Anda di halaman 1dari 15

Monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan

Dosen Pengampu:Muhammad Rizki,S.pd.i,M.pd

Di susun:

Kelompok: 3

Julita Mah Bengi : 230206058

Miftahul jannah : 230206055

Nur khafifah : 230206041

Fimuradillah : 230206052

PRODI MANAJEMAN PENDIDIKAN ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY


BANDA ACEH 2024/2025

KATA PENGANTAR

‫الَّر ِحْي ِم الَّر ْح َم ِناِهلل ِبْس ــــــــــــــــــِم‬


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah,
Taufik dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang
berjudul “MONITORING DAN EVALUASI KEBIJAKAN PENDIDIKAN ” dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah
satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.

BANDA ACEH 2024

PEMAKALAH.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................iii

Latar Belakang..................................................................................................................3

Rumusan Masalah.............................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................iv

A. Pengertian Dan Perbedaan Antara Monitoring dan evaluasi........................................4

B. Penting Monitorng Dan evaluasi Dalam Kebijakan Pendidikan..................................6

C. Metode Dan Teknik Monitoring Dan Evaluasi.............................................................9

D. Tantangan Dalam Monitoring Evaluasi Kebijakan Pendidikan.................................13

BAB III PENUTUP.......................................................................................................14

KESIMPULAN..............................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................15
BAB I

PENDAHULUAN

A. PENGERTIAN DAN PERBEDAAN MONITORING DAN EVALUASI

Monitoring dan evaluasi merupakan dua konsep yang krusial dalam manajemen
kebijakan. Monitoring adalah proses pengumpulan data secara berkala untuk memantau
perkembangan suatu kebijakan, program, atau proyek. Ini dilakukan untuk memastikan
bahwa kegiatan yang direncanakan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
Evaluasi, di sisi lain, adalah proses analisis mendalam terhadap dampak, efektivitas, dan
efisiensi suatu kebijakan, program, atau proyek. Evaluasi membantu dalam menilai sejauh
mana suatu kegiatan telah berhasil mencapai tujuan yang diinginkan dan memberikan
wawasan tentang perubahan yang diperlukan untuk meningkatkan kinerja di masa depan.

1. Pengertian Monitoring:

Monitoring adalah proses pengamatan, pemantauan, dan pengawasan terhadap suatu


kegiatan, proyek, atau sistem untuk memastikan bahwa semua aspek berjalan sesuai dengan
rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Ini melibatkan pemantauan secara teratur terhadap
berbagai parameter, indikator, atau variabel yang relevan untuk mengevaluasi kinerja dan
kemajuan.

2. Pengertian Evaluasi:

Evaluasi adalah proses penilaian atau penentuan nilai suatu hal berdasarkan kriteria
tertentu. Dalam konteks monitoring, evaluasi seringkali digunakan untuk menilai sejauh
mana tujuan telah tercapai atau seberapa efektif suatu kegiatan atau proyek.

3. Perbedaan antara Monitoring dan Evaluasi:

- *Monitoring lebih fokus pada pemantauan secara teratur dan real-time untuk mengukur
kemajuan atau kinerja suatu kegiatan. Ini membantu dalam mengidentifikasi masalah atau
perubahan yang mungkin terjadi selama pelaksanaan.

- *Evaluasi, di sisi lain, merupakan proses penilaian yang dilakukan setelah periode waktu
tertentu untuk mengevaluasi hasil akhir dari kegiatan tersebut. Ini melibatkan analisis
menyeluruh terhadap pencapaian tujuan dan dampaknya.
4. Keterkaitan antara Monitoring dan Evaluasi:

Monitoring dan evaluasi seringkali saling berkaitan karena monitoring memberikan data dan
informasi yang diperlukan untuk melakukan evaluasi. Keduanya bekerja bersama untuk
memberikan pemahaman menyeluruh tentang kinerja suatu kegiatan.

5. Contoh Penerapan Monitoring dan Evaluasi:

- Dalam proyek pembangunan infrastruktur, monitoring dapat mencakup pemantauan


perkembangan konstruksi secara berkala, sedangkan evaluasi dapat dilakukan setelah
pengerjaan selesai untuk menilai apakah proyek tersebut memenuhi standar yang diharapkan 1

1
Mertens, D. M. (2014). Penelitian dan Evaluasi dalam Pendidikan dan Psikologi: Mengintegrasikan
Keragaman dengan Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Metode Campuran.
2
Patton, M. Q. (2008). Evaluasi Berfokus pada Pemanfaatan.
B. PENTINGNYA MONITORING DAN EVALUASI DALAM KEBIJAKAN
PENDIDIKAN

Monitoring dan evaluasi memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
kualitas kebijakan pendidikan. Tanpa monitoring yang baik, pemerintah akan kesulitan dalam
mengetahui apakah kebijakan pendidikan yang telah dirumuskan dan diimplementasikan
telah mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Sedangkan tanpa evaluasi, pemerintah
tidak akan bisa mengetahui dampak nyata dari kebijakan pendidikan tersebut terhadap
masyarakat dan bangsa secara keseluruhan.

Berikut penting nya evaluasi monitoring:

1. Evaluasi monitoring dan evaluasi dalam kebijakan pendidikan merujuk pada proses
sistematis untuk mengukur, memantau, dan mengevaluasi dampak serta efektivitas suatu
kebijakan pendidikan. Ini melibatkan pengumpulan data, analisis informasi, dan penilaian
terhadap pencapaian tujuan kebijakan.

2. Evaluasi monitoring dan evaluasi penting dalam kebijakan pendidikan karena membantu
pemerintah, lembaga pendidikan, dan pemangku kepentingan lainnya untuk memahami
sejauh mana kebijakan tersebut mencapai tujuannya. Ini juga memberikan dasar untuk
pengambilan keputusan yang lebih baik dalam perbaikan atau penyempurnaan kebijakan.

3. Evaluasi monitoring dan evaluasi dapat membantu meningkatkan kualitas pendidikan


dengan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, mengukur efektivitas intervensi
tertentu, dan memberikan umpan balik yang dapat digunakan untuk meningkatkan kurikulum,
metode pengajaran, atau sumber daya lainnya.

4. Metode yang digunakan dalam evaluasi monitoring dan evaluasi dalam kebijakan
pendidikan termasuk survei, wawancara, observasi lapangan, analisis data sekolah atau
institusi pendidikan lainnya. Metode ini membantu mendapatkan gambaran menyeluruh
tentang implementasi dan dampak kebijakan.

5. Hasil dari evaluasi monitoring dan evaluasi dapat digunakan untuk menginformasikan
perbaikan kebijakan pendidikan dengan menyediakan data konkret tentang apa yang berhasil
dan apa yang perlu diperbaiki. Ini membantu pembuat kebijakan membuat rekomendasi
berdasarkan bukti empiris untuk meningkatkan kualitas sistem pendidikan secara
keseluruhan2.

21
Rossi, P. H., Lipsey, M. W., & Freeman, H. E. (2003). Evaluasi: Pendekatan Sistematis (Edisi ke-7). Thousand
Oaks, CA
C. METODE DAN TEKNIK MONITORING DAN EVALUASI

Terdapat berbagai metode dan teknik yang dapat digunakan dalam melakukan monitoring
dan evaluasi kebijakan pendidikan. Beberapa di antaranya adalah:

Survei,Wawancara, Pengamatan langsung, Analisis data sekunder, Fokus grup ,Analisis


kebijakan, Studi kasus Dan Implementasi Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pendidikan di
Berbagai Negara.

Setiap negara memiliki pendekatan yang berbeda dalam melakukan monitoring dan
evaluasi kebijakan pendidikan. Beberapa negara memiliki lembaga independen yang
bertanggung jawab secara khusus untuk melakukan monitoring dan evaluasi kebijakan
pendidikan, sementara negara lain mengintegrasikan fungsi ini ke dalam kementerian
pendidikan atau lembaga lainnya.

1. Survei: Survei adalah metode pengumpulan data yang melibatkan pengajuan pertanyaan
kepada responden untuk mendapatkan informasi tentang pendapat, persepsi, atau pengalaman
mereka terkait kebijakan pendidikan. Survei dapat dilakukan secara langsung atau melalui
media elektronik seperti telepon, email, atau kuesioner online. Hasil survei dapat memberikan
wawasan tentang sikap dan opini masyarakat terhadap kebijakan pendidikan serta dampaknya
terhadap individu dan kelompok tertentu.

2. Wawancara: Wawancara adalah metode pengumpulan data yang melibatkan percakapan


langsung antara peneliti dengan responden yang memiliki pengetahuan atau pengalaman
terkait kebijakan pendidikan. Melalui wawancara, peneliti dapat mendapatkan informasi
mendalam tentang pemahaman, persepsi, dan pengalaman responden terkait kebijakan
pendidikan. Wawancara juga memungkinkan peneliti untuk menggali alasan di balik
pandangan atau respons responden terhadap kebijakan tersebut.

3. Pengamatan langsung: Pengamatan langsung adalah metode pengumpulan data yang


melibatkan observasi langsung terhadap implementasi kebijakan pendidikan di lapangan.
Peneliti mengamati secara aktif proses pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa, atau
kondisi fisik lingkungan sekolah. Melalui pengamatan langsung, peneliti dapat
mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kebijakan pendidikan serta
mengumpulkan data konkret untuk analisis lebih lanjut.
4. Analisis data sekunder: Analisis data sekunder melibatkan penggunaan data yang telah
dikumpulkan oleh lembaga atau organisasi lain sebagai sumber informasi untuk evaluasi
monitoring dan evaluasi dalam kebijakan pendidikan. Data sekunder ini dapat berasal dari
laporan pemerintah, lembaga riset independen, survei nasional, atau database institusi
pendidikan lainnya. Dengan menganalisis data sekunder ini, evaluasi monitoring dan evaluasi
dapat mengakses informasi yang lebih jelas.

5. okus grup: Fokus grup adalah metode pengumpulan data yang melibatkan diskusi
kelompok terfokus dengan sejumlah responden yang memiliki minat atau pengalaman terkait
kebijakan pendidikan. Dalam fokus grup, peneliti mengajukan pertanyaan terbuka dan
memfasilitasi diskusi kelompok untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang
pandangan, persepsi, dan pengalaman responden terkait kebijakan pendidikan. Fokus grup
juga dapat menghasilkan ide-ide baru, solusi alternatif, atau masukan dari anggota kelompok
yang dapat digunakan dalam perbaikan kebijakan pendidikan.

6. Analisis kebijakan: Analisis kebijakan adalah metode pengumpulan data yang melibatkan
pemahaman dan evaluasi terhadap dokumen kebijakan pendidikan, termasuk tujuan, strategi,
dan implementasinya. Melalui analisis kebijakan, peneliti dapat mengidentifikasi implikasi
praktis dari kebijakan pendidikan dan mengevaluasi sejauh mana implementasinya sesuai
dengan tujuan yang diinginkan.

7. Studi kasus: Studi kasus adalah metode pengumpulan data yang melibatkan analisis
mendalam terhadap suatu kasus atau situasi tertentu dalam konteks kebijakan pendidikan.
Dalam studi kasus, peneliti mengumpulkan data primer dan sekunder dari berbagai sumber
untuk memahami konteks, faktor-faktor yang mempengaruhi implementasi kebijakan
pendidikan, serta dampaknya pada individu atau kelompok tertentu.

8. Implementasi Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pendidikan di Berbagai Negara:


Implementasi Monitoring dan Evaluasi Kebijakan Pendidikan di berbagai negara merujuk
pada upaya untuk menerapkan praktik evaluasi monitoring dan evaluasi dalam konteks
kebijakan pendidikan di negara-negara lain.
9. Analisis data sekunder: Analisis data sekunder adalah metode pengumpulan data yang
melibatkan penggunaan data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Data
sekunder dapat diperoleh dari sumber seperti laporan pemerintah, basis data publik, arsip
nasional, atau publikasi jurnal ilmiah. Metode ini memungkinkan peneliti untuk
menggunakan data yang sudah ada tanpa perlu melakukan survei atau wawancara ulang.

Dalam konteks pertanyaan Anda tentang "Implementasi Monitoring and Evaluai Kebijakan
Pendidikan di Berbagai Negara", analisis data sekunder dapat digunakan untuk
mengumpulkan informasi tentang implementasi kebijakan pendidikan di berbagai negara.
Data sekunder seperti laporan pemerintah, survei pendidikan, dan data sekolah dapat
dianalisis untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan pendidikan, mengidentifikasi tantangan
atau hambatan dalam implementasinya, dan memberikan rekomendasi untuk perbaikan atau
perubahan kebijakan jika diperlukan.3

31
Mulyasa, E. (2017). Evaluasi Pendidikan: Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
2
World Bank. (2019). Monitoring and Evaluation in Education.
D. TANTANGAN DALAM MONITORING DAN EVALUASI KEBIJAKAN
PENDIDIKAN

Monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan adalah proses penting untuk memastikan
bahwa kebijakan yang diterapkan efektif, efisien, dan sesuai dengan tujuan yang diinginkan.
Namun, ada beberapa tantangan yang sering dihadapi dalam proses ini:

1. Pengumpulan Data: Salah satu tantangan utama adalah mendapatkan data yang akurat dan
relevan. Ketersediaan data yang terbatas atau kurangnya sistem informasi yang baik dapat
menghambat proses monitoring dan evaluasi.

2. Kualitas Data: Data yang dikumpulkan haruslah berkualitas tinggi. Kesalahan atau bias
dalam pengumpulan dan analisis data dapat mengarah pada kesimpulan yang salah dan
rekomendasi kebijakan yang tidak tepat.

3. Sumber Daya: Terbatasnya sumber daya, baik dalam hal keuangan, tenaga kerja, atau
infrastruktur, bisa menjadi hambatan dalam melakukan monitoring dan evaluasi yang
komprehensif dan mendalam.

4. Kapasitas Institusi: Keterbatasan kapasitas dalam institusi pemerintah atau organisasi yang
bertanggung jawab atas kebijakan pendidikan dapat menghambat pelaksanaan monitoring
dan evaluasi yang efektif.

5. Keterlibatan Stakeholder: Melibatkan berbagai pihak yang terkait dalam proses monitoring
dan evaluasi seringkali menjadi tantangan. Koordinasi antar stakeholder dengan kepentingan
yang beragam dapat menjadi kompleks.

6. Kesulitan Menetapkan Indikator: Menentukan indikator yang tepat dan relevan untuk
mengukur keberhasilan kebijakan pendidikan juga bisa menjadi tantangan. Indikator yang
tidak akurat atau tidak relevan dapat mengaburkan gambaran sebenarnya tentang efektivitas
kebijakan.

7. Perubahan Konteks: Konteks sosial, ekonomi, dan politik yang berubah dapat
mempengaruhi implementasi dan hasil dari kebijakan pendidikan, sehingga memerlukan
penyesuaian dalam monitoring dan evaluasi.

8. Kompleksitas Sistem Pendidikan: Sistem pendidikan yang kompleks dengan banyak


komponen dan aktor yang terlibat dapat mempersulit proses monitoring dan evaluasi.

9. *Waktu dan Durasi*: Monitoring dan evaluasi memerlukan waktu yang cukup panjang
untuk menghasilkan data yang relevan dan analisis yang mendalam. Keterbatasan waktu
dapat menjadi hambatan dalam proses ini.

10. Keterlibatan Masyarakat: Membuat masyarakat terlibat dan memahami pentingnya


monitoring dan evaluasi juga merupakan tantangan, terutama jika ada kurangnya kesadaran
atau minat dari masyarakat.
Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, diperlukan pendekatan yang komprehensif,
termasuk peningkatan kapasitas institusi, pengembangan sistem informasi yang baik,
keterlibatan stakeholder yang lebih luas, dan peningkatan kualitas data dan analisis.

untuk melanjutkan mengatasi tantangan dalam monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan,
berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

1. Peningkatan Kapasitas: Investasi dalam pelatihan dan pengembangan kapasitas bagi tenaga
kerja yang terlibat dalam monitoring dan evaluasi dapat meningkatkan kualitas dan
efektivitas proses tersebut.

2. Pengembangan Sistem Informasi: Implementasi sistem informasi manajemen pendidikan


yang canggih dan terintegrasi dapat memfasilitasi pengumpulan, pengolahan, dan analisis
data secara efisien.

3. Partisipasi Stakeholder: Mendorong partisipasi aktif dan kolaboratif dari berbagai pihak
yang terlibat, termasuk pemerintah, sekolah, guru, orang tua, dan masyarakat, dapat
memperkaya perspektif dan memastikan kebijakan yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

4. Pengembangan Indikator: Mengadopsi pendekatan partisipatif dalam menentukan indikator


keberhasilan kebijakan dapat memastikan bahwa indikator yang ditetapkan relevan, akurat,
dan dapat diukur.

5. Adaptabilitas dan Fleksibilitas: Mengakui bahwa setiap kebijakan pendidikan memiliki


konteks dan dinamika sendiri, pendekatan monitoring dan evaluasi harus fleksibel dan dapat
beradaptasi dengan perubahan yang terjadi.

6. Komunikasi dan Diseminasi Informasi: Membangun mekanisme komunikasi yang efektif


untuk menyebarkan temuan dan rekomendasi dari monitoring dan evaluasi kepada semua
pihak yang berkepentingan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas.

7. Penggunaan Teknologi: Mengadopsi teknologi informasi dan komunikasi, seperti big data,
analitik, dan kecerdasan buatan, dapat memperluas kemampuan untuk mengumpulkan dan
menganalisis data dengan lebih cepat dan akurat.

8. Pengembangan Budaya Evaluasi: Membangun budaya evaluasi yang kuat di semua


tingkatan sistem pendidikan dapat mendorong praktek-praktek berbasis bukti dan
peningkatan berkelanjutan.

9. Pendanaan dan Anggaran: Menjamin pendanaan yang cukup dan berkelanjutan untuk
monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan adalah kunci untuk memastikan kelangsungan
dan efektivitas proses ini.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam


monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan dan meningkatkan kualitas, relevansi, dan
dampak dari kebijakan pendidikan yang diterapkan.
10. Kolaborasi antar Lembaga: Mengembangkan kerja sama antara berbagai lembaga dan
organisasi terkait, baik di tingkat nasional maupun internasional, dapat memperkuat kapasitas
dan sumber daya yang tersedia untuk monitoring dan evaluasi.

11. Penggunaan Metodologi yang Tepat: Memilih metode dan pendekatan evaluasi yang
sesuai dengan konteks dan tujuan kebijakan pendidikan dapat meningkatkan validitas dan
reliabilitas hasil evaluasi.

12. Pengembangan Kultur Kritis: Mendorong pengembangan kultur kritis di antara para
pelaku pendidikan, termasuk guru, siswa, dan orang tua, untuk secara aktif mengkaji,
mempertanyakan, dan memperbaiki kebijakan dan praktik pendidikan.

13. Pemberdayaan Komunitas Lokal: Melibatkan komunitas lokal dalam proses monitoring
dan evaluasi dapat memastikan bahwa kebijakan pendidikan yang diterapkan sesuai dengan
kebutuhan, aspirasi, dan realitas sosial-budaya masyarakat setempat.

14. Pengembangan Sistem Feedback: Membangun mekanisme umpan balik yang efektif
antara hasil monitoring dan evaluasi dengan proses perumusan kebijakan dan implementasi
dapat memfasilitasi perbaikan berkelanjutan dan penyesuaian yang cepat.

