Referat Gangguan Gerak Bola Mata
Referat Gangguan Gerak Bola Mata
Oleh:
Robitha Kartika Sari 112011101081
Muhtar Ady Kusuma 122011101091
Pembimbing:
dr. Bagas Kumoro, Sp.M
Strabismus Nistagmus
Yanoff, M. & Duker, J.S., 2014. Ophthalmology. 4th ed. Philadelphia: Elsevier Saunders
FISIOLOGI OTOT GERAK MATA
GERAK GERAK
OTOT MATA GERAK PRIMER
SEKUNDER TERSIER
M. Rektus Abduksi - -
Lateralis
M. Rektus Aduksi - -
Medialis
M. Rektus Elevasi Aduksi , intorsi Aduksi
Superior
M. Rektus Depresi Aduksi , ekstorsi Aduksi
Inferior
M. Oblikus Intorsi Abduksi, depresi Abduksi
Superior
M. oblikus Ekstorsi Abduksi , elevasi Abduksi
Inferior
Strabismus Heterophoria
b.spasme otot
c. anomaly refraksi
c. infeksi
d. trauma
e. neoplasma
KLINIK
Subjektif lelah,sakit kepala
Sesudah membaca
Heterotropia diplopia,pergerakan
bola mata
terbatas,perubahan
posisi kepala
Objektif
Test refleks cahaya
pada kornea
(Hirschberg test)
Cover test(cover-uncover test;alternate
cover test)
PEMERIKSAAN STRABISMUS
ANAMNESA
Anamnesa keluarga
Strabismus sering bersifat herediter, dan macam strabismusnya sejenis.
Operasi yg berhasil pd satu anggota keluarga sering memberikan hasil
yang sama pd penderita.
3. Tipe Terjadinya
Apakah perlahan-lahan, tiba-tiba atau ada hub dg penyakit sistemik
4. Tipe deviasinya
Pd keadaan apa penderita juling ? Waktu melihat dekat? Bila lelah?
Apakah besar deviasinya tetap
5. Fiksasi
Apakah mata yg berdeviasi tetap satu mata ? Atau bergantian
(alternating)?
Pemeriksaan Strabismus : Anamnesa
6. Sifat kelahiran
Untuk menentukan birth injury yg dapat menyebabkan paralise n.VI
Strabismus konvergen
2. Secara kuantitatif :
a. Hirschberg test c. Prisma + Cover test
b. Krimsky test d. Synoptophore
HIRSCHBERG TEST
0º
15º
28º
45º
COVER TEST : HETEROTROPIA
Kombinasi keduanya
Latihan orthoptic
Penglihatan
binokuler Operasi & orthoptic
Non-Operatif
kacamata
prisma
orthoptics
Operasi
reseksi dan resesi
penggeseran titik perlekatan otot
fiksasi posterior (faden)
Kompilikasi
Supressi
Ambliopia strabismic
Anomalous Retina Correspondences
Defek otot
Adaptasi posisi kepala (Head tilting, Head turn)
Prognosis
Baik dengan penatalaksanaan sedini mungkin
NISTAGMUS
gerakan oscilasi ritmik kedua mata di mana pada tiap
fase, Amplitudonya sama atau hampir sama.
2 tipe:
“jerk nistagmus” (fase lambat diikuti fase cepat)
“pendular nistagmus” (kecepatan gerak mata kesetiap
arah sama/hampir sama) arah gerakannya dapat
horizontal, vertikal atau rotasi.
Nistagmus akan timbul bila ada ketidak seimbangan impuls
keinti N III, N IV dan N VI dari mekanisme supranuklear terutama
dari sistem vestibular.
Klinis
(2). Dengan menggunakan otoscpoe pneumatic/Sigel, atau balon Politzer, liang telinga luar kita
berikan tekanan positif dan negatif (tekanan dan pengisapan).
(4). Jika tak terjadi pergerakan mata, maka tes diulang dan pasien kita pakaikan kacamata
Frenzel.
(5). Typically, pergerakan mata akan kearah telinga yang dites, bila diberikan tekanan positif. Bila
diberikan tekanan negatif, maka arah pergerakan mata adalah ke arah yang sebaliknya
Tes fistula dilakukan untuk memastikan ada tidaknya fistula pada labirin tulang pada pasien yang
mengalami penyakit kronis di telinga tengah Dengan adanya membran tympani yang utuh, dan tes
fistula positif, disebut sebagai tanda Hennebert, yang dapat menjadi petunjuk adanya malacia pada
labirin tulang, yang bersifat congenital.
MANUVER HALLPIKE.
Pasien kita dudukkan membujur di atas bangku periksa, dengan kedua
kaki telunjur lurus ke depan.
Kepala pasien kita tengokkan ke kanan atau ke kiri 450
Dengan cepat pasien kita rebahkan dengan kepala menggelantung ke
bawah tanpa merubah arah/derajat tengokan.
Kita tunggu sampai 20 detik. Selama 20 detik, akan terjadi nistagmus atau
tidak. Kalau ada nistagmus kita amati selama 20 detik lagi, dan nistagmus
ke arah mana. Kalau tak ada nistagmus, pasien kita dudukkan kembali
secara cepat dengan posisi kepala tetap menengok 450 ke arah yang
sama /tetap.
Manuver salah satu sisi selesai, lalu kita teruskan dengan manuver arah/sisi
yang lain.
Ketika pasien sudah kita suruh duduk kembali, perlu ditanyakan ada reaksi
pusing kepala atau tidak.
TES KALORI
Nistagmus yang timbul akibat rangsangan kalori, dapat digunakan untuk
menilai adanya lesi vestibular perifer.