David Mirza Mahendra p07220118074
David Mirza Mahendra p07220118074
Oleh :
SAMARINDA
2021
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
SAMARINDA
2021
i
ii
iii
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
A. Data Diri
B. Riwayat Pendidikan
v
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, atas berkat dan rahmatNyalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah (KTI) dalam rangka
seemua itu bisa dilalui hingga tahap penyelesaian tugas akhir yang tidak lepas dari
dukungan dan motivasi dari berbagai pihak yang membantu baik dalam bentuk fisik
dan moril. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
Kemenkes Kaltim
3. Ns. Andi Lis AG, S.Kep., M.Kep, selaku Ketua Prodi D-III Keperawatan
Kemenkes Kaltim.
vi
5. Ns. Rahmawati Shoufiah, S.ST.,M.Pd selaku Pembimbing I dalam
menyelesaikan KTI
pendidikan.
ini.
Keperawatan.
Meskipun telah berusaha sebaik mungkin dalam menyelesaikan tugas akhir ini,
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang baik serta
penyusunan penelitian ini.Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah
ini berguna bagi para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
vii
ABSTRAK
viii
DAFTAR ISI
ix
1. Definisi....................................................................................................... 15
2. Kriteria Mayor dan Minor.......................................................................... 16
3. Faktor Yang Berhubungan ......................................................................... 16
C. Konsep Asuhan Keperawatan ....................................................................... 20
1. Pengkajian Keperawatan............................................................................ 20
2. Diagnosa Keperawatan .............................................................................. 24
3. Perencanaan Keperawatan ......................................................................... 24
4. Pelaksanaan Tindakan Keperawatan ......................................................... 27
5. Evaluasi Keperawatan................................................................................ 28
BAB 3 METODE PENELITIAN.......................................................................... 30
A. Pendekatan (Desain Penelitian).................................................................. 30
B. SubyekPenelitian ........................................................................................ 30
C. Batasan Istilah (Definisi Operasional) ....................................................... 32
D. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................... 32
E. Prosedur Penelitian..................................................................................... 33
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ................................................. 34
G. Keabsahan Data .......................................................................................... 35
H. Analisis Data .............................................................................................. 36
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................. 38
A. Hasil ........................................................................................................... 38
1. Gambaran Lokasi Penelitian................................................................... 38
2. Data Asuhan Keperawatan ..................................................................... 39
B. Pembahasan ................................................................................................ 81
1. Pengkajian .............................................................................................. 82
2. Diagnosa Keperawatan ........................................................................... 83
3. Intervensi keperawatan ........................................................................... 88
4. Implementasi keperawatan ..................................................................... 91
5. Evaluasi keperawatan ............................................................................. 92
BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................ 94
A. Kesimpulan ................................................................................................ 94
B. Saran ........................................................................................................... 95
x
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 98
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Anamnesis Pasien Post-op Appendicitis di RSUD dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021 ................................................. 41
Tabel 4.2 Hasil Pemeriksaan Fisik Pasien dengan post-op. Appendisitis di RSUD
dr. Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021 ........................... 46
Tabel 4.3 Hasil Pemeriksaan Penunjang Pasien Post-Opdi RSUD dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021 ................................................. 53
Tabel 4.6 Perencanaan Pasien dengan Post-op appendisitis di RSUD dr. Kanujoso
Djatiwibowo Balikpapan Tahun 2021 ................................................. 58
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini memulai gaya hidup sehat justru di anggap kegiatan yang
melelahkan bagi sebagian individu. Gaya hidup yang kurang sehat dapat
(Sulistiyawati, 2020).
infeksi bertambah parah, usus buntu itu bisa pecah. Usus buntu merupakan
saluran usus yang ujungnya buntu dan menonjol dari bagian awal usus besar
atau sekum (cecum). Usus buntu besarnya sekitar kelingking tangan dan
1
2
2013).
oleh luka operasi atau insisi yang menyebabkan rusaknya jaringan tubuh
Amerika Serikat setiap tahunnya (WHO 2014). Badan WHO (World Health
tahun 2014 adalah 4,8% dan 2,6% penduduk dari total populasi. Di
diperoleh dari Depkes (2016), kasus appendisitis pada tahun 2016 sebanyak
65.755 orang dan pada tahun 2017 jumlah pasien appendisitis sebanyak
3
Balikpapan.
baik itu masalah selama pre operasi, maupun post operasi. Masalah
akut, hipertermi, gangguan rasa nyaman dan ansietas. Selama periode post
dan ansietas, sedangkan masalah keperawatan yang akan muncul pada kasus
4
hypovolemia.
satunya nyeri. Nyeri akut pasca bedah dapat disebabkan oleh luka operasi
(Sjamsuhidajat, 2015).
sehingga nyeri muncul pada klien post operasi. Berdasarkan lama waktu
nyeri, nyeri dapat dibagi menjadi dua yaitu nyeri akut dan nyeri kronik
(Sjamsuhidajat, 2015). Nyeri akut dapat terjadi setelah cidera penyakit akut
Apabila nyeri pada klien post operasi tidak segera ditangani akan
menjadi lebih lama, tingkat komplikasi yang tinggi dan membutuhkan lebih
5
banyak biaya, hal ini karena klien memfokuskan seluruh perhatiannya pada
keperawatan khususnya pada post operasi dan ini merupakan masalah yang
cukup serius. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk meneliti post operasi
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
6
tahun 2021.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Peneliti
tugas akhir ini diharapkan dapat menjadi salah satu cara peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
buntu atau umbai cacing atau disebut apendiks. Infeksi ini bisa
sering terjadi antara usia 10 dan 30 tahun (Awan Hariyanto dan Rini
Sulistyowati, 2015)
8
9
a. Anatomi Appendisitis
Gambar 2.1
Anatomi Appendiks
iliac spina kanan dan 2/3 dari garis tersebut merupakan titik
Mc Burney.
b. Fisiologi Appendiks
3. Etiologi Appendisitis
terbanyak.
e. Infeksi kuman dari colon yang paling sering adalah E. Coli dan
Streptococcus.
4. Patofisiologis
yang disebabkan oleh feses yang terlibat atau fekalit. Penjelasan ini
5. Manifestasi Klinis
b. Mual, muntah
c. Anoreksia, malaise
e. Spasme otot
f. Konstipasi, diare
6. Pathway
Pasca operasi
APPENDISITIS
OPERASI
Post Op
Peristaltic usus
Kerusakan Pintu masuk
jaringan kuman
Distensi Abdomen
Ujung syaraf Resiko Infeksi
terputus
Gangguan mobilitas Mual Muntah
Pelepasan Prostgladin fisik
Nyeri Akut
Resiko Hipovolumia
Spinal cord
7. Penatalaksanaan Medis
peritonitis umum. Pada fase ini biasanya tindakan yang akan dilakukan
8. Komplikasi
(2010):
a. Perforasi apendiks
b. Peritonitis
vagina.
c. Dehidrasi
d. Sepsis
1. Definisi
tanda dan gejala yang tidak harus ditemukan, namun dapat mendukung
appendisitis yaitu:
a. Nyeri akut(D.0077)
neoplasma).
fisik berlebihan).
17
3) Usia lanjut.
5) Status hipermetabolik.
7) Evaporasi.
c. Resiko Infeksi(D.0142)
3) Malnutrisi.
a) Gangguan peristaltic.
g) Merokok.
a) Penurunan hemoglobin.
b) Imunosupresi.
c) Leukopenia.
6) Keterlambatan perkembangan
7) Kekakuan sendi
8) Kotraktur
9) Malnutrisi
15) Nyeri
1) Mayor
menurun.
