Anda di halaman 1dari 41

PLASENTA LETAK RENDAH

DENGAN BEKAS SEKSIO


CAESAREA
Moh. Dany Eryanto
Nama Ny. RW
Jenis Kelamin P
Umur 39th
Alamat Taman, 14/4, Kartoharjo, Mahetan

Agama Islam
Pekerjaan IRT
Pendidikan SD
Tanggal masuk 6-02-2017 pukul 12.45

Tanggal keluar 11-02-2017


Mondok di bangsal Mawar
Nomer CM 6691xxx

Nama Suami Tn. W


Umur 43th
Pendidikan SD
Pekerjaan Buruh Tani
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Keluar bercak darah dari jalan lahir berwarna merah sejak pukul 07:00 pagi
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang kiriman poli asih GIV P2012 uk 37/38mgg + THIU + Lektak
kepala + APB e.c PLR + BSC 2x, dengan keluhan keluar bercak darah dari jalan
lahir berwarna merah sejak pukul 07.00. Bercak darah keluar sudah sejak 1
bulan yang lalu namun awalnya pasien menganggap hanya flek biasa. Pasien
pernah mondok di ruang mawar RSSM 2minggu yll karena keluhan yang sama,
namun pasien KRS karena keluhan membaik.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak pernah mengalami kejadian serupa sebelumnya, tidak
mempunyai riwayat hipertensi, DM, penyakit jantung, dan riwayat
perdarahan besar.

Riwayat Haid
Menarche usia 13 tahun
Siklus 28 hari, teratur
Lama haid 6-7 hari, nyeri (-), Aktifitas (+)
Jumlah sedang
Riwayat Perkawinan
Menikah 2 kali
Pertama usia 19th, tahun 1996-2006 lama menikah 10th, cerai mati, 2 anak
Kedua usia 35th, tahun 2012-sekarang, lama menikah 4th

Riwayat KB (-)

Riwayat ANC
BPM 11kali
Sp.OG 5 kali
Poli Asih 4 kali
HPHT : 20/5/2016
HPL : 27/2/2017
UK : 37/38 mgg
Riwayat Persalinan
No A/P/I/Ab/E/ Cara Lahir Penolong L/P BBL Umur H/M
M
1. Postdate SC a/i PLR RS Ponorogo L 2700 17 th H

2. Postdate SC a/i Letsu + BSC RS Ponorogo L 3500 10th H

3. 4bln Abortus (kuretase) RSSM - - - -

4 Hamil ini - - - - - -
PEMERIKSAAN FISIK
Status Tanda Umum
Keadaan Umum : Baik Kesadaran : CM, GCS E4V5M6
Tinggi Badan : 148 cm Berat Badan : 60 kg BMI : 27.39
Vital Sign
TD : 120/80 mmHg
HR : 86 x/menit
RR : 20 x/menit
T : 36,7 C
Kepala/Leher : AICD -/-/-/-
Cor/Pulmo : S1 S2 tunggal reguler, bising (-). Ves +/+ rh -/- wh -/-
Abdomen : BU (+), Nyeri tekan (-), Bekas seksio (+)
Ekstremitas : Edema -/-
Status Obstetri
TFU : 31 cm
DJJ : (+) 144
His :-
V/V : Flx (-), Flr (-)

Pemeriksaan Dalam (VT) :


Tidak dilakukan
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Hematologi tanggal 6-2-2017
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan
Hemoglobin 12 12-16 g/dL
Eritrosit 4.20 4.2-5.4 Juta/L
Hematoktrit 37.7* 38-47 %
MCV 89.8 80-97 fL
MCH 29.0 26-32 fL
MCHC 32.4 31-36 Pg
Leukosit 12.93* 4.1-10.9 Ribu/L
Trombosit 332 140-440 Ribu/L
Golongan Darah B
USG
BPD: 84.3 (32/33 mgg)
HC : 311.6 (32/33 mgg)
AC : 283.4 (33/34 mgg)
FL : 64.3 (33 mgg)
EFW1 = 2392 g
EFW2 = 2379 g
ASSESMENT DAN TATALAKSANA
ASSESMENT
GIV P2012 uk 37/38 mgg + THIU + Letkep + PLR + BSC 2x + Usia 35th + TBJ
2379

TATALAKSANA
Usul pro primer SC + MOW
KIE informed consent
FOLLOW UP
Kamar Bersalin (Tgl. 7-2-2017 Pkl. 08.00) :
S : (-)
O : KU Baik, CM GCS 456 A(-) I(-) C(-) D(-)
TD : 110/70 N : 80x/mnt RR: 20 x/mnt T: 36,5
Cor : S1/S2 tunggal, Bising (-)
Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd : Nyeri tekan (-), terdapat bekas luka operasi SC
Eks : Edema (-/-)

Status Obstetri
TFU : 31 cm Letak : kepala
DJJ : (+) 144 His : (-)
Durante Op (7-2-2017 pukul 08:30)

Insisi midline 10cm, lapis demi lapis s/d cavum abdomen terbuka
Pada eksplorasi didapatkan :
Perlekatan uterus bagian bawah dengan fascia
Perlekatan uterus bagian atas dengan omentum dapat
dibebaskan
Diputuskan dilakukan insisi corporil
Insisi corporil 5cm, diperdalam secara tajam
Ketuban jernih
(Tgl. 7-2-2017 Pkl. 09.55)

S : Lahir bayi SC perempuan , AS 7-8, 2400gr, PB 45cm, anus (+)

O : KU Baik, CM GCS 456 A(-) I(-) C(-) D(-)


TD : 110/80 N : 92x/mnt RR: 20 x/mnt T: 36,5
Cor : S1/S2 tunggal, Bising (-)
Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd : Bekas luka operasi
Eks : Edema (-/-)

A : P3013 Post SC a/i BSC 2x


Planning
Pasien sementara puasa
Inj ketorolac 3x1 amp
Inj Vit C 3x1 amp
Inj Alinamin 3x1 amp
Inj ceftriakson 2x1 gr
Cek DL post op
Mx VS/Kel/Flx/Luka op
Pemeriksaan hematologi tanggal 8-2-2017 (Post OP)

Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan


Hemoglobin 10.9* 12-16 g/dL
Eritrosit 4.20 4.2-5.4 Juta/L
Hematoktrit 33.5* 38-47 %
MCV 91.0 80-97 fL
MCH 29.6 26-32 fL
MCHC 32.5 31-36 Pg
Leukosit 16.68* 4.1-10.9 Ribu/L
Trombosit 227 140-440 Ribu/L
FOLLOW UP
Irna Mawar (Tgl. 8-2-2017 Pkl. 07.00) :
S : Nyeri luka jahitan operasi (+), Flatus (-)
O : KU Baik, CM GCS 456 A(-) I(-) C(-) D(-)
TD : 110/80 N : 86x/mnt RR: 20 x/mnt T: 36,7
Cor : S1/S2 tunggal, Bising (-)
Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd : BU (+), Nyeri tekan (+), Luka post OP baik
Eks : Edema (-/-)
Status Obstetri
TFU : Dibelakang umbilikal
Kontraksi uterus baik
V/V : Flx (-), Flr (-), Lokia (+)
Assesment
P3013 Post SC (a/i BSC 2x) H-1

Planning
Diet lunak, TKTP
Mobilisasi bertahap
KIE ASI eksklusif & V/V hygiene
Inj alinamin 3x1 amp
Inj cefrtiakson 2x1gr
Inj Transamin 3x500 mg
Inj ketorolac 3x1amp
Inj ranitidin 2x1amp
Monitoring keluhan/VS/Flx/Kontraksi uterus
Irna Mawar (Tgl. 9-2-2017 Pkl. 07.00) :
S : Nyeri luka jahitan operasi (+), Flatus (-)

O : KU Baik, CM GCS 456 A(-) I(-) C(-) D(-)


TD : 120/80 N : 85x/mnt RR: 19 x/mnt T: 36,7
Cor : S1/S2 tunggal, Bising (-)
Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd : BU (+), Nyeri tekan (+), Luka post OP baik
Eks : Edema (-/-)

