Oleh:
infus
Anggriala S. 3012011501
Clarisa o. 3012011501
Elika friskila 3012011502
Lucia giovani 3012011503
Ratna cempaka 3012011504
Stefani amelia 3012011504
Veronica dimas 3012011500
DEFINISI
• Infus adalah instilasi cairan,elektrolit, obat-obatan,
darah, atau zat nutrien, ke vena. Dokter
bertanggung jawab untuk memprogramkan tipe
larutan, jumlah, dan kecepatan aliran infus
(Audrey Berman, dkk.2009).
SIRKULASIDARAH VENA
Pembuluh darah vena merupakan
kebalikan dari pembuluh arteri yaitu berfungsi
untuk membawa darah yang dari alat tubuh
kembali masuk ke dalam jantung. Bentuk dan
susunannya hampir sama dengan arteri. Katup
pada vena terdapat di sepanjang pembuluh
darah.
Anatomi dan fisiologi
A. Vena anggota gerak
Jalinan vena superfisialis
Vena sefalika
Vena basilika
o Vena poplitea: dibentuk oleh anastomosis vena komunikantes dari arteri tibialis
anterior dan arteri tibialis posterior
o Vena femoralis: merupakan lanjutan vena poplitea. Vena ini menaiki paha pada
sisi lateral dan berakhir pada sisimedial lalu berjalan ke belakang ligamentum
inguinal menjadi vena iliaka eksterna dengan cabang-cabang sebagai berikut.
Vena savena magna
vena sirkumfleksa
vena pudenda eksterna
Con’ t
o Vena obturatoria: menampung cabang-
cabang dari arteri obturatoria dan
mencurahkan isinya ke dalam vena iliaka
interna.
Vena ini menaiki paha pada sisi lateral
dan berakhir pada sisi medial lalu berjalan
kebelakang ligamen inguinal menjadi vena
iliaka eksterna dengan cabang-cabang
sebagai berikut:
Keuntungan :memungkinkan
pergerakan lengan, mudah dilihat dan di palpasi,
tulang-tulang dengan membelat kateter.
Kerugian: pasien-pasien yang aktif dapat
mengeser kateter, balutan menjadi mudah basah
dengan mencuci tangan, tempat penusukan IV
akan macet jika penahan pergelangan tangan di
pasang.
Sefalika
Basilikamediana
Timbul dari fossa antekubiti,
lebih besar dan kurang berliku-liku
daripada sefalika.
Anterbrakial mediana
Cairan Hipotonik :
Cairan Isotonik :
Cairan hipertonik :
Berdasarkan kelompoknya:
Kristaloid
Koloid
jenis – jenis cairan infuse dan
fungsinya
ASERING
Indikasi : Dehidrasi (syok hipovolemik & asidosis) pada
keadaan : gastroenteritis akut, demam berdarah
dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi
berat, trauma.
Keunggulan :
Asetat dimetabolisme di otot, &
masihlah dapat ditolelir pada pasien
yg mengalami gangguan hati
Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA akan
mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL
pada neonatus
KA-EN 1B
Indikasi :
Sebagai larutan awal apabila status elektrolit
pasien belum diketahui, misalnya ditemukan
pada kasus emergensi (dehidrasi lantaran
asupan oral tidak memadai, demam)
Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya
tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam
KA-EN 3A dan KA-EN 3B
Indikasi :
Mensuplai kalium sebesar 20 MEq/L untuk KA-
EN 3B
Mensuplai kalium sebesar 10 MEq/L untuk KA-
EN 3A
KA-EN MG3
Indikasi :
Rumatan untuk kasus di mana suplemen NPC
dibutuhkan 400 Kcal/L
Mensuplai kalium 20 MEq/L
KA-EN 4A
Indikasi :
Adalah larutan infus rumatan untuk bayi &
anak
Tidak Dengan kandungan kalium, maka
dapat diberikan kepada pasien dengan
berbagai kadar konsentrasi kalium serum
normal
Tepat digunakan buat dehidrasi hipertonik
KA-EN 4B
Indikasi :
Adalah larutan infus rumatan untuk bayi &
anak umur kurang 3 th
Mensuplai 8 MEq/L kalium pada pasien maka
meminimalkan risiko hipokalemia
Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik
Otsu-Ns
Indikasi :
Untuk resusitasi
Kehilangan Na > Cl, misal diare
Sindrom yg berkaitan dengan kehilangan
natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi
adrenokortikal, luka bakar)
Otsu-RL
Indikasi :
Suplai ion bikarbonat
Resusitasi
Asidosis metabolik
Martos-10
Indikasi :
Kondisi kritis lain yg membutuhkan nutrisi
eksogen seperti tumor, stres berat, infeksi berat
& defisiensi protein
AMIPAREN
Indikasi :
Luka bakar
Stres metabolik berat
Infeksi berat
Kwasiokor
Pasca operasi
AMINOVEL-600
Indikasi :
Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
Penderita GI yg dipuasakan
PAN-AMIN G
Indikasi :
Suplai asam amino pada hiponatremia & stres
metabolik ringan
Nitrisi dini pasca operasi
Tifoid
Hal hal yang harus diperhatikan
Berikut adalah hal-hal yang harus diperhatikan dalam memberikan
terapi intravena:
Ganti lokasi tusukan infus setiap 48-72 jam dan ganti juga infus set
dengan yang baru.
Ganti kasa steril (sudah tidak dianjurkan) penutup luka setiap 1 hingga 2
hari dan evaluasi jika ada tanda-tanda infeksi.
Observasi jika ada reaksi alergi terhadap infus atau komplikasi lain
Jika infus sudah tidak diperlukan lagi, silahkan cabut jarum infus secara
perlahan dan periksa ujung kateter terhadap adanya bekuan darah.
Atur ketepatan aliran dan regulasi infus agar tidak terjadi masalah
ketika perawat tidak memperhatikan regulasi infus seperti
hipervolemia dan hipovolemia.
Merek Otsuka
Faktor tetes = 15 tetes/ml
Merek Terumo
Faktor tetes = 20 tetes/ml
Anak (micro drip)
Micro drip
faktor tetes = 60 tetes/ml
Infuse Pump
Pengertian Infus Pump
Infus pump adalah suatu alat untuk
mengatur jumlah cairan/obat yang
dimasukkan kedalma sirkulasi darah pasien
secara langsung melalui vena. Nama lain
dari infus pump adalah alat infus.
Vena dorsal yang rapuh pada klien lansia dan pembuluh darah
pada ekstremitas dengan gangguan sirkulasi (misal pada
mastektomi, graft dialysis atau paralysis)
Cara memunculkan vena:
Mengurut ekstremitas dari distal ke proksimal di
bawah tempat pungsi vena yang dituju
Kerugian :
Tidak menyenangkan.
Menyakitkan.
Dapat meninggalkan bekas ( goresan jarum suntik
).
Tujuan
E:\ANGGRIALA SIMATUPANG\ANGGRI
KULIAH S1.KEP SMSTR 3\KDM\TUGAS
MANDIRI\kelompok infuse\Prosedur.docx
Melakukan penusukan vena
untuk terapi intravena
DEFINISI
Proses penusukan vena dengan jarum,
menggunakan teknik aseptik.
TUJUAN
Memberikan cairan secara intravena
Memberikan bolus obat untuk pemeriksaan atau
terapi
Mengambil bahan pemeriksaan darah
Memberikan nutrisi parenteral total
Memberikan darah dan produk darah
KONTAINDIKASI
Fistula arterio vena pada ekstremitas
Mastektomi pada sisi lengan yang sama/ekstremitas
yang terganggu akibat operasi
Adanya plebitis, infiltrasi, atau sklerosis
PERANGKAT ALAT
Sebuah namapn bersih berisi
Jarum steril / angichat/jarum bersayap dengan ukuran
yang sesuai
Kapas usap steril di dalam sebuah mangkuk dengan
antiseptik/alkohol pad
Turniket
Plester untuk memfiksasi kateter/jarum
Spiut dengan ukuran yang sesuai untuk mengambil darah
(opsional)
Botol penampung bahan (opsional)
Spiut yang diisi obat (opsional)
Infus yang sudah disiapkan untuk dipasang
Duk/perlak untuk melindungi sprei
Sarung tangan
Tiang infus
Nampan K/kantung kertas
prosedur
E:\ANGGRIALA SIMATUPANG\ANGGRI
KULIAH S1.KEP SMSTR 3\KDM\TUGAS
MANDIRI\kelompok
infuse\PROSEDU1.docx
E:\ANGGRIALA SIMATUPANG\ANGGRI
KULIAH S1.KEP SMSTR 3\KDM\TUGAS
MANDIRI\kelompok infuse\Pemasangan
iv Line.mp4
Daftar Pustaka
Arifianto.2006.Pemberian Cairan Infus Intravena (Intravenous Fluids).Jakarta:EGC
Audrey Berman, dkk.2009.Buku Ajar Praktik Keperawatan Klinis. Jakarta: EGC.
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Vol. 1.
Jakarta: EGC
Doenges, ME. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC
Jacob, Annamma, dkk.2014.Buku Ajar: Clinical Nursing Procedure, Jilid 1.
Tanggerang:Bina Rupa Aksara Publiser
Kholid Rosyidi MN.2013.Proedur Praktik Keperawatan Jilid 1. Jakarta: EGC.
Potter dan Perry. 2000.Keterampilan dan Prosedur Dasar Edisi 3. Jakarta: EGC
Potter dan Perry. 2005. Keterampilan dan Prosedur Dasar Edisi 3. Jakarta: EGC
Potter dan Perry. 2006. Buku Ajar Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses
dan Praktik. Vol2. Jakarta: EGC
Swearingen, P. et al. 2001. Seri Pedoman Praktis: Keseimbangan Cairan, Elektrolit
dan Asam Basa. Edisi 2. Jakarta: EGC
Wolf. 1984. Dasar-dasar keperawatan. Edisi 6
http://fk.unsoed.ac.id/sites/default/files/img/modul%20labskill/genap%20I/Gena
p%20I%20-%20Pemasangan%20Infus.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/31206/4/Chapter%20II.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/132/jtptunimus-gdl-muchaminud-6570-3-
babii.pdf
http://www.sehatgroup.web.id/?p=20.admin