Anda di halaman 1dari 27

BUDAYA ORGANISASI

BUDAYA ORGANISASI DAN KREATIVITAS

DISUSUN OLEH:

PUTU AGUS ARIANA (21011007)

KADEK MARSIANI DEWI (21011008)

KOMANG NITA PEBRIANI (21011014)

KADEK ANGGA JANUARTA YASA (21011023)

PROGRAM STUDI:

S1 MANAJEMEN

STIE SATYA DHARMA SINGARAJA

School of Economic with Spiritual Insight

2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Budaya Organisasi,
dengan Judul “Budaya Organisasi dan Kreativitas”.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya


kepada dosen pengampu mata kuliah Budaya Organisasi, Ibu Luh Kartika Ningsih,
S.E., M.M yang telah memberikan tugas terhadap kami.

Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapka. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami pada
khususnya dan pembaca sekalian

Singaraja, 21 April 2024

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 RUMUSAN MASALAH

1.3 TUJUAN

1.4 KEGUNAAN
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 PENGERTIAN BUDAYA

Budaya adalah suatu pola asumsi dasar yang ditemukan dan dukembangkan oleh
suatu kelompok tertentu karena mempelajari dan menguasai masalah adaptasi
eksternal dan integrasi internal, yang telah bekerja dengan cukup baik untuk
dipertimbangkan secara layak dan karena itu diajarkan pada anggota baru sebagai
cara yang dipersepsikan, berpikir dan dirasakan dengan benar dalam hubungan
dengan masalah tersebut (Edgar Schein, 1997: 12 dalam Wibowo, 2010:15).

Geert Hofstede menyatakan bahwa budaya terdiri dari mental program bersama
yang mensyaratkan respons individual pada lingkungannya. Definisi tersebut
mengandung makna bahwa kita melihat budaya dalam perilaku sehari-hari, tetapi
dikontrol oleh mental program yang ditanamkan sangat dalam. Budaya bukan hanya
perilaku di permukaan, tetapi sangat dalam ditanamkan dalam diri kita masing-
masing (David C. Thomas dan Kerr Inkson, 2004:22 dalam Wibowo (2010:15).

Webster’s New Collegiate Dictionary mendefinisikan budaya sebagai pola


terintegrasi dari perilaku manusia termasuk pikiran, pembicaraan, tindakan dan
artifak serttergantung pada kapasitas orang untuk menyimak, dan meneruskan
pengetahuan kepada generasi penerus (Terrence E. Deal dan Allan A Kennedy,
2000:4 dalam Wibowo (2010:15).

Dalam pandangan Jeff Cartwirght (1999:11) dalam Wibowo (2010:15), budaya


adalah penentu yang kuat dari keyakinan, sikap dan perilaku orang, dan pengaruhnya
dapat diukur melalui bagaimana orang termotivasi untuk merespons pada lingkungan
budaya mereka. Atas dasar itu, Cartwright mendefinisikan budaya sebagai sebuah
kumpulan orang yang terorganisasi yang berbagai tujuan, keyakinan dan nilai-nilai
yang sama, dan dapat diukur dalam bentuk pengaruhnya pada motivasi.
2.2 PENGERTIAN BUDAYA ORGANISASI

Robbert P. Vecchio (1995:618) dalam Wibowo (2010:17), memberikan definisi


budaya organisasi sebagai nilai-nilai dan norma-norma bersama yang terdapat dalam
suatu organisasi dan mengajarkan pada pekerja yang datang. Definisi ini
menganjurkan bahwa budaya organisasi menyangkut keyakinan dan perasaan
bersama, keteraturan dalam perilau dan proses historis untuk meneruskan nilai-nilai
dan norma-norma.

Adapun Jerald Greenberg dan Robert A. Baron (2003:515) dalam Wibowo


(2010:17), menyatakan budaya organisasi sebagai kerangka kerja kognitif yang terdiri
dari sikap, nilai-nilai norma perilaku dan harapan yang diterima bersama oleh
anggota organisasi. Akar setiap budaya organisasi adalah serangkaian karakteristik
inti yang dihargai secara kolektif oleh anggota organisasi.

Budaya organisasi menurut Stephen P. Robbins (2003:525) dalam Wibowo


(2010:17), adalah sebiah persepsi umum yang dipegang oleh anggota organisasi,
suatu system tentang keberartian bersama. Budaya organisasi berkepentingan dengan
bagaimana pekerja merasakan karakteristik suatu budaya organisasi, tidak dengan
apakah seperti mereka atau tidak.

Sementara itu, James L. Gibson, John M. Ivancevich, dan James H. Donnelly, Jr.
(2000:30) dalam Wibowo (2010:17), memberikan pengertian budaya organisasi
sebagai apa yang dirasakan pekerja dan bagaimana persepsi ini menciptakan pola
keyakinan, nilai-nilai, dan harapan.

Adapun menurut Robert Kreitner dan Angelo Kinicki (2001:68) dalam Wibowo
(2010:17), budaya organisasi adalah nilai-nilai dan keyakinan bersama yang
mendasari identitas perusahaan. Definisi Kreitner dan Kinicki ini menunjukkan tiga
karakteristik penting budaya organisasi, yaitu budaya organisasi diteruskan kepada
pekerja baru melalui proses sosialisasi, budaya organisasi memengaruhi perilaku kita
di pekerjaan, dan budaya organisasi bekerja pada dua tingkatan yang berbeda.
2.3 KRETIVITAS ORGANISASI

Menurut Baron dalam Surya Pratama et al (2020), kreativitas berarti penciptaan


sesuatu yang baru yang didasarkan pada eksplorasi berbagai sumber informasi (basis
data dan basis pengetahuan). Salah satu definisi kreativitas yang paling banyak
dikutip mengatakan bahwa hasilnya kreativitas adalah ide-ide yang dibedakan oleh
kebaruan dan kegunaan. Mumford et al dalam Surya Pratama et al (2020),
menyatakan bahwa kreativitassangat penting dalam penyelesaian permasalahan yang
semi-terstruktur maupun yang terstruktur. Meskipun istilah "kreativitas" bersumber
dari psikologi, namun dapat juga digunakan dalam konteks yang berbeda antara lain
dalam konteks strategi bisnis, proses bisnis, manajemen strategis, keunggulan
kompetitif, pengembangan organisasi, kepemimpinan, dan inovasi.

Kreativitas organisasi berarti kemampuan untuk menghasilkan ide-ide baru dan


berguna yang berkaitan dengan produk, layanan, proses, praktik manajerial dan
strategi kompetitif. Woodman dalam Surya Pratama Et al (2020), mendefinisikan
kreativitas organisasi adalah menciptakan produk baru yang bermanfaat, layanan, ide,
prosedur atau proses oleh individu yang bekerja sama dalam sistem sosial secara
menyeluruh. Oleh karena itu, kreativitas dapat dilihat sebagai kemampuan organisasi
yang sangat penting. Kreativitas dalam suatu konteks organisasi dapat dianggap
sebagai fungsi-fungsi berikut: orang yang kreatif, tugas kreatif dalam konteks
organisasi (budaya). Sundgren dan Styhre dalam, kreativitas organisasi adalah sesuatu
yang lebih dari sekumpulan individu yang kreatif. Jadi tidak hanya cukup dari
kehadiran individu-individu kreatif dalam suatu organisasi tidak menjamin kreativitas
organisasi, karena itu adalah hasil dari seluruh spectrum lingkungan organisasi.

Ada empat prinsip manajemen yang dapat melahirkan kreativitas dan inovasi
dalam organisasi: (1) mengelola organisasi sehingga basis pengetahuan mereka lebih
beragam sehingga akan terjadi secara alami, (2) mendorong karyawan untuk
kolaboratif, (3) memungkinkan anggota organisasi terlibat atas ide dan solusi yang
dimunculkan dan (4) menghargai karyawan serta melakukan pengawasan untuk
mendukung prinsip-prinsip inovatif.

Namun biasanya ada juga beberapa hambatan dalam penerapan kreativitas


organisasi. Diantaranya ada intoleransi terhadap perbedaan, pemikiran yang terlalu
rasional, insentif yang kurang pantas serta birokrasi yang berbelit. Banyak penelitian
yang hasilnya menunjukkan hubungan antara kreativitas dan inovasi. Menurut Baer
dalam, Kreativitas adalah titik awal untuk setiap inovasi. Jadi kemampuan untuk
merangsang inovasi sangat tergantung pada ide potensial dan pemecahan masalah
yang merupakan produk dari proses kreativitas organisasi. Selanjutnya untuk
mempromosikan inovasi sebagai hasil kreativitas, organisasi sendiri harus menjadi
kreatif dan menjadikan inovasi sebagai budaya.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 PT TIRTA MUMBUL JAYA ABADI (Yeh Buleleng)


A. Tentang Yeh Bueleleng

Seiring dengan meningkatnya kesadaran masyarakat akan arti penting


kesehatan menyebabkan kebutuhan akan air minum yang higieinis semakin
meningkat pula. PDAM Buleleng sebagai salah satu BUMD yang bergerak di
bidang penyediaan air minum yang memenuhi syarat-syarat kesehatan untuk
konsumsi masyarakat, berusaha menggali potensi yang ada / dimiliki untuk
meningkatkan / mengembangkan usahanya. Berpijak dari hal tersebut, PDAM
Buleleng berupaya melakukan diversifikasi usaha yaitu mengembangkan usaha
air minum isi ulang atau air minum dalam kemasan, dengan memanfaatkan
potensi mata air mumbul yang telah teruji kualitasnya.

Pada tahap awal dilakukan pengadaan 1 (satu) Paket Mesin Isi Ulang Semi
Air Minum Dalam Kemasan dengan kapasitas 2000 liter/jam. Launching produk
air minum dengan merk “Yeh Buleleng” diresmikan oleh Bapak Bupati Buleleng
pada tgl. 25 Agustus 2003, sekaligus mendukung kesiapan Kabupaten Buleleng
sebagai tuan rumah Porda Bali ke VI. Selanjutnya secara organisatoris pada tgl. 1
September 2003 dibentuklah suatu unit usaha air minum “Yeh Buleleng”
dibawah kendali Direksi PDAM Kabupaten Buleleng.

Dalam rangka pengembangan dan profesionalisme pengelolaan, PDAM


Buleleng selanjutnya menggandeng Pihak Swasta untuk menjadi mitra
kerja/partner. Pada tanggal 25 Mei 2004 PDAM Buleleng bersama-sama dengan
PT. Mara Jaya Dewi Sakti dalam suatu akte pendirian oleh notaris K. Rames
Iswara di Denpasar sepakat membentuk suatu perseroan dengan nama “PT. Tirta
Mumbul Jaya Abadi” yang nantinya bergerak dalam bidang produksi dan
perdagangan air minum dalam kemasan dengan merk “Yeh Buleleng”. Akte
pendirian Nomor 19 Tahun 2004 selanjutnya mendapat pengesahan Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia pada tanggal 30 Juni 2004 sesuai surat
keputusan Nomor: C-16382 HT.01.01.TH.2004. Besarnya modal dasar perseroan
ditetapkan berjumlah Rp.800.000.000,- (Delapan Ratus Juta Rupiah), terbagi atas
800 saham, masing-masing saham bernilai nominal Rp.1.000.000,- (Satu Juta
Rupiah).

Pada bulan Juli 2004 dilakukan penyempurnaan instalasi pengolahaan air


(water treatmet) sesuai standar Air Minum Dalam Kemasan. Dilanjutkan dengan
dengan pengadaan 1 (satu) unit mesin pengisian gelas (Cup Filling Machine)
merk Hayashi dengan kapasitas 9.600 cups/jam. Selanjutnya dalam periode bulan
Juli s/d Mei 2005 secara bertahap dilakukan penyempurnaan instalasi produksi
dan pengurusan ijin-ijin yang diperlukan.

B. Logo Yeh Buleleng

PT. TIRTA MUMBUL JAYA ABADI

Tetesan air melambangkan bahwa air sebagai sumber kehidupan merupakan


Karunia dari Atas (Tuhan Yang Maha Esa).

Air Mancur melambangkan bahwa Yeh Buleleng menggunakan sumber mata


air (air yang muncul ke Purmukaan Bumi dari bawah tanah secara alami).
Bingkai Segitiga melambangkan bahwa usaha air minum dalam kemasan Yeh
Buleleng dikelola berdasarkan palsafah Tri Hita Karana.

Tulisan PT. TIRTA MUMBUL JAYA ABADI melambangkan nama


perusahaan yang mengandung makna bahwa perusahaan berbentuk Perseroan
Terbatas (PT), menggunakan air suci dari sumber mata air mumbul (TIRTA
MUMBUL), dan pada akhirnya Yeh Buleleng diharapkan mampu menjadi unggulan
dan langgeng usahanya (JAYA ABADI)

C. Visi dan Misi Yeh Buleleng

a. VISI: Menjadikan “Yeh Buleleng” sebagai air minum masyarakat Bali.

b. MISI:
1. Mengangkat nama daerah dengan menggunakan merk “Yeh Buleleng”.
2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemenuhan
kebutuhan akan air minum yang sehat dan higienis.
3. Melaksanakan pengelolaan sesuai prinsip-prinsip ekonomi perusahaan
untuk menghasilkan laba (profit oriented).

