Anda di halaman 1dari 2

IKHSAN FAJAR MUALIM_221410054_79-80

Dari tahdid (batasan) dengan musaawi (penyeimbang),karena bisa berpengaruh kepada


tahdid (batasan ) yang lebih ketat,dan ucapan (wala tajawwaza) artinya tidak boleh menetapkan
batasan dengan lafadz tajawwaza yang artinya melewati,yaitu dengan membuang mudhof ,dan
berpengaruh terhadap bentuk kata majhul na'at (sifat nya tidak di ketahui) karena qorinah atau
penyebab nya,wa yadri yang artinya mengetahui.dan ucapan (memasukan beberapa hukum kepada
batasan batasan)di tempat kalimat mubtada',dan termasuk di dalam jumlah khobar muqoddam
(khobar yang di dahulukan),dan ucapan,(dan di perbolehkan di dalam penulisan) khobar mubtada'
mahduf ,yang artinya boleh di buang atau di sebutkan,dan ucapan (ketahuilah apa yang kami
sampaikan) yang artinya ketahuilah apa apa yg kami sampaikan seperti ta'lil,perbedaan haqiqi dan
rosmiy,seperti yang sudah di jelaskan sebelum nya bahwa sesungguh nya 1 nau' atau 1 macam,tidak
mungkin di bagi menjadi dua fasel,dan menjadikan nya lagi khos khos yang banyak ,dan boleh
mengucapkan (hewan itu bisa tertawa atau bisa menulis,tidak di dalam kata" hewan itu berakal.dan
juga tidak boleh menjadikan juz ul mahdud,sebagai satu jenis,seperti lafadz asyrotu,khomsah wa
khomsah, dan hanya allah yang memberi pertolongan.

Bab: tentang hakim dan hukum hukum nya


Ketika telah selesai dari pembahasan mabadi'ut taswirot (pokok pokok penggambaran )dan
tujuan nya,itu adalah juz atau bagian yg pertama,sekarang kita akan membahas tentang mabadi'ut
tasdiqoot (pokok pokok pembenaran)dan insyaallah kita akan membahas tentang tujuan
nya,ketahuilah tidak akan sampai kepada tasdiq atau kepercayaan kecuali dengan hujjah seperti yg
sudah di jelaskan,dan tasdiq harus memiliki maddah,dan suroh,dan ghoyah atau batasan,dan
batasan nya adalah bisa memberi pemahaman kepada isim ma'rifat yg shohih tasdiq nya dari bentuk
katanya,seperti ucapan nya syarih(orang yg menjelaskan)memberi manfaat pengetahuan yang
shohih penggambaran nya dari asal katanya,dan insyaallah kami akan membahas tentang
penggambaran hujjah hujjah,dan sekarang kita akan menyebutkan pokok pokok nya,dan allah maha
penolong., Telah di sebutkan bahwa lafadz yg murokkab itu ada dua,1 tholab,2 khobar,kami sudah
menjelaskan tholab dan sekarang kami akan menjelaskan tentang khobar,ketahuilah wahai yg di
rahmati allah ta'ala bahwa lafad as sidqu dan al kadzibu secara dzat nya di jelaskan dalam
istilah:qodloyah dan khobar ketika ada ucapan lidzatihi untuk memasukan contoh lafadz "langit di
bawah kita" dan bumi di atas kita"kita bisa melihat dengan jelas tarkib nyadan kita menampak kan
kebohongan nya untuk mengetahui naqdiyyah nya,allah lebih mengetahui dan allah maha penolong.

Yaitu:bahwa qodliyah terbagi menjadi dua: syartiyyah dam hamliyyah,adapun hamliyyah terkadang
menjadi syahsyiyyah ,yang artinya sesuatu yg menjadi mahkum alaih,mencakup juz'iyyan dan
ma'nawiyyan, seperti lafadz zaidun kaatibun,terkadang juga bisa membedakan juz iyyah,dengan
menyebutkan suroh,seperti lafad ba'dil insaani kaatibun,ini di sebut mahsuroh juz iyyah, atau
membedakan kulliyatihi(ke umuman nya)dengan menyebut kullu insanin hayawanun,ini di sebut
mahsuroh kulliyatu,dan juga bisa menjadi muhmalah,seperti contoh insanun kaatibun,ini termasuk
kelebihan juz iyyah untuk menguatkan nya,semua tadi ada 4,dan itu semua ada kala nya mujibah
atau saalibah,maka menjadi 8. Ketahuilah bahwa suroh adalah lafadz yg menunjukan atas
keseluruhan afrod,,suroh terbagi menjadi 4, 1
Suroh ijab kuliiy seperti contoh kullu insaanin hayawanun,2 suroh ijab juz'iy seperti contoh ba'du
insaanun hayawanun,3,suroh salbi kulliy,seperti contoh kullu syai'in minal insaani bi hajrin,4 suroh
salbi juz'iy seperti contoh laisa ba'dul insaani bihajrin,4 ini arti dari suur, atau suroh,biasa nya
ungkapan dengan lafadz yg di sebutkan,dan boleh ta'bir tanpa lafdil madzkur,kalo sudah hafal ma'na
nya,oleh karena itu musonnif berkata (aw syibhi jala) atau jelas ma'na nya.

Qodloya itu mentertibkan penyebutan secara khusus,dan hamliyyah di baca athof atas syartiyyah
dan membuang athif doruroh,pembagian kedua dari qodloya,yaitu hamliyyah yg di bagi menjadi dua
juga,kulliyyah dan syahsyiyyah,dan membuang huruf athof karena dorurot nadhom,,adapun
pembagian yg pertama dari hamliyyah yaitu kulliyyah terbagi menjadi 2 juga yaitu suur kulliyy atau
suur juz iyy,atau berupa muhmal,atau tidak di dahului suur kulliy atau suur juz iy,dan ucapan (wa
arba'u) dengan membuang huruf ta' walaupun berupa ma'dud yg madzkur karena dlorurot atau
pembagian suur itu ada 4.

Anda mungkin juga menyukai