Anda di halaman 1dari 29

Hipotiroid

Dr. Sri Hastuti Andayani, Sp. A


Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran YARSI
batasan
 Keadaan yang disebabkan oleh
jumlah hormon tiroid yang tidak
memenuhi kebutuhan semua jaringan
hidup
 Bisa terjadi pada masa anak, remaja,
sampai usia lanjut
Klasifikasi
 Primer  kelainan di kelenjar tiroid
 Sekunder  kelainan di hipotalamus
 Kongenital/didapat
 Sporadis/endemis
Etiologi
1. Hipotiroid kongenital menetap
 Primer: disgenesis (aplasia, hipoplasia,
ektopik), dishormogenesis, iatrogenik (anak
lahir dari ibu yang mendapat terapi iodium
radioaktif  ablasia kelenjar tiroid janin)
 Sekunder: kelainan perkembangan
midbrain, defisiensi TSH, GH, atau ACTH
 Resistensi jaringan terhadap tiroid
etiologi…
2. Hipotiroid kongenital sementara
 Ibu mendapat terapi obat goitrogenik,
iodium antiseptik melalui plasenta
gangguan sintesis hormon tiroid
 Adanya antibodi anti tiroid dari ibu
melalui plasenta
 Defisiensi iodium
etiologi…
3.Hipotiroid didapat
 Defisiensi iodium endemis
 Penyakit tiroid autoimun
 Respon jaringan terhadap hormon tiroid 
 Obat goitrogenik
 Setelah tiroidektomi atau radiasi
 Penyakit sistemik: gangguan ginjal,
sistinosis
 Defisiensi TSH
patofisiologi
 Hipotiroid kongenital
terjadi pada masa perkembangan
otak  Retardasi Mental (RM) dan
hambatan pertumbuhan jelas
 Hipotiroid didapat
terjadi setelah fase perkembangan
otak  RM ringan, hambatan
pertumbuhan fisik jelas
…patofisiologi…
Gejala klinis
 Bayi baru lahir: ikterus lama, letargi,
konstipasi, feeding problem, tubuh teraba
dingin,skin mottling, hernia umbilikalis,
makroglosia, fontanel dan sutura melebar,
abdomen buncit, hipotonia, kulit kering,
refleks melambat,
 Hipotiroid didapat: selain gejala klasik,
didapatkan hambatan pertumbuhan, umur
tulang terlambat, pseudodistrofi otot,
gangguan maturasi seksual (pubertas
terlambat, pubertas prekok)
Hernia umbilikalis
Kriteria diagnosis
 Gejala klinis  USG kelenjar tiroid
hipotiroid  Sidik tiroid
 Pemeriksaan
perkembangan   Lab:T3, T4, TSH,
terlambat TBG, antibodi
 Radiologis: femur antitiroid
distal tibia
proximal,
pergelangan dan
tangan kiri
Skoring Hipotiroid kongenital
Tanda/gejala Nilai

Feeding problem 1
Konstipasi 1
Hipoaktif 1
Hipotonia 1
Hernia umbilikalis 1
Makroglosia 1
Skin mottling 1
Kulit kering 1,5
UUB masih terbuka 1,5
Muka khas 3

Normal bila <3, bila >4  Uji saring


tinggi hipertiroid
tinggi toksikosis T3

Tidak T4 bebas normal T3 bebas


Terdeteksi
normal hipertiroid
subklinis

TSHs Normal eutiroid


normal Hipertiroid
subklinis
Tinggi T4 bebas

rendah hipotiroid

Algoritma Hipotiroid
terapi
 Na L tiroksin
 Sedini mungkin
 Dosis:

Usia Dosis/kgbb/hari (g)


0-3 bln 10-15
3-6 bln 8-10
6-12 bln 6-8
1-5 thn 5-6
5-12 thn 4-5
>12 thn 2-3
pemantauan
 Penyesuaian dosis bedasarkan
respons klinis serta hasil pemeriksaan
T4 dan TSH
 Pada 3 bulan pertama evaluasi
dilakukan setiap bulan, kemudian
setiap 3 bulan, selanjutnya 6 bulan
sekali
 Usia prasekolah  tes IQ
prognosis
 Terapi usia <1 bulan  IQ > 90 pada
usia 3 atau 4 tahun
 Terapi usia < 3 bulan  IQ 85
 Terlambat hilang 1 point IQ tiap 1
bulan keterlambatan
Hipertiroid