Status Obstetri
TFU : 2 JBP
Kontraksi uterus baik
V/V : Flx (-), Flr (-), Lokia (+)
Assesment
P3013 Post SC (a/i BSC 2x) H-2

Planning
Diet lunak, TKTP
Mobilisasi bertahap
KIE ASI eksklusif & V/V hygiene
Inj alinamin 3x1 amp
Inj cefrtiakson 2x1gr
Inj Metoklopramid 3x1 amp
Inj Ranitidin 2x1 amp
Inj ketorolac 3x1amp
Monitoring keluhan/VS/Flx/Kontraksi uterus
Irna Mawar (Tgl. 10-2-2017 Pkl. 07.00) :
S : Nyeri luka jahitan operasi (-), Flatus (+)

O : KU Baik, CM GCS 456 A(-) I(-) C(-) D(-)


TD : 130/80 N : 80x/mnt RR: 20 x/mnt T: 36,8
Cor : S1/S2 tunggal, Bising (-)
Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd : BU (+), Nyeri tekan (-), Luka post OP baik
Eks : Edema (-/-)

Status Obstetri
TFU : 2 JBP
Kontraksi uterus baik
V/V : Flx (-), Flr (-), Lokia (+)
Assesment
P3013 Post SC (a/i BSC 2x) H-3

Planning
Diet TKTP
Mobilisasi bertahap
KIE ASI eksklusif & V/V hygiene
Amoxicilin 3x500mg
SF 2x1
Monitoring keluhan/VS/Flx/Kontraksi uterus
Irna Mawar (Tgl. 11-2-2017 Pkl. 07.00) :
S : Nyeri luka jahitan operasi (-)

O : KU Baik, CM GCS 456 A(-) I(-) C(-) D(-)


TD : 120/80 N : 85x/mnt RR: 20 x/mnt T: 36,7
Cor : S1/S2 tunggal, Bising (-)
Pulmo : ves +/+, rh -/-, wh -/-
Abd : BU (+), Nyeri tekan (-), Luka post OP baik
Eks : Edema (-/-)

Status Obstetri
TFU : 2 JBP
Kontraksi uterus baik
V/V : Flx (-), Flr (-), Lokia (+)
Assesment
P3013 Post SC (a/i BSC 2x) H-4

Planning
Diet TKTP
Mobilisasi bertahap
KIE ASI eksklusif & V/V hygiene
Amoxicilin 3x500mg
SF 2x1
Pro KRS
PEMBAHASAN
Plasenta letak rendah merupakan salah satu jenis dari plasenta
previa. Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada
segmen bawah Rahim demikian rupa sehingga menutupi seluruh atau
sebagian dari ostinum uteri internum.
Plasenta letak rendah plasenta yang berimplantasi pada segmen
bawah rahim yang berdekatan dengan ostium internum.
Letak plasenta umumnya berada di depan atau di belakang atas
dinding uterus ke arah fundus uteri.
Hal ini terjadi karena permukaan bagian atas korpus uteri lebih luas,
sehingga lebih banyak tempat untuk berimplantasi.
Pada fundus uteri juga terdapat terdapat vena-vena yang lebar untuk
menyuplai darah ke janin sehingga pertumbuhan janin tidak
terganggu
Proses terbentuknya plasenta letak rendah
Beberapa kondisi yang dapat mengakibatkan implantasi plasenta
berada di segmen bawah rahim dapat disebabkan oleh
Pembuluh darah pada fundus uteri dinilai tidak adekuat untuk
menopang perkembangan janin
Endometrium di fundus uteri belum siap menerima implantasi
Keterlambatan proses nidasi
Perdarahan antepartum yang disebabkan oleh plasenta previa
umumnya terjadi pada trimester ketiga karena pada saat itu segmen
bawah uterus lebih mengalami perubahan yang berkaitan dengan
semakin tuanya usia kehamilan, segmen bawah uterus akan semakin
melebar, dan serviks mulai membuka.
Faktor Risiko
Usia ibu
insiden plasenta previa meningkat secara bermakna pada setiap
peningkatan kelompok usia ibu. Insiden ini sebesar 1 : 1500 pada
perempuan usia 19 tahun dan sebesar 1 : 100 pada kelompok usia >
35 tahun.

