Pada tujuan pembelajaran, kompetensi yang ingin dicapai adalah menganalisis. Pada
kisi-kisi post-test, penilaian untuk melihat ketercapaian tujuan pembelajaran masih
menggunakan indikator pada tingkat menyebutkan dan menjelaskan, belum menyertakan
indikator menganalisis. Hal ini juga ditunjukan dalam pedoman penilaian LKPD.
Namun, dalam penilaian LKPD terdapat indikator memberikan solusi, yang mana
menurut kami menjadi bagian dari hasil melakukan analisis. Meski demikian, masih
adanya indikator-indikator yang belum diukur. Seperti indikator menghubungkan.
Karena dalam tujuan pembelajarannya, peserta didik diharapkan dapat menganalisis
hubungan sistem organ dengan fungsinya serta gangguan dalam sistem pencernaan.
Proses kognitif menurut Anderson & Krathwohl pada Menganalisis (C4), dideskripsikan
“Menggunakan keterampilan yang telah dipelajarinya terhadap suatu informasi yang
belum diketahuinya dalam mengelompokkan informasi, menentukan keterhubungan
antara satu kelompok/informasi dengan kelompok/ informasi lainnya, antara fakta
dengan konsep, antara argumentasi dengan kesimpulan, benang merah pemikiran antara
satu karya dengan karya lainnya.”
Secara lebih lanjut, dalam LKPD, peserta didik disajikan ilustrasi misi yang harus
dianalisis dan dihubungkan dengan pengetahuan peserta didik tentang sistem organ
pencernaan, sehingga meskipun indikator penilaian pada LKPD menggunakan kata
“menyebutkan” namun tetap dapat mengukur tujuan pembelajaran. Sehingga alangkah
lebih baik, jika indikator menyebutkan dapat diganti dengan menganalisis, karena dalam
pengerjaannya peserta didik melakukan analisis misi yang mana hasilnya digunakan
untuk menjawab pertanyaan yang sifatnya menyebutkan.
Pada tes diagnostik, guru menggunakan kisi-kisi yang sama dengan post-test,
sehingga menurut kami hal ini belum menggambarkan fungsi dari tes diagnostik,
dimana tes ini digunakan untuk mengidentifikasi kesulitan belajar yang dialami siswa,
menentukan faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar dan menetapkan cara
mengatasi kesulitan belajar tersebut. Oleh karenanya, akan lebih baik jika tes ini dapat
diganti untuk mengukur kompetensi awal yang diperlukan peserta didik dan
memperoleh perencanaan tindak lanjut dari hasil tes diagnostic.
Masukan:
- Penilaian formatif belum menilai seluruh aspek Profil Pelajar Pancasila yang telah
ditentukan (hanya gotong royong dan sikap kreatif), seharusnya aspek beriman,
bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia juga dimasukkan
dalam penilaian formatif dengan menggunakan elemen atau sub-elemen
- Assessment of learning belum diaplikasikan dalam pembelajaran
Untuk mengetahui sudah menerapkan UbD atau belum adalah dengan mengetahui apakah
KKO pada asesmen sudah mengarah ke tujuan pembelajaran atau belum.
Tes diagnostik berbeda dengan pretest. Pretest digunakan untuk mengetahui kemampuan
awal siswa saja, tidak digunakan untuk merancang pembelajaran. Sedangkan tes diagnostik
digunakan untuk menyusun rencana pembelajaran sesuai dengan hasil tes diagnostik.
PBL: menganalisis hasil dan proses pemecahan masalah lebih baik jika ditambahkan dalam
LKPD
Tugas Kelompok 1.2 Pemetaan Rancangan Pembelajaran dengan Konsep
Understanding by Design (UbD)
Kelas : Fase D Topik: Pesawat Sederhana
Mata Pelajaran : IPA SMP
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana.
TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Peserta didik mampu menjelaskan terkait pesawat sederhana
2. Peserta didik mampu mendeskripsikan karakteristik pesawat sederhana
3. Peserta didik mampu mengilustrasikan manfaat pesawat sederhana dalam kehidupan
sehari-hari
4. Peserta didik mampu menghitung keuntungan mekanis pengungkit
ASESMEN
1. Asesmen diagnostik: tes tertulis -> melihat kompetensi awal yang diperlukan.
2. Asesmen formatif: tes lisan dan LKPD
3. Asesmen sumatif: tes tertulis
KEGIATAN PEMBELAJARAN
- Pendekatan : Saintifik
- Model : PBL
- Media : Phet
- Skenario pembelajaran:
A. Kegiatan Pendahuluan:
1. Guru membuka kelas dengan salam lalu mengarahkan peserta didik untuk
berdoa sebelum belajar
2. Guru mengecek kehadiran, motivasi, dan kesiapan belajar peserta didik
3. Guru menjelaskan tujuan, manfaat, garis besar, dan teknik penilaian yang akan
dilakukan selama proses pembelajaran
4. Guru apersepsi mengenai pesawat sederhana dalam kehidupan sehari-hari
5. Guru melakukan tes diagnostik
6. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok
B. Orientasi Masalah:
1. Guru memberikan apersepsi dengan meminta peserta didik untuk mengamati
video yang relevan.
2. Guru menghentikan beberapa bagian dalam video yang harus menjadi fokus
peserta didik
3. Guru memberikan kalimat untuk memancing pemikiran peserta didik terhadap
konsep baru.
C. Mengorganisasikan Masalah
1. Guru bertanya “setelah melihat video tadi, apa kira-kira masalah yang
terdapat pada video tersebut?”
2. Peserta didik mencoba mengkomunikasikan masalah bersama kelompok
3. Guru bersama sama dengan peserta didik merumuskan masalah dari video
tersebut.
D. Melakukan Penyelidikan
Peserta didik melakukan diskusi menggunakan media Phet
E. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Penyelidikan
1. Peserta didik mengisi LKPD berdasarkan informasi yang telah didiskusikan.
2. Guru mencatat perkembangan sikap dan keterampilan komunikasi peserta
didik selama proses pembelajaran
F. Menganalisis
Peserta didik melakukan diskusi untuk memberikan solusi terhadap permasalahan
yang ada
G. Evaluasi
1. Peserta didik mengkomunikasikan hasil diskusi melalui presentasi kelompok
2. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi
3. Guru memberikan apresiasi kepada peserta didik karena telah
menemukan jawaban dari diskusi
4. Peserta didik mengerjakan post test
5. Guru memberikan penguatan akhir kepada peserta didik mengenai
sehingga peserta didik mampu menemukan jawaban dari pertanyaan
apersepsi sebelumnya
H. Penutup
1. Peserta didik mengumpulkan LKPD
2. Peserta didik memberikan kesimpulan atas proses pembelajaran yang telah
dilakukan
3. Peserta didik melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran
4. Guru menyampaikan rencana tindak lanjut pada pertemuan berikutnya berupa
perintah untuk membaca materi mengenai uji kandungan makanan.
5. Guru mengarahkan peserta didik untuk berdoa setelah belajar dan
menutup kelas dengan memberi salam