Anda di halaman 1dari 8

TEKNIK MEMBUAT LAPANGAN

PLOT
MENGHITUNG KOEFISIEN HETEROGENITAS
TANAH

• Rumus:
1 ത 2
Σ 𝑋2 𝑛 𝑛−1 − (𝑋)
𝑟= 𝑚
𝑠2
KOEFISIEN VARIBIALITAS TANAH
𝑆𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑎𝑠𝑖
𝐶. 𝑉 = 𝑥 100%
𝑚𝑒𝑎𝑛

Cara memilih petak tanah yang akan digunakan dalam percobaan:


• Tanami tanah dengan suatu tanaman indicator tertentu
• Bagi tanah tersebut atas satuan-satuan kecil
• Buat satuan luas dengan mengombinasikan plot-plot yang telah dibuat
• Cari mean dan standar deviasi dari produksi per satuan luas dasar untuk
mencari koefisien variabilitas
CARA RANDOMISASI
1. Desain Randomized Complete Block
• Setiap block memiliki semua perlakuan
• Bertujuan untuk menjaga supaya terdapat homogenitas tanah untuk semua
perlakuan
2. Desain Block Randomized
• Unit percobaan homogen
• Desain paling sederhana
• Randomisasi dilaksanakan dengan menentukan perlakuan terhadap semua unit
percobaan secara random
3. Desain Latin Square
• Membuat blocking dengan dua arah, sehingga tiap perlakuan muncul hanya sekali
dalam masing-masing kolom dan sekali dalam masing-masing jajar (row)
• Randomisasi perlakukan dilakukan dengan selected latin square dan random number
4. Desain Lattice: desain yang bloknya tidak lengkap, sering digunakan
untuk percobaan lapangan pertanian

• Partially Balanced Lattice • Balanced Lattice


Jumlah perlakuan harus Jumlah perlakuan harus
kuadrat dari suatu bilangan pangkat dua dari satu
Jumlah plot per blok sama bilangan
dengan akar perlakuan Jumlah plot per block sama
Jumlah replikasi sesuka hati dengan akar jumlah perlakuan
(tidak memiliki restriksi) Jumlah replikasi sama dengan
Jumlah blok tidak perlu (akar jumlah perlakuan) +1
sama dengan perlakuan Jumlah blok tidak perlu sama-
sama dengan perlakuan
PERCOBAAN FAKTORIAL
1. Desain Split-Plot 2. Desain Strip-Plot
• Pada percobaan dua faktor, • Jika pada percobaan factorial dengan dua
plot dibagi dua: factor memerlukan plot yang besar untuk
o Plot utama: jumlah plot utama kedua faktor tersebut maka desain ini baik
di tiap replikasi sama dengan untuk digunakan
jumlah level factor pertama o Mula-mula blok dibagi atas strip horizontal
o Subplot: masing-masing plot untuk suatu faktor
utama dibagi atas subplot o Blok dibagi atas strip vertikal untuk faktor yang
satu lagi
• Presisi yang diinginkan pada • Desain strip-plot digunakan pada
main plot lebih rendah dari percobaan faktorial di mana dibutuhkan
presisi yang diinginkan pada • Penelitian tentang interaksi dua faktor lebih
dipentingkan dari pengaruh utama antara
subplot factor
• Tersedianya plot-plot yang besar untuk kedua
faktor tersebut
PERBEDAAN TIPE SAMPLING
SIMPLE RANDOM STRATIFIED RANDOM CLUSTER RANDOM
SAMPLING SAMPLING SAMPLING
1. Bila digunakan 1. Jika populasi tidak 1. Jika populasi dari sifat 1. Biaya penelitian
terlalu menyebar yang ingin diteliti terbatas
menurut area sangat mengelompok 2. Jika populasi dapat
2. Jika populasi kurang di satu tempat dan dikelompokkan
lebih homogen dalam sporadis di tempat menurut cluster-
sifat yang ingin diukur yang lain cluster
2. Jika estimate yang
cukup tepat
diinginkan untuk
bagian tertentu dari
populasi

2. Kebaikan 1. Mean sampel 1. Adanya stratifikasi 1. List populasi tidak


merupakan estimate dapat menambah diperlukan
tidak bias dari mean presisi estimate 2. Biaya untuk membuat
populasi 2. Sangat memudahkan list sudah berkurang
2. Metode estimasi secara administrasi 3. Biaya transpor lebih
mudah dan sederhana murah
SIMPLE RANDOM STRATIFIED RANDOM CLUSTER RANDOM
SAMPLING SAMPLING SAMPLING

3. Keburukan 1, Sampel yang dipilih 1. List dari populasi dari 1. Biaya untuk analisa
dapat menyebar sehingga tiap stratum dan mengerjakan
meninggikan biaya diperlukan lebih besar
transpor 2. Biaya transpor tinggi, 2. Prosedur dalam
2. Frame populasi atau list apalagi jika daerah mengadakan estimasi
diperlukan cukup luas besar
3. Sampel yang terpilih
bisa tidak tipikal populasi

Anda mungkin juga menyukai