Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KASUS

UVEITIS DENGAN
GANGRENE RADIKS

Disusun oleh:
Thifah Ariqonitah Sr., S.Ked
K.M. Syarif Azhar , S.Ked

Pembimbing :
drg. Billy Sujatmiko, Sp.KG
OUTLINE

BAB I LAPORAN KASUS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III ANALISIS KASUS

-
BAB I
LAPORAN KASUS

Identifikasi Pasien
Nama : Sukaisi binti Tambun
Usia : 40 tahun (28 Juli 1977)
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Prabu Raja, Prabumulih
Agama : Islam
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Med Rek : 1015392
Tanggal Kunjungan : 28 Agustus 2017

-
ANAMNESIS

Keluhan Utama :
Pasien dikonsulkan dari bagian kesehatan mata RSUP
Dr. Mohammad Hoesin Palembang karena gigi
berlubang.

Keluhan Tambahan : tidak ada

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien dikonsulkan dari bagian mata RSUP Dr.
Mohammad Hoesin Palembang, dengan diagnosa suspek
uveitis intermedia ODS dengan riwayat karies gigi. Pasien
mengeluh gigi berlubang sejak 5 tahun yang lalu, nyeri
(+), nyeri lama kelamaan menghilang, pasien juga
mengaku giginya mulai lepas satu per satu. Sejak 2
tahun yang lalu, pasien mengalami kesulitan makan,
sehingga membuat pasien menggunakan gigi palsu yang
dibuat oleh tukang gigi. Pasien belum pernah mengobati
kondisi giginya ke dokter sebelumnya.
-
Riwayat Penyakit Sistemik
Penyakit atau Kelainan Sistemik Ada Disangkal

Alergi : debu, suhu, obat

Penyakit Jantung

Penyakit Tekanan Darah Tinggi

Penyakit Diabetes Melitus

Penyakit Kelainan Darah

Penyakit Hepatitis
A/B/C/D/E/F/G/H

Kelainan Hati Lainnya

HIV/ AIDS

Penyakit Pernafasan/paru

Kelainan Pencernaan

Penyakit Ginjal

Penyakit / Kelainan Kelenjar ludah

Epilepsi

-
Riwayat Penyakit Gigi dan
Mulut Sebelumnya
Riwayat cabut gigi (-)
Riwayat tumpat gigi (-)
Riwayat membersihkan karang gigi (-)
Riwayat trauma (-)

Riwayat Kebiasaan Buruk


Kebiasaan meggosok gigi: tidak teratur.

-
PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaan Intra Oral


Debris : ada, di regio e
Status Umum Pasien
Pemeriksaan Ekstra Oral Plak : ada, di regio e
(Senin, 28 Agustus 2017,
Wajah : simetris kanan = Kalkulus : ada, di regio e
pukul 11.00 WIB)
kiri Perdarahan Papilla
Keadaan Umum Pasien :
Bibir : sehat Interdental : tidak ada
Tampak sakit ringan
KGB : tidak ada Gingiva : gingivitis
Kesadaran : Compos mentis
pembesaran KGB Mukosa : t.a.k
TMJ : tidak ada Palatum : t.a.k
Vital Sign
kelainan Lidah : t.a.k
TD : 120/80 mmHg
Pupil mata : bulat, Dasar Mulut : t.a.k
Nadi : 80 x/menit
sentral, 3 mm/3 mm, Hubungan Rahang :
RR : 20 x/menit
refleks cahaya +/+ ortognatia
Temp : 36,5 C
Kelainan Gigi Geligi : lihat di
status lokalis

-
ODONTOGRAM

-
STATUS LOKALIS
Gigi Lesi Sondase CE Perkusi Palpasi Diagnosis/ ICD Terapi

11 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi


12 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
13 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
14 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
15 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
18 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
22 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
24 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
25 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
26 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
27 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
28 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
34 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
35 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
37 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
41 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
42 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
43 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
44 Radix - Td - - Gangren Radix Pro ekstraksi
23 Pulpa - Td - - Necrosis Pulpa Pro ekstraksi

-
Temuan Masalah
Debris, Plak, dan Kalkulus di regio c, e
Gangren radix (11, 12, 13, 14, 15, 18,
22, 24, 25, 26, 27, 28, 34, 35,
37, 41, 42, 43, 44)
Nekrosis pulpa 23
Missing teeth 16, 17, 21, 36, 38, 45, 46, 47, 48

Perencanaan Terapi
Plak dan kalkulus pro scaling
Gangrene radix pro Ekstraksi
Nekrosis pulpa pro Ekstraksi
Pro Prosthesa
Dental Health Education

-
Lampiran Foto

-
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Anatomi Gigi

Karies Gigi

Uveitis

-
ANATOMI GIGI

-
ANATOMI GIGI

-
ANATOMI SYARAF GIGI

-
KARIES GIGI

1. Definisi

Karies berasal dari bahasa Latin


yaitu caries yang artinya kebusukan.

Karies gigi adalah suatu proses


kronis regresif yang dimulai dengan
larutnya mineral email sebagai akibat
terganggunya keseimbangan antara
email dan sekelilingnya yang disebabkan
oleh pembentukan asam mikrobial dari
substrat sehingga timbul destruksi
komponen-komponen organik yang
akhirnya terjadi kavitas.

-
KARIES GIGI

2. Klasifikasi

1. D1: merupakan suatu lesi dini yang terlihat


adanya lesi putih (white spot) pada permukaan
gigi pada saat gigi dalam keadaan kering.
2. D2: merupakan suatu lesi yang terlihat adanya
lesi putih (white spot) pada permukaan gigi pada
saat gigi dalam keadaan basah.
3. D3: lesi minimal pada permukaan email gigi
(karies email).
4. D4: lesi email lebih dalam dengan tampaknya
bayangan gelap dentin atau lesi sudah
menyerang bagian dentino enamel junction
(DEJ)/karies dentin terbatas.
5. D5: lesi telah menyerang dentin/karies dentin
luas.
6. D6: lesi sudah menyerang pulpa/karies pulpa

-
KARIES GIGI
2. Klasifikasi

Gambar 1 . Karies ICDAS


-
KARIES GIGI

3. Etiologi
Etiologi Karies Gigi
a. Faktor Host (Tuan Rumah)
b. Faktor agen
c. Faktor substrat atau diet
d. Faktor Waktu
e. Faktor Kebiasaan Makan

-
KARIES GIGI
4. Proses Terbentuknya Karies

Small Pit
Mikroorganisme mulai menyerang bagian
gigi yang rentan, yaitu pit.
Bluish White Area
Dentin lebih lunak email sehingga
mikroorganisme akan menyerang dentino
enamel junction yang akan menimbulkan
warna keputihan pada email.
Open Cavity
Jika penyerangan mikroorganisme terus
berlanjut, maka akan terlihat kavitas
besar warna coklat muda.
Pulpitis
Pulpa mulai diserang sehingga menimbul-
kan infeksi.
Apical abscess
Pulpa sudah mati dan pulpitis mulai
merambah ke ligament periodontal.

-
KARIES GIGI
4. Proses Terbentuknya Karies

-
KARIES GIGI

5. Pencegahan
- Primer
Hal ini ditandai dengan:
a. Upaya meningkatkan kesehatan
(health promotion)
b. Memberikan perlindungan
khusus (spesific protection)

- Sekunder
a. Diagnosa dini
b. Tindakan
-
KARIES GIGI

Tindakan
a. Penambalan
Pertama, dilakukan pembersihan gigi
yang karies yaitu dengan membuang
jaringan gigi yang rusak dan jaringan
gigi yang sehat di sekelilingnya,
karena biasanya bakteri-bakteri
penyebab karies telah masuk ke
bagian-bagian gigi yang lebih dalam.

Umumnya bahan-bahan tambalan


yang digunakan adalah perak
amalgam, resin komposit, semen
ionomer kaca, emas tuang, porselen.

-
KARIES GIGI

Tindakan
b. Pencabutan
Keadaan gigi yang sudah sedemikian rusak
sehingga untuk penambalan sudah sukar
dilakukan, maka tidak ada cara lain selain
mencabut gigi yang telah rusak tersebut.
Dalam proses pencabutan maka pasien
akan dibius, di mana biasanya pembiusan
dilakukan lokal yaitu hanya pada gigi yang
dibius saja yang mati rasa dan pembiusan
pada setengah rahang.
Pembiusan ini membuat pasien tidak
merasakan sakit pada saat pencabutan
dilakukan.

