DEVIASI SEPTUM
Oleh:
HONESTI TRIJUNIARNI
H1A007022
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI
Deviasi septum yang terjadi pada masa pertumbuhan. A. Dislokasi septum ke nostril
kiri. B. deviasi puncak hidung ke kanan B. skema diagram deformitas septum yang
menunjukkan bagian hidung yang ikut melengkung bersaa tulang rawan. D.
Penampang lateral septum.
DEFINISI
ETIOLOGI
KLASIFIKASI
DIAGNOSIS
Anamnesis
sumbatan pada hidung, bisa unilateral dan
bilateral.
rasa nyeri di kepala dan disekitar mata,
gangguan penciuman,
sinusitis, dan
otitis media berulang.
Pada deviasi bentuk spina keluhan dapat
berupa epistaksis.
riwayat trauma
Pemeriksaan fisik
Rinoskopi anterior dapat dijumpai langsung
adanya deviasi septum
hipertrofi pada konka ipsilateral,
kontralateral ataupun bilateral.
tanda-tanda sinusitis ataupun otitis media
Pemeriksaan penunjang
Endoskopi
Rontgen Walters
MANAJEMEN
Medikamentosa
Dekongestan
Antihistamin,
Kortikosteroid,
Antibiotik
Bedah
Terapi bedah dikerjakan ketika gejala menjadi persisten
dan atau susah untuk diobati (sinusitis kronik, sulit
bernafas, mendengkur hebat, atau apneu). Operasi
biasanya dikerjakan dengan dua jenis yaitu:
Reseksi submukosa
septoplasty
KOMPLIKASI OPERASI
Hematoma
Infeksi
Kebocoran cairan serebrospinal
Obstruksi nasal
Perforasi septum
Deformitas nasal kosmetik
Anosmia
LAPORAN KASUS
IDENTITAS
Nama
: Ny. M
Usia
: 25 tahun
Pekerjaan
:Alamat
:BTN Taman Indah
No MR
: 018194
Waktu pemeriksaan : 20 Desember 2011
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
: baik
Kesadaran
: compos mentis
Tanda vital
Tekanan darah
: 110/80 mmHg
Pernafasan
: 16x/menit
Suhu
: 36,3
Nadi
: 80x/menit
Pemeriksaan hidung
Konka media
hipertrofi
kompensata
Pemeriksaan Hidung
Hidung luar
Rinoskopi anterior
Vestibulum nasi
Cavum nasi
Hidung kanan
Hidung kiri
Septum nasi
(+)
Deviasi (+) huruf (c), perdarahan Deviasi (+) huruf (c), perdarahan
Pemeriksaan sinus
Pemeriksaan telinga
No.
Pemeriksaan
Telinga kanan
Telinga kiri
Telinga
1.
Tragus
2.
Daun telinga
Bentuk dan ukuran dalam batas Bentuk dan ukuran dalam batas
normal, hematoma (-), nyeri tarik normal, hematoma (-), nyeri tarik
3.
Liang telinga
aurikula (-)
Serumen (-),
hiperemis
(-),
aurikula (-)
Serumen (-), hiperemis (-), furunkel
furunkel (-), edema (-), otorhea (-) (-), edema (-), otorhea (-)
4.
Membran
Retraksi (-), bulging (-), hiperemi Retraksi (-), bulging (-), hiperemi (-),
timpani
(-), edema (-), perforasi (-), cone edema (-), perforasi (-), cone of light
of light (+)
(+)
Pemeriksaan tenggorokan
Bibir
Mulut
Geligi
Normal
Lidah
Uvula
Palatum mole
Faring
Tonsila palatine
Kanan
Kiri
T1
T1
hiperemi (-)
hiperemi (-)
DIAGNOSIS
Deviasi septum
DIAGNOSIS BANDING
Suspek Sinusitis maksilaris
dextra
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Foto Rontgen Walters
Hasil Rontgen sinus paranasal normal
RENCANA TERAPI
Medikamentosa
Aldisa sr
Metilprednisolon
KIE pasien
Pasien dianjurkan untuk melaksanakan operasi
septum (pasien belum memutuskan)
Konsumsi obat sesuai aturan
Hindari usaha membuang ingus terlalu kuat
Jika keluhan semakin mengganggu ativitas, datang
lagi untuk kontrol.
TERIMA KASIH
DAFTAR PUSTAKA