Anda di halaman 1dari 2

BAB IV

PEMBAHASAN

Asuhan kebidanan pada bayi baru lahir fisiologis pada By. Ny. A umur 1 jam cukup
bulan sesuai masa kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Trucuk 2 Klaten dengan
pendokumentasian SOAP. Dari hasil pengakajian pada tanggal 23 Oktober 2022
diperoleh data tanda-tanda vital pada By. Ny. A adalah nadi 126 x/menit, respirasi 40
x/menit, dan suhu 36,6⁰C. Sesuai dengan teori Erawati (2010), Manuaba (2010), dan
Saifuddin (2012), dan Wahyuni (2012) yang menyatakan bahwa ciri-ciri bayi baru lahir
sehat adalah bunyi jantung 120-160 x/menit, pernapasan <60 x/menit, dan suhu antara
36,5-37,5 oC. Maka tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
Antropometri By. Ny. A yang meliputi berat badan lahir 2500 gram, panjang badan
lahir 49 cm, lingkar kepala 31 cm, lingkar dada 31 cm. Sesuai dengan teori Erawati
(2010), Manuaba (2010), dan Saifuddin (2012), dan Wahyuni (2012) yang menyatakan
bahwa ciri-ciri umum bayi baru lahir normal adalah berat badan 2500-4000 gram,
panjang badan 48-52 cm, lingkar dada 30-38 cm, dan lingkar kepala 30-35 cm. Maka
tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
Hasil pemeriksaan refleks pada By. Ny. A adalah refleks rooting baik dimana bayi
menoleh saat pipinya disentuh, refleks grasping baik dimana bayi menggenggam saat
diletakkan kelingking di telapak tangannya, dan refleks morrow baik dimana bayi
memeluk saat dikagetkan. Sesuai dengan teori Erawati (2010), Manuaba (2010), dan
Saifuddin (2012), dan Wahyuni (2012) yang menyatakan bahwa ciri-ciri bayi baru lahir
sehat adalah refleks sucking (isap dan menelan) sudah terbentuk dengan baik dan
refleks morro sudah baik, bayi ketika dikejutkan akan memperlihatkan gerakan tangan
seperti memeluk. Maka tidak ada kesenjangan antara teori dengan praktek.
Asuhan yang diberikan pada By. Ny. A adalah asuhan standar perawatan bayi baru
lahir normal seperti melakukan perawatan tali pusat, memberikan salep mata
chloramphenicol 1 %, injeksi 1 mg vitamin K, dan menjaga kehangatan tubuh bayi.
Perawatan tali pusat dilakukan dengan dibungkus kassa steril. Sesuai dengan teori
menurut Sodikin (2014) perawatan tali pusat merupakan upaya untuk mencegah infeksi
tali pusat yang sesungguhnya merupakan tindakan sederhana, yang terpenting adalah
tali pusat dan daerah sekitar tali pusat selalu bersih dan kering . Cara perawatan sehari-
hari cukup dibungkus dengan kasa steril kering tanpa diolesi dengan alkohol. Jangan
pakai betadine karena yodium yang terkandung di dalamnya dapat masuk ke dalam
peredaran darah bayi dan menyebabkan gangguan pertumbuhan kelenjar gondok.
Jangan mengolesi tali pusat dengan ramuan atau menaburi bedak karena dapat menjadi
media yang baik bagi tumbuhnya kuman. Tetaplah rawat tali pusat dengan menutupnya
menggunakan kasa steril hingga tali pusat lepas secara sempurna.
Pemberian salep mata chloramphenicol 1 % bertujuan untuk mencegah terjadinya
infeksi. Sesuai dengan teori menurut Manuaba (2010), Walsh (2010) dan Saifuddin
(2012) yang menyatakan bahwa obat salep mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1%
digunakan untuk pencegahan penyakit mata karena klamidia (penyakit menular
seksual). Salep mata ini diberikan pada jam pertama setelah persalinan.
Sedangkan pemberian injeksi 1 mg vitamin K bertujuan untuk mencegah terjadinya
perdarahan. Sesuai dengan teori menurut Manuaba (2010), Walsh (2010) dan Saifuddin
(2012) yang menyatakan bahwa asuhan pada bayi baru lahir diantaranya pemberian
injeksi vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan karena kekurangan vitamin K
perlu diberikan vitamin K dengan dosis 0,5 IM.
Selain itu asuhan yang diberikan adalah menjaga kehangatan tubuh bayi dengan KIE
tentang metode kanguru. Sesuai dengan teori menurut Manuaba (2010), Walsh (2010)
dan Saifuddin (2012) yang menyatakan bahwa asuhan yang dapat diberikan pada bayi
baru lahir adalah menjaga kehangatan tubuh bayi dengan diberikan selimut dan jangan
lupa memastikan bahwa kepala telah terlindung dengan baik untuh mencegah keluarnya
panas tubuh. Metode kanguru merupakan langkah antisipasi pencegahan dari keadaan
hipotermia.
Secara evidence based sudah dibuktikan oleh penelitian yang dilakukan oleh
Heriyeni (2018) menyatakan bahwa terdapat pengaruh metode kangguru terhadap
stabiltas suhu tubuh bayi di Ruang Perinatologi Rumah Sakit Daerah Bengkalis dengan
nilai p0,000 < α 0,05. Perawatan metode kanguru yang dilakukan sangat efektif untuk
menstabilkan suhu tubuh. Selain itu perawatan metode kanguru diantaranya detak
jantung bayi stabil, pernafasannya lebih teratur, sehingga penyebaran oksigen ke seluruh
tubuh pun lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai