Anda di halaman 1dari 18

AKSIOLOGI

Disusun Oleh :
Esti Tusminarti (072216010)
Faulenly
(072216011)

Tiga Pilar Utama Filsafat Ilmu


Ada tiga pilar utama dalam filsafat ilmu:
Tiga Pilar Utama
Ontologi

Epistemologi

Aksiologi

Bahan Kajian
Membahas apa yang ingin diketahui manusia dan
eksistensi yang dapat dicerap oleh pancaindera.
Mengungkapkan bagaimana manusia memperoleh
pengetahuan atau kebenaran.
Membahas
pengetahuan.

masalah

nilai

kegunaan

dari

Ilmu pada hakikatnya adalah netral.


Ketidaknetralan ilmu bergantung pada manusia.
Manusialah yang menentukan dan memberikan penilaian
tentang baik buruknya.
Dalam sisi aksiologis, ilmu haruslah memberikan konstribusi
yang lebih bermanfaat pada kehidupan manusia.

Definisi Aksiologi
Adapun beberapa definisi dari aksiologi:
Berdasarkan

Etimologis

Definisi Aksiologi
Berasal dari bahasa Yunani, aksios yang berarti nilai
dan logos yang berarti teori.
Jadi, aksiologi merupakan cabang filsafat yang
mempelajari nilai.

Suriasumantri
(1990:234)

Aksiologi merupakan teori nilai yang berkaitan


dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh.

Kamus Bahasa
Indonesia (1995:19)

Aksiologi adalah teori yang membahas kegunaan


ilmu pengetahuan bagi manusia, serta kajian tentang
nilai-nilai khususnya etika.

NILAI
Berdasarkan
Membicarakan
aksiologi tentu
membahas masalah
nilai.
Apa sebenarnya
nilai itu?

Bertens
(2007:139)

Definisi Nilai
Nilai adalah sesuatu yang
menarik,
menyenangkan,
sesuatu yang dicari, disukai
dan
diinginkan
oleh
seseorang.

Hans Jonas
Nilai adalah The address
(Filsuf Jerman- of a yes.
Amerika)

KONTEKS NILAI
Konteks Nilai

Penjelasan

Subjektif

Nilai menjadi subjektif, jika subjek berperan dalam


memberi penilaian. Kesadaran manusia menjadi tolak
ukur penilaian.

Objektif

Nilai menjadi objektif, jika nilai-nilai tidak tergantung


pada subjek atau kesadaran yang menilai. Tolak ukur
suatu gagasan berada pada objeknya.

Praktis

Nilai dalam konteks praktis, jika subjek ingin


menghasilkan suatu karya.

Dalam filsafat , nilai dibedakan dalam tiga


macam yaitu:

Nilai Logika

Benar atau Salah

Nilai Etika

Baik atau Buruk

Nilai
Estetika

Indah atau Tidak Indah

Definisi Etika
Etika disebut juga filsafat moral (moral philosophy).
Adapun definisi dari etika adalah:
Berdasarkan

Definisi Etika

Etimologis

Berasal dari bahasa Yunani, yaitu ethos yang berarti


watak.

KBBI (1998)

Menjelaskan dalam tiga arti:


1. Etika merupakan ilmu tentang apa yang baik dan
apa yang buruk, tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2. Etika adalah kumpulan asas atau nilai yang
berkenan dengan akhlak.
3. Etika adalah nilai mengenai benar dan salah yang
dianut suatu golongan masyarakat.

Definisi Moral
Adapun definisi moral yaitu:
Berdasarkan

Definisi Moral

Etimologis

Berasal dari bahasa Latin, yaitu mores yang


artinya kebiasaan.

KBBI (2003:538)

Moral adalah suatu ajaran tentang baik buruk


yang diterima, mengenai akhlak, budi pekerti,
kondisi mental yang mempengaruhi orang untuk
berani dan disiplin.

Frans Magins

Menyatakan bahwa moral selalu mengacu pada


baik dan buruknya manusia sebagai manusia.

Syarat-syarat tingkah laku manusia


yang dapat dinilai oleh etika, yaitu:
1. Perbuatan yang dilakukan manusia
itu
dikerjakan
dengan
penuh
pengertian.
2. Perbuatan yang dilakukan manusia
itu dikerjakan dengan sengaja.
3. Perbuatan yang dilakukan manusia
itu dikerjakan dengan kebebasan atau
dengan kehendak sendiri

Tiga Bidang Kajian Etika


1. Etika Deskriptif
2. Etika Normatif
3. Mataetika
(Rapar, 1996:62)

ETIKA
DESKRIPTIF
Etika deskriptif menguraikan dan

menjelaskan kesadaran dan


pengalaman moral dari norma-norma dan konsep-konsep etis secara
deskriptif (Harry Hamersma, 1981; Jan Hendrik Rapar, 1996).
Tokoh yang membidani etika deskriptif adalah Jean Piaget dari Swiss dan
Lawrence Kohlberg dari Amerika.

ETIKA
NORMATIF
Etika normatif sering disebut filsafat moral (moral philosophy) atau etika
filsafati (philosophical ethics).
Ada lima teori yang membahas etika normatif, yaitu: Idealisme Etis,
Deontologisme Etis, Etika Teleologis, Hedonisme, dan Utilitarisme.

Kelima teori tersebut adalah:


Teori
Idealisme Etis

Penjelasan
Teori ini meyakini adanya skala nilai-nilai, asas-asa
moral, atau aturan-aturan untuk bertindak.

Teori ini menyatakan bahwa baik buruknya suatu


Dentologisme Etis prilaku dinilai dari sudut tindakan itu sendiri, dan
bukan akibatnya.
Teleologis

Teori ini menekan pada unsur hasil.

Hedonisme

Teori ini menganjurkan manusia untuk mencapai


kebahagiaan yang didasarkan pada kenikmatan dan
kesenangan.

Utilitarisme

Teori ini menyatakan bahwa tindakan yang baik


adalah yang menimbulkan kebahagian sebesarbesarnya.

METAETIKA
Metaetika merupakan kajian analitis terhadap etika.
Metaetika baru muncul pada abad ke-20, yang secara khusus menyelidiki
dan menetapkan arti serta makna istilah-istilah normatif yang diungkap
lewat pernyataan-pernyataan etis yang membenarkan atau menyalahkan
suatu tindakan (Rapar, 1995:64).
Metaetika menawarkan beberapa teori, yaitu: teori naturalistis, teori intuitif,
teori kognitivis, teori subjektif, teori emotif, dan teori imperatif.

Teori teori Metaetika


Teori

Penjelasan

Teori Naturalistis

Menyatakan bahwa pertimbangan-pertimbangan moral dapat


dilakukan lewat penyelidikan dan penelitian ilmiah.

Teori Kognitivis

Menyatakan bahwa pertimbangan-pertimbangan moral tidaklah


selalu benar dan sewaktu-waktu bisa keliru.

Teori Intuitif

Menyatakan bahwa pengetahuan manusia tentang yang baik dan


yang salah diperoleh secara intuitif.

Teori Subjektif

Menekankan bahwa pertimbangan-pertimbangan moral


sesungguhnya hanya dapat menggunakan fakta subjektif tentang
sikap dan tingkah laku manusia.

Teori Emotif

Menegaskan bahwa pertimbangan-pertimbangan moral tidak


mengungkap sesuatu apapun yang dapat disebut salah atau
benar kendati hanya secara subjektif.

Teori Imperatif

Menyatakan
bahwa
pertimbangan-pertimbangan
moral
sesungguhnya bukanlah ungkapan dari sesuatu yang dapat
dinilai salah atau benar.

ESTETIKA
Estetika berasal dari bahasa Yunani, yaitu aesthetika yang artinya hal-hal
yang dapat dicerap dengan indera.
Estetika sebagai bagian dari aksiologi selalu membicarakan permasalahan,
pertanyaan, dan isu-isu tentang keindahan, nilai, perilaku pemikiran
senuman, seni, serta persoalan estetika dan seni dalam kehidupan manusia.

Lingkup Bahasan
Estetika
1. Estetika Filsafati
Seringkali disebut juga dengan filsafat keindahan (philosophy of beauty),
filsafat cita rasa (philosophy of taste), filsafat seni (philosophy of art),
dan filsafat kritik (philosophy of criticsm).
2. Estetika Ilmiah
Mengacu pada ilmu pengetahuan mengenai kesenian dan keindahan.

Pandangan para tokoh filsuf mengenai estetika :


Tokoh Filsuf

Penjelasan

Alexander Gottlieb
Baumgarten Filsuf
Jerman

Memperkenalkan istilah estetika melalui


karyanya yang berjudul Reflection on Poetry
(1954). Baumgarten mendefinisikan filsafat
estetika sebagai ilmu pengetahuan tentang
keindahan.

Immanuel Kant

Menganggap kesadaran estetis sebagai unsur


penting dalam pengalaman manusia secara
umum.

Bonedetto Croce
Filsuf Italia

Mengembangkan teori filsafat idealisme dalam


estetika.

Para Filsuf (awal abad


ke-20)

Menganggap bahwa konsep-konsep estetika


berpatokan pada cita rasa kemanusiaan dan
pertimbangan psikologis.

Terima kasih :)

Anda mungkin juga menyukai