Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYULUHAN

KEGAWATDARURATAN SESAK NAFAS

Topik : Kegawatdaruratan pada Sesak Nafas


Sasaran : Tn. B di Desa Tugumulyo
Tempat : Rumah Tn. B di Desa Tugumulyo
Hari / Tanggal : Rabu, 3 April 2024
Waktu : 09.00 – 09.20 wib

A. Tujuan
1. Tujuan Intruksional Umum (TIU)
Setelah dilakukan penyuluhan di rumah Tn. B di Desa Tugumulyo
selama 20 menit maka diharapkan Tn. B dapat memahami tentang
kegawadaruratan pada sesak nafas.
2. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)
Setelah dilakukan penyuluhan di rumah Tn. B di Desa Tugumulyo
selama 20 menit maka diharapkan Tn. B mampu :
a. Menyebutkan tentang pengertian sesak nafas
b. Menjelaskan tentang penyebab dari sesak nafas
c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala sesak nafas
d. Menjelaskan tentang posisi untuk mengurangi sesak

B. Materi penyuluhan
a. Pengertian Sesak nafas
b. Penyebab Sesak nafas
c. Tanda dan gejala Sesak nafas
d. Posisi untuk mengurangi Sesak nafas

C. Metode Penyuluhan
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. Media
1. Poster

E. Kegiatan penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta
1. Pembukaa 5 menit  Memberikan salam  Menjawab salam
n  Memperkenalkan diri  Memperhatikan dan
 Menjelaskan maksud menyimak
dan tujuan  Menjawab
 Melakukan kontrak pertanyaan
waktu
 Menggali
pemahaman Tn. B
tentang sesak nafas
 Membagikan poster

2. Isi 10 menit  Menjelaskan tentang  Memperhatikan dan


Pengertian Sesak nafas mendengar dengan
 Menjelaskan tentang seksama
Penyebab Sesak nafas
 Menjelaskan Tanda dan
gejala Sesak nafas
 Menjelaskan Posisi
untuk mengurangi
Sesak nafas

3. Evaluasi 3 menit  Mengadakan tanya  Partisipasi aktif


jawab untuk
mengetahui seberapa
jauh Tn. B paham
tentang materi yang
disampaikan
 Menyimpulkan hasil
penyuluhan

4. Penutup 2 menit  Meminta Tn. B  Memberikan kesan


memberikan kesan dan pesan
dan pesan  Menjawab salam
 Mengucapkan
terimakasih
 Mengucapkan salam

F. Sumber Pustaka
Beasley B, Holt S, Fabian D, Masoli M. (2012) GINA (Global
Initiative for Asthma). GlobalStrategy For Asthma Management And
Prevention. New Zealand :Medical Research Institute of New Zealand
Bruner, Suddarth, ( 2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, A1ih khnhsh5

Agung Waluyo, et al, Edisi 8, vol-I, EGC : Ehihrth.


Price, Wilson. (2006). Patofisiologi Vol 2 ; Konsep Kllinis
Proses-proses Penyakit. Penerbit Buku Kedokteran. EGC.: Jakarta.

G. Evaluasi
1. Bentuk : Essay
2. Cara : Lisan
3. Instrumen : Pedoman Pertanyaan
Daftar Pertanyaan
a. Apa yang dimaksud dengan Sesak Nafas ?
b. Sebutkan 2 dari 4 penyebab Sesak Nafas ?
c. Sebutkan 2 tanda dan gejala Sesak Nafas ?
d. Sebutkan 2 dari 4 posisi untuk mengurangi Sesak Nafas ?

MATERI PENYULUHAN
KEGAWATDARURATAN SESAK NAFAS

a. Pengertian Sesak Nafas


Sesak napas adalah perasaan sulit bernapas ditandai dengan
napas yang pendek dan penggunaan otot bantu pernapasan. Dispnea
dapat ditemukan pada penyakit kardiovaskular, emboli paru, penyakit
paru interstisial atau alveolar, gangguan dinding dada, penyakit
obstruktif paru (emfisema, bronkitis, asma), kecemasan (Price and
Wilson, 2006).
Sesak nafas terjadi bilamana pertukaran oksigen terhadap
karbondioksida tidak dapat memelihara laju komsumsi oksigen dan
pembentukan karbondioksida dalam sel-sel tubuh. Sehingga
menyebabkan tegangan oksigen kurang dari 50 mmHg (Hipoksemia)
dan peningkatan tekanan karbondioksida lebih besar dari 45
mmHg(hiperkapnia) (Brunner and Sudarth, 2001).

b. Penyebab Sesak Nafas


a) Asap Rokok
Asap rokok dapat menyebabkan sesak nafas, baik pada
perokok itu sendiri maupun orang- orang yang terkena asap rokok.
Terkena asap rokok selama satu jam, maka akan mengalami sekitar
20% kerusakan fungsi paru. Pada anak- anak, asap rokok akan
memberikan efek lebih parah dibandingkan orang dewasa, ini
disebabkan lebar saluran pernafasan anak lebih sempit, sehingga
jumlah nafas anak akan lebih cepat dari orang dewasa. Akibatnya,
jumlah asap rokok yang masuk ke dalam saluran pernapasan
menjadi lebih banyak dibanding berat badannya. Selain itu, karena
sistem pertahanan tubuh yang belum berkembang, munculnya gejala
asma pada anak-anak jauh lebih cepat dibanding orang dewasa
(Beasley, 2012).
b) Tungau Debu
Tungau debu rumah adalah hewan (Dermatophagoides
Pteronyssinus) yang sangat kecil sekitar 0,5 mm yang umum di
jumpai di tempat tinggal manusia. Tungau debu rumah biasanya
berada di karpet dan jok kursi yang kotor, terutama yang berbulu tebal
dan lama tidak dibersihkan, juga dari tumpukan koran, buku, pakaian
yang kotor. Tungau debu rumah yang menyerang penderita sesak
disebabkan oleh masuknya suatu alergen ke dalam saluran
napas seseorang sehingga merangsang terjadinya reaksi
hipersensitivitas tipe I atau reaksi alergi (Beasley, 2012).

c) Polusi Udara
Polusi udara adalah suatu keadaan dimana udara
mengandung bahan kimia, partikel, organisme hidup lainnya yang
menyebabkan kerugian atau ketidaknyamanan pada manusia. Polusi
udara di bagi menjadi 2 yaitu :
Polusi udara dalam ruangan dapat menimbulkan ancaman
kesehatan yang serius, seperti semprotan minyak wangi, semprotan
nyamuk, debu dalam lemari, dan lain- lain. Menurut Studi EPA (
Enνironment Protecting Agency/ Badan Perlidungan Lingkungan Hidup)
menunjukkan bahwa tingkat polusi udara ruangan. Tingkat tingginya
polusi udara dalam ruangan menjadi perhatian khusus, karena banyak
orang yang menghabiskan sebanyak 90 persen dari waktu mereka di
dalam ruangan. Efek kesehatan polusi udara dalam ruangan bisa
menjadi lebih buruk bagi orang-orang dengan gangguan pernapasan dan
menjadi sesak (Beasley, 2012).
Kualitas udara di luar ruangan merupakan masalah
kesehatan masyarakat yang utama. Di luar ruangan, seperti polusi akibat
zat kimia hasil pabrikan, kendaraan bermotor, dan orang yang bekerja
di lingkungan berdebu atau asap dapat memicu serangan sesak napas
yang berkepanjangan. Polusi udara di luar ruangan memberikan efek
yang merugikan kesehatan seperti penyakit jantung, kanker, asma,
penyakit pernapasan, dan bahkan kematian. Paling berisiko dari
polusi udara di luar ruangan adalah anak-anak, remaja, orang dewasa
yang lebih tua, dan orang dengan penyakit paru-paru, seperti asma dan
penyakit paru obstruktif kronis (Beasley, 2012).

d) Perubahan Cuaca
Kondisi cuaca yang berlawanan seperti temperatur dingin,
tingginya kelembaban dapat menyebabkan asma lebih parah,
epidemik yang dapat membuat asma menjadi lebih parah berhubungan
dengan badai dan meningkatnya konsentrasi partikel alergenik.
Dimana partikel tersebut dapat menyapu pollen sehingga terbawa
oleh air dan udara. Perubahan tekanan atmosfer dan suhu
memperburuk asma dengan serangan sesak napas dan pengeluaran
lendir yang berlebihan. Ini umum terjadi ketika kelembaban tinggi,
hujan, badai selama musim dingin. Udara yang kering dan dingin
menyebabkan sesak di saluran pernafasan (Beasley, 2012).

c. Tanda dan Gejala Sesak nafas


a) Batuk dan produksi sputum
Batuk adalah engeluaran udara secara paksa yang tiba-
tiba dan biasanya tidak disadari dengan suara yang mudah dikenali.
b) Dada Berat
Dada berat umumnya disamakan dengan nyeri pada dada.
Biasanya dada berat diasosiasikan dengan serangan jantung. Akan
tetapi, terdapat berbagai alasan lainuntuk dada berat. Dada berat
diartikan sevagai perasaan yang bera dibagian dadar rata -rata orang
juga mendeskripsikannya seperti ada seseorang yang memegang
jantungnya
c) Nafas yang pendek dan pengguanaan otot bantu nafas
d. Posisi untuk mengurangi Sesak Nafas
a) Posisi duduk pertama

 Duduklah di kursi atau dalam posisi yang nyaman


 Jaga kakimu rata di lantai
 Condongkan dada ke depan sedikit
 stirahatkan sikumu di lututmu
 Tempatkan dagu Anda di tangan (jika Anda merasa nyaman
melakukannya)
 Rilekskan leher dan bahu sebanyak yang Anda bias
 Lakukan teknik pernapasan Anda

b) Posisi duduk kedua

 Jika tersedia bantal. letakkan di atas meja


 Duduk di kursi di depan meja
 Jaga kaki Anda rata di lantai
 Condongkan dada sedikit di depan
 Letakkan tangan di atas meja
 Letakkan kepala Anda di lengan bawah jika tidak ada bantal,
namun jika Ada bantal istirahatkan kepala Anda di atasnya
 Lakukan teknik pernapasan
c) Posisi Berdiri

 Cari sandaran dinding yang kokoh


 Berdiri dengan kaki selebar bahu
 Sandarkan pinggul Anda ke dinding
 Biarkan tangan Anda beristirahat di atas paha
 Rilekskan bahu
 Condongkan badan sedikit ke depan
 Atur teknik pernapasan Anda

d) Posisi Tidur
Jika Anda sedang berada di kasur dan terbangun karena sesak
napas, tetap tenang dan lakukan posisi berikut untuk menguranginya.

 Tinggikan kepala tempat tidur 45-60 derajat


 Topangkan kepala diatas tempat tidur atau bantal kecil
 Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan tangan
 Letakkan bantal di bawah kepala, menaikan lutut dari tempat tidur

Anda mungkin juga menyukai