Anda di halaman 1dari 14

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH DI SINGAPURA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Lembaga Keuangan Syariah di


Negara Muslim
Dosen Pengampu : Apik Anitasari Intan Saputri S.H M.H

Oleh :
Assyahriana Syahroh 1917301054
Sinta Olivia 1917301055
Ahmad Fauzi Ridwan 1917301057

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS PROF.K.H.SYAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO
2022
A. Pembahasaan
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia telah memberikan dampak
pada kondisi kesehatan dan ekonomi global. Dampak ini terlihat dari
total jumlah kasus penderita Covid-19 sebesar 234.208.789 kasus dan
total jumlah kematian akibat Covid-19 sebesar 4.790.934 per 30
September 2021 di seluruh dunia.1 Dari sisi ekonomi, produk domestik
bruto global turun sebesar 6,7% pada tahun 2020.2 Selain itu, tingkat
pengangguran global naik menjadi 6,47% pada tahun 2020 dari
sebelumnya 5,37% pada tahun 2019. Pemerintahan dari berbagai belahan
dunia mengeluarkan ragam kebijakan untuk menanggulangi dampak
pandemi Covid-19 terhadap kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat. 1
Dari sisi kesehatan, World Health Organization (WHO)
menganjurkan negara-negara untuk mengeluarkan kebijakan penerapan
protokol kesehatan dan pembatasan sosial demi memperlambat transmisi
penyebaran Covid-19. WHO juga menganjurkan adanya program
vaksinasi untuk meningkatkan kekebalan tubuh, manajemen infodemic
untuk mencegah informasi palsu, serta peningkatan bantuan logistik ke
seluruh rumah sakit untuk memperkuat sistem kesehatan.
Dari sisi ekonomi, berbagai negara merespons penanganan dampak
dengan mengeluarkan kebijakan fiskal, moneter, makroprudensial dan
emergency liquidity. Hasil rilis penelitian Universitas Yale menyebutkan
kebijakan fiskal (45% dari total jenis kebijakan) merupakan kebijakan
yang paling umum dikeluarkan pemerintah dari berbagai negara. Disusul
kebijakan makroprudensial (35%), kebijakan moneter (11%) dan
emergency liquidity (9%).2
Singapura juga beradaptasi untuk menangani dampak pandemi
Covid-19 melalui anggaran-anggaran tambahan. Hal ini terlihat dengan
keluarnya anggaran tahun 2020 (unity budget) dan empat paket anggaran

1
Masagung Suksmonohadi & Diah Indira,) “Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-
19,” Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja Sama Internasional, Edisi II (2020): 89.

2
Suksmonohadi & Indira, “Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19,” 91.
tambahan (supplementary budget) yakni pada 26 Maret 2020 (resilience
budget), 6 April 2020 (solidarity budget), 26 Mei 2020 (fortitude budget),
dan 17 Agustus 2020 (ministerial statement).Berbagai paket anggaran
tambahan tersebut menggunakan cadangan nasional (national reserves)
Singapura. Total komitmen fiskal dari kelima anggaran tersebut dalam
menanggapi COVID-19 berjumlah 100,9 miliar SGD. Anggaran-
anggaran tersebut membuat Singapura memiliki defisit anggaran yang
tinggi, yaitu sebesar 13,9% dari PDB. Biaya dan kebijakan penanganan
Covid-19 Singapura tentunya harus melalui proses politik anggaran yaitu
proses negosiasi kebijakan dalam penentuan kewenangan, postur, dan
alokasi anggaran dengan berbagai aktor-aktor politik yang terlibat. Hal
ini sebagaimana dijelaskan oleh IMF bahwa di masa Pandemi Covid-19
perlu dibangun konsensus dan kesadaran bersama antara eksekutif dan
legislatif, bahwa kebijakan anggaran harus mengantisipasi masa-masa
krisis fiskal akibat pandemi. Dalam konteks itu, proses penentuan
kebijakan anggaran di masa Pandemi Covid-19 baik Singapura maupun
Indonesia tidak bisa dilepaskan dari interaksi yang intensif antara aktor
politik baik di lembaga Legislatif maupun Eksekutif.
B. Sistem Nilai Tukar
Singapura menerapkan sistem nilai tukar managed floating, namun
tidak mengumumkan lebar band nilai tukar. Pemerintah menggunakan
nilai tukar sebagai intermediate target, dengan membiarkan pergerakan
dolar Singapura berfluktuasi pada target band.
Sejak krisis Asia, Pemerintah memperlebar target band dimaksud.
Dalam menetapkan nilai tukar, Singapura tidak memberlakukan pajak
nilai tukar dan subsidi nilai tukar. Namun demikian, foreign currency
future diperdagangkan di Singapura International Monetary Exchange
(SIME). Bank dapat melakukan hegding terhadap resiko nilai tukar
melalui transaksi forward foreign exchange.3

