stase 1
stase 1
Nama : WILDAYANTI
NPM : 19210200162
Oleh:
NAMA : WILDAYANTI
NPM : 19210200162
Tanggal, 2022
Mengetahui,
SEMINAR KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BY NY. T DENGAN
NEONATUS CUKUP BULAN DI RUANG BERSALIN
PUSKESMAS BUNGKU KABUPATEN MOROWALI TAHUN 2022
Oleh:
NAMA : WILDAYANTI
NPM : 19210200162
Tanggal, 2022
Mengesahkan,
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Subhanallahu wa ta’ala yang telah
memberikan berkah dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan seminar
kasus ini, yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Ny. Tp dengan
Neonatus Cukup Bulan di Ruang Bersalin Puskesmas Bungku Kabupaten Morowali”.
Penulis menyadari dalam proses pembuatan seminar kasus ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati perkenankan penulis menyampaikan rasa hormat dan terimakasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju
2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan Indonesia
Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik Universitas
Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu, SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik
Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.
7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi
Universitas Indonesia Maju.
8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan
Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju
9. Uci Ciptiasrini, S.Tr.Keb, M.Kes selaku Dosen Penanggung Jawab Stase
10. Nurwita Trisna, S.ST, M.Kes selaku Dosen Responsi
11. Ria Magdalena Damanik, S.SiT selaku Dosen Penguji
12. Kedua orang tua, teman seperjuangan dan pihak lain yang tidak dapat penulis
sebutkan satu persatu.
Saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk
penyusunan seminar kasus ini.
Wasalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh.
Jakarta, 2022
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN
LEMBAR PERSETUJUAN 1............................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ....................................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................................... 4
1.3. Manfaat .................................................................................................. 5
BAB II TINJAUAN TEORI .............................................................................. 6
2.1. Teori Asfiksia Bayi Baru Lahir............................................................... 6
2.2. Asuhan Pada Bayi Baru Lahir .............................................................. 12
BAB III TINJAUAN KASUS .......................................................................... 22
4.1. Asuhan Pada Bayi baru lahir ................................................................. 22
4.2. Neonatus 6 Jam ..................................................................................... 29
BAB IV PEMBAHASAN ................................................................................. 31
4.3. Asuhan Pada Bayi baru lahir ................................................................. 31
4.4. Neonatus 6 Jam ..................................................................................... 33
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 35
4.1. Kesimpulan .......................................................................................... 36
4.2. Saran .................................................................................................... 36
Daftar Pustaka ................................................................................................. 37
Lampiran.......................................................................................................... 38
BAB I
PENDAHULUAN
Dunia. Pada 28 hari pertama kehidupan masa neonatus merupakan masa yang
paling rentan bagi kelangsungan hidup seorang bayi. Bayi menghadapi risiko
global 17 kematian per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 2020, turun 54 persen
kematian per 1.000 pada tahun 2020. Secara global, 2,4 juta bayi meninggal
pada bulan pertama kehidupan pada tahun 2020 sekitar 6.500 kematian
neonatus setiap hari dengan sekitar sepertiga dari semua kematian neonatus
terjadi dalam hari pertama setelah kelahiran, dan hampir tiga perempat terjadi
mencapai 28.158 jiwa pada 2020. Dari jumlah itu, sebanyak 20.266 balita
(71,97%) meninggal dalam rentang usia 0-28 hari (neonatal). Sebanyak 5.386
berjumlah 385 kasus. Dari jumlah itu, sebanyak 297 kasus (77,14%) meninggal
22 kasus (5,71%) meninggal dalam usia 12-59 bulan (anak balita) (Profil Dinas
(AKN) menjadi 10 per 1000 kelahiran hidup di Tahun 2030 diharapkan dapat
usia 0-28 hari telah mengalami penurunan meskipun belum secara signifikan,
dimana dari total 336 kasus kematian Neonatal di Tahun 2020 turun menjadi
297 kasus kematian Neonatal di tahun 2021 meskipun posisi angka kematian
Tengah, 2021).
Moutong dengan jumlah kasus kematian 47 orang selanjutnya diikuti oleh Kab.
Morowali 45 orang dan kematian bayi terendah di Kota Palu sebanyak 10 orang
kehidupan di dalam rahim dan terjadi pematangan organ hampir pada semua
sistem. Bayi hingga usia kurang satu bulan merupakan golongan umur yang
kesehatan bisa muncul. Sehingga tanpa penanganan yang tepat, bisa berakibat
tersedianya pelayanan kesehatan sesuai standar pada kunjungan bayi baru lahir.
Kunjungan neonatal idealnya dilakukan 3 kali yaitu pada umur 6-48 jam, umur
berat badan lahir rendah (BBLR) dan diikuti dengan penyebab kematian
mengurangi risiko kematian pada periode neonatal yaitu 6-48 jam setelah lahir
kunjungan ini (Manajemen Terpadu Balita Muda) antara lain meliputi termasuk
injeksi dan Hepatitis B0 injeksi (bila belum diberikan) (Profil Kesehatan 2018).
Berdasarkan latar belakang diatas angka kematian bayi tertinggi yaitu
pada rentang usia 0-28 hari (neonatal) maka salah satu yang perlu didilakukan
penulis memilih melakukan pelayanan asuhan kebidanan pada Bayi Baru Lahir
(BBL) dengan judul seminar kasus “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
Salah satu Indikator penting dalam menentukan tingkat kesehatan bayi yaitu
dimulai sejak Asuhan pada bayi baru lahir yang dilakukan sesuai prosedur oleh
1.3. Tujuan
Bulan
2. Mengidentifikasi diagnosa atau masalah aktual berdasarkan
Bulan
1.3. Manfaat
Ruang lingkup tempat praktik Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir
TINJAUAN TEORI
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir mengalami
merupakan masa hidup yang paling kritis karena banyak terjadi kematian,
Bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir pada usia kehamilan
bayi baru lahir yang menyesuaikan diri dari kehidupan di dalam uterus ke
Persalinan dan Bayi Baru Lahir (Sondakh, 2017) Bayi Baru Lahir normal
adalah baru lahir cukup normal adalah bayi yang lahir cukup bulan, 38-
hari., sedangkan bayi merupakan manusia yang baru lahir sampai umur
12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti. Menurut psikologi, bayi
Masa neonatus terdiri atas neonatus dini usia 0 sampai 7 hari dan
neonatus lanjut usia 7 sampai 28 hari 18 atau 24 bulan. Pada masa ini,
masa gestasi dan ukuran berat lahir yang sesuai untuk masa
kehamilannya:
1. Neonatus cukup/ kurang/ lebih bulan : (NCB/NKB/NLB)
sempurna.
minora, dan pada laki-laki, testis sudah turun dan skrotum sudah ada.
12. Refleks Moro atau gerak memeluk jika dikagetkan sudah baik.
1. Reflek Moro
Bayi akan mengembangkan tangan lebar dan melebarkan jari, lalu
2. Reflek rooting
Timbul karena stimulasi taktil pipi dan daerah mulut. Bayi akan
3. Reflek sucking
pernafasan.
5. Reflek graps
Timbul jika ibu jari diletakkan pada telapak tangan bayi, lalu bayi
Reflek ini timbul jika bayi dalam posisi berdiri akan ada gerakan
atau kiri jika diposisikan tengkurap. Reflek ini bisa diamati saat bayi
8. Reflek Babinsky
Muncul ketika ada rangsangan pada telapak kaki, ibu jari akan
1 tahun.
normal sistem saraf pusat dan perifer yang dibantu oleh beberapa
60 kali/menit.
injury).
5. Perubahan Gastrointestinal
120mg/100mL.
6. Perubahan Ginjal
Sebagian besar bayi berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir dan
2-6 kali sehari pada 1-2 hari pertama, setelah itu mereka berkemih 5-
7. Perubahan Hati
8. Perubahan Imun
Asuhan bayi baru lahir adalah menjaga bayi agar tetap hangat,
Lubis, 2018).
2.2.2. Asuhan Bayi Baru Lahir
1. Menjaga bayi agar tetap hangat. Langkah awal dalam menjaga bayi
sesudah lahir, tunda memandikan bayi selama 6 jam atau sampai bayi
kain atau handuk yang kering, bersih dan halus. Dikeringkan mulai
dari muka, kepala dan bagian tubuh lainnya dengan lembut tanpa
berikut :
a. Klem, potong dan ikat tali pusat dua menit pasca bayi lahir.
cm dari dinding perut (pangkal pusat) bayi, dari titik jepitan tekan
tali pusat dengan dua jari kemudian dorong isi tali pusat kea rah
menyusui dini.
f. Jangan mengoleskan apapun atau zat lain ke tali pusat bayi. Hindari
pembungkusan tali pusat. Tali pusat bayi tidak tertutup akan mongering
dan jatuh lebih cepat (Depkes RI, 2009 dalam Huky farisa purnama sari,
2017)
5. Melakukan IMD, dimulai sedini mungkin, eksklusif selama 6 bulan
mengikat tali pusat. Langkah IMD pada bayi baru lahir adalah lakukan
kontak kulit ibu dengan kulit bayi selama paling sedikit satu jam dan
tersebut berisi identitas nama ibu dan ayah, tanggal, jam lahir, dan
jenis kelamin.
pada bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko
semua bayi baru lahir, terutama bayi BBLR diberikan suntikan vitamin
setelah lahir.
10. Melakukan pemeriksaan fisik bayi baru lahir untuk mengetahui apakah
Memeriksa secara sistematis head to toe (dari kepala hingga jari kaki).
Diantaranya :
tanda-tanda infeksi
telinga.
retraksi
limpa, tumor).
h. Tali pusat: pemeriksaan terhadap perdarahan jumlah darah pada
tali pusat, warna dan besar tali pusat, hernia di tali pusat atau
selangkangan.
(Sondakh,2017)
2. Kunjungan neonates ke-2 (KN 2) dilakukan pada hari ke-3 sampai hari
3. Kunjungan neonates ke-3 (KN 3) dilakukan pada hari ke-8 sampai hari
seluruhnya oleh bidan, sebagian lagi oleh klien, atau anggota tim lainnya.
2.2.8. Evaluasi
kesehatannya.
BAB III
TINJAUAN KASUS
FORMAT DOKUMENTASI
SUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS
(BAYI BARU LAHIR)
BIODATA
Nama bayi : An. “R”
Jenis kelamin : Laki-laki
Tanggal lahir : 18-05-2022
Nama ibu : Ny Thea Pratiwi
Umur : 35 Tahun
Nama ayah : Tn. Sugeng
Umur : 39 Tahun
Alamat : Bahomohoni
SUBJEKTIF
a. Riwayat persalinan yang lalu
Pengkaji,
(WILDAYANTI, S.Tr.Keb)
BAB IV
PEMBAHASAN
kesenjangan yang terjadi antara praktek yang dilakukan di lahan dengan teori yang
ada. Pembahasan ini dimaksud agar dapat diambil satu kesimpulan dan pemecahan
sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan yang efektif dan efeisien
Bayi Ny. T lahir normal dan spontan pada tanggal 18 Mei 2022, pukul
10.40 Wib dengan bugar, menangis kuat, tidak ada cacat bawaan, warna kulit
kemerahan, tonus otot aktif dan pernafasan baik. Jenis kelamin laki-laki, berat
badan 3100 gram, panjang badan 49 cm, ekstremitas lengkap, reflek bagus,
pergerakan aktif, anus (+). Hal ini sesuai dengan teori dimana bayi baru lahir
normal dan sehat apabila warna kulit merah, denyut jantung >100 x/i, menangis
kuat, tonus otot bergerak aktif, pernafasan baik dan tidak ada komplikasi pada
bayi tersebut (Tando, 2016). Pada data tersebut penulis tidak menemukan
diagnose Neonatal cukup bulan usia 1 Jam, sesuai dengan teori Menurut Marmi
dan Rahardjo (2012), bayi baru lahir (neonatus) adalah bayi yang baru
mengalami proses kelahiran,berusia 0 sampai 28 hari Kehamilan cukup bulan
(term atau aterm) : masa gestasi 37-42 minggu (259-294 hari) lengkap.
Bayi Pada saat umur bayi 1 jam, dilakukan pemeriksaan fisik pada bayi
serta memberikan KIE pada ibu tentang pencegahan hipotermi dan pemberian
ASI eksklusif. Pemeriksaan fisik yang dlakukan yaitu mengukur berat badan
yaitu 3100 gram, tinggi badan 49 cm, lingkar kepala 33 cm, lingkar dada 32 cm,
lingkar perut 31 cm, suhu 35,8 ºC. Menurut Tando, 2016 ciri-ciri bayi normal
adalah sebagai yaitu berat badan 2.500-4.000 gram, panjang badan 48-52,
lingkar dada 30-38, lingkar kepala 33-35, frekuensi jantung 120-160 kali/menit,
subkutan cukup, rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala baisanya telah
sempurna, kuku agak panjang dan lemas, genitalia: pada perempuan labia
mayora sudah menutupi labia minora, dan pada laki-laki, testis sudah turun dan
skrotum sudah ada, refleks isap dan menelan sudah terbentuk dengan baik,
refleks moro atau gerak memeluk jika dikagetkan sudah baik, refleks grap atau
Asuhan yang diberikan pada bayi baru lahir yaitu memberikan suntik Vit
K dan suntik pada paha bagian luar untuk imunisasi dasar. Sesuai dengan teori
pada bayi baru lahir belum sempurna, semua bayi baru lahir beresiko mengalami
perdarahan. Untuk mencegah terjadinya perdarahan pada semua bayi baru lahir,
1 mg dosis tunggal, intra muscular pada anterolateral paha kiri. Suntikan vit K1
salep mata antibiotik pada kedua mata untuk mencegah terjadinya infeksi pada
menjaga kehangatan bayi dan asuhan ini sudah sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa bayi baru lahir jangan langsung dimandikan, bayi boleh
dimandikan 6 jam setelah lahir dengan keadaan bayi tidak hipotermi. Setelah itu
diberikan kepada ibu untuk segera disusui. Memberikan penyuluhan kepada ibu
saat usia bayi 28 hari untuk diberikan imunisasi BCG, Berdasarkan anjuran IDAI
(2017) imunisasi dasar BCG diberikan pada bayi berusia 0-2 bulan, sehingga
pemberian informasi untuk imunisasi BCG pada Bayi Ny. T tidak menyimpang
dan usia bayi 6 jam, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa bayi dalam
memberikan ASI eksklusif yaitu bayi hanya minum ASI sampai berusia 6 bulan
Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 29 ayat 1 bahwa setiap bayi berhak
mendapatkan air susu ibu eksklusif sejak dilahirkan selama 6 (enam) bulan,
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.1.1. Pengkajian dan pengumpulan data secara lengkap telah dilakukan pada
Bayi Ny. T. Adapun diperoleh data subjektif dan objektif bayi lahir
normal dan spontan pada tanggal 18 Mei 2022, pukul 10.40 Wib dengan
bugar, menangis kuat, tidak ada cacat bawaan, warna kulit kemerahan,
tonus otot aktif dan pernafasan baik. Jenis kelamin laki-laki, berat badan
3100 gram, panjang badan 49 cm, ekstremitas lengkap, reflek bagus,
pergerakan aktif, anus (+).
5.1.2. Identifikasi diagnosa atau masalah aktual berdasarkan interpretasi data
dasar pada Bayi Ny. T yaitu Neonatus Cukup Bulan usia 1 Jam
5.1.3. Identifikasi masalah potensial yang timbul pada Bayi Baru Lahir dengan
Neonatus Cukup Bulan yaitu hipotermi
5.1.4. Antisipasi atau tindakan segera pada Bayi Baru Lahir dengan Neonatus
Cukup Bulan tidak dilakukan karena tidak ada data yang menunjang
untuk dilakukan tindakan segera
5.1.5. Perencananaan tindakan telah disusun, pada saat umur bayi 1 jam, akan
dilakukan pemeriksaan fisik pada bayi serta memberikan KIE pada ibu
tentang pencegahan hipotermi, pemberian ASI eksklusif, tanda bahaya
pada bayi dan personal higine, dan juga akan diberikan imunisasi Vit K
dan salep mata
5.1.6. Penatalaksanaan asuhan kebidanan dilakukan berdasarkan rencana yang
telah dibuat pada Bayi Baru Lahir dengan Neonatus Cukup Bulan usia 1
jam
5.1.7. Evaluasi terhadap tindakan yang telah dilakukan pada Bayi Baru Lahir
dengan Neonatus Cukup Bulan usia 1 jam diperoleh hasil bahwa semua
tindakan berhasil dilaksanakan dengan baik dan ibu bayi menyetujui dan
bersedia melakukan segala hal-hal yang disarankan melalui KIE yang
diberikan.
5.2. Saran
5.2.1. Bagi Puskesmas
Diharapkan Puskesmas dapat mempertahankan pemberian pelayanan
asuhan kebidanan yang sudah baik dan diharapkan bidan dapat
memberikan / melaksanakan asuhan kebidanan secara efektf dan efisien
sesuai standar asuhan kebidanan khususnya pada asuhan bayibaru lahir.
5.2.2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan asuhan kebidanan sesuai standar dapat dilakukan pada semua
pelayanan kebidanan dan diharapkan Laporan Seminar kasus ini dapat
dijadikan sebagai bahan masukan, dan referensi dalam mempelajari dan
melakukan asuhan kebidaan bagi penulis selanjutnya.
5.2.3. Bagi Pelaksana asuhan Selanjutnya
Diharapkan dapat tetap meningkatkan pengetahuan dan keterampilan
dalam melakukan asuhan kebidanan secara baik dan benar kepada klien.
Dalam menghadapi pasien harus lebih menguasai teori, praktik dan
program-program yang tersedia bagi setiap asuhan yang diberikan,
sehingga asuhan yang diberikan berkualitas dan memenuhi standar yang
telah ditetapkan.
DAFTAR PUSTAKA
Dinas Kesehatan Sulawesi Tengah. Profil Kesehatan Sulawesi Tengah 2021. Dinas
kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah. 2021.
https://dinkes.sultengprov.go.id/wp-content/uploads/2022/05/PROFIL-
DINAS-KESEHATAN-2021.pdf
Frisha Purnamasari Frisha Rihi Huky. Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir Neonatus
Cukup Bulan Dengankecil Masa Kehamilan Di Ruang Bersalin Puskesmas
Bakunase Kota Kupang. KUPANG2017. 2017
Lubis Ernawati. Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir Ny.Ra Di Puskesmas
Amplas Kecamatan Amplas Kota Madya Medan Tahun 2018. 2018.
Melani Natalia dkk. Analisis Faktor Yang Berhubungan Dengan Demand Atas
Pemanfaatan Penolong Persalinan Di Provinsi Banten: Analisis Data Susenas
2019. Jurnal Inovai Penelitian. 2022:2(10)
Sondakh, J. J. Asuhan Kebidanan Persalinan dan Bayi baru Lahir. Malang: Penerbit
Erlangga. 2016.
TandoAsuhan Kebidanan Neonatus, Bayi, dan Anak Balita. Jakarta: EGC. 2016.
LAMPIRAN