Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

PROSES KEGANASAN NEOPLASMA

DI

OLEH:

KELOMPOK 1

ANITA SAFITRI
HUMAIRA
NURUL HUSNA

UNIVESITAS MALIKUSSALEH FAKULTAS KEDOKTERAN


PRODI D-III KEPERAWATAN PIDIE
TAHUN 2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan karunia-Nya, Hingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
membahas tentang “Proses Keganasan Neoplasma” . Tak lupa shalawat serta
salam kami ucapkan kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW, yang
telah membawa kita dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan
ilmu pengetahuan.

Kami para penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, masih banyak hal yang kurang dalam penulisan makalah ini. Oleh
karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar kami
dapat memperbaikinya. Harapan kami, semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
menjadi sumber ilmu yang baru bagi kita semua. Amin.

Sigli, 17 April 2024

PENULIS

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR........................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................4
A. Definisi...................................................................................................4
B. Jenis-jenis neoplasma.............................................................................4
C. Penyebab terjadinya neoplasma..............................................................5
D. Klasifikasi neoplasma.............................................................................6
E. manifestasi klinis....................................................................................8
F. Asuhan keperawatan...............................................................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................14
A. Kesimpulan.............................................................................................14
B. Saran.......................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker adalah beragam penyakit yang sama-sama memiliki gambaran
kekacauan pengendalian pertumbuhan. Beberapa kanker seperti Limfoma
Hodkgin, dapat disembuhkan, sementara yang lain, misalnya kanker
pancreas, memperlihatkan angka kematian yang sangat tinggi. Satu-satunya
harapan untuk mengendalikan kanker terletak pada mempelajari lebih banyak
tentang kausa dan patogenesisnya, dan telah banyak dilakukan upaya untuk
memahami kausa dan dasar molecular kanker (Hong et al., 2020).
Dalam ilmu patologi anatomik, tumor identik dengan neoplasma.
Sedangkan dalam klinik istilah tumor sering digunakan untuk semua tonjolan
dan diartikan sebagai pembengkakan, pembengkakan ini dapat disebabkan
baik oleh neoplasma, maupun oleh radang (rubor, calor, dolor, tumor, fungsio
laesa) atau perdarahan, dan sebagainya.
Neoplasma ialah penyakit pertumbuhan sel yang tidak normal.
Regenerasi epitel dan pembentukan jaringan granulasi juga merupakan
kumpulan sel baru yang sedang tumbuh. Tetapi bukan neoplasma karena
pertumbuhannya sesuai dengan jalannya pertumbuhan sel normal (Tan,
Ashley, etal., 2020).
Seperti diketahui sel itu mempunyai dua tugas utama yaitu bekerja
dan berkembangbiak. Bekerja bergantung kepada aktivitas sitoplasma,
sedangkan berkembang biak bergantung kepada aktivitas intinya. Pada sel
neoplasma terjadi perubahan sifat, sehingga sebagian besar energy digunakan
untuk berkembang biak.
Seperti diketahui sitoplasma itu terdiri atas 3 bagian terpenting yaitu :
1. Partikel-partikel besar atau mitochonrdria
2. Partikel-partikel kecil atau mikrosom = ergastoplasma = endoplasmic
reticulum

1
3. Zat-zat yang terlarut.
Pada tumor-tumor eksperimentil mitochondria sangat
berkurang jumlahnya, kadang-kadang hanya ¼ dari jumlah normal,
besarnya tidak sama, kristanya tidak teratur dan sering menunjukkan
degenerasi. Karena itu enzim- enzim yang diperlukan untuk fungsi sel
juga sangat berkurang. Ergastoplasma ialah saluran-saluran dengan
pelebaran-pelebaran, cistern-cisterna dan vesikel- esikel yang
mengandung ribosomal RNA di permukaannya untuk pembuatan
asam-asam amino. Pada neoplasma vesikel-vesikel melebar dan
berkurang jumlahnya. Ini menunjukkan bahwa ergatoplasma fungsi-
fungsinya berkurang atau hilang sama sekali.

B. Rumusan Masalah
a. Apa saja karakteristik yang membedakan antara neoplasma jinak dan
ganas, serta bagaimana pengaruhnya terhadap pertumbuhan dan
penyebaran tumor?
b. Bagaimana peran faktor risiko genetik dan lingkungan dalam terjadinya
neoplasma?
c. Apa saja jenis-jenis neoplasma berdasarkan asal sel atau jaringan dan
bagaimana klasifikasinya?
d. Bagaimana manifestasi klinis dari neoplasma dapat mempengaruhi
berbagai fungsi tubuh berdasarkan lokasi tumor?
e. Dalam konteks asuhan keperawatan, apa saja langkah-langkah yang dapat
diambil untuk mengelola pasien dengan neoplasma?

C. Tujuan Penulisan
a. Memberikan pemahaman mendalam tentang perbedaan antara neoplasma
jinak dan ganas, khususnya dari segi pertumbuhan, penyebaran, dan
dampak terhadap tubuh.

2
b. Untuk menganalisis bagaimana faktor risiko, baik genetik maupun
lingkungan, berkontribusi terhadap terjadinya neoplasma dan cara
pencegahannya.
c. Untuk menjelaskan klasifikasi neoplasma berdasarkan asal sel atau
jaringan, termasuk pembahasan tentang tumor dengan sifat intermediate
antara jinak dan ganas.
d. Untuk menguraikan bagaimana lokasi tumor dapat mempengaruhi
manifestasi klinis dan fungsi tubuh yang terpengaruh.
e. Untuk memberikan gambaran tentang asuhan keperawatan yang
komprehensif untuk pasien dengan neoplasma, meliputi pengkajian,
diagnosis, intervensi, dan evaluasi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel
yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh (Hong et al., 2020).
Kanker adalah istilah umum yang digunakan untuk menggambarkan
gangguan pertumbuhan selular dan merupakan kelompok penyakit dan bukan
hanya penyakit tunggal (Harsono, 2015)
Cancer Mastoid adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh
sel- sel yang tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, tidak terkoordinasi
dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh terjadi pada tulang
mastoid (Hong et al., 2020).

B. Jenis-Jenis Neoplasma
1. Jinak/non kanker
Adalah suatu perbedaan lokal semata. Peoliferisi sel-sel yang
merupakan neoplasma sangat kohesif,sehingga waktu massa sel neoplasma
itu tumbuh, terjadi perluasan massa secara sentifugal dengan batas yang
sangat nyata. Karena sel-sel yang berpeoliferisi tidak saling meninggalkan
maka pinggir neoplasma kurang lebih cenderung bergerak ke luar dengan
lancar sambil mendesak jarimngan yang berdekatan. Dengan demikian
neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung yang
memisahkan neoplasma dengan sekelilingnya (Khasraw,M.2020).
2. Ganas/kanker
Umumnya tumbuh lebih cepat dan hampir selalu tumbuh secara
progesif tanpa belas kasihan, jika tidak di buang sel neoplasma ganas tidak
sekohesif sel jinak. Akibatnya pola penyebaran neoplasma ganas sering

4
kali tidak teratur. Neoplasma ganas cenderung tidak berkapsul, dan
biasanya mereka mudah dipisahkan dari sekitarnya. Bersifat invasif ke
sekitar bukan mendesak ke samping. Sifat lain adalah kemampuan
berpeoliferisi sel kanker untuk melepaskan diri dari tumor induk dan
memasuki sirlkulasi untuk menyebar ke tempat lain. Jadi sifat bahaya
neoplasma ganas adalah kemampuan menginvasi jaringan normal dan
kemampuan membentuk metastasis (Khasraw,M.2020).

C. Penyebab Neoplasma
Penyebab terjadinya neoplasma (tumor) banyak, terutama jika
dikaitkan dengan jenis neoplasma yang lebih serius dan dapat menyebar,
yaitu neoplasma ganas (Khasraw,M.2020).Faktor yang dapat menjadi
penyebab terjadinya neoplasma:
1. Mutasi genetik tertentu dapat menjadi faktor risiko dalam terjadinya
neoplasma.
2. Pembuluh darah, pembuluh limfe, dan rongga dapat menjadi jalan masuk
bagi sel kanker untuk menyebar ke bagian tubuh lainnya.
3. Konsumsi minuman keras yang berlebihan dapat meningkatkan risiko
terjadinya tumor.
4. Kelainan pada sistem kekebalan tubuh dapat meningkatkan risiko
terjadinya tumor.
5. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat meningkatkan risiko terjadinya
tumor.
6. Pajanan polusi udara dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor.
7. Pajanan radiasi dapat meningkatkan risiko terjadinya tumor
(Khasraw,M.2020).

Untuk mencegah terjadinya neoplasma, dapat dilakukan langkah-


langkah seperti berhenti merokok, berolahraga secara teratur, menerapkan
pola makan bergizi seimbang, menjaga berat badan yang sehat, membatasi

5
konsumsi minuman keras, menghalau paparan sinar matahari, dan melakukan
pemeriksaan pencitraan seperti CT scan atau MRI, tes darah, biopsi atau
pengambilan sampel jaringan tumor, rontgen dada, pemeriksaan hitung darah
lengkap (CBC), dan tes fungsi hati (Khasraw,M.2020).

D. Klasifikasi
Semua tumor baik tumor jinak maupun ganas mempunyai dua
komponen dasar ialah parenkim dan stroma. Parenkim ialah sel tumor yang
proliferatif,yang menunjukkan sifat pertumbuhan dan fungsi bervariasi
menyerupai fungsi sel asalnya. Sebagai contoh produksi kolagen ,musin,atau
keratin. Stroma merupakan pendukung parenkim tumor ,terdiri atas jaringan
ikat dan pembuluh darah. Penyajian makanan pada sel tumor melalui
pembuluh darah dengan cara difusi (Gobel, B.H. 2018).
Klasifikasi neoplasma yang digunakan biasanya berdasarkan :
1. Klasifikasi Atas Dasar Sifat Biologik Tumor
Atas dasar sifat biologiknya tumor dapat dibedakan atas tumor
yang bersifat jinak ( tumor jinak ) dan tumor yang bersifat ganas (tumor
ganas) dan tumor yang terletak antara jinak dan ganas disebut “
Intermediate” (Gobel, B.H. 2018).
a. Tumor Jinak ( Benigna )
Tumor jinak tumbuhnya lambat dan biasanya mempunyai
kapsul. Tidak tumbuh infiltratif, tidak merusak jaringan sekitarnya dan
tidak menimbulkan anak sebar pada tempat yang jauh. Tumor jinak
pada umumnya disembuhkan dengan sempurna kecuali yang
mensekresi hormone atau yang terletak pada tempat yang sangat
penting, misalnya disumsum tulang belakang yang dapat menimbulkan
paraplesia atau pada saraf otak yang menekan jaringan otak(Gobel,
B.H. 2018).

6
b. Tumor ganas ( maligna )
Tumor ganas pada umumnya tumbuh cepat, infiltratif. Dan
merusak jaringan sekitarnya. Disamping itu dapat menyebar keseluruh
tubuh melalui aliran limpe atau aliran darah dan sering menimbulkan
kematian (Gobel, B.H. 2018).
c. Intermediate
Diantara 2 kelompok tumor jinak dan tumor ganas terdapat
segolongan kecil tumor yang mempunyai sifat invasive local tetapi
kemampuan metastasisnya kecil.Tumor demikian disebut tumor
agresif local tumor ganas berderajat rendah. Sebagai contoh ialah
karsinoma sel basal kulit (Gobel, B.H. 2018).
2. Klasifikasi atas dasar asal sel / jaringan ( histogenesis )
Tumor diklasifikasikan dan diberi nama atas dasar asal sel tumor yaitu :
a. Neoplasma berasal sel totipotent
Sel totipoten ialah sel yang dapat berdeferensiasi kedalam tiap
jenis sel tubuh.Sebagai contoh ialah zigot yang berkembang menjadi
janin. Paling sering sel totipoten dijumpai pada gonad yaitu sel
germinal. Tumor sel germinal dapat berbentuk sebagai sel tidak
berdifensiasi, contohnya : Seminoma atau diseger minoma.Yang
berdiferensiasi minimal contohnya : karsinoma embrional, yang
berdiferensiasi kejenis jaringan termasuk trofobias misalnya chorio
carcinoma. Dan yolk sac carcinoma. Yang berdiferensiasi somatic
adalah teratoma (Gobel, B.H. 2018).
b. Tumor sel embrional pluripotent
Sel embrional pluripoten dapat berdiferensiasi kedalam
berbagai jenis sel-sel dan sebagai tumor akan membentuk berbagai
jenis struktur alat tubuh. Tumor sel embrional pluripoten biasanya
disebut embiroma atau biastoma, misalnya retinobiastoma,
hepatoblastoma, embryonal rhbdomyosarcoma(Gobel, B.H. 2018).
c. Tumor sel yang berdiferensiasi

7
Jenis sel dewasa yang berdiferensiasi, terdapat dalam bentuk
sel alat-lat tubuh pada kehidupan pot natal. Kebanyakan tumor pada
manusia terbentuk dari sel berdiferensiasi (Gobel, B.H. 2018).

E. Manifestasi Klinis
Menurut Yarbro, C.H., Wujcik, D., & Gobel, B.H. (2018), Neoplasma
(tumor) dapat bervariasi tergantung pada jenis, lokasi, ukuran, dan tingkat
keganasan (kanker) dari tumor tersebut.
1. Gejala lokal
a. Pembengkakan atau benjolan di area tertentu.
b. Nyeri lokal atau ketidaknyamanan.
c. Perubahan warna kulit di sekitar tumor.
d. Perubahan bentuk atau tekstur area yang terkena.
e. Perdarahan atau ulserasi pada permukaan tumor (Yarbro, C.H.,2018).

2. Gejala sistemik
a. Penurunan berat badan yang tidak disengaja.
b. Kelelahan yang berlebihan.
c. Penurunan nafsu makan.
d. Demam yang tidak jelas penyebabnya.
e. Kehilangan energi atau kelesuan.
f. Berkeringat di malam hari.
g. Kehilangan fungsi organ yang terkena, tergantung pada lokasi tumor
(Yarbro, C.H.,2018)..

3. Gejala khusus tergantung pada jenis neoplasma


a. Pada kanker kulit: Perubahan warna, ukuran, atau bentuk tahi lalat atau
bintik hitam pada kulit.
b. Pada kanker paru-paru: Batuk berdarah, sesak napas, nyeri dada
(Yarbro, C.H.,2018).

8
c. Pada kanker payudara: Pembengkakan atau benjolan di payudara,
perubahan bentuk atau tekstur kulit pada payudara, keluarnya cairan
dari puting susu.
d. Pada kanker prostat: Kesulitan buang air kecil, nyeri saat buang air
kecil, darah dalam urin atau air mani.
e. Pada kanker usus besar: Perubahan pola buang air besar, darah dalam
tinja, kram perut atau nyeri (Yarbro, C.H.,2018).

F. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat kesehatan
 Lakukan pengkajian riwayat penyakit, gejala, dan pengobatan
sebelumnya.
b. Pemeriksaan fisik:
 Evaluasi tanda-tanda vital, ukuran dan lokasi tumor, serta
fungsi organ yang terkait.
c. Pemeriksaan penunjang
 Memeriksa hasil laboratorium, pencitraan, dan pemeriksaan
lainnya. Potter, PA, & Perry, AG (2022).

2. Diagnosa Keperawatan
a. Nyeri akut berhubungan dengan pertumbuhan tumor
b. Perubahan nutrisi
 kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan efek
samping pengobatan
c. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan efek samping
pengobatan
d. Ansietas berhubungan dengan diagnosis dan prognosis penyakit.
NANDA Internasional. (2021)

3. Perencanaan Asuhan Keperawatan


a. Manajemen nyeri
 pemberian analgesik, terapi komplementer, dan teknik
relaksasi
b. Manajemen nutrisi
 konsultasi dengan ahli gizi, pemberian sup Potter, PA, &
Perry, AG (2022).

