Anda di halaman 1dari 6

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman: www.fisioterapi.unud.ac.id, E-mail: psfisioterapi@unud.ac.id

1NAMA FORMULIR : FORMULIR JOURNAL REVIEW


KODE FORMULIR : 09

NOMOR INDUK MAHASISWA : 2302631014


NAMA MAHASISWA : LUH KOMANG ARI TRISNA JAYANTI
STASE : INTEGUMEN
TEMPAT : RSUP Prof. Dr. I.G.N.G Ngoerah

Judul Artikel Effects of mechanical stimulation on mastectomy scars within 2 months of surgery: A single-center, single-
blinded, randomized controlled trial
Issue/Halaman Artikel Volume 66, Issue 5, 2023, 1-10
Penulis Artikel 1. Andrea K.P. Leung
2. Huixi Ouyang
3. Marco Y.C. Pang
Link Artikel https://doi.org/10.1016/j.rehab.2022.101724
Nama Jurnal Penerbit Annals of Physical and Rehabilitation Medicine
Indeksasi/Peringkat Jurnal Penerbit Q1
Latar Belakang Pemilihan Artikel Kanker payudara adalah kanker yang paling umum terjadi pada wanita. Mastektomi adalah sebuah tindakan
operasi pengangkatan payudara. Salah satu komplikasi umum setelah mastektomi adalah penebalan bekas luka di
lokasi operasi dan perlengketan jaringan lunak yang menyebabkan nyeri, kehilangan fungsi, kualitas hidup
terganggu, menurunnya lingkup gerak sendi pada area bahu dan masalah psiko-sosial lainnya. Pada artikel ini
membahas tentang kombinasi stimulasi mekanis dan intervensi fisioterapi konvensional pada bekas luka
masektomi. Intervensi fisioterapi konvensional pasca mastektomi berfokus terutama pada latihan ekstremitas atas
yang aktif dan dibantu secara aktif. Selain itu disarankan bahwa bekas luka pasca mastektomi dapat diatasi
dengan stimulasi mekanis yaitu transverse maneuvers, circular friction maneuvers, dan rotational kneading
procedures. Kombinasi stimulasi mekanis dan intervensi fisioterapi konvensional untuk manajemen bekas luka
pada wanita pasca mastektomi akan memberikan hasil yang lebih baik dalam hal tampilan bekas luka (yaitu
pigmentasi, vaskularisasi, kelenturan, dan ketebalan) , gangguan dan fungsi lengan (yaitu nyeri bahu, ROM,
kekuatan otot, dan kemampuan fungsional), dan kualitas hidup.
Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh stimulasi mekanis terhadap tampilan bekas luka, fungsi
lengan, dan kualitas hidup penyintas kanker payudara pasca mastektomi
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman: www.fisioterapi.unud.ac.id, E-mail: psfisioterapi@unud.ac.id

Metode Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian single-center, single-blind, dan terkontrol secara acak. Penelitian ini
menggunakan metode convenience sampling. Peserta direkrut dari wanita yang menghadiri klinik perawatan
payudara fisioterapi di rumah sakit setempat antara bulan Maret 2016 dan April 2018.
Setelah fisioterapis di klinik perawatan payudara melakukan skrining awal dan memperoleh persetujuan dari
wanita setelah operasi 3-4 minggu. Alokasi kelompok dilakukan oleh asisten peneliti independen yang tidak
terlibat dalam proses perekrutan. Para peserta dialokasikan secara acak ke kelompok eksperimen (stimulasi
mekanis + fisioterapi konvensional) atau kelompok kontrol (hanya fisioterapi konvensional) berdasarkan blok
permutasi, dengan ukuran blok 6 dan rasio alokasi 1:1, menggunakan amplop tertutup dengan nomor berurutan.
Peserta di kedua kelompok menerima buku edukasi sebelum program dimulai. Buku tersebut memberikan
informasi tentang program rehabilitasi kanker payudara, strategi untuk mencegah morbiditas bahu, perawatan
kulit, pijat bekas luka, dan latihan di rumah. Dalam brosur dinyatakan bahwa peserta harus melakukan latihan di
rumah 3 kali sehari. Fisioterapis yang memberikan intervensi juga menekankan pentingnya latihan di rumah bagi
peserta kelompok eksperimen dan kontrol pada setiap sesi intervensi.
Pada 6 minggu pasca mastektomi, kelompok eksperimen dan kontrol menerima intervensi masing-masing
dua kali seminggu selama 6 minggu berturut-turut (yaitu, total 12 sesi). Frekuensi dan durasi pengobatan ini
dipilih karena berdasarkan 2 penelitian sebelumnya yang menyelidiki efek pengobatan stimulasi mekanis pada
bekas luka, efek pengobatan positif ditemukan setelah rata-rata 9 hingga 14 sesi pengobatan setiap dua minggu.
Dalam setiap sesi pengobatan, kedua kelompok peserta menjalani program latihan yang komprehensif.
Setiap sesi mencakup 20 menit latihan mobilisasi shoulder (latihan pendulum, wall climbing, dan reciprocal
pulley exercise) dan 20 menit latihan penguatan lengan dan genggaman menggunakan dumbel dan ergometer
lengan. Latihan ini diawasi oleh 1 dari 2 fisioterapis berpengalaman yang telah bekerja di klinik perawatan
payudara selama lebih dari 3 tahun untuk memastikan bahwa pemberian intervensi latihan terstandarisasi. Latihan
peregangan umum selama lima menit dilakukan sebelum dan sesudah program pelatihan (total 10 menit) masing-
masing sebagai latihan pemanasan dan pendinginan.
Peserta dalam kelompok eksperimen menerima tambahan perawatan stimulasi mekanis segera setelah setiap
sesi latihan yang dijelaskan di atas. Untuk memastikan konsistensi pengobatan yang diberikan, pengobatan
stimulasi mekanis diberikan oleh fisioterapis ketiga yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun dalam
menangani pasien kanker payudara (sekitar 200 kasus kanker payudara per tahun). Protokol yang telah ditentukan
sebelumnya yang dipasang pada stimulator mekanis untuk manajemen bekas luka bersifat selektif. Protokol ini
mencakup manuver genggaman berurutan (2 menit), bouncing dan opposition (6 menit), dan stretching (2 menit),
sesuai dengan laporan sebelumnya. Kekuatan disesuaikan dengan toleransi masing-masing peserta. Untuk tujuan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman: www.fisioterapi.unud.ac.id, E-mail: psfisioterapi@unud.ac.id

jaminan kualitas, departemen fisioterapi rumah sakit menjalani audit internal untuk memastikan kepatuhan
penyedia layanan terhadap protokol.
Kriteria Penelitian - Kriteria Inklusi
1. Wanita di atas usia 18 tahun
2. Wanita yang telah menjalani mastektomi dalam 6 minggu sebelumnya
3. Mampu mengikuti perawatan fisioterapi lanjutan
- Kriteria Ekslusi
1. Perubahan kondisi mental
2. Tidak dapat memberikan persetujuan
3. Menunjukkan tanda dan gejala infeksi atau peradangan bekas luka mastektomi
4. Luka mastektomi yang belum sembuh
5. Riwayat limfedema
6. Kanker payudara bilateral
7. Kondisi medis atau kardiovaskular yang tidak stabil
8. Kelainan atau disfungsi lengan yang sudah ada sebelumnya yang dapat mempengaruhi pengujian atau
latihan pada lengan yang terkena
9. Menjalani radioterapi selama masa studi
Variabel Penelitian dan Alat Ukur Variabel Independen: Stimulasi mekanis
Variabel Dependen: Pasien dengan bekas luka mastektomi

Alat ukur:
1. The Vancouver Scar Scale (VSS) digunakan untuk menilai kualitas bekas luka secara keseluruhan. VSS
mencakup penilaian ketebalan, kelenturan, pigmentasi, dan vaskularisasi bekas luka.
2. Spectrophotometer digunakan untuk mengukur warna bekas luka secara objektif.
3. The Numeric Pain Rating Scale (NPRS) digunakan untuk penilaian tingkat nyeri di daerah payudara
4. Goniometer digunakan untuk mengukur Range of Motion (ROM) pada regio shoulder
5. JAMAR Hydraulic Hand Dynamometer digunakan untuk mengukur kekuatan genggaman tangan
6. The Chinese version of the Disabilities of the Arm, Shoulder and Hand (DASH) questionnaire digunakan
untuk mengevaluasi disabilitas dan gejala ekstremitas atas
7. The fourth version of the Functional Assessment of Chronic Illness Therapy−Breast Cancer (FACT-B)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman: www.fisioterapi.unud.ac.id, E-mail: psfisioterapi@unud.ac.id

sebuah kuesioner tradisional Tiongkok, digunakan untuk mengukur kualitas hidup pada wanita dengan
kanker payudara. Alat ini mencakup instrumen FACT-G (kesejahteraan fisik, sosial/keluarga, emosional,
dan fungsional) dan subskala kanker payudara
Hasil Penelitian Hasil penelitian dari artikel ini yaitu:
1. 108 pasien dari 183 pasien termasuk dalam penelitian ini, dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol masing-masing berjumlah
54 pasien. Kelompok eksperimen menerima pengobatan stimulasi mekanis dan intervensi fisioterapi
konvensional sedangkan kelompok kontrol hanya menerima intervensi fsioterapi konvensional.
2. Pada 6 minggu setelah pasca mastektomi, kelompok eksperimen dan kelompok kontrol menerima
intervensi T1 masing-masing dua kali seminggu selama 6 minggu berturut-turut, tetapi pada kelompok
eksperimen 3 orang drop out saat diberikan intervensi (2 orang kembali ke negara asal dan 1 orang
menolak untuk diberikan intervensi) sedangkan kelompok kontrol 4 orang drop out (1 orang kembali ke
negara asal, 1 orang meninggal karena kondisi medis, dan 2 orang menolak untuk diberikan intervensi).
3. Setelah intervensi T2 selesai (3 bulan pasca mastektomi), pada kelompok eksperimen 4 orang drop out (2
orang kembali ke negara asal dan 2 orang menolak melanjutkan intervensi) sedangkan kelompok kontrol 4
orang drop out (1 orang kembali ke negara asal, 1 orang meninggal karena kondisi medis, dan 2 orang
menolak untuk melanjutkan intervensi).
4. Pada saat tindak lanjut yaitu T3 3 bulan setelah akhir periode intervensi (6 bulan pasca mastektomi), pasien
kelompok eksperimen drop out berjumlah 4 orang (2 orang kembali ke negara asal dan 2 orang menolak
untuk melanjutkan intervensi) sedangkan kelompok kontrol drop out berjumlah 4 orang (1 orang kembali
ke negara asal, 1 orang meninggal karena kondisi medis, dan 2 orang menolak untuk melanjutkan
intervensi).
5. Tidak ada perbedaan signifikan yang ditemukan antar kelompok dalam hal karakteristik demografi atau
dalam hal variabel hasil primer atau sekunder pada awal.
6. Pada 6 bulan pasca mastektomi, penampakan bekas luka pada kelompok eksperimen lebih merah muda dan
kenyal dibandingkan pada kelompok kontrol.
7. Terdapat penurunan skor total VSS, vaskularisasi, pigmentasi, dan kelenturan pada kelompok eksperimen
secara signifikan lebih besar (p<0,017) dibandingkan pada kelompok kontrol segera setelah masa
pengobatan (T2) dan pada saat tindak lanjut 3 bulan (T3).
8. Peningkatan fleksi shoulder (T2: 15°, T3: 21°) dan abduksi (T2: 15°, T3: 22°) ROM yang diamati pada
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman: www.fisioterapi.unud.ac.id, E-mail: psfisioterapi@unud.ac.id

kelompok eksperimen mendekati perubahan rata-rata pada fleksi shoulder (12°) dan abduksi (20°) setelah
rata-rata 9 minggu (SD=7) intervensi fisioterapi termasuk massage mekanis
9. Perbandingan post-hoc menemukan bahwa perubahan skor DASH dari awal (T1) ke tindak lanjut (T3)
secara signifikan lebih besar (hal =0,002) pada kelompok eksperimen dibandingkan pada kelompok
kontrol. Selain itu, meskipun kedua kelompok menunjukkan peningkatan dalam skor DASH (p<0,017)
setelah intervensi selesai (T2), hanya kelompok eksperimen yang menunjukkan peningkatan signifikan
dalam skor DASH selama periode tindak lanjut (p<0,017). Secara keseluruhan, perubahan skor DASH
peserta dari awal (T1) hingga tindak lanjut (T3) berkorelasi positif dengan perubahan kelenturan bekas luka
(p=0,41,p <0,001) pada periode yang sama.
10. Analisis post-hoc menunjukkan bahwa terdapat perubahan yang lebih besar pada skor kualitas hidup
FACT-B pada kelompok eksperimen (p =0,024) dibandingkan kelompok kontrol dari awal hingga 6 bulan
tindak lanjut. Perubahan skor kualitas hidup FACT-B ini secara signifikan terkait dengan perubahan total
VSS (p=0,37,p< 0,001).
Kelebihan Penelitian Kelebihan pada penelitian ini yaitu:
1. Adanya pengawasan oleh Fisioterapis berpengalaman dan penyesuaian intensitas
2. Penelitian ini menggunakan single-blind, randomized controlled study sehingga dapat mengurangi resiko
adanya hasil yang bias
3. Penyajian data dalam bentuk tabel yang kemudian dipaparkan kembali sehingga mudah dipahami
Kekurangan Penelitian Kelemahan dalam penelitian ini sebagi berikut.
1. Penelitian ini hanya dapat diekstrapolasi pada wanita yang telah menjalani mastektomi untuk kanker
payudara dan memiliki karakteristik demografi dan klinis yang serupa dengan peserta penelitian
2. Penelitian ini merupakan single-center trial sehingga validitas eksternal sedikit terbatas untuk
memungkinkan adanya perubahan luas dalam praktik klinis dalam manajemen bekas luka pasca-
mastektomi
3. Tidak dijelaskan durasi massage mandiri dan latihan di rumah
4. Tidak adanya gambar yang cukup jelas untuk menjelaskan intervensi yang diberikan
Implikasi Penelitian Implikasi pada penelitian ini adalah efektivitas dari stimulasi mekanis pada bekas luka mastektomi mencegah
pembentukan bekas luka yang berlebihan dengan menghilangkan ketegangan di sekitar luka. Stimulasi mekanis
dapat digunakan sebagai pengobatan tambahan jangka panjang bersamaan dengan fisioterapi konvensional untuk
lebih meningkatkan pemulihan bekas luka dan fungsi ekstremitas atas pada wanita pasca mastektomi.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS UDAYANA
FAKULTAS KEDOKTERAN
PROGRAM STUDI SARJANA FISIOTERAPI DAN PROFESI FISIOTERAPI
Alamat: Jalan PB. Sudirman, Denpasar 80232 Bali, Telepon (0361) 222510, Fax. (0361) 246656
Laman: www.fisioterapi.unud.ac.id, E-mail: psfisioterapi@unud.ac.id

*Formulir journal review ini harus dilengkapi dengan Formulir Critical Appraisal yang telah dilakukan oleh reviewer, dan merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

TANGGAL DISETUJUI :
NAMA PEMBIMBING :
TANDA TANGAN PEMBIMBING :

Anda mungkin juga menyukai