besar
karyawan harus mengatasi keusangan setelah pertengahan karier atau masa stabil serta
bias usia negatif di pekerjaan.

26
Sinambela (2016:260) mengatakan bahwa bagi pegawai/karyawan pengembangan karier
sangat mereka harapkan karena bermanfaat untuk memotivasi mereka dalam bekerja dengan
baik.Sedangkan menurut Bernadin dan Russel (2013) manfaat pengembangan karier dapat
meningkatkan kepuasan karier pegawai dan meningkatkan efektivitas organisasi. Samsudin
(2010:151-152) menjelaskan bahwa pengembangan karier pada dasarnya memiliki manfaat
sebagai berikut:
a. Meningkatkan kemampuan karyawan. Dengan pengembangan karier melalui
pendidikan dan pelatihan, akan lebih meningkatkan kemampuan intelektual dan
keterampilan karyawan yang dapat disumbangkan pada organisasi.
b. Meningkatkan suplai karyawan yang berkemampuan. Jumlah karyawan yang lebih
tinggi kemampuannya dari sebelumnya akan menjadi bertambah sehingga
memudahkan pihak pimpinan (manajemen) untuk menempatkan karyawan dalam
pekerjaan yang lebih tepat. Dengan demikian, suplai karyawan yang berkemampuan
bertambah dan jelas akan menguntungkan organisasi.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini dilaksanakan untuk menguji apakah Teori Trait and factor dapat
meningkatkan pemahaman karier. Peneliti melaksanakan Need Assemen kepada 20
siswa/i SMP terdekat/sekitar dan menemukan hasil dari 3 variabel yang terdiri 20
pernyataan.

27
a. Pada Variable membuat gambaran dunia kerja terdapat 75% (15 Orang) Peserta
didik yang sudah mampu membuat gambaran dunia kerja, hal ini terlihat dari
adanya kesadaran mengenai bakat didalam diri peserta didik dan usaha dalam
mencari informasi dunia kerja.
b. Pada Variable Merencanakan masa depan terdapat 70% (14 Orang) Peserta didik
yang sudah mampu dalam merencanakan masa depannya, hal ini diketahui bahwa
peserta didik akan memilih karir nya sesuai prestasi yang dicapai.
c. Pada Variable Mengambil keputusan karir terdapat 65% (13 orang) peserta didik
yang sudah mampu mengambil keputusan karir, hal ini diketahui peserta didik
sudah mampu mempertimbangkan penyesuaian pilihan karir dengan kemampuan
yang dimilikinya.
Dari persentase pada variable diatas diketahui bahwa peserta didik pada tingkat SMP
sudah dapat mengetahui pemahaman karir pada Teori Trait and Factor. Namun masih adanya
beberapa peserta didik yang belum mampu mengetahui gambaran dunia kerja, mengambil
keputusan karir dan merencanakan karir dimasa depan.

5.2 Saran
Bedasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat diajukan beberapa saran
untuk pembelajaran dan penelitian lebih lanjut yaitu sebagai berikut:
(a) kepada siswa, dengan diadakannya penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi siswa
serta siswa dapat meningkatkan perkembangan karirnya dan mampu menentukan arah
karirnya sejak dini.
(b) kepada guru, Guru BK agar mampu menerapkan dan mengimplementasikan konseling
trait and factor untuk membantu siswa dalam meningkatkan rencana pilihan karir
siswa.
(c) Kepada peneliti selanjutnya, yang berminat untuk meneliti dengan pokok
permasalahan pilihan karir dan menggunankan konseling trait and factor agar mampu
mengembangkannya lagi.

28
DAFTAR PUSTAKA

Dewa, S. K. (2008). Program Bimbingan dan Konseling di Sekolah. Jakarta: RinekaCipta.

http://digilib.uinsby.ac.id/2499/5/Bab%202.pdf
49-Article Text-145-1-10-20200402.pdf

http://vimarulvacounseling02.blogspot.com/p/bab-ii-pembahasan-1.html?m=1

https://magistertresna.weebly.com/prinsip.html

29
Link :https://bagusharyonos.wordpress.com/2013/05/31/dasar-dasar-tujuan-dan-prinsip-
prinsip-bimbingan-karir-o-dasar-dasar/

Walgito,Bimo.2010.Bimbingan dan Konseling (Studi dan Karir )

LAMPIRAN
KELOMPOK 2
KISI-KISI INSTRUMEN BK KARIR DI TINGKAT SMP BERDASARKAN TEORI
TRAIT AND FACTOR
No Variabel Indikator Nomor Butir Jumlah
. Soal Soal
1. Membuat gambaran a. Kesadaran mengenai bakat 1, 4, 6, 7, 9, 10, 11
dunia kerja di dalam diri 11, 15, 18, 19,
b. Usaha dalam mencari 20
informasi

