Anda di halaman 1dari 7

ARTIKEL

PENDIDIKAN AKHLAK DI SEKOLAH


Artikel Disusun Guna Memenuhi Tugas
Mata Kuliah: Studi Qur’an Hadits Terapan
Dosen Pengampu Mata Kuliah: Dr. Moh In’ami, M.Ag.

Disusun Oleh:

Lina Ila Muna Ahsani (2310110128)

Kelas : D1AIR

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM (PAI)


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KUDUS
TAHUN 2023/2024
PEMBAHASAN
Pendidikan Akhlak di Sekolah
Semua orang di didik sejak lahir. Pendidikan dapat diperoleh di rumah, di
lingkungan, atau di sekolah. Sekolah adalah tempat siswa dan guru belajar setiap
hari dengan jadwal, jam, dan hari. Siswa di sekolah tidak hanya belajar dari
instruktur mereka, tetapi juga belajar bagaimana bersosialisasi, bergaul,
bersahabat, berorganisasi, dan berinteraksi dengan lingkungan mereka .
Secara ilmiah, masa sekolah dasar sangat tertarik dengan kehidupan dunia
luar. Anak-anak di sekolah dasar mengalami perkembangan fisik dan motorik
yang pesat, serta perkembangan yang cepat dalam kepribadian, watak, intelektual,
budi pekerti, dan bahasa. Sangat penting untuk mendidik dan menanamkan akhlak
mulia pada anak-anak di usia dasar karena mereka nantinya akan membangun
bangsa yang cerdas, berpengetahuan, dan yang paling penting adalah berakhlak
mulia.1
Dalam proses Pendidikan, dikatakan bahwa mendidik tidak lain
merupakan proses pembudayaan manusia. Sekolah sebagai Lembaga formal
merupakan tempat untuk membudayakan manusia, sekolah dapat menjadi pusat
pembentukan teladan bagi masyarakat. Dengan demikian, maka sekolah dapat
dirasakan oleh masyarakat sebagai proses transformasi nilai- nilai Pendidikan
akhlak kepada siswa dapat berkembang dengan baik. Wujud dari proses tersebut
adalah adanya budaya sekolah yang berjalan dengan baik.
Pendidikan akhlak adalah perkara yang penting dalam dunia Islam bahkan
pertama-pertama yang diajarkan kepada anak adalah pendidikan akhlak, dan
sangat banyak ayat-ayat tentang pendidikan akhlak bahkan Aisyah menceritakan
bahwa akhlak Rasulullah adalah akhlak Alquran segala perintah dan larangan
dalam Al quran Rasulullah telah mentaatinya dan kita diperintahkan untuk
mengikutinya sebagaiman Allah swt berfirman dalam surat al-Ahzab ayat 21:

‫ٱْلَٔـاِخ‬ ‫۟ا‬ ‫ِل ِه‬


‫َر‬ ‫َّلَقْد َك اَن َلُك ْم ىِف َرُس و ٱلَّل ُأْس َو ٌة َح َس َنٌۭة ِّلَم ن َك اَن َيْر ُج و ٱلَّلَه َو ٱْلَيْو َم‬
٢١ ‫َو َذَك َر ٱلَّلَه َك ِثي ا‬
Artinya: Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik
bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah.2

1
Sylviyanah, S. (2012). Pembinaan Akhlak Mulia Pada Sekolah Dasar. Jurnal Tarbawi Vol, 1(3),
191.
2
Departement Agama RI, Alqu‟anulkarim Terjemah Tafsir Per Kata dan Terjemahnya
(Bekasi: Cipta Baus Segara, 2012) , h. 420.

1
Pendidikan moral adalah pendidikan tentang prinsip-prinsip moral yang
harus diterapkan sebagai kebiasaan. Pendidikan akhlak didasarkan pada iman
yang kuat. Pendidikan akhlak dapat didefinisikan sebagai kegiatan yang dilakukan
secara sengaja untuk memberikan bimbingan, baik jasmani maupun rohani,
melalui penerapan nilai-nilai Islam dan latihan moral. Kegiatan-kegiatan ini dapat
menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan sehari-hari seseorang dengan
menciptakan individu yang berakhlak mulia melalui kebiasaan bertindak, berpikir,
dan berbudi pekerti yang luhur.
Tujuan pendidikan akhlak dalam Islam adalah untuk membentuk individu
yang bermoral baik, sopan, berperilaku mulia, dan bijaksana. Dengan kata lain,
pendidikan akhlak bertujuan untuk membentuk individu yang memiliki
keutamaan dalam mengembangkan potensi akhlak mereka sendiri melalui
pendidikan yang diberikan di sekolah, rumah, dan komunitas mereka sendiri.
Menurutnya, pendidikan tidak hanya membuat orang cerdas, tetapi juga memiliki
kemampuan untuk menanamkan moralitas.
Tujuan akan menjadi pedoman bagi seluruh kegiatan Pendidikan, dengan
demikian tujuan Pendidikan menjadi salah satu faktor penting dalam Pendidikan.
Pendidikan akhlak mempunyai tujuan agar manusia menjadi baik, dalam Lembaga
Pendidikan tidak hanya mempersiapakan siswa untuk memiliki kecerdasan dan
ketrampilan, tetapi juga dapat menciptakan hubungan baik antara individu dan
tuhannya, membuat individu istiqamah mendekatkan diri pada Allah Swt, dan
juga ikhlas dalam beribadah.3
Tujuan utama untuk menumbuhkan Pendidikan akhlak pada siswa adalah
sebagai berikut: a) Menciptakan lingkungan religius yang ramah. Akhlak mulia,
seperti ketaatan kepada ibadah mahdzah (seperti sholat), kedisiplinan dalam
belajar, menegakkan amanah, tanggung jawab, dan kejujuran, menjaga kebersihan
dan kemurnian lingkungan, dan menjalin silaturrahin (persaudaraan), adalah
beberapa contoh dari nilai-nilai agama. b) Mengatur lingkungan sosial dan
emosional anak. Sekolah adalah tempat yang diharapkan dapat membantu siswa
tumbuh secara sosial dan emosional. Dengan demikian, sekolah harus menjadi
tempat yang mendukung pertumbuhan akhlak siswa. c) Menciptakan budaya
akademik. Di sini, yang dimaksud dengan "budaya akademik" adalah sikap
mental, kebiasaan, dan perilaku yang berkaitan dengan pendidikan. Budaya
akademik mencakup hal-hal seperti kejujuran dan disiplin, guru harus
menampilkan dirinya sebagai contoh atau panutan.
Keluarga adalah salah satu dari banyak variabel yang dapat memengaruhi
perilaku seorang siswa. Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa keluarga adalah
komponen paling penting dalam pembinaan moral anak. Salah satu penghalang
untuk menanamkan nilai moral adalah kekurangan pengawasan guru, yang dapat
memengaruhi moral siswa. Selain itu, faktor-faktor yang tidak berada dalam

3
Suryadi, R. A., Agama, K., & al-Azhary, S. T. A. I. (2021). Tujuan Pendidikan Akhlak. Jurnal Al-
Azhary, 7(2).

2
domain sekolah juga harus dipertimbangkan; ini termasuk lingkungan keluarga,
penggunaan media sosial, dan lingkungan masyarakat.

Oleh karena itu akhlak menepati posisi penting dalam islam. Karena
sebagaimana telah dijelaskan di atas termasuk salah satu dari ajaran islam. Selain
itu karena aspek dari ajaran agama selalu berorientasi pada pembentukan akhlak
mulia. Inilah yang di sebut dengan al- akhlak al- karimah.4 Pendidikan
memainkan peran penting dalam kehidupan manusia karena membantu
perkembangan manusia untuk menjadi manusia sejati. Ini sejalan dengan pendapat
Zahara Idris bahwa tujuan pendidikan adalah membantu perkembangan anak-
anak. Dengan kata lain, untuk semaksimal mungkin mengembangkan potensi
fisik, manusia, sikap, moral, pengetahuan, dan keterampilan untuk menjadi
manusia dewasa

Salah satu materi yang digunakan untuk meningkatkan akhlak mulia dan
nilai-nilai spiritual anak adalah pendidikan agama Islam. Hal ini menunjukkan
bahwa pendidikan agama memainkan peran penting dalam membangun karakter
di Indonesia. Oleh karena itu, sekolah dasar, sekolah menengah, dan perguruan
tinggi harus memprioritaskan pendidikan agama. Sekolah harus memiliki
kemampuan untuk menyelenggarakan pendidikan agama dalam lingkungan
sekolah yang sama dengan yang dilakukan oleh semua siswa, guru, dan siswa
secara bersamaan dan berkesinambungan.

Pendidik ialah orang yang memiliki tanggungjawab untuk membimbing.


Pendidik berbeda dengan pengajar sebab pengajar hanya berkewajiban untuk
menyampaikan materi pelajaran kepada siswa, sedangkan pendidik tidak hanya
bertanggungjawab menyampaikan materi pengajaran, melainkan juga membentuk
kepribadian seorang anak didik. Peran guru sangat penting untuk menanamkan
Pendidikan akhlak pada siswa. Guru sebagai jendela pengetahuan yang
memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan dan menjadi contoh yang baik
dalam berperilaku. Guru memiliki kemampuan untuk menunjukkan jalan yang
benar bagi siswa mereka dalam membimbing mereka menjadi manusia yang
berkarakter. Guru harus memiliki kemampuan mendidik diri sendiri melalui
kegiatan yang mereka lakukan dalam mengajar siswa.
Karakter seperti jujur, religius, toleransi, demokratis, dan cinta tanah air
adalah hasil dari pengaruh guru. Oleh karena itu, pendidikan akhlak sangat
penting untuk lembaga pendidikan dan harus diintegrasikan ke seluruh aspek
kehidupan sekolah. Guna menciptakan akhlakul karimah yang sesuai dengan al-
Quran dan Sunnah. Pendidikan moral sangat penting di era globalisasi. Untuk
mengatasi masalah ini, baik pendidik maupun siswa harus meningkatkan
moralitas dan sikap menghormati, yang harus mereka aplikasikan dalam
kehidupan sehari-hari. Selain itu, kita harus memiliki kemauan yang kuat dan
menyadari bahwa mengikuti kemauan zaman yang salah tidak mudah.
4
Enang Hidayat, M.Ag. (2019). Pendidikan Agama Islam integrase nilai-nilai aqidah, Syariah, dan
akhlak, 75-76

3
Sangat penting untuk mulai bertindak dengan cara yang mulia sejak kecil.
Hal ini disebabkan oleh kecenderungan siswa untuk menyaksikan dan mencontoh
apa yang dilakukan oleh guru mereka. Siswa cenderung mencontoh perilaku yang
baik dari guru mereka, tetapi juga cenderung mencontoh perilaku yang buruk dari
guru mereka. Oleh karena itu, guru harus lebih cerdas dan berhati-hati dalam
berbicara dan bertindak5.
Di sekolah, pembangunan akhlak siswa tidak terlepas dari tanggung jawab
guru sebagai pendidik. Sebagai guru, mereka tidak hanya harus memberi siswa
pengetahuan, tetapi juga harus mengajar mereka untuk menjadi individu yang
baik. Guru dapat dianggap sebagai orang yang bertanggung jawab untuk
mengajar, mendidik, dan melatih siswa mereka, serta memiliki kemampuan untuk
menarik dan meniru siswa mereka dalam ucapan dan tingkah laku mereka.
Menurut hasil analisis pendapat tersebut, guru bertanggung jawab untuk
mengajar, mendidik, dan melatih siswa mereka.
Untuk memenuhi tanggung jawabnya sebagai pendidik, guru harus dapat
menyampaikan materi pelajaran yang telah ditetapkan dalam kurikulum
pendidikan nasional. Selain itu, guru harus mampu mendidik siswanya menjadi
siswa yang berkarakter pribadi yang baik, yaitu siswa yang berperilaku dengan
cara yang sesuai dengan norma-norma yang berlaku. Pekerjaan terakhir seorang
guru adalah mengajar siswanya. Guru harus mampu melatih siswanya menjadi
orang yang tangguh yang mampu bersaing dalam kehidupan negara, dan
masyarakat mereka.
Dalam memenuhi tugasnya. Guru harus selalu memberikan contoh
karakter yang baik kepada siswanya, baik dalam hal berbicara maupun besikap,
sehingga mereka dapat menjadi suri tauladan bagi siswanya. Selain itu, guru harus
menanamkan karakter dengan menentukan, melaksanakan, dan membiasakan
siswa sekolah dasar untuk melakukan kegiatan yang sesuai dengan pembentukan
akhlak yang diharapkan selama proses pembelajaran. Dengan cara ini, guru dapat
mendidik siswa untuk membentuk akhlak yang baik.6
Adanya keakraban antara pendidik dan siswa merupakan komponen
penting dalam menanamkan nilai pendidikan akhlak kepada siswa. Guru yang
baik dapat menjalin hubungan dengan siswa mereka dan berinteraksi dengan
orang lain baik di dalam maupun di luar kelas.7 Dengan cara-cara seperti ini, guru
5
Miftahul Jannah. Peranan Guru dalam Pembinaan Akhlak Mulia Peserta Didik ( Studi
Kasus di MISDarulUlum,MadinSulamulUlumdanTPAAz-
ZahraDesaPapuyuan).JurnalPendidikanMadrasahIbtidaiyah.Vol.03,No.02(2019);
PP.DOI:http://dx.doi.org/10.35931/am.v0i0.136
6
Kurniawan, M. I. (2015). Mendidik untuk membentuk karakter siswa sekolah dasar: studi analisis
tugas guru dalam mendidik siswa berkarakter pribadi yang baik. PEDAGOGIA: Jurnal Pendidikan,
4(2), 121-126
7
BusraBumbungan.PeranGuruMengintergrasikanNilai
NilaiKarakterdiSMPNegeri1BuaponrangKabupatenLuwu.JurnalProsidingSeminar
Nasional.Vol.02,No.01(2016); PP241-249

4
dapat berkomunikasi dengan mudah dengan siswa dan siswa juga dapat merasa
nyaman dalam menyampaikan sesuatu. Namun, siswa harus diajarkan untuk
bersikap sopan terhadap guru agar mereka tidak bersikap semaunya sendiri..
Peran guru dalam membangun akhlak siswa perlu dilakukan secara terus
menerus sampai kapanpun. Permasalahan moralitas yang semakin meluas
didorong oleh teknologi yang kian pesat dan mudah dijangkau oleh semua
kalangan, sehingga menjadi tantangan bagi seorang guru. Maka dari itu guru perlu
mencari metode pembelajaran yang efektif dalam membangun akhlak siswa. Guru
yang dapat mengelola kelas dengan baik adalah mereka yang terkini, kreatif,
inovatif, dan dapat menjadi contoh yang baik bagi siswanya.

Dalam pendidikan akhlak selain sangat diperlukan pemahaman guru


tentang apa itu pendidikan akhlak dan hakikatnya juga sangat diperlukan
pemahaman guru tentang metode pendidikan akhlak yang diterapkannya. Apabila
metode pendidikan akhlak dilakukan dengan baik dan tepat maka hasil pendidikan
akan tercapai secara maksimal. Metode sangat membantu guru dalam
menanamkan nilai-nilai kebaikan kepada siswanya dan hal ini merupakan hal
yang sangat fundamental untuk ketercapaian dan keberhasilan sebuah pendidikan
termasuk pendidikan akhlak

Metode yang dapat membangun siswa berakhlak yang baik yaitu: a.)
metode keteladanan , b.) metode pembiasaan, c.) metode nasehat, d.) metode
ganjaran dan hukuman. Siswa harus dikenalkan secara komperhensif tentang
moral, dan guru dapat menggunakan pendekatan ini untuk membangun siswa
yang berakhlak baik, siswa perlu diajarkan keteladanan, memperkuat hubungan
antara guru dan siswa, dan membangun akhlak siswa dengan mengontrol
lingkungan.8
Guru harus memahami konsep dan aplikasi pendidikan akhlak. Mereka
juga harus tahu apa yang ada di sekolah dan bagaimana mendukung proses
pendidikan akhlak. Teknik pendidikan akhlak guru juga harus sesuai. Sikap siswa,
pendidik, dan lingkungannya adalah beberapa faktor yang memengaruhi moral
siswa.

Ini dapat dipahami bahwa dalam dunia pendidikan, guru atau pendidik
adalah komponen yang paling penting.Karena guru adalah faktor utama yang
paling berpengaruh untuk mencapai atau tidak mencapai tujuan
pendidikan.Sebagaimana dinyatakan bahwa guru merupakan titik sentral atau
ujung tombak di lapangan dalam pengembangan kurikulum diharapkan guru dapat
melaksanakan peran mereka dengan baik. Kesuksesan belajar mengajar antara lain
dipengaruhi oleh pengalaman pribadi dan profesional guru.

8
Putri, A. S., Mansyur, M. H., & Ulya, N. (2022). Peran Guru Akidah Akhlak dalam Membangun
Peserta Didik yang Berakhlakul Karimah Di Era Society 5.0. Jurnal Ilmiah Wahana Pendidikan,
8(16), 83-92.

5
Pada akhirnya, semua tanggung jawab ada di tangan guru karena mereka
adalah pengendali utama kelas Dengan demikian Pendidikan memegang peran
penting dalam menentukan hitam putih manusia, dan akhlak menjadi standar
utama kualitas manusia. Artinya baik buruknya akhlak merupakan salah satu
penyebab berhasil atau tidaknya sebuah Pendidikan.

Anda mungkin juga menyukai