Anda di halaman 1dari 6

TUGAS 1

Nama : Apriliani Kusumaningrum


NIM : 857856071
MATA KULIAH : PDGK4505.56 / PEMBARUAN DALAM PEMBELAJARAN DI SD.

1. Inovasi Pendidikan di Indonesia menurut Cece Wijaya (1998) dapat dilihat dari empat
aspek, yaitu tujuan pendidikan, struktur pendidikan dan pengajaran, metode kurikulum dan
pengajaran, serta perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses. Jabarkan contoh
inovasi pendidikan di Indonesia dari empat aspek tersebut!

Jawab :
1. Tujuan pendidikan
Contoh : Pengenalan konsep pendidikan karakter. Sebagai respons terhadap kebutuhan
akan pendidikan yang tidak hanya fokus pada akademik, banyak lembaga pendidikan
mulai mengintegrasikan pembelajaran karakter dalam kurikulum mereka. Tujuannya
adalah untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga
memiliki moralitas dan etika yang baik.
2. Struktur Pendidikan dan pengajaran
Contoh : Pengembangan sistem pembelajaran berbasis teknologi. Dengan kemajuan
teknologi informasi dan komunikasi, banyak sekolah mulai menggunakan platform
daring, aplikasi, dan perangkat lunak pembelajaran untuk meningkatkan interaktivitas
dan aksesibilitas pembelajaran.
3. Metode kurikulum dan pengajaran
Contoh : Pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Sekolah-sekolah mulai menerapkan
kurikulum yang menekankan pembelajaran berbasis proyek di mana siswa belajar
melalui proyek nyata atau simulasi yang memerlukan pemecahan masalah, kolaborasi,
dan kreativitas.
4. Perubahan terhadap aspek-aspek pendidikan dan proses
Contoh : Penggunaan multimetode dan multimedia dalam kegiatan belajar, penggunaan
kombinasi metode atau media dilakukan oleh guru pada saat proses berlansung, dan
diharapkan dapat memberikan yang efektif.
2. Dalam mempelajari proses inovasi, para ahli mengidentifikasi kegiatan apa saja yang
dilakukan individu selama proses itu berlangsung. Carilah sebuah inovasi untuk
kemajuan pendidikan di Indonesia, lalu analisislah bagaimana inovasi tersebut berproses
agar diterima oleh masyarakat!

Jawab :

 Inovasi "Sekolah Ramah Anak" (SRA) sebagai upaya untuk kemajuan pendidikan
di Indonesia. Sekolah Ramah Anak adalah konsep pendidikan yang bertujuan
untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung bagi anak-
anak, memperhatikan aspek kesejahteraan fisik, emosional, dan sosial mereka.
 analisis bagaimana inovasi tersebut berproses agar diterima oleh masyarakat
1. Penelitian dan idetifikasi masalah :Proses inovasi dimulai dengan penelitian
tentang kondisi sekolah di Indonesia dan masalah-masalah yang dihadapi oleh
anak-anak dalam lingkungan pendidikan. Ini bisa mencakup aspek
keselamatan, kesehatan, keamanan, kualitas interaksi sosial, dan lain-lain.
2. Pengembangan konsep sekolah ramah anak :Berdasarkan penelitian tersebut,
individu atau kelompok penggiat pendidikan mengembangkan konsep Sekolah
Ramah Anak sebagai solusi untuk meningkatkan kesejahteraan anak di
sekolah. Konsep ini mungkin melibatkan perubahan dalam kebijakan sekolah,
praktik pengajaran, infrastruktur fisik, dan budaya sekolah secara keseluruhan.
3. Sosialisasi : melakukan sosialisasi kepada masyarakat, termasuk sekolah, guru,
orang tua, dan komunitas setempat, tentang pentingnya konsep Sekolah Ramah
Anak. Ini bisa dilakukan melalui seminar, workshop, kampanye publik, dan
media sosial untuk meningkatkan kesadaran dan dukungan terhadap inovasi
ini.
4. Implementasi pilot project : Sebelum menerapkan secara luas, inovasi Sekolah
Ramah Anak mungkin diuji coba (pilot project) di beberapa sekolah terpilih.
Tujuannya adalah untuk menguji konsep, mengidentifikasi masalah potensial,
dan menyesuaikan pendekatan agar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi
lokal.
5. Evaluasi dan penyesuain : etelah implementasi pilot project, dilakukan evaluasi
menyeluruh untuk mengukur dampaknya terhadap kesejahteraan anak di
sekolah. Hasil evaluasi ini digunakan untuk melakukan penyesuaian dan
perbaikan pada konsep Sekolah Ramah Anak sebelum diterapkan secara lebih
luas.

3. Penyebaran inovasi sejak pertama kali diperkenalkan sampai merata penggunaannya ke


seluruh lapisan masyarakat, berlangsung selama beberapa tahun. Cepat atau lambatnya
penerimaan inovasi tergantung karakteristik inovasi itu sendiri. Rogers (1983)
menjabarkan ada lima karakteristik inovasi tersebut. Jelaskan dengan bahasa anda secara
singkat, apa saja karakteristik inovasi tersebut dan berilah contoh inovasi yang ada di
sekitar anda!

Jawab :

1. Keuntungan relatif, yaitu Inovasi harus dianggap lebih baik daripada yang sudah ada.
contohnya, peralihan dari kertas ke e-book untuk membaca.

2. Kompatibel ( compatibility), yaitu Tingkat kesesuaian inovasi dengan kebutuhan dan


nilai-nilai pengguna akan memengaruhi penerimaannya. contohnya aplikasi mobile
banking yang memudahkan pengguna untuk melakukan transaksi keuangan secara
cepat dan aman.

3. Kompleksitas ( complexity ), yaitu Semakin mudah inovasi itu teramati atau terlihat
oleh orang lain, semakin besar kemungkinan mereka untuk mengadopsinya. Contoh
termasuk penggunaan teknologi augmented reality dalam memvisualisasikan produk
baru sebelum pembelian.

4. Trialibilitas ( trialibility ) yaitu Kemampuan untuk diuji secara terbatas sebelum diadopsi
sepenuhnya dapat membantu dalam mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan
penerimaan. contoh, perusahaan teknologi sering kali merilis versi beta dari perangkat
lunak mereka kepada sekelompok kecil pengguna sebelum peluncuran resmi.

5. Dapat diamati ( observability ), yaitu Keterhubungan inovasi dengan sistem yang sudah
ada akan memengaruhi tingkat penerimaan. Contohnya pengenalan teknologi baru
dalam bidang pendidikan, seperti platform pembelajaran daring. Sebelum menerapkan
platform tersebut di seluruh sekolah atau institusi pendidikan, pihak pengelola dapat
melakukan uji coba terlebih dahulu.
4. Dunia pendidikan membutuhkan inovasi terutama inovasi pembelajaran, hal ini didasarkan
pada kenyataan bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang seiring dengan perkembangan
zaman. Sebuah inovasi harus dapat dilaksanakan agar terjadi perubahan. Dalam
penerapannya, inovasi pendidikan memiliki hambatan dalam penyebarannya. Jelaskan apa
saja faktor yang menjadi hambatan dalam inovasi di bidang pendidikan!
Jawab :
1. Faktor kegiatan pembelajaran
Kegiatan belajara mengjar adalah suatu kegiatan yang berlansung selama kegiatan
pengajaran terjadi. Dalam kegiatan belajar mengajar ini terjadi interaksi antara guru dan
siswa. Keberhasilan kegiatan belajar –mengajar ditentukan oleh pribadi guru dan
pribadi siswa itu sendiri.
2. Faktor internal dan eksternal
Faktor internal yang dimaksud adalah siswa.Siswa mempunyai pengaruh yang sangat
besar dalam proseses penerimaan inovasi pendidikan karena dalam kefiatan
pembelajaran tujuan yang akan dicapai adalah tingka laku siswa. Jadi dalam membuat
keputusan untuk melaksanakan inovasi dalam bidang pendidikan mempewrhatikan
siswa.
Faktor eksternal yang mempengaruhi proses inovasi pendidikan adalah orang tua siswa.
Peran orang tua sebagai pendukung siswa baik moral maupun penyedia dana bagi
siswa/anaknya.Apabila orang tua tidak memberikan dukungan bagi kegiatan pendidikan
anknya maka kegiatan pembelajaran akan terhambat.,dengan terhambatnya kefiatan
pembelajaran ini maka kefiatan inovasi yang telah direncanakan akan terhambat pula.
3. Sistem pendidikan
Penyelenggaraan pendidikan di Indonesia diatur dengan undang-undang yang diatur
oleh pemerintah dalam hal ini Departemen Pendidikan Nasional. Dalam undang-
undang tersebut diatur tentang kurikulum,jenjang, jam belajar sampai pelaksanaan
kefiatan pembelajaran dikelas. Jadi guru dan siswa tidak dapat berbuat semau
merekadengan adanya aturan- aturan tersebut tentu saja kegiatan pembelajaran dapat
berjalan dengan baik .
5. Globalisasi dan desentralisasi dalam bidang pendidikan, merupakan isu yang menarik
untuk dibicarakan di tahun 2018. Globalisasi adalah proses integrasi internasional yang
terjadi karena pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek
kebudayaan lainnya. Globalisasi dan desentralisasi memiliki dinamika dan makna
mendasar yang menjadi bagian tidak terpisahkan. Uraikan dinamika dan
makna dari globalisasi dan desentralisasi tersebut!
Jawab :
 Globalisasi dalam pendidikan
 Dinamika : Globalisasi dalam pendidikan mencakup pertukaran ide, metode
pembelajaran, kurikulum, dan praktik terbaik di antara negara-negara yang
berbeda. Ini sering kali diwujudkan dalam bentuk kolaborasi internasional,
program pertukaran siswa atau guru, serta adaptasi kurikulum untuk
mencakup perspektif global.

 Makna : Globalisasi dalam pendidikan menciptakan kesempatan untuk


mengakses pengetahuan dan pengalaman dari berbagai budaya dan konteks,
memungkinkan siswa dan pendidik untuk menjadi lebih terbuka, toleran, dan
berpikiran luas. Ini juga mendorong pengembangan keterampilan global,
seperti keterampilan bahasa, keterampilan antarbudaya, dan pemahaman
tentang isu-isu global.

 Desentralisasi dalam pendidikan


 Dinamika : Desentralisasi dalam pendidikan melibatkan delegasi keputusan
dan tanggung jawab dari tingkat pusat ke tingkat lokal, seperti sekolah atau
wilayah administratif yang lebih kecil. Ini dapat mencakup penyerahan
pengelolaan anggaran, pengembangan kurikulum lokal, serta kebijakan
penerimaan dan penilaian siswa.
 Makna : Desentralisasi dapat meningkatkan keterlibatan komunitas lokal
dalam pengambilan keputusan pendidikan, memungkinkan lebih banyak
penyesuaian dengan kebutuhan dan konteks lokal, serta memberikan
kesempatan untuk respons yang lebih cepat dan efektif terhadap tantangan
lokal dalam pendidikan. Hal ini juga dapat meningkatkan akuntabilitas dan
transparansi dalam pengelolaan pendidikan.

Sumber Referensi : Modul PDGK4505

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai