Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH HUKUM TATA NEGARA TENTANG


KONSEP HAM DAN KEWARNEGARAAN

Dosen Pengampu:
M. Yusuf, S.H.,M.H.
Nip:1507031503960002
Disusun Oleh:
1.M.Irfan Azhar (105220231)
2.Emilya Apriani (105220138)
3.Sutiono Satrio (105220143)

KELAS 2 D
PRODI ILMU PEMERINTAHAN
FAKULTAS SYARIAH
UIN SULTAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama ALLAH SWT, kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah,dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang konsep HAM dan kewarnegaraan.

Adapun makalah tentang konsep HAM dan kewarnegaraan ini telah kami usahakan semaksimal
mungkin dan tentunya dengan bantuan berbagai pihak, sehingga dapat memperlancar
pembuatan makalah ini. Untuk itu kami tidak lupa menyampaikan banyak terima kasih kepada
dosen pengampu, Bapak M. Yusuf,S.H.,M.H. yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik
dari segi penyusunan bahasanya maupun segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan
tangan terbuka kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan
kritik kepada kami sehingga kami dapat memperbaiki makalah.

Akhirnya, kami mengharapkan semoga dari makalah tentang konsep HAM dan kewarnegaraan
ini dapat diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap
pembaca.

Jambi, 27 Maret 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI …………………………………………………………………………………………………………… ii

BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………………………………… 1


A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………… 1
B. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………………………………. 3

A. HAK ASASI MANUSIA (HAM) ……………………………………………………………………………… 3


A.1 Pengertian Hak Asasi Manusia ………………………………………………………………………… 3

A.2 Sejarah Hak Asasi Manusia ……………………………………………………………………………… 4

A.3 Konsep Hak Asasi Manusia ……………………………………………………………………………… 5

A.4 Macam-Macam Hak Asasi Manusia …………………………………………………………………. 6

B. KEWARGANEGARAAN ……………………………………………………………………………………… 8
B.1 Pengertian Kewarganegaraan ………………………………………………………………………….. 8

B.2 Sejarah Kewarganegaraan ………………………………………………………………………………. 9

B.3 Konsep Kewarganegaraan ………………………………………………………………………………. 10

B.4 Asas Kewarganegaraan Di Indonesia ………………………………………………………………. 11

BAB III PENUTUP ………………………………………………………………………………………………… 12


C.1 Kesimpulan ………………………………………………………………………………………………. 12
C.2 Saran ……………………………………………………………………………………………………….. 12

DAFTAR PUSTAKA …............................................................................................ 13

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ham merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait
dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi.Ham juga merupakan sesuatu yang
harus diperoleh.Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas
terutama dalam era reformasi ini.HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era
reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan ham,
kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita
melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan
HAM pada diri kita sendiri.

Warga negara adalah salah satu fundamen penting dalam keberadaan sebuah negara,
sudah selayaknya mendapat kepastian negara dan jaminan negara yang layak dari negara.
Sepeti dikemukakn oleh para ahli, sudah menjadi kenyataan yang berlaku umum bahwa syarat
untuk berdirinya sebuah negara yang merdeka harus sekurang-kurangnya ada tiga syarat, yaitu
adanya wilayah, adanya rakyat (warga negara) yang tetap, adanya pemerintahan yang berdulat
dan adanya pengakuan dari Negara lain. Seorang warga negara harus mendapat jaminan
perlindungan dan kepastian negara atas hak-hak yang dimilikinya, sekaligus kewajiban-
kewajiban yang menjadi tanggung jawabnya sebagai warga negara dari suatu negara. Warga
negara atau kewarganegaraan merupakan salah satu negara konstitutif keberadaan suatu
negara ,warga negara merupakan bagian dari suatu penduduk dan menjadi sebuah negara
negara dan konstitusi mempunyai hubungan yang tidak terputus 2 dengan tanah airnya.

1
B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari HAM dan kewarganegaraan?

2. Bagaimana sejarah HAM dan Kewarganegaraan?

3. Bagaimana konsep dari HAM dan Kewarganegaraan?

4. Apa saja macam-macam hak asasi manusia?

5. Apa saja asas kewarganegaraan di Indonesia?

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. HAK ASASI MANUSIA (HAM)

A.1 PENGERTIAN HAK ASASI MANUSIA

Hak asasi manusia adalah hak dan kebebasan fundamental bagi semua orang, tanpa
memandang kebangsaan, jenis kelamin, asal kebangsaan atau etnis, ras, agama, bahasa atau
status lainnya.Hak asasi manusia mencakup hak sipil dan politik, seperti hak untuk hidup,
kebebasan dan kebebasan berekspresi. Selain itu, ada juga hak sosial, budaya dan ekonomi,
termasuk hak untuk berpartisipasi dalam kebudayaan, hak atas pangan, hak untuk bekerja dan
hak atas pendidikan.Hak asasi manusia dilindungi dan didukung oleh hukum dan perjanjian
internasional dan nasional.

Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (UDHR) adalah dasar dari sistem internasional
untuk perlindungan hak asasi manusia. Deklarasi tersebut diadopsi oleh Sidang Umum PBB
pada 10 Desember 1948, untuk melarang kengerian Perang Dunia II agar tidak berlanjut. 30
pasal UDHR menetapkan hak sipil, politik, sosial, ekonomi dan budaya semua orang. Ini adalah
visi martabat manusia yang melampaui batas dan otoritas politik dan membuat pemerintah
berkomitmen untuk menghormati hak-hak dasar setiap orang. UDHR adalah pedoman di
seluruh pekerjaan Amnesty International.

3
A.2 SEJARAH HAK ASASI MANUSIA

Beberapa peristiwa penting dan sejumlah revolusi mengantarkan perkembangan konsep


HAM. Magna Charta yang terjadi di Inggris pada tahun 1215 memberikan tonggak penting
pembatasan kekuasaan negara serta menekankan hak atas kepemilikan. Glorious Revolution
yang terjadi di Inggris pada tahun 1668 memunculkan Bill of Rights. Revolusi ini menandai
berakhirnya kekuasaan mutlak raja-raja. Pada Tahun 1679 Habeas Corpus Act memberikan hak
untuk tidak ditahan tanpa dasar hukum yang juga harus diuji di depan pengadilan. Revolusi
Amerika menekankan keberadaan hak-hak yang tidak dapat dicabut dengan mewadahinya
dalam Konstitusi Amerika 1789.

Konstitusi Perancis pada tahun 1791 mengatur ranah hak ekonomi, sosial dan budaya
dengan memuat ketentuan tentang penyediaan bantuan bagi masyarakat miskin dan
pendidikan gratis bagi publik. Periode sejak Revolusi Perancis sampai Perang Dunia II
merupakan era yang gelap bagi perkembangan HAM. Sebab utama menjelmanya kembali
gagasan HAM adalah tindakan kejam fasisme NAZI dan Jepang pada Perang Dunia II.

Pengakuan umum terhadap perlindungan HAM dalam hukum internasional tertulis


bermula sesudah Perang Dunia II. Piagam PBB menjadi dasar HAM yang mengawali
pembentukan instrumen hukum HAM Internasional. Salah satu dokumen “International Bill of
Human Right” adalah Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia (DUHAM). Selain PBB, Komite
Palang Merah Internasional juga mengembangkan hukum humaniter bertujuan untuk
memberikan perlindungan terhadap HAM sewaktu timbul konflik bersenjata internasional dan
konflik bersenjata non-internasional. Langkah PBB berikutnya dalam mengembangkan
instrumen hukum HAM internasional terwujud dengan ditetapkan dua perjanjian
internasional, yaitu Kovenan Hak-Hak Sipil dan Politik dan Kovenan Hak-Hak Ekonomi, Sosial,
dan Budaya.

4
A.3 KONSEP HAK ASASI MANUSIA

Dua nilai kunci menjadi dasar konsep hak asasi manusia. Yang pertama adalah
“martabat manusia” dan yang kedua adalah “persamaan”. Hak asasi manusia sebenarnya
adalah definisi (percobaan) dari standar dasar yang diperlukan untuk kehidupan yang
bermartabat. Universalitas mereka berasal dari keyakinan bahwa orang harus diperlakukan
sama. Kedua nilai kunci ini hampir tidak kontroversial. Itulah sebabnya hak asasi manusia
didukung oleh hampir semua budaya dan agama di dunia. Orang-orang pada umumnya setuju
bahwa kekuasaan negara atau sekelompok individu tertentu tidak boleh tidak terbatas atau
sewenang-wenang. Tujuannya harus menjadi yurisdiksi yang menjunjung tinggi martabat
kemanusiaan semua individu dalam suatu negara.

 Hak asasi manusia memiliki beberapa karakteristik khusus:


 Hak asasi manusia berlaku sama untuk semua orang.
 Hak asasi manusia bersifat universal: hak itu selalu sama untuk semua orang di seluruh
dunia.
 Hak asasi manusia tidak dapat dicabut: Anda tidak dapat kehilangan hak-hak ini, sama
seperti Anda berhenti menjadi manusia.
 Hak asasi manusia tidak dapat dipisahkan: tidak ada yang dapat mengambil hak karena
hak tersebut “kurang penting” atau “tidak esensial”.
 Hak asasi manusia saling bergantung: bersama-sama hak asasi manusia membentuk
struktur yang saling melengkapi. Misalnya, kesempatan Anda untuk berpartisipasi dalam
pengambilan keputusan lokal secara langsung bergantung pada hak Anda atas
kebebasan berekspresi, untuk berserikat, atas pendidikan, dan bahkan untuk memenuhi
kebutuhan hidup.

5
 Hak Asasi Manusia adalah cerminan dari kebutuhan dasar hidup. Tanpa hak asasi
manusia seseorang tidak dapat menjalani kehidupan yang bermartabat. Melanggar hak
asasi seseorang berarti memperlakukan orang tersebut seolah-olah dia bukan manusia.
Mempromosikan hak asasi manusia berarti menuntut agar martabat manusia semua
orang dihormati.
 Dalam menuntut hak-hak ini, setiap orang juga memikul tanggung jawab: menghormati
hak orang lain dan mendukung serta melindungi mereka yang haknya dilanggar atau
ditolak. Dengan mengambil tanggung jawab ini Anda menunjukkan solidaritas dengan
semua orang lain.

A.4 MACAM-MACAM HAK ASASI MANUSIA

1. Personal Rights

Personal rights adalah setiap orang memiliki kebebasan untuk berpendapat, bebas
untuk memeluk agama apapun, dibebaskan untuk beribadah menurut keyakinannya masing-
masing dan diberikan kebebasan untuk berorganisasi atau berserikat.

2. Property Rights

Property rights (hak asasi ekonomi) merupakan pemberian kebebasan untuk memiliki
sesuatu, bebas untuk menjual serta membeli sesuatu barang atau jasa, serta bebas untuk
mengadakan suatu perjanjian kontrak dan memiliki pekerjaan.

3. Rights of Legal Equality

Rights of legal equality berkaitan dengan berhak untuk mendapatkan perlakuan atau
pengayoman sama sesuai dengan keadilan hukum. Semua akan dilihat sama pada mata hukum.

6
4. Political rights

Political rights merupakan hak asasi manusia memberikan Anda kesempatan untuk
bebas berpolitik. Memiliki berhak sama untuk ikut serta dalam pemerintahan, pemilihan umum,
mendirikan partai politik dan mengajukan petisi kritis serta saran.

5. Social cultural rights

Hak asasi manusia social cultural rights berkaitan dengan dibebaskannya setiap orang
untuk memilih pendidikan yang diinginkannya, pemberian haknya untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan serta mengembangkan kebudayaan.

6. Procedural rights

Terakhir, setiap individu berhak untuk mendapatkan perlakukan mengenai tata cara
peradilan serta perlindungan hukum oleh pemerintah. Setiap orang memiliki hak asasi manusia
berhak mendapatkan perlakuan adil dalam penggeledahan, penangkapan serta pembelaan
hukum.

7
B. KEWARGANEGARAAN

B.1 PENGERTIAN KEWARGANEGARAAN

Kewarganegaraan merupakan keanggotaan seseorang dalam kontrol satuan politik


tertentu yang dengannya membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan politik. Seseorang
dengan keanggotaan yang demikian disebut warga negara. Seorang warga negara berhak
memiliki paspor dari negara yang dianggotainya.

Kewarganegaraan dikenal dengan kata citizenship, artinya keanggotaan yang


menunjukan hubungan atau ikatan negara dengan warga negara. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia, warga negara adalah penduduk dalam sebuah negara berdasarkan keturunan,
tempat kelahiran. Mereka punya hak dan kewajiban penuh sebagai warga di negara itu. Dilansir
dari Encyclopaedia Britannica (2015), kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan
negara. Kewarganegaraan menunjukan kebebasan dan warga warga negara memiliki hak,
tugas, dan tanggung jawab tertentu. Secara umum, warga negara punya hak politik penuh. Hak
untuk memilih dan memegang jabatan publik. Kewarganegaraan adalah bentuk kebangsaan
yang paling istimewa. Istilah yang lebih luas ini menunjukan berbagai individu dan negara yang
tidak serta merta memberikan hak politik. Tapi menyiratkan hak-hak istimewa lainnya,
khususnya perlindungan di luar negeri. Ini adalah istilah yang digunakan dalam hukum
internasional.

8
B.2 SEJARAH KEWARGANEGARAAN

Konsep kewarganegaraan pertama kali muncul di kota-kota Yunani Kuno. Ini sebagai
reaksi ketakutan soal berbudakan. Di Yunani mengembangkan konsep demokrasi langsung.
Setiap warga negara berperan secara aktif dalam menentukan nasibnya maupun kehidupan
masyarakatnya.Setiap warga negara di Kota Yunani berhak dalam kehidupan demokratis
dengan memilih wakil-wakil rakyat secara resmi. Selain itu dalam kegiatan rutin sehari-hari
dalam persoalaan administrasi dan hukum.

Bangsa Romawi pertama kali menggunakan kewarganegaraan sebagai alat untuk


membedakaan penduduk Kota Roma dari orang-orang yang wilayahnya telah ditaklukan dan
disatukan oleh Roma. Ketika kekaisaran terus tumbuh, orang-orang Romawi memberikan
kewarnegaraan kepada sekutu di seluruh Italia dan di provinsi Romawi lainnya.
Kewarganegaraan di Romawi memberikan hak hukum penting di dalam kekaisaran.

Di Inggris, konsep warga negara merujuk pada keanggotaan kerajaan di daerah atau
kota setempat.Ini digunakan untuk menekan posisi warga negara kepada raja atau negara.
Konsep ini didahulukan untuk warga negara yang memakai undang-undang kebangsaan.

Di Indonesia tentang kewarganegaraan sudah tercantum dalam Undang-Undang (UU)


Nomor 12 Tahun 2006 tentang Kewarganegaraan. UU tersebut adalah pengganti UU
Kewarganegaraan yang lama, yaitu UU Nomor 63 tahun 1958. Karena sudah tidak sesuai
dengan perkembangan masyarakat dan ketatanegaraan Republik Indonesia. Warga negara di
Indionesia akan diberikan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Ini berdasarkan kabupaten, provinsi,
tempat terdaftar sebagai penduduk. Mereka juga akan diberikan nomor identitas, yakni Nomor
Induk Kependudukan (NIK).