9
4. Implementasi
a. Kolaborasi pemberian obat-obatan sesuai resep dokter
b. Edukasi pasien dan keluarga tentang perawatan mandiri
c. Latihan fisik sesuai kemampuan pasien
d. Dukungan psikologis dan spiritual Potter, PA, & Perry, AG (2022).

5. Evaluasi
a. Penilaian ulang tanda-tanda vital, skala nyeri, nutrisi, dan fungsi fisik
b. Evaluasi efektivitas intervensi dan dilakukan penyesuaian jika
diperlukan
c. Memantau kualitas hidup pasien. Gulanick, M., & Myers, JL (2017).

10
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Neoplasma merupakan suatu abnormalitas darim sel-sel yang berada
dalam tubuh manusia, dimana sel-sel tersebut terus mengalami pembelahan
secara aktif serta yang menjadi bahaya adalah karena neoplasma ini bersifat
parasit, dalam kata lain menjadi pesaing untuk sel-sel yang sehat, sehingga
apabila pertumbuhannya tidak dihentikan maka akan mengakibatkan
penyakit- penyakit seperti Tumor ganas/ kanker.

B. Saran
Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan para pembaca mengetahui
tentang konsep Neoplasma,baik Definisi Neoplasma,Metabolisme
Neoplasma,Sifat Neoplasma, Klasifikasi Neoplasma, serta penyakit-penyakit
yang diakibatkan oleh neoplasma, guna menambah skil performa untuk
mendukung tindakan perawat dalam pemberian Askep.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hong, C. S., Fliney, G., Fisayo, A., An, Y., Gopal, P. P., Omuro, A., Pointdujour-
Lim, R., Erson-Omay, E. Z., & Omay, S. B. (2020). Case Report:
Genetic characterization of an aggressive optic nerve pilocytic glioma.
Brain Tumor Pathology, 0123456789.

Wu, A. H., Wu, J., Tseng, C., Yang, J., Shariff-Marco, S., Fruin, S., Larson, T.,
Setiawan, V. W., Masri, S., Porcel, J., Jain, J., Chen,T. C., Stram, D. O.,
Marchand,L. Le, Ritz, B., & Cheng, I. (2020). Association Between
Outdoor Air Pollution and Risk of Malignant and Benign Brain
Tumors: The Multiethnic Cohort Study. JNCI Cancer Spectrum, 4(2),
1–8.

Tan, A. C., Ashley, D. M., López, G. Y., Malinzak, M., Friedman, H. S., &
Khasraw,M. (2020). Management of glioblastoma: State of the art and
future directions. CA: A Cancer Journal for Clinicians, 70(4), 299–312.

Comelli, I., Lippi, G., Campana, V., Servadei, F., & Cervellin, G. (2017). Clinical
presentation and epidemiology of brain tumors firstly diagnosed in
adults in the Emergency Department : a 10-year , single center
retrospective study. Ann Transl Med, 5(1), 3–7.

Febrianti, A., Febrianti, A. S., Sardjono, T. A., & Babgei, A. F. (2020). Klasifikasi
Tumor Otak pada Citra Magnetic Resonance Image dengan
Menggunakan Metode Support Vector Machine. Jurnal Teknik ITS,
9(1), A118–A123. https://doi.org/10.12962/j23373539.v9i1.51587

Harsono, 2015. Buku Ajaran Neurologi klinis, Cetakan ke-6 , Yogyakarta,


Indonesia: Gadjah Mada University Press , p 201-206

Yarbro, C.H., Wujcik, D., & Gobel, B.H. (2018). Cancer Nursing: Principles and
Practice (8th ed.). Jones & Bartlett Learning.

Potter, PA, & Perry, AG (2022). Dasar Keperawatan. edisi ke-10. Elsevier.

Smeltzer, SC, Bare, BG, Hinkle, JL, & Cheever, KH (2018). Buku Ajar
Keperawatan Medis-Bedah Brunner dan Suddarth. edisi ke-14.
Lippincott Williams & Wilkins.

12

Anda mungkin juga menyukai