Anda di halaman 1dari 3

A.

Gambaran Kasus
By. Ny. R berusia 3 Bulan 17 hari dirawat di ruang perawatan
NICU dengan diagnosa medis Respiratory Disstres Newborn. Pasien
berada dalam infant warmer, terpasang monitor dan juga OGT.
Penggunaan CPAP sendiri dapat dilihat dari hasil pengkajian down score
yang mengukur kebutuhan pasien akan alat bantu pernapasan. Penggunaan
CPAP diberikan pada pasien dengan nilai down score 4-7 (gangguan
pernapasan sedang). Komplikasi dari penggunaan CPAP dalam waktu
yang lama yaitu cedera septum atau lecet pada area kulit yang bersentuhan
langsung dengan alat CPAP.

B. Analisis kaitan kasus dengan teori etik, legal dan peka budaya
keperawatan
Pemakaian CPAP yang lama memiliki komplikasi yaitu terjadinya
iritasi pada mukosa hidung. Pemberian hydrocolloid dressing berfungsi
menahan kelembapan pada area penggunaan, pemakaian CPAP yang
langsung menyetuh kulit dapat menyebabkan kulit yang terkena menjadi
mudah lecet, sehingga dengan penggunaan hydrocolloid dapat
menghindari komplikasi akibat dari penggunaan CPAP yang lama.
Prinsip etik yang berhubungan dengan kasus ini adalah
beneficience yaitu berbuat baik dengan memberikan hydrocolloid dressing
pada mukosa hidung dan dahi bayi, dan non maleficience yaitu tidak
merugikan pasien karena untuk menghindari terjadinya lecet pada kulit
bayi dan meningkatkan kenyamanan. Hydrocolloid ini diganti tiap 3 hari.
Hal ini untuk mengurangi risiko infeksi, cedera dan menjaga kenyamanan
penggunaan CPAP pada bayi.
C. Penyelesaian masalah penerapan legal dan peka budaya keperawatan
Cara yang dapat dilakukan untuk menghindari komplikasi dari
penggunaan CPAP yang lama adalah dengan melakukan pencegahan dini
dengan pemberian hydrocolloid pada hidung dan dahi bayi. Dimana dalam
mengimplementasikan tindakan ini, perawat menerapkan prinsip etik
beneficience dan non maleficience yaitu berbuat baik dan tidak merugikan
pasien.

D. Kesimpulan
Perawat yang memahami tentang prinsip etik dan peka budaya dan
menerapkannya dalam pelayanan keperawatan kepada pasien dapat
meningkatkan kualitas kesehatan, sehingga pasien dapat merasa lebih
aman dan merasa pelayanan kesehatan yang diberikan berkualitas.
Penerapan etik dan peka budaya keperawatan merupakan salah satu
pegangan kita sebagai perawat untuk mencegah terjadinya
kesalahpahaman dan konflik yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai