Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN REACT

(RELATING,EXERIENCING,APPLYING,COOPERATING,TR
ANSFERING) TERHADAP HASIL BELJAR SISWA PADA
MATERI LARUTAN PENYANGGA
DI SMA NEGERI 13 AMBON
PROPOSAL

Oleh :
Nama : AINIA WAKARINGI
Nim : 201841041

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA
UNIVERSITA PATTIMURA
AMBON 2021
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

A. Model Pembelajaran REACT


B. Media Animasi
C. Hasil Belajar
D. Materi Larutan Penyangga
E. Penerapan Model Pembelajaran REACT Pada Materi Larutan
Penyangga

BAB 3 METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitiaan

B. Lokasi Dan Waktu

C. Popuasi Dan Sampel

D. Instrumen Penelitian

E. Teknik Pengumpuuan Data

F. Teknik Analisis Data


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi,


individu, masyarakat, dan komunitas nasional dari individu tersebut, dan
seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang
memainkan peranan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia
maupun masyarakat (Nurkholis, 2013: 1).

Dalam Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan


Nasional menyatakan bahwa Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan Susana dan proses belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengenbangkan potensi dirinya untuk
memeliki kekuatan spiritual keagamaan pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan akhlak mulia, serta keterampilan diperlukan dirinya,
masyarakat bangsa dan negara (Arifah, dkk, 2017: 21).
Dalam system Pendidikan, guru sebagai pendidik berkewajiban untuk
mengatasi berbagai masalah yang sering dijumpai dalam dunia
Pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat penting dalam
menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang dilaksanakannya. Oleh
sebab itu, guru hasur memikirkan dan membuat perencanaan secara
saksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi peserta didiknya
dan memperbaiki kualitas mengajarnya (Isjoni, 2008: 11).
Materi kimia dianggap sulit untuk dipahami siswa SMA karena kimia
memuat banyak konsep-konsep yang menyangkut reaksi dan perhitungan
kimia yang bersifat abstrak. Hal ini sesuai dengan karakteristik ilmu kimia
itu sendiri yaitu: (1) bersifat abstrak, (2) penyederhanaan dari keadaan
yang sebenarnya, (3) berurutan dan berjenjang. Karakteristik inilah yang
membuat ilmu kimia merupakan salah satu ilmu yang sulit di pelajari oleh
siswa. Menurut Sunyono dkk (2009) rendahnya aktifitas, minat, dan hasil
belajar kimia siswa dapat disebabkan oleh (1) guru tidak memberikan
pengalaman secara langsung, (2) kegiatan diskusi yang dilakukan kurang
menarik dan menjenuhkan, (3) metode mengajar guru kurang bervariasi
dan inovatif. Ilmu kimia merupakan ilmu yang diperoleh dan
dikembangkan berdasarkan eksperimen untuk mencari jawaban atas
pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana fenomene terjadi di alam. Hal
tersebut menuntut pembelajaran kimia di kelas perlu diarahkan pada
kegiatan yang mendorong siswa aktif. Guru di tuntut untuk merancang
strategi pembelajaran yang kreatif dan inovatif agar siswa mampu
menemukan pengetahuan barunya sendiri. Strategi pembelajaran yang
diterapkan tersebut haruslah mempertimbangkan karakteristik siswa,
materi kimia, serta kondisi / fasilitas yang dimiliki sekolah. Kualitas
pengalaman siswa pada saat belajar sangat ditentukan oleh motivasi dari
siswa yang bersangkutan untuk menemukan sendiri. Dengan demikian,
diperlukan suatu strategi pembelajaran kimia yang diharapkan mampu
meningkatkan motivasi siswa dalam mencari dan menemukan
pengetahuan baru. Strategi belajar-mengajar merupakan pola perencanaan
kegiatan siswa-guru dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
mencapai tujuan Pendidikan. Suyanti (2010) mengatakan bahwa strategi
pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan guru dalam
pembelajaran di kelas yang mencerminkan setiap komponen pembelajaran
saling terkait satu sama lain, tersusun sistematik, sehingga tujuan
pembelajaran yang telah ditetepkan dapat tercapai. Langkah-langkah
pembelajaran yang dirasa baru bagi siswa akan menambah minat siswa
dalam belajar, sehingga dapat mengoptimalkan pencapaian kompetensi
dasarnya (Riva, 2017: 1-2).
Salah satu strategi berdasarkan pembelajaran kontekstual yang dapat di
terapkan dalam pembelajaran kimia SMA adalah strategi REACT yang
merupakan singkatan dari relating (menghubungkan), experiencing
(mengalami), applying (menerapkan), cooperating (mengelompokan),
transferring (memindahkan). Model pembelajaran ini bertolak dari
pemahaman pembelajaran kontekstual dan kontruktifis yang menekankan
pada kebermaknaan belajar. Kelebihan dari model ini yaitu memiliki
strategi pemahaman yang bertahap, dari pemahaman dasar yang di
harapkan muncul pda tahap Applying dan pemahaman mendalam pada
tahap Transfering. Pemahaman yang bertahap dapat membantu
mengefektifkan kemampuan berpikir siswa, sehingga model ini
diharapkan dapat mengatasi kesulitan pada pembelajaran larutan
penyangga, seperti harapan yang muncul pada penelitian yang dilakukan
oleh Ismawati menunjukan pengaruh yang posetif pada model
pembelajaran REACT terhadap prestasi dan hasil belajar kimia siswa kelas
XI SMA Negeri 4 Semarang. Tural berpendapat bahwa kesuksesan model
pembelajaran REACT ditentukan dari pemilihan strategi yang baik tiap
tahap dari model ini (Durotulaila, dkk, 2014: 67).
A. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka permasalahan dalam penelitian
ini dapat dirumuskan yaitu :

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa dengan penggunaan


model pembelajaran REACT berbantu media animasi pada materi larutan
penyangga di SMA Negeri 13 Ambon?
2. Bagaimanakah respon siswa SMA Negeri 13 Ambon terhadap
model pembelajaran REACT dengan berbantu media animasi pada materi
larutan penyangga?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai
berikut:

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar siswa dengan penggunaan


model pembelajaran REACT berbantu media animasi pada materi larutan
penyangga di SMA Negeri 13 Ambon.
2. Mengetahui respon siswa SMA Negeri 13 Ambon terhadap model
pembelajaran REACT berbantu media animasi pada materi larutan
penyangga.

Anda mungkin juga menyukai