JOURNAL READING:

OVERWEIGHT, OBESITY, AND AGERELATED CATARACT:

A META-ANALYSIS
Nama: Nurhafiz bin Omar

11.2015.448

Pembimbing: dr. Saptoyo A.M Sp. M

JOURNAL:

JUDUL: Overweight, Obesity, and Age-Related Cataract: A

Meta-analysis

PENULIS: Chen-Wei P, Lin Y

SUMBER: American Academy of Optometry, Volume 91, Isu

5, 2014, Hal 478-483.

LATAR BELAKANG

TUJUAN

Subtipe katarak terkait usia:

nuclear, kortikal, subkapsular
posterior (PSC).

Merupakan penyebab
hendaya visual.

utama

Berat badan berlebihan/obesitas

memberi impak besar dalam
kesehatan masyarakat dengan
prevalensi yang meningkat.

Mengkaji
hubung
kait
longitudinal antara berat badan
berlebihan/obesitas
terhadap
kejadian katarak terkait usia.

METODOLOGI
Penelitian

KRITERIA INKLUSI

sistematik

terhadap

Semua kajian yang termasuk sebagai

literatur yang mempunyai hubung

kajian

kait

menggunakan IMT yang menepati

antara

berat

berlebihan/obesitas

badan
(menurut

klasifikasi body mass index dari

WHO) dengan katarak terkait usia
seperti katarak nucleus, katarak
kortikal dan kataran subskapular
posterior (PSC).

kriteria

prospektif
WHO

independen

(kohort)
sebagai

dan

salah

dengan
variabel

satu

tipe

katarak terkait usia sebagai variabel

dependen. Hanya pengkajian yang
mempunyai

(RR)

dan

95%

(CI)

dimasukkan ke dalam pengkajian ini.

EKSTRAKSI DATA DAN PENGENDALIAN KUALITAS STUDI

METODE STATISTIK

Meta-analisis menggunakan Stata versi 2.0

Pelbagai subtype katarak terkait usia dijadikan variable

dependen manakala berat badan berlebihan/obesitas
sebagai variable idependen

Berat badan normal sebagai kategori rujukan.

Pengukuran bias menggunakan uji asimetri Egger dan uji

Begg

Nilai signifikan 0.05

HASIL

Dari 6 tudi prospektif kohort yang diteliti, sebanyak 163,013

subyek yang terlibat berusia 40-84 tahun

Hasil yang didapatkan adalah obesitas mempunyai hubung

kait dengan peningkatan risiko:
katarak nuklear (RR, 1.12; 95% CI, 1.02 hingga 1.25),
katarak kortikal (RR, 1.34;95% CI, 1.07 hingga 1.66),
katarak PSC (RR, 1.52;95% CI, 1.31 hingga 1.77)

Overweight mempunyai hubungkait dengan peningkatan

risiko katarak PSC(RR, 1.23;95% CI, 1.09 hingga 1.40)

KESIMPULAN

Hubung kait longitudinal antara obesitas dengan insiden

katarak terkait usia dapat dipastikan melalui penemuan dari
study meta-analisis ini.

Asosiasi obesitas dengan katarak PSC lebih kuat berbanding

asosiasi obesitas dengan katarak nuklear dan katarak kortikal.

RCT menjamin efektivitas penurunan berat badan dalam

populasi obesitas untuk menurunkan risiko katarak terkait usia.

PEMBAHASAN

Obesitas mempunyai asosiasi dengan semua subtipe katarak

manakala berat badan berlebihan hanya mempunyai hubung kait
dengan katarak PSC.

Obesitas meningkatkan faktor risiko katarak nuklear sebanyak

12%, katarak kortikal sebanyak 34% dan katarak PSC sebanyak
52%.

Katarak PSC memberikan afek yang lebih parah pada penglihatan

dan karena itu memerlukan tindakan bedah dengan lebih segera

PEMBAHASAN

Stres oksidatif merupakan hal penting yang terlibat di dalam proses

pembentukan katarak

Kadar leptin plasma yang tinggi meningkatkan akumulasi spesis oksigen

reaktif (ROS) dalam berbagai model seluler

Individu obesitas mempunyai jumlah inflamasi sistemik yang tinggi

dengan peningkatan kadar C-reaktif protein dan proinflamasi sitokin

Komplikasi sistemik dari obesitas termasuk diabetes, hiperlipidemia dan

hipertensi merupakan faktor risiko untuk katarak terkait usia.

PEMBAHASAN
KELEBIHAN META-ANALISIS

Hanya studi kohort yang

dimasukkan.

FAKTOR BIAS

Bias pada studi original

Pengecualian individu dengan

bedah katarak

Jumlah studi prospektif yang

kecil

Penggunaan system klasifikasi

katarak yang berbeda pada
setiap studi.

Publikasi hanya yang signifikan

Ukuran sampel yang besar.

Jeda waktu control yang panjang

PEMBAHASAN

Perubahan perilaku termasuk diet yang sihat atau aktivitas

fisik

dapat

membantu

untuk

mengurangkan

insidens

katarak secara tidak langsung.

Kualitas hidup yang baik dapat di ukur melalui fungsi visual

yang baik.