Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PERTANGGUNG JAWABAN

PROGRAM PEMBINAAN MAHASISWA WIRAUSAHA INDONESIA


(P2MW) 2024.

NAMA USAHA :

BAKSO PEDAS KULIT PANGSIT

TIM PELAKSANA :

Ananda Ismail (13211.21.003)


Nasrin Ilyas (13211.21.019)
Nurzanah Daud (13211.21.022)
Putri Dunggio (13211.21.023)
Tisiyandri Karim (13211.21.028)

PROGRAM STUDI S1 ILMU GIZI


STIKES BAKTI NUSANTARA GORONTALO
2023
LEMBAR PENGESAHAN
Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) 2024
Judul usaha Bakso Pedas Kulit Pansit
Tahapan Usaha Tahapan Awal
Kategori Usaha Makanan dan Minuman
Ketua Pengusul
• Nama Lengkap Nasrin Ilyas
NIM 13211.21.019
• Jurusan Sl Ilmu Gizi
• Nomor Hp 0895805090298
• Alamat Email Nasrinilyas21@gmail.com
Anggota Pengusul 1
• Nama Lengkap Nurzanah Daud
• Nim 13211.21.022
• Jurusan Sl Ilmu Gizi
Anggota Pengusul 2
• Nama Lengkap Ananda Ismail
• Nim 13211.21.003
• Jurusan Sl Ilmu Gizi
Anggota Pengusul 3
• Nama Lengkap Putri Dunggio
• Nim 13211.21.023
• Jurusan Sl Ilmu Gizi
RP. 21.144.100
Dana yang diusulkan
Gorontalo, 11 Maret 2024

Menyetujui Ketua Pengusul,


Ketua STIKES Bakti Nusantara Gorontalo

Hartati Inaku, SKM, M.Kes Nasrin Ilyas


NIDN. 0025087501 NIM. 13211.21.019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bakso Pedas Kulit Pangsit adalah makanan yang dibuat dengan cara yang
berbeda, kemudian bakso pedas kulit pangsit ini belum tersedia di kedai penjualan
makanan karena makanan ini baru di buat yang akan dipasarkan. Bakso pedas kulit
pangsit ini dibuat dari daging sapi yang diolah menjadi bakso. Bakso pedas kulit
pangsit adalah variasi dari bakso tradisional yang disajikan dengan kulit pangsit yang
renyah dan bumbu pedas.
Kulit pangsit biasanya digoreng hingga garing dan bisa dijadikan camilan atau
pendamping makanan lain seperti bakso atau mi ayam. Resep kulit pangsit pedas
manis, misalnya, mencakup bahan-bahan seperti kulit pangsit, gula pasir, kaldu ayam,
air asam jawa, cabai merah, cabai rawit, dan bawang putih yang dihaluskan untuk
menciptakan cita rasa yang unik dan bikin ketagihan.
Di Indonesia, pangsit telah berkembang dengan berbagai kreativitas dan
disesuaikan dengan cita rasa lokal setiap daerah. Pangsit bisa diisi dengan daging
cincang dan disajikan dengan kuah bakso atau sebagai camilan yang renyah dengan
berbagai varian rasa, termasuk yang pedas.
Bakso pedas kulit pansit juga dipercaya mampu mencegah penyakit anemia. Hal
ini dikarenakan dari daging sapi yang merupakan makanan penambah dari yang kaya
akan zat besi. Bahkan zat besi ini dinilai lebih baik daripada zat besi yang berasal dari
tumbuhan karena lebih mudah dicerna oleh tubuh.
BAB II

DESKRIPSI USAHA

A. Kategori
1. Makanan dan Minuman
Makanan dan minuman adalah semua bahan, baik dalam bentuk alamiah
maupun dalam bentuk buatatan yang dimakan manusia terkecuali obat-obatan.
Industri makanan dan minuman merupakan salah satu sektor yang memiliki peran
penting dalam meningkatkan pertumbuhan perekonomian di Indonesia. Kementrian
Perindustrian Republik Indonesia mencatatkan kontribusi industri makanan dan
minuman terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 34,95%, dan angka ini
merupakan tertinggi dibandingkan sektor industri lainnya. Untuk itu, pemerintah
terus berupaya menajga ketersediaan bahan bakuyang dibutuhkan agar semakin
produktif dan berdaya saing global.
2. Budidaya
Budidaya usaha merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengembangkan
atau memproduksi barang atau jasa dengan tujuan mendapatkan keuntungan
ekonomi. Ini melibatkan pengelolaan sumber daya secara efisien dan efektif untuk
mencapai hasil yang diinginkan dalam konteks bisnis.
Berikut adalah beberapa contoh budidaya usaha:
a. Budidaya Pertanian: Meliputi penanaman tanaman pangan seperti padi,
jagung, dan kedelai, serta tanaman hortikultura seperti sayuran dan buah-
buahan.
b. Budidaya Perikanan: Termasuk pembesaran ikan di kolam, tambak, atau
karamba, serta pengelolaan budidaya udang, lobster, atau kerang.

c. Peternakan: Meliputi budidaya hewan ternak seperti sapi, kambing, ayam,


dan bebek untuk daging, susu, telur, atau bahan baku lainnya.
d. Budidaya Tanaman Hias: Menanam dan mengelola tanaman hias seperti
bunga potong, tanaman indoor, dan tanaman outdoor untuk dijual kepada
konsumen atau industri dekorasi.
e. Usaha Perkebunan: Meliputi perkebunan buah-buahan seperti jeruk, apel,
dan durian, serta perkebunan kelapa sawit, karet, dan teh.
f. Budidaya Jamur: Mengembangkan jamur seperti jamur tiram, jamur
merang, atau jamur kancing untuk dijual sebagai bahan makanan atau bahan
baku industri.
g. Budidaya Tanaman Obat: Menanam tanaman obat-obatan seperti jahe,
temulawak, atau akar-akaran lainnya untuk dijual kepada industri farmasi
atau konsumen langsung.
h. Usaha Agribisnis: Mengintegrasikan berbagai kegiatan pertanian,
peternakan, perikanan, dan kegiatan lainnya untuk menciptakan nilai
tambah dan diversifikasi produk.
3. Industri Kreatif, Seni, dan Budaya
Industri Kreatif, Seni, dan Budaya merujuk pada sektor ekonomi yang
mencakup berbagai bidang seperti seni pertunjukan, seni visual, musik, film,
televisi, penerbitan, permainan video, desain fashion, arsitektur, dan lain-lain. Ini
melibatkan proses kreatif dalam menciptakan nilai tambah, ekspresi budaya, dan
memanfaatkan kekayaan budaya untuk tujuan komersial.
4. Jasa, Pariwisata, dan Perdagangan
a. Jasa
Jasa merujuk pada kegiatan ekonomi yang melibatkan pemberian layanan
atau kegiatan non-produktif kepada konsumen. Contohnya termasuk layanan
kesehatan, pendidikan, transportasi, perbankan, dan hiburan.
b. Pariwisata
Pariwisata mencakup aktivitas perjalanan dan kunjungan ke tempat-tempat
wisata untuk tujuan rekreasi, liburan, atau bisnis. Ini melibatkan segala hal
mulai dari penginapan, makanan, transportasi, hingga aktivitas wisata yang
beragam.
c. Perdagangan
Perdagangan adalah kegiatan membeli dan menjual barang atau jasa
dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Ini bisa terjadi di pasar lokal, nasional,
atau internasional dan melibatkan berbagai jenis barang mulai dari bahan
makanan hingga barang elektronik.
5. Manufaktur dan Teknologi Terapan
Manufaktur adalah proses pembuatan produk secara massal atau dalam skala
besar dengan menggunakan mesin, alat, dan tenaga kerja. Sedangkan Teknologi
Terapan pada usaha mengacu pada penerapan teknologi dalam proses manufaktur
untuk meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan kualitas produk. Ini melibatkan
penggunaan berbagai teknologi seperti otomatisasi, robotika, pemrosesan digital,
dan sistem manufaktur pintar.
a. Tujuan Mulia (Noble Pupose)
Menilai tujuan mulia melibatkan beberapa kriteria yang dapat membantu
dalam penilaian. Beberapa kriteria yang sering digunakan meliputi:
1. Kesesuaian dengan Nilai-Nilai Universal
Tujuan tersebut seharusnya sesuai dengan nilai-nilai yang dianggap positif
secara universal, seperti keadilan, kejujuran, empati, dan kebaikan.

