NAMA USAHA :
TIM PELAKSANA :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bakso Pedas Kulit Pangsit adalah makanan yang dibuat dengan cara yang
berbeda, kemudian bakso pedas kulit pangsit ini belum tersedia di kedai penjualan
makanan karena makanan ini baru di buat yang akan dipasarkan. Bakso pedas kulit
pangsit ini dibuat dari daging sapi yang diolah menjadi bakso. Bakso pedas kulit
pangsit adalah variasi dari bakso tradisional yang disajikan dengan kulit pangsit yang
renyah dan bumbu pedas.
Kulit pangsit biasanya digoreng hingga garing dan bisa dijadikan camilan atau
pendamping makanan lain seperti bakso atau mi ayam. Resep kulit pangsit pedas
manis, misalnya, mencakup bahan-bahan seperti kulit pangsit, gula pasir, kaldu ayam,
air asam jawa, cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih yang dihaluskan untuk
menciptakan cita rasa yang unik dan bikin ketagihan.
Di Indonesia, pangsit telah berkembang dengan berbagai kreativitas dan
disesuaikan dengan cita rasa lokal setiap daerah. Pangsit bisa diisi dengan daging
cincang dan disajikan dengan kuah bakso atau sebagai camilan yang renyah dengan
berbagai varian rasa, termasuk yang pedas.
Bakso pedas kulit pansit juga dipercaya mampu mencegah penyakit anemia. Hal
ini dikarenakan dari daging sapi yang merupakan makanan penambah dari yang kaya
akan zat besi. Bahkan zat besi ini dinilai lebih baik daripada zat besi yang berasal dari
tumbuhan karena lebih mudah dicerna oleh tubuh.
BAB II
DESKRIPSI USAHA
A. Kategori
1. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman adalah semua bahan, baik dalam bentuk alamiah
maupun dalam bentuk buatatan yang dimakan manusia terkecuali obat-obatan.
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang memiliki peran
penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia mencatatkan kontribusi industri makanan dan
minuman terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 34,95%, dan angka ini
merupakan tertinggi dibandingkan sektor industri lainnya. Untuk itu, pemerintah
terus berupaya menajga ketersediaan bahan bakuyang dibutuhkan agar semakin
produktif dan berdaya saing global.
2. Budidaya
Budidaya usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan
atau memproduksi barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan
ekonomi. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif untuk
mencapai hasil yang diinginkan dalam konteks bisnis.
Berikut adalah beberapa contoh budidaya usaha:
a. Budidaya Pertanian: Meliputi penanaman tanaman pangan seperti padi,
jagung, dan kedelai, serta tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-
buahan.
b. Budidaya Perikanan: Termasuk pembesaran ikan di kolam, tambak, atau
karamba, serta pengelolaan budidaya udang, lobster, atau kerang.
2. Pengaruh Positif
Tujuan tersebut seharusnya memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap individu, masyarakat, atau lingkungan.
3. Ketercapaian yang Realistis
Tujuan tersebut harus dapat dicapai secara realistis dengan sumber daya
yang tersedia.
4. Konsistensi
Tujuan tersebut seharusnya konsisten dengan nilai dan tujuan organisasi
atau individu yang mengusungnya.
5. Kesinambungan
Tujuan tersebut harus memiliki dampak jangka panjang dan berkelanjutan,
bukan hanya efek sementara.
6. Kemampuan untuk Menginspirasi
Tujuan tersebut seharusnya memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan
memotivasi orang lain untuk berkontribusi atau berpartisipasi dalam
mencapainya.
b. Konsumen Potensial
Menilai konsumen potensial melibatkan pemahaman mendalam tentang
berbagai aspek yang memengaruhi keputusan konsumen. Beberapa kriteria yang
dapat digunakan untuk menilai konsumen potensial meliputi:
1. Kepuasan Kebutuhan
Seberapa besar produk atau layanan yang ditawarkan memenuhi kebutuhan
atau keinginan konsumen potensial.
2. Daya Beli
Kemampuan finansial konsumen potensial untuk membeli produk atau
layanan tersebut.
3. Pengalaman dan Pengetahuan
Tingkat pengalaman dan pengetahuan konsumen potensial tentang produk
atau layanan tersebut, serta industri terkait.
4. Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku konsumen potensial terhadap produk atau layanan
tersebut, apakah mereka cenderung mendukung atau skeptis terhadapnya.
5. Ketersediaan dan Aksesibilitas
Ketersediaan produk atau layanan tersebut di pasar dan kemudahan akses
bagi konsumen potensial untuk mendapatkannya.
6. Demografi
Informasi demografis konsumen potensial seperti usia, jenis kelamin,
pendapatan, dan lokasi geografis yang dapat memengaruhi preferensi dan
kebiasaan konsumsi.
7. Psikografis
Aspek-aspek psikologis dan sosial konsumen potensial seperti gaya hidup,
nilai-nilai, minat, dan kepribadian yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian.
8. Kepentingan dan Prioritas
Sejauh mana produk atau layanan tersebut sesuai dengan kepentingan dan
prioritas konsumen potensial dalam kehidupan mereka.
9. Umpan Balik dan Reputasi
Umpan balik dan reputasi produk atau layanan tersebut di pasar, termasuk
ulasan konsumen dan testimonial.
10. Kebutuhan Pemasaran
Potensi konsumen untuk merespons upaya pemasaran yang ditujukan
kepada mereka, seperti iklan, promosi, dan kampanye pemasaran lainnya.
c. Produk
Menilai produk melibatkan evaluasi mendalam terhadap berbagai aspek
yang memengaruhi kualitas, nilai, dan daya tarik produk tersebut. Berikut
adalah beberapa kriteria yang sering digunakan untuk menilai produk :
1. Kualitas
Tingkat keunggulan dan keandalan produk dalam memenuhi harapan
dan kebutuhan konsumen.
2. Kinerja
Seberapa baik produk tersebut berfungsi atau melakukan tugas yang
dimaksudkan dengan efektif.
3. Keandalan
Tingkat kehandalan dan ketahanan produk terhadap penggunaan normal
atau dalam kondisi ekstrim.
4. Desain
Kelayakan desain produk, termasuk estetika, ergonomi, dan
fungsionalitasnya.
5. Inovasi
Tingkat inovasi atau kebaruan produk dalam memecahkan masalah atau
memenuhi kebutuhan baru.
d. Sumber Daya
Menilai sumber daya pada usaha melibatkan evaluasi terhadap berbagai
aspek yang memengaruhi kemampuan sumber daya tersebut untuk mendukung
tujuan dan operasi perusahaan.
e. Pemasaran
Menilai pemasaran usaha melibatkan penilaian terhadap berbagai aspek
yang memengaruhi efektivitas strategi pemasaran dalam mencapai tujuan bisnis.
f. Keuangan
Menilai keuangan untuk usaha melibatkan evaluasi terhadap kesehatan
finansial dan kinerja keuangan perusahaan.
PENUTUP
Demikian proposal usaha ini kami buat dengan sebaik- baiknya, dan kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal
kami. Kami juga berterimakasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini.
Semoga proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan bermanfaat
bagi semua. Kami berharap jika proposal ini dapat diterima banyak pihak sebagai tahapan awal
untuk merintis usaha Bakso pedas Kulit pangsit.
Selain itu, kami juga berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan pendanaan
agar kegiatan usaha Bakso pedas kulit pangsit dapat berjalan dan bersaing dengan usaha
lainnyaKami menyadari proposal kami masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk realisasi usaha Bakso pedas kulit
pangsit. Atas segala waktu dan perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih
BAB V
LAMPIRAN
Nama Usaha
Per [tanggal]
Proyeksi Pendapatan
Rp200.000
Proyeksi Penjualan
Proyeksi Beban-beban:
Beban XXXX
Rp4.143.500.000
Total Proyeksi Beban