9
B.3 KONSEP KEWARGANEGARAAN

Konsep kewarganegaraan adalah hubungan individu dengan negara. Kewarganegaraan


menunjukan kebebasan dan warga warga negara memiliki hak, tugas, dan tanggung jawab
tertentu. Secara umum, warga negara punya hak politik penuh. Hak untuk memilih dan
memegang jabatan publik. Kewarganegaraan adalah bentuk kebangsaan yang paling istimewa.
Istilah yang lebih luas ini menunjukan berbagai individu dan negara yang tidak serta merta
memberikan hak politik.

B.4 ASAS KEWARGANEGARAAN DI INDONESIA

1. Asas ius sanguinis atau asas keturunan


Asas ius sanguinis atau asas keturunan mengatur kewarganegaraan seseorang
berdasarkan keturunan orang tuanya. Berdasarkan asas ini seseorang yang lahir di negara mana
pun akan tetap mengikuti kewarganegaraan orang tuanya.

Sebagai contoh, seorang bayi dilahirkan di A, sedangkan orangtuanya berkewarganegaraan B.


Maka bayi tersebut otomatis berkewarganegaraan B.

2. Asas ius soli atau asas kedaerahan/tempat lahir


Berbanding terbalik dari asas sebelumnya. Pada asas ius soli, kewarganegaraan
seseorang ditentukan dari tempat dimana ia lahir. Sehingga, kewarganegaraan orang tuanya
tidak akan berpengaruh karena tempat kelahiran lah yang menjadi patokan.

Sebagai contoh, sepasang suami istri berkewarganegaraan B melahirkan anak di negara A.


Maka anak yang lahir akan memiliki kewarganegaraan A.

10
3. Asas kewarganegaraan tunggal
Asas yang satu ini berlaku mutlak untuk setiap warga negara Indonesia yang sudah
dewasa. Mereka hanya boleh memiliki satu kewarganegaraan saja, yaitu Indonesia.

4. Asas kewarganegaraan ganda terbatas


Asas tersebut hanya berlaku bagi seorang bayi yang lahir dari orang tua yang berbeda
kewarganegaraan. Misalnya sang ayah berasal dari Amerika dan ibu dari Indonesia.

Sebagai contoh,bayi tersebut akan memiliki dua kewarganegaraan hingga usianya 18 tahun
atau telah menikah. Anak tersebut nantinya dipersilahkan untuk memilih kewarganegaraan
mana yang akan ia ambil.

11
BAB III

PENUTUP

C.1 KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep HAM dan kewarganegaraan
itu bagian-bagiannya saling berhubungan, saling melengkapi dan bekerja sama untuk tujuan
tertentu. Setiap manusia atau individu memiliki hak,kewajiban serta tanggung jawab terhadap
diri sendiri serta Negara.Kita sebagai warga Negara wajib menjunjung tinggi HAM di mana pun
kita berada, jangan sampai terjadi lagi pelanggaran HAM yang bisa menjadi sejarah kelam di
Indonesia ataupun di dunia.

C.2 SARAN

Pada makalah ini penulis berkeinginan memeberikan saran kepada pembaca agar ikut peduli
dalam mempelajari konsep HAM dan kewarganegaraan agar kita dapat sama-sama belajar
bahwa kewarganegaraan sangat berkaitan dengan HAM guna individu tersebut dapat
mendapatkan identitas serta haknya. Semoga dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah
wawasan ilmu untuk kita semua.

12
DAFTAR PUSTAKA

https://prisma.kemenkumham.go.id/sejarah-ham-internasional

https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/

https://umsu.ac.id/hak-asasi-manusia/

https://www.kompas.com/skola/read/2019/12/28/080000669/kewarganegaraan-arti-sejarah-
jenis-dan-macamnya?page=all

https://id.wikipedia.org/wiki/Kewarganegaraan

https://news.schmu.id/sejarah-kewarganegaraan/

https://edukasi.okezone.com/read/2022/09/23/624/2673351/4-jenis-asas-kewarganegaraan-
di-indonesia-dan-penjelasannya?page=2

13

Anda mungkin juga menyukai