30
2. Merencanakan masa Memikirkan cita-cita 8, 13, 14, 16, 4
depan
3. Mengambil keputusan a. Optimis 2, 3, 5, 12, 17 5
b. Usaha dan kemauan dalam
merencanakan masa depan
Jumlah 20 20

 Skor untuk setiap pertanyaan yaitu :


1. Nilai 4 untuk yang menjawab “Ya”
2. Nilai 2 untuk yang menjawab “Mungkin”
3. Nilai 1 untuk yang menjawab “Tidak”

 Kesimpulan untuk nilai yaitu :


1. Nilai 4 adalah “Baik sekali”
2. Nilai 2 adalah “Baik/cukup”
3. Nilai 1 adalah “Kurang”

INSTRUMEN PENELITIAN
ANALISIS PERMASALAHAN DAN PERKEMBANGAN KARIER
SAAT INI DI SMP

IDENTITAS RESPONDEN :
Nama Siswa :....................................................................................................
Kelas :....................................................................................................
Asal Sekolah :....................................................................................................
a. Pertimbangkan baik-baik setiap pernyataan di dalam angket ini. Pilih sesuai dengan
kenyataan yang sesuai, dan tentukan jawabanya.
31
b. berilah tanda centang ( √ ) pada jawaban yang benar-benar cocok dengan pilihanmu.
Kriteria Jawaban :
1. YA
2. Mungkin
3. Tidak
No Pertanyaan Ya Mungkin Tidak
.
1. Saya mengetahui bakat yang ada di
dalam diri saya.
2. Saya sudah menyiapkan rencana masa
depan saya.
3. Saya mampu mempertimbangkan
kesesuaian antara pilihan karir dengan
kemampuan intelegensi, bakat, sifat,
keadaan fisik dan hidup.
4. Saya mampu mengetahui tujuan karir di
masa depan.
5. Karir yang saya tekuni adalah sesuai
dengan minat dan bakat saya.
6. Pemilihan karir saya ditentukan oleh
minat, bakat, prestasi kepribadian dan
nilai.
7. Minat serta bakat yang saya miliki
sesuai dengan kepribadian yang ada
pada diri saya.
8. Saya akan memilih karir di masa depan
sesuai perestasi yang saya raih saat ini.
9. Selama Covid-19 ini apakah adik
diberikan bimbingan mengenai minat
dan bakat oleh guru BK untuk bidang
karir adik kedepannya?
10. Apakah adik memperoleh pemahaman
diri, pengetahuan tentang dunia kerja
dan mengintegrasikan informasi tentang
diri dan dunia kerja dari guru BK?
11. Adakah guru BK adik memberikan
informasi mengenai minat dan bakat

32
adik cocoknya di bidang apa?
12. Saya mampu mempersiapkan apa saja
yang diperlukan dalam kesuksesan karir
di masa depan sesuai dengan
karakteristik dan tipe pekerjaan yang
saya inginkan.
13. Saya akan memilih karir bukan karena
mengikuti teman, tetapi karena bakat
dan minat saya.
14. Saya dapat memilih karir sesuai dengan
prestasi yang dimiliki.
15. Saya memiliki banyak informasi
tentang karir yang saya inginkan di
masa depan.
16. Saya dapat memilih karir sesuai dengan
kemampuan serta bakat yang saya
miliki.
17. Mempelajari bagaimana
mengumpulkan, memahami dan
menerapkan informasi tentang diri dan
dunia kerja merupakan suatu
keterampilan yang tidak penting.
18. Saya selalu merasa kurang percaya diri
dengan kemampuan yang saya miliki
untuk menentukan karir saya
kedepannya.
19. Saya tidak mengetahui pemilihan karir
yang tepat sesuai keadaan saat ini.
20. Saya tidak mengerti faktor apa saja
yang mampu mempengaruhi karir di
masa depan saya.

33
Daftar Nama Siswa Yang Menjadi Responden Di Tingkat SMP

No. Nama L/P


1. Muhammad Dava Al-Taqwa L
2. Obi Michael Siburian L
3. Raja Aditya L
4. Brian Ishak Dawin Tampubolon L
5. Gilang Gunawan Sinuhaji L
6. Muhammad Luthfi L
7. Mhd. Nabil Azmi L
8. Ferdiansyah Khamsawan L
9. Setia Wati Manurung P
10. Nathasya Aprilia Lumban Toruan P
11. Ester Sri Rejeki Yuniarti Ningsih P
Simatupang
12. Andi Fahtimah Az-zahra P
13. Kayla Azzura Amry P
14. Nayla Ananda Syahfitri P
15. Sabilla Wahyu Ningsih P
16. Rahma Tri Handayani P
17. Shafira Al Ikhwani P
18. Nurul Laura Pakpahan P

34
19. Nayshella Putri P
20. Miftahul Jannah P

35

Anda mungkin juga menyukai