MODUL IV
PENGAMATAN HEWAN
DISUSUN OLEH
NAMA :F
STAMBUK : G501 19 008
KELOMPOK : I (SATU)
ASISTEN : SAPARUDIN
NOVEMBER, 2019
BAB I
PENDAHULUAN
Katak adalah satu anggota dari classic Amphibia. Amphibia berasal dari kata
amphi artinya rangkap dan bios artinya kehidupan, karena Amphibia ialah
hewan yang hidup dengan dua bentuk kehidupan, mula-mula di dalam air
tawar kemudian di darat. Kulit halus selalu basah apabila hewan berada di
luar air untuk meyakinkan terjadinya pernafasan melalui kulit. Kulit
dilengkapi dengan kelenjar-kelenjar yang menghasilkan lendir untuk
mempertahankan keadaan agar selalu basah (Djuanda, 1982).
1.2 Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung
di air dan di darat. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar,
berjari 4-5 atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat
digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada
dalam air. Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat diulurkan. Pada saat
masih kecil (berudu) bernafas dengan insang. Setelah dewasa bernafas dengan
menggunakan paru-paru dan kulit. Reproduksi amphibi berlangsung dengan
perkawinan eksternal. Tubuhnya mempunyai sistem urogenial artinya saluran
kelamin dan saluran eksresi bergabung satu dalam kloaka. (Pecell, 2012).
Katak (bahasa inggris frog) dan katak alias bangkong (bahasa inggris toad) adalah
hewan amphibia yang paling dikenal orang di indonesia. Anak-anak biasanya
menyukai katak karena bentuknya yang lucu, kerap melompat-lompat, tidak
pernah menggigit dan tidak membahayakan. Hanya orang dewasa yang kerap
merasa jijik atau takut yang tidak beralasan terhadap katak. Kedua macam hewan
Ini bentknya mirip. Katak betubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agag
bungkuk, berkaki empat dan tidak berekor. Katak umumnya berkulit halius,
lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sebaliknya katak atau bangkong
berkulit kasar berbintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering dan kaki
belakangnya sering pendek sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh.
Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya (Djuanda,
1982).
Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis. Mekanisme
pernafasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut
tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme
pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling
berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompatekan. Kelenjar
paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar. Amphibia menambah respirasi
paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian
besar dikeluarkan melalui kulit laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk
membawa keluar, sejumlah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui kulit. Hal
inilah yang mungkin menyebabkan amphibia tidak dapat di darat sepenuhnya
(Prawiro, 1999).
Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar
pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut,
faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka.
Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Sistem
pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat untuk
menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai
dari esophagus yang sangat pendek, terdiri dari kontraksi yang kecil, tepinya
bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari
dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus besar yang lebar.
Setelah usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang pelepasan
(Kastowo, 1984).
Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda.
Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam
sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali
Ke jantung, kedua darah dari seluruh tubuh menuju jantungdan di edarkan
kembali keseluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri,
kanan dan ventrikel. Diantaranya atrium dan ventrikel terhadap klep yang
mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium (Kimball, 1991).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
Praktikum ini dilaksanakan pada hari rabu, 06 november 2019 pukul 15.00
WITA sampai selesai di Laboratorium Biosistematika Tumbuhan Jurusan
Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Tadulako.
No Gambar Keterangan
1. Morfologi Katak 1. Kepala (caput)
2. Punggung
1 (dorsal)
3. Paha (femur)
2
4. Betis (tiba)
5 5. Kaki depan
3
(forefoot)
4 6. Selaput
(Rheobatrachus
7
6 vitellinus)
7. Jari (digiti)
2 3. Kerongkongan
(esophagus)
3
4. Usus besar
4
(colon)
5 5. Kloaka (cloaca)
6. Usus halus
(intestinium)
1. Ovarium
Sistem Reproduksi
4. 2. Oviduk
3. Uterus
1
2
1.2 Pembahasan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui faring,
kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk
ke lambung, di lambung makanan di cerna dan diproses dengan enzim.
lambung juga menghasilkan asam klorida untuk mengasamkan makanan
Kemudian makanan masuk ke dalam usus melalui pyloris, kemudian sari-sari
makanan masuk ke hati yang besar terdiri atas beberapa lobus dan bilus, yang
kemudian ditampung dalam kantung empedu kemudian menuju ke rectum
kemudian dikeluarkan melalui kloaka.
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Sistem pencernaan dimulai dari mulut, dari mulut makanan melalui faring,
kemudian esophagus menghasilkan sekresi alkali mendorong makanan masuk
ke lambung.
5.2 Saran
Saran saya sebagai praktikan yaitu agar teliti dalam melakukan percobaan dan
melakukan percobaan sesuai prosedur kerja, teliti saat mencatat semua hasil
percobaan agar mendapatkan hasil yang maksimal.
DAFTAR PUSTAKA