Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK

DENGAN GANGGUAN KONSEP DIRI

OLEH : KELOMPOK 2
1. Afrianti Simbadju
2. Risnawati Said
3. Meilisa I.Parusu
4. Risma Nurul Fadilah
5. Zikri Siti Ramadhan
6. Israel Opo
7. Ahmad Almusawa
8. Nuraida Agustina
9. Fadlan A. Malongi
Pengertian
Konsep diri adalah semua ide,pikiran dan
pendirian yg diketahui individu ttg dirinya dan
mempengaruhi individu dalam berhubungan
dg orang lain
Dipelajari melalui kontak sosial, pengalaman
berhubungan dengan orang lain
Terdiri dari komponen : Citra diri, penampilan
peran, identitas personal, ideal diri dan harga
diri
Patofisiologi
Dalam Asuhan Keperawatan Kelompok
Sebelumnya, Kelompok sama sekali tidak
Mencantumkan Patofisiologi Dari Gangguan
Konsep Diri.
Oleh karena itu, kelompok kami
menambahkan patofisiologi untuk gangguan
konsep diri adalah sebagai berikut ini :
Diagnosa Keperawatan
Pada Asuhan Keperawatan kelompok sebelumnya
Kelompok mengangkat 2 diagnosa keperawatan
yaitu :
1. Gangguan Citra tubuh b/d ancaman terhadap
konsep diri
2. Gangguan harga diri b/d perubahan interaksi sosial
Batasan Karakteristik
Diagnosa 1 : Gangguan Citra Tubuh
Pada asuhan keperawatan kelompok
sebelumnya, kelompok sama sekali tidak
mencantumkan batasan karakteristik dari
diagnosa gangguan citra tubuh. Oleh karena
itu, kelompok kami mencantumkan batasan
karakteristik gangguan citra tubuh sesuai
Nanda sebagai berikut.
Data subjektif
- Depersonalisasi bagian (tubuh) atau kehilangan melalui kata ganti
netral
- Penekanan pada kekuatan yang tersisa
- Rasa takut terhadap penolakan atau reaksi dari org lain
- Berfokus pada kekuatan, fungsi atau penampilan di masa lalu
- Pencapaian tertinggi
- Perasaan negatif tentang tubuh (misalnya perasaan putus asa, tidak
mampu, atau tidak berdaya)
- Personalisasi dari bagian tubuh atau bagian tubuh yang hilang dengan
menggunakan nama
- Fokus pada perubahan atau kehilangan
- Menolak untuk memverivikasi perubahan aktual
- Mengungkapkan secara verbal perubahan gaya hidup.
Data Objektif
- Perubahan aktual pada stuktur atau fungsi (tubuh)
- Perilaku memantau atau mencari tahu tentang tubuh individu
- Perubahan pada kemampuan untuk memperkirakan hubungan spasialis tubuh terhadap
lingkungan
- Perubahan dalam keterlibatan sosial
- Memprrluas batasan tubuh untuk menggabungkan benda-benda di lingkungan
- Menutupi atau memperlihatkan bagian tubuh ( dengan sengaja atau tidak sengaja)
- Kehilangan bagian tubuh
- Respons non-verbal terhdap perubhan aktual atau di rasa pada tubuh (misal,
pernampilan, struktur, fungsi)
- Tidak melihat pada bagian tubuh
- Tidak menyentuh bagian tubuh
- Melaporkan perasaan yang menggambarkan gangguan pandangan pada tubuh
seseorang ( misal, penampilan,struktur, fungsi)
- Melaporkan persepsi yang merefleksikan gangguan pandangan tubuh seseorang pada
tampilan .
- Trauma terhadap bagian tubuh yang tidak berfungsi
- Menyembunyikan atau membuka secara berlebihan bagian tubuh tanpa sengaja.
Batasan Karakteristik
Diagnosa 2 : Gangguan harga diri b/d perubahan
interaksi sosial
Pada asuhan keperawatan kelompok
sebelumnya, kelompok sama sekali tidak
mencantumkan batasan karakteristik dari
diagnosa Gangguan harga diri . Oleh karena
itu, kelompok kami mencantumkan batasan
karakteristik diagnosa Gangguan harga diri
sesuai Nanda sebagai berikut
Data Subjektif
- Evaluasi diri bahwa indvidu tidak sanggup
menghadapi peristiwa tertentu
- Mengungkapkan rasa malu atau rasa bersalah
- Melebih lebihkan umpan balik negatif tentang diri
sendiri
- Menolak umpan balik positif
Data Objektif
- Bergantung pada pendapat orang lain
- Selalu mencari penguatan secara berlebihan
- Sering kurang berhasil ( dalam kerja atau peristiwa
hidup lain
- Ragu-ragu untuk mencoba hal-hal atau situasi baru
- Bimbang
- Kurang kontak mata
- Tidak asertif atau pasif
- Menyesuaikan diri secara berlebihan
Intervensi , Tujuan Dan Rasional
1. Diagnosa 1 : Gangguan Citra tubuh
Pada diagnosa pertama kelompok
sebelumnya telah mencamtukan intervensi
yang sesuai dengan Nanda Nic-Noc
Intervensi Gangguan Citra tubuh adalah
sebagai berikut :
Intervensi :
1. Kaji dan dokumentasikan respons verbal dan nonverbal pasien terhadap tubuh
pasien.
2. Indetifikasi mekanisme koping yang biasa di gunakan pasien
3. Dengarkan pasien dan keluarga secara aktif dan akui realitas kekhawatiran
terhadap perawatan, kemajuaan, dan prognosis
4. Beri dorongan kepada paasien dan keluarga untuk menggukapkan perasaan
untuk berduka jika perlu.
5. Dukungan mekanisme koping yang biasa digunakan pasien, sebagai contoh tidak
meminta pasien untuk mengeksplorasi perasaannya jika pasien tampak enggan
melakukannya
6. Bantu pasien dan keluarga untuk mengidentifikasi kekuatan dan mengenali
keterbatasan mereka ,berikan perawatan dengan cara yang tidak menghakimi,
juga privasi dan martabat pasien
7. Peningkatan citra tubuh (NIC), identifikasi cara mengurangi dampak,kecacatan
melalui pakaian, gunakan latihan pengukapkan diri dengan kelompok remaja atau
pengukapan atas kareteristik fisik normal lain
Tujuan : Dalam tujuan Diagnosa 1 kelompok sebelumnya hanya
mencantumkan tujuan kriteria hasil tanpa menggunakan kata
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam
diharapkan gangguan citra tubuh teratasi dengan kriteria hasil sbb

Akan tetapi kriteria hasil dari diagnosa 1, kelompok telah


mencantumkan tujuan yang sesuai dengan Noc yaitu sebagai berikut

1. Gangguan citra tubuh berkurang yang di buktikan oleh penyesuain


psikososial, perubahan, hidup, citra tubuh positif,tidak mengalami,
keterlambatan dalam perkembangan anak, harga diri positif.
2. Menunjukkan citra tubuh, yang dibuktikan oleh kesesuain antara
realitas tubuh, ideal tubuh, dan perwujudan tubuh,kepuasan
terhadap penampilan dan fungsi tubuh,keinginan untuk menyentuh
bagian tubuh yang mengalami gangguan
Rasional pada diagnosa 1, kelompok sebelumnya
telah mencantumkan rasional yang telah sesuai
dengan buku Doengoes
Intervensi, Tujuan , & Rasional
Diagnosa 2 : Gangguan harga diri b/d
perubahan interaksi sosial
Pada diagnosa kedua kelompok sebelumnya
tidak mencamtumkan intervensi yang sesuai
dengan Nanda Nic-Noc
Intervensi Sebelumnya :
1. Dukung eksperesi emosi keyakinan, perilaku dan pikiran pasien
secara verbal, non verbal, simbolik atau langsung.
2. Bangkitkan persepsi pasien tentang kelebihan dan kekurangan diri
yang dimilikinya.
3. Gunakan diri secara terapeutik dengan:
Berbagi perasaan anda dengan pasien
Mengkapkan tentang apa
yang mungkin orang lain rasakan
Mencerminkan persepsi anda terhadap pasien.
4. Gunakan respon empatik dan pantau diri anda terhadap perasaan
simpati atau kasihan.
5. Gunakan sistem pendukung dari keluarga dan kelompok untuk
memfasilitasi eksplorasi diri pasien
Intervensi Gangguan harga diri b/d perubahan
interaksi sosial yang sesuai dengan Nanda Nic-
Noc adalah sebagai berikut :
Intervensi :
1. Pantau pernyataan pasien tentang harga diri
2. Tentukan rasa percaya diri pasien dalam penilaian
diri
3. Pantau frekuensi ucapan negatif tentang diri
4. Beri penghargaan atau pujian atas kemajuan
pasien dalam mencapai tujuan
5. Fasilitasi lingkungan dan aktifitas yg dapat
meningkatkan harga diri
Tujuan : Diagnosa 2, tidak sesuai dengan Kriteria hasil
dari Noc.

Tujuan Kriteria Hasil sesuai Noc adalah sbg berikut :


1. Mengungkapkan penerimaan diri secara verbal
2. Mempertahankan postur tubuh tegak
3. Mempertahankan kontak mata
4. Mempertahankan hygiene dan perhiasan
5. Menerima kritik dari orang lain
6. Menceritakan keberhasilah dalam pekerjaan atau
kelompok sosial.
Rasional :
1. Pernyataan klien tentang pandangan harga diri klien
mengidentifikasi terhdap penyebab harga diri
2. Dengan menentukan rasa percaya diri dapat
meningkatkan harga diri klien
3. Ucapan-ucapan negatif yang sering keluar dari klien
dapat menurukan harga diri klien
4. Pujian dan penghargaan yg diberikan dapat
memberikan rasa percaya diri kepada klien
5. Mempermudah klien untuk meningkatkan harga diri
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai