Anda di halaman 1dari 32

TEORI BELAJAR BEHAVIORISTIK

Disusun oleh:
Ahmad Khoirudin (150513601781)
Andy Novi Rahmadha (150513608082)
Didik Leo Santoso (150513608026)
Muhammad Nur Ali (150513606419)
Sukipa Ghufron Asrori (150513600688)

KELOMPOK 1
Sejarah dan pemahaman Teori Behavioristik

TeoriBehaviorismeatauassociationism theory
oleh:
Pavlov (1849-1936 M)
J.B.Watson(1878-1958M)
Skinner
EdwardL.Thorndike(1874-1949)
Tokoh-tokoh Pencetus Teori Behavioristik

EdwardLeeThorndike(1874-1949)
JohnBroadesWatson(1878-1958)
PetrovichPavlov(1849-1936)
BurrhusFredericSkinner(1904-1990)
RobertGagne(1916-2002)
AlbertBandura(1925)
Edward Lee Thorndike (1874-1949)

Menurut Thorndike, belajar merupakan peristiwa


terbentuknya asosiasi-asosiasi antara peristiwa-
peristiwa yang disebut Stimulus (S) dengan Respon
(R).
hukum-hukum belajar Edward Lee Thorndike

Hukumlaw of readiness(kesiapan)

Hukumlaw of exercise (latihan)

Hukumlaw of effect (akibat)


Thorndike menambahkan hukum tambahan sebagai berikut:

HukumReaksiBervariasi(multiple responses)
Sikap(Attitude)
AktifitasBeratSebelah(Pre-potency of Element)
HukumResponse by Analogy
HukumperpindahanAsosiasi(Associative
Shifting)
John Broades Watson (1878-1958)

TeoribelajarS-R(stimulusrespon)

Teoriperubahanperilaku(belajar)
dalamkelompokbehaviorismeini
memandangmanusiasebagaiproduk
lingkungan.Segalaperilakumanusia
sebagianbesarakibatpengaruh
lingkungansekitarnya
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)

Classic conditioning
(pengkondisianataupersyaratanklasik)
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)

meyakinibahwaperilakudikontrolmelaluiprosesoperant
conditioning

pemberianreinforcement
Prinsip belajar Skinners
Hasilbelajarharussegeradiberitahukanpadasiswajikasalah
dibetulkanjikabenardiberipenguat

Prosesbelajarharusmengikutiiramadariyangbelajar.
Materipelajarandigunakansebagaisistemmodul.

Dalamprosespembelajaranlebihdipentingkanaktivitas
sendiri,tidakdigunakanhukuman

Tingkahlakuyangdiinginkanpendidikdiberihadiahdan
sebaiknyahadiahdiberikandengandigunakannyajadwal
variableratioreinforcer.
Robert Gagne ( 1916-2002)

Belajardimulaidarihalyangpalingsederhana
dilanjutkanpadayanglebihkompleks(belajarS-
R,rangkaianS-R,asosiasiverbal,diskriminasi,
danbelajarkonsep)sampaipadatipebelajar
yanglebihtinggi(belajaraturandanpemecahan
masalah)
Albert Bandura (1925)
Teoribelajarsocialataukognitifsocialserta
efikasidiriyangmenunjukkanpentingnya
prosesmengamatidanmeniruperilaku,sikap
danemosioranglain.
Penerapan Teori Behavioristik dalam Proses Pembelajaran

ciri-ciri kuat yang mendasari :


Mementingkanpengaruhlingkungan.
Mementingkanbagian-bagian.
Mementingkanperananreaksi.
Mengutamakanmekanismeterbentuknyahasil
belajarmelaluiprosedurstimulusrespon.
Mementingkanperanankemampuanyang
sudahterbentuksebelumnya.
Mementingkanpembentukankebiasaanmelalui
latihandanpengulangan.
Hasilbelajaryangdicapaiadalahmunculnya
perilakuyangdiinginkan.
Cara penerapan teori behavioristik dalam
pendidikan dan pembelajaran

ModifkasiPerilaku
PembelajaranBerbasisBehaviorisme
PembelajaranBerdasarkanSistem
PembelajaranTerprogam
Menetapkantujuan Melakukanevaluasidan
perilaku revisi

Modifkasi
Perilaku
Menetapkan
reinforcementyang
sesuai
Melaksanakanprosedur
yangtelahdittapkandan
mencatathasil
penerapanprosedur
Menetapkanprosedur
perubahanperilaku
ModifikasiPerilaku

MemperkuatPerilaku MelemahkanPerilaku

Positive Reinforcement Negative Reinforcement

Tiada lagi ribut setelah Guru mendudukkan siswa di


gurunya memberikan puian bangku depan untuk mengurangi
pada waktu ia duduk dan kebiasaan ribut dan mengobrol
pada waktu belajar
belajar dengan tenang

Pembelajaran Berbasis Behaviorisme

dimulaidenganmelakukananalitiskebutuhan
siswa,kemudiandilanjutkandengan
menetapkantujuanpendidikanatau
pembelajaran.
Tujuan pembelajaran menurut behaviorisme
adalah behavioral learningo ourcame

AAudience
BBehavior
CCondition
DDegree
Pembelajaran Berdasarkan Sistem

Penetapan
Analisis Kebutuhan Proses
Pembelajaran

Sarana/Prasarana
Penetapa
Pembelajaran
n Tujuan Pengembangan
Umun Evaluasi
Kompete Pembelajaean Metode
nsi Pembelajaran

Penetapa Tenaga Pengajar


n Tujuan Pengemban
Khusus ganMateri
Pembelajara Temapat dan
n Waktu
Pembelajaran

Evaluasi
Pembelajara
Umpan Balik n
Pembelajaran Terprogam

Pembelajaranterpogrammerupakan
serangkaiankegiatanpembelajaranyang
diprogamsecarakhususdengantujuanagar
pesertadidikdapatmembelajarkandirinya
sendiri
Pembelajaran terprogam
Menetapkantujuanpembelajaranyangharus
dikuasaipesertadidiksetelahproses
pembelajarandilaksanakan.
Merumuskankompetensiyangperludikuasai
pesertadidikdalamrangkapencapaiantujuan
pembelajaranyangtelahditetapkan.
Memecahkompetensiyangperkudikuasai
menjadikompetensi-kompetensiterbatasdan
spesifik.
Mengembangkanmateripembelajaranyang
sesuaidenganpencapaiantujuanysngakan
dicapai.
Memberikankesempatankepadapesertadidik
untukmencapaitujuanyangtelahditetapkan
sesuaidengantingkatkemampuannya.
Memberikanumpanbalikseceptnyaagar
pesertadidikmengetahuiapakahresponsyang
diberikannyaadalahbenaratausalah.
Peran Guru dan Siswa dalam Pembelajaran Berdasarkan Teori
Behavioristik

Peran guru:
Menyusunbahanbelajardalambentukyangsudah
siap(modul,intruksi,dll).
Bahanbelajardisusunsederhanamenuju
klompleks.
Tujuanpembelajarandibagidalambagian-bagian
kecilyangditandaidengansuatuketrampilan
tertentu.
Pembelajaranberorientasipadahasilyangdapat
diukurdandiamati.
Gurutidakharusmemberikanceramahtetapi
jugaharusmemberikancontoh(dilakukan
sendiriatausimulasi).
Kesalahanharussegeradiperbaiki.
Pengulangandanlatihandigunakansupaya
perilakuyangdiinginkandapatmenjadi
kebiasaan.Hasilyangdiharapkandari
penerapanteoribehavioristikiniadalah
terbentuknyaperilakuyangdiinginkan.
Perilakuyangdiinginkanmendapatpenguatan
positifdanperilakuyangkurangsesuai
mendapatpenghargaannegatif.
Evaluasidanpenilaiandidasariatassesuatu
yangtampak.
Peran siswa:
Berlaku(doing)sesuaiintruksi.
Meniruperilakuyangdicontohkan.
Mengikutiaturan-aturanyangtelahditetapkan
(positih:diulangi,negatif:dihilangkan).
Berlatihmelaluipengulangandanpembiasaan.
Menguasaiketrampilandasarsebagai
persyaratanpengausaanketranpilan
selanjutnya.
Kelebihan Teori Behavioristik

mempermudahprosespenelitiankarena
perilakudapatdikuantifikasi,
bermanfaatdalammengubahperilakuyang
maladaptifmenjadiperilakuadaptif,dandapat
diterapkanpadaanakdanorangdewasa.
Menbiasakanguruuntukbersikapjelidanpeka
terhadapsituasidankondisibelajar
Mampumembentuksuatuperilakuyang
diinginkanmendapatpengakuanpositif
Dapatmengoptimalkanbakatpesertadidikyang
sudahterbentukdengancarapengulangandan
pelatihan
Mampumenghasilkanperilakuyangkonsisten
yangditandaidenganpencapaiansuatu
ketampilantertentu
Teoriinicocokuntukmemperolehkemampuan
yangmembutuhkanpraktekdanpembiasaan
yangmengandungunsur-unsurkecepatan,
spontanitas,dandayatahan
cocokditerapkanuntukanakyangmasih
memerlukandominasiperanorangdewasa,suka
mengulangi,sukameniru,dansukadengan
bentuk-bentukpenghargaanlangsung
Kekurangan Teori Behavioristik

Behaviorismesangatdikenaldengan
pandangannyabahwapembelajaradalah
individuyangpasifyangbertugashanya
memberiresponskepadastimulusyang
diberikan
Behavioristikmenggenaralisirhasileksperimen
terhadaphewankepadamanusia
Tidaksemuamatapelajarandapatmenerapkan
teoriini
Siswaberperansebagaipendengardalamproses
pembelajarandanmenghafalkanapayangdi
dengar

Anda mungkin juga menyukai