Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Pendidikan : Early Childhood

e-issn. 2579-7190
Vol. 3 No. 1, Mei 2019

PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN ANAK USIA DINI

Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rosyidah


PAUD, Pascasarjana, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang, 65145
PLS, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5
Malang, 65145

Email : ranitasari48@gmail.com

ABSTRAK
Perkembangan yang terjadi pada anak tidak lepas dari keterlibatan orang tua dalam mendidik anaknya.
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang dikenal oleh anak dan sangat berperan penting dalam
perkembangan anak. Kemandirian pada seorang anak dapat terbentuk di dalam keluarga. Kemandirian
pada anak dapat mempengaruhi perkembangan sosial emosionalnya. Kemandiran pada anak usia dini
ditandai dengan kemampuan anak memilih sendiri, kreatif, inisiatif, mengatur tingkah laku, bertanggung
jawab, mampu menahan diri, membuat keputusan sendiri, serta mampu mengatasi masalah tanpa ada
pengaruh dari orang lain. Upaya mengembangkan kemandrian pada anak dengan memberikan
kesempatan untuk terlibat dalam berbagai aktivitas. Semakin banyak kesempatan yang diberikan pada
anak maka anak akan semakin terampil mengembangkan skill-nya sehingga lebih percaya diri. Peran
orang tua dalam mengembangkan kemandirian pada anak yaitu menciptakan suasana rumah yang aman
untuk bertualang dan eksplorasi, menjadi pemandu bagi anak, melibatkan anak dalam berbagai aktivitas,
hindari perintah dan ultimatum yang menekan anak, menunjukkan rasa cinta kepada anak. Orang tua
harus memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan segala sesuatu dengan sendiri tanpa perlu
merasa khawatir kepada anaknya dengan memberikan sikap positif kepada anak dengan seperti memuji
dan mendukung usaha mandiri yang dilakukan oleh anak. Menumbuhkan kemandirian pada anak tidak
mudah dan harus diajarkan sejak dini, sebab kemandirian pada anak akan berpengaruh terhadap
kehidupan anak dimasa yang akan datang. Jadi, untuk menanamkan kemandirian kepada anak, orang tua
atau orang dewasa lainnya perlu memfasilitasi anak untuk dapat mengembangkan kemandirian dengan
memberikan kesempatan pada anak untuk bereksplorasi dan menemukan hal-hal yang baru.

Kata Kunci : peran orang tua, kemandirian anak usia dini

PENDAHULUAN adalah individu yang berada pada


Anak usia dini memiliki dunia
rentang usia 0-8 tahun yang sedang
yang berbeda dengan dunia orang
mengalami pertumbuhan dan
dewasa, dunia mereka memiliki
perkembangan secara pesat dan akan
karakteristik dan kreativitas tersendiri.
berpengaruh pada kehidupan anak
Dunia anak penuh dengan keunikan,
selanjutnya. Anak usia dini memerlukan
penuh kejutan, dinamik, rasa ingin tahu
layanan pendidikan untuk
yang cukup tinggi, dapat mengeksplor
mengembangkan potensi yang
lingkungan sekitar, dunia yang benuh
dimilikinya. Pendidikan anak usia dini
dengan warna dan tingkah pola yang
merupakan wahana yang sangat
berbeda. Menurut NAECY (National
fundamental dalam memberikan
Association Education Young Children)
kerangka dasar terbentuknya karakter
(dalam Sujiono, 2009) anak usia dini
dan berkembangnya dasar-dasar

1
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

pengetahuan, kemampuan, dan sendiri tanpa perlu merasa khawatir


keterampilan pada anak. Perkembangan kepada anaknya dengan memberikan
yang terjadi pada anak tidak lepas dari sikap positif kepada anak dengan seperti
keterlibatan orang tua dalam mendidik memuji dan mendukung usaha mandiri
anaknya. Keluarga merupakan dilakukan anak sebagai bentuk usaha
lingkungan pertama yang dikenal oleh mandiri dilakukannya.
anak dan sangat berperan penting dalam Menurut Erikson (2009)
perkembangan anak. Adanya interaksi kemandirian adalah usaha untuk
melalui keluarga, anak dapat belajar melepaskan diri dari orang tua dengan
mengenal dirinya, mengenal orang lain maksud untuk menemukan dirinya
di sekitarnya, dan di dalam keluarga melalui proses mencari identitas ego,
dapat membentuk karakter atau yaitu perkembangan kearah
kepribadian anak. Karakter yang individualitas yang mantap dan berdiri
dibentuk dalam lingkungan keluarga sendiri. Kemandiran pada anak usia dini
akan berdampak bagi kehidupan anak ditandai dengan kemampuan anak
selanjutnya. Peran orang tua yang memilih sendiri, kreatif, inisiatif,
sangat penting dalam perkembangan, mengatur tingkah laku, bertanggung
pendidikan, dan terbentuknya karakter jawab, mampu menahan diri, membuat
pada anak. keputusan sendiri, serta mampu
Karakter yang berpengaruh pada mengatasi masalah tanpa ada pengaruh
perkembangan anak usai dini yakni dari orang lain. Karakter kemandirian
karakter mandiri. Karakter mandiri perlu diajarkan sejak dini dimana anak
dapat mempengaruhi perkembangan diharapkan mampu memiliki sikap
sosial emosional pada anak usia dini. bertanggung jawab terhadap dirinya
Karakter mandiri memiliki peranan sendiri dan orang disekitarnya.
yang sangat penting yakni untuk Kemandirian merupakan perilaku yang
membantu agar anak mampu dapat memberikan banyak pengaruh
melakukan segala sesuatu sendiri tanpa positif, sebab kemandirian pada anak
memerlukan bantuan orang lain. akan tampak ketika anak akan
Mengajarkan dan mendidik anak untuk melakukan aktivitas sederhana sehari-
memiliki karakter mandiri memerlukan hari. Secara umum kemandirian anak
proses. Terbentuknya kemandirian anak usia dini dapat diukur melalui
dipengaruhi oleh pola asuh orang tua. bagaimana anak bertingkah laku secara
Peran orang tua dalam mendidik anak fisik maupun perilaku sosial
sangat penting bagi pengembangan emosionalnya. Karakter mandiri
kemandirian anak karena orang tua seorang anak tidak hanya dapat
sosok pribadi yang akan ditiru anak, dibentuk dari lingkungan keluarga,
orang tua lah yang akan menjadi model namun di lingkungan sekolah serta
dalam menuju pembentukan karakter masyarakat anak dapat menumbuhkan
anak. Orang tua harus memberikan karakter kemandirian.
kesempatan kepada anak untuk Mengembangkan karakter
melakukan segala sesuatu dengan kemandirian untuk anak usia dini bukan

2
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

hal yang mudah. Perubahan globalisasi untuk mengembangkan kemandirian


yang membawa pola kehidupan dan pada anak usia dini.
pola piker baru yang berdampak
terhadap kehidupan sosial dan budaya PEMBAHASAN
masyarakat. Pola asuh orang tua masa Pola Asuh Orang tua
sekarang dan masa dulu berbeda, di Berdasarkan tata Bahasa, pola
jaman milineal orang tua lebih memilih asuh terdiri dari kata pola dan asuh,
bersikap luwes dalam menerapkan yang menurut Kamus Besar Bahasa
aturan dan mengimbangi perilaku anak. Indonesia, kata pola adalah sistem,
Sedangkan pola asuh orang tua jaman model, cara kerja, dan bentuk,
dahulu, cenderung kaku dan tidak sedangkan kata asuh adalah
mengenal kompromi. Orang tua mengandung arti menjaga, merawat,
milineal memiliki banyak akses dan mendidik. Menurut Sunarty (2016)
terhadap informasi cara pengasuhan pola asuh adalah perlakuan orang tua
terhadap anak. Seiring dengan terhadap anak dalam bentuk merawat,
kemajuan dan dinamika yang terjadi di memelihara, mengajar, mendidik,
masyarakat sekarang, pentingnya peran membimbing, dan melatih. Gunarsa
keluarga dalam membentuk karakter (2000) mengatakan bahwa pola asuh
kemandirian pada anak. Tentunya merupakan cara orang tua bertindak
kemandirian seorang anak pada aktif dalam melakukan usaha
generasi milinieal berbeda pada membimbing dan merawat anak.
kemandirian seorang anak pada jaman Selanjutnya, menurut Shochib (2002)
dahulu. Peran orang tua dan pola asuh pola asuh diartikan sebagai perlakuan
orang tua terhadap anak berpengaruh orang tua dalam memenuhi kebutuhan,
besar pada pembentukan karakter memberikan perlindungan, dan
kemandirian pada setiap individu, mendidik anak dalam kehidupan sehari-
sehingga diperlukan interaksi yang hari.
dilakukan orang tua dan anak. Selain Berdasarkan pendapat di atas,
faktor pola asuh dari lingkungan dapat disimpulkan pola asuh adalah
keluarga, sekolah, dan masyarakat, tindakan aktif orang tua untuk menjaga,
kemandirian dapat dipengaruhi oleh merawat, membimbing, melindungi dan
faktor-faktor dari dalam diri anak, mengajarkan anak dalam mencapai
seperti gen atau keturunan, urutan proses kedewasaan yang diharapkan
kelahiran, fisik, bakat dan minat anak, oleh masyarakat pada umumnya.
dan jenis kelamin anak. Pola asuh merupakan hal yang
Berdasarkan latar belakang di fundamental dalam pembentukan
atas, selanjutnya tujuan dari penulisan karakter pada anak, sikap orang tua
ini adalah untuk membahas tentang yang menjadi tauladan yang dibutuhkan
macam-macam pola asuh orang tua pada perkembangan anak. Interaksi
terhadap anak usia dini, kemandirian yang terjalin dengan baik anatara orang
pada anak usia dini, peran orang tua tua dan anak dapat menghindari
terhadap kemandirian anak dan upaya