2) Minor :
1. Pengkajian Keperawatan
a. Data demografi
b. Riwayat kesehatan
1) Keluhan utama
demam tinggi.
sama.
TD >110/70mmHg; hipertermi.
stridor.
sianosis, pucat.
3) Pola Eliminasi
kandung kemih, rasa nyeri atau karena tidak biasa BAK ditempat
4) Pola aktifitas
tidak stabil.
8) Pola hubungan
9) Pemeriksaan diagnostic
kelainan non spesifik seperti fekalit dan pola gas dan cairan
pembedahan.
d) Pemeriksaan Laboratorium
2. Diagnosa Keperawatan
2017).
(Prosedur oprasi).
3. Perencanaan Keperawatan
2014).
(Wilkinson.M.J, 2012).
28
asuhan keperawatan.
5. Evaluasi Keperawatan
jenis evaluasi:
oleh perawat.
ditetapkan.
sama sekali.
BAB 3
METODE PENELITIAN
(Rukajat, 2018).
evaluasi.
B. SubyekPenelitian
individu yang akan di kaji secara rinci dan mendalam. Adapun subjek yang
30
31
1. Kriteria inklusi
2018).
Djatiwibowo Balikpapan
berlangsung.
2. Kriteria eksklusi
suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi
tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya.
yang ditandai dengan nyeri pada kuadran kanan bawah sekitar titik
Penelitian pada studi kasus ini dilakukan di ruang perawatan RSUD dr.
tanggal 26 April sampai tanggal 25 Juni tahun 2021 di ruang Flamboyan A dan
Flamboyan B.
33
E. Prosedur Penelitian
data.
AsuhanKeperawatan.
telahditentukan.
kepada klien.
antaralain:
a. Wawancara
lain-lain. Sumber data yang didapat bisa dari klien, keluarga atau
rekam medic.
c. Study dokumentasi
pemeriksaan diagnostik.
35
G. Keabsahan Data
sumber data utama yaitu klien, perawat dan keluarga klien yang berkaitan
pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam penelitian
1. Triangulasi sumber
2. Triangulasi teknik
data yang berbeda-beda untuk mendapatkan data dari sumber data yang
sama.
3. Triangulasi waktu
valid.
H. Analisis Data
yang dikumpulkan tersebut dapat berupa data subjektif dan data objektif. Data
subjektif adalah data yang didapatkan dari klien berupa suatu pendapat
terhadap situasi atau kejadian. Sedangkan data objektif adalah data yang dapat
Fasilitas yang tersedia antara lain: intalasi rawat jalan, instalasi farmasi,
38
39
tempat tidur, tempat tidur pasien yang terbagi menjadi 1 ruangan 4 tempat
tidur, 1 ruang tindakan, ruang makan dan ruang perawat (nurse station).
a. Pengkajian
di bekas luka operasi dan mual disertai muntah sedangkan pada pasien
opersi yaitu di perut seperti di remas dan disertai gatal. Pada riwayat
dan disertai deman juga mual dan muntah lalu dibawa ke IRD dan di
jam setengah 1 malam dikarenakan nyeri yang dirasa sudah dari 3 hari
yang lalu dibagian perut kanan bawah memberat dan disertai demam
lalu pasien dibawa ke IRD dan didapatkan dari USG bahwa pasien
terdapat luka bekas operasi. Pada pasien 1 terdapat luka operasi post
Pemeriksaan
Klien 1 Klien 2
Penunjang
Laboratorium Pada tanggal 25 Mei Pada tanggal 15 Juni
2021 2021 Pukul : 10.00
Pukul : 21.24 WITA WITA
Antigen (Negatif) Antigen (Negatif)
Hematologi Lengkap Hematologi Lengkap
Hemoglobin: 13.1 Hemoglobin: 15.72
g/dL g/dL
(13.0 – 18.0) (13.0 – 18.0)
Leukosit: 13.25 Leukosit: 14.1
10^3/uL (4.00 - 10^3/uL (4.00 -
10.00) 10.00)
Eritrosit: 4.72 Eritrosit: 5.20
10^6/uL (4.50 – 6.20) 10^6/uL (4.50 – 6.20)
Hematokrit: 39 % Hematokrit: 35 %
(40.0 – 54.0) (40.0 – 54.0)
Trombosit: 369 Trombosit: 345
10^3/uL (150 - 450) 10^3/uL (150 - 450)
Appendisitis Kronis.
