Diet Pada Saluran Cerna
Diet Pada Saluran Cerna
PENDAHULUAN
• Saluran cerna adalah saluran yang berfungsi
untuk mencerna makanan, mengabsorpsi zat
gizi, dan mengekskresi sisa-sisa pencernaan.
• Gangguan pencernaan dan absorpsi dapat
terjadi pada proses menelan, mengosongkan
lambung, absorpsi zat gizi, dan proses buang air
besar.
• Gangguan ini dapat terjadi karena infeksi,
gangguan motilitas, perdarahan, kondisi saluran
cerna pasca-bedah, dan kanker.Using Awesome
Backgrounds
Penyakit saluran cerna
yang umum
• Stenosis Esofagus
• Gastritis akut atau khronis
• Hematemesis-melena
• Ulkus peptikum
• Gastroesophageal Reflux Disease (GERD)
• Sindroma Dumping
• Divertikulosis
• Inflammatory Bowel Disease
• Haemorrhoid
• Diarrhea
• Konstipasi
Jenis Diet Saluran Cerna
• Tujuan Diet
Memberikan makanan dan cairan secukupnya yang tidak
memberatkan lambung dan mencegah serta
menetralkan ekskresi asam lambung yang berlebihan
• Syarat Diet
– Mudah cerna, porsi kecil, diberikan sering
– Energi dan protein cukup, sesuai dengan kemampuan pasien untuk
menerimanya
– Lemak rendah, yaitu 10-15% dari total kebutuhan energi yang
ditingkatkan secara bertahap sesuai dengan kemampuan
– Rendah serat, terutama serat tidak larut air yang ditingkatkan
secara bertahap
– Cairan cukup terutama bila ada muntah
– Tidak mengandung bahan makanan atau bumbu yang tajam baik
secara termis, mekanis, atau kimia
– Laktosa rendah apabila ada gejala intoleransi laktosa, umumnya
menghindari produk susu
– Makan dengan perlahan
– Pada fase akut dapat diberikan makanan parenteral saja selama
24-48 jam untuk mengistirahatkan lambung
Diet Lambung I
• Diberikan kepada pasien Gastritis Akut, Ulkus
peptikum, pasca perdarahan, dan tifus
abdominalis berat.
• Makanan diberikan dalam bentuk saring
• Dapat merupakan diet peralihan pada pasca
hematemesis-melena atau setelah fase akut
teratasi
• Makanan diberikan tiap 3 jam selama 1-2 hari
saja karena membosankan, kurang energi,
protein, zat besi, tiamin dan vitamin C
Diet Lambung II
• Diet lambung II merupakan perpindahan dari
diet lambung I
• Diberikan kepada pasien dengan ulkus peptikum
atau gstritis khronis dan tifus abdominalis ringan
• Bentuk makanan lunak, porsi kecil, dan
diberikan 3x dalam bentuk makanan lengkap
dan 2-3 kali makanan selingan
• Makanan ini cukup energi, protein, vitamin C
tetapi kurang thiamin
Diet Lambung III
• Tujuan
Menurunkan resiko aspirasi akibat masuknya makanan
ke sal.pernapasan dan mengoreksi defisiensi zat gizi dan
cairan
• Syarat
1. Cukup energi dan zat gizi lain
2. Mudah cerna, porsi kecil, sering
3. Cukup cairan
4. Bentuk makanan bergantung pada kemampuan
menelan
5. Makanan cair jernih tidak diberikan karena sering
menyebabkan tersedak
6. Dapat diberikan via oral atau per sonde (NGT)
Diet Hematemesis-Melena
• Tujuan
Memberikan makanan secukupnya untuk
mengistirahatkan saluran cerna dan mengurangi
resiko perdarahan ulang serta mengusahakan gizi
sebaik mungkin
• Syarat
– Tidak merangsang saluran cerna
– Tidak meninggalkan sisa
– Pada fase akut dapat diberikan makanan
parenteral saja untuk mengistirahatkan lambung
– Diet dapat diberikan bila perdarahan lambung
dan duodenum sudah tidak ada
– Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih tiap
2-3 jam selama 1-2 hari saja
Diet Saluran Cerna Bawah
• Penyakit yang umum ada 3 : penyakit usus inflamatorik (biasanya berupa kulitis
ulseratif (peradangan pada usus besar) dan chron’s diseasei (radang usus kronis),
divertikulosis, dan divertikulitis
Macam Diet yang diberikan adalah Diet Rendah Sisa dan Diet Tinggi Serat
• Definisi Penyakit
– Penyakit usus inflamatorik adalah peradangan terutama pada ileum dan usus
besar dengan gejala diare, disertai darah, lendir, nyeri abdomen, berat badan
berkurang, demam, dan steatorea (tinja berlemak)
– Divertikulosis adalah adanya kantong-kantong kecil yang terbentuk pada
dinding kolon karena tekanan intra-kolon yang tinggi karena konstipasi kronis,
umum terjadi pada manula dan konsumsi rendah serat
– Divertikulitis adalah penyakit yang terjadi apabila terjadi penumpukan sisa
makanan pada divertikular menyebabkan peradangan. Gejalanya kram pada
kiri bawah perut, mual, kembung, muntah, konstipasi, atau diare, demam.
Diet Rendah Sisa
• Syarat Diet :
– Kebutuhan energi dan zat gizi normal
– Cairan tinggi
– Serat tinggi
• Contoh Penyakit
– Kolelitiasis (kalkuli/kalkulus,batu empedu) merupakan suatu
keadaan dimana terdapatnya batu empedu di dalam kandung
empedu (vesika felea) yang memiliki ukuran,bentuk dan
komposisi yang bervariasi.
– Kolesistitis adalah proses inflamasi atau peradangan akut pada
kandung empedu yang umumnya terjadi akibat penyumbatan
pada saluran empedu.
• Tujuan Diet :
– Memberi istirahat pada kantong empedu dan mengurangi rasa sakit
– Makanan dan minuman secukupnya untuk memeliharan berat badan
normal dan keseimbangan cairan tubuh
• Syarat Diet
– Lemak rendah untuk mengurangi kontraksi kantong empedu. Lemak
diberikan dalam bentuk mudah cerna.
– Kalori, protein, dan hidrat arang cukup. Bila terlalu gemuk jumlah
kalori dikurangi.
– Vitamin tinggi, terutama vitamin yang larut lemak.
– Mineral cukup.
– Cairan tinggi untuk membantu pengeluaran kuman-kuman atau sisa-
sisa metabolisme dan mencegah dehidrasi.
– Makanan tidak merangsang dan diberikan dalam porsi kecil tetapi
sering untuk mengurangi rasa kembung
Jenis Diet