3
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

pengaruh negatif yang ada di pada anak, anak tidak kreatif, kurang
lingkungan sekitar anak. inisiatif, aktivitas menjadi terbatas, dan
Menurut Hurlock (1999) terdapat timbulnya kurang percaya diri pada
tiga macam pola asuh yaitu pola asuh anak. Namun pola asuh otoriter dapat
permisif, pola asuh otoriter, dan pola membentuk anak memiliki kedisiplinan
asuh demokratis. Pola asuh permitif dan kepatuhan.
adalah perilaku orang tua dalam Pola asuh demokratis adalah
berinteraksi dengan anak, yang perilaku yang dilakukan orang tua
membebaskan anak untuk melakukan terhadap anak yang dicirikan adanya
apa yang ingin dilakukan oleh anak kebebasan dan ketertiban, orang tua
tanpa mempertanyakan. Pola asuh ini memberikan arahan dan masukan yang
tidak menggunakan aturan-aturan yang bersifat tidak mengikat kepada anak.
menuntut anak dan anak diberikan Orang tua bersifat objektif, dengan
kebebasan untuk memberikan memberikan perhatian dan memberikan
keputusan sendiri tanpa pertimbangan kontrol terhadap perilaku anak sesuai
orang tua dan tanpa ada kontrol orang dengan kemampuan anak. Pola asuh ini
tua. Pola asuh permisif memberikan memberikan bimbingan yang penuh
kekuasaan penuh terhadap anak, orang pengertian dan interaksi yang intens
tua hanya memberi fasilitas tanpa antara orang tua dan anak. Orang tua
memberi kontrol terhadap anak dan tidak membatasi anak untuk
kurangnya komunikasi antara orang tua mengembangkan kreatifitasnya, namun
dan anak. Pola asuh ini membentuk orang tua tetap memantau anak agar
perkembangan kepribadian anak tidak tidak berperilaku diluar norma-norma
terarah dan menjadikan anak kurang yang berlaku, tidak memaksa kehendak
disiplin dengan norma yang berlaku, anak untuk menjadi apa yang
namun apabila anak dapat diinginkan oleh orang tua, mendukung
menggunakan kebebasan secara segala keinginan anak selama keinginan
bertanggung jawab, maka akan anak bersifat positif. Pola asuh
membentuk anak dengan kepribadian demokratis dapat menjadikan
mandiri, kreatif, dan dapat mewujudkan kerakteristik anak yang mandiri, dapat
aktualitasnya. mengontrol diri, mempunyai hubungan
Pola asuh otoriter adalah perilaku baik dan kooperatif dengan teman atau
yang dilakukan oleh orang tua yang orang lain.
menerapkan aturan dan batasan yang Pada praktiknya, pola asuh yang
mutlak harus ditaati oleh anak. Orang digunakan orang tua dalam mendidik,
tua sebagai kontrol, dan anak tidak membimbing, dan mengarahkan anak
diberikan kebebasan dan kesempatan dengan pola asuh gabungan. Ada
untuk berpendapat, jika anak tidak kalanya orang tua menerapkan pola
dapat mematuhi aturan yang ditetapkan asuh otoriter, permisif, dan demokratis.
maka anak akan diancam dan dihukum. Secara tidak langsung tidak ada jenis
Pola asuh otoriter ini dapat pola asuh murni yang diterapkan oleh
menimbulkan hilangnya kebebasan para orang tua, orang tua menerapkan

