Anda di halaman 1dari 14

DATA PRIBADI

Nama : Dr. Pasid Harlisa, Sp.KK


Tempat dan tanggal lahir : Pasuruan, 10 Juni 1966
Alamat rumah : JL. Wonodri Baru VI/6 Semarang
PENDIDIKAN
GELAR SARJANA BIDANG STUDI PERGURUAN TAHUN
TINGGI
Sarjana Universitas Negeri 1990
kedokteran Sebelas Maret

Dokter Dokter Umum Universitas Negeri 1992


Sebelas Maret

Dokter Spesialis Spesialis Kulit dan Universitas 2003


Kelamin Diponegoro
RIWAYAT PEKERJAAN
• Dokter Puskesmas Lerep Kabupaten Semarang
(1993 -1996)
• Ketua SMF Kulit & Kelamin RS Islam Sultan
Agung Semarang
• Koordinator Klinik Akademik FK Unissula
Semarang
• Pembimbing dan penguji dokter muda FK
UNISSULA
MANIFESTASI KLINIS DERMATITIS
ATOPIK PADA BAYI DAN ANAK

dr. Pasid Harlisa, SpKK


PENGERTIAN

Dermatitis atopik adalah inflamasi kronis pada


kulit dengan keluhan subyektif gatal yang
menimbulkan bercak pada kulit.

”THE ITCH THAT RASHES”

bukan ruam yang terasa gatal, tetapi gatal yang


menimbulkan ruam.
MANIFESTASI KLINIS
• Berbeda pada setiap fase perkembangan
kehidupan dari bayi hingga dewasa
• Stadium akut (bayi) : eritema, mungkin bisa
sampai erosif dan eksudatif.
• Stadium subakut (anak) : krusta, deskuamasi
• Stadium kronis (remaja dan dewasa) : likenifikasi,
hiper/hipopigmentasi.
• Derajat keparahannya bervariasi tetapi pola
distribusi hampir serupa
• Lesi kulit : dermatitis dengan gambaran
polimorfi, berbatas tidak tegas
PERJALANAN KLINIS

• Dermatitis atopik tidak dapat sembuh total


→ gejala cenderung berkurang
• Hanya 33% kasus yang terus mengalami
kekambuhan

Faktor penyebab dermatitis atopik persisten :


• Riwayat keluarga menderita dermatitis atopik
• Awitan dini
• Gejala klinis luas dan berat pada awal
kehidupan
• Adanya stigmata atopi yang lain
FASE BAYI (0-2 TAHUN)

Awitan : 80% di bawah usia 1 tahun, dan lebih dari


90% sebelum usia 5 tahun

Pada bentuk ringan 70% ‘sembuh’ pada usia 10


tahun

Lesi ber awal di daerah wajah (pipi, dahi dan


kepala) kemudian menyebar ke ekstremitas sisi
ekstensor dan badan.
• Faktor penyebab dan pencetus tersering
alergi makanan : susu sapi, telur ayam,
kacang kedele.
Distribusi lesi pada bayi di daerah wajah
(pipi, dahi dan kepala) menyebar ke
ekstremitas sisi ekstensor (lutut dan
siku) serta badan (pantat)
FASE BAYI (0-2 TAHUN)

Lesi tampak pada kedua pipi


simetris.

Lesi akut berupa bercak


eritem berskuama dan
terdapat vesikel (basah) .

Berhubungan dengan area


kulit yang
bersentuhan/gesekan
dengan kulit payudara ibu.
FASE ANAK (2-12 TAHUN)

Pencetus tersering susu sapi, telur dan kedele,


tepung terigu dan ikan laut.

Manifestasi dermatitis sub akut dan cenderung


kronis.
Distribusi lesi pada anak di daerah fleksural
(lipat siku, lipat lutut) jarang di wajah,
dapat mengenai bagian lateral dan anterior
leher.
FASE ANAK (2-12 TAHUN)

Predileksi utama di daerah fleksural (simetris) akibat


garukan tampak erosi, ekskoriasi linear.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai