Anda di halaman 1dari 17

TUGAS 1

IDIK4007. 81 /METODE PENELITIAN

OLEH :

ROSITA DARMA YULIANTI

856284731

TUTOR :

MARTHA TANJUNG GUNANINGTYAS,S.Pd., M.Pd

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA

2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillahhiobbil’alamin, penulis ucapakan kepada Allah SWT yang


telah melimpakan rahmatnya, hidayahnya yang sangat besar sehingga penulis bisa
menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul “ Pengaruh Motivasi dari orang tua
terhadap hasil belajar siswa di UPTD SDN 01 KOTOTINGGI”. Syalawat beserta salam
semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan
petunjuk dari Allah SWT kepada kita semua.

Proposal ini di tulis untuk memenuhi salah satu syarat di mata kuliah Metode
Penelitian. Dalam penulisan proposal penelitian ini, penulis mencoba belajar sendiri,
mendapatkan bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Maka dalam kesempatan ini
penulis juga bermaksud menyampaikan rasa terima kasih kepada :

1. Kedua orang tua, Suami, Anak dan keluarga penulis yang selalu memberikan dukungan,
doa dan semangat selama proses penulisan proposal penelitian.
2. Ibuk Martha Tanjung Gunaningtyas, S.Pd., M.Pd selalu tutor dalam proposal penelitian.
3. Rekan-rekan mahasiswa/i, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu dalam pembuatan proposal penelitian

Semoga bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan balasan yang baik
dan imbalan dari Allah SWT, Amiin. Penulis berharap proposal penelitian yang telah susun
memberikan masukan dan menambah pengetahuan bagi pembaca. Akhir kata dalam rangka
perbaikan selanjutnya, penulis akan terbuka terhadap saran dan masukan dari semua pihak
karena penulis menyadari proposal penelitian yang disusun masih jauh dari sempurna.

Payakumbuh, 1 Mei 2024

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri,


yaitu dengan membudayakan manusia menuju kesempurnaan melalui proses pengajaran,
sehingga manusia memiliki kecakapan dalam mengembangkan potensi dirinya sendiri
serta mempunyai kemampuan untuk memberikan respon terhadap pengaruh kehidupan.
Pendidikan juga mempengaruhi kualitas sumber daya manusia ditentukan oleh kualitas
pendidikan. Uno (2010: 11) mengatakan “sistem adalah suatu kesatuan unsur-unsur yang
saling berinteraksi secara fungsional yang memperoleh masukan menjadi keluaran”. Hal
ini berarti, pendidikan merupakan satu kesatuan dari unsur-unsur seperti peserta didik,
guru, kurikulum, dan unsur lainnya yang berinteraksi satu sama lain sesuai dengan
fungsinya masing-masing.
Menurut Ki Hajar Dewantara dalam Teddy Hendra (2011) “pendidikan adalah
tuntutan hidup tumbuhnya anak-anak, maksudnya ialah tuntutan kodrat yang ada pada
anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan”. Dengan adanya pendidikan anak-anak dapat
mengembangkan bakat dan hasil belajarnya yang dibimbing pertama kali dari rumah atau
keluarga.
Keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama dalam masyarakat,
karna dalam keluargalah manusia, di lahirkan, berkembang menjadi dewasa, bentuk dan
isi serta cara-cara pendidikan di dalam keluarga akan selalu mempengaruhi tumbuh dan
berkembangnya watak, budi pekerti dan kepribadian tiap- tiap manusia. Pendidikan yang
diterima inilah yang akan digunakannya di sekolah. Dan dikatakan sebagai lingkungan
yang utama karena sebagian besar dari kehidupan anak dalam keluarga, sehingga
pendidikan yang banyak di terima oleh anak adalah dalam keluarga.
Hubungan tambal balik orang tua dan anak mempenggaruhi pendidikan,.
Pendidikan anak dipegang oleh orang tua. Orang tua adalah sebagai pengajar, vasilitator,
motivator, dan manager akan mempermudah mengarahkan perkembangan anak, karna
orang tualah yang paling mengerti keberadaan mereka. Dalam konteks pendidikan,
sebenarnya tidak hanya sekolah sebagai representasi negara yang menjadi penanggung
sentral pendidikn masih ada unsur lin yaitu peserta didik dan masyarakat. Orang tua
adalah masyarakat sehingga turut memikul tanggung jawab terhadap proses pendidikan.
Salah satu tugas yang harus dilakukan orang tua dalam meningkatkan hasil belajar
anaknya yaitu pemberian motivasi. Motivasi merujuk kepada proses gerakan, termasuk
situasi yang mendorong dan timbul dalam diri indiidu, tingkah laku yang ditimbulkan
oleh situasi tersebut dan tujuan atau akhir daripada gerakan atau perbuatan.
Ngalim Purwanto menyatakan bahwa banyak bakat anak tidak berkembang karna
tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Terdapat banyak penemuan-penemuan
menunukkan bahwa hasil belajar dalam proses pendidikan pada umumnya meningkat
jika motivasi untuk belajar bertambah. Hal ini dipandang masuk akal karena banyak
bakat anak tidak berkembang karna tidak diperolehnya motivasi yang tepat. Jika
seseorang mendapat motiasi yang tepat, maka lepaslah tenaga yang luar biasa sehingga
tercapai hasil-hasil yang belajar yang ingin tercapapaii. Hal ini diharapkan kepada para
orang tua siswa di UPTD SDN 01 KOTOTINGGI untuk senantiasa memberikan
motivasi belajar kepada anak-anaknya sehingga hasil belajar mereka dapat meningkat
dan bisa mendapatkan nilai yang memuaskan.
Fungsi ini terkait dalam menjaga semangat anak sehingga belajar anak stabil.
Aktivitas anak diluar kelas sangat berpengaruh terhadap kondisi emosi mereka dalam
belajar. Disinilah kebijaksanaan orang tua dihaarapkan berbekal pengalaman hidup,
orang tua biasanya menyampaikan kata-kata untuk meningkatkan rasa percaya diri
seorang anak. Dari motivasi yang kuat inilah sebagai modal untuk semangat dalam
belajar dan menjalani kesehariannya. Berdasarkan masalah yang telah peneliti paparkan
di atas maka peneliti tertarik untuk mengetahui lebih jauh tentang “ Pengaruh Motivasi
dari orang tua terhadap hasil belajar siswa di UPTD SDN 01 KOTOTINGGI”. Maka
penelitian yang berjudul: Pengaruh Motivasi dari orang tua terhadap hasil belajar
siswa di UPTD SDN 01 KOTOTINGGI, perlu dilakukan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat diidentifikasi masalah yang
timbul adalah sebagai berikut:
1. Apakah motivasi orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di UPTD SDN
01 KOTOTINGGI.
2. Bagaimana peran orang tua dalam memberikan motivasi kepada siswa di UPTD SDN
01 KOTOTINGGI
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas, agar penelitian ini terarah maka perlu di
batasi maka batasan masalah dalam penelitian ini untuk mengetahui Pengaruh motivasi
orang tua terhadap hasil belaja siswa di UPTD SDN01 KOTOTINGGI.
D. Rumusan Masalah
Sehubung dengan batasan masalah, maka rumusan masalah yang akan diteliti
adalah apakah ada pengaruh motivasi dari orang tua terhadap hasil belajar siswa di
UPTD SDN 01 KOTOTINGGI.
E. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini untuk mengetahui Apakah
motivasi orang tua berpengaruh terhadap hasil belajar siswa di UPTD SDN 01
KOTOTINGGI, untuk mengetahui peranan orang tua dalam memberikan motivasi
kepada siswa di UPTD SDN 01 KOTOTINGGI
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukkan terhadap berbagai
pihak terutama:
1. Bagi orang tua, untuk memberikan sumbangan pemikiran bahwa pemberian motivasi
dalam belajar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Sebagai referensi tambahan bagi penelitian selanjutnya yang akan mengkaji dan
membahas masalah yang relevan dengan penelitian ini.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kajian Pustaka
1. Pengertian motivasi
Motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau
tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Menurut
Purwanto motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakkan,
mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu.
Frederick.Mc.Donald dalam Sohariah (2010) mengatakan bahwa motivasi belajar
adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang (pribadi) yang di tandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Menurut Abrahan Maslow
dalam Sohariah (2010) mengatakan bahwa motivasi belajar juga merupakan
kebutuhan untuk mengembangkan kemampuan diri secara optimal, sehingga mampu
berbuat yang lebih baik, berprestasi dan kreatif. Kemudian menurut Clayton Aldelfer
dalam Sohariah (2010), motivasi belajar adalah suatu dorongan internal dan eksternal
yang menyebabkan seseorang (individu) untuk bertindak atau berbuat mencapai
tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan terjadi perubahan.
Berdasarkan pendapat para ahli diatas: Frederick.Mc.Donald, Abrahan Maslow,
Clayton Aldelfer dapat disimpulkan motivasi belajar adalah suatu dorongan yang
datang dari dalam diri seseorang yang menimbulkan perubahan seseorang untuk
bergerak mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai tujuan.

2. Macam-macam Motivasi
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011) Motivasi di bedakan menjadi dua bagian
yakni motivasi instrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motif-
motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena
setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Bila seseorang telah
memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia akan sadar melakukam sesuatu
kegiatan yang tidak memerlukan motivasi dari luar dirinya. Siswa termotivasi untuk
belajar sematamata untuk menguasai nilai yang terkandung dalam bahan pelajaran
bukan keinginan lain, seperti pujian dan nilai tinggi. Berbeda dengan motivasi
ekstrinsik, motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik diperlukan agar siswa mau belajar.
Menurut Sardiman ada empat macam motivasi yakni :
a. Motivasi dilihat dari dasar pembentukan
Motif-motif bawaan adalah motif yang dibawah sejak lahir, jadi motivasi
itu ada tampa dipelajari, sebagai contoh dorongan untuk makan dan minum,
dorongan untuk bekerja, dan dorongan untuk beristirahat.

b. Macam motivasi menurut pembagian Woodworth dan Marquis


Menurut Sohariah (2010) motivasi menurut pembagian Woodworth dan
Marquis terdiri dari :
a) Motif-motif atau kebutuhan organis, meliputi kebutuhan untuk minum,
kebutuhan untuk bernafas, kebutuhan untuk seksual.
b) Motif-motif darurat, yang termasuk dalam motif ini adalah dorongan
untuk menyelamatkan diri, dorongan untuk membalas, dorongan untuk
berusaha, dorongan untuk memburu, dan motivasi jenis ini timbul karna
rangsangan dari luar.
c) Motif-motif objektif, yang termasuk dalam motif ini adalah yang
menyangkut kebutuhan untuk melakukan eksplorasi, melakukan
manipulasi, untuk menaruh minat. Motif ini muncul karna dorongan karna
dorongan untuk dapat menghadapi dunua luar secara efektif.

c. Motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah


Ada beberapa para ahli yang meggolongkan jenis motivasi itu menjadi
dua jenis yaitu motivasi jasmaniah dan motivasi rohaniah. Motivasi
jasmaniah misalnya reflex, insting, otomatis, nafsu. Sedangkan motivasi
rohaniah adalah kemauan.

d. Motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik


1) Motivasi Instrinsik
Motivasi instrinsik yaitu motif-motif yang menjadi aktif atau fungsinya
tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap individu sudah
ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang yang
senang membaca, tidak ada orang yang menyuruh atau mendorongnya, ia
sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
2) Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsi karena
adanya perangsang dai luar. Sebagai contoh seseorang itu belajar kaena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapanmendapatkan nilai yang
baik. Menurut Dimayanti dan Mudjiona dalam Sohariah (2010) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi faktor belajar yaitu :
1) Cita-cita atau aspirasi siswa
Cita-cita dapat berlangsung dalam waktu yang sangat lama, bahkan
sepanjang hayat. Cita-cita siswa untuk “menjadi seseorang” akan
memperkuat semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar. Cita-
cita akan memperkuat motivasi belajar instrinsik maupun ekstrinsik
sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewyjudkan aktualisasi diri.
2) Kemampuan belajar
ian,Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini
meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa.
Misalnya pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di
dalam kemampuan belajar ini, sehingga perkembangan berfikir siswaa
menjadi ukuran. Siswa yang tarap perkembangan berfikirnya konkrit
tidak sama dengan siswa yang berfikir secara operasional
( berdasarkan pengamatan yang dikaitkan dengan kemampuan daya
nalarnya ). Jadi siswa yang mempunyai kemampuan belajar tinggi,
bisanya lebih termotivasi dalam belajar karna siswa seperti itu lebih
sering memperoleh sukses, oleh karena kesuksesan memperkuat
motivasinya.
3) Kondisi jasmani dan rohani siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikifisik. Jadi
kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan
dengan kondisi fisik dan kondisi psikologis, tetapi bisanya guru lebih
cepat melihat kondisi fisik, karena lebih jelas menunjukkan gejalanya
dari pada kondisi psikologis. Misalnya siswa yang kelihatan lesuh,
mengantuk, mungkin juga karena malam harinya ataau juga sakit.
4) Kondisi lingkungan kelas
Kondisi lingkungan kelas merupakan unsur-unsur yang datangnya dari
luar diri siswa. lingkungan siswa sebagai mana juga lingkungan
individu. Pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Jadi unsur-unsur yang
mendukung atau menghambat kondisi lingkungan berasal dari ketiga
lingkungan tersebut. Hala ini dapat dilakukan misalnya, dengan cara
guru harus berusaha mengelola kelas, menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan, menampilkan diri secara menarik dala rangka
membantu siswa untuk termotivasi untuk belajar.
5) Unsur-unsur dinamis dalam belajar
Unsur-unsur dinamis dalam belajar adalah unsur-unsur yang
keberadaanya dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah
dan bahkan hilang sama sekali.
6) Upaya guru membelajarkan siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan
diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penugas materi, cara
menyampaikannya, dan menarik perhatian siswa.

e. Fungsi Motivasi Belajar


Menurut Sardiman dalam Sohariah (2010) fungsi motivasi belajar terbagi
menjadi 2 yaitu :
1) Mendorong manusia untuk berbuat
2) Menyeleksi perbuatan

Hamalik dalam Sohariah (2010) juga mengemukan 3 fungsi motivasi yaitu :

1) Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan.


2) Motivasi berfungsi sebagai pengarah.
3) Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
3. Hasil Belajar
Menurut Hamalik Hasil belajar adalah adalah sebagai terjadinya perubahan
tingkah laku pada diri seseorang yang dapat diamati dan diukur bentuk pengetahuan,
sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan sebagai terjadinya
peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dari sebelumnya dan yang tidak tahu
menjadi tahu. Hasil belajar dapat diartikan sebagai hasil maksimum yang telah dicapai
oleh seseorang siswa setelah mengalami proses belajar mengajar dalam mempelajari
materi pelajaran tertentu. Hasil belajar tidak mutlak berupa nilai saja, akan tetapi
dapat berupa perubahan, penalaran, kedisiplinan, keterampilan dan lain sebagainya
yang menuju pada perubahan positif.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar


Menurut Dalyono dalam Sohariah (2010) ada 2 faktor yang mempengaruhi hasil
belajar yaitu :
a. Faktor Interen (yang berasal dari dalam diri orang yang belajar)
Faktor interen terbagi menjadi 4 yaitu :
1) Kesehatan
2) Intelegensi dan bakat
3) Minat dan motivasi
4) Cara belajar
b. Faktor eksternal (yang berasal dari luar diri orang belajar)
Faktor eksternal terbagi menjadi 4 yaitu :
1) Keluarga
2) Sekolah
3) Masyarakat
4) Lingkungan sekitar

5. Prinsip- prinsip Motivasi


Menurut Kenneth H. Hoover dalam Sohariah (2010), prinsip-prinsip motivasi belajar
sebagai berikut:
a. Puji lebih efektif dari pada hukuman
b. Motivasi yang bersumber dari dalam diri individu lebih efektif dari pada motivasi
yang berasal dari luar.
c. Motivasi mudah menjalar kepada orang lain, guru yang berminat dan antusias
dapat mempengaruhi siswa sehingga berminat dan antusias pula yang pada
gilirannya akan mendorong motivasi rekan-rekannya terutama dalam kelas
bersangkutan.
d. Ganjaran yang berasal dari luar kadang-kadang diperlukan dan cukup efektif untuk
merangsang minat belajar. Dorongan berupa pujian, penghargaan oleh guru
terhadap keberhasilan s.iswa dalam belajar dapat merangsang minat dan motivasi
belajar yang lebih aktif.
e. Teknik dan prosedur belajar yang bervariasi
f. Minat khusus yang dimiliki oleh siswa bermanfaat dalam belajar dan pembelajaran.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi timbul dari dorongan
dari dalam dan luar diri seseorang untuk mencapai tujuan yang ingin digapai. Untuk
membangkitkan motivasi belajar siswa, orang tua dan guru harus menggunakan prinsip-
prinsip dalam motivasi belajar, agar siswa semangat dalam melaksanakan pembelajaran
dan mencapai tujuan dengan nilai yang baik atau memuaskan. Contoh motivasi dalam
belajar adalah dengan memberikan hadiah kepada siswa dari orang tua atau guru atas
prestasi yang telah di capai oleh siswa. Sehingga dengan diberikannya hadiah, siswa
lebih semangat lagi dalam proses pembelajaran.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Berdasarkan dengan permasalahan yang telah dikemukan, jenis penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Menurut Syaron Lubis
(2011: 16)“penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dilakukan dengan
mengekspololasi menemukan, mengidentifiksi, dan mendeskripsikan keberdaan subjek,
objek, atau kejadian yang diteliti saat ini (current status)”.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode
kuantitatif dengan analisis data penyebaran angket/kuisioner. “metode kuantitatif adalah
suatu proses menemukan pengetahuan yang menggunakan data berupa angka sebagai
alat menemukan keterangan mengenai apa yang ingin kita ketahui”(Margono, 1997:
105).

B. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di UPTD SDN 01 KOTOTINGGI pada bulan
Juni 2024

C. Populasi dan Sampel Penelitian


1. Populasi
Drs. S. Margono (1997: 118) mengemukakan bahwa “Populasi adalah seluruh
data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita
temukan”. Jadi, populasi berhubungan dengan data, bukan manusianya. Kalau setiap
manusia memberikan suatu data, maka banyaknya atau ukuran populasi akan sama
dengan banyaknya manusia. Selain itu, populasi juga dapat diartikan “keseluruhan
objek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala, nilai tes, atau peristiwa-peristiwa sebagai sumber data yang memiliki
karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian” (Hadari Nawawi, 1983: 141). Jadi
populasi adalah seluruh objek/data yang memiliki karakteristik tertentu dalam suatu
penelitian untuk diteliti, Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa UPTD
SDN 01 Kototinggi dan seluruh orang tua siswa tahun pelajaran 2023/2024. Untuk
lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1 di bawah ini:
Tabel 1. Jumlah Populasi.
No Kelas
Jumlah siswa dan wali murid
1 Kelas 1 18 Siswa & 18 orang tua
2 Kelas 2 12 Siswa & 12 orang tua
3 Kelas 3 12 Siswa & 12 orang tua
4 Kelas 4 10 Siswa & 10 orang tua
5 Kelas 5 10 Siswa & 10 orang tua
6 Kelas 6 14 Siswa & 14 orang tua
Jumlah 152 Siswa dan orang tua
Sumber: Operator sekolah UPTD SDN 01 Kototinggi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa total seluruh siswa dan seluruh
orang tua tahun ajaran 2013/2024 di UPTD SDN 0 Kototinggi yang dijadikan
populasi adalah 76 siswa dan 76 orang tua. Total 152 itulah yang dijadikan populasi
dalam penelitian ini.
2. Sampel
“Sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contoh (monster) yang
diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”(Drs. S. Margono, 1997: 121).
Sampel yang diambil adalah bagian dari populasi yang telah ditentukan sebagai objek
penelitian. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik propotional
random sampling yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota
populasi. Besarnya sampel di tetapkan dengan menggunakan rumus Taro Yomane
yakni sebagai berikut:
N
n= 2
N . d +1
Keterangan:
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
2
d = presisi yang di tetapkan
(Riduwan , 2012: 44)
Populasi dalam penelitian ini berjumlah 152 siswa beserta orang tua. Tingkat
presisi yang ditetapkan 5%. Dari rumus di atas dapat dihitung jumlah sampel yang
diambil dalam penelitian ini yakni sebagai berikut:
152
n = 152. ¿ ¿
152
= 1, 38

n = 110 siswa beserta orang tua


Dari perhitungan di atas, dapat di simpulkan didapatkan jumlah sampel sebanyak
110 siswa beserta orang tua, 55 siswa dan 55 orang tua.
D. Variabel dan Jenis Data Penelitian
1. Variabel
Menurut Margono (1997: 133) “variabel adalah konsep yang memunyai variabel
nilai (misalnya variabel model kerja, keuntungan, biaya promosi, volume penjualan,
tingkat pendidikan manager, dan sebagainya”. Variabel juga dapat diartikan sebagai
pengelompokkan yang logis dari dua atribut atau lebih. Didalam penelitian ini
terdapat dua variabel yaitu motivasi dari orang dan hasil belajar siswa UPTD SDN 01
Kototinggi..
2. Data Penelitian
Data dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder.
a. Data primer merupakan data yang diperoleh dari penyebaran angket atau
kuisioner kepada siswa beserta orang tua di UPTD SDN 01 Kototinggi.
b. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen sekolah, sehubungan
jumlah siswa, tujuan sekolah dan profil sekolah.

E. Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penyebaran angket (kuisioner) yang berisikan daftar pernyataan kepada responden.
Angket (kuisioner) akan mengungkapkan minat siswa SMP/MTs memilih Jurusan
Teknik Konstruksi dan Properti SMK Negeri 1 Kecamatan Guguak.

F. Instrumen Penelitian
Instrumen adalah alat ukur yang digunakan oleh peneliti untuk mendapatkan data
yang dibutuhkan. Intrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
menggunakan angket (kuisioner). Angket yang digunakan untuk mengetahui peran
motivasi dari orang tua terhadap hasil belajar siswa UPTD SDN 01 Kototinggi. Angket
yang digunakan dalam penelitian adalah angket tertutup, artinya angket tersebut telah
dilengkapi dengan jawaban, sedangkan siswa hanya memilih jawaban yang dikehendaki.
Untuk mendapatkan skala penilaian, instrumen dibuat menggunakan susunan skala likert
yang merupakan sikap dan persepsi seseorang atau suatu kejadian atau pernyataan yang
diberikan dalam angket (kuisioner) dengan pemberian skor seperti Tabel 5 berikut ini.
Tabel 3. Bobot Skor Jawaban Instrumen Penelitian.
Pernyataan Sikap Sifat Pertanyaan
Positif Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju (S) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
Sumber : Syahron (2011: 74)

G. Uji Coba Instrumen


Uji coba instrumen dilakukan kepada siswa kelas 6 dengan jumlah siswa uji coba
sebanyak 14 siswa serta 14 orang tua. Uji coba dilakukan untuk mengetahui butir-butir
kuesioner yang layak dijadikan alat dalam pengumpulan data pada subjek yang
sebenarnya.pemeriksaan uji coba instrument antara lain:
1. Uji Validitas Intrumen
Instrumen penelitian dikatakan valid apabila mengukur apa yang sebenarnya
diukur. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 211), “ validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”.
Pengujian validitas instrumen menggunakan bantuan Microsoft Excel 2010 dan
SPSS Versi 15.0 kriteria yang digunakan dalam menentukan validitas instrumen
berdasarkan angka dari r tabel dengan taraf signifikansi 5% adalah sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥r tabel maka item tersebut dinyatakan valid.
b. Jika r hitung ≤r tabel maka item tersebut dinyatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan atau ketepatan
tingkat suatu instrument setelah diuji coba. Uji reliabilitas dilakukan menggunakan
rumus Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS versi 15.0. Hasil
pengolahan Cronbach’s Alpha dibandingakan dengan koefisien reliabel. Menurut
Syaron (2011: 78) “Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang memiliki
koefisien reliabilitas minimal 0,70, maka dinyatakan telah memiliki reliabilitas
tinggi”.
Rumus Kuder Richardson 21 (KR 21)
K X (K −X )
r xx = ( )1{ )
K−1 K Var (X )
Keterangan:
r xx = Koefisien reliabilitas
X = Jumlah Item
Var ( X) = VarianSkor Total
Adapun kriteria untuk melihat tingkat reliabilitas angket adalah dapat
dilihat pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 4. Interpretasi Nilai Cronbach’s Alpha
No Indeks Korelasi Klasifikasi
1 0,000 – 0,199 Sangat Rendah
2 0,200 – 0,399 Rendah
3 0.400 – 0,599 Cukup Tinggi
4 0,600 – 0,799 Tinggi
5 0,800 – 1,00 Sangat Tinggi
Sumber: Suharsimi, (2013: 89)
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Deskriptif
Analisis data deskriptif adalah analisis data yang bertujuan untuk menjelaskan
keberadaan variabel yang diteliti (Syahron (2011)).Analisis data deskriptif bertujuan
menjelaskan dan menentukan kedudukan data dalam suatu kelompok berdasarkan dari
data dari angket yang telah diperoleh.Untuk mengetahui hasil dari data dari masing
masing variabel maka disajikanlah data skor minimum dan maksimum, nilai rata –
rata (Mean), nilai tengah (Median), data yang sering muncul/modus (Mode), dan
simpangan baku (Standard Deviation), data yang diperoleh kemudian dianalisis
menggunakan bantuan ProgramMicrosoft Excel Versi 2010. Berikut ini langkah-
langkah dalam melakukan analisis data deskriptif.
a. Melakukan klasifikasi data tabulasi data, yakni pengelompokkan hasil angket ke
dalam tabel.
b. Mengolah data menggunakan rumus, dan mencari frekuensi jawaban dengan
bantuan program Microsoft Office Excel 2010.
c. Mencari rata-rata sub indikator dengan Microsoft Office Excel 2010 dengan
rumus menurut Sudjana dalam Robby (2018: 31) yaitu:
( fi . Xi)
X =Σ
Σfi
Keterangan:
X = Mean (rata-rata)
Fi = Frekuensi jawaban
Xi = Skor Pilihan Jawaban
d. Selanjutnya, mencari presentase sub indikator dengan bantuan Microsoft Office
Excel 2010 dengan rumus Anas dalam Robby (2018::31) seperti berikut:
X
Persentase (%) = x 100%
Skor Max
Keterangan:
P = Persentase Capaian Responden
X = Frekuensi Jawaban Responden
Skor max = Skor Responden
e. Mencari kategori hasil presentase, Menurut A. Muri (2005: 130) untuk
memudahkan peneliti dalam menyusun mengkategori skor dapat di kelompokan
seperti Tabel 5 berikut ini:
Tabel 5. Kategori Hasil Persentase
No % Pencapaian Kategori
1 A = ≥ 94 Sangat Mempengaruhi
2 B = 84 - ≤94 Cukup Mempengaruhi
3 C = 62 - <84 Mempengaruhi
4 D = 50 - < 62 Kurang Mempengaruhi
5 E = < 50 Tidak Mempengaruhi
Sumber: Yusuf A. Muri (2005: 130)
DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Riduwan. 2012. Cara Menggunakan dan Memaknai Parth Analysis (Analisis Jalur).
Bandung: Alfabeta.
Robby, Eldy Eka Putra. 2018. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar Mata Kuliah
Mekanika Teknik Semester Januari- Juni 2016 Program Studi Teknik Sipil dan
Bangunan FT-UNP. Skripsi. UNP.
Soharia.2010. Pengaruh Motivasi Orang Tua Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Siswa di
Pesantren Bahrul Ulum Bontorea Kabupaten Gowa.Skripsi:Uin Alauddin Makassar.
Syahron, Lubis. 2011. Meteodologi Penelitian Pendidikan. Padang: Sukabina Press.
Teddy Hendra. 2011. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Siswa SMP/MTs Tingkat
Akhir Memilih Bidang Keahlian SMK Teknologi dan Industri di Kabupaten Gunung
Kidul.Skripsi: UNY.
Yusuf, A. Muri. 2005. Metodologi Penelitian. Padang: UNP Press.

Payakumbuh, 1 Mei 2024

ROSITA DARMA YULIANTI

Anda mungkin juga menyukai