Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

INSTRUMEN TEST

Diajukan Kepada:
Ratna Natalia Mendrofa, S.Pd., M.Pd.
Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran

Disusun oleh :

Datatuwu Pratama Waruwu NIM 222109034


Indah Lestari Telaumbanua NIM 222109102
Irwan Zebua NIM 222109107
Besti Ratna Hulu NIM 222109028
Krisman Waruwu NIM 222109129
Bobi Firman zega. NIM 222109029

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS NIAS
2024
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmat dan pertolongan-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah pada mata kuliah Evaluasi Pembelajaran
yang berjudul “Instrumen Test” dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen pengampu
mata kuliah Evaluasi Pembelajaran Ibu Ratna Natalia Mendrofa, S.Pd., M.Pd. yang selalu
mengarahkan dan membantu kami dalam penyusunan makalah ini.
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas pada mata
kuliah Evaluasi Pembelajaran. Selain itu pembuatan makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan serta pengetahuan setiap pembaca tentang materi Instrumen Tes Dalam Pembelajaran
Kami juga menyadari dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kelemahan, untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua
pihak untuk menjadi pedoman di masa yang akan datang. Akhir kata kami berharap semoga
makalah ini dapat bermanfaat dan dapat menambah pengetahuan bagi setiap pembacanya.
Terimakasih.

Gunungsitoli, 26 April 2024


Penyusun,

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang.......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 2
A. Pengertian Instrument Tes....................................................................................... 2
B. Bentuk-Bentuk Instrument Tes................................................................................ 3
C. Ciri-Ciri Tes Yang Baik........................................................................................... 7
BAB III PENUTUP .......................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................... 9
B. Saran.......................................................................................................................... 9
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Hasil belajar siswa yang didapatkan melalui pendidikan akan mampu bersaing
dengan berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Persaingan saat ini diperlukan sumber daya
manusia yang berkualitas yaitu sumber daya manusia yang terampil. Hal ini sesuai dengan
tujuan pendidikan nasional dalam Undangundang Republik Indonesia No 20 tahun2003,
tentang Pendidikan Nasional (Undang-undang Sisdiknas) yang mengemukakan bahwa
Pendidikan Nasional bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bartakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggungjawab
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.Tujuan pendidikan nasional ini merupakan
tuntutan besar bagi generasi penerus bangsa ini untuk meraih cita-cita tersebut. Siswa harus
berusaha belajar dengan sungguh dan mencapai hasil belajar yang maksimal. Setiap anak
dianugerahi dengan kemampuan yang berbeda sehingga mengakibatkan hasil belajar setiap
anak juga berbeda.
Ada siswa yang dapat menempuh kegiatan belajarnya secara lancar dan berhasil
tanpa mengalami kesulitan, namun di sisi lain tidak sedikit pula siswa yang justru dalam
belajarnya mengalami berbagai kesulitan. Kesulitan belajar siswa ditunjukkan oleh adanya
hambatanhambatan tertentu untuk mencapai hasil belajar, sehingga pada akhirnya dapat
mengakibatkan prestasi belajar yang dicapainya berada di bawah semestinya. Guru yang
berkompeten dapat memengaruhi keberhasilan siswa dalam pembelajaran, karena guru yang
berkompeten mampu memberikan jalan keluar bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar.
Solusi yang tepat akan membantu siswa dalam meningkatkan prestasi belajarnya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian instrument tes?
2. Apa saja bentuk-bentuk instrument tes?
3. Apa saja ciri-ciri tes yang baik?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tes.
2. Untuk mengetahui bentuk-bentuk tes.
3. Untuk mengetahui ciri-ciri tes yang baik

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Tes
Tes berasal dari bahasa Perancis Kuno yaitu "testum" dalam bahasa Inggris ditulis
"test" yang di dalam bahasa Indonesia di terjemahkan dengan "tes","ujian, atau "percobaan"
Ada beberapa istilah yang memerlukan penjelasan sehubungan dengan tes. Test, testing,
tester, dan testee yang masing-masing mempunyai pengertian yang berbeda. Test adalah alat
atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan penilaian, testing berarti
saat di laksanakannya atau peristiwa atau berlangsungnya pengukuran dan penilaian, tester
artinya orang yang melaksanakan tes atau pembuat tes sedangkan testee (mufrad) dan testees
(jama') adalah pihak yang sedang dikenai tes ( peserta tes-peserta ujian), atau pihak yang
sedang dikenai percobaan (tercoba).

Tes merupakan instrumen evaluasi yang paling umum dipakai dalam dunia pendidikan
sebagai alat ukur untuk domain kognitif. Tes memiliki jenis yang beragam sesuai dengan
fungsinya, seperti tes prestasi belajar (achievement test), tes penguasaan (proficiency test),
tes bakat (aptitude test), tes diagnostik (diagnostic test). dan tes penempatan (placement
test). Jika dilihat dari bentuk jawaban peserta didik, maka tes dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu tes tertulis, tes lisan, dan tes perbuatan. Tes tertulis ada dua bentuk, yaitu bentuk uraian
(essay) dan bentuk objektif (objective).

Menurut Drs. Amir Daein Indrakusuma dalam bukunya Evaluasi Pendidikan


mengatakan "tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data-data atau keterangan- keterangan yang diinginkan tentang seseorang
dengan cara yang boleh dikatakan tepat dan cepat.". Tes memiliki beberapa makna, sesuai
dengan ejaannya. Diantaranya;
1. Tes (sebelum ada EYD, dalam bahasa indonesia disebut test)
Merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu
dalam suasana, dengan cara atau aturan-aturan yang ditentukan.
2. Testing
Merupakan saat ketika tes itu dilaksanakan. Dapat juga dikatakan testing, adalah saat
pengambilan tes.
1. Testee : Dalam istilah indonesia adalah responden yang sedang mengerjakan tes.
2. Tester : Adalah orang yang diserahi untuk melaksanakan pengambilan tes terhadap
para responden. Dengan kata lain tester adalah subjek evaluasi

2
Sehingga dapat diambil kesimpulan : “Tes merupakan alat atau prosedur yang
digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalaı suasana, dengan cara dan at
aturan yang sudah ditentukan.”

B. Bentuk-Bentuk Tes
Tes dibagi kedalam 2 bentuk antara lain :
a) Tes Subjektif
Tes subjektif merupakan tes yang dibuat oleh guru untuk menguji kemampuan siswa
dalam berpikir kritis serta kreatif sehingga guru dapat mengetahui kemampuan
berpikir tiap individu contohnya, tes dalam bentuk uraian. Berikut adalah contoh masing-
masing pertanyaan tes uraian terbatas (restricted respons items) dan tes uraian bebas
(extended respons items) yang termasuk kedalam tes subjektif :
a. Tes Uraian Terbatas (restricted respons items)
Tes uraian terbatas adalah jenis soal uraian yang menuntut jawaban singkat dan terbatas.
Soal-soal ini biasanya diawali dengan kata tanya seperti "apa", "siapa", "dimana", "kapan",
"sebutkan", atau "jelaskan secara singkat". Jawaban yang diharapkan hanya berupa beberapa
kata kunci, frase, atau kalimat pendek.
Contoh: Jelaskan fungsi dan tujuan belajar Evaluasi Pembelajaran dalam konteks
pendidikan.

b. Tes Uraian Bebas (extended respons items)


Tes uraian bebas adalah jenis soal uraian yang menuntut jawaban panjang dan lebih
mendalam. Soal-soal ini biasanya diawali dengan instruksi seperti "jelaskan", "uraikan",
"bahas", "beri alasan", atau "berikan contoh". Jawaban yang diharapkan adalah dalam
bentuk paragraf, esai, atau uraian yang terstruktur dengan baik.
Contoh: Andi memiliki 18 kelereng merah dan 22 kelereng putih lalu dimasukkan
kedalam kotak. Tiap kotak berisi kelereng merah yang sama banyak dan kelerengn putih
yang sama banyak pula. Berapa banyak kotak yang diperlukan?. Berapa kelereng merah dan
kelereng putih dalam setiap kotak?

Tes uraian sebagaimana dicontohkan di atas memiliki berbagai karakteristik, yaitu:


1. Tes tersebut bentuk pertanyaan atau perintah yang menghendaki jawaban berupa uraian
atau paparan kalimat yang pada umumnya cukup panjang.
2. Bentuk pertanyaan atau perintah itu menuntut kepada tester untuk memberikan
penjelasan, komentar, penafsiran, membandingkan, membedakan, dan sebagainya.

3
3. Jumlah soal butir uraiannya terbatas yaitu berkisar lima sampai dengan sepuluh butir.
4. Pada umumnya butir-butir soal uraian diawali dengan kata-kata, "uraikan",.....
"Mengapa"....."Terangkan", ...."Jelaskan".

Adupun teknik menyusun tes uraian, antara lain :


1. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian diusahakan agar soal tersebut dapat
mencakup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang tel
2. Untuk menghindari tumbuhnya perbuatan curang oleh test menyontek dan bertanya
kepada tester yang lainya hendak kalimat pada soal berlawanan dengan buku pelajaran.
3. Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian hendaknya diusahakan agar pertanyaan-
pertanyaan itu jangan dibuat seragam melainkan bervariasi. Contohnya: Jelaskan
perbedaan antara... dengan.. dan kemukakan alasannya... mengapa....
4. Kalimat soal yang disusunhendaklah ringkas dan padat.

Kelebihan tes uraian :


1. Bagi guru, menyusun tes tersebut sangat mudah dan tidak memerlukan waktu yang
lama.
2. Si penjawab mempunyai kebebasan dalam menjawab dan mengeluarkan isi hati dan
buah pikirannya.
3. Melatih mengeluarkan pikiran dalam bentuk kalimat atau bahasa yang teratur.
4. Lebih ekonomis, hemat karena tidak memerlukan kertas terlalu banyak untuk membuat
soal tes, dapat didektekan atau ditulis dipapan tulis.

Kelemahan tes uraian :


1. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-segimana dari
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.
2. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruhscope bahan pelajaran yang akan dites
karena soalnyahanya beberapa saja (terbatas).
3. Cara memeriksanya banyak dipengaruhi oleh unsur3-unsur subjektif.
4. Baik buruknya tulisan dan panjang pendeknya jawaban yang sama mudah menimbulkan
evaluasi dan perskoran (scorting) yang kurang objektif.

4
b) Tes Objektif
Tes objektif adalah suatu tes yang menuntut siswa untuk memilih jawaban yang telah
disediakan atau berupa jawaban singkat yang pengkoreksiannya dilakukan dengan cara yang
sama kepada semua siswa . Tes berbentuk objektif memiliki kelebihan dan kekurangan.
Untuk kelebihannya, pengoreksian melalui tes objektif menjadi lebih muda dan dapat
dibantu orang atau dengan jasa komputer, serta butir-butir soal lebih mudah dianalisis.
Sedangkan untuk kekurangannya, penyusunan tes objektif lebih sulit dan lama, kurang dapat
mengukur proses berpikir yang tinggi, serta siswa lebih terbuka dalam menjawab soal dan
membuka kesempatan siswa untuk bekerjasama.
Tes dalam bentuk objektif ini memiliki beberapa macam, antara lain :
a. Pilihan ganda (multiple choice)
Tes pilihan ganda merupakan tes objektif yang ditandai dengan disediakannya lebih dari
kemungkinan jawaban yang benar dan hanya ada satu dari pilihan jawaban tersebut yang
paling benar. Tes pilihan ganda penilaiannya sangat mudah dan cepat, sehingga cocok
digunakan untuk ujian yang berskala besar dan hasil penilaiannya harus segera diumumkan,
seperti: ujian nasional dan ujian akhir sekolah. Namun, untuk penyusunan teks yang
berbentuk pilihan ganda membutuhkan waktu yang cukup lama.
Contoh: hasil penjumlahan dari 7- (-10) = .....

a. 3 b. 17

c. -3 d. -17

Ada beberapa hal dalam menyusun teks pilihan ganda yang perlu diperhatikan, yaitu : 1)
soal dan jawaban harus sesuai; 2) penyusunan kalimat harus jelas; 3) bahasa yang digunakan
mudah dipahami; 4) setiap soal harus mengandung satu masalah.

b. Pilihan benar salah (true or false)


Tes bentuk pilihan benar salah adalah suatu soal yang mengandung dua kemungkinan
jawaban yaitu benar atau salah. Fungsinya adalah untuk mengukur kemampuan siswa dalam
membedakan antara fakta dengan pendapat. Untuk mengerjakan soal berbentuk tes benar
salah ini dengan menggunakan cara melingkari atau menandai pada jawaban yang dianggap
benar. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum menyusun soal benar salah,
yaitu : 1) membuat petunjuk dengan jelas agar siswa tidak bingung saat mengerjakan soal
tersebut, 2) setiap soal mengandung satu pengertian, dan 3) menghindari kata yang dapat
memberi petunjuk tentang jawaban yang benar.

5
Contoh :

Tentukan apakah pernyataan berikut benar apa salah, dan berilah tanda
cheklist (✔) pada jawaban yang tepat !

Benar Salah
Pernyataan
(B) (S)

1. Bilangan ganjil yang dijumlahkan dengan bilangan


genap hasilnya tetap ganjil
2. 209 – 100 = 99

c. Menjodohkan (matching)
Tes dalam bentuk ini sering disebut dengan istilah tes menjodohkan atau tes
mencocokkan. Tes menjodohkan merupakan suatu bentuk tes yang terdiri dari dua kolom
yang berbeda, yaitu yang satu berisi kumpulan soal dan yang satu berisi kumpulan jawaban,
kemudian siswa diarahkan untuk mencari dan menempatkan jawaban yang sesuai dengan
pertanyaan. Bentuk tes menjodohkan ini bertujuan untuk mengukur kemampuan siswa
dalam mengidentifikasi informasi dan kemampuan menghubungkan antara dua hal.
Sehingga semakin banyak hubungan antara pertanyaan dengan jawaban maka semakin baik
pula soal yang dibuat. Contoh: Pasangkanlah pertanyaan berikut dengan jawaban yang tepat
dan benar!

Pertanyaan Jawaban

1. 3 × 8 = .... a. 0
2. .... + 4 = 13 b. 24
3. Cos 90 = .... c. 9
4. Sin 90 = .... d. 1

Penyusunan soal tes menjodohkan harus memperhatikan beberapa teknik, yaitu: 1)


menyesuaikan kompetensi dasar dan indikator; 2) kumpulan soal dikatakan di kolom
sebelah kiri dan jawaban diletakkan di kolom sebelah kanan; dan 3) menggunakan
kalimat/soal yang singkat dan langsung terarah pada pokok permasalahannya.

d. Isian singkat (melengkapi)

6
Tes isian singkat atau bisa disebut tes melengkapi atau menyempurnakan adalah
suatu tes yang biasanya ditandai dengan menjawab pada tempat kosong yang telah
disediakan guru untuk menjawab dengan jawaban singkat. Contoh: titik-titik dibawah
ini dengan benar!
i. Bilangan yang dijumlahkan dengan 3 = 5 dan jika dikurangi dengan 4 = -2
adalah ...
ii. Faktor persekutuan besar (FPB) dari 15 adalah ...
Penyusunan untuk tes isian singkat yaitu: 1) tidak menggunakan soal yang terbuka saat
penyusunan soal; 2) soal yang ditulis hanya mengandung satu penyelesaian jawaban; 3)
titik-titik kosong adalah tempat jawaban diletakkan, baik pada akhir atau tengah kalimat;
dan 4) untuk membuat soal yang singkat dan jelas, dapat menggunakan gambar yang
mendukung.

C. Ciri-ciri Tes yang Baik


Dalam pelaksanaan proses pembelajaran tidak akan lepas dari sebuah evaluasi
belajar. Evaluasi belajar ini digunakan untuk mengukur sejauh mana capaian belajar siswa.
Salah satu yang hal yang dilakukan dalam mengevaluasi capaian belajar siswa yaitu
menggunakan sebuah tes. Pada suatu kelas pembelajaran siswa yang berada pada kelas
tersebut bersifat heterogen, yang nantinya jika dilakukan sebuah tes maka hasil dari tes
tersebut akan berbentuk sebuah kurva normal.
Tes yang dilakukan untuk mengevaluasi capaian belajar siswa, haruslah memiliki
karakter atau ciri-ciri atau kualitas tes yang baik, sehingga nantinya hasil yang didapatkan
akan menjadi seperti yang diinginkan, dan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi
sejauh mana pemahaman siswa pada saat proses pembelajaran. Arikunto (2009)
mengemukakan bahwa ciri atau karakteristik tes yang baik yaitu mencakup validitas,
reliabilitas, objektivitas, praktikabilitas, dan ekonomis.
a. Validitas
Validitas berasal dari kata validity yang memiliki arti sudah sejauh mana
keakuratan dan ketelitian yang dimiliki oleh suatu alat ukur ketika digunakan dalam
melakukan pengukuran. Seperti contohnya ketika akan menguji kemampuan
mendengar, maka yang harus dilakukan yaitu memberikan tes yang berbentuk
pendengaran, bukan tes tulis maupun lisan. Terdapat beberapa macam validitas yaitu
validitas logis dan validitas empiris. Validitas logis adalah validitas yang menggunakan
pemahaman logis dalam proses analisanya. Sedangkan validitas empiris yaitu validitas
yang menggunakan data-data empiris dalam proses analisanya.