4
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

pola asuh secara fleksibel, luwes, sesuai berpikir dan mementukan untuk dirinya
dengan situasi dan kondisi. sendiri. Anak yang terbiasa mandiri
biasanya memiliki ciri yaitu aktif,
Kemandirian Pada Anak Usia Dini kreatif, inovatif, kompeten, dan tidak
Konsep dasar kemandirian tergantung pada orang lain.
dinyatakan bahwa pengertian Kemandirian pada anak didapat dari
kemandirian dalam kehidupan sehari- kebiasaan orang tua mendidik,
hari adalah berdiri sendiri tanpa membimbing, dan mengajarkan anak di
bergantung pada orang lain. Menurut rumah, sehingga setelah anak terbiasa
Barnadib (dalam Mulyaningtyas dkk, mandiri maka anak akan mengenal diri
2007) berpendapat kemandirian adalah sendiri dan lingkungan disekitarnya,
perilaku yang memiliki rasa percaya menerima dirinya sendiri, mengambil
diri, mampu berinisiatif, dapat keputusannya sendiri, mengarahkan diri
mengatasi masalah atau hambatan yang sesuai dengan keputusan yang
dihadapi, dan melakukan sesuatu dibuatnya, mewujudkan diri secara
dengan mandiri tanpa bantuan orang optimal sesuai dengan potensi, bakat
lain. Kemandirian anak usia dini dapat dan minat serta kemampuan yang
mencerminkan kemampuan fisik, dimilikinya (Soeharto dkk, 2009).
percaya diri, bertanggung jawab, Kemandirian yang sudah tertanam
disiplin, pandai bergaul, tidak pada anak usai dini akan berdampak
bergantung pada orang lain, dan mampu pada pengambilan keputusan anak pada
mengendalikan emosi (Yamin dkk, masa depan anak nantinya, terutama
2010). Berdasarkan pendapat di atas, berkaitan dengan masa depan, memilih
kemandirian tidak menitik beratkan teman, melanjutkan studi, karir, dan
pada kemampuan fisik saja, namun aktifitas sehari-hari (Papalia, 2008).
dalam bentuk sosial dan emosionalnya, Anak yang mandiri dapat memecahkan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi, masalah yang dihadapinya sendiri, tidak
berinisiatif, bertanggung jawab, takut mengambil resiko, mempunyai
disiplin, mudah bergaul, dapat kepercayaan diri yang besar tanpa ada
mengatasi masalah yang dihadapi dan pengaruh dari orang lain, dan dapat
melakukan sesuatu dalam kehidupan mengatur tingkah lakunya sendiri.
sehari-hari tanpa bergantung pada orang Ciri-ciri pribadi mandiri, menurut
lain. Mulyaningtyas, dkk (2007) pribadi
Kemandirian sangat penting mandiri adalah pribadi yang berani,
diajarkan pada anak usia dini, karena memiliki keinginan belajar, berlatih,
anak akan hidup dimasa yang akan mencoba, dan merasakan berdasarkan
datang, anak harus hidup tanpa pengalaman hidupnya, memiliki
bergantung pada orang lain untuk gambaran hidup sesuai keinginannya,
memenuhi kebutuhannya atau aktivitas mampu mencapai tujuan yang telah
sehari-hari dengan mengambil ditetapkannya.
keputusan sendiri. Anak dapat
dikatakan mandiri apabila anak mampu

5
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

Menurut Kartono (dalam Wiyani, melatih kemandirian anak dengan


2013), bahwa kemandirian terdiri dari menjalin kedekatan sosial emosional
beberapa aspek yaitu: pada anak menurut Kanisius (2006)
1. Aspek emosi, aspek ini ditunjukkan yaitu:
dengan kemampuan mengontrol 1. Mengajak dan menyemangati anak
emosi untuk melakukan hal sesuai dengan
dan tidak tergantungnya kebutuhan kebutuhannya sendiri seperti
emosi dari orang tua. memakai dan melepas sepatu
2. Aspek ekonomi, aspek ini sendiri, memakai dan melepas baju
ditunjukkan dengan kemampuan sendiri, makan sendiri dan lain
mengatur ekonomi dan tidak sebagainya. Anak perlu diberikan
tergantungnya kebutuhan ekonomi motivasi dan semangat bahwa
pada orang tua. mereka dapat melakukannya.
3. Aspek intelektual, aspek ini Apabila anak gagal dalam
ditunjukkan dengan kemampuan melakukan hal tersebut, orang tua
untuk mengatasi berbagai masalah perlu memberikan motivasi yang
yang dihadapi. positif terhadap anak bahwa pasti
4. Aspek sosial, aspek ini ditunjukkan akan berhasil jika kamu mau
dengan kemampuan untuk belajar dan terus berlatih.
mengadakan interaksi dengan orang 2. Melatih anak untuk dapat
lain dan tidak tergantung atau memenuhi kebutuhannya dan
menunggu aksi dari orang lain. keperluannya sendiri yang dapat
Berdasarkan keempat aspek di dilakukan dengan bermain atau
atas, dapat dikatakan bahwa melakukannya dengan kegiatan
kemandirian bagi anak usia dini sangat yang disukai oleh anak. Orang tua
terkait dengan kemampuan seorang dapat menciptakan suasana dan
anak dalam menyelesaikan suatu membuat aktivitas yang
masalah. bahwa karakter mandiri menyenangkan bagi anak, dengan
ditunjukkan dengan adanya kemampuan memberikan kebebasan anak untuk
untuk mengambil inisiatif dan mengeksplor dunia disekitarnya,
mengatasi masalah, penuh ketekunan, melakukan kegiatan yang dapat
memperoleh kepuasaan dari usahanya, menumbuhkan kreatifitas anak, dan
serta ingin melakukan sesuatu tanpa orang tua dapat berpartisipasi
bantuan orang lain. dalam kegiatan anak tersebut.
3. Memberikan pujian kepada anak
Peran Orang Tua Terhadap apabila anak dapat melakukan
Kemandirian Anak sesuatu. Hal ini sangatlah penting,
Orang tua merupakan tokoh agar dapat meningkatkan rasa
utama dalam melatih kemandirian pada percaya diri pada anak untuk
anak. Peran orang tua sebagai melakukan aktivitas yang dapat
fasilitator, motivator, dan pembimbing memenuhi kebutuhan dan
atau pengajar. Ada beberapa cara untuk keperluannya sendiri.

6
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

Orang tua memiliki kewajiban memegang sesuatu yang dapat


memenuhi kebutuhan anak, misalnya membahayakannya, letakkan objek
makanan, pakaian, tempat tinggal, juga yang berbahaya jauh dari
kasih sayang. Akan tetapi, tidak jangkauan anak. Sebaliknya,
selamanya orang tua dapat memenihi letakkan berbagai macam objek
kebutuhan anaknya. Sehingga, tujuan menarik dan aman di sekeliling
utama membesarkan anak anak dan berikan otoritas baginya
sesungguhnya adalah menyiapkan anak untuk menggunakannya.
menuju kehidupan sebagai individu 2. Jadilah pemandu bagi anak.
dewasa yang memiliki karakter Pandulah saat anak belajar
kemandirian. Sedikit demi sedikit anak melakukan sesuatu hal baru.
mengalami proses pendewasaan agar Berikan contoh terlebih dahulu,
tidak bergantung kepada orang tua. baru kemudian memberi
Perbedaan lingkungan keluarga dan kesempatan bagi anak untuk
lingkungan sekolah ditemukan cukup melakukannya sendiri. Misalnya,
menjadi petunjuk kuat bahwa keluarga belajar membereskan meja makan,
merupakan kekuatan yang penting dan tunjukkan cara mengambil piring
merupakan sumber pertama dan utama dan membawanya ke tempat
dalam pengembangan bakat, minat, dan cucian, baru kemudian gelas, dan
kreativitas anak. Potensi dan kreativitas seterusnya.
anak dapa berkembang dalam suasana 3. Tahan keinginan untuk selalu ikut
lingkungan yang berbeda yang campur. Memang wajar apabila
memungkinkan individu untuk berpikir orang tua rasanya selalu ingin
dan menyatakan secara bebas (Arya membantu anak, terutama bila anak
,2008). mengalami kesulitan. Akan tetapi
Melatih kemandirian anak perlu orang tua perlu menahan sedikit
dilakukan sejak dini, tentunya dengan keinginan tersebut, sebab banyak
cara-cara yang sesuai usia dan hal juga dapat dipelajari dari
perkembangan anak. Berikut ini kesalahan atau kegagalan.
beberapa cara yang dapat digunakan Tentunya orang tua tetap dapat dan
untuk melatih kemandirian anak: harus turun tangan jika ada hal
1. Ciptakan suasana rumah yang aman yang membahayakan bagi anak,
untuk berpetualang dan eksplorasi, anak akan merasa tertekan bila
untuk meningkatkan kemandirian terus menerus melakukan
anak. Anak harus diberikan kesalahan, untuk itu orang tua
kesempatan seluasnya dalam harus bijak menilai situasi saat
mengeksplorasi hal-hal baru. Agar menempati posisi penonton,
tidak berbahaya, orang tua perlu motivator, atau penolong bagi anak.
menciptakan suasana rumah yang 4. Ijinkan anak untuk ikut campur.
aman bagi petualangan anak. Orang Saat orang tua melakukan hal-hal
tua lebih baik menghindari kata yang menarik, seperti memasak,
“jangan” setiap kali anak membersihkan atau merapikan
untuk nimbrung. Berikan
meja, anak mungkin akan tertarik kesempatan bagi anak untuk ikut
7
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

terlibat dalam aktivitas. 7. Senantiasa tunjukkan cinta orang


Memberikan tugas yang cukup tua kepada anak dengan cara
mudah yang dapat anak kerjakan, mengatakan dan metunjukkan
serta bersabar dalam mengarahkan. kasih sayang serta dukungan pada
5. Latihan untuk meninggalkan anak. anak secara konsisten, hal ini akan
Salah satu masalah umum dalam meningkatkan rasa percaya dirinya.
hal kemandirian anak ialah Anak akan lebih yakin pada
kesulitan untuk meninggalkan dirinya, serta tidak ragu untuk
anak. Apakah anak selalu menangis mencoba hal-hal yang baru.
dan merengek setiap orang tuanya Sebagai latihan kemandirian,
akan berangkat ke kantor atau pergi sebaiknya orang tua tidak membiarkan
meninggalkannya? Hindari menipu anak terus-menerus dilayani dan
anak dengan cara pergi diam-diam. membebaskannya dari pekerjaan rumah
Sebelum orang tua pergi tangga. Orang tua perlu memberinya
meninggalkannya, berpamitan dan tugas sesuai dengan kemampuan dan
mengatakan dengan yakin bahwa perkembangan anak, karena melibatkan
akan segera kembali. Orang tua anak dalam kegiatan membantu dan
harus berusaha tetap kelihatan melatih anak untuk mandiri.
tenang dan percaya diri saat
meninggalkan anak, meskipun anak Upaya Mengembangkan
menangis dengan kencang. Kemandirian Anak
6. Hindari perintah dan ultimatum. Orang tua perlu melatih
Perintah keras dan ultimatum kemandirian anak sejak dini untuk
membuat anak selalu merasa membiasakan anak menjadi mandiri dan
berada di bawah tekanan orang tua tidak manja, karena anak usia dini fase
dan tidak mempunyai otoritas tumbuh kembang serta pembentukan
pribadi. Disiplin dan rasa hormat karakter anak. Berikut ini beberapa cara
tetap bisa dilatih tanpa orang tua yang dapat dilakukan orang tua dalam
menjadi galak pada anak. melatih kemandirian anak yaitu:
Mengarahkan, mengajar serta 1. Mengajak dan memberi semangat
berdiskusi dengan anak akan lebih anak dalam melakukan
efektif dibandingkan menekan atau keperluannya sendiri, seperti
memerintah anak, apalagi bila memakai atau melepas baju sendiri.
perintah tidak didasari dengan Hal ini dilakukan untuk memberi
alasan yang jelas. Hal ini dapat semangat kepada anak bahwa
menimbulkan anak akan mereka dapat melakukannya.
bergantung pada perintah atau 2. Melatih anak dalam melakukan
larangan orang tua dalam keperluannya sendiri dilakukan
melakukan segala sesuatu. dengan bermain. Dapat dilakukan
dengan membuat aktivitas latihan
menjadi aktivitas yang
menyenangkan oleh karena itu,
orang tua mesti kreatif dan tidak
malu untuk bermain bersama anak

8
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

3. Memberikan pujian apabila anak atau takut cobalah untuk


dapat melakukan sesuatu. Hal ini menemaninya terlebih dahulu
dapat meningkatkan rasa percaya sehingga anak tidak terpaksa.
diri anak untuk melakukan 8. Untuk anak yang lebih besar, bisa
keperluannya sendiri. memulai untuk mengajak anak
Cara mengembangkan mengurus rumah seperti menyiram
kemandirian anak pada prinsipnya tanaman, membersihkan meja,
yaitu dengan memberikan kesempatan menyapu, menanam tanaman dan lain-
untuk mengikuti berbagai aktivitas. lain.
Semakin banyak kesempatan maka 9. Ketika anak mulai memahami konsep
semakin terampil mengembangkan waktu, orang tua dapat memberikan
skillnya sehingga anak akan lebih dorongan pada mereka untuk
percaya diri. Ada beberapa hal yang mengatur jadwal pribadinya, seperti
seharusnya dilakukan seperti: kapan akan belajar, makan, bermain,
1. Adanya dorongan untuk anak agar les dan sebagainya. Orang tua bisa
mau melakukan sendiri kegiatan mendampingi dengan menanyakan
seharihari seperti makan sendiri, alasan-alasan pengaturan waktu.
menggosok gigi sendiri, bersisir, 10. Beri tanggung jawab pada anak dan
berpakaian, dan sebagainya. konsekuensinya bila tidak memenuhi
2. Memberi kesempatan kepada anak tanggung jawabnya. Hal ini akan
untuk sesekali mengambil keputusan membantu anak dalam
sendiri, seperti memilih pakaian yang mengembangkan rasa keberartian
akan dikenakan. serta disiplin.
3. Memberi kesempatan kepada anak 11. Kesehatan dan kekuatan biasanya
untuk bermain sendiri tanpa ditemani berkaitan dengan kemandirian,
sehingga dapat melatih sehingga perlu diberikan menu
pengembangan ide dan berpikir untuk makanan yang sehat dan berolahraga
dirinya. Agar tidak terjadi hal yang atau melakukan fisik.
tidak diinginkan maka atur ruang Jadi orang tua tidak perlu
tempat bermain sehingga aman untuk khawatir jika mendampingi anak akan
digunakan dan menghindari adanya menyebabkan ketergantungan. Karena
barang yang berbahaya. mendampingi diperlukan agar anak
4. Biarkan anak mengerjakan segala dapat berkembang secara optimal.
sesuatu sendiri, meskipun sering Dengan cara melatih anak mandiri
membuat kesalahan sejak usia dini maka anak akan terbiasa
5. Bermain sesuai keinginan anak, jika melakukan kegiatannya dengan sendiri
anak tergantung pada orang tua maka tanpa membutuhkan bantuan dari orang
beri dorongan agar anak bisa lain.
berinisiatif dan dukung keputusannya Menanamkan kemandirian pada
6. Dorongan anak untuk anak tidaklah mudah, sebagai orang tua
mengungkapkan perasaan dan idenya. harus memberikan kepercayaan besar
7. Melatih anak untuk bersosialisasi kepada anak, kemudian orang tua
sehingga anak dapat belajar nemerapkan dan memberikan contoh
menghadapi masalah sosial yang sikap yang mandiri kepada anak. Anak
lebih kompleks. Jika anak ragu-ragu akan mengikuti kebiasaan yang
9
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

dilakukan orang tuanya, untuk anak, disiplin yang diajarkan


menanamkan kemandirian pada anak kepada anak usai dini dilakukan
tentu saja ada interaksi antara orang secara konsisten, tidak berubah-
tua dan anak. Interaksi yang dilakukan rubah.
orang tua terhadap anak akan Kemandirian seorang anak
menumbuhkan kemandirian pada anak. tampak ketika anak mampu melakukan
Menurut Yamin, dkk (2010) ada aktivitas sederhana sehari-hari. Secara
beberapa hal yang menjadi perhatian umum kemandirian anak usia dini dapat
untuk menanamkan kemandirian pada diukur melalui bagaimana anak
anak usia dini, yaitu kepercayaan, bertingkah laku secara fisik maupun
kebiasaan, komunikasi, dan perilaku sosial emosionalnya. Misalnya
kedisiplinan. pada anak usia 3 tahun anak sudah bisa
1. Kepercayaan, memberikan makan sendiri, ini merupakan bentuk
kepercayaan pada anak usia dini kemandirian secara fisik, bentuk
yakni dengan melibatkan anak kemandirian secara emosional adalah
aktivitas sehari-hari dengan anak sudah bisa masuk kelas dengan
dorongan bahwa anak mampu nyaman karena mampu mengontrol
melakukan sesuatu yang dirinya. Sedangkan bentuk kemandirian
dilakukan. secara sosial yaitu apabila anak mampu
2. Kebiasaan, memberikan kebiasaan berhubungan dengan orang lain secara
yang sesuai dengan usia, independen sebagai individu dan tidak
kemampuan, dan tingkat selalu hanya berinteraksi dengan
perkembangannya. orangtuanya.
Malakukan sesuatu yang sederhana Mengembangkan kemandirian
namun berdampak pada kebiasaan pada anak tidak hanya dilakukan di
anak yang akan menjadikan karekter lingkungan rumah saja, tetapi di
anak yang baik, seperti kebiasaan lingkungan sekolah juga perlu
membuang sampah pada tempatnya, memberikan dukungan agar anak dapat
mencuci tangan, membereskan
mandiri. Sekolah menggunakan
mainan, menolong teman, mau
kurikulum yang sesuai dengan tahap
berbagi mainan atau makanan dengan
teman, dan lain sebagainya. perkembangan anak, selain itu program
3. Komunikasi, merupakan hal yang kegiatan belajar di sekolah menanamkna
terpenting dalam menanamkan pentingnya pembinaan perilaku dan sikap
kemandirian pada anak. Tentunya yang dapat dilakukan melalui pembiasaan
komunikasi yang dilakukan yang baik sejak dini agar anak tumbuh
kepada anak dengan bahasa yang menjadi pribadi mandiri dalam kehidupan
mudah dipahami dan dimengerti sehari-hari.
oleh anak, seperti memberikan SIMPULAN DAN SARAN
perintah sederhana kepada Simpulan
anak, menggunakan bahasa yang Peran orang tua yang sangat penting
dimengerti anak, dan lain dalam perkembangan, pendidikan, dan
sebagainya. terbentuknya karakter pada anak.
4. Kedisiplinan, disiplin berkaitan Terbentuknya kemandirian anak
erat dengan kemandirian pada dipengaruhi oleh pola asuh orang tua.
Peran orang tua dalam mendidik anak
10
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

sangat penting bagi pengembangan sesuatu, melatih anak dengan kegiatan


kemandirian anak karena orang tua yang menyenangkan dengan
sosok pribadi yang akan ditiru anak, memberikan kebebasan pada anak
orangtua lah yang akan menjadi model untuk mengeksplor dunia disekitar anak,
dalam menuju pembentukan karakter dan memberikan pujian kepada anak.
anak. Kemandirian merupakan Upaya yang dilakukan untuk
perilaku yang dapat memberikan mengembangkan kemandirian anak
banyak pengaruh positif, sebab adalah memberikan kepercayaan pada
kemandirian pada anak akan tampak anak, melakukan kebiasaan yang dapat
ketika anak akan melakukan aktivitas mendukung kemandirian anak,
sederhana sehari-hari. Karakter melakukan komunikasi dengan bahasa
mandiri seorang anak tidak hanya yang dapat dipahami dan dimengerti
dapat dibentuk dari lingkungan oleh anak, serta melakukan kedisiplinan
keluarga, namun di lingkungan sekolah yang konsisten.
serta masyarakat anak dapat
menumbuhkan karakter kemandirian. Saran
Pola asuh adalah tindakan aktif Kepada orang tua hendaknya
orang tua untuk menjaga, merawat, menerapkan pola asuh secara fleksibel,
membimbing, melindungi dan luwes, sesuai dengan situasi dan
mengajarkan anak dalam mencapai kondisi. Orang tua lebih meluangkan
proses kedewasaan yang diharapkan waktu, memotivasi, mendampingi,
oleh masyarakat pada umumnya. membimbing dan mengajarkan anak
Terdapat tiga macam pola asuh yaitu untuk menjadi pribadi yang mandiri.
pola asuh permisif, pola asuh otoriter, Orang tua memberikan kepercayaan
dan pola asuh demokratis. Pola asuh dan membiasakan anak melakukan
dapat berpengaruh pada perkembangan sesuatu mandiri tanpa bantuan orang
dan kepribadian anak, apabila orang tua tua, serta orang tua memberikan orang
memilih pola asuh yang salah maka tua atau orang dewasa lainnya perlu
akan berpengaruh pada perkembangan memfasilitasi anak untuk dapat
anak terutama pada kemandirian anak. mengembangkan kemandirian dengan
Pribadi mandiri adalah pribadi memberikan kesempatan pada anak
yang berani, memiliki keinginan untuk bereksplorasi dan menemukan
belajar, berlatih, mencoba, dan hal-hal yang baru.
merasakan berdasarkan pengalaman Kepada masyarakat agar
hidupnya, memiliki gambaran hidup mendidik dan membiasakan anak
sesuai keinginannya, mampu mencapai mandiri sejak usia dini, lebih
tujuan yang telah ditetapkannya. Aspek memperhatikan dalam
kemandirian terdiri dari 4 aspek, yaitu mengembangkan kemandirian pada
aspek emosi, aspek ekonomi, aspek anak usai dini. Menumbuhkan
intelektual, dan aspek sosial. Melatih kemandirian pada anak usia dini bukan
kemandirian anak perlu dilakukan hanya di lingkungan rumah atau
beberapa cara yang dapat dilakukan keluarga, sekolah, namun juga
oleh orang tua yakni mengajak dan masyarakat, dengan adanya
menyemangati anak dalam melakukan perkembangan globalisasi dengan
perbedaan pola pikir jaman sekarang
11
Desi Ranita Sari, Amelia Zainur Rasyidah PERAN ORANG TUA PADA KEMANDIRIAN
ANAK USIA DINI. Early Childhood Vol. 3 No. 1, Mei 2019

dan dahulu, diharapkan orang tua dan orangtua-dan-kemandir.pdf. (2


masyarakat lebih selektif dalam Maret 2019)
membimbing dan mendidik anak, agar Soeharto, dkk. 2009. Bimbingan dan
anak dapat tumbuh dan berkembang Konseling. Surakarta: Yuma
Pustaka.
sesuai yang diharapkan.
Sochib. Moch. 2000. Pola Asuh Orang Tua
dalam Membantu Anak
Mengembangkan Disiplin Diri.
Jakarta: Rineka Cipta.
Yamin, dkk. 2010. Panduan Pendidikan
Anak Usia Dini PAUD.
DAFTAR PUSTAKA
Jakarta: Gaung Persada Press.
Arya, P.K. 2008. Rahasia Mengasah
Wiyani, N.A. 2013. Psikologi Pendidikan:
Talenta Anak. Yogyakarta:
Teori dan Aplikasi dalam
Think.
Proses Pembelajaran.
Astuti, Ratri Sunar. (2006). Dalam Melatih
Yogyakarta: Ar-ruzz Media.
Anak Mendiri. Yogyakarta:
Kanisius.
Gunarsa, S.D. 2002. Psikologi
Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: Gunung
Mulia.
Hurlock, E. B. 1999. Psikologi
Perkembangan: Suatu
Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan Edisi Ke
Lima. Jakarta: Erlangga.
Kanisius. 2006. Membuat Prioritas,
Melatih Anak Mandiri.
Jogyakarta: Pustaka Familia.
Mulyaningtyas, Renita, dkk.
2007.Bimbingan dan
Konseling. Jakarta PT Gelora
Aksara Pratama.
Papalia, D.E.dkk. 2008. Human
Development: Psikologi
Perkembangan Edisi
Kesembilan. Jakarta: Kencana.
Sujiono, Yuliani Nurani. Konsep Dasar
Pendidikan Anak Usia Dini.
Jakarta: Kencana.

Sunarty, Kustiah. 2016. Hubungan Pola


Asuh Orang Tua dan
Kemandirian Anak. [Online]
Tersedia:
https://media.neliti.com/media
/publications/177109-ID-
hubungan-pola-asuh-

12

Anda mungkin juga menyukai