C. Pengaturan Lalu Lintas Devisa Dan Modal


Current Payment dan Transfer Singapura tidak mengenakan
persyaratan prescription of currency untuk pembayaran keluar.
Berkaitan dengan sanksi PBB, Singapura melakukan blocking atas aset
finansial yang dimiliki residen Irak dan Libya. Residen diperbolehkan
memiliki rekening valas di dalam negeri dan luar negeri. Rekening
residen dalam mata uang dolar Singapura konvertibel terhadap mata
uang asing. Sementara itu, non residen juga dibolehkan membuka
rekening baik dalam mata uang dolar Singapura maupun dalam mata
uang asing. Rekening nonresiden dalam mata uang dolar Singapura
konvertibel terhadap mata uang asing. Sehubungan dengan impor dan
pembayaran impor.
Singapura tidak memberlakukan financing requirement dan
persyaratan dokumentasi untuk merealisasi valas untuk impor. Impor
beras memerlukan lisensi. Selain itu, impor beberapa jenis barang
dikontrol untuk tujuan kesehatan dan keamanan. Berkaitan dengan
transaksi ekspor dan pembayaran ekspor, Singapura tidak
memberlakukan persyaratan repatriasi, pembiayaan dan dokumentasi.
Ekspor timber, karet, dan barang yang dapat merusak lapisan ozon
memerlukan lisensi. Selain itu, ekspor beberapa barang seperti tekstil
dan pakaian dikenakan restriksi kuantitatif dan pembatasan non tarif
lainnya dari negara pengimpor.
D. Lalu Lintas Modal
Pemerintah tidak mewajibkan repatriasi dan tidak membatasi
penggunaan dana yang diperoleh dari invisible transaction dan current

3
Benny Siswanto, Ny. Yati Kurniati dan Harmanta “Buletin Ekonomi Moneter dan
Perbankan, Juni 2000
transfer. Berkaitan dengan instrumen pasar modal dan uang, Singapura
mengenakan sedikit persyaratan dalam penjualan atau penerbitan surat
berharga di Singapura oleh nonresiden. Selanjutnya mengenai instrumen
derivatif dan lainnya, Singapura mengenakan kontrol terhadap
pembelian dan penjualan atau penerbitan surat berharga di Singapura
oleh nonresiden. Dalam hal direct investment, Singapura tidak
memberlakukan persyaratan dalam penanaman modal langsung dan
likuidasi terhadap investasi langsung. Sementara untuk transaksi real
estate, Pemerintah melakukan kontrol terhadap pembelian real estate
yang dilakukan residen di luar negeri dan pembelian real estate di
Singapura oleh nonresiden. Berkaitan dengan lalu lintas modal
perorangan, Singapura tidak memberlakukan persyaratan tertentu.
Mengenai provisi khusus kepada bank komersial dan lembaga
kredit lainnya, seperti meminjam ke luar negeri, memberi pinjaman
kepada non residen, memberi pinjaman valas kepada residen, membeli
securities lokal dalam valas, reserve requirement, dan posisi devisa neto,
semuanya harus memenuhi berbagai persyaratan dan dan bahkan
dibatasi nilainya. Begitu pula halnya dengan provisi khusus untuk
lembaga investor, seperti batasan maksimum terhadap penerbitan
sekuritas oleh nonresiden dan investasi portofolio di luar negeri dan
batasan maksimum portfolio yang ditanamkan ke luar negeri,
diberlakukan persyaratan yang ketat.