2. Pengaruh Positif
Tujuan tersebut seharusnya memiliki pengaruh positif yang signifikan
terhadap individu, masyarakat, atau lingkungan.
3. Ketercapaian yang Realistis
Tujuan tersebut harus dapat dicapai secara realistis dengan sumber daya
yang tersedia.
4. Konsistensi
Tujuan tersebut seharusnya konsisten dengan nilai dan tujuan organisasi
atau individu yang mengusungnya.
5. Kesinambungan
Tujuan tersebut harus memiliki dampak jangka panjang dan berkelanjutan,
bukan hanya efek sementara.
6. Kemampuan untuk Menginspirasi
Tujuan tersebut seharusnya memiliki kemampuan untuk menginspirasi dan
memotivasi orang lain untuk berkontribusi atau berpartisipasi dalam
mencapainya.
b. Konsumen Potensial
Menilai konsumen potensial melibatkan pemahaman mendalam tentang
berbagai aspek yang memengaruhi keputusan konsumen. Beberapa kriteria yang
dapat digunakan untuk menilai konsumen potensial meliputi:
1. Kepuasan Kebutuhan
Seberapa besar produk atau layanan yang ditawarkan memenuhi kebutuhan
atau keinginan konsumen potensial.
2. Daya Beli
Kemampuan finansial konsumen potensial untuk membeli produk atau
layanan tersebut.
3. Pengalaman dan Pengetahuan
Tingkat pengalaman dan pengetahuan konsumen potensial tentang produk
atau layanan tersebut, serta industri terkait.
4. Sikap dan Perilaku
Sikap dan perilaku konsumen potensial terhadap produk atau layanan
tersebut, apakah mereka cenderung mendukung atau skeptis terhadapnya.
5. Ketersediaan dan Aksesibilitas
Ketersediaan produk atau layanan tersebut di pasar dan kemudahan akses
bagi konsumen potensial untuk mendapatkannya.
6. Demografi
Informasi demografis konsumen potensial seperti usia, jenis kelamin,
pendapatan, dan lokasi geografis yang dapat memengaruhi preferensi dan
kebiasaan konsumsi.
7. Psikografis
Aspek-aspek psikologis dan sosial konsumen potensial seperti gaya hidup,
nilai-nilai, minat, dan kepribadian yang dapat mempengaruhi keputusan
pembelian.
8. Kepentingan dan Prioritas
Sejauh mana produk atau layanan tersebut sesuai dengan kepentingan dan
prioritas konsumen potensial dalam kehidupan mereka.
9. Umpan Balik dan Reputasi
Umpan balik dan reputasi produk atau layanan tersebut di pasar, termasuk
ulasan konsumen dan testimonial.
10. Kebutuhan Pemasaran
Potensi konsumen untuk merespons upaya pemasaran yang ditujukan
kepada mereka, seperti iklan, promosi, dan kampanye pemasaran lainnya.
c. Produk
Menilai produk melibatkan evaluasi mendalam terhadap berbagai aspek
yang memengaruhi kualitas, nilai, dan daya tarik produk tersebut. Berikut
adalah beberapa kriteria yang sering digunakan untuk menilai produk :
1. Kualitas
Tingkat keunggulan dan keandalan produk dalam memenuhi harapan
dan kebutuhan konsumen.
2. Kinerja
Seberapa baik produk tersebut berfungsi atau melakukan tugas yang
dimaksudkan dengan efektif.
3. Keandalan
Tingkat kehandalan dan ketahanan produk terhadap penggunaan normal
atau dalam kondisi ekstrim.
4. Desain
Kelayakan desain produk, termasuk estetika, ergonomi, dan
fungsionalitasnya.
5. Inovasi
Tingkat inovasi atau kebaruan produk dalam memecahkan masalah atau
memenuhi kebutuhan baru.
d. Sumber Daya
Menilai sumber daya pada usaha melibatkan evaluasi terhadap berbagai
aspek yang memengaruhi kemampuan sumber daya tersebut untuk mendukung
tujuan dan operasi perusahaan.
e. Pemasaran
Menilai pemasaran usaha melibatkan penilaian terhadap berbagai aspek
yang memengaruhi efektivitas strategi pemasaran dalam mencapai tujuan bisnis.
f. Keuangan
Menilai keuangan untuk usaha melibatkan evaluasi terhadap kesehatan
finansial dan kinerja keuangan perusahaan.

B. Kategori Bisnis Digital


Usaha bakso pedas kulit pansit dapat digolongkan dalam beberapa kategori
bisnis, tergantung pada fokus dan model operasionalnya. Beberapa kategori yang
relevan untuk usaha tersebut meliputi:
1. Makanan dan Minuman
Kategori ini mencakup bisnis yang berfokus pada produksi dan penjualan
makanan dan minuman, termasuk usaha kuliner seperti restoran, warung makan,
atau gerai makanan.
2. Makanan Cepat Saji
Jika usaha bakso pedas kulit pansit menawarkan pelayanan yang cepat dan
fokus pada konsep take-away atau makanan cepat saji, maka dapat digolongkan
dalam kategori bisnis makanan cepat saji.
3. Kuliner Khas
Jika usaha tersebut menekankan pada keunikan atau kekhasan dari hidangan
bakso pedas kulit pansit dan menargetkan pasar yang menghargai kuliner khas
atau unik, maka dapat digolongkan dalam kategori kuliner khas atau spesialis.
4. Penjualan Online
Jika usaha tersebut menggunakan platform online sebagai saluran penjualan
utama atau menyediakan layanan pengiriman, maka dapat diklasifikasikan
sebagai bisnis penjualan online atau layanan pengiriman makanan.
5. Katering
Jika usaha tersebut menawarkan layanan katering untuk acara-acara khusus atau
perjamuan, maka dapat digolongkan dalam kategori bisnis katering. Pemilihan
kategori bisnis yang tepat akan membantu dalam merencanakan strategi
pemasaran, operasional, dan pengembangan usaha yang sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan pasar yang dituju.
1. Permasalahan dan Solusi (Problem and Solution Fit)
Untuk usaha bakso pedas kulit pansit, beberapa permasalahan yang
mungkin dihadapi dan solusi yang bisa diterapkan adalah sebagai berikut:
1. Persaingan yang Ketat
Persaingan yang tinggi di pasar makanan dan minuman dapat menjadi
tantangan. Solusi: Fokus pada diferensiasi produk dan pelayanan, seperti
menawarkan variasi rasa unik, kualitas bahan baku yang tinggi, atau layanan
pelanggan yang ramah.
2. Biaya Produksi yang Tinggi
Biaya bahan baku dan operasional yang tinggi dapat mempengaruhi
profitabilitas. Solusi: Mencari pemasok bahan baku yang terjangkau,
meningkatkan efisiensi operasional, dan menyesuaikan harga jual dengan biaya
produksi.
3. Penjualan Menurun di Musim Tertentu
Penjualan bisa menurun di musim tertentu atau saat kondisi ekonomi
kurang stabil. Solusi: Menerapkan strategi pemasaran yang kreatif, seperti
program promosi atau diskon untuk menarik pelanggan selama periode tersebut.
4. Kualitas Produk yang Tidak Konsisten
Konsistensi dalam rasa dan kualitas produk adalah kunci untuk
mempertahankan pelanggan. Solusi: Melakukan pelatihan terhadap staf
produksi, memantau proses produksi secara ketat, dan mendengarkan umpan
balik pelanggan untuk terus mening
2. Analisis Pasar (Market Analysis)
Analisis pasar merupakan langkah penting dalam merencanakan dan
mengelola usaha, termasuk usaha bakso pedas kulit pansit. Berikut adalah
beberapa langkah dalam melakukan analisis pasar untuk usaha tersebut:
1. Identifikasi Segmen Pasar
Tentukan siapa target pasar Anda. Dalam hal ini, Anda dapat
mengidentifikasi segmen pasar yang paling tertarik dengan hidangan
bakso pedas kulit pansit, seperti pecinta makanan pedas, penggemar
kuliner eksotis, atau orang-orang yang mencari variasi unik dalam
makanan.
2. Pemahaman Kebutuhan dan Preferensi Pelanggan
Pelajari kebutuhan, preferensi, dan perilaku pembelian pelanggan
potensial Anda.
BAB III

RENCANA KEGIATAN DAN PENGGUNAAN ANGGARAN

A. Rencana Kegiatan Usaha


Berikut adalah rencana kegiatan dan penggunaan anggaran yang dapat Anda
terapkan untuk usaha bakso pedas kulit pansit :
1. Pembelian Bahan Baku dan Bahan Pendukung
Tentukan kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung produksi, seperti daging,
tepung, rempah-rempah, dan kemasan. Tetapkan anggaran untuk pembelian bahan
baku tersebut, dan cari pemasok yang menawarkan harga yang bersaing.
2. Persiapan dan Produksi
Tentukan proses produksi dan waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan
bakso pedas kulit pansit. Pastikan anggaran Anda mencakup biaya energi, gaji
karyawan, dan biaya operasional lainnya yang terkait dengan proses produksi.
3. Pemasaran dan Promosi
Tetapkan anggaran untuk kegiatan pemasaran dan promosi, seperti desain dan
cetak material promosi (flyer, brosur), biaya iklan online atau offline, serta kegiatan
promosi lainnya seperti program diskon atau pembelian langsung kepada pelanggan
potensial.
4. Kualitas dan Inovasi Produk
Sisihkan sebagian anggaran untuk meningkatkan kualitas produk dan inovasi,
seperti pengujian resep baru, pengembangan varian rasa, atau investasi dalam
peralatan dan teknologi produksi yang lebih baik.
5. Pengadaan Perlengkapan dan Peralatan
Jika diperlukan, alokasikan anggaran untuk pengadaan perlengkapan dan peralatan
tambahan yang diperlukan untuk memperluas atau meningkatkan kapasitas
produksi.

