Anda di halaman 1dari 37

CASE POST HERPETIC

NEURALGIA
Michael Sukmapradipta
102015350
Pembimbing:
dr. Hexanto M, Sp.S M.Kes
KEPANITERAAN KLINIK SMF NEUROLOGI
RS PANTI WILASA DR CIPTO
UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
2016
IDENTITAS PASIEN
Nama : Ny. SM
Umur : 53 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Status perkawinan : Sudah Menikah
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pandansari 1/05 RT.6/2
ANAMNESIS
Keluhan utama:
Os mengeluh nyeri dada kanan yang menjalar ke
pundak dan punggung.
Riwayat Penyakit Sekarang:
Pasien datang ke Rumah Sakit Panti Wilasa Dr.Cipto
dengan keluhan nyeri dada kanan yang mejalar ke pundak
dan punggung sejak 1 bulan yang lalu. Sebelum menderita
nyeri seperti ini, pasien pergi berobat karena adanya lesi
makulopapular eritematosa dan dikatakan pasien menderita
herpers.
Pasien mengatakan nyeri yang dirasakan panas, perih, dan
hanya pada bagian kanan tubuh. Nyeri pasien berasal dari
bekas luka yang sudah kering dan sekarang menjadi
kemerahan. Nyeri bisa timbul hanya dari gesekan baju.
Sehingga pasien tidak memakai dalaman atas dan payudara
atas pasien disangga dengan menggunakan tangan.pasien
juga tidak bisa tidur karena nyeri saat berbaring dan posisi
miring. Pasien juga tidak nafsu makan karena nyeri yang
dirasakan. Sehari-hari kegiatan pasien sebagai pedagang
makanan menjadi terganggu karena keterbatasan gerak.
Riwayat Penyakit Keluarga:
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
penyakit hipertensi, diabetes mellitus, dan sakit jantung.

Riwayat Penyakit Dahulu:


Riwayat Hipertensi : (-)
Riwayat Diabetes Mellitus : (-)
Riwayat Penyakit Jantung : (-)
Riwayat Stroke : (-)
Riwayat cacar air saat kecil
Riwayat Sosial, Ekonomi, Pribadi:
Keadaan sosial ekonomi pasien menengah-kebawah,
biaya berobat menggunakan BPJS. Tidak ada riwayat
gangguan kepribadian. Pasien makan teratur 3 kali
sehari, tidak merokok dan tidak minum alcohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5 = 15
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 72x/menit
Pernafasan : 22x/menit
Saturasi O2 : 98 %
Suhu : 36.7 C
STATUS NEUROLOGIS
Kepala
Bentuk : Normocephali
Nyeri tekan : (-)
Simetris : (+)
Pulsasi : (-)

Leher
Sikap : Simetris
Pergerakan : Bebas
Kaku Kuduk : (-)
PEMERIKSAAN SARAF
KRANIALIS
Nervus Olfaktorius (N. I)
Penciuman : Tidak ada kelainan

NERVUS OPTIKUS (N. II )


Kanan Kiri

Tajam Tidak ada kelainan Tidak adakelainan


penglihatan
Pengenalan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
warna
Lapang pandang Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan

Fundus okuli Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Nervus III, IV, VI
Kanan Kiri
Kelopak mata Terbuka Terbuka
Gerakan mata: Normal

Diameter 3 mm 3 mm
Bentuk Bulat Bulat
Posisi Sentral Sentral
Refleks cahaya langsung (+) (+)
Refleks cahaya tak (+) (+)
langsung
Gerak mata ke lateral Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Melihat kembar Tidak ada Tidak ada
Nervus Trigeminus (N. V)
Membuka mulut Tidak ada kelainan

Mengunyah Tidak ada kelainan

Menggigit Tidak ada kelainan

Refleks kornea Tidak dilakukan

Sensibilitas Tidak dilakukan


Nervus Facialis (N. VII)
Mengerutkan dahi Tidak ada Tidak ada kelainan
kelainan
Kerutan kulit dahi Kerutan (+) Kerutan (+)
Menutup mata Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Lipatan nasolabial Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Sudut mulut Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Menggembungkan pipi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Memperlihatkan gigi Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
Perasaan lidah bagian Tidak dilakukan Tidak dilakukan
2/3 depan
Nervus Vestibulochoclearis (N. VIII)

Kanan Kiri

Tes Rinne Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes Weber Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Tes Shwabach Tidak dilakukan Tidak dilakukan


Nervus Glossofarigeus (N. IX)
Faring Tidak dilakukan
Daya mengecap 1/3 Tidak dilakukan
belakang
Refleks muntah Tidak dilakukan
Sensibilitas Tidak dilakukan
Nervus Vagus (N. X)

Arkus faring Simetris


Bicara Tidak dilakukan
Menelan Tidak dilakukan
Nervus Accesorius (N. XI)
Kanan
Kiri
Mengangkat bahu Tidak ada kelainan Tidak
ada kelainan
Memalingkan kepala Tidak ada kelainan
Tidak ada kelainan
Nervus Hypoglossus (N. XII)
Tropi otot bahu Eutrofi Eutrofi
Pergerakan lidah Tidak ada kelainan
Julur lidah Tidak ada deviasi
Tremor Tidak ada tremor
Tanda Rangsang Meningeal
Kaku kuduk :-
Laseque :-
Kernig :-
Brudzinski I :-
Brudzinksi II :-
Anggota gerak atas
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan Baik Baik
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus normotoni normotoni
Atrofi (-) (-)

Sensibilitas Kanan Kiri


Nyeri (+) Tidak ada kelainan
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refleks Kanan Kiri


Biceps + +
Triceps + +
Hoffman-trommer - -
Anggota gerak bawah
Motorik Kanan Kiri
Pergerakan + +
Kekuatan 5-5-5 5-5-5
Tonus normotoni normotoni
Atrofi (-) (-)

Sensibilitas Kanan Kiri


Nyeri Tidak ada kelainan Tidak ada
kelainan
Thermi Tidak dilakukan Tidak dilakukan

Refleks kanan kiri


Patella + +
Achilles + +
Babinski (-) (-)
Chaddock (-) (-)
Koordinasi, Gait dan Keseimbangan
Cara berjalan : Normal
Test Romberg : Tidak dilakukan
Disdiadokokinesia :-
Ataksia : Tidak dilakukan
Rebound phenomenon : Tidak dilakukan
Pemeriksaan penunjang
CBC
Kultur virus
Tzanck smear
Resume

Subjektif :
Wanita berusia 53 tahun datang dengan keluhan
nyeri pada dada kanan dan menjalar ke pundak dan
punggung sejak 1 bulan yang lalu. Nyeri bisa timbul hanya
dari gesekan baju. Nyeri yang dirasakan panas, perih, dan
hanya pada bagian kanan tubuh. Pasien tidak memiliki
riwayat darah tinggi, penyakit jantung dan diabetes
mellitus. Pasien memiliki riwayat cacar air saat masih kecil.
Resume

Objektif :
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E4M6V5 = 15
TD : 140/80 mmHg
Nadi : 82 x/menit
Pernafasan : 24 x/menit
Suhu : 36.7 C
Diagnosis
Diagnosis klinis : Neuralgia
Diagnosis topis : Radix saraf +
dermatom T4-T6
Diagnosis etiologi : Herpes Zooster
Diagnosis banding
Varicella
Herpes simpleks
Dermatitis kontak
Penatalaksanaan
Non-Medika Mentosa
Ruam jangan kena air
Memakai baju yang tipis

Medika Mentosa
Gabapentin 300mg 2x1
Amitriptyline 25mg 2x1/2
Prognosis
Ad Vitam : Dubia ad bonam
Ad Fungtionam : Dubia ad bonam
Ad Sanationam : Dubia ad bonam
TINJAUAN PUSTAKA
Prevalensi
Insiden bervariasi berdasarkan umur dan status
imunologis, dari range 0,4 hingga 1,6 kasus per 1.000
populasi normal pada usia dibawah 20 tahun, dan 4,5
hingga 11 kasus per 1.000 populasi normal pada usia 80
tahun atau lebih.7 Sebuah penelitian di Islandia
menunjukkan bahwa variasi resiko PNH ini dihubungkan
dengan kelompok umur tertentu. Dari sampel penelitian
didapatkan bahwa tidak ada sampel yang berusia
dibawah 50 tahun dilaporkan menderita nyeri hebat, dan
pasien yang berumur lebih dari 60 tahun dilaporkan
mengalami nyeri yang lebih hebat : 6% 1 bulan setelah
onset dan sebanyak 4% 3 bulan setelah onset
ETIOLOGI
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Fase akut: fase nyeri timbul bersamaan/ menyertai lesi
kulit. Biasanya berlangsung < 4 minggu
Fase subakut: fase nyeri menetap > 30 hari setelah onset
lesi kulit tetapi < 4 bulan
Neuralgia post herpetik: dimana nyeri menetap > 4 bulan
setelah onset lesi kulit atau 3 bulan setelah penyembuhan
lesi herpes zoster.
Hiperestesia
Allodynia
Hiperalgesia
Pemeriksaan Fisik
Nyeri kepala
Munculnya area kemerahan pada kulit 2-3 hari
setelahnya
Sensasi yang ditimbulkan dapat berupa
hipersensitivitas terhadap sentuhan maupun suhu.
Krusta (2-3 minggu kemudian)
Krusta yang sembuh dan menghilangnya rasa gatal,
namun nyeri yang muncul tidak hilang dan menetap
sesuai distribusi saraf (3-4 minggu setelahnya).
Alodinia, yang ditimbulkan oleh stimulus non-noxius,
seperti sentuhan ringan
Pemeriksaan Penunjang
CBC
Tzanck Smear
Kultur virus
Medikamentosa
Antivirus Acyclovir 5x800mg selama 7- 10 hari
Analgesic jika pasien tidak tahan dapat diberikan
tramadol
Antikonvulsan Gabapentin 300mg 2x1
Antidepressan Amitriptyline 25mg 2x1/2
Non-medikamentosa
Akupuntur
TENS
Vaksin

Anda mungkin juga menyukai