E. Penarikan Dana National Reserves sebagai Sumber Dana Alokasi


Anggaran Penanganan Covid-19 Tahun 2020 di Singapura
Anggaran penanganan Covid-19 dimulai ketika Pemerintah
Singapura mengeluarkan anggaran tahun 2020 (unity budget) dan
dilanjutkan dengan penerapan berbagai macam jenis anggaran yang
mengikuti perkembangan pandemi Covid-19.
Terdapat 3 jenis anggaran yaitu anggaran tahunan, supplementary
budget, dan anggaran realokasi. Ketiga jenis anggaran tersebut memiliki
sumber pendanaan yang beragam seperti pendapatan nasional, national
reserve, dan dana realokasi. Selain itu, total anggaran dari unity,
resilience, solidarity, dan fortitude budget adalah 92,9 miliar SGD atau
19,2% dari PDB Singapura dengan defisit anggaran keseluruhan untuk
TA 2020 meningkat menjadi 74,3 miliar SGD atau 15,4% dari PDB.
Khusus fortitude budget, anggaran ini menjelaskan tentang perlunya
perubahan dan penyesuaian dana darurat (contingent fund) yang biasanya
dialokasikan sebesar 3 miliar SGD setiap tahunnya menjadi 13 miliar
SGD untuk menangkal ketidakpastian dari pandemi Covid-19. Proses
penetapan dari berbagai anggaran anggaran tersebut menghasilkan
programprogram pemerintah, tanggapan-tanggapan kritis dari parlemen,
dan tanggapan-tanggapan balik oleh pemerintah atas pertanyaan kritis
dari parlemen. Alokasi anggaran-anggaran tersebut dipergunakan untuk
program-program seperti pengobatan dan penanganan kasus COVID-19,
skema bantuan pekerjaan (Jobs Support Scheme/JSS), skema kredit upah
(Wage Credit Scheme/WCS), pemotongan pajak, penciptaan lapangan
kerja, transfer langsung kepada masyarakat, dan sebagainya
F. Bentuk Bentuk Lembaga Keuangan di Singapura
Sebagai suatu perusahaan yang menjalankan roda kegiatan
bisnisnya pada penawaran jasa keuangan, Kehadiran lembaga keuangan
memiliki peran vital dalam aktifitas kegiatan ekonomi di masyarakat.
Dalam arti berbagai aspek kegiatan yang memiliki hubungan dengan
perdagangan tidak akan terlepas dari peran penting lembaga keuangan
khususnya perbankan, baik dalam kegiatan utamanya dalam
menghimpun serta menyalurkan dana ke masyarakat, serta pelayanan
lain yang berhubungan dengan produk jasa keuangan yang
ditawarkan masing-masing perusahaan lembaga keuangan perbankan
khususnya.4