Dr. Sri Hastuti Andayani, Sp. A


Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Fakultas Kedokteran YARSI
batasan
 Keadaan klinis yang menyebabkan
hipersekresi kelenjar tiroid
 Klasifikasi:
1. Penyakit grave anak
2. Penyakit grave neonatus
 Lebih banyak pada wanita
etiologi
 Penyakit grave
Penyebab utama
 Penyakit grave neonatus
 Tiroiditis
 Immune induced hyperthyroid
 Neoplasma tiroid
 Hipersekresi TSH
patofisiologi
 Antibodi antitiroid termasuk antibodi
terhadap reseptor TSH pada sel folikel 
keadaan yang menyerupai hiperaktivitas
TSH (hipertiroid, tiromegali)
 Penyakit grave neonatus  biasanya lahir
dari ibu yang menderita penyakit grave 
antibodi dari ibu melalui plasenta 
gangguan pada tiroid fetus  hipersekresi
hormon tiroid bayi
Kriteria diagnosis
 Anamnesis: emosi labil, mudah lelah,
intoleransi terhadap panas, otot
lemah, tremor, nafsu makan  tetapi
BB , BAB sering
 PF: gelisah, emosi labil, sering
berkeringat, gangguan kardiovaskuler
(takikardi, palpitasi, TD tinggi, bising
sistolik di apeks)
…kriteria diagnosis…
Pemeriksaan Fisik

 gelisah, emosi labil, sering


berkeringat
 gangguan kardiovaskuler  takikardi,
palpitasi, TD tinggi, bising sistolik di
apeks
 Optalmopati  proptosis, mata merah
pemeriksaan fisik…

 Pembesaran kelenjar tiroid: goiter


difus, simetris, tidak nyeri
 Anak tampak tinggi
 Sering mengalami keterlambatan
pubertas
 Neonatus : IUGR, takikardi, irritable,
tremor, hiperaktif, flushing, gangguan
GIT (muntah, diare),
hepatosplenomegali, kraniosinostosis
Neonate with thyrotoxicosis secondary
to transplacental passage
of maternal thyroid-stimulating
tirotoksikosis immunoglobulins (TSI).
The baby has a noteworthy stare. On
examination, a small goiter and a rapid
heart rate could be appreciated.
Pemeriksaan penunjang
1. Laboratorium
 T3 dan T4 
 TSH 
2. EKG : RAD, takikardi
3. Umur tulang : lebih dari umur kronologis
4. Sidik tiroid
5. USG, MRI
6. Biopsi
penatalaksanaan
 Tujuan
- Menghentikan sintesis hormon tiroid
 obat anti tiroid
- Merusak kelenjar tiroid  Iodium 131
- Mengangkat kelenjar tiroid 
tiroidektomi subtotal
 Sebaiknya dirawat  untuk diagnosis,
penentuan derajat penyakit, edukasi
orangtua
…penatalaksanaan…
Obat anti tiroid
 Propiltiourasil (PTU) 5-7 mg/kgbb/hari
(bayi 5-10 mg/kgbb/hari) dibagi 3
dosis(maks 300 mg/hari)
 Metimazol (MMI) atau carbimazol (CBI)
0,5-0,7 mg/kgbb/hari (bayi 0,5-1
mg/kgbb/hari) dibagi 3 dosis (maks 30
mg/hari)
 Dosis rumatan ½ dosis terapeutik  bila
kadar T3, T4, dan TSH normal
 Terapi dilanjutkan sampai 1-2 tahun setelah
remisi (biasanya 2-3 tahun)
 Indikator remisi  kelenjar tiroid mengecil,
kadar T3, T4, dan TSH normal

 Iodium 131  sebaiknya dihindari pada


anak
 Tiroidektomi dilakukan bila: gagal dengan
terapi antitiroid, terjadi toksisitas obat anti
tiroid, ketidakpatuhan makan obat
 Kebutuhan nutrisi ditingkatkan
 Jika toksik  Propanolol 80 mg/m2/hari
atau 0,5-2 mg/kgbb/hari (bayi 1-2
mg/kgbb/hari), dibagi dalam 3-4 dosis (KI:
asma, blokade jantung)
 Digitalis bila terjadi gagal jantung
terima kasih

Anda mungkin juga menyukai