B. Rincian Penggunaan Anggaran

Peralatan penunjang Volume Harga satuan Nilai (Rp)


(Rp)
Choper Listrik 1 195.000 195.000

Baskom besar 3 35.000 105.000


Baskom Sedang 3 25.000 75.000
Panci 1 75.000 75.000
Spatula 1 20.000 20.000
Kompor 1 250.000 250.000
Tabung Gas 1 150.000 150.000
Wajan Sedang 3 50.000 150.000
Sendok 6 30.000 180.000
Plastik Mika 1 75.000 75.000

Sub Total 1.275.000


1. Bahan Habis Pakai Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Daging sapi 1 kg 150.000 150.000
Tepung Tapioka 2 kg 8.000 18.000
Es batu 1 2.000 2.000
Terigu 1 kg 10.000 10.000
Bawang Putih ½ kg 25.000 25.000
Bawang Merah ½ kg 25.000 25.000
Merica Bubuk 6 bungkus 3.000 18.000
Garam 2 bungkus 3.000 9.000
Pangsit 2 pak 17.000 34.000
Telur 3 butir 2.500 7.500
Minyak Kelapa 1 kg 40.000 40.000
Cabai Merah 1 kg 30.000 30.000
Sub total 368.500
2. Perjalanan Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Akomodasi 1 1.000.000 1.000.000
Sub total 1.000.000
3. Lain-lain Volume Harga Satuan Nilai (Rp)
(Rp)
Biaya tak terduga 1.500.000
Sub total 1.500.000
Total semua pembiayaan 4.143.500.000
BAB IV

PENUTUP

Demikian proposal usaha ini kami buat dengan sebaik- baiknya, dan kami
mengucapkan terimakasih kepada pihak yang sudah membantu proses penyusunan proposal
kami. Kami juga berterimakasih pada para pihak yang berkenan membaca proposal ini.
Semoga proposal usaha yang kami ajukan dapat dipertimbangkan, diterima, dan bermanfaat
bagi semua. Kami berharap jika proposal ini dapat diterima banyak pihak sebagai tahapan awal
untuk merintis usaha Bakso pedas Kulit pangsit.

Selain itu, kami juga berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan pendanaan
agar kegiatan usaha Bakso pedas kulit pangsit dapat berjalan dan bersaing dengan usaha
lainnyaKami menyadari proposal kami masi jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran
dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk realisasi usaha Bakso pedas kulit
pangsit. Atas segala waktu dan perhatian Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih
BAB V

LAMPIRAN

Nama Usaha

Laporan Arus Kas

Per [tanggal]

Kas dari Kegiatan Operasional

a. Penerimaan Kas dari penjualan Rp500.000

b. Pengeluaran Kas untuk Supplier Rp200.000

c. Pengeluaran Kas untuk Operasional Lainnya Rp500.000

d. Pengeluaran Lainnya Rp400.000

Kas bersih dari Kegiatan Operasional Rp1.200.000

Kas dari Kegiatan Investasi (JIKA ADA)

a. Penerimaan Kas dari penjualan harta tetap Rp500.000

b. Pengeluaran Kas dari pembelian harta tetap Rp500.000

Kas bersih dari Kegiatan Investasi Rp1.000.000

Kas dari Kegiatan Pembiayaan (JIKA ADA)

a. Penerimaan Kas dari Penerbitan Saham Rp200.000

b. Pengeluaran Kas untuk Pembayaran Cicilan Hutang Rp200.000


Bank

c. Penerimaan Kas dari Pinjaman Bank Rp900.000

Kas bersih dari Kegiatan Pembiayaan Rp13.000.000

Total Kas Bersih Rp17.000.000


Nama Usaha

Proyeksi Laporan Rugi Laba

Untuk Periode Yang Berakhir [waktu]

Proyeksi Pendapatan

Rp200.000
Proyeksi Penjualan

Proyeksi Pendapatan non


penjualan (jika ada) Rp100.000

Total proyeksi Pendapatan Rp300.000

Proyeksi Harga Pokok


Penjualan (HPP)

Proyeksi Harga Pokok


Penjualan Rp300.000

Total Proyeksi Harga Pokok


Penjualan (HPP) Rp300.000

Total Proyeksi Laba Kotor Rp600.000

Proyeksi Beban-beban:

Beban Pemakaian Perlengkapan Rp 4.143.500.000


Beban Penyusutan Harta Tetap

Beban XXXX

Rp4.143.500.000
Total Proyeksi Beban

Proyeksi Laba/Rugi Bersih Rp600.000

Anda mungkin juga menyukai