Klien 1 Klien 2
Pada tanggal 27 Juni 2021 Pada tanggal 21 Juni 2021
- Metronidazole 2x1 100 ml 16 - Ceftriaxone 2x1gr (IV)
Tpm (IV line/infus) - Omeprazole 2x40 gr (IV)
- Ketorolac 3x30 mg (IV) - Metronidazole 2x1 100 ml
- Metoklopramid 2x1ml (IV) 16 Tpm (IV line/infus)
Pada tanggal 28 Juni 2021
- Sulcrafat syr 3x5 ml (oral)
53
b. Diagnosa Keperawatan
Klien 1 Klien 2
No Hari/ Hari/
Diagnosa Diagnosa
Uru Tanggal Tanggal
Keperawatan Keperawatan
t ditemuka ditemukan
(Kode SDKI) (Kode SDKI)
n
1. Kamis, 27 Nyeri akut b.d Senin, 21 Nyeri akut b.d
Mei 2021 Agen pencedera Juni 2021 Agen pencedera
fisiologis fisiologis
(prosedur (prosedur operasi)
operasi) (D.0077)
(D.0077) Batasan
Batasan karakteristik
karakteristik (kriteria mayor
(kriteria mayor dan minor) :
dan minor) : a. Subjektif : px
b. Subjektif : px mengeluh
mengeluh nyeri pada
nyeri pada luka bekas
luka bekas operasi di
operasi di perut bagian
perut kanan tengah , skala
bawah, skala 5, seperti
7, seperti diremas-
ditusuk, remas, hilang
hilang timbul, timbul,
memberat memberat saat
saat dibawa dibawa banyak
banyak bergerak dan
bergerak. beraktifitas.
c. Objektif : b. Objektif :
- Klien - Klien tampak
tampak lemas dan
sesekali sesekali
meringis
54
- KU : memegang
Sedang, perut
kesadaran - KU : Sedang,
Compos kesadaran
mentis Compos
- TD : 120/78 mentis
mmhg, Nadi - TD : 117/84
: 78x/menit, mmhg, Nadi :
RR: 71x/menit,
20x/menit, RR:
Suhu : 37oC 24x/menit,
Suhu : 36,3oC
muntah
hanya
sekedar
cairan
berwarna
kuning
selain nyeri karena pasca operasi dan resiko infeksi yaitu pada pasien
menelan makanan dikarenakan mual dan muntah yang aktif, lalu pada
c. Perencanaan
mengurangi
rasa nyeri.
Kolaborasi :
1.10 Kolaborasi
pemberian
analgetik bila
perlu.
Kamis, 27 Resiko defist Setelah dilakukan I.0 3118
Mei 2021 nutrisi tindakan Manajemen
berhubungan keperawatan muntah.
dengan ketidak selama 1x 1 jam Observasi :
mampuan diharapkan tingkat 2.1 Identifikasi
menelan nausea menurun karakteristik
makanan (mual- dan ontrol muntah
muntah)(D.0032 mual/muntah (warna,konsi
) meningkat stensi,adanya
(L.08065) dengan darah,waktu,
Kriteria Hasil : frekuensi dan
1. Muntah durasi)
menurun 2.2 Identifikasi
2. Keluhan mual faktor
menurun penyebab
3. Perasaan muntah
ingin muntah Terapeutik
menurun 2.3 Kontrol
faktor
lingkungan
penyebab
2.4 Bersihkan
mulut dan
hidung
Edukasi
2.5 Anjurkan
membawa
kantong
plastic untuk
menampung
muntah
2.6 Anjurkan
memperbany
ak istirahat
Kolaborasi
2.7 Kolaborasi
pemberia
59
antiemetic,ji
ka perlu
Pasien 2
farmakologis
untuk
mengurangi
rasa nyeri.
Kolaborasi :
1.10 Kolaborasi
pemberian
analgetik bila
perlu
d. Pelaksanaan
- Keluarga pasien
bersedia untuk
membantu proses
ambulasi pasien
DO :
- KU: sedang, kesadaran :
Compos mentis
- Pasien nampak lemas
Hari 2 1.1 Identifikasi lokasi, - Pasien mengatakan masih
Selasa, 22 karakteristik, durasi nyeri di bagian luka
Juni 2021 frekuensi, kulaitas operasi namun tidak
15.30 WITA nyeri, intensitas nyeri, seperti kemarin skala
skala nyeri. sekitar 3-4 namun masih
1.2 Identifikasi respon dirasa mengganggu
nyeri non-verbal. - Pasien mengatakan masih
1.3 Berikan teknik non nyeri meningkat saat
farmakologis untuk banyak beraktifitas.
mengurangi rasa nyeri. - Pasien mengatakan nyeri
1.5 Kontrol lingkungan masih seperti di remas-
yang memperberat rasa remas
nyeri. - Pasien mengatakan nyeri
1.10 Kolaborasi pemberian sudah jarang muncul
analgetik bila perlu
DO :
- Pasien masih tampak
sesekali meringis
- Pasien sudah bisa
mempraktekkan teknik
nafas dalam tanpa
instruksi
- TD : 110/70 mmHg
Nadi : 74x/menit
Suhu : 36,5⁰C
RR : 24x/menit
2.1 Monitor tanda dan
gejala infeksi local dan - Pasien mengatakan
sistemik. tidak ada demam,
2.2 Batasi jumlah namun luka kadang
pengunjung dirasa hangat dan
2.4 Cuci tangan sebelum disertai gatal di sekitar
dan sesudah kontak daerah luka
dengan pasien dan - Pasien dan keluarga
lingkungan pasien. pasien juga tidak ingin
2.7Ajarkan cara mencuci dijenguk bangak orang
tangan dengan benar. - Pasien dan keluarga
pasien paham dan bias
71
e. Evaluasi
Dx 3 S:
Risiko Infeksi - Pasien mengatakan nyeri
berhubungan dengan dibagian luka operasi dan
efek prosedur infasive belum ada berganti baju
(D.0142). serta membersihkan diri
O:
- Pasien nampak gelisah
- Pasien nampak kurang
nyaman
- Tidak tampak tanda dan
gejala infeksi yang
menonjol pada pasien
A : Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3.1.Monitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik.
3.2.Batasi jumlah pengunjung
75
Hari Ke 2 Dx 1 S :
Jumat, 28 Nyeri akut - Keluhan nyeri menurun
Mei 2021 berhubungan dengan (skala 4)
21.00 WITA agen pencedera fisik O:
(Prosedur operasi). - Pasien masih sesekali
(D.0077) meringis
- Frekuensi nadi membaik
- Sikap protektif meningkat
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1.2 Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi
frekuensi, kulaitas nyeri,
intensitas nyeri, skala nyeri.
1.3Identifikasi respon nyeri
non-verbal.
1.10 Kolaborasi pemberian
analgetik bila perlu
Hari Ke 2 Dx 2 S :
Kamis, 10 Resiko defist nutrisi - Keluhan muntah menurun
Juni 2021 berhubungan - Keluhan mual meningkat
dengan ketidak O :
mampuan menelan - Perasaan ingin muntah
makanan (mual- meningkat
muntah) (D.0032) A : Masalah teratasi sebagian
P : intervensi dilanjutkan
2.1 Identifikasi karakkteristik
muntah
(warna,konsistensi,adanya
darah,waktu,frekuensi dan
durasi)
2.4. Bersihkan mulut dan
hidung
2.6. Anjurkan memperbanyak
istirahat
2.7. Kolaborasi pemberian
antiemetic,jika perlu
Hari Ke 2 Dx 3 S:
76
Hari Ke 3 Dx 1 S :
Sabtu, 29 Mei Nyeri akut - Keluhan nyeri menurun
2021 berhubungan dengan (skala 2-3)
10.20 agen pencedera fisik O:
(Prosedur operasi). - Meringis menurun
(D.0077) - Sikap protektif menurun
- Gelisah menurun
- Frekuensi nadi membaik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
(pasien pulang)
Dx 2 S :
Resiko defist nutrisi - Muntah menurun
berhubungan - Mual menurun
dengan ketidak O:
mampuan menelan - Perasaan ingin muntah
makanan (mual- menurun
muntah) (D.0032) A : Masalah teratasi
P : intervensi dihentikan
(Pasien Pulang)
Dx 3 S:
Risiko Infeksi - Pasien mengatakan nyeri
berhubungan dengan berkurang
efek prosedur infasive - Pasieng mengatakan tidak
(D.0142). ada gejala infeksi yang
dirasakan
O:
- Pasien nampak lebih
nyaman
77
pasien pulang.
Hari 2 Dx 1 S :
Selasa, 22 Nyeri akut - Keluhan nyeri menurun
Juni 2021 berhubungan dengan (skala 4)
16.00 WITA agen pencedera fisik O:
(Prosedur operasi). - Keluhan meringis meningkat
(D.0077) - Sikap proteketif meningkat
- Gelisah menurun
- Frekuensi nadi membaik
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
1.1 Identifikasi lokasi,
karakteristik, durasi
frekuensi, kulaitas nyeri,
intensitas nyeri, skala nyeri.
1.2 Identifikasi respon nyeri
non-verbal.
Dx 2 S:
Risiko Infeksi - Pasien mengatakan masih
berhubungan dengan nyeri dibagian luka operasi,
efek prosedur infasive sudah tidak gatal namun
(D.0142). masih dirasa hangat
- Pasien mengatakan tidak ada
demam
O:
- Pasien sudah tidak nampak
gelisah
- Pasien nampak lebih nyaman
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2.1 Monitor tanda dan gejala
infeksi local dan sistemik
Dx 3 S:
Gangguan Mobilitas O :
Fisik b.d keengganan - Perilaku sesuai anjuran
melakukan - Perilaku sesuai dengan
pergerakan(D.0054) pengetahuan
- Inisiatif menurun
80
- Motivasi menurun
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
3.1. Identifikasi adanya nyeri
atau keluhan fisik lainnya
3.2. Monitor kondisi umum
3.3. Libatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi
Hari 3 Dx 1 S :
Rabu,23 Juni Nyeri akut - Keluhan nyeri menurun
2021 berhubungan dengan (skala 1-2)
15.00 WITA agen pencedera fisik O:
(Prosedur operasi). - Meringis menurun
(D.0077) - Sikap protektif menurun
- Gelisah menurun
- Frekuensi nadi membaik
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan (Pasien
Pulang)
Hari 3 Dx 2 S:
12 Juni 2021 Risiko Infeksi - Pasien mengatakan nyeri
berhubungan dengan sudah berkurang dan tidak
efek prosedur infasive gatal lagi
(D.0142). - Pasien mengatakan tidak ada
demam
O:
- Pasien sudah tidak nampak
gelisah
- Pasien nampak lebih nyaman
A : Masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan
Hari 3 Dx 3 S:
12 Juni 2021 Gangguan Mobilitas O :
Fisik b.d keengganan - Perilaku sesuai anjuran
melakukan - Perilaku sesuai dengan
pergerakan(D.0054) pengetahuan
) - Inisiatif meningkat
- Motivasi meningkat
A : Masalah teratasi
P : intervensi di hentikan (pasien
pulang)
81
dihentikan.
B. Pembahasan
pada pasien 1 dengan kasus post-op Appendisits yang telah dilakukan sejak
evaluasi keperawatan.
82
laki-laki.
1. Pengkajian
dan pasien 2 dilakukan pada hari Senin 21 Juni 2021. Pasien 1 berusia
keluhan pasien 1 dan 2 yaitu nyeri di bagian luka operasi, hanya saja
pada pasien 2 nyeri disertai gatal didaerah sekitar luka dan terasa hangat
di bagian luka hal ini sesuai dengan latar belakang dalam bab 1 yang
yang ada, dimana klien 2 mengatakan tidak ada mual muntah sedangkan
2. Diagnosa Keperawatan
2017).
oprasi).
aktif (muntah).
a. Nyeri akut
subjektif dan data objektif yaitu pasien mengeluh nyeri dibagian luka
dan data objektif yaitu pasien mengeluh nyeri di bagian luka operasi di
rangsangan nyeri.
operasi dengan skala 7 yang dirasa seperti ditusuk tusuk sedangkan pada
b. Resiko infeksi
primer, ketidak ada kuatan pertahanan tubuh sekunder (Tim Pokja SDKI
keperawatan yang dapat timbul pada pasien post operasi salah satunya
pasien 1 dan pasien 2 karena efek dari prosedur operasi dan sesuai dengan
invasive.
dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri. Pada pasien 2 ditemukan
pada luka akan terbuka dan terasa nyeri saat melakukan aktifitas dan data
keperawatan yang biasa timbul pada post operatif salah satunya adalah
belum bekerja dengan stabil serta juga ditimbulkan karena efek dari
3. Intervensi keperawatan
Kusuma, 2016).
keperawatan.
a. Nyeri akut
tindakan nyeri akut yang telah disusun pada klien 1 dan klien 2
Keperawatan Indonesia).
b. Resiko infeksi
antara lain : 1. Monitor tanda dan gejala infeksi local dan sistemik,
bila perlu.
tindakan resiko infeksi yang telah disusun pada pasien 1 dan 2 sudah
4. Implementasi keperawatan
Perry, 2011).
92
prosedur operasi.
5. Evaluasi keperawatan
kesehatan lainnya.
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
pada klien 2 sesuai dengan teori. Salah satu focus utama pengkajian pada
2. Diagnosa keperawatan
3. Intervensi keperawatan
dengan teori yang ada, Intervensi setiap diagnosa dapat sesuai dengan
94
95
4. Implementasi keperawatan
intervensi yang sudah di buat namun ada beberapa intervensi yang tidak
Appendisitis.
5. Evaluasi keperawatan
pada pasien 1 dan 2 selama 3 hari oleh peneliti dan dibuat dalam bentuk
Hasil evaluasi yang dilakukan oleh peneliti pada klien 1 dan 2 menunjukan
B. Saran
1. Bagi peneliti
asuhan keperawatan itu sendiri, selain itu peneliti juga harus melakukan
serta tidak ada masalah yang lepas dari perhatian dalam memberikan
agar masalah keperawatan yang muncul pada klien dapat ditangani dengan
fasilitas kesehatan dapat meningkatkan kualitas dari sumber daya agar dapat
DAFTAR PUSTAKA
Erianto, M., Fitriyani, N., Siswandi, A., dan Sukulima, A. P. (2020). Perforasi
pada Penderita Apendisitis Di RSUD DR.H.Abdul Moeloek Lampung.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, 11(1), 490–496.
https://doi.org/10.35816/jiskh.v11i1.335
LAMPIRAN
Lampiran 1 Form Pengkajian Keperawatan
100
101
102
103
104
105
106
107
108
109
110
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125
126
127
128
129
130
131
132
133
134
135
136
137
138
139
140
141
142
143
144
145
146