4
Akram, Alfi Syahrul. "Aspek Kerahasiaan Bank Sebagai Alat Simulus Ekonomi Negara
Berdasarkan Sudut Pandang Hukum Positif " Juris and Society: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol 1
No.2 (2021): 65-82.
Aktifitas utama perbankan ialah dalam menghimpun dana yang
diperolehnya dari masyarakat (nasabah) atau dalam dunia bankir
lazim disebut sebagai kegiatan funding. Perbankan dalam kegiatan
menghimpun daripada dana nasabah memerlukan beberapa strategi
yang ditawarkan semenarik mungkin guna merangsang masyarakat
atau calon nasabah agar menitipkan atau mengembangkan simpanan
nya pada bank tersebut.
Hal ini lah yang kemudian menjadi faktor yang menyebabkan
keseriusan yang lebih bagi pemerintah Singapura untuk memantau
perkembangan sistem ekonomi Islam Dukungan terhadap sistem
perbankan dan keuangan syariah di Singapura datang dari Menteri Senior
Goh Chok Tong pada November 2004. Ia berjanji untuk meningkatkan
status Singapura sebagai Pusat Jasa Keuangan Syariah (center for Islamic
Financial Services). Selanjutnya pada bulan Maret 2005, Perdana
Menteri Singapura mengemumkan rencana perubahan undang-undang
(amandemen) untuk mempermudah setiap bank untuk menawarkan
produk dan jasa keuangan syariah.
Pemerintah juga akan merivisi peraturan yang menghambat suatu
bank untuk menawarkan produk syariah beberapa langkah yang
dilakukan untuk mendukung adalah dengan memasukkan penghapusan
pengenaan bea materai ganda transaksi- transaksi syariah yang
melibatkan real estate dan juga akan terjadi pada penyelesaian
pembayaran obligasi syariah yang perlakuannya sama dengan pajak yang
diberikan untuk bunga yang timbul dari keuangan konvensional. Selain
itu, pemerintah telah memulai serangkaian penandatanganan perjanjian
perdagangan bebas dengan sejumlah Negara timur tengah dan Negara-
negara teluk.5

5
Ghozali, Mohammad, Muhammad Ulul Azmi, and Wahyu Nugroho. "Perkembangan
Bank Syariah Di Asia Tenggara: Sebuah Kajian Historis." Falah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 4
No.1 (2019): 44-55.
Adapun Lembaga Lembaga Keuangan di Singapura
1. Bank DBS (DBS) adalah salah satu bank di Singapura. Bank ini
sebelumnya dikenal sebagai The Development Bank of Singapore
Limited, sebelum nama ini diadopsi pada Juli 2003 untuk
mencerminkan peran berubahnya sebagai bank daerah. DBS Bank
didirikan pada tahun 1968 sebagai lembaga pembangunan
pembiayaan yang dipimpin oleh pemerintah Singapura. Hari ini,
kantor cabang-cabangnya berjumlah lebih dari 100 dapat
ditemukan di seluruh pulau. DBS Bank merupakan bank terbesar
di Asia Tenggara dengan aset dan di antara bank-bank besar
di Asia. Bank ini memiliki posisi pasar-dominan dalam perbankan
konsumen, perbendaharaan dan pasar, manajemen aset, broker
sekuritas, ekuitas dan penggalangan dana utang di Singapura
dan Hong Kong. DBS Bank meluncurkan The Islamic Bank of
Asia setelah menerima persetujuan resmi dari Otoritas Moneter
Singapura untuk lisensi bank penuh.
2. Singapore Exchange (SGX)
3. Lembaga keuangan dan wakaf
Masalah kemiskinan merupakan masalah serius yang dihadapi
oleh seluruh negara di dunia. Tidak peduli Negara Adidaya
atau Negara Dunia Ketiga, angka kemiskinan selalu menjadi
indikator baik atau buruknya pembangunan di suatu negara. 6
Dalam Islam ada beberapa aktifitas yang potensial untuk
dikembangkan untuk mengatasi kemiskinan, salah satu di
antaranya adalah wakaf. Dalam fungsinya sebagai ibadah, wakaf
diharapkan menjadi bekal bagi kehidupan wakif (pemberi wakaf) di
hari akhirat karena pahalanya akan terus menerus mengalir

6
Koto, Alaiddin, and Wali Saputra. "Wakaf produktif di negara sekuler: Kasus
Singapura dan Thailand." Sosial Budaya Vol.13 No.2 (2016): 116-139.
selama harta wakaf itu dimanfaatkan. Adapun dalam fungsi
sosialnya, wakaf merupakan aset yang sangat bernilai dalam
pembangunan. Peranannya dalam pemerataan kesejahteraan di
kalangan umat dan penanggulangan kemiskinan merupakan salah
satu sasaran wakaf. Dengan demikian, jika wakaf dikelola
dengan baik maka akan sangat menunjang pembangunan, baik di
bidang ekonomi, agama, sosial, budaya, politik maupun
pertahanan keamanan. Di berbagai negara yang perwakafannya
sudah berkembang dengan baik, wakaf merupakan salah satu
pilar ekonomi yang dapat dipergunakan untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Perkembangan wakaf tidak hanya terjadi
pada negara-negara muslim saja tetapi juga pada negara negara
sekuler.

G. Manajemen dan Produk Lembaga keuangan Syariah di Singapura

Singapura merupakan satu di antara beberapa negara di dunia yang


memiliki sistem keuangan yang canggih yang didukung oleh kondisi
lingkungan bisnis yang stabil, regulasi yang lengkap, situasi politik yang
relatif terkendali dan dukungan dari pihak pemerintah yang ingin
menjadikan negara tersebut sebagai pusat keuangan di dunia. Banyak
investor dan perusahaan asing yang melakukan investasi di Singapura
baik pada sektor keuangan maupun pada sektor property. Reputasi
sebagai pusat keuangan dunia telah membuat negara Singapura banyak
menikmati aliran modal dan investasi ke dalam negerinya. Dengan
reputasi yang baik tersebut, Singapura juga sedang mengembangkan
sistem keuangan syariah demi mengejar potensi ekonomi yang dapat
didapatkan pada industri tersebut. Apalagi mengingat negara-negara
tetangganya seperti Indonesia, Malaysia dan Brunei lagi gencargencarnya
membangun industri perbankan dan keuangan syariah.
Dukungan terhadap sistem perbankan dan keuangan syariah di
singapura datang dari tokoh kunci pemerintahan di Singapura melalui
statemen mereka untuk menjadikan Singapura sebagai pusat keuangan
syariah dan sekaligus membangun kerangka hukum yang dapat
mempermudah industri ini berkembang di Singapura. Pada November
2004, Menteri Senior Goh Chok Tong berjanji untuk meningkatkan
status Singapura sebagai Pusat Jasa Keuangan Syariah (center for Islamic
Financial Services). Selanjutnya pada bulan Maret 2005, Perdana
Menteri Singapura mengemumkan rencana perubahan undang-undang
(amandemen) untuk mempermudah setiap bank untuk menawarkan
produk dan jasa keuangan syariah. Pemerintah juga akan merivisi
peraturan yang menghambat suatu bank untuk menawarkan produk
syariah. 7

Beberapa langkah yang dilakukan untuk mendukung adalah dengan


memasukkan penghapusan pengenaan bea materai ganda transaksi-
transaksi syariah yang melibatkan real estate dan juga akan terjadi pada
penyelesaian pembayaran obligasi syariah yang perlakuannya sama
dengan pajak yang diberikan untuk bunga yang timbul dari keuangan
konvensional. Selain itu, pemerintah telah memulai serangkaian
penandatanganan perjanjian perdagangan bebas dengan sejumlah Negara
timur tengah dan Negara-negara teluk.

Aktivitas bisnis perbankan di Singapura diatur melalui undang-


undang perbankan Singapura (Banking Act) di bawah pengawasan dan
supervisi Monetary Authorit of Singapore (MAS). Seiring dengan
perkembangan sistem perbankan dan keuangan syariah baik pada tataran
global maupun di sekitar negara tetangganya, seperti Indonesia dan
Malaysia, pemerintah melalui MAS melakukan beberapa penyesuaian
undang-undang demi mengakomodir operasional sistem perbankan dan

7
Ali Rama, " Analisis Deskriptif Perkembangan Perbankan Syariah di Asia Tenggara" ,
The Journal of Tauhidinomics Vol. 1 No. 2 (2015), hlm 120-122
keuangan syariah di negara tersebut. Amandemen dilakukan pada
Banking Act demi memfasilitasi produk keuangan berbasis syariah
khususnya murabahah. Selain itu, MAS juga melakukan amandemen
terhadap Income Tax Act melalui perubahan anggaran 2005 dan 2006.
Amandemen terhadap UU yang sudah ada dilakukan demi menyesuaikan
dengan karakteristik dari sistem perbankan dan keuangan syariah

Momentum penting dalam pengembangan industri perbankan dan


keuangan syariah di Singapura terjadi pada tahun 2010, yaitu saat MAS
menerbitkan sebuah garis petunjuk (guidelines) dengan nama
“Guidelines on the Application of Banking Regulation to Islamic
Banking”. Guidelines ini bertujuan untuk menyediakan petunjuk bagi
bank tentang peraturan bank syariah di Singapura, terutama kerangka
petunjuk bagi lembaga keuangan yang ingin membuka produk dan jasa
keuangan syariah. Secara garis umum guidelines ini memberikan
penjelasan tentang pendekatan yang digunakan oleh MAS terhadap
perbankan syariah, terutama dari segi perizinan, regulasi dan permodalan.
Selian itu, guidelines ini juga mengatur tentang perlakukan terhadap
perbankan syariah khususnya terhadap struktur pendanaan, pembiayaan
dan invetasi.

Secara umum kerangka regulasi yang dikembangan di Singapura


tertait dengan industri perbankan dan keuangan syariah adalah
memperlakukan secara sama dengan industri perbankan dan keuangan
secara umum. Namun dianjurkan untuk menyesuaikan sesuai dengan
karakteristik masing-masing berdasarkan pada koordinasi dan
pemberitahuan dengan lembaga otoritas keuangan. Kerangka regulasi
yang bersifat fleksibel ini disebabkan jumlah penduduk Muslim dan
perbankan syariah yang belum terlalu dominan.

Sistem ekonomi Islam terbukti cukup berhasil di terapkan oleh


Singapura, hal ini dibuktikan dengan didirikannya Islamic Bank of Asia
pada tahun 2007. Selanjutnya perbankan syariah memang semakin
berkembang, hal ini ditandai dengan kemunculan bank syariah
internasional maupun bank konvensional yang mendirikan cabang khusus
syariah maupun layanan perbankan syariah seperti bank DBS, Maybank,
HSBC Amanah, OCBC Bank dan Noor Islamic Bank. Lembaga
keuangan syariah lainnya yang telah membuka kantor di Singapura
adalah Arcapita dan Al-Salam Bank-Bahrain.8

8
Ghozali, Mohammad, Muhammad Ulul Azmi, and Wahyu Nugroho. "Perkembangan
Bank Syariah Di Asia Tenggara: Sebuah Kajian Historis." Falah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol 4
No.1 (2019):, Hlm 50-52
DAFTAR PUSTAKA

Akram, Alfi Syahrul. 2021. Aspek Kerahasiaan Bank Sebagai Alat Stimulus
Ekonomi Negara Berdasarkan Sudut Pandang Hukum.
Juris and Society: Jurnal Ilmiah Sosial dan Humaniora Vol.
1 No. 2

Ali Rama. 2015. Analisis Deskriptif Perkembangan Perbankan Syariah di Asia


Tenggara. The Journal of Tauhidinomics Vol. 1 No. 2.

Koto, Alaiddin, and Wali Saputra. 2016. Wakaf produktif di negara sekuler:
Kasus Singapura dan Thailand. Jurnal Sosial Budaya.
Vol. 13 No.2

Mohammad Ghozali, Muhammad Ulul Azmi, and Wahyu Nugroho. 2019.


Perkembangan Bank Syariah Di Asia Tenggara: Sebuah
Kajian Historis. Falah: Jurnal Ekonomi Syariah Vol. 4 No.
1

Masagung Suksmonohadi & Diah Indira,) “Kebijakan Penanganan Pandemi


Covid-19,” Perkembangan Ekonomi Keuangan dan Kerja
Sama Internasional, Edisi II (2020): 89.

Suksmonohadi & Indira, “Kebijakan Penanganan Pandemi Covid-19,” 91.

Benny Siswanto, Ny. Yati Kurniati dan Harmanta "LALU LINTAS MODAL DI
NEGARA-NEGARA ASEAN-5 SISTEM MONITORING
DAN DETERMINAN LALU LINTAS MODAL"Buletin
Ekonomi Moneter dan Perbankan, Juni 2000

Anda mungkin juga menyukai