D. Kreatitas Yeh Buleleng


Yeh Bueleleng menghadirkan air minum yang berkualitas dari sumber mata
air suci yaitu air mumbul. Cara Yeh Buleleng untuk menghadirkan air minum
yang berkualitas yaitu:
1. Memilih air dari sumber yang berkulitas
2. Penyaringan air dan disinfeksi
3. Produksi dan pembersihan kemasan dengan teknologi yang terjamin
4. Pengisian air ke dalam kemasan yang terjamin kebersihannya.
Yeh Buleleng juga menghadikan air minum dengan berbagai macam kemasan
diantaranya, kemasan gelas, kemasan botol 330ml, kemasan botol 500ml, dan
kemasan galon 20ltr.
3.2 PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA Tbk (TELKOM)
A. Tentang TELKOM group

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik


Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa layanan teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham
mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52.09%,
sedangkan 47.91% sisanya dikuasai oleh publik. Saham Telkom diperdagangkan
di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock
Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”.

Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company,


TelkomGroup mengimplementasikan strategi bisnis dan operasional perusahaan
yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi tersebut
akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping)
dan agile (lincah) dalam beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi
yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga diharapkan dapat
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam menciptakan customer
experience yang berkualitas. Kegiatan usaha TelkomGroup bertumbuh dan
berubah seiring dengan perkembangan teknologi, informasi dan digitalisasi,
namun masih dalam koridor industri telekomunikasi dan informasi. Hal ini
terlihat dari lini bisnis yang terus berkembang melengkapi legacy yang sudah ada
sebelumnya. Telkom mulai saat ini membagi bisnisnya menjadi 3 Digital
Business Domain:

1. Digital Connectivity: Fiber to the x (FTTx), 5G, Software Defined


Networking (SDN)/ Network Function Virtualization (NFV)/ Satellite.
2. Digital Platform: Data Center, Cloud, Internet of Things (IoT), Big Data/
Artificial Intelligence (AI), Cybersecurity.
3. Digital Services: Enterprise, Consumer.

B. Tujuan, Visi dan Misi serta Logo Perusahaan

Untuk menjawab tantangan industri digital, mendukung digitisasi nasional


dan untuk menginternalisasi agenda transformasi, maka Telkom telah
menajamkan kembali Purpose, Visi, dan Misi nya.

TUJUAN: Mewujudkan bangsa yang lebih sejahtera dan berdaya saing serta
memberikan nilai tambah yang terbaik bagi para pemangku kepentingan.

VISI: Menjadi digital telco pilihan utama untuk memajukan masyarakat

MISI:

1. Mempercepat pembangunan Infrastruktur dan platform digital cerdas yang


berkelanjutan, ekonomis, dan dapat diakses oleh seluruh masyarakat.
2. Mengembangkan talenta digital unggulan yang membantu mendorong
kemampuan digital dan tingkat adopsi digital bangsa.
3. Mengorkestrasi ekosistem digital untuk memberikan pengalaman digital
pelanggan terbaik

LOGO

Sebagai perusahaan digital telco milik negeri, tekad dan keyakinan tersebut
dilambangkan dengan sebuah logo perusahaan sebagai image perusahaan yang
terdiri dari bentuk lingkaran yang melambangkan kedinamisan perusahaan dan
juga simbolis dunia, serta tangan kanan yang ramah dalam meraih dunia tersebut.
Dengan warna merah, putih dan warna transisi abu-abu sebagai warna identitas
perusahaan, sebagaimana warna merah dan putih yang menjadi identitas
Indonesia.
Gambar 1 Logo Telkom
Indonesia

Logo Telkom Indonesia juga dilengkapi dengan tagline “The World in Your
Hand” dengan makna “Dunia Dalam Genggaman Anda” yang membawa pesan
bahwa Telkom Indonesia berkomitmen untuk membuat segalanya menjadi mudah
dan lebih menyenangkan dalam mengakses dunia.

C. Budaya Organisasi dan Kreativitas Telkom

Dalam menjalankan perusahaan, Telkom memiliki budaya organisasi atau


nilai-nilai inti yang wajib dilaksanakan oleh seluruh karyawannya yang diringkas
menjadi yaitu AKHLAK, berikut adalah penjelasannya.

Amanah: memegang teguh kepercayaan yang diberikan

Kompeten: terus belajar dan mengembangkan kapabilitas

Harmonis: saling peduli dan menghargai perbedaan

Loyal: berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara

Adaptif: terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun


menghadapi perubahan
Kolaboratif: membangun kerjasama yang sinergis

PT Telkom Indonesia terus berkomitmen membawa masyarakat Indonesia


menuju masa depan digital dengan selalu melakukan inovasi. Salah satu upaya yang
diperlukan untuk mempermudah kegiatan masyarakat sehari-hari adalah digitalisasi.
Upaya tersebut diimplementasikan melalui 3 pilar yakni lingkungan digital,
masyarakat digital, dan ekonomi digital. Telkom memliki banyak infrastruktur
telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia untuk beroperasi di sektor digital.
Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa semua orang memiliki hak yang sama
untuk mengakses internet dan menggunakan teknologi digital. Telkomsel ada untuk
menjalankan pilar ini, senantiasa memberikan kemudahan konektivitas, dengan
251.116 base transceiver station (BTS) tersebar di seluruh Negara, jaminan sinyal
kuat akan tetap ada. Terdapat 50.241 BTS 2G dan 200875 BTS 3G dan 4G.
jangkauan jaringan telkomsel dapat mencakup 99% dari populasi.

Telkomsel

Gambar 2 Telkomsel

Telkomsel telah menjadi salah satu pionir dalam pengembangan jaringan 5G di


Indonesia. Saat ini, perusahaan berlogo merah ini memiliki sekitar 2.000 pelanggan
dengan perangkat 5G, dan jumlah ini akan terus meningkat karena Telkomsel percaya
bahwa 5G adalah teknologi masa depan industri seluler. Untuk memaksimalkan
jaringan 5G untuk konsumen dan industri, telkomsel meningkatkan sumber
dayafrekuensi yang tersedia. Saat ini, Telkomsel menggunakan frekuensi 1800 MHz
untuk mengiklankan jaringan 2G dan 5G, lalu frekuensi 2100 MHz digunakan
sepenuhnya untuk 3G, dan frekuensi 2300 MHz digunakan untuk 4G dan 5G.
Sebenarnya, frekuensi 2300 MHz bukanlah frekuensi yang populer untuk jaringan 5G
di ruang global.

Telkomsel telah melakukan berbagai uji coba jaringan 5G di beberapa frekuensi.


Yang terbaru, Telkomsel melakukan uji coba di frekuensi 3.500 MHz dan frekuensi
millimeter wave (mmWave) 26 GHz (26000 MHz), yang sementara diizinkan
Kominfo untuk digunakan di acara MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret 2022.
Hasilnya memuaskan, uji 5G yang menggunakan kombinasi frekuensi 2100 MHz,
2300 MHz, dan 3500 MHz dapat menghasilkan kecepatan lebih dari 2 Gbps,
sementara uji 5G yang menggunakan pita 800 MHz pada 26 GHz (26000 MHz) dapat
menghasilkan kecepatan 5 Gbps.

IndiHome

Gambar 4 IndiHome

Indihome dan Telkom adalah dua hal yang saling terkait. Dengan 8,8 juta
pengguna di seluruh Indonesia, layanan internet fixed-broadband ini kini menjadi
salah satu layanan internet rumas terbesar di Negara itu. IndiHome mempercepat
layanan sebelumnya. Selama tujuh tahun, layanan internet rumahan ini telah
mencapai 96,5% wilayah di Indonesia. Bayangkan 152 juta perangkat yang terhubung
ke jaringan ini setiap hari. IndiHome berkembang menjadi alat pembayaran PT
Telkom Indonesia bersama Telkomsel. Sampai akhir 2021, EBITDA margin
IndiHome akan meningkat menjadi 46,7%, dengan pendapatan naik 18,5% menjadi
26,3 triliun. IndiHome terus melakukan penayangan konten melalui kerja sama
strategis dengan penyedia konten global, seperti Disney+ Hotstar dan Lionsgate Play,
untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman digital terbaik bagi pelanggan.

Leap-Telkom Digital

Pada bulan Maret lalu, Telkom secara resmi meluncurkan Leap-Telkom


Digital (Leap), sebagai bukti kontribusi perusahaan dalam mempercepat transformasi
digital Indonesia. Untuk mengakselerasi digitalisasi masyarakat Indonesia, Leap hadir
sebagai sebuah ekosistem digital yang menjadi umbrella brand untuk produk dan
layanan digital Telkom. Leap menjadi langkah nyata Telkom Indonesia dalam
mendorong inovasi digital dengan menyediakan solusi terbaik untuk memudahkan
setiap aktivitas masyarakat. Diharapkan kehadiran Leap, sebagai bagian dari inisiatif
pemerintah, akan membantu pertumbuhan ekosistem digital Indonesia, yang akan
mengakselerasi terwujudnya kedaulatan digital di Indonesia. Mengakselerasi
digitalisasi Indonesia di berbagai bidang bagi seluruh lapisan masyarakat, berbagai
produk dan layanan digital unggulan Leap hadir. Selain itu, ada layanan digital yang
terkait dengan berbagai ekosistem, seperti PaDi UMKM dan MySooltan di ekosistem
UMKM, Logee di ekosistem logistik, dan Agree di ekosistem pertanian dan
perikanan. Selain itu, ada juga aplikasi myIndiHome, platform Pijar untuk ekosistem
pendidikan, BigBox untuk platform analisis data besar, dan Antares untuk platform
IoT.

PeduliLindungi
Gambar 5 Aplikasi PeduliLindungi

Telkom membuat aplikasi PeduliLindungi sebagai tindakan implementasi


pilar masyarakat digital untuk mengawasi penyebaran virus COVID-19 di seluruh
wilayah Indonesia sejak 2021. Aplikasi ini pertama kali dirilis di platform mobile
pada Maret 2020. Pengguna dapat memantau zona hijau, merah, dan hitam COVID-
19 di aplikasi tersebut. Ini memungkinkan mereka untuk menentukan sikap mereka
dan dengan efektif mencegah penularan virus COVID-19. Penggunaan
PeduliLindungi telah berkembang melalui fitur scan barcode sebelum memasuki area
tertentu seperti mal, restoran, dan tempat umum. PeduliLindungi sangat membantu
dalam menyampaikan semua informasi tentang pengawasan, penanganan,
pencegahan, dan vaksinasi COVID-19. Ini juga mencakup konektivitas dan
kemudahan mendaftar vaksinasi serta vaksinasi booster.

3.3 BANK PEMBANGUNAN DAERAH (BPD)


A. Gambar umum BPD Bali

PT. Bank Pembangunan Daerah Bali merupakan salah satu Bank


Pembangunan Daerah di Indonesia yang berada di provinisi Bali, yang didirikan
pada tanggal 5 Juni 1962. Bank BPD Bali adalah bank pemerintah Provinsi Bali
yang memiliki aktivitas nasional dan internasional yang turut berperan dalam
pembangunan yakni mensukseskan program pemerintah, serta untuk
menumbuhkan perekonomian dengan fokus melayani Usaha Mikro Kecil, dan
Menengah (UMKM) dengan memberikan bantuan kredit terhadap UMKM, dan
selalu akan menjadi tumpuan bagi ketahanan perekonomian Bali. Hal ini sesuai
dengan slogan Bank BPD Bali yaitu Bersama Anda Membangun Bali.

Secara umum Produk Kredit Bank BPD Bali dapat dibagi menjadi dua
produk, yang dilihat dari tujuan pembiayaan kredit, yaitu Kredit Konsumtif dan
Kredit Produktif. Selanjutnya, dalam menjalankan fungsinya sebagai Agent
Regional Development maka Bank BPD Bali turut berkontribusi atas
pembangunan perekonomian masyarakat Bali melalui penyaluran kredit – kredit
berfitur khusus dengan suku bunga rendah dan biaya murah yang ditujukan
kepada pelaku usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) sebagai
penggerak utama perekonomian di Provinsi Bali, yang dalam penyalurannya
Bank BPD Bali bekerjasama dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah
maupun perusahaan non pemerintah yang memiliki kesamaan tujuan dengan Bank
BPD Bali untuk membangun perekonomian Bali.

B. Logo Bank BPD Bali

Gambar 6 Logo Bank BPD Bali

Makna Logo Bank BPD Bali

1. Logo Bank BPD Bali berbentuk lingkaran yang mengadopsi bentuk


teratai/padma dengan 8 sudut. Makna yang melingkupi keseluruhan eleman
didalamnya menjaga komitmen dan energi Bank BPD Bali untuk terus
tumbuh berkelanjutan dan mengantarkan nasabahnya pada kehidupan yang
sejahtera.
2. Tulisan BPD yang berwarna Kuning Emas, mengandung arti bahwa Bank
BPD Bali bekerja berdasarkan pikiran yang bersih, jujur serta bertujuan
membawa masyarakat Bali pada kehidupan yang lebih sejahtera.
3. Warna putih berbentuk padma/teratai dengan 8 (delapan) sudut bermakna
bahwa saat melaksanakan tugas-tugasnya, Bank BPD Bali senatiasa dilandasi
kejujuran serta pikiran yang bersih
4. Warna hijau yang mengelilingi warna putih bermakna bahwa Pulau Bali
dilimpahi kesuburan. Tanah yang subur merupakan modal untuk membangun
kesejahteraan bagi masyarakat.
5. Tuisan BALI DWIPA JAYA yang berwarna hitam mengandung arti seluruh
cabang Bank BPD Bali yang tersebar diberbagai penjuru Bali akan selalu
kokoh dan siap melaksanakan tugas-tugasnya untuk mengantarkan kehidupan
yang lebih sejahtera hari ini dan di masa-masa yang akan datang.
C. Visi, Misi dan Tujuan Bank BPD Bali
Visi: Menjadi Bank yang Kuat, Berdaya Saing Tinggi, dan Terkemuka dalam
Melayani UMKM serta Berkontribusi bagi Pertumbuhan Perekonomian Daerah
yang Berkelanjutan
Misi:
1. Memberikan Solusi Memberikan Solusi Produk, Layanan, dan/atau Jasa
Keuangan yang Inovatif melalui Pengembangan Ekosistem Digital
2. Memberdayakan Sektor UMKM dalam rangka Menggerakan Pembangunan
Daerah
3. Meningkatkan Kualitas SDM, Teknologi dan Informasi serta Budaya
Perusahaan
4. Meningkatkan Penerapan Tata Kelola yang Baik, Manajemen Risiko, dan
Pengendalian dalam Operasional Organisasi
5. Meningkatkan Kepedulian Sosial bagi Komunitas dan Lingkungan

Tujuan
Dalam upaya mencapai misi dari Bank Pembangunan Daerah Bali dan dengan
menjunjung tinggi serta berpegang teguh pada kejujuran, integeritas, dan
kepercayaan, maka Bank Pembangunan Daerah Bali memiliki tujuan sebagai
berikut:

1. Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro


deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan bentuk lainnya
2. Memberikan kredit
3. Menerbitkan surat pengakuan hutang
4. Menempatkan dana, meminjam dana dari/atau meminjam dana kepada Bank
lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi, maupun dengan
wesel unjuk, cek atau sarana lainnya
5. Kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh Bank sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundag-undangan yang berlaku.
D. Budaya organisasi dan kreativitas yang diterapkan Bank BPD Bali
Budaya Organisasi
1. Competent (Kompetensi)
Memiliki pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk
melakukan dan menyelesaikan suatu pekerjaan sesuai dengan kualitas yang
telah ditetapkan.
Perilaku utama:
a. Bekerja dengan menggunakan keterampilan dan berpikir serta bertindak.
b. Bekerja dengan memanfaatkan teknologi dan ilmu pengetahuan yang
relevan dalam penyelesaian tugas-tugas.
c. Bekerja sesuai dengan prosedur, akurat, teliti serta memahami risiko tugas
secara profesional.
2. Integrity (integritas)
Konsisten dan selalu patuh terhadap nilai-nilai moral atau peraturan lainnya,
terutama nilai kejujuran dan anti korupsi serta kolusi.
Perilaku utama:
a. Menerapkan pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan berperilaku kerja
sesuai tata tertib dan tidak menyiasati aturan untuk kepentingan pribadi.
b. Mengembangkan etos kerja dengan dasar agama dan memandang kerja
sebagai ibadah serta memiliki akhlak yang baik.
3. Teamwork (Kerjasama)
Rasa kekompakan atau persatuan yang ada dalam organisasi dan kedekatan
dengan sesama individu atau pada sesama satuan kerja sehingga mampu
mendukung terciptanya kerjasama dan komunikasi yang baik.
Prilaku utama:
a. Menghargai perbedaan pendapat dan membantu jika diminta bantuan
satuan kerja lain serta tidak menonjolkan ego setoral / satuan kerja yang
berlebihan.
b. Menghargai eksistensi dan wewenang pimpinan secara proposional,
mengembangkan pada prinsip positif kepada orang lain serta menghargai
apa yang dikerjakan orang lain.
c. Tidak mengeksploitasi perbedaan (pangkat,jabatan, sektor) dan saling
menghormati serta bertegur sapa sebagai ungkapan kekeluargaan
4. Customer Awareness (Orientasi Pelanggan)
Menjadikan pengguna sebagai fokus utama dari tindakan kita, mengemban
dan mempertahankan hubungan dengan pelanggan secara produktif.
Prilaku utama:
a. Secara aktif mencari informasi untuk memahami situasi, masalah,
harapan, dan kebutuhan nasabah untuk ditindaklanjuti sesuai kewenangan.
b. Menjaga hubungan baik dengan nasabah, bertindak cepat untuk memenuhi
kebutuhannya dan menyelesaikan masalanya dan menghindari komitmen
yang berlebihan.

Kreativitas
1. Pengembangan ekosistem digital: dalam upaya mewujudkan peran Bank yang
inovatif melalui pengembangan ekosistem digital, Bank BPD Bali terus
meningkatkan trasformasi digital dalam melakukan pelayanan perbankan yang
selaras dengan visinya yaitu “ Menjadi Bank yang kuat, berdaya saing tinggi,
dan termuka dalam melayani UMKM serta berkontribusi bagi pertumbuhan
perekonomuan daerah yang berkelanjutan”. Upaya tersebut dibuktikan dengan
diraihnya penghargaan Digital Technology & Innovation Awards 2023
kategori The Best IT Governance & The Best Digital Workplace serta The
Best CEO For Corporate Digital Transformation Of The Year yang diberikan
secara khusus kepada Direktur Utama Bank BPD Bali, I Nyoman Sudharma,
S.H., M.H. Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Direktur Operasional
dan TI Bank BPD Bali, Ida Bagus Gede Setia Yasa, S.Kom., M.M dalam
acara Awarding Digital Technology & Innovation Awards 2023 yang diinisiai
oleh Majalah Itech di Ballroom Hotel Mulia Senayan, Rabu 29 Maret 2023.
2. Program inovasi produk dan pelayanan: dilihat pula dari strategi bisnis Bank
BPD Bali dalam meningkatkan daya saing berupa inovasi produk dan layanan
dengan memperluas jangkauan layanan berbasis digitalisasi dan aliansi
strategis serta pemanfaatan digitalisasi sebagai backbone pelayanan kepada
nasabah. Selain itu, meningkatkan ketahanan kelembagaan berupa penguatan
permodalan dan penguatan GRC & GCG. Kemudian adanya increasement
kemampuan sebagai Agent of Regional Development berupa peningkatan
pertumbuhan DPK dan Kredit, juga mendorong UMKM sebagai motor
penggerak perekonomian dan pembangunan daerah.
3. Kolaborasi dengan industry kreatif: Bank BPD Bali bisa menjalin kemitraan
dengan pelaku industry kreatif local, seperti seniman, desainer, atau Musisi,
untuk menghasilkan proyek-proyek Bersama yang menginterasikan seni dan
keuangan.

3.4 ANGGA
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

4.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Bali, B. B. (2021). Budaya Perusahaan . Retrieved April 21, 2024, from Bank BPD
Bali: https://www.bpdbali.co.id/page/read/62

Bali, B. B. (2021). Gambaran Umum. Retrieved April 21, 2024, from Bank BPD
Bali: https://www.bpdbali.co.id/page/read/80

Bali, B. B. (2021). Visi dan Misi. Retrieved April 21, 2024, from Bank BPD Bali:
https://www.bpdbali.co.id/page/read/57

Bali, B. B. (2022, Mei 22). Asah Kretivitas Milenial, Bank BPD Bali Adakan Lomba
Band. Retrieved April 21, 2024, from Bank BPD Bali:
https://www.bpdbali.co.id/berita/read/197

Bali, B. B. (2023, Maret 30). Peningkatan Transformaso Digital Bank BPD Bali Raih
Penghargaan Dari Digital Technology dan Innovation Awards 2023.
Retrieved April 21, 2024, from Bank BPD Bali:
https://www.bpdbali.co.id/berita/read/227

Plus, K. (2022, Juli 6). Inovasi Telkomsel untuk Digitalisasi. Retrieved April 21,
2024, from Kumparan Plus: https://kumparan.com/kumparantech/inovasi-
telkom-untuk-digitalisasi-indonesia-1yPVfc3E1bd/full

Surya Pratama, e. a. (2020). Kerangka Kerja Desain Sistem Informasi Untuk


Mendukung Kreativitas Organisasi Perusahaan. speed.

Tbk, P. T. (2020). Tentang Telkomgroup. Retrieved April 21, 2024, from Telkom
Indonesia: https://www.telkom.co.id/sites/about-telkom/id_ID/page/profil-
dan-riwayat-singkat-22

Wibowo. (2010). Budaya Organisasi: Sebuah Kebutuhan untuk Meningkatkan


Kinerja Jangka Panjang. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Anda mungkin juga menyukai