7
b. Reliabilitas
Reliabilitas berasal dari kata reliability yang merupakan gabungan dari kata rely
dan ability, yang jika dua kata tersebut digabungkan maka akan memiliki pemahaman
bagaimana sebuah alat ukur dapat dipercaya dan dapat dijadikan sandaran ketika
melakukan sebuah pengukuran . Realibilitas ini juga merujuk pada kekonsistenan
sebuah tes yang jika dilakukan berulang kali terhadap siswa yang sama hasilnya akan
konsisten.
c. Objektivitas
Objektif merupakan lawan atau kebalikan dari subjektif memiliki pengertian
penilaian dengan mengikutsertakan unsur pribadi, sedangkan untuk objektif memiliki
pengertian penilaian yang tidak mengikutsertakan unsur pribadi. Jadi pada objektivitas,
pelaksanaan tes yang dilakukan adalah murni tanpa adanya keikutsertaan unsur subjektif
sehingga hasil tes yang didapatkan merupakan murni dari kemampuan yang dimiliki
oleh siswa.
d. Praktikabilitas
Praktikabilitas pada pelaksanaan tes merujuk pada kemudahan dan kepraktisan
tes dalam proses administrasi. Pada praktikabilitas ini sebuah menunjukkan bahwa
sebuah tes yang dilakukan mudah untuk diperiksa, mudah untuk dilaksanakan, dan tes
tersebut telah dilengkapi dengan petunjuk yang rinci dan jelas, sehingga tes tersebut
bersifat simple dan jelas.
e. Ekonomis
Ciri tes yang baik selanjutnya yaitu ekonomis. Ciri ekonomis pada tes ini
bermaksud bahwa tes yang dilaksanakan tidak memiliki biaya yang mahal, dan biaya
yang dikeluarkan masih bisa dijangkau sehingga tidak memberatkan dalam
pelaksanaannya nanti.
Kelima ciri di atas merupakan ciri-ciri tes yang baik yang dilakukan ketika
mengevaluasi capaian belajar siswa. Namun, dari kelima ciri tersebut, terdapat dua ciri
yang sangat perlu diperhatikan dalam pelaksanaan sebuah tes. Kedua ciri tersebut yaitu
validitas dan reliabilitas. Kedua ciri tes ini seringkali dijadikan sebagai dasar dalam
menentukan keakuratan sebuah tes sebagai sebuah alat ukur, baik dalam
menggunakannya sebagai instrumen keberhasilan belajar maupun dalam melakukan
penelitian. Jadi sebuah tes yang dilakukan harus memiliki kebenaran atau kesahihan
(valid) dan juga keterpercayaan (reliable) sehingga nantinya hasil dari tes tersebut dapat
dipertanggungjawabkan.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Test adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian, testing berarti saat di laksanakannya atau peristiwa atau berlangsungnya
pengukuran dan penilaian, tester artinya orang yang melaksanakan tes atau pembuat tes
sedangkan testee (mufrad) dan testees (jama') adalah pihak yang sedang dikenai tes ( peserta
tes-peserta ujian), atau pihak yang sedang dikenai percobaan (tercoba). Test terbagi 2 yaitu
tes Subjektif dan tes objektif.

B. Saran
Penyusun menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari
banyaknnya kekurangan untuk itu penulis sangat mengaharapkan saran dan kritik dari
pembaca untuk penyempurnaan makalah ini ke depannya. Terimakasih

9
DAFTAR PUSTAKA

Kuningan, K., Alam, S., Japar, M., Nur, M., & Asnur, A. (2019). Pengembangan Instrumen Tes
Siswa Tingkat Sekolah Dasar. Jurnal Ilmu Kependidikan, 8(1), 59–68.
Khaerudin. (2015). Kualitas instrumen hasil belajar. Jurnal Madaniyah, 2, 212–235.
Magdalena, I., Syariah, E. N., Mahromiyati, M., & Nurkamilah, S. (2021). ANALISIS
INSTRUMEN TES SEBAGAI ALAT EVALUASI PADA MATA PELAJARAN SBdP
SISWA KELAS II SDN DURI KOSAMBI 06 PAGI. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial,
3(2), 276–287. https://ejournal.stitpn.ac.id/index.php/nusantara
Sumaryanta. (n.d.). MODEL PENGEMBANGAN TES.

10

Anda mungkin juga menyukai