sklerosis
aliran plasenta
pembuluh
darah ke Plaseta
Usia >35 darah tumbuh
endometri letak
th arteri kecil lebih
um tidak rendah
dan lebar
merata
arteriol
Multiparitas
Kejadian plasenta previa tiga kali lebih sering pada wanita multipara
dari pada primipara

Aliran
Memper- menutupi
atrofi darah ke
Multipa luas pembukaa
pada plasenta n jalan
ritas permuka
desidua tidak lahir
annnya
cukup
Riwayat melahirkan caesarea

Kejadian plasenta previa akan meningkat pada wanita yang sudah


melakukan 2 kali atau lebih operasi caesar.
Pada operasi caesar dilakukan insisi pada dinding uterus sehingga
dapat mengakibatkan perubahan atropi pada desidua dan
berkurangnya vaskularisasi
Kedua hal tersebut dapat menyebabkan aliran darah ke janin tidak
cukup dan mengakibatkan plasenta tempat yang lebih luas dan
endometrium yang masih baik untuk berimplantasi yaitu di segmen
bawah rahim sehingga dapat menutupi sebagian atau seluruh ostium
uteri internum.
Seksio caesarea pada kasus plasenta letak rendah

Secara terperinci ada beberapa indikasi medis dimana seorang ibu


harus menjalani seksio sesarea yaitu : Panggul sempit, kegawatan
janin, plasenta previa totalis, kelainan letak, kontraksi yang tidak
adekuat, dan riwayat seksio carsarea sebelumnya.
Plasenta previa letak rendah bukan termasuk indikasi seksio caesarea
Pada kasus ini, riwayat SC sebelumnya merupakan indikasi dilakukan
seksio caesarea.
Hubungan Bekas Seksio Caesarea Dengan Plasenta
Previa Letak Rendah
Pada operasi caesar dilakukan insisi pada dinding uterus sehingga
dapat mengakibatkan atropi pada sel desidua dan berkurangnya
vaskularisasi.
Aliran darah ke janin tidak adekuat plasenta melakukan
kompensasinya berupa perluasan ukuran plasenta ke dinding
endometrium yang masih baik plasenta memperluas permukaan
hingga segmen bawah rahim
Pada kasus plasenta letak rendah sering ditemukan ukuran plasenta
yang lebih besar daripada plasenta yang letaknya di bagian fundus
uteri.
Hubungan Bekas Seksio Caesarea Dengan Adhesi
Peritonium
Faktor yang dapat menimbulkan adhesi peritoneal, antara lain;
infeksi intrabdominal
Pelvic Inflamatory disease ( PID)
abses intraabdomen
trauma (abrasi atau tindakan operasi)
cedera panas (kauterisasi, paparan lampu operasi)
iskemia (termasuk jahitan yang tegang, tebal dan kasar, kauterisasi,
kekeringan serosa, devaskulerisasi)
paparan benda-benda asing seperti bubuk tepung dari sarung tangan,
atau potongan benang.
Cedera pada peritonium

peningkatan permiabilitas pembuluh darah pada area tersebut

eksudasi dari sel-sel inflamasi

Tromboplastin, protrombin dan trombin akan mengaktifasi fibrinogen menjadi


fibrin

Matriks Fibrin

menghubungkan kedua permukaan peritoneal yang cedera


Matriks Fibrin

Penurunan jumlah tPA


Peningkatan jumlh PAI

Terganggunya proses fibrinolisis

makrofag akan bertahan dan fibroblast berproliferasi

Dalam waktu lima hari jaringan fibrin yang terbentuk akan digantikan oleh
sel fibroblast

Terbentuk pembuluh darah baru

Jaringan fibrosa menebal

Adhesi fibrosa permanen


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai