Disusun Oleh:
Kelompok 7
Rombel 7
i
PRAKATA
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami berhasil menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dalam
penyusunan makalah ini, kami mendapatkan bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada
Dra. Sri Sami Asih, M.Kes. selaku Dosen Mata Kuliah Pembelajaran Sosial Emosional,
dan rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak memberikan masukan untuk
penyusuanan makalah ini yang berjudul “Experiential Learning untuk Pembelajaran
Sosia Emosional”.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari
kesalahan baik dari segi materi, sistematika, maupun bahasanya. Kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun untuk kesempurnaan penulisan dimasa yang akan
datang. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar merupakan bagian yang tidak akan pernah bisa lepas dari dunia pendidikan.
Keberhasilan proses belajar sangat dipengaruhi oleh gaya belajar yang dipilih. Kemajuan
zaman membuat keragaman gaya belajar dalam dunia pendidikan semakin bervariasi. Hal
ini menjadi tanggung jawab seorang pendidik dalam menentukan metode gaya belajar yang
cocok bagi anak didiknya. Keterlibatan penuh peserta didik dalam proses belajar dapat
dicapai dengan melalui pendekatan pembelajaran aktif dan bukan pembelajaran pasif.
Artinya, peserta didik harus terlibat secara langsung dan aktif dalam proses belajar.
Namun, keterlibatan peserta didik tidak cukup hanya sekedar menerima informasi secara
visual maupun lisan tetapi harus disertai dengan menerima, berpartisipasi dan melakukan
atau mengerjakan langsung. Belajar aktif membantu peserta didik untuk menyerap apa
yang mereka dengar dan lihat untuk latihan kelompok kompleks dimana peserta didik
menerapkan materi yang ada pada “kehidupan nyata” situasi atau masalah baru.
Tujuan dari belajar sendiri bukan semata-mata berorientasi pada penguasaan materi
dengan menghapal fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran.
Tetapi lebih jauh daripada itu, orientasi sesungguhnya dari proses belajar yaitu
memberikan pengalaman untuk jangka waktu panjang kepada peserta didik. Dengan
konsep ini, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi peserta didik. Melalui
pembelajaran secara aktif, proses pembelajaran berlangsung secara alamiah dalam bentuk
kegiatan dimana siswa menerima dan mengalami, bukan sekedar transfer pengetahuan dari
guru ke peserta didik.
Banyaknya ragam gaya belajar dengan pendekatan belajar aktif, model Experiental
Learning Kolbs dianggap yang paling efektif untuk diterapkan di dunia pendidikan. Model
Experiental Learning Kolbs digunakan dan direkomendasikan dalam berbagai disiplin
ilmu. Dalam bentuk yang paling sederhana, experiental learning atau pengalaman belajar
memiliki makna belajar melalui pengalaman langsung yang kita lakukan atau learning by
doing. Dengan adanya sebuah kegiatan yang dilakukan langsung dalam proses belajar
maka peserta didik akan lebih mudah mendapatkan manfaat pembelajaran tersebut karena
adanya keterlibatan emosional, kognitif dan juga motorik secara bersamaan dalam proses
belajar.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dari experiential learning untuk pembelajaran sosial emosional ?
2. Apa saja tahap-tahap model experiential learning untuk pembelajaran sosial
emosional ?
3. Apa yang dimaksud dari gaya belajar experiential learning untuk pembelajaran sosial
emosional?
4. Apa saja gaya belajar experiential learning untuk pembelajaran sosial emosional?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian dari experiential learning untuk pembelajaran sosial
emosional
2. Mengetahui tahap-tahap model experiential learning untuk pembelajaran sosial
emosional
3. Mengetahui pengertian dari gaya belajar experiential learning untuk pembelajaran
sosial emosional
4. Mengetahui macam-macam gaya belajar experiential learning untuk pembelajaran
sosial emosional
2
BAB II
PEMBAHASAN
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Experiential learning adalah proses belajar, proses perubahan yang menggunakan
pengalaman sebagai media belajar atau pembelajaran. Experiential learning adalah
pembelajaran yang dilakukan melalui refleksi dan juga melalui suatu proses pembuatan
makna dari pengalaman langsung. Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli dapat
disimpulkan bahwa Experiential Learning adalah suatu proses belajar mengajar yang
mengaktifkan pembelajar untuk membangun pengetahuan dan keterampilan serta nilai-
nilai juga sikap melalui pengalamannya secara langsung. Experiential Learning
memberikan pembelajar wawasan pengetahuan konsep-konsep dan pengalaman nyata
yang akan membangun keterampilan melalui penugasan-penugasan nyata. Tahapan dalam
penerapan experiential learning adalah tahap pengalaman nyata, tahap observasi reflektif,
tahap konseptualisasi dan tahap percobaan aktif.
Penggunaan model gaya belajar Experiential Learning didasarkan pada pemikiran
bahwa : a) pembelajar dalam belajar akan lebih baik ketika mereka terlibat secara langsung
dalam pengalaman belajar. Individu akan lebih merasa bermakna apabila apa yang
dipelajarinya dapat terlibat secara langsung dalam sebuah aktivitas belajar, b)adanya
perbedaan-perbedaan secara individu dalam hal gaya yang disukai. Setiap individu
memiliki gaya belajar yang disukainya yang berbeda dengan individu yang lain, c) ide-ide
dan prinsip-prinsip yang dialami dan ditemukan pembelajar lebih efektif dalam
pemerolehan bahan ajar. Individu secara spontan dapat menemukan ide-ide dan prinsip
karena mereka belajar secara langsung, d)komitmen peserta dalam belajar akan lebih baik
ketika mereka mengambil tanggungjawab dalam proses belajar mereka sendiri.
B. Saran
Demikian makalah yang kami susun, semoga dapat memberikan manfaat bagi
penyusun khususnya dan bagi pembaca umumnya. Penyusun menyadari bahwa makalah
ini jauh dari kesempurnaan, maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah kami.
8
DAFTAR PUSTAKA
Baharudin dan Wahyuni. 2012. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jogjakarta: Ar- Ruzz
Media
Gunadi, G., Prasetyo, T., Kurniasari, D., & Muhdiyati, I. (2023). Peningkatan
Keterampilan Menulis Puisi Bebas dengan Metode Experiential Learning pada Siswa
Sekolah Dasar. Jurnal Studi Guru Dan Pembelajaran, 6(1), 35–43.
Kolb, D. A., Boyatzis, R. E., & Mainemnelis, C. (2000). Experiential Learning Theory:
Previous Research and New Directions. In R. J. Sternberg & L. F. Zhang (Eds.),
Perspectives on cognitive, learning, and thinking styles. Marwah, NJ: Lawrence
Erlbaum.
Mori, J., Tuasikal, S., & Pautina, M. R. (2022). Irfani: jurnal pendidikan islam Bimbingan
Kelompok Experiential Learning dan Dampaknya Terhadap Kemampuan Komunikasi
Interpesonal. 18.
Nasution. 2005. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Bandung :
Bumi Aksara.
iv