15. Transparansi dan Akuntabilitas: Menjamin transparansi dan akuntabilitas dalam seluruh
proses monitoring dan evaluasi, termasuk akses publik terhadap informasi dan temuan, dapat
meningkatkan kepercayaan publik dan mendukung penerapan kebijakan yang lebih
bertanggung jawab.

16. Pembelajaran Berkelanjutan: Menggunakan hasil monitoring dan evaluasi sebagai sumber
pembelajaran berkelanjutan untuk meningkatkan kebijakan dan praktik pendidikan di masa
depan.

17. Integrasi Hasil Evaluasi: Mengintegrasikan temuan dan rekomendasi dari proses
monitoring dan evaluasi ke dalam proses perencanaan dan pengambilan keputusan kebijakan
pendidikan untuk memastikan bahwa evaluasi berdampak langsung pada perbaikan
kebijakan.

Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara konsisten dan komprehensif,


diharapkan dapat mengatasi tantangan dalam monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan
dan memastikan bahwa kebijakan pendidikan yang diterapkan efektif, inklusif, dan
berorientasi pada hasil yang memadai bagi semua pihak yang terlibat dalam sistem
pendidikan.
Secara keseluruhan, monitoring dan evaluasi kebijakan pendidikan menghadapi berbagai
tantangan mulai dari pengumpulan data, kualitas data, sumber daya, kapasitas institusi,
hingga keterlibatan stakeholder. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan yang
komprehensif, meliputi peningkatan kapasitas, pengembangan sistem informasi, partisipasi
stakeholder, pengembangan indikator yang tepat, adaptabilitas, komunikasi efektif,
penggunaan teknologi, pembangunan budaya evaluasi, pendanaan yang memadai, kolaborasi
antar lembaga, metologi yang tepat, kultur kritis, pemberdayaan komunitas lokal, sistem
feedback, transparansi, akuntabilitas, pembelajaran berkelanjutan, dan integrasi hasil
evaluasi. Dengan mengambil langkah-langkah ini, diharapkan dapat meningkatkan
efektivitas, relevansi, dan dampak dari kebijakan pendidikan yang diterapkan dan
memastikan keberlanjutan dan peningkatan berkelanjutan dalam sistem pendidikan. 4

41
UNESCO. (2020). Education Policy Review and Analysis in Monitoring and Evaluation. Retrieved from
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Dapat disimpulkan bahwa monitoring dan evaluasi merupakan bagian yang tak
terpisahkan dalam siklus kebijakan pendidikan. Tanpa monitoring dan evaluasi yang baik,
suatu kebijakan pendidikan hanya akan menjadi wacana tanpa implementasi yang efektif.
Oleh karena itu, diperlukan komitmen yang kuat dari pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat untuk secara terus-menerus melakukan monitoring dan evaluasi kebijakan
pendidikan guna meningkatkan kualitas dan relevansinya dalam mencapai tujuan
pembangunan nasional.

SARAN

Dengan mempertimbangkan saran-saran materi di atas, makalah akan menjadi lebih


mendalam, informatif, dan relevan dengan isu-isu terkini dalam bidang monitoring dan
evaluasi kebijakan pendidikan.
DAFTAR PUSTAKA

Mertens, D. M. (2014). Penelitian dan Evaluasi dalam Pendidikan dan Psikologi: Mengintegrasikan
Keragaman dengan Metode Kuantitatif, Kualitatif, dan Metode Campuran.
Patton, M. Q. (2008).
Evaluasi Berfokus pada Pemanfaatan.
Rossi, P. H., Lipsey, M. W., & Freeman, H. E. (2003). Evaluasi: Pendekatan Sistematis (Edisi ke-7). Thousand
Oaks, CA
Mulyasa, E. (2017). Evaluasi Pendidikan: Prinsip, Teknik, dan Prosedur. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. World
Bank. (2019). Monitoring and Evaluation in Education
UNESCO. (2020).
Education Policy Review and Analysis in Monitoring and Evaluation. Retrieved from.

Anda mungkin juga menyukai