-
KARIES GIGI

5. Pencegahan
- Tersier
a. Pembatasan Cacat (Disability
Limitation), merupakan tindakan
pengobatan yang parah, misalnya pulp
capping, pengobatan urat syaraf
(perawatan saluran akar), pencabutan
gigi dan sebagainya.

a. Rehabilitasi (Rehabilitation), merupakan


upaya pemulihan atau pengembalian
fungsi dan bentuk sesuai dengan
aslinya, misalnya pembuatan gigi tiruan
(protesa).

-
FOKAL INFEKSI

Fokal infeksi adalah suatu infeksi lokal yang


biasanya dalam jangka waktu cukup lama (kronis),
dimana hanya melibatkan bagian kecil dari tubuh,
yang kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi
atau kumpulan gejala klinis pada bagian tubuh
yang lain.

Penyebaran infeksi dari fokus primer


ke tempat lain dapat berlangsung melalui
beberapa cara, yaitu
a. Transmisi melalui sirkulasi darah
(hematogen)
b. Transmisi melalui aliran limfatik
(limfogen)
c. Perluasan infeksi dalam jaringan
d. Penyebaran dari traktus gastrointestinal
dan pernapasan akibat tertelannya atau
teraspirasinya materi infektif.

-
FOKAL INFEKSI
PLAK

ABSES
(Apikal- KALKULUS
Periapikal)

FOKUS
INFEKSI
NEKROSIS
KARIES
PULPA

PULPITIS PERIKORONITIS

-
MANIFESTASI FOKAL INFEKSI DI
MULUT PADA MATA

Infeksi ruang orbital diakibatkan oleh


infeksi dento-alveolar.

Komplikasi dari kista dentigerous


menyebabkan superior orbital fissure
syndrome (edema peri-orbital, proptosis,
ekimosis subkonjungtival, ptosis,
ophtalmoplegia, dilatasi pupil, keadaan
mata yang sensitif terhadap cahaya).

Inflamasi mata lainnya dapat


menyebabkan uveitis dan endophtalmitis.

-
UVEITIS

1. Definisi

Uveitis adalah peradangan atau inflamasi yang


terjadi pada lapisan traktus uvealis yang meliputi
peradangan pada iris, korpus siliaris dan koroid
yang disebabkan oleh infeksi, trauma,
neoplasia, atau proses autoimun.

-
UVEITIS

2. Klasifikasi

Klasifikasi berdasarkan Anatomis


Uveitis anterior
Merupakan inflamasi yang terjadi terutama pada iris
dan korpus siliaris atau disebut juga dengan
iridosiklitis.
Uveitis intermediet
Merupakan inflamasi dominan pada pars plana dan
retina perifer yang disertai dengan peradangan
vitreous.
Uveitis posterior
Merupakan inflamasi yang mengenai retina atau
koroid.
Panuveitis
Merupakan inflamasi yang mengenai seluruh
lapisan uvea.

-
UVEITIS

2. Klasifiksasi

-
UVEITIS INTERMEDIATE

Uveitis intermediate disebut juga uveitis perifer atau pars


planitis adalah peradangan intraokular terbanyak kedua.

Tanda uveitis intermediet yang terpenting yaitu adanya


peradangan vitreus.

Gejala- gejala yang khas meliputi floaters dan


penglihatan kabur. Nyeri, fotofobia dan mata merah
biasanya tidak ada atau hanya sedikit.

Temuan pemeriksaan yang menyolok adalah vitritis


seringkali disertai dengan kondensat vitreus yang
melayang bebas seperti bola salju (snowballs) atau
menyelimuti pars plana dan corpus ciliare seperti
gundukan salju (snow-banking).

-
UVEITIS INTERMEDIATE

Penatalaksanaan:
Terapi non-spesifik
- Penggunaan kacamata hitam
- Kompres hangat
- Sikloplegik
- Anti Inflamasi

Terapi spesifik
Terapi yang spesifik dapat diberikan apabila
penyebab pasti dari uveitis intermediate telah
diketahui. Karena penyebab yang tersering adalah
bakteri, maka obat yang sering diberikan berupa
antibiotik, yaitu
Dewasa : Lokal berupa tetes mata kadang
dikombinasi dengan steroid.
Anak : Chloramphenicol 25 mg/kgbb sehari 3-4 kali.

-
BAB III
ANALISIS KASUS
Ny.Sukaisi bt Tambun, Pr, 40 tahun
Dikonsulkan dari bagian mata dengan diagnosis
susp. Uveiitis Intermedia ODS dengan riwayat
karies gigi
Keluhan :
Gigi berlubang sejak 5 tahun yang lalu, nyeri (+), nyeri lama
kelamaan menghilang, pasien juga mengaku giginya mulai lepas satu
per satu. Sejak 2 tahun yang lalu, pasien mengalami kesulitan
makan, sehingga membuat pasien menggunakan gigi palsu yang
dibuat oleh tukang gigi. Pasien belum pernah mengobati kondisi
giginya ke dokter sebelumnya.

Analisis :
Pasien belum pernah berobat. Hal ini menyebabkan proses karies
gigi berupa demineralisasi dan reparasi yang berlangsung terus
menerus. Tanpa dibarengi dengan penatalaksaan, karies gigi lama
kelamaan semakin berlanjut, berujung terbentuknya gangrene
radix pada pasien ini.

-
BAB III
ANALISIS KASUS

Pada pemeriksaan intraoral


Bagian mukosa bukal dalam batas normal,
Terdapat kelainan gusi berupa gingivitis, plak,
debris, dan kalkulus (+) diregio c dan e,
Tak tampak kelainan pada lidah.

Analisa :
Debris disebabkan oleh sisa makanan yang menempel
dan indikasi kurangnya perlindungan kesehatan gigi
dan mulut (oral hygiene) pasien.

-
BAB III
ANALISIS KASUS

Status lokalis:
Gangrene radiks artinya terdapat sisa akar
pada gigi 11, 12, 13, 14, 15, 18, 22, 24, 25,
26, 27, 28, 34, 35, 37, 41, 42, 43, 44.

Analisa :
Gangren radix pada pasien ini adalah akibat
dari karies yang tidak ditatalaksana lanjut.
Gangrene radiks merupakan tempat subur
bagi perkembangbiakan bakteri. Bakteri-
bakteri penyebab infeksi kemungkinan besar
berkumpul di daerah Radix, menyebabkan
kondisi oral pasien menjadi lebih buruk dan
menimbulkan gangren.
-
BAB III
ANALISIS KASUS
Penegakkan diagnosis uveitis memerlukan
konsultasi dengan bagian lain :
1. Ahli radiologi
2. Ahli penyakit anak atau penyakit dalam
3. Ahli penyakit THT
4. Ahli penyakit gigi dan mulut

Analisa :
Konsultasi dengan ahli yang lain bertujuan untuk
mencari fokus infeksi.

Fokus infeksi sendiri adalah infeksi yang


melibatkan suatu bagian kecil dari tubuh , yang
kemudian dapat menyebabkan suatu infeksi atau
kumpulan gejala klinis pada bagian tubuh yang
lain, dalam hal ini mata berupa uveitis.
-
1. Gingiva, gigi, tulang penyangga, dan stroma jaringan
lunak di sekitarnya merupakan area yang kaya dengan
suplai darah. Hal ini meningkatkan kemungkinan
masuknya organisme dan toksin dari daerah yang
terinfeksi ke dalam sirkulasi darah.

2. infeksi dan inflamasi juga akan semakin meningkatkan


aliran darah yang selanjutnya menyebabkan semakin
banyaknya organisme dan toksin masuk ke dalam
pembuluh darah.

3. Karena perubahan tekanan dan edema menyebabkan


penyempitan pembuluh vena dan karena vena pada
daerah ini tidak berkatup, maka aliran darah di dalamnya
dapat berlangsung dua arah, memungkinkan penyebaran
infeksi langsung dari fokus di dalam mulut ke kepala atau
faring sebelum tubuh mampu membentuk respon
perlawanan terhadap infeksi tersebut.

-
BAB III
ANALISIS KASUS
Rencana terapi pada pasien ini adalah :
1. Plak dan kalkulus pro scaling
2. Gangrene radix pro Ekstraksi
3. Nekrosis pulpa pro Ekstraksi
4. Pro Prosthesa
5. Dental Health Education

Dental Health Education

Menjaga oral hygiene pasien


Pemilihan makanan seperti menghindari makanan yang
keras, terlalu panas dan yang mengandung banyak gula
seperti yang dikonsumsi dalam intensitas sering dan jumlah
yang banyak
Cara menyikat gigi yang benar dan teratur
Kunjungan ke dokter gigi setiap 6 bulan

-
-

Anda mungkin juga menyukai